ketajaman visus crvo-translate

11
Peningkatan Visus pada Oklusi Vena Sentral Retina (CRVO) dengan Pemberian Injeksi Intravitreal Bevacizumab (Avastin) Peep V. Algvere, Gunvor von Wendt, Johann Gudmundsson, Stefan Seregard and Anders Kvanta Karolinska Institutet, St. Eriks Eye Hospital, Stockholm, Sweden ABSTRAK. Tujuan: Untuk melakukan penelitian prospektif pada oklusi vena sentral retina (CRVO) untuk mengevaluasi apakah ketajaman visus dapat ditingkatkan dan mengurangi edema makula sebagai respon terhadap suntikan intravitreal bevacizumab. Metode: Bahan kasus terdiri 13 pasien (usia 34-79 tahun), durasi CRVO adalah 2 minggu sampai 6 bulan, ETDRS dasar visus dengan ketajaman 0,06-0,4 (rata-rata 0,13 Snellen, berasal dari nilai logMAR) dan tekanan intraokular (TIO) 12 -20 (rata-rata 15,2) mmHg. Pemeriksaan klinis, termasuk tomografi koherensi optik (OCT), dilakukan pada awal dan setiap 6 minggu, digital angiografi fluorescein pada awal, pada 3 bulan dan 6 bulan. Suntikan intravitrenal bevacizumab (1,25 mg) diberikan di bawah kontrol mikroskopis pada awal dan setiap 6 minggu selama 6-bulan pemeriksaan. Hasil: Setelah satu suntikan intravitreal bevacizumab, ketajaman visual rata meningkat dengan 13 huruf ETDRS pada 1 bulan (p<0,05) dan sebagai respon atas 4 suntikan dengan 24 huruf (logMAR 0,48) pada 6 bulan (p<0,05). Ketebalan foveal yang diukur dengan OCT menurun dari 596 µm pada awal menjadi 288 µm

Upload: astin-setiachasanah

Post on 16-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

visus

TRANSCRIPT

Peningkatan Visus pada Oklusi Vena Sentral Retina (CRVO) dengan Pemberian Injeksi Intravitreal Bevacizumab (Avastin)

Peep V. Algvere, Gunvor von Wendt, Johann Gudmundsson, Stefan Seregard and Anders Kvanta

Karolinska Institutet, St. Eriks Eye Hospital, Stockholm, Sweden

ABSTRAK. Tujuan: Untuk melakukan penelitian prospektif pada oklusi vena sentral retina (CRVO) untuk mengevaluasi apakah ketajaman visus dapat ditingkatkan dan mengurangi edema makula sebagai respon terhadap suntikan intravitreal bevacizumab.Metode: Bahan kasus terdiri 13 pasien (usia 34-79 tahun), durasi CRVO adalah 2 minggu sampai 6 bulan, ETDRS dasar visus dengan ketajaman 0,06-0,4 (rata-rata 0,13 Snellen, berasal dari nilai logMAR) dan tekanan intraokular (TIO) 12 -20 (rata-rata 15,2) mmHg. Pemeriksaan klinis, termasuk tomografi koherensi optik (OCT), dilakukan pada awal dan setiap 6 minggu, digital angiografi fluorescein pada awal, pada 3 bulan dan 6 bulan. Suntikan intravitrenal bevacizumab (1,25 mg) diberikan di bawah kontrol mikroskopis pada awal dan setiap 6 minggu selama 6-bulan pemeriksaan.Hasil: Setelah satu suntikan intravitreal bevacizumab, ketajaman visual rata meningkat dengan 13 huruf ETDRS pada 1 bulan (p