ketidakpastian kualitas

2
Ketidakpastian Kualitas : Sebuah kondisi informasi asimetris di pasar mobil bekas (Akerlof, 1970) Dalam tulisannya Akerlof mengasumsikan beberapa hal, yaitu : 1. Informasi yang lengkap mengenai kualitas mobil bekas yang dijual hanya dimiliki oleh penjual. 2. Jumlah mobil bekas kualitas prima (peach) dan mobil bekas berkualitas rendah (lemon) tidak diketahui jumlahnya oleh pembeli dan penjual, sehingga peluang pembeli mendapatkan mobil peach dilambangkan oleh q dan peluang pembeli mendapatkan mobil lemon dilambangkan (1-q). Sehingga dapat kita ilustrasikan sebagai berikut : Diasumsikan jika pembeli mobil bersedia membayar 50 juta untuk mobil lemon dan 100 juta untuk mobil peach. Sementara di sisi penjual, mobil lemon akan dijual dengan harga 40 juta dan mobil peach akan dijual dengan harga 80 juta. Sehingga sekarang range harga untuk mobil lemon adalah 40 juta – 50 juta dan mobil peach 80 juta – 100 juta. Dikarenakan ketidaktahuan pembeli akan kualitas mobil yang akan dibeli, maka kembali diasumsikan bahwa peluang untuk memperoleh mobil peach adalah 0,5. Sehingga nilai harapan untuk harga mobil bekas di pasar adalah : E(V) = (1-0,5) x 50 juta + 0,5 x 100 juta = 75 juta. Sekarang kita asumsikan kembali, jika EV > dari 80 juta, maka semua penjual mobil bekas (baik itu lemon dan peach) akan memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukan, akan tetapi jika EV < 80 juta, maka sekarang mobil yang terjual adalah yang mempunyai range harga antara 40 juta hingga kurang dari 80 juta, maka para penjual mobil yang nilainya lebih dari 80 juta akan keluar dari pasar mobil bekas, sehingga yang tersisa di pasar hanya mobil lemon yang diperdagangkan. Hal inilah yang menyebabkan pasar menjadi tidak efisien, dengan kata lain pasar mengalami kegagalan, karena gain from trade yang seharusnya tinggi karena adanya penjualan mobil peach menjadi berkurang karena hanya mobil lemon yang terjual. Bagaimana caranya agar tidak terjadi kegagalan pasar ?, maka kita asumsikan kembali bahwa pada saat EV > 80 juta semua penjual mobil bekas dapat menjual mobilnya, sehingga : E(V) = (1-q) x 50 juta + q x 100 juta ≥ 80 juta, maka 50 – 50q + 100q ≥ 80 50q≥ 30 q≥ 3/5 ≡ q≥ 0,6

Upload: gallyn-ditya-manggala

Post on 14-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Ketidakpastian kualitas

TRANSCRIPT

  • Ketidakpastian Kualitas : Sebuah kondisi informasi asimetris di pasar mobil bekas (Akerlof, 1970)

    Dalam tulisannya Akerlof mengasumsikan beberapa hal, yaitu :

    1. Informasi yang lengkap mengenai kualitas mobil bekas yang dijual hanya dimiliki oleh penjual.

    2. Jumlah mobil bekas kualitas prima (peach) dan mobil bekas berkualitas rendah (lemon) tidak

    diketahui jumlahnya oleh pembeli dan penjual, sehingga peluang pembeli mendapatkan mobil

    peach dilambangkan oleh q dan peluang pembeli mendapatkan mobil lemon dilambangkan

    (1-q).

    Sehingga dapat kita ilustrasikan sebagai berikut :

    Diasumsikan jika pembeli mobil bersedia membayar 50 juta untuk mobil lemon dan 100 juta

    untuk mobil peach. Sementara di sisi penjual, mobil lemon akan dijual dengan harga 40 juta dan mobil

    peach akan dijual dengan harga 80 juta. Sehingga sekarang range harga untuk mobil lemon adalah 40

    juta 50 juta dan mobil peach 80 juta 100 juta. Dikarenakan ketidaktahuan pembeli akan kualitas

    mobil yang akan dibeli, maka kembali diasumsikan bahwa peluang untuk memperoleh mobil peach

    adalah 0,5. Sehingga nilai harapan untuk harga mobil bekas di pasar adalah :

    E(V) = (1-0,5) x 50 juta + 0,5 x 100 juta = 75 juta.

    Sekarang kita asumsikan kembali, jika EV > dari 80 juta, maka semua penjual mobil bekas (baik

    itu lemon dan peach) akan memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukan, akan tetapi jika EV <

    80 juta, maka sekarang mobil yang terjual adalah yang mempunyai range harga antara 40 juta hingga

    kurang dari 80 juta, maka para penjual mobil yang nilainya lebih dari 80 juta akan keluar dari pasar mobil

    bekas, sehingga yang tersisa di pasar hanya mobil lemon yang diperdagangkan. Hal inilah yang

    menyebabkan pasar menjadi tidak efisien, dengan kata lain pasar mengalami kegagalan, karena gain

    from trade yang seharusnya tinggi karena adanya penjualan mobil peach menjadi berkurang karena

    hanya mobil lemon yang terjual.

    Bagaimana caranya agar tidak terjadi kegagalan pasar ?, maka kita asumsikan kembali bahwa

    pada saat EV > 80 juta semua penjual mobil bekas dapat menjual mobilnya, sehingga :

    E(V) = (1-q) x 50 juta + q x 100 juta 80 juta, maka

    50 50q + 100q 80

    50q 30

    q 3/5 q 0,6

  • Dengan demikian, jika pasar ingin efisien, maka ekspektasi peluang pembeli akan mendapatkan

    mobil peach harus bernilai minimal 0,6 dengan demikian, maka jumlah mobil peach yang berada di

    pasar mobil bekas harus berjumlah minimal 3/2 atau 1,5 kali lebih banyak dari mobil lemon.

    Dikarenakan para pembeli sekarang sudah merasakan bahwa kualitas mobil yang dibeli adalah lemon,

    maka nilai ekspektasi berkurang, dan kondisi tersebut menggeser kurva demand dari DM menjadi DLM,

    kondisi ini terus saja berlangsung sehingga semua mobil yang ditawarkan di pasar mobil bekas

    berkualitas lemon.