wujud demokrasi di indonesia
TRANSCRIPT
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
WUJUD DEMOKRASI DI INDONESIA
Disusun oleh:
Fitriyani Widyo P. (12201241012)Muharromatus S. (12201241019)Arief Kurniatama (12201241022)Isnaini (12201241023)Juli Islamiyati M. (12201241035)
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki kesetaraan hak dalam pengambilan keputusan untuk keberlangsungan hidup mereka. Negara demokrasi mengizinkan warga negaranya untuk aktif berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam menjalankan kehidupan bernegaranya. Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara, juga merupakan hak sekaligus kewajiban bagi warga negara itu sendiri.
Namun pada kenyataannya, Indonesia masih belum mampu menjalankan sistem demokrasi suatu negara secara baik. Di Indonesia sendiri masih banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan atas nilai-nilai demokrasi, misalnya saja banyaknya kasus korupsi, kolusi, nepotisme, dan masih banyak lagi.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Maka untuk membawa bangsa Indonesia pada jalan dan kondisi yang sesuai untuk mencapai Tujuannya, yaitu Masyarakat yang Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila, perlu kita kaji kembali bagaimana sebaiknya demokrasi di Indonesia dilaksanakan.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
B. Rumusan Masalah1. Apakah hakikat dari demokrasi?2. Bagaimanakah ciri-ciri negara demokrasi?3. Apa saja bentuk-bentuk negara demokrasi?4. Negara mana saja yang menganut sistem
demokrasi?5. Bagaimana pelaksanaan sistem demokrasi
Indonesia?6. Apa saja bentuk-bentuk penyimpangan demokrasi di
Indonesia ?
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
C. Tujuan1. Untuk mengetahui hakikat demokrasi2. Untuk mengetahui ciri-ciri negara demokrasi3. Untuk mengetahui bentuk-bentukm negara demokrasi4. Untuk mengetahui negara yang menganut sistem demokrasi5. Untuk mengetahui palaksanaan sistem demokrasi Indonesia6. Untuk mengetahui penyimpangan apa saja yang terjadi
dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Hakikat Demokrasi
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Sehingga demokrasi dapat diartikan pemerintahan dari rakyat dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pemerintahan yang kewenangannya pada rakyat. Semua anggota masyarakat (yang memenuhi syarat ) diikutsertakan dalam kehidupan kenegaraan dalam aktivitas pemilu.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Di dalam suatu negara pemerintah memiliki kewajiban untuk mendorong dan mendukung kebebasan rakyat dalam beraspirasi meliputi kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dalam menentukan pilihan dalam pemilihan umum, kebebasan berpendapat, berserikat dan lain sebagainya. Tetapi dalam pelaksanaan demokrasi harus sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia agar demokrasi tidak kebablasan atau terkesan tidak beraturan.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Ciri-ciri Negara Demokrasi
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan
sebagainya).
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Bentuk-bentuk Negara Demokrasi
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
1. Demokrasi langsungBentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan
suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. 2. Demokrasi perwakilan
Seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Negara-negara yang menganut sistem demokrasi
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
1. Norwegia2. Islandia3. Denmark4. Swedia5. Selandia Baru 6. Luksemburg 7. Irlandia8. Austria9. Jerman10. Malta
11. Republik Ceko 12. Uruguay13. Britania Raya14. Amerika Serikat15. Kosta Rika16. Jepang17. Korea Selatan18. Belgia19. Mauritius
20. Spanyol21. Indonesia
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Pelaksanaan Sistem Demokrasi di Indonesia
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Demokrasi selalu menyertai perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Ada demokrasi Parlementar atau Demokrasi Liberal(1950-1959), ada Demokrasi Terpimpin (1967-1966) di bawah Soekarno dan ada Demokrasi Pancasila di bawah kontrol Soeharto (1967-1998).
1. Kurun Waktu 1945 – 1949Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila
seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
2. Kurun Waktu 1949 – 1950Pada periode ini berlaku Konstitusi RIS. Indonesia dibagi
dalam beberapa negara bagian. Sistem pemerintahan yang dianut ialah Demokrasi Parlementer (Sistem Demokrasi Liberal). Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri dan Presiden hanya sebagai lambang. Karena pada umumnya rakyat menolak RIS, sehingga tanggal 17 Agustus 1950 Presiden Soekarno menyatakan kembali ke Negara Kesatuan dengan UUDS 1950.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
3. Kurun Waktu 1950 – 1959Pada periode ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang
sering disebut Demokrasi Liberal dan diberlakukan UUDS 1950. Karena Kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. 4. Kurun Waktu 1959 – 1965
Pada periode ini sering juga disebut dengan Orde Lama. UUD yang digunakan adalah UUD 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin.
Menurut UUD 1945 presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, presiden dan DPR berada di bawah MPR. Pengertian demokrasi terpimpin pada sila keempat Pancasila adalah dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, akan tetapi presiden menafsirkan “terpimpin”, yaitu pimpinan terletak ditangan ‘Pemimpin Besar Revolusi”.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Dengan demikian pemusatan kekuasaan di tangan presiden. Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945.5. Waktu 1966 – 1998
Periode ini dikenal dengan sebutan pemerintahan Orde baru yang bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Secara tegas dilaksanakan sistem Demokrasi Pancasila dan dikembalikan fungsi lembaga tertinggi dan tinggi negara sesuai dengan amanat UUD 1945. pelaksanaannya sebagai akibat dari kekuasaan dan masa jabatan presiden tidak dibatasi periodenya, maka kekuasaan menumpuk pada presiden.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
6. Waktu 1998 – sekarang (Orde Reformasi)Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada
dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Bentuk-bentuk Penyimpangan Demokrasi di Indonesia
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Demokrasi di negara Indonesia bersumberkan dari Pancasila dan UUD ’45 sehingga sering disebut dengan Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan berpangkal tolak pada faham kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih belum bisa dikatakan baik atau sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan atau penyalahgunaan pelaksanaan demokrasi itu sendiri. Misalnya adalah banyaknya korupsi, kolusi, nepotisme, penyimpangan dalam pelaksanaan Pemilu, pembatasan pers, kebebasan berbicara dibatasi, sehingga banyak terjadi penyimpangan dalam penyampaian aspirasi dengan cara berdemo yang disertai dan diwarnai dengan kekearasan serta aksi perusakan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Kesimpulan
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Demokrasi adalah sebuah bentuk kebebasan dalam menjalankan pemerintahan karena didalam pelaksanaannya demokrasi menganut sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Didalam sistem pemerintahan demokrasi masyarakat sangat berperan aktif.
Negara yang menganut sistem demokrasi memiliki ciri-ciri tertentu yang harus dijalankan karena bila ciri dari negara demokrasi itu tidak di jalankan maka negara tersebut tidak dapat dikatakan sebagai negara yang menganut sistem demokrasi.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
Di dunia banyak sekali negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi salah satunnya negara kita yaitu negara Indonesia. Namun didalam pelaksanaannya masih banyak bentuk penyimpangan yang terjadi. Seperti tindak KKN, penyimpangan dalam pemilu, kebebasan berbicara dibatasi, dll.
Di sini perlu disadari bahwa kebebasan yang berlebihan, apalagi yang mutlak, justru mengundang perpecahan dan konflik antara warga. Hal itu akan malahan menjauhkan masyarakat dan bangsa dari kemajuan yang diinginkan. Sebab itu prinsip Perbedaan dalam Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan harus selalu dipegang teguh. Karena hal demikian tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada warga orang per orang, maka diperlukan berfungsinya Hukum secara efektif.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
DAFTRA PUSTAKA
Akbar, Dhedy . 2013. “Contoh Makalah Penerapan Pemokrasi di Indonesia” . Diunduh pada 16 September 2013 pada www.dhedyakbar.blogspot.com.
NN. 2013. “Penerapan dan Penyalahgunaan Demokrasi”. Diunduh pada 16 September 2013 pada www.ploitik.kompasiana.com.
Shebma. 2013. “Penyalahgunaan Pelaksanaa Demokrasi”. Diunduh pada 17 September 2013 pada www. sebmanida.blogspot.com.
Shadily, Hasan dkk.1973. “Ensiklopedi Umum” . Jakarta: Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta.
BAB IIIBAB IIBAB IBERANDA DAFTAR PUSTAKA
PBSI K UNY 2012
TERIMA KASIH