kesimpulan itmkg 3.docx
TRANSCRIPT
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan ketahanan dari enam sampel
dental alloys dari suppliers yang berbeda (tiga jenis nikel-kromium dan tiga jenis alloys kobalt
kromium) dalam saliva buatan dengan pH berbeda : 2, 5 dan 7 pada suhu kamar (25 ± 1ºC).
Sampel diuji secara elektrokimia untuk menentukan ketahan terhadap korosi. Kurva
potensiodinamik dental alloys menunjukkan bahwa dental alloys memiliki variasi korosi
parameter dalam semua jenis saliva buatan. Pada penelitian ini digunakan sampel dengan Enam
jenis dental alloys komersial dievaluasi, yaitu jenis Ni-Cr (Argeloy NP / Argen - dikodifikasi
NP; Ugirex III / Ugin Dentaire - dikodifikasikan NCU; dan Protechno-N8 / Protechno -
dikodifikasi NCP) dan CoCr jenis (Argeloy NP Khusus / Argen - Dikodifikasikan NPS;
Girobond / Amann Girrbach - dikodifikasikan CCG; Sheradent / Shera - dikodifikasi CCS).
Dalam penelitian tersebut didapatkan Alloy NP memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap
korosi dibandingkan dengan alloys NiCr lainnya dalam saliva buatan dengan pH = 2 dan pH = 5,
dan memiliki ketahanan korosi yang lebih baik pada saliva buatan dengan pH netral. Untuk
alloys CoCr pada saliva buatan dengan pH = 2 dan pH = 5 tetapi pH netral juga terdapat pada
saliva, korosi kepadatan terendah saat ini dicatat oleh alloy CCG dan, oleh karena itu, alloy ini
menunjukkan perilaku yang baik terhadap korosi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
untuk jenis alloys NiCr, NCU memiliki perilaku yang terbaik terhadap korosi dalam saliva
buatan dengan pH = 2 dan alloy NCP memiliki perilaku yang baik dalam saliva dengan pH = 5.