keselamatan dan kesehatan kerja disuatu perusahaan baja
TRANSCRIPT
Keselamatan dan kesehatan kerja disuatu perusahaan baja
Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia telah membawa dampak positif bagi
perkembangan dunia industri di Indonesia. Dengan menerapkan teknologi tinggi pada proses
produksi sangat membantu peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Tetapi di sisi lain
penggunaan teknologi tinggi juga membawa dampak negatif yang begitu komplek, antara lain
timbulnya faktor-faktor bahaya dan potensi bahaya. Faktor dan potensi bahaya tersebut apabila
tidak dikendalikan dapat menimbulkan kerugian baik itu korban, harta benda, maupun
lingkungan sekitar. Melihat potensi bahaya dan akibat yang ditimbulkan cukup besar, maka perlu
diadakan upaya-upaya pengendalian untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Pada
dasarnya program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan di perusahaan merupakan
suatu bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap nilai luhur kemanusiaan. Penghargaan
tersebut diwujudkan dalam bentuk upaya pencegahan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja pada diri pekerja atau orang lain yang berada di suatu lokasi kerja (Suma’mur, 1996).
Melihat kenyataan yang demikian ternyata keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi suatu
kebutuhan yang penting dalam perkembangan di sektor industri. Undang-undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan ix 1 Kerja telah memberikan tanggung jawab kepada
manajemen untuk melaksanakan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Namun
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan.
Keselamatan Di tempat Kerja
Undang- undang, peraturan, pengawasan, rekomendasi, nasehat, riset, pameran,
konferensi, seminar, lokakarya dan lain-lain tidak ada artinya, jika ditempat kerja tidak ada usaha
untuk meningkatkan keselamatan. Perusahaan harus aktif dengan segala organisasinya untuk
membuat tempat kerja yang ada lebih selamat. Pimpinan perusahaan atau pengurus perusahaan
harus menjadi pemimpin aktivitas keselamatan. Setiap orang diperusahaan harus tahu bahwa
pimpinan perusahaan tidak hanya tertarik kepada produksi, kualitas dan kuantitas produk,
pencegahan terbuangnya material, pemeliharaan mesin dan peralatan secara baik, tetapi juga
kepada keselamatan.
Untuk keselamatan ditempat kerja terdapat komponen-komponen penting yaitu tanggung
jawab pimpinan perusahaan, pendelegasian wewenang kepada staf pengawasan, status dan
kegiatan panitia keselamatan, peranan ahli keselamatan dan lain-lain. Materi bagi peningkatan
keselamatan ditempat kerja adalah perencanaan yang baik oleh pimpinan perusahaan, penerapan
cara-cara kerja yang aman oleh tenaga kerja, keteraturan yang baik dan pemasangan pagar
pengaman atau pelindung terhadap mesin-mesin yang berbahaya. Pimpinan perusahaan harus
mengorganisasi proses secara efisien dengan mengkobinasikan produksi maksimum dengan
biaya minimum dan dengan memasukan keselamatan tidak sebagai ekstra tetapi merupakan satu
bagian dari proses. Kebiasaan-kebiasaan kerja secara benar harus ditimbulkan oleh latihan kerja
yang tepat dan selanjutnya diteruskan dalam praktek ditempat kerja. Keteraturan dan ketata-
rumahtanggaan sebagaimana juga alat-alat pengaman penting bagi produksi dan juga
keselamatan. Mengenai aspek psikologis, kondisi kerja yang berakibat ketenangan mental sangat
membantu meningkatkan keselamatan. Diperusahaan, pimpinan perusahaan harus menetapkan
apa yang harus dilakukan tentang permasalahan tersebut dan memberikan intruksi yang
diperlukan. Orang yang biasanya melaksanakan tugas-tugas ini adalah pengawas atau pimpinan
kelompok yang peranannya sangat besar dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
Pada perusahaan besar mungkin terdapat bagian keselamatan dalam organisasi
perusahaan atau seorang ahli keselamatan kerja, sedangkan kerja sama semua pihak dalam
kegiatan keselamatan akan lebih digalangkan oleh suatu keselamatan. Biasanya bagian
personalia bertanggung jawab tentang pengangkatan tenaga kerja baru dan mengenai latihan
kerja didalam perusahaan. Pada perusahaan kecil, prinsip-prinsip demikian tetap berlaku tetapi
organisasinya lebih sederhana. Apakah perusahaan harus mempunyai ahli keselamatan dan
panitia keselamatan secara bersama-sama seing dipermasalahkan. Ruang gerak terdapat untuk
keduanya, oleh karena ahli keselamatan berfungsi keahlian, sedangkan panitia keselamatan
bertugas menggalang kerja sama yang efisien diantara pengusaha dan buruh. Diperusahaan yang
relatif lebih kecil, tidak cukup aktifitas dan kebutuhan untuk mempunyai seorang ahli
keselamatan kerja, tetapi tetap terdapat ruang lingkup kegiatan bagi panitia keselamatan kerja.
Pada perusahaan-perusahaan yang lebih kecil lagi, kebutuhan akan panitia keselamatan lebih
berkurang lagi sebagai akibat dekatnya hubungan diantara pimpinan perusahaan, buruh dan
pengawas kelompok.
Cermati pengamanan berikut saat memasang konstruksi baja
1.Kenakan alat pelindung diri
2.Pekerja tidak diijinkan untuk menaiki muatan, kaitan atau bagian lain dari derek
3.Pekerja tidak diijinkan bekerja didekat jaringan kabel listrik bermuatan kecuali kabelnya
diisolasi secara penuh.
4.Singkirkan dari pekerjaan setiap pekerja yang sedang berada dibawah pengaruh alkohol atau
obat-obatan, atau yang menurut dokter terlalu lemah untuk bekerja.
5.Jangan biarkan pekerja untuk bekerja pada konstruksi baja yang basah, sehabis dicat atau licin
6.Kenakan pelindung mata saat memotong rivet, mengikis (chipping), atau pekerjaan sejenis.
Jaga agar sekitar lokasi bebas dari orang-orang, atau lindungi operasi dengan tabir pelindung
7.Bila tidak memungkinkan memasang lantai kerja sementara, pasangkan jaring pengaman
dibawah titik dimana pekerja sedang bekerja ditempat tinggi, atau menggunakan peralatan
pelindung jatuh.
8.Pastikan bahwa tali penahan yang mengikat saat memasang konstruksi baja dalam keadaan
terlindung, untuk mencegah tersangkut pada truk atau peralatan lainnya sehingga menyebabkan
roboh.