keseimbangan air di dalam tubuh

5
Keseimbangan Air di Dalam Tubuh Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air & seluruh bagian tu membutuhkan air, termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar separuh sampa tiga tubuhnya terdiri dari air. Pada lansia & mereka yang kegemukan, persentase tubuhnya lebih rendah. Sedangkan perempuan memiliki jaringan lemak yang lebih ba dari lelaki, sehingga persentase cairan tubuhnya lebih rendah dari lelaki. Pada persentase cairan tubuhnya lebih tinggi dari dewasa. Di tubuh kita, air terus berpindah dari satu bagian ke bagian tubuh yang l kebutuhan untuk menjaga keseimbangan cairan, agar tubuh dapat berfungsi secara n Konsumsi air harus seimbang dengan cairan tubuh yang hilang melalui kencing, ker buang air besar, dan pernafasan. Kebutuhan air setiap orang tidaklah sama. Secara ratarata, pada dewasa dengan berat badan !" kg dengan akti#itas fisik sedang, dibutuhkan asupan sebanyak kurang lebih $ liter setiap harinya. Kebutuhan air akan meningkat pada yang memiliki akti#itas fisik lebih tinggi, bekerja%tidur di ruangan ya rendah contoh ruangan ber'(), suhu panas, atau di bawah terik matahari. Semaki berat badan, semakin tinggi pula kebutuhan airnya. Pada mereka yang mengalam kebutuhan air juga meningkat. *iasanya, seseorang dapat meminum air dalam jumlah yang mencukupi untuk mengimbangi hilangnya air. +amun pada keadaankeadaan tertentu, seseorang tidak minum dalam jumlah cukup, seperti pada keadaan diare berat atau muntah dalam wak sehingga terjadi kekurangan air. Prinsip utama dalam asupan air adalah lebih baik minum air sedikit lebih b yang dibutuhkan, dibandingkan dengan minum air lebih sedikit dari kebutuhan. Kar tubuh yang normal, kelebihan air dengan mudah akan dibuang namun tidak sebalikny Di dalam tubuh, air diserap di dalam saluran cerna & masuk ke Pengeluaran cairan tubuh beserta sampah metabolisme utamanya dilakukan melalui g dalam bentuk air seni. 'ir minum yang baik mengandung garam mineral seperti +atrium & Kalium yang biasa disebut elektrolit. Di dalam tubuh, keseimbangan air terkait erat dengan elektrolit. Tubuh berusaha menjaga keseimbangan jumlah air & tingkat elektrolit darah tetap stabil. *erbagai mekanisme terjadi di dalam tubuh untuk tetap menjaga kestabilan t Salah satu respon terpenting adalah rasa haus. Ketika tubuh membutuhkan air, mak

Upload: anin

Post on 07-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Ilmu Biomedik Dasar - Keseimbangan air dalam tubuh

TRANSCRIPT

Keseimbangan Air di Dalam Tubuh Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air & seluruh bagian tubuhnya selalu membutuhkan air, termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar separuh sampai dua per tiga tubuhnya terdiri dari air. Pada lansia & mereka yang kegemukan, persentase cairan tubuhnya lebih rendah. Sedangkan perempuan memiliki jaringan lemak yang lebih banyak dari lelaki, sehingga persentase cairan tubuhnya lebih rendah dari lelaki. Pada bayi & anak, persentase cairan tubuhnya lebih tinggi dari dewasa.Di tubuh kita, air terus berpindah dari satu bagian ke bagian tubuh yang lain sesuai kebutuhan untuk menjaga keseimbangan cairan, agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Konsumsi air harus seimbang dengan cairan tubuh yang hilang melalui kencing, keringat, buang air besar, dan pernafasan.Kebutuhan air setiap orang tidaklah sama. Secara rata-rata, pada seorang lelaki dewasa dengan berat badan 50 kg dengan aktivitas fisik sedang, dibutuhkan asupan air sebanyak kurang lebih 2 liter setiap harinya. Kebutuhan air akan meningkat pada mereka yang memiliki aktivitas fisik lebih tinggi, bekerja/tidur di ruangan yang kelembabannya rendah (contoh ruangan ber-AC), suhu panas, atau di bawah terik matahari. Semakin tinggi berat badan, semakin tinggi pula kebutuhan airnya. Pada mereka yang mengalami demam, kebutuhan air juga meningkat.Biasanya, seseorang dapat meminum air dalam jumlah yang mencukupi untuk mengimbangi hilangnya air. Namun pada keadaan-keadaan tertentu, seseorang tidak dapat minum dalam jumlah cukup, seperti pada keadaan diare berat atau muntah dalam waktu lama, sehingga terjadi kekurangan air.Prinsip utama dalam asupan air adalah lebih baik minum air sedikit lebih banyak dari yang dibutuhkan, dibandingkan dengan minum air lebih sedikit dari kebutuhan. Karena pada tubuh yang normal, kelebihan air dengan mudah akan dibuang namun tidak sebaliknya.Di dalam tubuh, air diserap di dalam saluran cerna & masuk ke dalam darah. Pengeluaran cairan tubuh beserta sampah metabolisme utamanya dilakukan melalui ginjal dalam bentuk air seni.Air minum yang baik mengandung garam mineral seperti Natrium & Kalium yang biasa disebut elektrolit. Di dalam tubuh, keseimbangan air terkait erat dengan keseimbangan elektrolit. Tubuh berusaha menjaga keseimbangan jumlah air & tingkat elektrolit dalam aliran darah tetap stabil.Berbagai mekanisme terjadi di dalam tubuh untuk tetap menjaga kestabilan tersebut. Salah satu respon terpenting adalah rasa haus. Ketika tubuh membutuhkan air, maka saraf-saraf di dalam otak dirangsang & menghasilkan rasa haus. Ketika air di dalam tubuh telah tercukupi, maka rasa haus akan ditekan.Ketika kadar Natrium terlalu tinggi dalam tubuh, maka tubuh meresponnya dengan rasa haus sehingga terjadi pengenceran ketika minum & kembali ke keadaan seimbang. Respon ini juga dibantu oleh hormon yang dihasilkan otak sehingga mengurangi jumlah produksi air seni. Jika kadar Natrium terlalu rendah, maka ginjal akan mengeluarkan banyak air seni yang mengurangi jumlah air dalam darah, sehingga kembali ke keadaan seimbang.Asupan air pun dapat berbagai macam, tidak selalu harus air minum biasa, karena asupan air juga bisa didapat dari jus, kaldu, susu, sayur, & buah. Pada ginjal yang berfungsi normal, tubuh dapat mengolah berbagai asupan jenis cairan dengan baik.

Gangguan terhadap Keseimbangan Air dalam Tubuh : Dehidrasi

Tanda-tanda dari dehidrasi adalah rasa haus, air seni sedikit & pekat, jumlah keringat sedikit, mulut kering, tubuh terasa lemas, lalu kulit yang kehilangan kekenyalannya. Dehidrasi juga dapat menyebabkan tekanan darah menurun, sehingga dapat terjadi rasa pusing di kepala ketika berdiri. Jika dehidrasi menjadi bertambah berat, dapat terjadi penurunan kesadaran sampai kerusakan otak, karena otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan air. Selain itu, pada dehidrasi yang sangat berat, dapat terjadi kerusakan organ tubuh seperti ginjal & hati.Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, tubuh harus mendapatkan asupan cairan dalam jumlah yang cukup secara konstan. Tingkatkan asupan cairan ketika cuaca panas, di ruang ber-AC, beraktivitas atau olahraga berat, juga ketika mengalami sakit yang menyebabkan kehilangan banyak cairan (demam, diare, atau muntah).Pada lansia, untuk menghindari terjadinya dehidrasi, sebaiknya menggunakan jadwal minum rutin setiap beberapa jam sekali, sehingga asupan air dapat terjaga. Jika dehidrasi disertai pula kehilangan garam mineral, maka diperlukan minuman dengan kadar garam mineral yang mencukupi & memiliki konsentrasi sama dengan cairan tubuh, yang biasa disebut minuman isotonik. Contoh dari minuman isotonik adalah oralit. Saat ini, minuman isotonik tersedia dalam berbagai rasa & merk.Untuk mereka yang berpuasa, pastikan asupan cairan mencukupi untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kebutuhan cairan antara mereka yang berpuasa ataupun tidak berpuasa adalah sama, sehingga orang yang berpuasa harus minum dalam jumlah yang mencukupi selama di luar waktu puasa setiap harinya.

Untuk mencegah rasa kembung, sebaiknya minum dalam jumlah yang wajar namun sering atau menghindari minum dalam jumlah besar sekaligus saat di luar waktu puasa. Minuman isotonik dapat digunakan ketika memulai atau mengakhiri waktu puasa harian karena minuman isotonik lebih cepat diserap tubuh & bertahan di dalam tubuh relatif lebih lama dibandingkan air minum biasa.Untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa, sebaiknya mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, karena kafein membuat lebih sering kencing yang mengurangi jumlah air di dalam tubuh.Dengan konsumsi air yang mencukupi, maka selain terhindar dari dehidrasi, juga akan membantu tubuh tetap sehat.

Faktorfaktor yang mempengaruhi Kebutuhan AirTerdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan diantaranya adalah :1.Air dalam tubuh menurun dengan peningkatan usia. Berikut akan disajikan dalam tabel perubahan pada air tubuh total sesuai usia.2. Jenis kelaminWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh3. Sel-sel lemakMengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh4. StresStres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine5. SakitKeadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormon akan mengganggu keseimbangan air.6. Temperatur lingkunganPanas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari7. DietPada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraselular.Fungsi Air dalam TubuhDalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen (O2) ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO2) dan juga senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu 37 C.

Distribusi Air dalam Cairan TubuhDi dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi kembalikedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular). Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.Cairan Intraseluler33 %Cairan Ekstraselular75 %Cairan Intertisial25 %CairanIntravaswww.pssplab.com/journal/01.pdf diakses pada 18 November 2012 pukul 23.54 WIBSloane, Ethel. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGCSherwood, Lauralee.2009. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC