kata pengantar dan ucapan terimakasih · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan...

20
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat–Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini, yang berjudul “latihan keseimbangan tubuh meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia“. Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala hormat dan ketulusan hati, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam rangka menyusun penelitian ini, yaitu kepada Prof. dr. D. N. Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Desak Putu Yuli Kurniati, MKM selaku Ketua Koordinator Konsentrasi KIA-Kespro, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. dr. RA. Tuty Kuswardhani, Sp,PD, K-Ger, Finasim, MARS selaku Pembimbing I penyusunan penelitian ini yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran, bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat diselesaikan, Dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid selaku Pembimbing II penyusunan penelitian yang senantiasa memberikan saran, bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan maka peneliti mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini. 1

Upload: dinhdang

Post on 02-May-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat–Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini, yang berjudul

“latihan keseimbangan tubuh meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko

jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia“. Penelitian ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala hormat dan

ketulusan hati, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam rangka menyusun

penelitian ini, yaitu kepada Prof. dr. D. N. Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Pande

Putu Januraga, M.Kes, DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. Desak Putu Yuli

Kurniati, MKM selaku Ketua Koordinator Konsentrasi KIA-Kespro, Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Dr. dr. RA.

Tuty Kuswardhani, Sp,PD, K-Ger, Finasim, MARS selaku Pembimbing I penyusunan

penelitian ini yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran,

bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat diselesaikan, Dr. I Wayan Gede

Artawan Eka Putra, M.Epid selaku Pembimbing II penyusunan penelitian yang

senantiasa memberikan saran, bimbingan dan petunjuk sehingga penelitian ini dapat

diselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

maka peneliti mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini.

1

Page 2: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

Semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar melakukan penelitian dan

hasilnya dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Denpasar, Desember 2016

Peneliti

2

Page 3: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

ABSTRAKLATIHAN KESEIMBANGAN MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH,

MENURUNKAN RISIKO JATUH DAN MENINGKATKAN KUALITASHIDUP LANSIA DI PUSKESMAS 3 DENPASAR UTARA

Lansia adalah seseorang yang berusia ≥ 60 tahun, pada lansia terjadi penurunanfungsi organ tubuh seperti sistem muskuluskeletal, penglihatan, vestibular yangmengatur keseimbangan tubuh lansia sehingga akan mempengaruhi risiko jatuh dankualitas hidup. Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh lansia dilakukan latihankeseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihankeseimbangan terhadap peningkatan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuhdan meningkatkan kualitas hidup lansia.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design quasyekperimental, sampel dalam penelitian ini 234 lansia, 117 untuk kelompok yangdiberikan intervensi dan 117 kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di wilayahkerja Puskesmas 3 Denpasar Utara Kelurahan Peguyangan Kaja. Pengumpulan datadilakukan mulai dari awal Juni – Agustus 2016.

Variabel perancu yang mempengaruhi penelitian ini usia, jenis kelamin,pendidikan, penggunaan obat. Setelah melakukan analisis multivariat diperoleh hasillatihan keseimbangan terhadap peningkatan keseimbangan tubuh (rerata 3,7; CI 95%:2,7-4,6) untuk risiko jatuh diperoleh hasil (RR=0,19; 95%CI: 0,105-0,346). Kualitashidup tidak terbukti meningkat dengan (RR=1,75; 95%CI: 0,816-3,753), dengankesimpulan latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkanrisiko jatuh.

Latihan keseimbangan perlu di laksanakan secara berkesinambungan oleh tenagakesehatan dan kader. latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh,menurunkan risiko jatuh dan akan berdampak terhadap kualitas hidup lansia,latihankeseimbangan sangat efektif dan efisisen untuk dilakukan. Dengan keseimbangantubuh yang optimal lansia akan bebas beraktifitas tanpa merasa takut jatuh. Selain itudengan peningkatan latihan keseimbangan terjadi peningkatan kualitas hidup lansia,tetapi untuk kualitas hidup harus dilakukan evaluasi atau pemantauan dalam kurunwaktu tertentu.

Kata kunci: latihan keseimbangan, keseimbangan tubuh, risiko jatuh, kualitas hidup, lansia

3

Page 4: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

ABSTRACT

BALANCE EXERCISES ON ELDERLY IMPROVE THE BODY BALANCE,AND LOWERING FALL RISK, AND IMPROVE QUALITY OF LIFE IN

NORTH DENPASAR PUBLIC HEALTH CENTER 3

Elderly is a person aged ≥ 60 years. In the elderly, decreased organs functionsuch as musculoskeletal system, visual, and vestibular that regulate body balanceaffects fall risk and quality of life. To improve body balance of the elderly, they willperform balance exercises. This study aims to determine the effect of balance exercisesto increase body balance, lowering the fall risk, and improve the quality of life of theelderly.

This research is quantitative research with quasy experimental design. Samplein this study are consist of 234 elderly divided into two groups, 117 of them assignedin the group given the intervention and the other 117 on the control group. Theresearch was carried out in the region of North Denpasar Public Health Center 3,Peguyangan Kaja village. Data collection was conducted from early June to August2016.

Confounding variables that affect this study were age, sex, education, and drugusage. After conducting a multivariate analysis,the results are suggesting that balanceexercise could increase body balance with (mean=3,72: 95%CI; 2,7-4,6), and balanceexercise to fall risk with (RR=0,19: 95%CI; 0,105-0,346). The quality of life with(RR=1,75: 95%CI; 0,816-3,753). The result conclude that balance exercises couldimprove body balance and reducing fall risk.

Balance exercises on elderly should be performed and managed continuouslyby health workers and health volunteers. Balance exercises are believed to helpimprovingbody balance, lowering the fall risk, and affect the quality of life of theelderly. Balance exercises are very effective and efficient to do. With optimal bodybalance,elderly would have more freedom in activity without being afraid of falling. Inaddition, increase of balace exercise could improve quality of life of the elderly, butthe quality of life should be evaluated or monitored over a certain period of time.

Keywords: balance exercise, body balance, fall risk, quality of life, elderly.

4

Page 5: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM.................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH............................. iv

ABSTRAK…………………………………………………………………. v

ABSTRACT………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI.................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 11.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 71.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 81.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 8

1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................ 81.4.2 Manfaat Praktis......................................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Lanjut Usia ........................................................................... 102.2 Keseimbangan Tubuh............................................................................... 12

2.2.1 Perubahan Keseimbangan Tubuh Proses Menua...................... 132.2.2 Komponen Keseimbangan Tubuh……………………………. 152.2.3 Penilaian Fungsi Keseimbangan……………………………... 152.2.4 Faktor-faktor Mempengaruhi keseimbangan tubuh………….. 16

2.3 Risiko Jatuh ....................................................................................... 182.3.1 Faktor-Faktor Risiko Jatuh....................................................... 192.3.2 Instrumen Pengkajian Risiko Jatuh…………………………... 21

2.4 Kualitas Hidup ........................................................................................ 222.4.1 Pengertian…………………………………………………….. 222.4.2 Komponen Kualitas hidup…………………………………… 222.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup…………. 23

5

Page 6: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

2.4.4 Instrumen Penilaian Kualitas Hidup…………………………… 24

2.5 Latihan Keseimbangan…………………………………………………. 242.5.1 Pengertian…………………………………………………….. 242.5.2 Prosedur Latihan Keseimbangan ……………………………. 252.5.3 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh

Menurunkan Risiko Jatuh, Dan Meningkatkan Kualitas Hidup……………………………………………...... 26

BAB III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir.............................................................................. 293.2 Konsep Penelitian.............................................................................. 313.3 Hipotesis Penelitian............................................................................ 32

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian......................................................................... 334.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 344.3 Penentuan Sumber Data..................................................................... 34

4.3.1 Jenis Data.................................................................................. 344.3.2 Populasi …………………………………………………….... 344.3.3 Sampel Penelitian...................................................................... 354.3.4 Tehnik sampling…………………………………………….... 37

4.4 Variabel Penelitian............................................................................. 374.4.1 Variabel Independen.................................................................. 374.4.2 Variabel Dependen.................................................................... 374.4.3 Variabel Confounding............................................................... 374.4.4 Definisi Operasional................................................................. 38

4.5 Instrumen Penelitian.......................................................................... 414.6 Prosedur Penelitian............................................................................ 424.7 Analisis Data...................................................................................... 45

4.7.1 Analisis statistik deskriptif........................................................ 454.7.2 Analisis perbandingan............................................................... 45

4.8 Etika Penelitian.................................................................................. 48

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………………… 495.2 Karakteristik Sampel Penelitian…………………………………….. 505.3 Hasil Pengamatan Variabel Penelitian…………………………….... 52

5.3.1 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh.. 525.3.2 Latihan Keseimbangan menurunkan Risiko Jatuh……………. 53

6

Page 7: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

5.3.3 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Menurunkan Risiko Jatuh Dan Meningkatkan Kualitas Hidup…………………………………… 54

5.3.4 Latihan Keseimbangan Meningkatkan KeseimbanganTubuh………………………………………………………...

56

BAB VI PEMBAHASAN6.1 Karakteristik Lansia…………………………………………………… 576.2 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan

Tubuh Lansia…………………………………………………………. 596.3 Latihan Keseimbangan Menurunkan Risiko

Jatuh Pada Lansia……………………………………………………. 636.4 Latihan Keseimbangan Terhadap Kualitas Hidup Lansia …………… 686.5 Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh

Menurunkan Risiko Jatuh…………………………………………… 73

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN7.1 Simpulan…………………………………………………………… 767.2 Saran………………………………………………………………….. 76DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

7

Page 8: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Definisi Operasional................................................................. 37

Tabel 4.2 Tabel Latihan Keseimbangan menurunkan Risiko Jatuh …………………................................................ 46

Tabel 5.1 Karakteristik Responden .......................................................... 49

Tabel 5.2 Hasil Analisis Latihan Keseimbangan Meningkatkan Keseimbangan Tubuh............................................................... 50

Tabel 5.3 Hasil Analisis Latihan Keseimbangan MenurunkanRisiko Jatuh.............................................................................. 52

Tabel 5.4 Hasil Analisis Latihan Keseimbangan Terhadap Kualitas Hidup Lansia………………………………………… 52

Tabel 5.5 Hasil Analisis Multivariat latihan keseimbangan Terhadap Keseimbangan Tubuh Setelah Dikontrol Variabel Confounding………………………………………… 53

Tabel 5.6 Hasil Analisis Multivariat latihan keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Setelah Dikontrol Variabel Confounding ………….. 54

Tabel 5.7 Hasil Analisis Multivariat latihan keseimbangan Terhadap Kualitas Hidup Setelah Dikontrol Variabel Confounding……………………………………………. 54

8

Page 9: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Konsep....................................................................................... 30

Gambar 4.1 Rancangan penelitian………………………………………….. 32

9

Page 10: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Formulir Penjelasan Persetujuan Partisipasi Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 : Karakteristik Responden

Lampiran 5 : Kuesioner Kualitas Hidup

Lampiran 6 : Check List Berg Balance Scale

Lampiran 7 : Hasil Analisis

10

Page 11: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

DAFTAR SINGKATAN

UHH : Usia Harapan Hidup

WHO : World Health Organization

WHOQOL : World Health Organization Quality Of Life

HRQL : Health Related Quality Of Life

PBB : Perserikatan Bangsa Bangsa

BBS : Berg balance scale

TUG : The time up and go

11

Page 12: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dampak keberhasilan pembangunan di Indonesia dalam bidang kesehatan yaitu

terjadi transisi epidemiologi seperti penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan

angka kematian. Peningkatan usia harapan hidup penduduk. Usia harapan hidup

dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut ≥ 60 tahun. Usia

harapan hidup (UHH) di Indonesia diperkirakan pada tahun 2010-2015 yaitu 72.5-75

tahun (CIA, 2008) dengan kriteria pada perempuan 74 tahun dan pada laki-laki 71

tahun (Badan Pusat Statistik, 2013). Populasi lansia berdasarkan World Health

Organization (WHO) pada tahun 2010 diperkirakan 24 juta jiwa, tahun 2013 7,69 %,

tahun 2015 8,1% dari total populasi, mengalami peningkatan pada tahun 2025 yang

mencapai 1,2 milyar. Tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia hampir sama dengan

jumlah balita. Populasi penduduk lanjut usia di Indonesia merupakan populasi

terbanyak ke II setelah Amerika Serikat. Menurut data World Population Prospects,

2013 dengan jumlah penduduk 242 juta jiwa. Pada tahun 2015 proporsi penduduk

usia 60 tahun keatas sebesar 21.685.400 jiwa, dan diperkirakan pada tahun 2025

menjadi 36 juta jiwa. Jumlah penduduk lansia di provinsi Bali pada tahun 2015 yaitu

4.618.990 jiwa (10.3%) (BPS, 2013). Di kota Denpasar jumlah penduduk lansia

102.000 jiwa, dan Denpasar Utara jumlah lanjut usia 25.270 jiwa (Badan Pusat

Statistik Kota Denpasar, 2013).

Page 13: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

2

Secara global dan nasional diprediksi populasi lansia mengalami peningkatan

dengan adanya peningkatan jumlah lansia menunjukan keberhasilan pencapaian

pembangunan manusia secara global dan nasional. Dengan demikian peningkatan

jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indikator pembangunan dan sekaligus

sebagai tantangan pembangunan dari segi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat

Indonesia. Masalah kesehatan yang muncul pada lansia merupakan kelompok atau

populasi berisiko yang semakin meningkat jumlahnya. Populasi berisiko adalah

kumpulan orang-orang yang masalah kesehatanya memiliki kemungkinan berkembang

lebih buruk karena adanya faktor-faktor risiko yang mempengaruhi (Stanley and

Beare, 2006).

Lansia sebagai populasi berisiko ini memiliki dua karakteristik risiko kesehatan

yaitu: risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko psikososial. Stanley dan Beare

(2006) bahwa risiko biologi terkait usia pada lanjut usia yaitu terjadinya berbagai

penurunan fungsi biologi akibat proses menua. Perubahan fungsi fisiologis seperti

penurunan sistem muskuluskeletal, sistem saraf yang menyebabkan terjadinya

penurunan keseimbangan tubuh, risiko jatuh dan terjadi penurunan kualitas hidup

karena penurunan status kesehatan lansia. Kualitas hidup adalah sebagai persepsi

individu tentang posisi mereka dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai

dimana mereka hidup berhubungan dengan tujuan, harapan, standar dan target mereka.

Lansia yang mengalami gangguan keseimbangan tubuh dan berisiko untuk jatuh

memiliki kualitas hidup yang rendah, kualitas hidup adalah persepsi individu tentang

posisi mereka dalam konteks nilai budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup yang

Page 14: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

3

berhubungan dengan tujuan, harapan, standar dan target mereka kualitas hidup

meliputi kesehatan fisik individu, kesejahteraan psiko-sosial dan fungsi independensi,

kontrol atas kehidupan, keadaan materi, dan lingkungan eksternal. Gangguan

keseimbangan tubuh dan risiko jatuh pada lansia berkaitan dengan status kesehatan,

karena kualitas hidup erat kaitanya dengan kesehatan. Lansia mengalami berbagai

perubahan kondisi hidup yang pada umumnya menurun. Kesehatan sebagai bagian

dari kondsi lansia juga mengalami penurunan. Menurut Mollenkopf dan Walker

(2007) penelitian dari beberapa dekade terakhir telah mengumpulkan bukti bahwa

kesehatan adalah salah satu penentu kualitas hidup. Efek menguntungkan dari gaya

hidup sehat dan aktivitas fisik terhadap status kesehatan dirasakan dan diakui oleh

masyarakat dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup. Latihan fisik

merupakan aspek penting dari pencegahan dan terapi beberapa artikel review telah

menunjukan bahwa manfaat olah raga tidak terbatas pada penyakit somatik, tetapi juga

meluas ke kesehatan mental. Banyak penelitian mendukung penggunaan aktivitas fisik

sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan atau Health Related Quality Of Life

(HRQOL) (Stocchi, De Feo, and Hood, 2007).

Semakin meningkatnya permasalahan pada kesehatan lanjut usia dibutuhkan

perhatian dari semua pihak untuk mangantisipasi berbagai permasalahan pada lanjut

usia. Terjadinya perubahan struktur pada lanjut usia salah satunya yaitu dengan

memberdayakan dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan pada lanjut usia,

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lanjut usia yaitu dilakukan secara terpadu

dan lintas sektor. Penanganan yang dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan

Page 15: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

4

status kesehatan pada lanjut usia seperti posyandu lansia, senam lansia, dan program

pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) santun lanjut usia. Untuk mencapai

masyarakat lanjut usia yang sehat, mandiri, dan produktif, baik lanjut usia yang sehat

atau mengalami risiko tinggi karena proses penuaan.

Penuaan merupakan proses menghilangnya secara perlahan-perlahan

kemampuan jaringan tubuh dan sel untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur

dan fungsi tubuh secara normal. Perubahan-perubahan yang terjadi diantaranya seperti

kardiovaskuler, neurosensori, muskuluskeletal dan perubahan lainya. Penurunan

sistem muskuluskeletal berkaitan dengan pergerakan dan keseimbangan tubuh.

Keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh kontrol dari sistem sensorik dan

muskuluskeletal. Penurunan sistem sensori berkaitan juga dengan sistem

keseimbangan tubuh selain fungsi sensori berkaitan dengan sistem muskuluskeletal

yang berhubungan dengan mobilitas dan aktifitas, ketika lansia mengalami penurunan

fungsi muskuluskeletal seperti penurunan masa otot dan tulang secara otomatis akan

mengalami gangguan keseimbangan tubuh.

Meningkatnya populasi lanjut usia juga diikuti dengan peningkatan gangguan

keseimbangan yang sering terjadi pada lanjut usia. Berdasarkan survey di masyarakat

Amerika Serikat, Tinetti (1992) bahwa gangguan keseimbangan meningkat yaitu usia

> 65 tahun sebesar 30% dan usia > 80 tahun mencapai 40% bahkan dapat mencapai 50

% (Hesti, 2010). Di Indonesia masih sedikit data yang menunjukan gangguan

keseimbangan. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan Departemen Kesehatan

RI dalam Achmanegara (2012) memaparkan lanjut usia yang berusia 55-64 tahun yang

Page 16: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

5

mengalami gangguan keseimbangan sebesar 63,8% dan usia 65-74 tahun sebesar

68.7%. Prevalensi keseimbangan tubuh lanjut usia sebesar 30-50% (Hesti, 2008),

sedangkan di Provinsi Bali data mengenai angka kejadian gangguan keseimbangan

pada lansia apabila diasumsikan sekitar 30% - 50%. Jika terjadi gangguan

keseimbangan dapat meningkatkan risiko jatuh pada lanjut usia.

Lanjut usia menganggap jatuh sebagai konsekuensi yang alami, jatuh merupakan

bagian yang abnormal dari proses penuaan. Lanjut usia memiliki ketakutan yang

realistis untuk mengalami jatuh. Sekitar 5% sampai 6% dampak yang diakibatkan dari

jatuh yaitu cidera serius, tetapi konsekuensi dari jatuh lebih dari cidera serius yaitu

jatuh dapat memalukan, menyakitkan dan menyebabkan keterbatasan untuk

beraktifitas sehingga lansia akan ketergantungan terhadap orang lain, dan

mengakibatkan membatasi aktifitas lansia dan kemandirian lansia. Konsekuensi lain

dari jatuh termasuk kerusakan jaringan lunak dan terbaring lama. Berbaring lama

merupakan tanda kelemahan, penyakit dan isolasi sosial.

Kejadian jatuh di Indonesia pada lanjut usia dan permasalahanya belum menjadi

masalah yang prioritas dikarenakan jatuh dianggap sebagai hal yang normal. Hal ini

berbeda dengan negara-negara berkembang pencegahan jatuh terhadap lansia menjadi

prioritas kesehatan di masyarakat. Insiden jatuh setiap tahunya lansia yang tinggal

dikomunitas meningkat dari 25% pada usia 70 tahun menjadi 35% setelah berusia

lebih dari 75 tahun. Faktor yang mempengaruhi jatuh dibagi menjadi faktor internal

dan faktor eksternal, faktor internal yang mempengaruhi adalah penurunan fungsi fisik

yaitu penurunan keseimbangan, sensori, fleksibilitas dan kekuatan. Untuk faktor

Page 17: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

6

eksternal adalah lingkungan, faktor risiko lingkungan seperti penerangan lingkungan,

tipe dan jenis bangunan, sandal yang tidak sesuai (Center Disease control and

prevention, 2008). Studi pendahuluan yang dilakukan di Banjar Kumara Buana dari 10

lanjut usia 7 lansia (70%) pernah mengalami jatuh, dan 30 lansia (30%) tidak pernah

mengalami jatuh.

Keseimbangan merupakan faktor utama terhadap kejadian jatuh di Indonesia.

Aktivitas yang menurunkan risiko jatuh pada lanjut usia seperti program latihan,

latihan yang dapat meningkatkan tonus otot, kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, dan

keseimbangan tubuh. Sebagai pencegahan latihan adalah investasi seumur hidup

latihan sangat bermanfaat baik untuk lansia yang sehat maupun untuk lansia yang

mengalami masalah fisik yang kronis. Aktifitas dan latihan dapat mempertahankan

mobilitas yang berfungsi untuk keseimbangan tubuh .

Latihan yang bisa dilakukan untuk keseimbangan dan kekuatan otot untuk

pencegahan terjadinya jatuh dengan mengkaji faktor intrinsiknya seperti latihan

kekuatan otot, mengatur posisi, dan latihan rentang gerak dan latihan keseimbangan

(Stanley, 2007). Besarnya pengaruh keseimbangan terhadap kejadian jatuh pada lanjut

usia di komunitas menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan penelitian ini,

beberapa penelitian menunjukkan bahwa pencegahan jatuh melalui penanganan

terhadap risiko intrinsik dilakukan melalui latihan kekuatan otot, latihan keseimbangan

dan latihan Tai-Chi (Hiyamizu, 2011). Center Disease Control and Prevention (2010)

merekomendasikan beberapa latihan yaitu dan Tai-Chi, Stay Safe-Stay Active dan

Otago Exercise.

Page 18: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

7

Latihan-latihan diatas belum maksimal menurunkan risiko jatuh pada lanjut usia,

beberapa latihan belum spesifik untuk dilakukan lanjut usia. Waktu yang lama

merupakan salah satu faktor yang memiliki efek samping seperti kelemahan pada

lanjut usia. Jenis latihan keseimbangan yang akan diberikan adalah latihan

keseimbangan (balance exercise) (National Health Service, 2013). Modifikasi ini

diberi nama latihan keseimbangan lansia (LKS lansia). Latihan ini berdurasi 30-45

menit, dilakukan tiga kali seminggu selama 8 minggu latihan. Selama ini latihan yang

dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan menurunkan risiko jatuh

adalah senam lansia yang dilaksanakan satu minggu sekali.

Penurunan ketidakseimbangan tubuh meningkatkan angka kejadian jatuh pada

lansia yang cukup tinggi. LKS lansia merupakan latihan yang belum pernah dilakukan

di Provinsi Bali, untuk meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh,

dan meningkatkan kualitas hidup dilakukan senam lansia rutin. Berdasarkan fenomena

tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang “Pengaruh Latihan Keseimbangan

(LKS) Terhadap Keseimbangan Tubuh, Risiko Jatuh, Dan Kualitas Hidup Lansia”.

1.2 Rumusan Masalah

Terjadi peningkatan proporsi penduduk lanjut usia di populasi yang akan

menyebabkan peningkatan permasalahan diantaranya penurunan keseimbangan tubuh,

peningkatan risiko jatuh dan penurunan kualitas hidup lanjut usia, dari peningkatan

permasalahan diatas, setelah adanya latihan keseimbangan (LKS) pada lansia yang

merupakan modifikasi dari latihan keseimbangan (balance exercise). Penting

Page 19: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

8

diterapkan di populasi lanjut usia. Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dibuat

pertanyaan.

a. Apakah latihan keseimbangan (LKS) meningkatkan keseimbangan tubuh pada

lansia?

b. Apakah latihan keseimbangan (LKS) menurunkan risiko jatuh pada lansia?

c. Apakah latihan keseimbangan (LKS) meningkatkan kualitas hidup lansia?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui latihan keseimbangan (LKS) akan meningkatkan keseimbangan

tubuh, menurunkan risiko jatuh, dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian untuk mengidentifikasi

a. Latihan keseimbangan (LKS) meningkatkan keseimbangan tubuh pada lansia.

b. Latihan keseimbangan (LKS) menurunkan risiko jatuh pada lansia.

c. Latihan keseimbangan (LKS) meningkatkan kualitas hidup pada lansia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

a. Ilmu pengetahuan

Penelitian ini dapat di gunakan sebagai dasar untuk mengembangkan

ilmu dalam bidang kesehatan lansia.

Page 20: KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH · abstrak latihan keseimbangan meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan kualitas hidup lansia di puskesmas

9

b. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini memberikan bukti berbasis data untuk penelitian selanjutnya

dalam meneliti lebih jauh tentang faktor lain yang berkaitan dengan

keseimbangan tubuh, risiko jatuh dan kualitas hidup lansia seperti aktifitas

lansia, psikososial.

1.4.2 Praktis

a. Penelitian LKS selain senam lansia dapat dijadikan sebagai dasar untuk

meningkatkan keseimbangan tubuh, menurunkan risiko jatuh dan

meningkatkan kualitas hidup lansia, sehingga lansia dapat menikmati masa tua

secara bermartabat, dan keluarga yang merawat lansia juga akan terbantu

karena lansia yang dirawat lebih sehat dan memiliki hidup yang berkualitas.

b. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh bidang pelayanan kesehatan masyarakat

untuk menentukan kebijakan seperti Puskesmas dalam melaksanakan posyandu

lansia bahwa LKS bertujuan meningkatkan status kesehatan lansia sehingga

berdampak terhadap kualitas hidup lansia.