keterampilan belajar makalah

24
KETERAMPILAN BELAJAR (BLOK 1) Modul 1 MAHASISWA GALAU KELOMPOK 3 MARISKA JUANITA J11114042 Keterampilan Belajar Page i

Upload: ukhty-marddhiana

Post on 18-Jan-2016

89 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

makalah modul 1 blok 1 tugas kelompok fakultas kedokteran gigi unhas

TRANSCRIPT

Page 1: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

KETERAMPILAN BELAJAR

(BLOK 1)

Modul 1

MAHASISWA GALAU

KELOMPOK 3

MARISKA JUANITA J11114042

Keterampilan Belajar Page i

Page 2: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas kelompok ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah blok 1, modul 1dengan judul“Mahasiswa Galau” di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Terima kasih disampaikan kepada drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort dan DR.drg.Bahruddin Thalib, M.Kes yang telah menyusun modul problem based learning (PBL) pada blok 1/modul 1. Dan tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada drg Lenni indriani sebagai tutor kami yang senantiasa membimbing dan mengarahkan kami selama melakukan proses diskusi kelompok dengan metode student center lerning (SCL). Dan juga teman-teman yang memberikan dukungan berupa partisipasi dalam penyusunan makalah.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat.

Makassar, 3 September 2014

Keterampilan Belajar Page i

Page 3: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pendahuluan

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Keterampilan Belajar Page i

Page 4: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu persoalan yang sering ditanyakan kepada mahasiswa baru adalah, soal

tujuan utama mereka kuliah. Sebagai mahasiswa baru, pertanyaan tersebut terkadang sulit

untuk dijawab, penyebabnya bisa karena mereka merasa baru memasuki bangku kuliah

sehingga belum memiliki orientasi jelas mengapa mereka kuliah atau bisa jadi mereka

kuliah hanya karena mengikuti keinginan orang tua. Mahasiswa yang demikian jelas

termasuk mahasiswa galau, artinya mahasiswa yang tidak memiliki orientasi jelas

mengapa dan untuk apa dia kuliah.

Seorang mahasiswa seharusnya memiliki orientasi jelas tentang apa dan

bagaimana yang seharusya dialkukan dalam kehidupan kampus. Karena hal itu

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mahasiswa

dalam menempuh studinya selama ia menyandang gelar mahasiswa.

Jangan galau, itulah kata kunci untuk menjadi mahasiswa karena mereka dituntut

untuk memiliki ketegasan dalam memilih. Pilihan untuk menjadi apa saja tergantung pada

masing-masing pribadi mahasiswa yang bersangkutan. Karena menjadi mahasiswa adalah

proses transformasi dari pelajar yang berada dalam tahap “mencari” menuju kehidupan

mahasiswa yang berada dalam tahap “menjadi”.

Oleh sebab itulah, alangkah baiknya bagi mahasiswa, terutama bagi calon-calon

mahasiswa terlebih dahulu harus memiliki kesiapan, baik dari segi akademik maupun

mental. Minimal mereka harus memiliki orientasi jelas untuk apa mereka kuliah.

Orientasi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor penentu sukses dan

tidaknya mahasiswa dalam menyandang gelar sebagai agent of change (agen perubahan).

Keterampilan Belajar Page i

Page 5: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

B. Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan :

Pengertian dan prinsip dasar KBK, PBL, dan SCL

Pengertian dan prinsip dasar mindset dan mindmapping

Pentingnya manajemen waktu

Pengertian dan cara mengembangkan soft skill

Macam – macam gaya belajar

Cara memanfaatkan sumber – sumber belajar

SKENARIO

Seorang mahasiswa yang berasal dari daerah melanjutkan pendidikan di

Fakultas Kedokteran Gigi Unhas yang telah menganut sistem pembelajaran

berbasis kompetensi (KBK) dengan metode pembelajaran problem based learning

(PBL), dia mengalami kesulitan memanfaatkan sumber – sumber belajar, baik

berupa sumber belajar dari internet, bacaan dari buku teks, hasil belajar dari kelas

dan laboratorium padahal dia sudah mencoba untuk memetakan hasil – hasil

belajar yang sudah didapatkan. Dia merasa memiliki tidak cukup waktu untuk

menyelesaikan semua tugasnya dan belum bisa mengubah mindset belajarnya

ketika masih berada di bangku sekolah. Selain itu dia juga mengalami kesulitan

berinteraksi dengan orang – orang di sekelilingnya di kampus padahal dia sangat

membutuhkan dukungan dari orang – orang disekitarnya dan merasa bahwa

kemampuan soft skill yang dia miliki masih sangat kurang dalam menunjang

aktivitas akademiknya.

Klasifikasi Istilah ( Kata Kunci )

a. Sistem pembelajaran KBK

b. Metode pembelajaran PBL dengan pembelajaran yang berpusat pada

mahasiswa (Student Center Learning)

c. Mindset

d. Manajemen Waktu

e. Soft skill

Keterampilan Belajar Page i

Page 6: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

PEMBAHASAN

Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai pebelajar, penilaian, kegiatan belajar-mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,dalam Dewa Komang Tantra, 2009).

Kompetensi Utama dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) gugus, yaitu:

Factual knowledge Conceptual knowledge Procedural knowledge Metacognitive knowledge.

Aspek yang terdapat dalam KBK :

Pengetahuan (Knowledge)  Pemahaman (Understanding) Kemampuan (Skill) Nilal (Value) Sikap (attitude) Minat ( Intersert

Kelebihan dan kelemahan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi )

Kelebihan

Mengembangkan kompetensi - kompetensi siswa pada setiap aspek mata

pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu

sendiri

Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student

oriented)

Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu

mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan

peserta didik

Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk

mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan

penilaian yang terfokus pada konten

Keterampilan Belajar Page i

Page 7: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Kelemahan

Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal

indicator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling

mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.

Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar

kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk

merancang pembelajaran secara berkelanjutan.

Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-

kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.

Problem Based Learning (PBL)

Didasarkan pada hasil penelitian Barrow and Tamblyn (1980, Barret, 2005) danpertama kali diimplementasikan pada sekolah kedokteran di McMaster University Kanda pada tahun 60-an. PBLsebagai sebuah pendekatan pembelajaran diterapkan dengan alasan bahwa PBL sangat efektif untuk sekolah kedokteran dimana mahasiswa dihadapkanpadapermasalahankemudiandituntutuntukmemecahkannya.

PBL adalah pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa untuk belajar. Dalam pendekatan berbasis masalah, masalah yang nyata dan kompleks memotivasi siswa untuk mengidentifikasi dan meneliti konsep dan prinsip yang mereka perlu ketahui untuk berkembang melalui masalah tersebut. Siswa bekerja dalam tim kecil, dan memperoleh, mengomunikasikan, serta memadukan informasi dalam proses yang menyerupai atau mirip dengan menemukan (inquiry).

KelebihandanKekurangan PBL

Kelebihan

Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata.

Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.

Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.

Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari

perpustakaan, internet, wawancara dan observasi. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam

kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka

Keterampilan Belajar Page i

Page 8: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching

Kekurangan

PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah

Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas

PBM kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah kemampuan bekerja dalam kelompok. PBM sangat cocok untuk mahasiswa perguruan tinggi atau paling tidak sekolah menengah

PBM biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga dikhawatirkan tidak dapat menjangkau seluruh konten yang diharapkan walapun PBM berfokus pada masalah bukan konten materi

Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa dalam kelompok secara efektif, artinya guru harus memilki kemampuan memotivasi siswa dengan baik

Adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap

Tujuan PBL PBL mengembangkan berbagai aspek dalam proses pembelajaran, mencakup: knowledge – materi dasar dan komunitas selalu dalam konteks skills – hard-soft-life skills – berpikir secara ilmiah critical appraisal, trampil dalam mencari informasi, trampil dalam belajar

secara aktif, mandiri, dan belajar sepanjang hayat attitudes – nilai kerjasama, etika, ketrampilan antar personal, menghargai

nilai psikososial

Student Centered Learning

Student Centered Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik di pusat kegiatan pembelajaran. Di dalam SCL paran peserta didik memiliki dan memanfaatkan peluang dan atau keleluasaan untuk mengembangkan segenap kapasitas dan kemampuannya (prior knowledge and experience) sebagai pembelajaran melalui berbagai macam aktivitas.

Keterampilan Belajar Page i

Page 9: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Kelebihan dan kekurangan scla. Kelebihan

Mengefektifkan proses pembelajaran Memperkuatdayaingatpesertadidik Mengikis rasa bosanpesertadidik Memberikan rasa percaya diri bagi mereka yang mempunyai

kekurangan dalam akademis serta memiliki rasa kepemimpinan, kemandirian, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim.

b. Kelemahan Memungkinkan stressfull bagi pesertadidik yang pasif Untuk peserta didik dalam jumlah besar lebih sulit

diimplementasikan Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih

banyak Belum tentu efektif untuk semua kurikulum

Hal-hal yang terdapat dalam SCL : Proses pembelajaran aktif

Pembelajar perlu berbuat atau mengerjakan sesuatu, bukan hanya menerima pengetahuan secara pasif. Proses pembelajaran merupakan aktivitas sosial

Pembelajaran harus memperhatikan aspek sosial, terutama dialog atau diskusi kelompok.

Proses pembelajaran SCL memerlukan waktuPembelajaran memerlukan peninjauan kembali gagasan yang sudah ada, dengan demikian pembelajaran memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan.

Proses pembelajaran memerlukan motivasi

Mindset

Mind set adalah pola pikir seseoang yang mendasari perilaku atau tindakannya sehari-hari. Tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari dibedakan atas 2 bagian yaitu; tindakan sadar dan tindakan tidak sadar. Tindakan sadar adalah tindakan atau prilaku yang dikerjakan oleh alam sadar sedangkan tindakan tidak sadar adalah tindakan yang dilakukan oleh alam bawah sadar.

Sekitar 90% tindakan manusia sehari-hari adalah tindakan tidak sadar, seperti berangkat kuliah misalnya. Ketika kita hendak berangkat

Keterampilan Belajar Page i

Page 10: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

kuliah, maka kita tidak perlu lagi diajari atau ditunjukkan bagaimana cara mencapai kampus karena alam bawah sadarlah yang menggerakkan kita mencapai tujuan.

Jadi, mind set itu terbentuk karena ada tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Untuk melakukan perubahan mind set kita harus membentuk sebuah kebiasaan baru yang dilakukan secara kontinyu.

Faktor - faktor yg memperngaruhi mind set

Adapun faktor yang mempengaruhi mind set seseorang, yaitu;a. Input Informasi

Segalah jenis informasi yang kita dengar secara berulang dan terus-menerus, lama kelamaan akan tersimpan di alam bawah sadar kita dan akan membentuk sebuah mind set baru.b. Lingkungan sekitar

Lingkungan juga berpengaruh terhadap mind set seseorang, misalkan saja kita berada di lingkungan yang rata-rata penghuninya malas, pesimis, dan sebagainya, maka lama kelamaan dan tidak menutup kemungkinan kitapun akan beralih ke mind set demikian.c. Pengalaman masa lalu

Seseorang yang pengalaman masa lalunya kelam, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali ke masa lalunya itu karena pengaruh dari alam bawah sadarnya sendiri.d. Sumber belajar

sumbr informasi dimana setiap orang mendapat informasi yang diserap setiap harinya baik informasi yg di dapatkan dari media sosial maupun orang-orang disekitarnya sehingga dapat mengubah mainsetnya

e. Motivasi

motivasi dimana apabila seseorang tidak yakin dapat

melakukan suatu hal namun dengan adanya motivasi yang

diberikan maka dapat mengubah mind set seseorang tersebut

untuk yakin bisa melakukan hal yang pada awalnya dia ragu

untuk melakukannya

Keterampilan Belajar Page i

Page 11: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Strategi dan gaya belajar

Strategi belajar adalah keterampilan yang dimiliki setiap individu untuk

menguasai suatu materi yang dipelajarinya guna mempelajari serta memperoleh

pengetahuan yang baru.

Weinstein dan Mayer mengemukakan 8 kategori strategi belajar, yaitu :

1. Basic rehearsal strategis, misalnya emncatat nama atau fakta

secara berurutan

2. Complex rehearsal strategis, misalnya mencatat atau menggaris

bawahi materi yang akan dibahas

3. Basic elaboration strategis, misalnya membentuk gambaran atau

kalimat yang menunujukkan hubungan

4. Complex elaboration strategis, misalnya merangkai atau

menjelaskan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki

5. Basic organizational strategis, misalnya mengelompokkan atau

mengurutkan hal-hal yang harus dipelajari

6. Complex organizational strategis, misalnya membuat out line

atau mengembangkan diagram atau tabel yang menunjukkan

adanya hubungan

7. Comprehension monitoring strategis, misalnya membuat self

questioning untuk mengecek pemahaman materi yang dipelajari

8. Affective strategis, misalnya belajar di tempat sepi untuk

menghindari gangguan atau bersikap santai untuk mengatasi

kecemasan mengikuti ujian

Keterampilan Belajar Page i

Page 12: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Gaya belajar

Gaya belajar seorang mahasiswa berdasarkan cara memprose informasi terbagi atas 3 yaitu :

1. Gaya belajar visual adalah belajar dengan cara melihat. Individu

dengan gaya belajar ini lebih senang melihat apa yang sedang ia

pelajari. Gambar/visualisasi akan membantu mereka memahami ide

atau informasi daripada apabila informai tersebut dijelaskan.

2. Gaya belajar auditorial adalah belajar dengan cara mendengarkan.

Individu dengan gaya belajar ini lebih senang menerima informasi

dengan mendengar penjelasan dari orang lain.

3. Gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak,

bekerja dan menyentuh. Individu dengan gaya belajar ini kan belajar

lebih baik apabila melihat fisik.

Mind mapping (Peta Pikiran)

Mind map dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dengan mencatat topik-topik penting dalam bentuk kata kunci, gambar(simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.

Mind map digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang meyakini bahwa penggunaan mind map tidak hanya mampu melejitkan proses memori tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak.

Mind map dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

Keterampilan Belajar Page i

Page 13: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Manajemen Waktu

Kemampuan sebagai manusia untuk mengatur kegiatan tanpa mengganggu kegiatan yang lain.Cara manajemen waktu dengan baik, yaitu:

a.Menyusun penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana kita menghabiskan waktu.

b.Membuat to do list seperti rencana yang akan kita lakukan kedepannya.c.Self monitoring, memantau diri kita sendiri dalam menghabiskan waktu dan

hal-hal apasaja yang kita kerjakan.

Langkah-langkah Manajemen Waktu1.Tentukan prioritas andaMenentukan apa yang menjadi prioritas bagi Anda. Menetapkan beberapa tujuan utama Anda. kemudian tetapkanlah urutan tujuan Anda.

2.Rencana mingguanUntuk satu minggu, buatlah jadwal yang dapat mendukung rencana kegiatan. Buat daftar apayang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang Anda prioritaskan sebagai paling atas.

3.Analisis penggunaan waktu andaAmati dan cermati waktu yang Anda gunakan.

4.Jadwal Master satu semester Pastikan Anda telah mempunyai informasi lengkap tentang mata kuliah yang hendak Anda ambil pada semester depan.

5.Jadwal Master mingguan Buatlah jadwal utama untuk satu minggu berisi kegiatan Anda yang sudah pasti sepertikuliah, praktikum, pertemuan di Himpunan, ke Perpustakaan, olahraga, kegiatanekstrakulikuler, dst.

6.Daftar harianBuatlah daftar apa yang harus dilakukan untuk setiap harinya di minggu tersebut.

7.Komitmen, tetapi fleksibel.Berkomitmenlah mengikuti daftar jadwal harian Anda, dan bersiaplah jika terjadi interupsi.

8.Monitoring dan Evaluasi.Kontrol jadwal yang telah dibuat lalu evaluasi penggunaan waktu Anda selama satu minggutersebut.

Keterampilan Belajar Page i

Page 14: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

 13 14

Soft skill

Soft skill dan hard skill

Menurut Illah Sailah dalam naskah bukunya yang berjudul Pengembangan

Soft Skill di Perguruan Tinggi 2007, mengutip definisi soft skill sebagai

Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter-personal

skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra-personal skills)

yang mampu mengembangkan secara maksimal unjuk kerja (performans)

seseorang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris,

Amerika dan Kanada, ada 23 atribut soft skill yang dominan di lapangan kerja. Ke

23 atribut tersebut diurut berdasarkan prioritas kepentingan di dunia kerja, yaitu:

1. Inisiatif

2. Etika/integritas

3. Berfikir kritis

4. Kemauan belajar

5. Komitmen

6. Motivasi

7. Bersemangat

8. Dapat diandalkan

9. Komunikasi lisan

10. Kreatif

11. Kemampuan analitis

12. Dapat mengatasi stress

13. Manajemen diri

14. Menyelesaikan persoalan

15. Dapat meringkas

16. Berkoperasi

17. Fleksibel

18. Kerja dalam tim

19. Mandiri

20. Mendengarkan

Keterampilan Belajar Page i

Page 15: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

21. Tangguh

22. Berargumentasi logis

23. Manajemen waktu

Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills

atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal

skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri

sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang

mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah

keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain.

Hard skills adalah ketrampilan yang dapat langsung dilihat hasilnya dalam

proses pembelajaran, segera setelah selesai proses tersebut selesai. (Peter de Jager

(2005))

Menurut Bahrumsyah (2010) hard skill merupakan penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang

ilmunya. Menurut Syawal (2010) hard skill yaitu  lebih beriorentasi

mengembangkan intelligence quotient (IQ).

Cara mengembangkan soft skills menurut Lickona (1998) bahwa anak

akan dapat mengembangkan pemahaman mengenai soft skills, dengan cara

mempelajari dan mendiskusikan soft skills tersebut, mengamati perilaku model

yang memiliki soft skills positif dan memecahkan permasalahan yang memiliki

kandungan moral dan soft skills yang cukup tinggi.

Menurut Illah Sailah (2008: 37), pengembangan soft skills hanya efektif jika

dilakukan dengan cara penularan. Cara penularan tersebut antara lain:

a. Role model

Role model adalah dengan cara memberikan contoh kepada siswa, disini

kuncinya terdapat pada guru. Guru harus dapat memberikan contoh yang baik

kepada siswa,

b. Message of the week

Keterampilan Belajar Page i

Page 16: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

Message of the week maksudnya guru harus dapat memberikan pesan moral pada

saat jam pelajaran berlangsung.

c. Hidden curriculum

Pelajaran dari kurikulum tersembunyi ini disampaikan dengan tidak berbentuk

suatu mata pelajaran tetapi selalu disampaikan sebagai kompetensi tambahan

dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

Dalam mengembangkan hard skill seorang peserta didik (mahasiswa)

sering diadakan perlombaan-perlombaan. Selain itu, tidak jarang pendidik

memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada anak didiknya yang memiliki

prestasi baik. Bahkan pertandingan antar mahasiswa dalam satu negara atapun

antar negera sering dibuat sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki seseorang. Hal

ini semata-mata bertujuan untuk mengembangkan hard skill.

Hard skills dan soft skills harus seiring dan sejalan dalam

pengembangannya di perguruan tinggi sebagai pencetak sumberdaya yang

tangguh dan unggul. Bila sejak awal mahasiswa dibekali dengan pengetahuan

tentang softskills yang cukup dan bahkan sudah terbiasa mempraktekkannya

dalam kehidupan sehari-hari maka peluang mereka untuk menjadi orang sukses di

masyarakat akan semakin besar.

Keterampilan Belajar Page i

Page 17: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

KESIMPULAN

Keterampilan belajar seperti penggunaan teknologi informasi, aplikasi mind mapping,penggunaan mind-set, manajemen waktu dengan baik, serta belajar mandiri yang efektif sertamenjadi tolak ukur sejauh mana kualitas belajar mahasiswa.

Keterampilan Belajar Page i

Page 18: KETERAMPILAN BELAJAR makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://sirmaulana08.blogspot.com/2014/02/pentingnya-hard-skill-dan-soft-

skill.html

 Jurnal Ilmu Pendidikan, hal.161-175.Gunarya, Arlina. 2012. Mindset Belajar.Gunawan, Adi W. 2003. Manage Your Mind for Success. Jakarta: PT Gramedia.Habar, drg. Hj. Ike Damayanti. 2012. 

Keterampilan Belajar Page i