ketikan 4

4
Bayi baru lahir menerima perawatan, observasi dan pencatatan kemajuan, yang mana setiap jam dilakukan pemeriksaan ini : 1) Temperatur aksila 2) Frekuensi, ritme dan usaha nafas 3) Bunyi nafas 4) Denyut dan ritme jantung 5) Warna kulit 6) Tingkat aktifitasnya dan tonus otot 7) Pemberian makan dan eliminasi 8) Interaksi orang tua dan bayi d. Pengkajian APGAR scoring Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi neonatus adalah penilaian secara APGAR (apgar score). Apgar merupakan nama seorang dokter tetapi jugamerupakan singkatan dari -A : Appearance/rupa (warna kulit) -P : Pulse/nadi -G : Grimace/menyeringai (akibat refleks kateter dalam hidung) -A : Activity/ keaktifan tonus otot -R :Respiration/pernafasan Penilaian dilakukan pada: 1) 1 menit kelahiran : untuk memberi kesempatan pada bayi untuk memulai perubahan. 2) menit kelima : untuk menentukan prognosa 3) menit kesepuluh : penilaian dapat dilakukan lebih sering jika nilai yang rendah dan perlu tindakan resusitasi. 2. Penilaian Secara APGAR Angka Penilaian Tanda 0 1 2 Bunyi jantung Tidak ada Lambat (<100) Diatas 100 Usaha bernafas Tidak ada Tidak teratur Baik, menangis Tonus otot Lemas Sedikit fleksi ekstremitas Pergerakan pasif Iritabilitas refleks Tidak ada reaksi Menyeringai Mennagis kuat Warna Kulit Biru pucat Badan merah, ekstremitas biru Semua badan merah

Upload: s-indah-nur-havivah

Post on 23-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yy67

TRANSCRIPT

Page 1: Ketikan 4

Bayi baru lahir menerima perawatan, observasi dan pencatatan kemajuan, yang mana setiap jam dilakukan pemeriksaan ini :1) Temperatur aksila2) Frekuensi, ritme dan usaha nafas3) Bunyi nafas4) Denyut dan ritme jantung5) Warna kulit6) Tingkat aktifitasnya dan tonus otot7) Pemberian makan dan eliminasi8) Interaksi orang tua dan bayi

d. Pengkajian APGAR scoringMetode yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi neonatus adalah penilaian secara

APGAR (apgar score). Apgar merupakan nama seorang dokter tetapi jugamerupakan singkatan dari -A : Appearance/rupa (warna kulit)-P : Pulse/nadi -G : Grimace/menyeringai (akibat refleks kateter dalam hidung)-A : Activity/ keaktifan tonus otot -R :Respiration/pernafasanPenilaian dilakukan pada:1) 1 menit kelahiran : untuk memberi kesempatan pada bayi untuk memulai perubahan. 2) menit kelima : untuk menentukan prognosa3) menit kesepuluh : penilaian dapat dilakukan lebih sering jika nilai yang rendah dan perlu tindakan resusitasi.

2. Penilaian Secara APGAR

Angka PenilaianTanda 0 1 2

Bunyi jantung Tidak ada Lambat (<100) Diatas 100Usaha bernafas Tidak ada Tidak teratur Baik, menangisTonus otot Lemas Sedikit fleksi ekstremitas Pergerakan pasifIritabilitas refleks Tidak ada reaksi Menyeringai Mennagis kuatWarna Kulit Biru pucat Badan merah, ekstremitas

biruSemua badan merah

Apgar ditemukan setelah 1 menit sampai 5 menit :a. Angka 0 menandakan anak dalam keadaan bahaya b. Angka kurang dari 5 memrlukan pertolongan berupa tindakan-tindakan tertentuc. Angka anatara 7-10 berarti keadaan bayi baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Apgar antara lain :a. Bayi prematurb. Sedasi / analgesia ibu

Page 2: Ketikan 4

c. Kondisi neurologik seperti penyakit otot dan mal formasi serebrald. Kondisi kardio respirasi

3. Diagnosa KeperawatanMenurut Doenges 2001 antara lain : a. Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas b/d produksi mukosa berlebih b. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang baik dari kebutuhan tubuh b/d kebutuhan kalori tinggi akibat peningkatan laju metabolik c. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan imunitas yang didapat, jaringan trauma serta pemajanan lingkungan. d. Resiko tinggi terhadap cedera b/d trauma lahir, aspirasi, profil darah abnormal, serta anomali kongenital e. Resiko tinggi terhadap kekurangan voleme cairan b/d keterbatasan masukan oral pemberian makan lambat serta peningkatan kehilangan air tidak kasat mata. f. Resiko tinggi terhadap konstipasi b/d ketidakadekuatan masukan cairan, serta obstruksi intestinal.g. Resiko perubahan suhu tubuh b/d pengendalian suhu yang imatur, perubahan suhu lingkungan(Wong, 2009)

4. Rencana Keperawatan a. Resiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas b/d produksi mukosa berlebih.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan tidak terjadi perubahan suhu.

Kriteria Hasil : Pertahanan jalan nafas paten dengan frekuensi pernafasan dalam batas normal (antara 30-60/mnt). Serta bebas dari tanda-tanda distress pernafasan.

Intervensi : 1) Tinjau ulang kejadian prenatal dan intrapartum, perhatikan faktor resiko yang dapat memperberat kelebihan cairan paru atau aspirasi cairan amniotik.

2) Kaji frekuensi dan upaya pernafasan. 3) Hisap nasofaring sesuai kebutuhan. 4) Posisiskan bayi miring dengan gulungan handuk. 5) Kaji bayi terhadap adanya lokasi,derajat sianosis dan hubungan aktivitas. 6) Pantau tanda-tanda hipotermi atau hipertermi pada bayi. 7) Perhatikan simetris gerakan dada. 8) Auskultasi denyut jantung : perhatikan bunyi murmur

b. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kebutuhankalori tinggi akibat peningkatan laju metabolik.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi penumpahan nutrisi.Kriteria Hasil : Bebas dari tanda-tanda Hipoglikemia dengan kadar glukosa darah. Menunjukkan

Page 3: Ketikan 4

penuruna berat badan sama dengan atau kuranfg dari 5%-10% berat badan lahir pada waktu pulang.Intervensi : 1) Tinjau ulang riwayat prenatal ibu terhadap kemungkinan stressor yang berdampak pada simpanan glukosa neonatus seperti diabetes, hipertensi karena kehamilan (HKK), atau gangguan jantung atau ginjal.

2) Perhatikan APGAR score, kondisi saat lahir, tipe atau waktu pemberian obat, dan suhu awal pada penerimaan diruang perawatan bayi.

3) Turunkan stressor fisik seperti stress dingin, pengarahan fisik, dan pemajanan berlebihan pada pemancar panas.

4) Timang berat badan bayi saat menerima diruang perawatan dan setelah itu setiap hari.

5) Observasi bayi terhadap tremor, iritabilitas, takipnea, sianosis, pucat dan aktivitas kejang.

6) Auskultasi bising usus 7) Anjurkan ibu segera memberi ASI 8) Evaluasi kepuasan bayi setelah pemberian ASI 9) Pantau warna, konsistensi, dan frekuensi berkemih

c. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan imunitas yang didapat, jaringan trauma serta pemajanan lingkungan. Tujuan : Setelah tindakan selama 3x24 jam diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi. Kriteria Hasil : Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi (Tumor, Rubor, Dolor, Kalor, Loss of Function)Intervensi : 1) Tinjau ulang faktor-faktor resiko pada ibu yang cenderung membuat bayi infeksi, yang didapatkan secara transplasenta melalui rute asenden atau saat kelahiran.

2) Tentuka usia gestasi bayi baru lahir 3) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi. 4) Pelihara peralatan individu dan bahan-bahan persediaan untuk setiap bayi. 5) Inspeksi kulit setiap hari terhadap ruang atau kerusakan integritas kulit.