ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi · 2019. 2. 21. · ketahanan, kemandiran dan...

21
FGD IKA ITS 2019 Surabaya

Upload: others

Post on 08-Sep-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

FGD IKA ITS 2019 Surabaya

Page 2: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

• Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi

• Latar Belakang – Skenario Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• Tantangan Sektor Energi

• Kondisi Sektor Migas Indonesia- Prespektif Global Terhadap Iklim Investasi Indonesia- Investasi Di WK Eksplorasi & WK Eksploitasi- Reserves Replacement Ratio Minyak Dan Gas Bumi- Hasil lelang Wilayah Kerja- Kontrak – Kontrak Migas yang akan segera berakhir- Sektor Hilir

• HOW DO WE MOVE FORWARD

AGENDA

Page 3: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI

Ketahanan Energi (Energy Security )

• Terpenuhinya ketersediaan (availability), kemampuan untuk membeli (affordability), dan adanya akses (accessibility), serta dapat terima oleh masyarakan dan ramah lingkungan (acceptability).

Kemandirian Energi (Energy Independence)

• kemampuan negara dan bangsa untuk memanfaatkan keaneka ragaman energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermartabat Supply vs Demand

Kedaulatan Energi (Energy Sovereignty )

• Hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan kebijakan pengelolaan energi untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi Dignity of the nation through contract of agreement and cooperation. Kepemilikan dan penguasaan sumber daya

Page 4: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

Key Finding ‘PWC World in 2050’:By 2050, … China could be the largest economy in theworld, with ... Indonesia in fourth place (based on GDPat PPPs)”

Hal serupa dimana Indonesia berada di peringkat ke-4 jugadiprediksi oleh BAPPENAS (2017)

Selama kurun waktu 2016-2050 dengan asumsi pertumbuhan PDB sebesar 6,04% per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,71% per tahun akan meningkatkankebutuhan energi final ... rata-rata sebesar 5,3% per tahun. BPPT ENERGY OUTLOOK 2018

Sumber : BPPT ENERGY OUTLOOK 2018

LATAR BELAKANGSKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Page 5: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

TANTANGAN SEKTOR ENERGISKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Penurunan produksi | eksplorasibelum optimal | Perizinan yang rumit|iklim investasi tidak menarik

Masih sangat bergantung denganenergi fosil

• Dengan pola konsumsi & ekspor sumber energi kita denganmengikuti trend selama ini dan bila tidak ada penemuancadangan baru, maka Indonesia akan menjadi all net-importer pada tahun 2048 (BPPT ENERGY OUTLOOK 2018)

Page 6: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIAPRESPEKTIF GLOBAL TERHADAP IKLIM INVESTASI INDONESIA

• Survei Fraser Institute Global Petroleum 2018

Fraser menempatkan Indonesia di 10 jurisdiksi yang paling tidak menarik untuk investasi, yakni peringkat

ke 71 dari 80 jurisdiksi. (Di Bawah Nigeria )

Penurunan ini disebabkan:

• “Indonesia regularly flip-flops on gov’t and ministerial regulations, which deters investment.”

• “Indonesia’s Gross Split PSC system is poorly designed and is discouraging for investor.”

• “Regulatory processes are uncertain and biased.”

Negara 2014 2015 2016 2017 2018

Malaysia 73 dari 156 53 dari 126 41 dari 96 57 dari 97 49 dari 80

Indonesia 142 dari 156 108 dari 126 79 dari 96 92 dari 97 71 dari 80

Venezuela 156 dari 156 126 dari 126 96 dari 96 97 dari 97 80 dari 80

• Index Kemudahan Melakukan Bisnis 2019 oleh World Bank

Indonesia di peringkat 73 dari 190 negara (2018: 73, 2017: 91 & 2016: 106), sementara Negara Malaysia

di peringkat 15, Mexico 54, Brazil 109, Nigeria 146, dan Venezuela 188

Meningkatnya Peringkat Indonesia dalam survey Ease of Doing Business yang dilakukan oleh World Bank berbanding terbalik dengan Hasil Survey yang dilakukan oleh Fraser Institute, terlihat bahwa Iklim

investasi di Indonesia sudah menujukan perbaikan terkecuali di sektor Migas.

Page 7: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIAIKLIM INVESTASI SEKTOR MIGAS YANG DIANGGAP KURANG MENARIK

Selain isu diatas, terdapat beberapa permasalahan dalam berjalannya Industri migas

saat ini:

- PP 24/2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik, secara umum, kebijakan ini mendukung penyerdehanaan

perzinan, akan tetapi terdapat Kementrian/Lembaga ataupun Pemerintah Daerah

yang tidak menghiraukan PP tersebut

- Keputusan Mahkamah Agung Nomor 5 P/HUM/2018 terkait kasus PT. Donggi

Senoro vs Kementrian Keuangan Terkait Pengenaan PPN terhadap LNG

- Dalam Pelaksanaan Gross PSC, dianggap belum ada kepastian Peraturan di awal

yang dijadikan sebagai dasar perhitungan pembagian kontrak. Dalam Skema PSC

dengan Cost Recovery, Apabila ada perubahan peraturan, maka biaya biaya yang

akan keluar akibat kebijakan baru tersebut, terdapat kemungkinanan untuk

diajukan pengembembalian biaya melalui skema cost recovery, hal ini tidak dapat

dilaksanakan dengan peraturan Gross PSC.

Page 8: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIAIKLIM INVESTASI SEKTOR MIGAS YANG DIANGGAP KURANG MENARIK

- Kinerja Gross Split PSC dianggap kurang memberikan hasil yang maksimal.

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa Jumlah produksi menurun, nilai pendapatanberkurang serta prosentasi pemasukan untuk negara juga berkurang dan juga Total

biaya perbarel pun meningkat sejak menggunakan Gross Split PSC

Page 9: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

Pentingnya Tingkat Kompetitif Indonesia di Mata Global menjadi penting apabila melihat

catatan Wood Mckenzie terkait Investasi Migas khususnya di tahap eksplorasi

• Wood Mckenzie (Global exploration: 5 things to look for in 2018)

1. Persaingan meningkat walaupun jumlah pemain berkurang

2. Apakah investasi eksplorasi yang terbatas merupakan norma baru?

Sejak 2016, investasi hulu untuk eksplorasi turun di bawah 10% dan kemungkinan tren menuruntersebut akan terus berlanjut. Kondisi tersebut dapat menjadi norma baru, dan tidak akan adalagi investasi 1 dolar per tiap 6 atau 7 dolar yang dialokasikan untuk eksplorasi.Kami perkirakan bahwa investasi global pada tahun 2018 di sektor eksplorasi konvensional danappraisal berada di kisaran USD37 miliar, yaitu berkurang 7% dari tahun 2017 dan lebih dari 60% di bawah peak tahun 2014.

3. Sumur-sumur skala besar terutama di laut dalam dan frontier

4. Perlombaan kualitas

Upaya mendapatkan lahan baru akan menjadi fokus utama untuk jangka panjang, karena jumlahkesempatan berkurang sehingga meningkatkan persaingan untuk mendapatkan lahan baru yang berkualitas. Licensing Round yang akan diadakan di Brazil dan Mexico akan mendapatkanperhatian khusus dari investor karena potensi cadangannya

5. Bergerak kembali menuju profitabilitas setelah tertunda lama

TANTANGAN SEKTOR ENERGIIKLIM INVESTASI SEKTOR MIGAS YANG DIANGGAP KURANG MENARIK

Page 10: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIA INVESTASI DI WK EKSPLORASI & WK EKSPLOITASI

INVESTASI WK EKSPLOITASI & EKSPLOITASI

Pada Tahun 2018, Investasi WK Eksplorasi senilai US$810 juta meningkat dibanding 3 tahun sebelumnyaInvestasi WK eksploitasi senilai US$13.360 miliar meningkat dibanding 3 tahun sebelumnya

13,986 16,541

18,987 19,235

14,772

11,024 10,066 13,360

2,120

1,356

1,391 1,132

526

560 200

810

111.6 112.7 105.996.5

49.240.1

52.2 48

-200

-100

0

100

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

2011 2012 2013 2014 2015 2016 *) 2017 **) 2018***)

ICP

US$

/bb

l

Juta

US$

Investasi KKK Eksploitasi Investasi KKK Eksplorasi ICP

*) Data investasi 2016 berdasarkan LaporanKeuangan Gabungan KKKS Kuartal IV RevisiTahun 2016.**) Data investasi 2017 berdasarkan FQR Q4-2017 Preliminary per 30 Januari 2018.***) Data investasi 2018 serta ICP 2018 berdasarkan WP&B 2018.

Page 11: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIA RESERVES REPLACEMENT RATIO MINYAK DAN GAS BUMI

74

62 6064

55

105

2013 2014 2015 2016 2017 2018

RRR Migas (%)

Selama Periode 2013-2018, rata-rata RRR migas 70%

Sulitnya meningkatkan RRR minyak untuk mencapai ideal 100%, selain disebabkan

rendahnya minat investasi hulu, sebagian KKKS eksplorasi dinilai belumberpengalaman, dimana 50 KKKS dari sekitar 147 KKKS eksplorasi merupakan pemainbaru. (2018)

Selain itu, terdapat perusahaan yang mengelola lebih dari 30 WK sehingga secarateknis dan finansial menjadi kurang sehat dan produktif. (2018)

Page 12: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIA WILAYAH KERJA MIGAS

• Dalam meningkatkan produksi migas dalam jangka panjang dan mencapai apa yang telah ditargetkatkandalam PP 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional perlu dilakukan pembukaan WK dan eksplorasimigas secara masif. (Kebutuhan minyak diproyeksikan mencapai 2 juta bph, yang membutuhkanpenemuan cadangan baru 10 kali lapangan cepu atau setara 70 kali nilai investasi eksplorasi tahun 2017)

• Salah satu tantangan penemuan cadangan migas baru adalah menurunnya minat penandatangananWK Migas sejak tahun 2013 hingga tahun 2017.

• Menurunnya minat terhadap WK periode 2013-2017 khususnya pada tahun 2016 dimana tidakada nya peminat dari 14 blok yang ditawarkandisebabkan investor memposisikan wait & seeterkait kebijakan baru yakni PSC Gross Split

• Pada tahun 2017 dan 2018, terlihat adaperbaikan dimana terdapat 5 dan 6 blok yanglaku.

18

13

8

1410

26

58

0 0

5 6

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ditawarkan

Laku

Page 13: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

KONDISI SEKTOR HULU MIGAS INDONESIA KONTRAK-KONTRAK MIGAS HABIS SAMPAI 2026

Page 14: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

Pada tahun 2025 diproyeksikan terdapat selisih kurang antara konsumsi BBM terhadap produksi kilang dalam negeri untuk jenis BBM Bensin, ADO, Avtur, dan Avgas dengan total volume sebesar 55.345.940KL (Bensin -34 jt KL dan Solar -15.9 JtKL).

Pada tahun 2025 di proyeksikan terdapat kebutuhan penambahan fasilitas penyimpanan diprovinsi NAD, SumateraBarat,J ambi, Bengkulu, Lampung, dan Banten dengan total sebesar529.309KL

Sekalipun Indonesia mempunyai Cadangan Operasional 20 hari, tapi Indonesia tidak mempunyai cadangan strategis

Comparison of Oil Strategic Inventory

Inventory Days

Untuk mempunyai cadangan strategis dalam 30 hari pada 2025

Indicative InvestmentUS$ 17,250,000,000

30 days (year 2025)EBR

KONDISI SEKTOR MIGAS INDONESIA SEKTOR HILIR (KEBUTUHAN REFINERY)

0

50

100

150

14 1030 40 45 56

83

0 037

3033

3640

65

Product Crude

Page 15: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

HOW DO WE MOVE FORWARD?

Page 16: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

1. Menyelesaikan Revisi UU Migas

DPR RI telah menyelesaikan draft RUU Migas, saat ini menunggu Jawaban dari

Pemerintah dalam bentuk Daftar Invetaris Masalah (DIM).

Mendukung Kebijakan Pemerintah dalam menyederahanakan Perizinan (PTSP)

khususnya perizinan di daerah.

a. Melalui revisi UU Migas, Pemerintah daerah direncanakan mendapatkan Privilege

b. Melalui revisi UU Migas, dibentuk suatu badan yang mempunyai kewanangan untuk

mengurus perizinan di daerah

Diharapkan dengan selesainya revisi UU Migas berikut peraturan turunannya, akan

memberikan kepastian hukum bagi investor

2. Meninjau kembali penggunaan Gross Split PSC dan mendorong penggunaannya menjadihanya salah satu opsi.

3. Memberikan insentif untuk meningkatkan tingkat keekonomian.

- Menerapkan Klausul Sliding Scale agar menyesuaikan dengan harga minyak

3. Menyederhanakan birokrasi khusus nya Survei umum, Joint study, audit, Percepatanproses POD

4. Mendukung Pemerintah agar Lapangan-lapangan idle agar dikembalikan ke Negara.

5. Memberikan Kepastian terkait perpanjangan kontrak migas.

HOW DO WE MOVE FORWARD

Page 17: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

WWW.SATYAYUDHA.COM

FOLLOW ME ON TWITTER

@SATYAWIDYAYUDHA

THANK YOU

Page 18: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

Overview Target APBN-P vs Realisasi Cost Recovery

15,24 15,04

14,10

8,49

10,4910,09

15,92 16,27

13,73

11,94

11,3211,34

7,77

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2013 2014 2015 2016 2017 2018

US$

Mili

ar

Target

Realisasi

per Agustus

2018 : Outlook s/d Desember as per Agustus 2018

BACK UP SLIDE

Page 19: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

Net Cont Share ; 15%

Ind Share ; 36%

IC; 0,3%

Unrec; 0,3%

CY Dep ; 2,7%

PY Dep ; 19,9%

CY Op Cost ; 76,8%

Cost Rec ; 49%

Net Cont. ShareInd. Share

Distribusi Revenue & Cost Recoverables- WP&B 2018Komponen Utama Cost Recovery dari Investasi yang timbul sebelumnya dan Operating Cost untuk mempertahankanproduksi

Merupakan cost recoverables yang

berasal/merupakan insentif dari investasi yang

telah dilakukan KKKS pada tahun-tahun

sebelumnya. Mekanisme pengembalian/

pembebananya diatur berdasarkan PSC yang

berlaku

Merupakan biaya operasi yang berasal

dari investasi yang dilakukan pada

tahun berjalan dan dapat langsung

dibebankan menjadi Cost

Recoverable, merujuk pada ketentuan

dalam PSC yang berlaku

BACK UP SLIDE

Page 20: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

BACK UP SLIDEDistribusi PNBP Migas terhadap APBN

Page 21: Ketahanan, Kemandirian dan Kedaulatan Energi · 2019. 2. 21. · KETAHANAN, KEMANDIRAN DAN KEDAULATAN ENERGI Ketahanan Energi (Energy Security ) •Terpenuhinya ketersediaan (availability),

1. Menjalankan program kerja utama hulu migas, dengan tetap memperhatikan keekonomianWilayah Kerja;

2. Penerapan teknologi tepat guna• Pengeboran : Meningkatkan jumlah sumur Horizontal untuk menguras sisa minyak tertinggal di

bagian atas, pemboran underbalanced untuk mengurangi kerusakan formasi, pemboran lightarchitecture (mengurangi biaya supaya lebih ekonomis).

• WO/Wellservice: Komplesi underbalanced, Sand Control Management Technology, Water ShutOff Technology (ICD), Deliquification Technology (seperti PCTGL), Artificial Lift Technology, Real-Time Production Monitoring, reperforation, survailance (RST, CSFR, Pressure, temp), Convertinjector to producer, reaktivasi sumur idle, hydraulic fracturing.

• Fasilitas: lowering pressure (kompresor mode tekanan rendah untuk meningkatkancadangan), modifikasi fasilitas mengurangi debottlenecking, dll.

3. Mengupayakan metode-metode baru untuk penemuan sumberdaya dan cadangan migas (PassiveSeismic, Broadband Seismic, AVO Analysis, dsb);

4. Monitoring proyek pengembangan lapangan onstream tepat waktu;5. Melakukan pemeliharaan untuk meningkatkan kehandalan fasilitas produksi;6. Pengembangan Wilayah Kerja Migas;7. Monitoring Intensif Pengembangan Lapangan Onstream;8. Penerapan Teknologi Terkini dan Tepat Guna;9. Melanjutkan Penerapan Perubahan PSC Cost Recovery menjadi PSC Gross Split;10. Penyelesaian perpanjangan 22 WK yang akan berakhir kontrak sd tahun 2023; serta11. Penyelesaian Subsurface Data Management SKK Migas.

Kebijakan Pemerintah Mencapai Target Lifting Migas

BACK UP SLIDE