kestabilan obat

Upload: shendi-suryana

Post on 04-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    1/107

    KESTABILAN OBAT

    Dr. Joshita.D, MSProgram S2 Ilmu Kefarmasian

    Departemen Farmasi FMIPA

    Universitas Indonesia

    2008

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    2/107

    ACUAN YANG DIGUNAKAN

    FDA Guideline 1984, 1987

    Drug Stability, Carstensen JT, 3rd ed,2000

    Chemical Kinetics, Laidler KJ, 1980

    Chemical Stability of Pharmaceuticals,Connors KA, Amidon GL, Stella VJ, 1986

    IFSCC Monograph number 2, TheFundamentals of Stability testing, 1992

    Physical Pharmacy, Martin, 2006

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    3/107

    Satuan Acara Perkuliahan

    Pendahuluan, Pengertian Stabilitas Obat : expiration date- shelf-life, Potential Adverse Effects of Instability inPharmaceutical Products, The Gamut of StabilityConcerns, Reasons for Stability Testing, Modes of

    Degradation, Stability Test Stabilitas kimia:Kinetika Reaksi: Pengertian Laju Reaksi,

    Orde Reaksi, Molekularita, Orde 0 1 2, ReaksiKompleks,Cara Menentukan Orde Reaksi,Kondisi

    penyimpanan : pengaruh suhu dan faktor lain terhadap

    laju reaksi,Penguraian dan penstabilan obat, Analisiskestabilan dipercepat

    Stabilitas Fisika

    Uji Stabilitas sediaan farmasi/kosmetik

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    4/107

    PENDAHULUANSTABILITAS ADALAH SIMBOL KUALITAS

    YANG PENTING UNTUK PRODUK

    OBAT/KOSMETIK Stabilitas Obat : Kemampuan suatu produk untukmempertahankan sifat dan karakteristiknya agar samadengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas,kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang

    ditetapkan sepanjang periode penyimpanan danpenggunaan (shelf-life)

    Expiration date : waktu yang tertera pada kemasan yangmenunjukkan batas waktu diperbolehkannya obat tersebutdikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasiyang ditetapkan

    Shelf-life (waktu simpan): adalah periode penggunaan danpenyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk tetapmemenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya

    yang sesuai dengan kondisi penjualan di pasar

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    5/107

    Jenis spesifikasi

    Spesifikasi release adalah spesifikasi yang

    harus dipenuhi pada waktu pembuatan,

    misalnya 95-105%.

    Spesifikasi periksa atau spesifikasi waktu

    simpan atau spesifikasi umur produk,

    adalah spesifikasi yang harus dipenuhisepanjang waktu simpannya, misalnya 90-

    110%.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    6/107

    Spesifikasi release dan spesifikasi

    waktu simpanWaktu simpan minimum : Periode waktu yang dibutuhkan suatu produk

    yang berada pada batas spesifikasi release saat pembuatan untuk

    mencapai batas spesifikasi periksa

    100

    105

    95

    100

    110

    90

    Spesifikasi release Spesifikasi waktu simpan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    7/107

    Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan

    suatu produk obat atau kosmetik untuk

    bertahan dalam batas spesifikasiyang

    ditetapkan sepanjang periode penyimpanan

    dan penggunaan untukmenjamin identitas,

    kekuatan, kualitas dan kemurnian produk

    tersebutSediaan obat/kosmetika yang stabil adalah

    suatu sediaan yang masih berada dalam

    batas yang dapat diterima selama periodepenyimpanan dan penggunaan, dimana

    sifat dan karakteristiknya sama dengan yang

    dimilikinya pada saat dibuat.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    8/107

    Efek tidak diinginkan yang

    potensial dari ketidakstabilan

    produk farmasi hilangnya zat aktif,

    naiknya konsentrasi zat aktif,

    BA berubah,

    hilangnya keseragaman kandungan,

    menurunnya status mikrobiologis,

    hilangnya elegansi produk dan patient acceptability,

    pembentukan hasil urai yang toksik,

    hilangnya kekedapan kemasan,

    menurunnya kualitas label dan

    modifikasi faktor hubungan fungsional.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    9/107

    RUANG LINGKUP DAN ALASAN

    UJI STABILITAS

    Ruang lingkup: Bahan baku obat dan

    eksipien

    R&D Formulasi

    Bahan uji klinik

    Obat untuk dipasarkan Reformulasi, perubahan

    tempat pembuatan,mengatasi kesulitan,keluhan pasien

    Produk dlm distribusi Penyimpanan produk oleh

    pasien

    Stabilitas in vivo

    Alasan uji stabilitas:

    1. Kepentingan pasien

    2. Reputasi produsen

    3. Mengikuti peraturan4. Membuat data base yang

    penting untuk formulasiproduk lain

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    10/107

    JENIS PENGURAIAN:

    1. Kimia

    2. Fisika

    3. Biologi4. Kombinasi

    Therapeutic

    Toxicological Drug product stability

    ELEMEN PENTINGUNTUK PROGRAM UJISTABILITAS YANGBERKUALITAS TINGGI

    DAN COST EFFECTIVE1.Komitmen pada kualitas

    2.Dasar teori Scientific

    3.Pengetahuan ttg Peraturan dan

    Standar Farmakope4.Komunikasi efektif R&D,

    Produksi, QC/QA, BagianKeluhan dan Regulasi

    5.Metode Analitik yang digunakan

    6.Monitoring cermat untukanggaran stabilitas

    7.Kemampuan managerial untukmengkoordinasi dan

    mengoptimasi program

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    11/107

    1. Periode kesesuaian : simbolkualitas untuk produk yang

    paling cepat rusak karenabergantung pada waktu misalnyahilangnya potensi zat aktif

    2. Shelf Life: 7 hari, 1 bulan, 1tahun, 18 bulan, 2-3-5 tahun

    3. Expiration Date: waktu yangtertera pada kemasan setiap

    batch yang menunjukkan masaberakhirnya produk tsb bolehdikonsumsi.

    Singkat : May 06

    Panjang (5thn): Feb April June2006 January 11, August

    Nov.2006 July 11

    Strategi untuk meningkatkanshelf life:

    1. Mengurangi kesalahanSampling dan Analisis :ketepatan waktu sampling,improve precision danreproducibility

    2. Statistik3. Proses:mengaliri ampul

    berisi larutan dengan N2

    4. Formulasi:stabilityoverages, mengurangi

    hidrolisis-kompleksasi dgncyclodextrin,oksidasi-antioksidan,cemaranmikroba-pengawet

    LANJUTAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    12/107

    KONDISI IKLIM DUNIA

    Zona Iklim Tempat Suhu rata2

    tahunan

    Kelembab

    an udara

    Kondisi

    Penyimpanan

    I. Temperate

    climate/Sedang

    Eropa Utara,

    Kanada,

    Inggris,Rusia

    < atau = 15oC Tanpa batas 21oC/45%RH

    II.Mediteranean

    dan subtropik

    Eropa Selatan,

    Jepang. Amerika

    Serikat

    15-22oC Tanpa batas 25oC/60%RH

    III.Panas dan

    kering

    Sahara,Arab

    Saudi, Australia

    >22oC 22oC < atau =

    60%

    30oC/70%RH

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    13/107

    UJI STABILITAS

    cGMP 1972 FDA MARET 1984; REVISED FDA 1987

    FDA Guidance for Industry 1998

    ICH (International Conference on Harmonization)Oktober 1993: US,EU,JAPAN

    ICH QIA September 1994

    WHO 1996 CPMP (The Committee for Propietary Medicinal

    Products) di bawah EU Okt 1997-April 1998

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    14/107

    JENIS STABILITAS YANG

    UMUM DIKENAL Stabilitas kimia

    Stabilitas fisika

    Stabilitas mikrobiologi

    Stabilitas terapi

    Stabilitas toksikologi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    15/107

    STABILITAS KIMIA:MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KIMIAWI DAN POTENSI

    ZAT AKTIF YANG TERTERA PADA ETIKET

    DALAM BATASANSPESIFIKASI Laju Reaksi : dinyatakan dalam term pengurangan

    konsentrasi reaktan (- dc/dt) atau penambahankonsentrasi produk (+dx/dt) per satuan waktu.Dimensinya : mol liter-1 detik1

    Orde Reaksi : jumlah atom atau molekul yangterlibat dalam reaksi yang konsentrasinya menentukanlaju reaksi. Molekularita : jumlah molekul yangterlibat dalam reaksi elementer

    Orde 0-1-2 dan cara menentukan orde reaksi Kondisi Penyimpanan : Pengaruh suhu dan faktor

    lain thd laju reaksi

    Penguraian dan penstabilan obat

    Analisis kestabilan dipercepat

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    16/107

    ZERO-ORDER REACTION:

    loss in color of a product, suspension

    - dA/dt = k0 Integrated between initial absorbanceA

    0

    att0 andAt, the absorbance after t hours :

    AoAtdA = - k00t dt

    At A0 = - k0t At = A0 k0t A

    t1/2 = A0/k0

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    17/107

    FIRST-ORDER REACTION 2 H2O2 = 2 H2O + O2

    - dC/dt = kC Integrating between C0 at t0 and C at time t, giving :

    CoCdC/C = - k0tdt

    ln C- ln C0 = - k(t-0)

    ln C= lnC0 kt

    log C= log C0 kt/2.303

    k = 2.303/t log C0/C C = C0e-kt

    C = C0 10-kt/2.303

    k = 2.303/tlog a/a-x ; k = det-1; t90 = 0,105/k

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    18/107

    C0

    C0

    Ct

    t1/2

    -dC/dt

    Time

    t

    t

    i

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    19/107

    Log C

    t

    -k/2,303

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    20/107

    SECOND-ORDER REACTION

    A + B produka b

    -d[A]/dt = -d[B]/dt = k[A][B]

    dx/dt = k(a-x)(b-x)

    Jika (A) = (B) maka dx/dt = k(a-x)2

    ox dx/(a-x)2 = k0tdt

    (1/a-x)-(1/a-0) = kt k = 1/at (x/a-x) k = l mol-1 det-1

    t1/2 = 1/a k

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    21/107

    x/a(a-x)

    t

    k

    Jika [A] = [B]

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    22/107

    Jika [A] tidak sama dengan [B]

    Integrasi persamaan laju menghasilkan :

    2,303/a-b log b(a-x)/a(b-x) = k t k = 2,303/t(a-b) log b(a-x)/a(b-x)

    log b(a-x)/a(b-x)

    t

    (a-b)k/2,303

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    23/107

    CARA MENENTUKAN ORDE REAKSI

    Dengan mensubstitusikan konsentrasi zatyang diperoleh ke dalam persamaan ordereaksi, bila diperoleh harga k yang relatifkonstan berarti reaksi berjalan pada orde

    tersebut Dengan membuat grafik hubungan antara

    konsentrasi yang diperoleh terhadap t. Jikasesuai dengan salah satu grafik, maka reaksi

    berjalan pada orde tersebut

    - Grafik orde nol : c vs t

    - Grafik orde-satu : log c vs t

    - Grafik orde-dua : 1/c vs t

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    24/107

    Lanjutan

    Dengan cara waktu paruh

    Secara umum : t1/2 = 1/Cn-1

    Dilakukan 2 percobaan dengan konsentrasiyang berbeda, maka

    (t1/2)1/(t1/2)2 = [C2/C1] (n-1)

    log(t1/2)1/(t1/2)2 = (n-1) log C2/C1n = log(t1/2)1/(t1/2)2 / log C2/C1 + 1

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    25/107

    KONDISI PENYIMPANAN

    Pengaruh suhu : persamaan Arrhenius

    Pengaruh kelembaban

    Pengaruh cahaya

    Teori Tabrakan

    Teori Keadaan Transisi Pengaruh pelarut

    Pengaruh kekuatan ion

    Pengaruh tetapan dielektrik

    Pengaruh katalitis :katalitis asam-basaspesifik,katalitis asam-basa umum

    Pengaruh zona iklim dunia

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    26/107

    PENGARUH SUHU :

    PERSAMAAN ARRHENIUS k = A. e-E/RT

    log k = logA E/2,303 . 1/RT k = tetapan laju reaksi

    E = energi aktifasi

    R = tetapan gas

    T = temperatur

    Laju reaksi akan naik 2-3 kali untuk setiapkenaikan suhu 10oC

    Dengan menentukan harga k pada berbagai suhudan menggambarkan 1/T vs log k, diperoleh Edari kemiringan garis dan A dari intersep

    Persamaan Arrhenius tidak berlaku bagi reaksieksplosif, reaksi enzimatis, reaksi peragian

    logk

    1/T

    -E/2,303R

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    27/107

    PENGARUH KELEMBABAN :

    HIDROLISIS OBAT DAN USAHA

    PENCEGAHANNYAPenguraian obat : hidrolisis, oksidasi, isomerisasi,

    polimerisasi, dekarboksilasi, absorpsi CO2 dariudara dll

    Hidrolisis: sediaan larutan dalam air Ester:etilasetat; Amida: prokainamida

    hidrolisis molekuler

    Air+ion garam asam/basa lemah hidrolisis

    ionik Hidrolisis molekuler jauh lebih lambat dp

    hidrolisis ionik dan irreversibel pemutusanmolekul obat: benzokain, sulfonilamida

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    28/107

    LANJUTAN

    Hidrolisis dikatalisis ion H+ atau ion OH-katalisis asam basa spesifik: furosemid,

    prokain

    Hidrolisis dikatalisis spesies asam basa:katalisis asam basa umum

    Usaha penstabilan:1)menekan harga tetapan

    laju penguraian dan 2)konsentrasi obatyang akan terurai sampai sekecil mungkin

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    29/107

    PERLINDUNGAN TERHADAP

    HIDROLISIS Menyesuaikan pH larutan/jenis dapar pada

    harga dimana tetapan laju reaksinya

    terkecil Metode kompleksasi shg laju reaksi turun

    Menekan kelarutan obat shg konsentrasiobat yang terpapar pada hidrolisis turun:suspensi/dispersi obat yang tidak larut

    Menghilangkan air:dry syrup

    Solubilisasi miselar dengan surfaktan

    PENGARUH CAHAYA

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    30/107

    PENGARUH CAHAYA:

    OKSIDASI OBAT DAN USAHA

    PENSTABILANNYA Oksidasi: pelepasan suatu elektron dari

    molekul/lepasnya hidrogen(dehidrogenasi)

    Autooksidasi:minyak/lemak tak jenuh

    Radikal bebas reaksi berantai

    Oksidasi dalam fase gas:reaksi ledakan

    Reaksi oksidasi:laju reaksi bergantung pada

    konsentrasi molekul pengoksidasi tetapi tdk

    bergantung pada konsentrasi oksigen

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    31/107

    PERLINDUNGAN TERHADAP

    OKSIDASI

    Thd lemak/minyak:1)hidrogenasi hasil reaksi

    2)ganti udara dalam wadah dgn gas inert

    3)penambahan antioksidan Thd obat2 yang mudah teroksidasi spt vit C,

    epinefrin: 1)mengganti udara dengan gas inert

    2)larutan pada pH sesuai 3)pelarut bebas logam4)antioksidan 5)menghindari cahaya

    6)menyimpan pada suhu rendah

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    32/107

    TEORI TABRAKAN

    Temperatur mempengaruhi reaksi uni/bi molekular

    Keadaan hipotetik : molekul bergerak pada arah dankecepatan sama, jika menyimpang maka akan menabrakmolekul lain sehingga molekul berhenti bergerak pada arahyang berlawanan, terjadi tabrakan berantai, sehinggaakibatnya molekul bergerak acak

    Hanya sedikit fraksi molekul yang bergerak dengankecepatan awal yang sama dari sistem yg teratur

    Untuk sejumlah tertentu molekul pd temperatur tertentu dantotal energi tertentu distribusi kecepatan molekul bervariasidari nol ke atas

    Energi kinetik sebanding dengan kecepatan molekul kuadrat,maka distribusi kecepatan molekul sebanding dengandistribusi energi molekul dan fraksi molekul yangmempunyai energi kinetik dinyatakan dalam hukumdistribusi Nerntz :

    fi = Ni/Nt = e-Ei/RT

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    33/107

    TEORI TABRAKAN TENTANG LAJU REAKSI :

    tabrakan antar molekul harus terjadi agar terjadi reaksi

    bagi molekul yang mempunyai energi tertentu. Jadilaju reaksi sebanding dgn jumlah mol reaktan yang

    mempunyai energi yg cukup utk berreaksi :

    Laju = P Z Ni

    Z = jumlah tabrakan per detik per cm3P = faktor probability sterik untuk

    tabrakan yang menghasilkan reaksi

    Substitusi : Rate = (PZ e-Ei/RT )Nt

    Rate = k [konsentrasi]k = (PZ e-Ei/RT) Persamaan Arrhenius :k = A e-Ei/RT

    A = P Z ; Ea = Ei

    Teori keadaan transisi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    34/107

    (A)(B)

    *-B)---(A

    Prinsip : Terjadinya kesetimbangan antara molekul-molekul reaktan normal dan

    kompleks teraktivasinya.

    Penguraian dari kompleks teraktivasinya akan menghasilkan suatu

    produk.

    A + B (A----B)* P

    Molekul reaktan Kompleks teraktivasi Produk

    normal

    Laju pembentukan produk :

    Laju = v(A----B)* (1)

    v merupakan frekuensi perubahan kompleks teraktivasi menjadi produk

    Kesetimbangan antara reaktan dan komples teraktivasi :

    K* =

    Teori keadaan transisi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    35/107

    Sehingga :

    (A----B)* = K*(A)(B) (2)

    dari persamaan (1)dan(2)diperoleh :

    Laju = (vK*)(A)(B) (3)

    Karena reaksi berjalan dengan orde dua maka :

    Laju = k(A)(B) (4)

    Berdasarkan persamaan (3) dan (4) maka didapat :

    k = vK* (5)

    http://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppthttp://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppt
  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    36/107

    Hukum Termodinamika

    Go = -RT ln K

    atau

    K = e -Go/RT (6)

    dan

    Go = Ho - T So (7)

    Dimana : Go

    adalah energi bebas standarHo adalah entalpi standar

    So adalah entropi standar

    dengan mengganti K dengan K* dan melakukan substitusi terhadap

    persamaan (5), diperoleh :

    k=ve -G*/RT (8)

    kemudian berdasarkan hasil substitusi dengan persamaan (7) diperoleh :

    k= ve (-H*+ T So) /RT k= (ve S*/R) e-H*/RT

    http://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppthttp://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppt
  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    37/107

    Berdasarkan Hukum Arrhenius

    A = ve S*/R (9)

    Dan energi aktivasi Arrhenius dihubungkan dengan entalpi aktivasi

    keadaan transisi :

    Ea = H* = E* + P V*

    Dimana umumnya V* = 0; sehingga

    Ea = E*

    Pada dasarnya, teori keadaan transisi memberi pengaruh temperatur

    terhadap laju reaksi dengan persamaan umum :

    k= (ve S*/R) e-E*/RT (10)

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    38/107

    Menurut Eyring : besaran vdapat dianggap memberikan pendekatan yang baik

    sebagai faktor umum untuk reaksi, hanya bergantung pada temperatur dan

    dapat ditulis :

    v=

    Nh

    RT

    dimana R adalah konstanta molar gas, T adalah temperatur, N adalah bilangan

    Avogadro, dan h adalah konstanta Planck. Sehingga faktor mempunyai

    harga sekitar 1012 -1013 detik-1. Pada reaksi gas unimolekuler dimana S* = 0

    maka e S*/R = 1. Sehingga :

    (11)

    Nh

    RT

    Nh

    RT

    eS*/R

    e-E*/RT

    k = 1013 e-Ea/RT

    k=

    R = 8,314x107erg/mol.der

    R = 1,987 cal/mol.der

    N = 6,023x1023 molekul/mol

    h = 6,62x10-27erg.detik/molekul

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    39/107

    k = 1013 e-Ea/RT

    Jika laju menyimpang dari harga ini, dapatlah dianggap sebagai akibat faktore S*/R

    Jika S* positif maka laju reaksi akan lebih besar dari biasanya

    Jika S* negatif maka laju reaksi akan lebih lambat dari biasanya

    Hubungan teori tabrakan dengan keadaan transisi :

    [persamaan (9) dan (11)dan A = PZ

    PZ = Nh

    RTe S*/R

    Z = jumlah tabrakan, diidentifikasikan denganRT/Nh,maka

    P = e S*/R

    http://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppthttp://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppthttp://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppthttp://g/flasdisk/FMIPA/CD%2010/farmasi/Joshita%20Kuliah%20Kestabilan%20Obat/Teori%20Keadaan%20Transisi.ppt
  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    40/107

    PENGARUH PELARUT

    Reaksi nonelektrolit berhubungan dengan:

    1. Tekanan dalam relatif

    2. parameter kelarutan dari pelarut dan zat pelarut

    Larutan biasanya bersifat non-ideal jadi harus

    dikoreksi dengan memasukkan koefisien aktivita

    Reaksi bimolekular :A + B (AB)* Produk Konstanta kesetimbangan termodinamik ditulis dalam

    bentuk

    aktifita sebagai:K* = a* = C* * aAaB CACB AB dimana, a* = aktivita jenis dalam keadaan transisi

    aA dan

    aB =aktivita reaktan dalam keadaan normal

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    41/107

    Laju =RTC* = RTK* CACB AB

    Nh Nh *

    dan

    k = Laju = RTK* AB

    CACB Nh *

    Log k = log ko + log A + logB log*

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    42/107

    atau

    k = k0 AB*

    dimana, k0 adalah konstanta laju dalam suatu larutan encertidak terhingga, yaitu yang bersifat ideal.

    Koefisien aktifita () dapat menghubungkan sifat dari zatterlarut dalam larutan dengan mempertimbangkan zat

    terlarut dalam larutan encer tidak terhingga.

    Jika larutannya ideal, koefisien aktifita = 1 dan k0= k

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    43/107

    2 koefisien aktivita suatu zat terlarut nonelektrolit polar yang

    tidak terlalu polar dalam suatu larutan encer

    log 2 = V2 (1 2)2

    2,303RT

    dimana, V2 = volume molar zat terlarut

    1dan2 =parameter kelarutan untuk pelarut dan zat terlarut

    og k = log ko + logA + log B - log *

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    44/107

    log k= log k0 + VA (1 A)2

    2,303RT

    + VB (1 B)2

    2,303RT

    - V* (1 *)2

    2,303RT

    dimana, VA, VB dan V*dan A, B dan *volume molar dari parameterkelarutan reaktanA, B dan kompeks teraktivasi (AB)*

    Besaran 1adalah parameter kelarutan pelarut

    Jadi, laju tergantung dari volume molar dan parameter kelarutan dari

    pelarut

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    45/107

    Log k = log k0 + V (A + B - *)

    2,303RT

    1. Jika tekanan dalam atau polaritas produk sama dengan pelarutnya,maka * 0

    2. Jika tekanan dalam reaktan tidak sama dengan pelarutnya, maka

    AdanB > 0, sehingga laju reaksi akan besar dalam pelarutdibandingkan laju dalam larutan ideal.

    ika sebaliknya:

    Polaritas reaktan sama dengan pelarut, sehingga AdanB 0,

    sedangkan produk tidak sama dengan pelarut, yaitu * > 0, maka(A + B - *) akan mempunyai harga negatif yang cukup besardan laju reaksi menjadi lebih kecil dalam pelarut ini.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    46/107

    Kesimpulan:

    1. Pelarut polar, yaitu yang mempunyai tekanan

    dalam yang tinggi, cenderung menghasilkanreaksi yang dipercepat membentuk produk yang

    mempunyai tekanan dalam yag lebih tinggi

    daripada reaktan.2. Jika sebaliknya produk kurang polar daripada

    reaktan, produk akan dipercepat oleh pelarut

    dengan polaritas rendah atau tekanan dalam

    rendah, dan diperlambat oleh pelarut yang

    tekanan dalamnya tinggi.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    47/107

    PENGARUH KEKUATAN ION

    Reaksi antar ion :

    AZA + BZB (A.B)*(ZA+ZB) produk

    Persamaan Debye-Huckel : log

    i= - 0,51 z

    i2

    Ket : A dan B = reaktan

    Z = muatan

    i

    = koefisien aktivita ( 0,01 M, 25C )

    = kekuatan ion

    k d t dit li l +

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    48/107

    maka dapat ditulis : log A

    + B

    - AB*

    = - 0,51 zA

    2 - 0,51 zB

    2 + 0,51 (zA +

    zB)2

    = - 0,51 {zA

    2+

    zB

    2 (zA+

    zB)2}

    = 0,51 . 2 zAz

    B

    = 1,02 zAzB

    substitusi ke persamaan :

    log k = log k0

    + log A + B - AB*maka ; log k = log k

    0+ 1,02 z

    Az

    B

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    49/107

    pengecualian :

    1. jika salah satu reaktan netral (dalam larutanencer), maka z

    Az

    B= 0

    log k = log k0

    1. jika molekul yang bereaksi tidak bermuatan(pelarut dengan tertentu), makalog k = log k

    0+ b

    ket ; b = tetapan yang diperoleh dari percobaan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    50/107

    PENGARUH TETAPAN DIELEKTRIK

    Efek konstanta dielektrik terhadap

    konstanta laju reaksi ionic yang

    diektrapolasikan sampai pengenceran tidakterbatas, yang pengaruh kekuatan ionnya

    adalah nol, sering menjadi informasi yang

    diperlukan dalam pengembangan obat baru.Salah satu persamaan yang menentukan

    efek ini adalah :

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    51/107

    PENGARUH TETAPAN DIELEKTRIK

    Ln k = ln k = ~ - NZAZB e2 1

    RTr

    Dimana :

    k = konstanta laju reaksi dalam medium dengankonstanta dielektrik tidak terbatas

    N = bilangan avogadro

    ZAZ

    B= muatan kedua ion

    e = satuan muatan listrik

    r= jarak antarion dalam kompleks teraktivasi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    52/107

    LANJUTAN

    Untuk reaksi antarion dengan muatan

    berlawanan , kenaikan konstanta dielektrik

    dari pelarut mengakibatkan penurunankonstanta laju reaksi. Sedangkan untuk ion-

    ion dengan muatan yang sama terjadi

    sebaliknya , kenaikan konstanta dielektrikmengakibatkan kenaikan laju reaksi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    53/107

    PENGARUH KATALISIS

    TERHADAP TETAPAN LAJU Laju reaksi sering dipengaruhi oleh adanya katalis

    Contoh : Hidrolisis sukrosa dalam air

    Suhu kamar

    lama (bisa beberapa bulan) Namun jika hidrolisis dilakukan dalam

    suasana asam (penaikkan konsentrasi ionhidrogen), reaksi akan berlangsung lebih cepat

    - Katalis : suatu zat yang dapat mempengaruhikecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara kimia

    pada akhir reaksi

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    54/107

    Mekanisme Kerja Katalis Katalis bergabung dengan substrat dan membentuk suatu zatantara

    [senyawa kompleks]

    Jadi katalis menurunkan energi aktifasi dengan mengubahmekanisme proses dan kecepatannya bertambah

    Katalis juga dapat bekerja dg menghasilkan radikal bebas spt CH3,yang akan mengadakan reaksi rantai yang cepat

    Reaksi Rantai : proses serangkaian reaksi yang melibatkan atombebas atau radikal sebagai zat antara

    Tahapan reaksi rantai :- tahap pendahuluan, berakhir dengan -pemutusan rantai atau tahap terminasi

    Katalis negatif / inhibitor berperan sebagai pemutus rantai

    Katalis homogen : katalis dan pereaksi bekerja

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    55/107

    Katalis homogen : katalis dan pereaksi bekerjapada satu fase yang sama (gas atau cair, katalisasam basa : fase cair - homogen)

    Katalis heterogen : katalis dan pereaksimembentuk fase terpisah dalam campuran

    Katalis serbuk padat/ Katalis lapisan pada

    dinding wadah : platina prosesnya disebutkatalisis kontak: pereaksi teradsorpsi padapeermukaan kasar katalis yang dikenal sbg pusataktif adsorpsi ini berakibat melemahnya ikatan

    molekul, menurunkan energi aktifasi. Molekulteraktifasi kemudian dapat berreaksi dan hasilreaksi melepaskan diri dari permukaan katalis

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    56/107

    Katalis Asam Basa Spesifik

    Contoh : hidrolisis esrer dan inversi gula

    Ostwald&Arrhenius : kemampuan

    mengkatalisis dari katalis asam adalahkarena kekuatan asam tsb atau konsentrasi

    hidrogennya

    Katalis basa : konsentrasi ion OH-

    Hidrolisis Ester

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    57/107

    Hidrolisis Ester

    Dilakukan pada larutan asam yang cukup kuat : ion

    hidrogen adalah katalis efektif, ion hidroksil tidakmemperlihatkan aktifitas bermakna

    Laju reaksi ; v = kH+ [H+] [S]

    kH+ : tetapan laju reaksi yang dikatalisis ionhidrogen.

    Orde keseluruhan reaksi terhadap konsentrasi = 2,tetapi terhadap waktu = 1, karena konsentrasi ionhidrogen tetap.

    Laju reaksi orde satu : v = kobs [S]

    kobs = kH+ [H+]

    Utk reaksi yang dikatalisis ion hidroksil : kobs = k

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    58/107

    Utk reaksi yang dikatalisis ion hidroksil : kobs = kOH-[OH-]

    Jika reaksi dikatalisis ion ion hidrogen dan ion hidroksil

    serempak dan reaksi berlangsung spontan tanpa katalis,laju reaksi adalah : v = ko [S] + kH+ [H+] [S] + kOH-[OH-][S]

    k = v / [S]

    Maka k (tetapan laju orde 1) :k = ko + kH+ [H+] + kOH- [OH-]

    ko = tetapan laju reaksi spontan tanpa katalis

    kH+ dan kOH- tetapan laju teaksi yang masing2 dikatalis

    oleh H+ dan OH- kW =[H+][OH-]

    k = ko + kH+ [H+] + kOH- Kw/[H+]

    k = ko + kH+

    Kw/[0H-] + kOH-

    [0H-]

    Katalisis Asam Basa Spesifik

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    59/107

    Reaksi hanya dikatalisis oleh asam (ion

    hidrogen) : kobs = kH+ [H+]

    log kobs = log [H+] + log kH+

    log kobs = -(-log [H+]) + log kH+

    log kobs = - pH + log kH+y x intersep

    Sehingga kurva log kobs terhadap

    pH larutan memberikan garis lurusdengan kemiringan -1

    p

    SKRABAL

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    60/107

    Lihat garis a pada kurva Skrabal. Kurva yang paling umumadalah a yang memperlihatkan daerah kurva yang dikatalisis

    ion hidrogen (seb kiri) dan ion hidroksil (seb kanan) dandipisahkan oleh daerah mendatar, dimana jumlah katalistidak nermakna dibandingkan dengan reaksi spontan

    Untuk reaksi dengan KATALISIS ION HIDROKSIL

    SPESIFIKpada kurva sebelah kanan, kemiringannyaadalah +1 dan kecepatan pada daerah tengah adalah ko[S],sehingga ko yaitu tetapan laju reaksi spontan tanpa katalisdapat ditentukan langsung dari laju pada daerah ini

    (biasanya lambat) Pada pH tertentu log kobs akan mempunyai harga paling

    kecil dan pada pH ini kestabilan obat adalah yang palingbaik

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    61/107

    Jika ko cukup kecil dibanding kH+ atau

    kOH-, maka bagian datar dari kurva tidakada, kedua garis akan berpotongan dengan

    tajam (b).

    Jiksa reaksi berjalan spontan, diperolehkurva c, sedang bila tidak spontan diperoleh

    kurva d

    Jika kOH- sangat kecil diperoleh kurva edan f

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    62/107

    Skrabal

    Menggambarkan log k terhadap pH larutan

    ac

    d e

    f

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    63/107

    Katalisis Asam Basa Umum

    Larutan dapar digunakan untuk

    mempertahankan larutan pada pH tertentu

    Reaksi katalisis terjadi karena salah satukomponen dapar yang dapat mempengaruhi

    laju reaksi, reaksi ini disebut KATALISIS

    ASAM BASA UMUM yang bergantungpada komponen katalitik asam atau basa

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    64/107

    Profil laju-pH reaksi yang dipengaruhi

    katalisis asam basa umum memperlihatkan

    penyimpangan dari profil katalisis asambasa spesifik.

    Contoh hidrolisis streptozosin, laju reaksi

    dalam dapar fosfat > Laju reaksi dalamkatalisis basa spesifik, karena adanya

    katalisis oleh anion fosfat. Kemirimgan

    garis profil laju-pH +1.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    65/107

    Kekuatan ion atau perbedaan pKa substrat

    dapat juga memperlihatkan penyimpangan

    profil laju-pH. Pembuktian katalisis Asam Basa Umum

    dibuktikan dengan : Menentukan laju

    degradasi obat dalam suatu rangkaian dapardengan pH sama (perbandingan asam

    dengan basa tetap), yang dibuat dengan

    konsentrasi komponen dapar yang menaik

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    66/107

    Tetapan Laju Orde Satu Keseluruhan :

    k = ko + ki ci ko = tetapan laju spesifik dalam air

    ci = konsentrasi katalitik I

    ki = koefisien katalitik Dalam reaksi yang hanya terjadi katalisis

    asam basa spesifik saja, persamaaan

    menjadi :k = ko + kH+ [H+] + kOH- [OH-]

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    67/107

    CONTOH SOAL

    Suatu sampel glukosa terurai pada 140 oC

    dalam larutan yang mengandung 0,030 M

    HCl. Konstanta laju reaksi k= 0,0080 jam-1

    Jika konstanta laju reaksi spontan

    ko=0,0010, hitung koefisien katalitikkH .

    Katalisis yang disebabkan ion hidroksildalam larutan asam ini dapat diabaikan.

    K = ko + kH[H+] + kOH [OH

    -]

    ANALISIS KESTABILAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    68/107

    ANALISIS KESTABILAN

    YANG DIPERCEPAT

    Nilai tetapan laju dinaikkan dengan

    menaikan suhu, plot c vs waktu

    Plot log k vs 1/T, ekstrapolasi garis padasuhu ruang

    Harga k25o digunakan untuk memperoleh

    kestabilan obat pada suhu penyimpananbiasa

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    69/107

    PENGURAIAN OBAT PADA

    SUHU YANG DINAIKKAN

    40O

    50O

    60O70O

    KONSENTRASI

    WAKTU

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    70/107

    KURVA ARRHENIUS UNTUK MEMPERKIRAKAN

    KESTABILAN OBAT PADA SUHU KAMAR

    LOG K

    1/T X 106

    2900 3100 3300

    70oC

    60oC

    50oC

    40oC

    30oC

    25oC

    20oC

    3500

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    71/107

    Soal 1

    Obat aspirin dalam sediaan cair mengandung 325 mg/5 ml atau 6.5g100 ml

    KELARUTAN ASPIRIN PD 25OC adalah 0.33 g/100 ml dimana pH =6

    Laju reaksi dlm larutan mengikuti orde 1, dimana k = 4.5 x 106

    detik-

    1

    Hitung k orde 0, hitung pula t90 ko = k [aspirin dlm lar]

    ko = 1.485 x 10 6 g/100 ml.detik-1

    [A] = [Ao] kot

    0.9[Ao] = [Ao] kot90 kot90 = 0,1[Ao]

    t90 = 0,1[Ao] / ko = 4.3 x 105 detik = ..hari

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    72/107

    Soal 2

    k1 orde 1= 2x10-7 det-1, ampisilin pada 35oC

    dan pH 5,8. Solubility ampisilin 1,1 g /100

    ml. Dibuat suspensi mengandung 125 mg

    ampisilin/5 ml, atau 2,5 g/100 ml.

    a)k0

    =k1

    [ampisilin]

    b)Waktu t90 (shelf life) suspensi pada 35oC

    c)Dalam fase larutan, berapa shelf life nya?

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    73/107

    Soal 3

    Penguraian katalitis orde 1 dari H2O2 dpt

    diikuti dengan mengukur volume oksigen

    yang dibebaskan. Jumlah H2O2 yang masihada setelah 65 menit adalah 9,60 ml .

    Jumlah awal 57,90 ml. a) Hitung k b)

    Berapa H2O2 yang tinggal setelah 25 menit k = 2,303/t. log a / a-x

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    74/107

    Soal 4

    Larutan obat mengandung 500 unit ketika

    dibuat. Setelah 40 hari, dilakukan analisis

    kadar ternyata konsentrasinya tinggal 300unit. Bila reaksi penguraian berjalan pada

    orde 1, berapa lama obat akan terurai

    sampai konsentrasi tinggal setengah dari

    konsentrasi awal ?

    k = 2,303/t log a / a-x

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    75/107

    Soal 5

    Penyabunan etil asetat pada 25oC Etilasetat + NaOH Naasetat + alkohol

    Konsentrasi awal dari etil asetat dan NaOH

    sama2 0,01000 M. Perubahan konsentrasialkali (x) setelah 20 menit adalah 0,000566mol/liter. Hitung a) konstanta laju reaksib) waktu paruh reaksi

    k = 1/at . [x/a-x] t1/2 = 1/ak

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    76/107

    Soal 6 A B mengikuti orde 1. Uji kestabilan dipercepat pada

    50oC, 60oC dan 70oC, hitung t90, t1/2,

    Waktu (jam) Konsentrasi pd

    50oC

    Konsentr. Pd

    60oC

    Konsent. Pd 70oC

    0 0,5 M -0,3010 0,5M 0,5M

    10 0,49 -0,3098 0,48 0,45

    30 0,47 -0,3279 0,46 0,43

    60 0,43 -0,3665 0,42 0,38

    90 0,40 -0,3979 0,37 0,30

    120 0,35 -0,4559 0,32 0,25

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    77/107

    STABILITAS FISIKA

    MEMPERTAHANKAN SIFAT FISIKA

    AWAL DARI SUATU SEDIAAN :

    PENAMPILAN, KESESUAIAN,KESERAGAMAN, DISOLUSI,

    DISINTEGRASI, KEKERASAN,

    KEMAMPUAN DISUSPENSIKAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    78/107

    STABILITAS

    MIKROBIOLOGI STERILITAS ATAU RESISTENSI

    TERHADAP PERTUMBUHAN

    MIKROBA DIPERTAHANKAN SESUAIDENGAN PERSYARATAN YANG

    DINYATAKAN (JUMLAH KOLONI DSB)

    Zat antimikroba yang ada harus dapatmempertahankan efektifitas sediaan dalam

    batas yang ditetapkan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    79/107

    STABILITAS TERAPI

    EFEK TERAPI TIDAK BERUBAH

    SELAMA WAKTU SIMPAN (SHELF

    LIFE) SEDIAAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    80/107

    STABILITAS

    TOKSIKOLOGI TIDAK TERJADI PENINGKATAN

    TOKSISITAS YANG BERMAKNA

    SELAMA WAKTU SIMPAN MISALNYA TIDAK TERBENTUK

    SENYAWA EPI DAN ANHIDRO

    DALAM SUSPENSI TETRASIKLIN

    KESTABILAN DALAM

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    81/107

    WUJUD PADAT

    1. MODEL PENGURAIAN : s s + s , s -- s+ l, s l + l, s s + g, s l + g, s g + g

    2. Solid solid dengan reaksi gas:

    penguraian PAS3. Solid likuid dengan reaksi gas:

    penguraian asam metilaminobenzoat

    4. INTERAKSI5. TEKNIK MENCEGAH

    INKOMTABILITAS

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    82/107

    Solid solid + gas

    X

    T(jam)

    [dN/dT]o = a [N + No]]; [dN/dT]o = (a+b) N; a dan b fungsi t

    p-Aminosalisilat

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    83/107

    Solid likuid + gas

    Lapisan dekomposisi likuid, jenuh dalam

    intact drug

    Intact solid

    Penguraian asam p-metilaminobenzoat

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    84/107

    INTERAKSI

    Lembab, air obat

    Asam tartrat + sodium bikarbonat

    R2(COOH)2 + 2NaHCO3 R2(COO-)2+2Na+

    +2H2O + 2CO2

    Aspirin + Magnesium stearat

    Aspirin + phenylephrine

    INKOMTABILITAS d

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    85/107

    INKOMTABILITAS dan

    USAHA PENCEGAHANNYA Interaksi partikel dalam tablet bergantung padaukuran partikel, makin halus serbuk semakinluas permukaan berarti semakin banyak kontak

    antar partikel Teknik pocketing atau dobel granulasi :

    1. Cyanocobalamin, iron, ascorbic acid

    2. Vitamin A

    3. Calcium pantothenat

    4. Tocopherol

    Compression-coated tablet

    KESTABILAN SEDIAAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    86/107

    PADAT: pengaruh lembab

    1. Keberadaan lembab dapat terikat atau tidakterikat. Lembab yang tidak terikat : terjadi pada

    penguraian yang membutuhkan lembab,sedangkan Lembab yang terikat : tidak seperti

    ituKeberadaan lembab digambarkan sbb :

    Lembab melibatkan suatu reaksi :

    A + H2O ---- penguraian [kelembaban tinggi] Lembab membentuk lapisan lembab

    teradsorbsi atau fase seperti karet dimanapenguraian dapat terjadi dalam keadaan terlarut[kelembaban terbatas]

    lanjutan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    87/107

    lanjutan

    2. Kesetimbangan kandungan lembabSuatu padatan yang mengandung lembabditempatkan dalam sebuah wadah vakum,lembab akan menguap sampai terjadi

    kesetimbangan.Ada hubungan antarakandungan lembab, x, dengan tekanan uapair PH2O dalam fungsi sbb :

    PH2O = f(x)Disebut Kurva Kesetimbangan Lembab(Moisture Equilibrium Curve MEC)

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    88/107

    MEC

    SMOOTH

    STEPWISE MOISTURE EQUILIBRIUMCURVE

    3 PERTUKARAN LEMBAB ANTAR

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    89/107

    3.PERTUKARAN LEMBAB ANTAR

    KOMPONEN SEDIAAN Mo exch

    4 PENGURAIAN DENGAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    90/107

    4. PENGURAIAN DENGAN

    LEMBAB YANG TIDAK HABIS

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    91/107

    5. EKSIPIEN KHUSUS

    Corn starch, gelatin, avicel, lactose hydrate

    Calcium phosphates : DCPD, anhydrous

    dibasic Calcium Phosphate,Hydroxyapatite, Dicalcium Phosphate

    anhydrate

    Eksipien lain : sukrosa, manitol, sorbitol,

    UJI STABILITAS SEDIAAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    92/107

    UJI STABILITAS SEDIAAN

    FARMASI/KOSMETIK:KIMIA DAN FISIKA

    UJI STABILITAS SEDIAAN PADAT: SERBUK,

    TABLET, KAPSUL, MIKRO-KAPSUL

    UJI STABILITAS SISTEM DISPERSI:

    SUSPENSI, EMULSI, SISTEM MISEL,

    LIPOSOME

    UJI STABILITAS SEDIAAN LARUTAN :LARUTAN SIRUP, LARUTAN PARENTERAL

    UJI STABILITAS

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    93/107

    Umumnya uji stabilitas dilakukan secara kimia

    Walaupun secara kimia suatu produk dapat stabilselama 3 tahun sebelum expired, tetapi perubahan fisikdapat saja terjadi

    Ketidakstabilan Secara Fisika Sediaan padat: Penurunan BA yang disebabkan

    penurunan dissolusi tidak memenuhi syaratminimum utk terapi

    Larutan: timbul endapan. Mungkin kandungankimianya tetap tetapi utk larutan parenteral jelas tidak

    dapat diterima, demikian juga untuk larutan oral Suspensi:caking dosis dalam 1 sendok teh akan

    berubah

    Cream/emulsi pecah: sifat emolient tidak akan samadengan produk seharusnya

    UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN PADAT:

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    94/107

    UJ S S S S :

    SERBUK

    Serbuk yang siap untuk direkonstitusi menjadisuspensi atau larutan:suspensi kloramfenikol/

    kemicetin sirup, larutan metamucil, larutan

    achromycin im, serbuk analgesik-antipiretik,

    nutrisari, tang dll

    Sifat fisik yang diamati:penampilan, sifat

    organoleptik dan kemudahan untuk direkonstitusi

    Alasan umum terjadinya perubahan disolusi sbgfungsi waktu penyimpanan : kohesi, pertumbuhan

    kristal, penyerapan lembab lumping serbuk

    Lihat transparansi

    UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    95/107

    PADAT : TABLET

    Kekerasan tablet

    Pelembekan Disintegration

    Porosity

    Disolusi

    UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN

    SUSTAINED RELEASE

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    96/107

    SUSTAINED RELEASE

    Prinsipnya adalah menetapkan profil disolusi

    dengan berubahnya waktu Granul/butiran bersalut

    Tablet erosi

    Matriks tidak larut

    Pompa osmotik

    Bentuk gel

    UJI STABILITAS FISIKA

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    97/107

    UJI STABILITAS FISIKA

    SEDIAAN TABLET SALUT Tablet salut film

    Tablet salut gula

    Tablet salut enteric

    UJI STABILITAS FISIKA

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    98/107

    UJI STABILITAS FISIKA

    SEDIAAN KAPSUL Kapsul keras

    Kapsul lunak

    Mikrokapsul

    UJI STABILITAS FISIKASEDIAAN SUSPENSI

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    99/107

    SEDIAAN SUSPENSI Suspensi yang diharapkan adalah yang tidak

    mengendap, tetapi sesuai dengan namanya, suspensibiasanya selalu mengendap

    Parameternya : laju sedimentasi (Stokes) dan volumesedimentasi

    Test : subjektif (setelah penyimpanan 3 bulan sukardiresuspensi/caking) dan kuantitatif (memutar botol

    pada kondisi keterulangan mis x putaran, kemudiansupernatannya diambil dan ditetapkan kadarnya.Lakukan putaran 2x, 4x sampai 8x putaran).

    Y = Y[1-exp(-kt)]; ln [1-y/y] = -kt

    Y = asymptot = dosis jika terjadi caking

    k dapat diperoleh dari ln nya dan Y diperoleh daridata treatment utk harga ekstrapolasi

    lanjutan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    100/107

    j

    Uji dipercepat : suspensi ditempatkan dalamshaker pada 37oC partikel bergerak cepatpartikel halus nyelip di antara partikel besar closed packing

    Freeze-thaw test : 24 jam pada 25o

    C dan 24jam pada -5oC pertumbuhan kristal

    Volume sedimentasi: Stokes

    V = n d3

    Q = .n.d3/6; n = Q 6/ d3

    V = Q.6/

    lanjutan

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    101/107

    j

    Zeta potensial

    Laju sedimentasi

    Kestabilan dengan pengawet

    Uji kestabilan dgn suhu dinaikkan tidakberlaku bagi suspensi karena kelarutan zatpadat adalah fungsi suhu

    Suspensi semi solid : konsistensi, viskositas,

    polimorfi (x-ray, metode termal transesterifikasi)

    Ointment dan transdermal

    UJI STABILITAS FISIKA

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    102/107

    UJI STABILITAS FISIKA

    SEDIAAN EMULSI

    Lihat Cosmetic Stability

    Lihat transparansi

    UJI STABILITAS FISIKA SEDIAAN

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    103/107

    LARUTAN : Oral dan Parenteral

    ORAL

    Penampilan: faktor utama, untuk larutanoral:organoleptik juga penting

    Uji organoleptik : subjektif. Seorang tester akanmenilai produk dan memberi skor, baik secaranumerik maupun deskriptif

    Uji penampilan: ada statement subjektif walaupunada parameter instrument kuantitatif yang dicatatmis colorimetry

    Uji Organoleptik

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    104/107

    j g p

    Uji panel: rasa, bau, flavor seorang

    tester:ada kelemahan mis. Sakit, cuti,berhenti bekerja. Mengatasinya, ganti

    dengan orang lain, tapi hasilnya bias antara

    kedua tester Kedalaman kapasitas organoleptik harus

    diujikan. Satu serial pengenceran sediaan

    yang berasa pahit level sensitivity bisaditegakkan. Gunakan kontrol

    Subjective Appearance Testing.

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    105/107

    j pp g Biasanya untuk larutan injeksi, mungkin

    ada perubahan warna. Gunakan standarwarna, RCS Roche Color Standard

    Buat seri pengenceran RCS 1, RCS 2, RCS

    3 dst

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    106/107

    LARUTAN PARENTERAL

    Swirly Precipitates

    Whiskers

    Cloud Times

    UJI STABILITAS FISIKASEDIAAN AEROSOL

  • 7/29/2019 Kestabilan Obat

    107/107

    SEDIAAN AEROSOL

    Uji Kestabilan :

    Leak testing

    Karakteristik semprotan

    Analisis ukuran partikel

    Uji kelembaban Uji tekanan

    Batas mikroba

    Laju penyampaian

    Uji katup dan evaluasi

    Semprotan