kesehatan mulut dan hubungannya dengan penyakit saluran pernafasan.pptx
TRANSCRIPT
KESEHATAN MULUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
Pembimbing : drg. H. Asmulian Dwi Jaya,Hrp,C.Ort
Chairul N. Azali 110100136
Aditya Prakoso 110100111
Ridha Aryani 110100163
Putri P. Valentine 110100184
Stanley 110100152
BAB 1PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Peningkatan minat mengenai hubungan
potensi koneksi antara kesehatan mulut dan kondisi sistemik tertentu.
Pneumonia telah menjadi penyakit saluran pernafasan yang paling diteliti dalam hal hubungannya terhadap kesehatan mulut
Penelitian saat ini telah menunjukkan kesehatan mulut dan kesehatan pernafasan mungkin memiliki hubungan yang umum, baik yang mempengaruhi hal lainnya.
1.2. RUMUSAN MASALAH Bagaimana hubungan
kesehatan mulut pada kesehatan mulut?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN KHUSUS•Untuk mengetahui pengaruh kesehatan mulut dengan penyakit saluran pernafasan,•Untuk mengetahui tatalaksana kelainan mulut pada pasien penyakit saluran pernafasan.
TUJUAN UMUMUntuk mengetahui hubungan antara kesehatan mulut dengan penyakit saluran pernafasan
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Untuk meningkatkan informasi di dunia ilmu pengetahuan terutama dalam hal studi literatur, baik bagi penulis maupun pembaca dan masyarakat luas.
Sebagai tolok ukur bagi penelitian berikutnya. Untuk memberi edukasi pada masyarakat
tentang pengaruh kesehatan mulut terhadap penyakit saluran pernafasan.
Untuk memberi edukasi pada masyarakat tentang perawatan kesehatan mulut pada pasien penyakit saluran pernafasan.
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
Penyakit pernapasan terdiri dari berbagai kondisi paru, mulai dari akut ke kronis, dan bakteri, jamur dan virus. Penyakit pernapasan termasuk kondisi seperti asma, emfisema, bronkitis, PPOK (kondisi kronis yang terdiri dari kedua emfisema dan bronkitis), dan pneumonia
Sementara semua ini dianggap sebagai penyakit pernapasan, penumonia telah menjadi yang paling diteliti dalam hal hubungannya terhadap kesehatan mulut.
2.2. PENGARUH KESEHATAN MULUT DENGAN PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
BAB 3KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. KERANGKA KONSEP
Kesehatan Mulut
Penyakit Saluran
Pernafasan
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel : Kesehatan Mulut dan Penyakit Saluran PernafasanCara ukur : Analisis data penelitian sebelumnyaAlat ukur : Data sekunder dari penelitian sebelumnyaSkala pengukuran : Kategorik
BAB 4METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan desain cross-sectional(variabel independen atau faktor risiko dan tergantung (efek) dinilai secarasimultan pada satu saat; tidak ada follow-up).
4.2. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder,
yaitu data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya.
BAB 5HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL Persentase pneumonia lebih tinggi pada laki-laki daripada
wanita dan lebih tinggi pada ras Afrika-Amerika dibanding dengan ras Caucasians. Hal ini dibuktikan berdasarkan bagaimana kesehatan mulut yang buruk dapat berpengaruh pada infeksi paru-paru, atau pneumonia, terutama pada pasien-pasien yang berisiko tinggi, seperti penghuni panti jompo, pasien yang dirawat di rumah sakit, dan orang yang menggunakan ventilasi mekanis.
Hasil menunjukkan lebih tinggi kehadiran P. gingivalis dan S. sobrinus pada kultur plak gigi dentate patients daripada edentulous patients.
Risiko relative terkena pneumonia pada lidah dengan kebersihan yang baik dibandingkan dengan pada kelompok lidah dengan kebersihan yang buruk adalah 0,12, 95% Confidence Interval (CI): 0,02-0,9.
5.2. PEMBAHASAN
Dengan kebersihan mulut yang buruk, mikroorganisme ini akan memakan satu sama lain, mengubah kelompok bakteri yang sehat menjadi bakteri yang berbahaya , seperti yang dapat dilihat pada penyakit periodontal, yang juga dianggap sebagai kelompok yang berkaitan dengan penyakit pernapasan.
BAB 6KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN Pneumonia merupakan salah satu penyakit saluran
pernafasan yang sering diteliti yang berhubugan dengan kebersihan mulut yang buruk.
Plak gigi dan biofilm, dianggap sebagai faktor yang potensial dalam perkembangan penyakit pernapasan.
Dua mekanisme untuk infeksi paru-paru, yang menyebabkan kondisi pernafasan sebagai mikro-organisme infektif dari system pernapasan, telah dicatat dalam penelitian: hematogenous spread and aspiration.
Dengan tetap up-to-date dan memanfaatkan penelitian yang tersedia, dokter gigi akan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan penilaian, intervensi, manajemen, dan pencegahan terhadap pasien yang tepat.
6.2. SARAN
Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi tolok ukur dan acuan untuk penelitian yang lebih kompleks.
Untuk pelayanan medis, penelitian ini dapat dijadikan suatu literature untuk pencegahan pneumonia akibat oral hygiene yang buruk