keuangan desa

63
DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Upload: habieb-kholik

Post on 04-Nov-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mengelola keuangan desa

TRANSCRIPT

  • DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHANDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESAKEMENTERIAN DALAM NEGERI2010

  • Pengertian DesaDesa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

  • Sehingga urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup:Urusan pemerintahan yg sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;Urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa; c. Tugas pembantuan dr Pemerintah, PemProv,dan Pem Kab/Kota; dand. Urusan pemerintahan lainnya yg oleh peraturan per-uu diserahkan kepada desa.

  • TUGASKEPALA DESAMENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATANWEWENANGMEMIMPIN PENY. PEMDES BERDASARKAN MENGAJUKAN RANCANGAN PERDESMENETAPKAN PERDES YG TLH MENDPT PERSETUJUAN BERSAMA BPDMENYUSUN & MENGAJUKAN RANCANGAN PERDES MENGENAI APBDesaMEMBINA KEHIDUPAN MASYMEMBINA PEREKONOMIAN DESAMENGKOORDINASI PEMBANGUNAN DESA SCR PARTISIPATIFMEWAKILI DESANYA DI DLM & DI LUAR PENGADILANMELAKSANAKAN WEWENANG LAIN SESUAI DGN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

  • PP 72 Thn 2005 ttg Desa, psl 67 ayat 1-3

    Penyelenggaraan urusan pemerinthan desa yg menjd kewenangan desa didanai dr APB Desa,Bantuan Pemerintah dan bantuan pemrintahan daerah.Penyelggaraan urusan pemerintahan daerah yg diselenggarakan o.pemd.desa didanai dari APBD.Penyelenggaraan urusan pemerintahan yg diselenggarakan pem.des didanai dr APBN

  • PENGELOLAAN KEUANGAN DESA*KEUANGAN DESA : SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN DESA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG, TERMASUK DIDALAMNYA SEGALA BENTUK KEKAYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HAK DAN KEWAJIBAN DESA TERSEBUT.PENGELOLAAN KEUANGAN DESA :KESELURUHAN PROSES KEGIATAN, YG MELIPUTI:PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN, SERTA PENGAWASAN KEUANGAN DESAANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA: RENCANA KEUANGAN TAHUNAN PEMERINTAHAN DESAYANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BERSAMA OLEHPEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA,YANG DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA.

  • UU No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan NegaraUU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalUU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan DaerahUU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan DaerahUU No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPP Nomor72 Tahun2005Tentang DesaPermendagri No 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan DesaPermendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

    KEUANGAN DESA

  • MEMPERKUAT MANAJEMENKEUANGAN DESA

  • Keuangan Desa

    adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

  • BENDAHARA

    adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan, dan mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

  • APBDESA

    adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

  • *FUNGSI APB-DESAFUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUK MELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUN YANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGI MANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAI APAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN.FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSAN SUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEREKONOMIAN DESA.FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKAN RASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.

  • APBDesa merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:a.Pendapatan Desa;b.Belanja Desa; danc.Pembiayaan Desa.

  • Pendapatan Desa terdiri atas:

    a. Pendapatan Asli Desa (PADes); b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota; c. Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota;] d. Alokasi Dana Desa (ADD); e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya; f. Hibah; g. Sumbangan Pihak Ketiga

  • *PENDAPATAN ASLI DESAHASIL USAHA DESATANAH KAS DESAPASAR DESATAMBATAN PERAHUBANGUNAN DESAPELELANGAN IKAN MILIK DESA LAIN-LAIN KEKAYAAN MILIK DESABAGIAN LABA BADAN USAHA MILIK DESAHASIL USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAMBAGIAN LABA LUMBUNG PANGAN DESAHASIL KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGALAIN-LAIN HASIL USAHA DESA YANG SAHHASIL KEKAYAAN DESAHASIL SWADAYA, GOTONGROYONG, DAN PARTISI-PASI MASYARAKATLAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DESA YANG SAHKONTRIBUSI DANAKONTRIBUSI IN NATURA (SEPERTI TENAGA, BAHAN BAKU LOKAL YG DAPAT DIHITUNG DALAM NILAI UANG)HIBAH DARI PEMERINTAH PUSAT, PROV, ATAU KAB/KOTA.DANA DARURAT DARURAT DARI PEMERINTAH,DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KORBAN/KERUSAKAN AKIBAT BENCANA ALAM;PENDAPATAN BUNGA DEPOSITO

  • *BAGI HASIL PAJAK/RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/ KOTA KEPADA DESAMINIMAL 10% UNTUK DESAHASIL PAJAK/RETRIBUSI DAERAHKEADILAN DISTRIBUTIF:10 % DARI TOTAL PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAH DIBAGI SECARAMERATA UNTUK SELURUH DESAKEADILAN KOMUTATIF:10 % DARI HASIL PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHDI DESA BERSANGKUTANDUA ALTERNATIFKEBIJAKANIDEALNYA:PERPADUAN/KOMBINASIANTARA DUA PENDEKATANKEADILAN TERSEBUT

  • *BANTUAN KEUANGAN DARIPUSAT, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA KEPADA DESAPELAKSANAAN ASAS TUGAS PEMBANTUANDANA TUNAI(CASH TRANSFER)(PEMERINTAHAN DESABERWENANG MENGATUR)DUA POLA ALOKASIAKSELERASIPEMBANGUNAN DESADUA PERTIMBANGANKEBIJAKANPROGRAM INDIKATIF(PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PELAKSANA)KOMPETISI PROPOSALANTAR DESAPEMENUHAN KEBUTUHANSELURUH DESADUA PERTIMBANGANALOKASI

  • *BAGIAN DARI DANAPERIMBANGAN KEUANGANANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH YG DITERIMAKABUPATEN/KOTAARAHANKEBIJAKANUMUMDIKURANGI ALOKASI DASARUTK BELANJA PNS DAERAHMINIMAL 10% UNTUK ADDBAGI SELURUH DESAPOLA ALOKASIALOKASI DANA DESA MINIMAL:60% DARI TOTAL ADD DIBAGI SECARA MERATA UTK SELURUH DESAALOKASI DANA DESA PROPORSIONAL:40% DARI TOTAL ADD DIBAGI UTK DESA-DESA TERTENTU SESUAI HASIL PENILAIANTOTAL ADD TIAP DESADIATUR DAN DIURUSOLEH PEMERINTAHAN DESAKEBIJAKAN ALOKASI DANA DESADANA PERIMBANGAN:DANA BAGI HASILDANA ALOKASI UMUMDANA ALOKASI KHUSUS

  • *KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESAALOKASI DANA DESAPROPORSIONAL/ADDPDITETAPKAN BERBEDA-BEDA UNTUK TIAP DESADIANALISIS BERDASARKANDUA VARIBAEL POKOKVARIABEL INDEPENDEN TAMBAHAN:JUMLAH PENDUDUK, LUAS WILAYAH,POTENSI EKONOMI, TINGKAT PARTISIPASIMSY, JMLH UNIT KOMUNITAS DI DESA, dll.VARIABEL INDEPENDEN UTAMA:KEMISKINAN, PENDIDIKAN DASAR,KESEHATAN, DAN KETERJANGKAUAN DESA KETEPATAN ADD UNTUK TIAP DESA,TERGANTUNG AKURASI DATA DESA

  • *PENGELOLAANALOKASI DANA DESAPRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA:MENDORONG SEMANGAT DESENTRALISASI, KHUSUSNYA DESENTRALISASI FISKAL SEJALAN DENGAN DESENTRA- LISASI KEWENANGAN;DIALOKASIKAN SECARA ADIL, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL;PASTI DAN DAPAT DIUKUR KINERJA HASIL KEGIATAN.TUJUAN ALOKASI DANA DESA:MEMPERKUAT KEDUDUKAN DESA SEBAGAI GARIS DEPAN (FRONT LINE) PEMERINTAHAN SECARA NASIONALMENINGKATKAN KEMAMPUAN DESA DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM SERTA PEMBIYAAN PEMBANGUNAN DESA SESUAI ESENSI MASALAH DAN PRIORITAS KEBUTUHAN MSY.MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA SECARA PARTISIPATIF;MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PMERINTAHAN DESA KEPADA MASYARAKAT.

  • *MEKANISME PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA(MENYATU DENGAN PENGELOLAAN APB-DESA)PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) PADA FORUM MUSRENBANGDES. PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN/RKA (BERDASARKAN RKP-D), YAKNI: RKA OPERASIONAL PEMDES DAN RKA PEMBERDAYAAN MSYKADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG RAPB-DESA. PENETAPAN PERDES TENTANG APB-DESA.KADES MENGAJUKAN USULAN KEPADA BUP/WK (SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN/SPP. NO. REKENING DESA, KEPUTUSAN KADES TENTANG KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KPA DAN BENDAHARA);BAGIAN KEUANGAN KAB/KOTA MEMPROSES ADMINIS- TRASI PENCAIRAN DAN MENTRANSFER DANA ADD KEPADA REKENING DESA DI BANK YANG DITUJU. DICAIRKAN SECARA PERIODIK (BULANAN / TRIWULANAN) SETELAH PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI DANA ADD PERIODE SEBELUMNYA.PENCAIRAN DANA ADD DI BANK OLEH KPA & BENDAHARA.PERENCANAANPEMBAHASAN DAN PENETAPANPERDES TENTANGAPB-DESAPENCAIRANDANA ADD

  • *MEKANISME PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA(MENYATU DENGAN PENGELOLAAN APB-DESA)OLEH KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAN BENDAHARA OLEH PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN KADES)PELAKSANAANKEGIATANADMINISTRASIDANA ADDPERTANGGUNG-JAWABAN DANPELAPORANPERTANGGUNGJAWABAN ADD TERINTREGASI DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA. JENIS PELAPORAN: LAPORAN BERKALA, DAN LAPORAN AKHIR.LAPORAN PENGGUNAAN ADD DARI KADES KEPADA BUPATI MELALUI CAMATKECAMATAN MEMBUAT LAPORAN/REKAPAN DARI SELURUH LAPORAN TINGKAT DESA DAN SECARA BERTAHAP DILAPORKAN KEPADA BUPATI PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINASI PEMBERIAN DAN PENYALURAN ADD DARI KAB/ KOTA KEPADA DESA;PEMERINTAH KAB/KOTA WAJIB MEMBINA DAN MENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (TERMASUK ADD)CAMAT WAJIB MEMFASILITASI DAN MENGKORDINASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (TERMASUK ADD)PEMBINAAN DANPENGAWASAN

  • *ARAH PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESAPEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( 70% )BIAYA OPERASIONALPEMDES (30%)CONTOH:PENANGGULANGAN KEMISKINANPENGEMBANGAN BUM-DESAPENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNAPEMBANGUNAN KESEHATAN (POSYANDU).BANTUAN OPERASIONAL LKMD/LPMBANTUAN OPERASIONAL PKKBANTUAN OPERASIONAL RT.RW, DUSUNPENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESABIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHINFRASTRUKTUR DESA, DLLCONTOH:PENGHASILAN TETAP KADES DAN PERANGKAT DESABIAYA OPERASIONAL PEMDESBIAYA OPERASIONAL BPDNAMUN:BAGI DESA YANG BELUM MAMPUMEMBIAYAI PENGHASILAN TETAPKADES DAN PERANGKAT DESA,WAJIB DIBIAYAI OLEH APBDKABUPATEN/KOTA.

  • Belanja Desa terdiri dari:a. Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap;b. Belanja Barang dan Jasa;c. Belanja Modal;d. Belanja Subsidie. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah)f. Belanja Bantuan Sosialg. Belanja Bantuan Keuanganh. Belanja Tak Terduga

  • *STRUKTUR APB-DESABELANJA TIDAK LANGSUNG:BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus Lembaga Kemasyarakatan.BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnya dan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/ tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa.BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikan tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.

  • *STRUKTUR APB-DESABELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan):BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desa kepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan desa.Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa penerima bantuan.Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberi bantuan.BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.

  • *STRUKTUR APB-DESABELANJA LANGSUNG:BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraan bermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas.BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya sebesar harga beli/bangun aset.Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan pada belanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.

  • Pembiayaan Desa terdiri dari Penerimaan Pembiayaaan dan Pengeluaran Pembiayaan.

    Penerimaan Pembiayaan mencakup:a.Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.b.Pencairan Dana Cadangan.c.Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

    Pengeluaran Pembiayaan mencakup: a. Pembentukan Dana Cadangan. b. Penyertaan Modal Desa.

  • *STRUKTUR APB-DESAANGGARAN PEMBIAYAAN:PENERIMAAN PEMBIAYAAN: Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA): pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum desa dalam tahun anggaran berkenaan.Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan.Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalam Belanja Langsung.Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lain untuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDES dan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.

  • *STRUKTUR APB-DESAANGGARAN PEMBIAYAAN:PENGELUARAN PEMBIAYAAN:Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran.Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas dan ditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDES tentang APB-Desa. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada Lampiran Rancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.

  • *STRUKTUR APB-DESAANGGARAN PEMBIAYAAN:PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintah desa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yang diinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segera diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d 12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis).Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasi permanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibeli pemerintah desa). Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secara berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak ditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa, penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usaha lainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintah desa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

  • FORMATANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESADESA .......................... KECAMATAN .. TAHUN ANGGARAN

    KODE REKENINGURAIANTAHUN SEBELUMNYATAHUN BERJALANKET.12345

    1PENDAPATAN1.1Pendapatan Asli Desa1.1.1Hasil Usaha Desa1.1.1.1Dst .................................................

    1.1.2Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa:1.1.2.1Hasil Pengelolaan Tanah Kas Desa: (*)1.1.2.1.1Dst..................................................

    1.1.2.2Pasar Desa1.1.2.3Pasar Hewan1.1.2.4Tambatan Perahu1.1.2.5Bangunan Desa1.1.2.6Pelelangan Ikan yang dikelola Desa1.1.2.7Lain-lain Kekayaan Milik Desa1.1.2.8Dst .................................................

    1.1.3Hasil Swadaya dan Partisipasi1.1.3.1Dst .................................................

    1.1.4Hasil Gotong Royong1.1.4.1Dst .................................................

    1.1.5Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah1.1.5.1Dst .................................................

    1.2Bagi Hasil Pajak:1.2.1Bagi hasil pajak kabupaten/kota1.2.2Bagi hasil PBB1.2.3Dst ................................................

    1.3Bagi Hasil Retribusi 1.3.1Dst ................................................

    1.4Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah1.4.1ADD1.4.2Dst ................................................

    1.5Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya1.5.1Bantuan Keuangan Pemerintah:1.5.1.1Dst ................................................

    1.5.2Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi1.5.2.1Dst ................................................

    1.5.3Bantuan Keuangan Pemerintah kabupaten/kota:1.5.3.1Dana tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa1.5.3.2Dst ................................................

    1.5.4Bantuan Keuangan Desa lainnya:1.5.4.1Dst ................................................

    1.6Hibah1.6.1Hibah dari pemerintah1.6.2Hibah dari pemerintah provinsi1.6.3Hibah dari pemerintah kabupatenkota1.6.4Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta1.6.5Hibah dari kelompok masyarakat/perorangan1.6.6Dst ................................................

    1.7Sumbangan Pihak Ketiga1.7.1Sumbangan dari ............1.7.2Dst ................................................

    JUMLAH PENDAPATAN

    2BELANJA2.1Belanja Langsung2.1.1Belanja Pegawai:2.1.1.1Honor tim/panitia2.1.1.2Dst ................................................

  • Catatan:FORMAT (LANJUTAN)ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESADESA .......................... KECAMATAN .. TAHUN ANGGARAN

    2.1.2Belanja Barang /Jasa:2.1.2.1Belanja perjalanan dinas2.1.2.2Belanja bahan/material 2.1.2.3Dst ................................................

    2.1.3Belanja Modal:2.1.3.1Belanja ModalTanah2.1.3.2Belanja Modal Jaringan2.1.3.3Dst ................................................

    2.2Belanja Tidak Langsung2.2.1Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap2.2.1.1Dst ................................................

    2.2.2Belanja Subsidi 2.2.2.1Dst ................................................

    2.2.3Belanja Hibah2.2.3.1Dst ................................................

    2.2.4Belanja Bantuan Sosial:2.2.4.1Dst ................................................

    2.2.5Belanja Bantuan Keuangan 2.2.5.1Dst ................................................

    2.2.6Belanja tak terduga2.2.6.1Keadaan darurat2.2.6.2Bencana alam2.2.6.3Dst ................................................

    JUMLAH BELANJA

    3PEMBIAYAAN

    3.1Penerimaan Pembiayaan3.1.1Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA ) thn sebelumnya 3.1.2Hasil Penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan3.1.3Penerimaan Pinjaman

    3.2Pengeluaran Pembiayaan

    3.2.1Pembentukan Dana Cadangan3.2.2Penyertaan Modal Desa3.2.3Pembayaran utang

    JUMLAH PEMBIAYAAN

    ....................., tanggal....................KEPALA DESA,

    (Nama Lengkap)

    *Tanah Kas Desa atau istilah lainnya seperti:Tanah Titi Sara, Suguh Dayoh, Bengkok, Bondo Deso, kokoan, Timbul, Pangonan, Tanah Pembelian Desa, dsb.

    Ditetapkan di : Jakartapada tanggal : 24 Juli 2007MENTERI DALAM NEGERI a.i.,

    WIDODO A.S..

  • A. TRANSPARAN

    B. AKUNTABEL

    C. PARTISIPATIP

    D. DISIPLIN ANGGARAN

  • KEPALA DESAPEMEGANG KEKUASAAN KEUANGAN DESA?

  • *PENGELOLA KEUANGAN DESAPemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa, yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa.Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa dan sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan.Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa, yakni: (a) Sekretaris Desa; dan (b) Perang-kat Desa lainnya.Sekretaris Desa berkedudukan selaku koordinator pelaksanaan penge-lolaan Keuangan Desa, juga berperan selaku Kuasa Penggunaan Anggaran/Barang Desa, dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

  • *PENGELOLA KEUANGAN DESAKEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa; dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan.SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b) Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuai Surat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan Memerintahkan Pembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU).UNSUR PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN (SEPERTI KEPALA SEKSI): Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa.BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) Bendahara Penerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.

  • PENGANGGARANPERENCANAANPENATAUSAHAANPELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABANPENGAWASAN

  • RPJMDesa

    1.RPJMDesa untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang terpilih.2.RPJMDesa sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatas ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik

    RKPDesa 1.Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyusun RKPDesa yang merupakan penjabaran dari RPJMDesa berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa. 2.Penyusunan RKPDesa diselesaikan paling lambat akhir bulan Januari tahun anggaran sebelumnya.

  • C.Penetapan ABPDesaSekretarias Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan pada RKPDesa.

    2. Sekretaris Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa untuk memperoleh persetujuan 3. Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas kepada BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan bersama.4. Penyampaian rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas, paling lambat minggu pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya.

    5. Pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas, menitik beratkan pada kesesuaian dengan RKPDesa.

    6. Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD Kabupaten / Kota ditetapkan.

  • D.Evaluasi APBDesa

    Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi.

    Hasil evaluasi Bupati/Walikota dituangkan dalam Peraturan Bupati/Walikota dan disampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja kepada Kepala Desa.Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa.

    4.Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.

  • G.Azas Umum Pelaksanaan APBDesa1.Semua penerimaan desa dan pengeluaran desa dalam rangkapelaksanaan urusan pemerintahan desa dikelola dalam APBDesa.

    2.Pemerintah desa wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.3.Penerimaan desa dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

    4.Penerimaan desa berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas desa paling lama 1 (satu) hari kerja.5.Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBDesa merupakan Batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja desa.

  • 6.Pengeluaran desa tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBDesa.

    7.Pengeluaran belanja desa menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    8.Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) dapatdilakukan jika dalam keadaan darurat, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBDesa dan /atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.

    9.Kriteria keadaan darurat sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    10.Pemerintah desa dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran desa untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBDesa.

    11.Kepala desa dan aparat desa dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan, dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan yang berkaitan dengan pemerintah desa dan kekayaan milik desa.

  • H.Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Desa

    1.Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa2.Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

    3.Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya

    4.Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan desa

    5.Komisi, rabat, potongan, atau pendapatan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai dengan uang, baik secara langsung sebagai akibat dari penjualan, tukar menukar, hibah, asuransi, dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain sebagai akibat penyimpanan dana anggaran pada bank serta pendapatan desa dari hasil pemanfaatan kekayaan milik desa atas kegiatan lainnya merupakan pendapatan desa.

  • PENATAUSAHAAN

    - Kepala Desa dalam melaksanakan penatausahaan keuangan Desa harus menetapkan Bendahara Desa;- Kepala Desa menetapkan Bendahara Desa dengan Keputusan Kepala Desa.

  • PELAKSANAAN PENATAUSAHAANKEUANGAN DESA

    BENDAHARA DESA

  • PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

    PENATAUSAHAAN PENERIMAANPENATAUSAHAAN PENGELUARAN

  • *PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARANDALAM APB-DESASEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG, MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKAN DALAM APB-DESA.SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKAN SECARA BRUTO.JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAAN TERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKAN KETENTUAN PER-UU-AN.PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNG DENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYA PENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUS DIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANG MELANDASINYA.

  • *PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESAPELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DESA:Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa;Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya, maka pengaturannya diserahkan kepada daerah;Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa;Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan desa;Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desa yang terjadi dalam tahun yang sama.Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga;Pengembalian kelebihan pendapatan desa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;

  • *PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESAPELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN BELANJA DESA:Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah;Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud;Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi Perdes.Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAAN DESA:Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk: (a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; (b) mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung;(c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.Dana cadangan: (a) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpan pada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa; (b) Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam Perdes tentang pembentukan dana cadangan; (c) Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan Perdes dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk melaksanakan kegiatan.

  • *PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABANPENGELOLAAN KEUANGAN DESAJENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN DESA: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN; 2. NERACA; 3. LAPORAN ARUS KAS; DAN 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (YANG HARUS MENGGAMBARKAN TENTANG HAK, KEWAJIBAN, DAN KEKAYAAN DESA PADA AKHIR TAHUN SERTA SUMBER DAN PENGGUNAANNYA);LAPORAN KEUANGAN DESA DIPERIKSA OLEH BAWASDA KAB/KOTA SEBELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK RANCANGAN PERDES TENTANG PERHITUNGAN APB-DESA KEPADA BPD;PERDES TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDESA DAN KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KETERANGAN PERTANGGUNG- JAWABAN KADES, DISAMPAIKAN KEPADA BUP/WK MELALUI CAMAT, PALING LAMBAT 7 HARI KERJA SETELAH PERDES DITETAPKAN.

  • PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

    PELAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PALING LAMBAT TANGGAL 10 BULAN BERIKUTNYA

    PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA KESELURUHAN DISAMPAIKAN PALING LAMBAT PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN.

  • Jumlah bulan/tanggal Rp. Rp.Jumlah sampai bulan lalu/tanggal Rp. Rp.Jumlah semua s/d bulan/tanggal Rp. Rp.Sisa Kas pada hari ini tanggal..200Oleh kami didapat didalam Kas Rp...............(.....................................................................)TunaiRp.Saldo Bank RpSurat berharga Rp.Mengetahui ..................tanggal....Kepala Desa, Bendahara Desa,

    (.........................) (...........................)BUKU KAS UMUMDESA.KECAMATAN..TAHUN ANGGARAN..

    NOTGL.KODE REKENINGURAIANPENERIMAAN (Rp)PENGELUARAN (Rp)

    JUMLAH

  • Jumlah bulan inil Rp.Jumlah sampai dengan bulan lalu Rp.Jumlah s/d bulan ini Rp.

    Mengetahui ..................tanggal....Kepala Desa, Bendahara Desa,

    (.........................) (...........................)BUKU KAS PEMBANTU PERINCIAN OBYEK PENERIMAANDESA.KECAMATAN..TAHUN ANGGARAN..

    NOURUTNO.BKUPENERIMAANTGLSETORNOMOR STS&BUKTIPENERIMAAN LAINNYA JUMLAH (Rp)

  • Jumlah bulan inil Rp.Jumlah sampai dengan bulan lalu Rp.Jumlah s/d bulan ini Rp.

    Mengetahui ..................tanggal....Kepala Desa, Bendahara Desa,

    (.........................) (...........................)BUKU KAS PEMBANTU PERINCIAN OBYEK PENGELUARANDESA.KECAMATAN..TAHUN ANGGARAN..

    NOURUTNO.BKUPENGELUARANTGLPENGELUARANNOMOR SPP&BUKTIPENGELUARAN LAINNYA JUMLAH (Rp)

  • Mengetahui ..................tanggal....Kepala Desa, Bendahara Desa,

    (.........................) (...........................)BUKU KAS HARIAN PEMBANTUDESA.KECAMATAN..TAHUN ANGGARAN..

    NOURUTTGL.URAIANPENERIMAAN (Rp)PENGELUARAN (Rp)SALDO

    JUMLAH

  • BUKU PAJAK PPN/PPHDESA .......................... KECAMATAN ..TAHUN ANGGARAN .

    MENTERI DALAM NEGERI a.i.,

    WIDODO A.S..

    NO.URUTTANGGALURAIANPEMOTONGAN(Rp.)PENYETORAN(Rp.)SALDO(Rp.)123456

    J U M L A H

    MENGETAHUIKEPALA DESA,

    (Nama Lengkap)....................., tanggal....................BENDAHARA DESA,

    (Nama Lengkjap)

    Cara Pengisian:Kolom 1 diisi dengan nomor urut Pemotongan atau Penyetoran PajakKolom 2 diisi dengan tanggal Pemotongan atau Penyetoran PajakKolom 3 diisi dengan uraian Pemotongan atau Penyetoran PajakKolom 4 diisi dengan jumlah rupiah Pemotongan PajakKolom 5 diisi dengan jumlah rupiah Penyetoran PajakKolom 6 diisi dengan saldo Pemotongan atau Penyetoran Pajak.

  • ASAS KEPASTIAN HUKUMASAS AKUNTABILITASASAS KETERBUKAANASAS PROFESIONALITASGOOD GOVERNANCE

  • **********************************************************