kesedihan-wujud

11
Risalah Derita - 1 - RISALAH DERITA Tentang Kesedihan Wujud Wujud yang Maha Luas Tiada Terbatas. Ia - lah wujud itu sendiri 1 . Wujuudun bima huwa wujuudun. Atau, wujud qua wujud. Tak dibatasi oleh apa pun kecuali oleh al-’adam al-muthlaq (baca: ketiadaan mutlak atau nothingness). Sehingga benar - benar batas ini, -yaitu al-’adam al-muthlaq-, sama sekali tidak mempunyai keberadaan (baca : efek) apa pun sehingga bisa (baca : berpotensi) untuk membatasi wujud. Alam yang demikian semarak adalah kumpulan sesuatu - sesuatu yang berefek satu sama lain. Tiap semua hal yang memiliki wujud mesti berefek. Dan tidak dikatakan berefek melainkan dirasakan efeknya oleh yang lain. Dan kesaling-kelindanan, atau kesalinghubungan , efek - efek dalam sekalian alam ini memestikan satu titik konvergen tempat semua terhubung, tempat semua bersatu. Satu titik yang seluas sekalian alam. 1 Lihat M.H. Thabathaba`i, Bidayatul Hikmah ,ketika beliau membahas tentang Hakikat Tuhan.

Upload: nasyie

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tasauf

TRANSCRIPT

Page 1: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 1 -

RISALAH DERITA

Tentang Kesedihan Wujud

Wujud yang Maha Luas Tiada Terbatas. Ia - lah wujud itu sendiri1. Wujuudun

bima huwa wujuudun. Atau, wujud qua wujud. Tak dibatasi oleh apa pun

kecuali oleh al-’adam al-muthlaq (baca: ketiadaan mutlak atau nothingness).

Sehingga benar - benar batas ini, -yaitu al-’adam al-muthlaq-, sama sekali tidak

mempunyai keberadaan (baca : efek) apa pun sehingga bisa (baca :

berpotensi) untuk membatasi wujud.

Alam yang demikian semarak adalah kumpulan sesuatu - sesuatu yang berefek

satu sama lain. Tiap semua hal yang memiliki wujud mesti berefek. Dan tidak

dikatakan berefek melainkan dirasakan efeknya oleh yang lain. Dan kesaling-

kelindanan, atau kesalinghubungan , efek - efek dalam sekalian alam ini

memestikan satu titik konvergen tempat semua terhubung, tempat semua

bersatu. Satu titik yang seluas sekalian alam. Sekalian alam yang simpel,

basith, sederhana, di mana seluruh efek realitas sekalian alam bermula. Dan ini

lah wujuduun bima huwa wujuudun, atau wujud sebagaimana wujud itu sendiri.

Wujud yang murni sebagaimana wujud yang murni itu sendiri. Wujud murni

yang terlepas dari seluruh penyifatan (baca : pe-mahiyyah-an) apa pun atas

dirinya.2 Wujud murni yang meliputi segala sesuatu3, tanpa suatu persatuan 4.

Bukankah Ia, wujud murni, adalah tempat bergantungnya semua mahiyyah ?5

Maka, Dia (baca : huwa) - lah , - yang tak terpahami oleh siapapun karena

dinyatakan oleh bentuk ketiga-, wujud murni yang tak ter - mahiyyah -kan (baca

: tak tersifati) oleh akal siapapun. Dan jelas Dia, - wujud murni ini-, Tunggal.

Jangan sebut satu. Karena satu bisa mendua bisa pula menjadi tiga. Bisa pula

satu menjadi setengah, sepertiga dan lain - lain. Sedang wujud murni itu

1 Lihat M.H. Thabathaba`i, Bidayatul Hikmah,ketika beliau membahas tentang Hakikat Tuhan. 2 Subhaanalloohi ‘amma yashifuun (QS. Ash-Shoffaat ; 159 )3 Alaa innahu bi kulli syai`in muhiith... (QS. Fushshilat; 54) Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. 4 Imam ‘Ali (a.s.) dalam Nahjul Balaghah.5 Allahush-shomad (QS Al-Ikhlas; 2), menurut penafsiran Imam Khomeini dalam buku “40 Hadits”.

Page 2: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 2 -

Tunggal, tak mungkin mendua tak mungkin pula menjadi tiga. Tidak mungkin

pula ia menjadi setengah ataupun sepertiga. Ke - tunggal -annya adalah

ahadiyyul ma’na. Sungguh benar apa yang telah dikatakan dalam Qur’an

Suci, Qul huwalloohu ahad.

Wujud murni ada dengan sendirinya dan meng-ada-kan segala. Segala

sesuatu memiliki wujud yang tunggal dan simpel. Dan ini - lah yang disebut

dengan wahdatul-wujuud. Ke-tunggal-an wujud. Wujud secara hakiki adalah

cahaya (nuur). Allahu nuurus-samaawaati wal-’ardh6 Allah adalah Cahaya

langit dan bumi. Cahaya tampak (efeknya) dengan sendirinya dan

menampakkan (efek) selainnya. Maka demikianlah sifat swa-bukti (self-evident)

dan sifat swa-manifestasi (self-manifestation) adalah hakikat Zat-Nya, wujud

murni tiada terbatas.

Wujud murni - pun mesti menampakkan Lautan Kesempurnaan - Nya yang

tiada terjangkau. Melodinya melankolis. Melodinya bak suara seruling perih

Laila -Majnun. “Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin

dikenali. Karena itu Aku ciptakan makhluk - makhluk, agar aku dikenali di

dalam makhluk - makhluk tersebut.”7 Ungkapan swa-manifestasi

Kesempurnaan-Nya ini demikian pedih dan merupakan hakikat wujud.

Merupakan hakikat realitas. Merupakan hakikat ke-segala-an. Kesedihan azali

wujud murni untuk dikenali memberikan berbagai drama kesedihan yang

memuncak pada Lautan Manifestasi wujud di alam ini. Bahkan, Yang Terpuji

(Muhammad) (S.A.A.W), Kekasih Tuhan - pun mengatakan maa ‘arrofnaaka

bihaqqi ma’rifatik, belumlah aku kenali Engkau sebagaimana seharusnya

Engkau harus dikenali. Maka siapa lagi yang dapat menghibur wujud murni

dengan sebenar - benar pengenalan akan Khazanah Kesempurnaan -Nya

Yang Tersembunyi?

mawar dan tulip - tulip nan ber-sedih-anjangkar dan kelip bintang tak terjangkau

Wujud dan makhluk - makhluk nan ber-sedih-anWujud dan Gelora Puja tak terjangkau

6 QS An-Nuur; 35.7 Merujuk pada hadits qudsi, “Kuntu kanzan makhfiyyan, ...”

Page 3: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 3 -

Laila Majnun gadis pemuda“rinduku pada bibir - mu, perih darah khayal-ku” kata Majnun

Musa dan Allah nabi dan Tuhan‘ketika Aku Sakit, kenapa kau tak menjenguk - Ku” tanya Tuhan8

Wujud murni sakit. Sakit - nya tiada akan tersembuhkan oleh obat apa pun.

Karena Ia ingin dikenali dan bahkan para Nabi - Nya pun tak bisa mengenali -

Nya dengan sebenar - benar pengenalan. Kesempurnaan wujud murni bak

gelombang maha-dahsyat yang tak pernah mengecup palung - palung derita -

Nya karena tak dikenali. Kesempurnaan wujud murni memiliki potensi tak

hingga untuk dikenali, tapi tak pernah Ia benar - benar dikenali in actu. Maka Ia

adalah perbendaharaan yang tersembunyi, -Lautan Kegemilangan yang

dipenuhi potensi untuk dikenali-, yang ingin dikenali, - agar Kesempurnaan -

Nya in actu dikenali-, namun tak pernah dikenali, - sehingga Sakit-lah Ia

karena keinginan-Nya satu - satu - Nya tak tercapai.

Laisa kamitslihi syai`an. Sakit wujud murni sama sekali berbeda dengan sakit-

nya makhluk. Karena wujud murni tak pernah membutuhkan selain diri - Nya

sendiri.9 Dan memang tidak ada apa pun selain wujud murni.10 Tapi sakit wujud

murni ini adalah keniscayaan dari Kesempurnaan - Nya sendiri yang tanpa

batas. Sungguh, wujud murni bukanlah substansi ( baca: jauhar) bukan pula

aksiden (baca ; ‘aradh)11, sehingga benar - benar tak bisa dibandingkan

dengan apa - pun dari sudut pandang apa - pun. Sakit wujud murni adalah

hakikat Samudera Kesempurnaan - Nya Yang Tiada Berbatas, bergolak - golak

dalam lautan Cahaya - Nya Sendiri, Ia memanifestasikan diri-Nya sendiri dalam

segala arah dan segenap alam, dan Ia senantiasa menyempurnakan semua

ciptaan - Nya terus menerus tiap saat tiap waktu di tiap ruang dan tiap alam

apa pun12. Sakit Tuhan adalah Kesempurnaan Tuhan Sendiri. Sakit Tuhan

adalah Penciptaan terus-menerus (khalqun jadiidun) .

8 Merujuk pada hadits qudsi yang dikutip pada buku Misykatul-anwaar, karangan Al-Ghazali, terjemahan Mizan, hal. 50.9 Inallooha ghoniyyun hamiid (QS Baqoroh 267) 10 Fa innamaa tuwalluu fatsamma wajhulloohi (QS Al-Baqoroh 115) Maka ke mana saja engkau menghadap disitulah Wajah

Allah.11 Sabzavary, Syarhe-Manzhumahe-Hikmat, ketika beliau membahas tentang sifat - sifat negatif wujud. 12 Bal hum fii labsin min kholqin jadiidin. (QS Qaaf; 15) Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu - ragu tentang penciptaan

yang baru.

Page 4: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 4 -

Sakit wujud murni adalah kesedihan Nama - Nama Tuhan yang menderita

dalam ketaktahuan karena tak satupun yang menamakannya. Kesedihan ini

diturunkan dalam nafas Tuhan (tanaffus) yang tidak lain adalah rahmat dan

eksistensiasi (‘ijad). Dalam alam sirr atau alam al-asrar rahmat ini diturunkan

dari dan untuk diri - Nya sendiri, - yaitu untuk Nama - Nama - Nya sendiri.

Sakit wujud murni adalah Kegemilangan Cinta yang turun menjadi hakikat

kerinduan yang memanifestasikan dirinya menjadi gerakan penciptaan wujud

terus menerus merindukan manifestasi Nama - Nama - Nya yang baru. Inilah

hakikat gerakan hasrat rindu (harakah syauqiyyah).

Wujud murni asli, real dan tunggal. Hanya wujud - lah yang benar - benar

nyata. Sedang dalam sekalian alam (al - ‘alamiin ) ada banyak hal. Banyak

sesuatu yang tidak tunggal. Kuda, manusia, benda, ruang, waktu, sebab -

akibat, panas - dingin, yin - yang, keberadaan - ketiadaan dan lain -lain.

Menatap semua realitas ini, pandangan yang benar hanyalah menatap satu

wujud yang real. Dan kejamakan berbagai hal tidaklah real, ia hanyalah

bayangan yang timbul dalam alam mental semua yang ber-fikir atau semua

yang ber-persepsi. Dengan kata lain, kejamakan adalah serpihan - serpihan

mahiyyah yang bertarian di alam khayal mutawahham13. Ke-real-an wujud

(‘ashalatul-wujuud) dan ke-khayalan mahiyyah membuat,- dalam pandangan

makhluk yang telah cerah-, sekalian alam hanyalah Cinta, wujud disertai

pembuluh - pembuluh keperihan rindu wujud atas Nama - Nama - Nya sendiri. 14 Dan orang - orang beriman pun memasukkan keseluruhan hakikat diri - nya, -

yang tak lain hanyalah salah satu dari Nama - Nama - Nya-, ke dalam Cinta

kepada Tuhan.15

Para Nabi dan para wali, manifestasi paling sempurna dari wujud murni, tidak

pernah sekejappun terlengahkan dari memandang ke-tunggal-an wujud dalam

segala. Bagi mereka, kembali ke alam kejamakan ( al-’alam al-katsrah) lebih

menyakitkan dibandingkan dengan memasuki neraka dan merasakan panas

13 Kullu man ‘alaihaa faan (QS Ar-Rahman ; 26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa.14 Wa yabqaa wajhu robbika dzul-jalaali wal ikram (QS Ar-Rahman ; 27) Dan kekallah wajah Robb-mu Yang Memiliki

Keagungan dan Kemuliaan.15 Walladziina aamanuu asyaddu hubba lillaah (QS Al-Baqarah; 165) Dan orang - orang yang beriman amat sangat cintanya

kepada Allah

Page 5: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 5 -

siksanya Sabar yang tertinggi adalah sabarnya para Nabi dan para wali Allah

untuk kembali ke alam kejamakan dan mengajak ummat manusia menuju ke-

tunggal-an wujud.16 Bukankah Imam ‘Ali telah merintih dalam doa Kumail yang

menunjukkan keadaan ini, wa hablii shobartu ‘ala harrinarika fa kaifa ashbiru

‘anin-nazhori ilaa karoomatik (Dan jika Engkau sabarkan aku atas menahan

panasnya neraka - Mu, betapa mungkin aku bersabar dari melihat kemuliaan-

Mu). Ketika seorang arif ditanya “Ke manakah engkau pergi setelah mengenal

Tuhan?” Ia pun menjawab “Ke neraka”. Yang bertanya pun bingung, “Kenapa

ke neraka?”. Orang arif itu pun menjawab, “ Jika aku tidak pergi ke neraka,

maka siapakah yang akan mengajak Anda dan sekalian teman Anda menuju

Ke - Tunggal- an Tuhan?”

Wujud murni yang meliputi segala, hakikatnya adalah Kesedihan wujud dan

derita wujud yang ingin dikenali. Maka hakikat kesedihan, -perihnya Cinta dan

Rindu akan Wajah Yang Maha Gemilang yang tak pernah tercapai-, memasuki

pori - pori segenap atom di sekalian alam. Mengingkari penderitaan sebagai

satu kemestian yang harus dilalui dalam kehidupan karena itu akan berakhir

pada nihilisme. Kehilangan semua makna kehidupan. Kehilangan wujud semua

yang ada, yang identik dengan kehilangan diri sendiri17 Seperti halnya para

bikhsu,- yang raison de entree - nya dalam perjalanan ruhaninya adalah

melenyapkan seluruh derita-, akhirnya mengklaim bahwa puncak kearifan

adalah kekosongan atau kesunyaan atau nothingness? Tidak ada apa - apa?

Tidak perlu apa - apa? Tidak mesti apa - apa? Segala adalah kesenyapan

total? Betapa na`if - nya seluruh perjalanan mereka ! Alangkah bedanya

mereka dengan ucapan seorang ‘Arif Besar abad ini18, “ Kasihku, duhai

Kasihku, aku sakit karena - Mu. Tapi akan sakitku ini ku-tak ingin Engkau

sembuhkan.” Cobaan, pedih, derita sungguh adalah janji Allah bagi orang -

orang beriman,- yang benar - benar mencintai - Nya.19

Hakikat wujud murni, yaitu Cinta nan dipenuhi segenap pembuluh Rindu,

meliputi segala yang ada. Cinta ilahi ini, ‘isyq, meliputi semua gerak dan 16 Lihat penjelasan Imam Khomeini dalam 40 Hadits - nya mengenai Sabar.17 Wa laa takuunuu kalladziina nasullooha fa ansaahum anfusahum. Ulaa ika humul - faasiquun. (QS Al-Hasyr; 19)18 Imam Khomeini.19 QS Al-Ankabut; 2

Page 6: kesedihan-wujud

Risalah Derita - 6 -

perubahan, menyertai setiap tawa dan tangis, mengalun dalam setiap melodi

dan debur - debur ombak, menakutkan jiwa - jiwa di setiap badai , membuat

para ahli maksiyat menangisi dosanya dan merintih - rintih memohon ampunan

-Nya, dan juga menyertai gemerisik ranting tempat hinggap para burung

kutilang. Kata penyair,

Cinta membuat ombak - ombak berdeburanCinta membuat hati - hati berdesiran

Cinta membuat jantung asmara berdegupanSebagaimana kicauan kutilang bercengkerama

Cinta membuat mata nanar memerah, walau tidakCinta membuat pipi kuning memerah, walau tidak

Cinta membuat bibir merah bergeletaran, walau tidakSebagaimana jantung pisang hendak kaucari di batu intan

mungkin kaukira aku mabok mendengar salju, walau takmungkin kaukira aku menggigil merasa salju, walau takmungkin kaukira aku tersilaukan putih salju, walau tak

Sebagaimana bayi dan tetek ibunya, demikianlah aku menggigil karena Cinta

walau dicampur tetaplah murniwalau bersama tetaplah sunyi

walau bercengkerama tetaplah syahduItulah Cinta pembuluh Rindu

bukanlah mawar tanpa onak dan duribukanlah cinta tanpa pembuluh rindu

bukanlah lautan tanpa ombak dan badaibukanlah Hidup tanpa pedih dan duka

bukanlah hujan tanpa awan nan mendungbukanlah bahagia tanpa tangis air mata

bukanlah intan tanpa jangkauan ribuan tahunbukanlah insan utama tanpa ribuan derita

ayyub - ayyub dalam perahupedih dan kusta ayyub mendayu

tapi Muhamad dan Husein di dalam hutiada derita seperih Karbela