keselamatan kerja laboratorium ppt klmpk 5

Click here to load reader

Upload: madina-munawwaroh

Post on 22-Jan-2016

534 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Bestiana NizhomiMadinatul MunawwarohHendi BramantaKESELAMATAN KERJA LABORATORIUMPengertian Keselamatan Kerja Labkeselamatan kerja di laboratorium adalah suatu upaya preventif dan pertolongan terhadap kecelakaan yang terjadi saat melakukan proses kegiatan di laboratorium yang di dalamnya terdapat suatu desain yang menjadi sistem dalam keselamatan kerja di laboratorium.Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja di LabBeberapa sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut:Bahan KimiaBahan-bahan BiologisAliran ListrikIonisasi RadiasiMekanikApiSuara (kebisingan)Sumber-sumber kecelakaan kerja di LabKecelakaan yang terjadi dalam laboratorium kimia secara umum maupun dalam industri kimia disebabkan oleh faktor-faktor:Sikap / tingkah lakuKeadaan tidak amanKurang kontrol dari pihak supervisor

Menurut Koesmadji Wirjosoemarto, sumber-sumber kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan laboratorium.Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laoratorium dan juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan laboratorium.Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan laboratorium.

Kurang atau tidak mengikuti petunjuk yang semestinya harus ditaati.Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.Tidak bersikap hati-hati di dalam melekukan kegiatan.

Menurut Suwahono, sumber-sumber yang menimbulkan bahaya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:Keadaan mesin, pesawat, alat kerja, dan bahan.Lingkungan kerja.Sifat pekerjaan.Cara kerja.Proses produksi atau tempat pelaksanaan pekerjaan.

Menghindari Kecelakaan Kerja di LabMenurut Khamidinal, berikut ini adalah cara menghindari kecelakaan kerja di Lab:Pengenalan cara kerja yang baik dalam menggunakan peralatan, bahan, dan urut urutan langkah praktikum.Memperhatikan jenis jenis bahaya dalam praktikum berikut cara cara pencegahannya.Perhatian terhadap keselamatan kerja di laboratorium harus ditekankan pula pada segala hal yang dapat mengakibatkan cedera.Berikut ini adalah pendapat lain untuk menghindari kecelakaan kerja:Pengenalan terhadap keadaan bahayaMerancang praktikum yang amanMenggunakan alat-alat keselamatan kerjaMengidentifikasi bahaya bahan kimiaPengendalian bahan kimiaPengendalian proses praktikum/penggunaan bahan kimiaPengendalian limbah bahan kimiaBerikut ini adalah pedoman keselamatan di laboratorium biokimia menurut American Chemical Society:Beberapa bentuk perlindungan mata diperlukan setiap saat.Memakai pakaian yang tepat.Jangan pernah bekerja sendirian di laboratorium.Akrab dengan sifat-sifat semua bahan kimia yang digunakan di laboratorium.Akrab dengan aturan lokal anda untuk penanganan dan pembuangan yang aman dari semua bahaya non-kimiaBerhati-hati dengan peralatan listrik seperti pengaduk, piring panas (hot plates) dan pasokan listrik (elelctrophoresis, dll). Selalu cabut sebelum penanganan dan menghindari kontak dengan air.Jika nyala api terbuka seperti fungsi pembakar Bunsen, pastikan tidak ada pelarut yang mudah terbakar di area tersebut.Makan, minum dan merokok di laboratorium dilarang keras setiap saatEksperimen yang tidak sah tidak diperbolehkan.mulut hisap tidak boleh digunakan untuk mengisi pipets atau untuk memulai menyedot/mengalirkan.Menjadi akrab dengan lokasi dan penggunaan fitur standar keselamatan di laboratorium anda.Melaporkan semua tumpahan bahan kimia, kehadiran biohazards, kecelakaan, dan luka-luka (bahkan kecil) kepada instruktur anda.

Menanggulangi Kecelakaan Kerja di LabMenurut Suwahono, berikut ini adalah cara-cara menanggulangi kecelakaan kerja:Periksa dan hilangkan kondisi-kondisi kerja yang tidak aman. Melalui seleksi, cobalah memilah/mengeluarkan karyawan yang mungkin mudah mendapatkan kecelakaan untuk pekerjaan yang sedang dalam penyelidikan.Buatlah suatu kebijakan keselamatan kerja yang menekankan bahwa perusahaan akan melakukan usaha maksimal untuk menekan angka kecelakaan kerja dan menekankan pentingnya mencegah kecelakaan dan cedera kerja pada perusahaan atau laboratorium.Tetapkanlah suatu tujuan yang terkendali/terkontrol yang tidak boleh gagal. Analisis jumlah kecelakaan kerja dan insiden keselamatan kerja, kemudian tetapkan target yang ingin dicapai, misalnya dalam bentuk rasio kecelakaan kerja per jumlah karyawan atau tenaga kerja.Dorong dan latihlah karyawan agar sadar akan pentingnya keselamatan kerja, tunjukkan kepada mereka bahwa manajemen tingkat atas (top management) perusahaan dan supervisor punya perhatian yang serius terhadap keselamata dan kesehatan kerja.Tegakkanlah aturan keselamatan kerja yang mendukung upaya-upaya menekan angka kecelakaan dan cedera akibat kerja.Adakan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja secara teratur. Juga lakukan investigasi terhadap kecelakaan kerja dan yang nyaris menimbulkan kecelakaan kerja. Buatlah suatu sistem di tempat kerja tersebut yang memungkinkan karyawan dapat mengingatkan pihak manajemen tentang adanya keadaan-keadaan bahaya atau yang berpotensi menimbulkan bahaya

Menurut Muchtaridi, berikut ini adalah penanggulangan terhadap kecelakaan kerja:Terkena bahan kimiaJangan panik.Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda. Lihat data MSDS.Bersihkanbagianyangmengalamikontaklangsung tersebut (cuci bagian yangmengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.Bawa ketempat yang cukup oksigen.Hubungi paramedik secepatnya(dokter, rumah sakit). KebakaranJangan panik.Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan.Beritahu teman anda.Hindari mengunakan lift.Hindari mengirup asap secara langsung.Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat.Hubungi pemadam kebakaran.

Masih mengenai kebakaran, Selain 8 langkah di atas, berikut ini ada pendapat lain:Jika apinya kecil, maka lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Matikan sumber listrik/gardu utama agar listrik tidak mengganggu upaya pemadaman kebakaran.Lokalisasi api supaya tidak merember ke arah bahaan mudah terbakar lainnya.Jika api mulai membesar, jangan mencoba-coba untuk memadamkan api dengan APAR. Segera panggil mobil unit Pertolongan Bahaya Kebakaran (PBK) yang terdekat. Bersikaplah tenang dalam menangani kebakaran, dan jangan mengambil tidakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Gempa bumi Jangan panik.Sebaiknya berlindung dibagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur, lemari.Jauhi bangunan yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, kaca.Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas,tersengat listrik.Jangan gunakan lift.Hubungi pemadam kebakaran, polisi dll

Kecelakaan seperti luka, cedera, shock, pingsan, dan keracunan mungkin dapat terjadi di laboratorium. Berikut pertolongan yang dapat diberikan pada korban:Luka bakarLuka bakar dapat terjadi karena panas dan zat kimia. Kedua jenis luka bakar tersebut harus ditangani secara berbeda. Tindakan pertolongan luka bakar karena panas adalah:Bagian yang terbakar secepatnya direndam dalam air es sampai rasa sakit hilang. Jika tidak memungkinkan untuk direndam, lakukan pengompresan dengan handuk basah.Bagian yang melepuh jangan dikelupas dan tutup bagian yang terbakar dengan lembaran kain kasa steril.Luka bakar karena zat kimia dapat diakibatkan oleh asam, basa atau bahan kimia lainnya. Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada akibat asam keras. Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya. Lepaskan pakaian penderita dan guyurlah bagian yang terbakar dengan air selama paling sebentar 15 menit. Untuk luka bakar yang kecil lakukan hal berikut:Akibat asam: cuci dengan air, kemudian dengan larutan Natrium Bikarbonat 1%, dan cuci lagi dengan air.Akibat basa: sama dengan akibat asam, tetapi menggunakan larutan Asam Asetat 1%.Akibat Na dan K: ambil Na atau K yang melekat pada kulit dengan pinset, kemudian rendam dalam air selama 20 menit, keringkan dan tutup dengan kasa steril.Akibat Fosfor: cuci dengan air kemudian rendam dan bersihkan fosfor yang melekat ketika proses perendaman, setelah itu rendam lagi dalam larutan tembaga sulfat 3% dan tutup dengan kasa steril. Luka karena benda tajam dan benda tumpulAda beberapa jenis luka yang dapat terjadi pada jaringan kulit, yaitu: luka lecet, luka iris, luka robek, dan luka tusuk. Bila lukanya kecil dan darah tidak banyak keluar, tindakan pertolongannya adalah:Bersihkan luka dengan air dan kemudian dengan antiseptik.Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester.Bila perlu dijahit, segeralah pergi ke rumah sakit.Bila luka tersebut disebabkan oleh benda-benda kotor, seperti paku berkarat harus diberitahukan kepada dokter. Jika luka tidak dalam, maka untuk menghentikan aktivitas kuman tetanus siramlah luka dengan larutan Hidrogen Peroksida 3%.Jika darah banyak keluar, hentikan dahulu pendarahan sebelum pertolongan selanjutnya diberikan. Lakukan penekanan daerah luka dengan kasa. Jika luka terjadi pada anggota tubuh penekanan dilakukan pada titik-titik penekanan yaitu lengan bagian atas atau paha bagian bawah. Ikatan pada daerah luka jangan terlalu kuat.Jika luka akibat pecahan termometer segeralah pergi ke dokter.Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan psien kecuali jika tidak memungkinkan seperti pada kebakaran atau kebocoran gas. Cegahlah terjadinya pendarahan dan shock. Jika penderita mau dipindahkan gunakan bidai sebagai penyangga bagian tulang yang patah.

Cedera pada mataCedera pada mata memerlukan perhatian khusus karena bahaya kebutaan. Apabila cedera nampak berat, jangan mencoba untuk menolongnya sendiri dan lebih baik ditangani dokter.Kelilipan (benda kecil masuk mata)Kelilipan yang ringan dapat dibersihkan dengan mencuci mata menggunakan boorwater atau air, bila perlu dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air. Kemudian, mata diobati dengan salep atau tetes mata yang mengandung antibiotika.

Luka di mataBawa ke dokter, lindungi mata yang cedera dengan menggunakan kain kasa yang digantungkan di depan mata. Bila benda yang melukai mata masih menempel, penderita tidak boleh menggerakkan kepala dan matanya. Kirim ke rumah sakit dengan bantal di kiri dan kanan kepalanya. Bila disertai pendarahan, penderita diusung ke rumah sakit dengan mata dibalut kasa steril.Luka kelopak mataTutup luka dengan kasa steri yang dibasahi air dan bawalah ke dokter. Selama di perjalanan mata harus dijaga agar tetap basah dengan menggunakan obat tetes mata atau air.Tersiram bahan kimiaAsam keras akan segera membakar selaput lendir mata, tetapi basa keras akan mengakibatkan kerusakan yang lebih dalam. Mata kemasukan kapur harus diperlakukan sebagai terkena basa keras. Jika terkena asam keras, guyur segera dengan larutan soda 5% atau dengan air biasa. Guyuran dilakukan selama 15-30 menit terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak mata. Jika tersiram basa keras, seluruh muka dan mata korban diguyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur + 1 bagian air), atau air biasa. Guyuran dilakukan selama 30-45 menit terus menerus, dan harus mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama diguyur penderita disuruh menggerak-gerakkan bola matanya.

ShockGejala-gejalanya adalah kesadaran penderita menurun, nadi berdenyut cepat (lebih dari 140 kali per menit) kemudian melemah dan menghilang, kulit penderita pucat, dingin dan lembab, dahi dan telapak tangan berkeringat, penderita merasa mual, nafasnya dangkal dan tidak teratur, mata (pupil) melebar tidak bercahaya.Pertolongannya, baringkan penderita dengan posisi kepala lebih rendah daripada bagian tubuh lainnya kecuali jika penderita mengalami geggar otak. Sebaiknya penderita ditempatkan di udara terbuka tetapi jaga tubuhnya agar tetap hangat (diselimuti). Berikan stimulan dengan inhalasi (obat hisap hidung, seperti collogne) jika penderita tidak sadar.PingsanPertolongan pada korban pingsan yaitu, baringkan penderita di tempat teduh dan datar atau kepala sedikit lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Lepaskan atau longgarkan semua pakaian yang menekan leher dan segera bungkukan kepalanya diantara kedua lututnya sampai mukanya menjadi merah.

KeracunanTindakan tindakan pokok yang penting dilakukan pada korban keracunan:Cari jenis racun yang telah menyebabkan keracunan tersebut, misalnya dari botol bekas zat beracun atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya tergantung kepada jenis racunnya.Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir, atau muntahan.Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut.Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit, putih telur, susu, atau air sebanyak-banyaknya untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan.Racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, saluran pernafasan dan melalui kulit.

Racun yang terisap melalui pernafasan.Jauhkan penderita dari tempat kecelakaan dan baa ke tempat yag udaranya lebih segar. Bila ada tabung oksigen, berikan dengan segera atau lakukan pernafasan buatan. Jaga agar suhu tubuh penderita tetap hangat.Racun yang masuk melalui kulitLepaskan semua pakaian yang terkontaminasi, kemudian guyur bagian tubuh penderita yang terkena racun dengan air. Jaga agar tubuh penderita tetap hangat dan baringkan, kemudian bawa ke dokter.Racun yang tertelanJika penderita sadar, beri minum susu atau air dengan segera sebanyak mungkin, paling sedikit dua sampai empat gelas. Kemudian panggil dokter. Bila penderita tidak muntah rangsanglah agar muntah dengan cara menekan tenggorokannya dengan jari. FIN