kerja bangku

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja bangku adalah kerja pendukung yang meliputi memotong, pengurangan dimensi, benda kerja, membengkokkan, meluruskan benda kerja. Keterampilan menggunakan dan kelengkapan peralatan kerja bangku menjadi modal awaal rapi dan baik hasilnya benda kerja. Untuk pekerjaan kerja bangku ini haruslah mengetahui cara –cara menggunakan kikir, gergaji, siku dengan baik dan benar. 1.2. Tujuan Praktikum 1.Mengetahui dan memahami prinsip kerja pada kerja bangku. 2.Menunjukkan segala kemampuan dan keahlian serta ketelitian dalam melakukan proses kerja bangku. 3.Mengaplikasikan teori dan praktimum kedalam lapangan dan mengetahui cara mengaplikasikannya. 1.3. Maksud Praktikum Hal : 1

Upload: hermanto-siregar

Post on 19-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kb

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerja bangku adalah kerja pendukung yang meliputi memotong, pengurangan dimensi, benda kerja, membengkokkan, meluruskan benda kerja. Keterampilan menggunakan dan kelengkapan peralatan kerja bangku menjadi modal awaal rapi dan baik hasilnya benda kerja. Untuk pekerjaan kerja bangku ini haruslah mengetahui cara cara menggunakan kikir, gergaji, siku dengan baik dan benar.1.2.Tujuan Praktikum

1.Mengetahui dan memahami prinsip kerja pada kerja bangku.

2.Menunjukkan segala kemampuan dan keahlian serta ketelitian dalam melakukan proses kerja bangku.

3.Mengaplikasikan teori dan praktimum kedalam lapangan dan mengetahui cara mengaplikasikannya.

1.3.Maksud Praktikum

1.Memberikan berbagai ketentuan dan keselamatan kerja khususnya dalam proses kerja bangku.

2.Memberikan masukan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bangku kerja.

3.Mengetahui jenis-jenis ala yang digunakan dalam kerja bangku. BAB IILANDASAN TEORI

Kerja bangku merupakan kerja pendukung meliputi memotong, pengurangan dimensi, benda kerja, membengkokkan, meluruskan benda kerja, keterampilan menggunakan dan kelengkapan peralatan kerja bangku menjadi modal awal rapi dan baiknya hasil kerja. Proses-proses pada kerja bangku meliputi: 2.1. Mengikir

Mengukir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda kerja sehingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini untuk mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan maksimal diperlukan tentang jenis karakteristik kikir sebagai alat peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang baik.

Selain itu pekerjaan mengikir juga memerlukan tenaga yang kuat dan harus telaten, ulet dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan seseorang menjadi praktisi permesinan yang profesional dan handal.

Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakan dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja sehingga mencapai ukuran tertentu, kerataan dan kehalusan, melainkan juga harus mencapai kesejajaran dan kesikuannya.

2.1.1.Menentukan Bidang Dasar

Yang dimaksud bidan dasar adalah yang dijadikan acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran terhadap bidang lain. Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3 bidang dasar, dimana bidang dasar tersebut diambil dari bidang-bidang yang berbatasan satu sama lain, karena fungsinya sebagai acuan terhadap bidang lain maka bidang dasar harus datar/rata dan menyiku satu sama lain. Bidang dasar ditentukan secara berurutuan, mulai bidang yang paling luas hingga yang paling kecil serta demikian pula dengan urutan pengejaannya.

2.1.2. Mengatur Ketinggian Ragum

Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan pengerjaan untuk pekerjaan kasar, dimana tenaga kerja pengerjaan diperlukan lebih besar, tinggi ragum diatur lebih rendah, untuk presisi pengerjaan ragum diatur lebih tingi dan untuk pengerjaan yang umum. Tinggi ragum diatur sehingga siku dengan lengan.

2.1.3.Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda krja, untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan memutar tuas tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebt. Demikian pula sebaliknya untuk pengerjaan pengikatan benda kerja tungkai pemutar diputar kearah kanan (searah jarum jam) untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 2.1. Ragum

Rahang penjepit diberi landasan yang terbuat dari besi tuang yang permukaanya pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitnya lebih kuat dan tidak licin, sehingga apabila penjepit benda kerja yang halus dikwatirkan akan merusak permukaanya, maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa plate yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut, namun ada juga jenis ragum kerja bangku.

Gambar 2.2. Ragum Biasa

2.Ragum Berputar

Gambar 2.3. Ragum berputar 3.Ragum Universal

Gambar 2.4. Ragum UniversalRagum biasa ini biasanya digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sebelumnya.

Ragum berputar ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindel. Bentuk ragum ini sama dengan bentuk ragum biasa tetapi pada bagian bawahnya terdapat alat yang dapat diputar 360 0 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sebelumnya.

Ragum univesal biasa digunakan untuk benda krja yang memiliki banyak sisi, ragum ini mempunyai dua sumbu putarannya, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak lurus bisa dilihat pada gambar sebelumnya.

Pencekaman benda kerja biasanya berada pada bagian benda kerja yang terjepit pada ragum. Diusahakan semaksimal mungkin, hal ini perlu diperhatikan mengingat fungsi mulut ragum selain dapat menjepit lebih kuat juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan pengikiran atau pun pekerjaan pengukuran. Hal ini sangat penting diperhatikan dalam penjepitan benda kerja adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut ragum.

Suatu hal lagi yang perlu diperhatikan saat pencekalan benda kerja adalah saat pencekaman benda kerja yang halus disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa plat agar menjaga pemukaan benda kerja tersebut karena rahang penjepit pada ragum biasanya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat.

2.1.4.Pemilihan kikir

Kikir yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan baik dalam segi kualitas pekerjaan maupun dalam segi bentuk. Untuk kualitas pekerjaan yang perlu diperhatikan adalah ketajaman dan kemulusan kikir seperti tidak bengkok dan tidak cacat untuk kebutuhan pekerjaan kikir sudah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran.

2.1.3.Kikir

1.Bagian-bagian utama kikir

Kikir adalah alat yang mengikir benda kerja agar diperoleh permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5. Kikir

2.Specifikasi Kikir

Specifikasi Kikir meliputi jenis gigi, kekerasan gigi, penampang dan panjang, untuk lebih jelas gambar dibawah ini:

Gambar 2.6, Specifikasi Kikir

3.Mengelompokkan Kikir berdasarkan jenis gigi

Mengelompokkan kikir berdasarkan jenis gigi tergai atas dua jenis yaitu : Single cut dimana jenis single cut umumnya digunakan untuk speciment pekerjaan jenis lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah jenis kikir single dan double cut.

Gambar 2.7, Jenis gigi pada kikir 4.Pengelompokan kikir berdasarkan kekuatan gigi.

Untuk dapat menghasilkan pengikiran yang maksimal pemilihan kikir harus sesuai dengan jenis pekerjaan dan hasil pengikiran yang dikehendaki. Lihat tabel dibawah ini yang memperlihatkan pengelompokkan kikir berdasarkan kode kekerasan gigi dari penggunaanya.

NoJenisKodeBanyak Gigi tiap panjang 1 cmPenggunaanya

1.Kasar 000

11215

30Pekerjaan Kasar dan Tidak Presisi

2.Medium 2

3

425

31

38Pekerjaan sedang

3.Halus 5

6

846

56

84Pekerjaan finishing

Dan presisi

E. Pengelompokan kikir berdasarkan penampang

Pemilihan penampang kikir hendaknya disesuaikan dengan bentuk dari penampang benda kerja yang akan dibuat. Sehingga mudah medapatkan bentuk yang diinginkan. Lihat tabel dibawah ini dengan memperhatikan pengelompokan kikir berdasarkan penampang dan penggunaanya.

NoPenampangPenggunaanya Penggunaanya

1.Kasar -Mengikir Rata

-Mengikir Radius luas

2.Bundar - Mengikir Lubang bundar Lonjong

3.Segi Empat -Mengikir lubang segi empat, mengikuti alur segi empat

4.Segi Tiga -Mengikir rata

-Mengikir Alur Segi tiga

5.Kikir Setengah -Mengikir bentuk khusus

6.Pengelompokan kikir berdasarkan ukuran panjang.

Penggunaan kikir berdasarkan ukuran panjang disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan didalam hal ini tentunya pekerjaan yang besar perlu menggunakan kikir yang panjang pula.

Cara pemegangan dan penekanan kikir disesuaikan dengan ukuran kikir dan sifat pengerjaannya, lihat pada gambar dibawah ini untuk menunjukkan pemegangan kikir untuk berbagai ukuran dan kebutuhan pengikiran.

Gamba 2.8 Cara memegang dan penekakan kikir

2.1.6.Cara penggunaan kikir

1.Pemegangan dan penekanan kikir.

Selama digunakan kikir harus dipegang dengan kuat namun tidak membuat dari dan pengelangan terada pegal dan cepat lelah. Pemegangan dan penekanan kikir disesuaikan dengan ukuran kikir dan sifat pengerjaanya.

2.Gerakan Badan dan ayunan kikir

Mengikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan anggota badan dan tenaga yang cukup besar serta berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentunya perlu disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan. Pengukuran tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi. Jika tidak bisa mengakibatkan fatal, cepat lelah dan badan akan terasa sakit-sakit. Didasari bahwa kondisi postur tubuh disetiap orang tentunya berbeda tetapi, bagaimana mengikir dapat dilakukan dengan cara yang cocok dan nyaman.

Secara umum dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.9. Gerakan Ayunan

2.2.Melukis 2.2.1.Tujuan dan Fungsi Melukis

Benda kerja yang akan dibuat dengan menggunakan alat tangan, perlu dikikis terlebih dahulu dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja. Garis garis gambar (lukisan) yagn dibuat pada benda kerja berfungsi sebagai tanda batas pekerjaan. Hasil lukisan benda kerja yang akurat akan memberi arahan , batas pekerjaan yang akan dilakukan.

2.2.2.Penggores

Penggores (Scriber) adalah untuk menggores benda kerja (logam) sebagai pelukis pada benda kerja sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar diatas kertas. Agar lebih jelas lihatlah alat yang bisa digunakan untuk melukis dengan penggores (sriber) .

Gambar 2.10. Penggores

2.2.3.Mempersiapkan benda yang akan dilukis

Kondisi benda kerja yagn akan dilukis tergantung pada kebutuhan pekerjaan, namun pada prinsipnya berbeda benda kerja yagn akan dilukis harus mempunyai tiga bidang dasar dimana bidang dasar tersebut sebagai dasar kesikuan. Dasar pengukuran dan dasar kesejajaran terhadap bidang yang lain.

Perbatasan bidang dasar bisa dikerjakan dengan mesin atau kikir atau gunting , tergantung kebutuhan pekerjaan hal ini sangat penting diperhatikan dalam pembuatan bidang dasar adalah setiap bidang dasar harus lurus rata dan mungkin satu sama lain.

Keterangan

1. Bidang Dasar 1

2. Bidang Dasar 2

3. Bidang Dasar 3

Gambar 2.11. Bidang Datar

2.3.Kontruksi dan Bagian Bagian Mistar Geser.

Mistar terdiri dari skala milimeter dan kaki (penyayat ukur) tetap, penggeser dengan penyayat kaki (penyayat ukur) kedua dapat digerakkan pada mistar. Pada penggeser terdapat suatu skala penolong yang disebut noinus. Nonius ini dapat terdiri atas 10.20.50 bagian yang masing-masing memungkinkan pengamatan ukuran sebesar 1/10, 1/20, 1/50 mm. Pada keadaan penggeseran tertutup, garis nonius harus berhimpitang dengan garis nol. Skala milimeter mistar. Ukuran luar dan dalam diukur dengan kedua bila pengukuran atau patok sedangkan ukuran kedalam diperoleh dengan menggunakan lidah pengukur yang terletak didalam cakupan mistar dan berhubungan ketat dengan penggeser.

Gambar 2.11. Mistar Geser

2.4.Peralatan Kerja bangku1.Mistar Baja

Mistar baja mempunyai panjang 20 cm sampai dengan 100 cm dalam skala satuan cm dan inci. Digunakan untuk mengukur pajang dan alat bantu menggores seagai bahan ukur.

Gambar 2.12. Mistar Baja

2.Busur Derajat

Busur Derajat pada umumnya terbuat dari bahan stensel dengan tujuan agar supaya tahan lama terhadap karat. Specifiknya yang umum digunakan di bengkel 1800 x 100 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dihalaman selanjutnya.

Gambar 2.13. Busur Drajat

3. Mal Radius

Mal radius terbuat dari bahan baja plat dan gunakan untuk memeriksa radius, baik luas maupun radius dalam. Pada alat ini terdapat ukuran yang menyatakan bersanya radius misalnya angka dan berarti mal ini digunakan untuk memeriksa radius benda berukuran 8 mm.

Dalam satu sel radius terdiri dari beberapa buah dengan masing-masing benda ukur satu sel mal radius dalam satu tangkai dan satu sel mal radius dalam satu ikatan cincin.

Mal radius (satu set pada tangkai radius dan cincin tingkatnya adalah:

-Sd 3 mm

= 0,25 mm

-sd 20 mm

= 0,5 mm

-10 sd 25 mm= 1.00 mm

4.Pengores

Penggores adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil, apabila bentuk g menggambar diatas kertas ada 3 jenis penggoresan yang sering digunakan yaitu:

a.Penggores Teknik

b.Penggores saku

c.Penggores Mekanik

5.Tempat krja

Ketinggian ragum mempunyai arti yang penting jika terlalu tinggi, maka pada pengikiran yang tidak disebabkan tekanan terja yang tepat dan juga ragum terlalu rendah akan segera terasa sakit punggung dan timbul gejala kelelahan.

BAB IIIGAMBAR ALAT DAN FUNGSINYA

3.1.Gergaji Tangan

Berfungsi untuk memotong plat , besi dan benda kerja lainnya.

Gambar 3.1. Gergaji tangan 3.2.Kikir

Berfungsi untuk meratakan atau mengurangi benda kerja.

Gambar 3.2.Kikir3.3.Palu atau martil

Berfungsi untuk mengetuk benda kerja yang permukaannya tidak rata.

Gamba 3.3. Palu atau martil 3.4.Ragum

Berfungsi untuk menjepit benda kerja sebelum dilakukan pengerjaan

Gambar 3.4. Ragum 3.5.Meja Kerja

Berfungsi untuk tempat melakukan pekerjaan benda kerja

Gambar 3.5. Meja Kerja3.6.Mistar Siku

Berfungsi untuk membuat sudut 900 pada sisi benda kerja

Gambar 3.6. Mistar Siku 3.7.Penggores

Gambar 3.7. Pengores BAB IVGAMBAR SPECIMEN DAN LANGKAH KERJA 3.1.Gambar Specimen

Gambar 4.1. `

Gambar Specimen Kerja Bangku A sebelum dipotong

Gambar 4.2. Gambar Kerja Bangku B

4.2. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja pada percobaan kerja bangku adalah.4.2.1.Persiapan Praktikum

1.Menyediakan peralatan yagn akan digunakan seperti gergaji, kikir, mal lurus.

2.Memeriksa peralatan sebelum digunakan

3.Mengambil benda kerja

4.2.2.Prosedur Praktikum

1.Mengukur benda kerja dengan menggunakan sigmat ataupun mal lurus, kemudian dilukis pada benda kerja.

2.Menyepitkan benda kerja pada ragum dengan kuat.

3.Memotong benda kerja yang telah diberi tanda dengan gergaji.

4.Mengikur permukaan benda dengan halus dan rata.

4.2.3.Selesai praktikum

1.Membersihkan dan memeriksa peralatan

2.Mengembalikan peralatan kembali ketempat semula.

BAB VANALISA HASIL

5.1.Analisa Hasil

Terjadi pemotongan benda kerja yang tidak merata, ini terjadi karena didalam proses pemotongan benda kerja yagn melakukan proses tersebut kurang terampil. Hal ini sudah tentu membuat kerugian bahan, tenaga dan waktu.

Gambar : 5.1.Hasil Kerja Bangku

Gambar : 5.1.Hasil Kerja Bangku

BAB VI

SUMBER KESALAHAN DALAM PENGERJAAN

Sumber-sumber kesalahan dalam pengerjaan ini adalah :

1.Pada proses pengukurang, Kurangnya ketelitian praktikan pada saat melakukan pengukuran.

2.Pada proses pemotongan, ketidak akuratan pemotongan benda kerja yang dilakukan oleh praktikan yang kurang terampil.

3.Keahlian dan kemampuan praktikan serta pengetahuan praktikan yang minim tentang kerja bangku.BAB VII

APLIKASI TEKNIK

Adapun teknik kerja bangku adalah sebagai pelatihan, keterampilan dalam mengerjakan kerja bangku ini. Dengam keterampilan seperti melakukan pengukuran, pemotongan dan pengukuran dengan ketelitian maka akan membuat setiap praktikan terampil dan dengan keterampilan ini kita dapat mempergunakan pada dunia industri. BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN 8.1.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kerja bangku adalah sebagai berikut:

1.Pemotongan benda kerja dengan praktikan yang kurang terampil maka akan dapat menghasilkan pemotongan yang tidak merata.

2.Pemotongan benda kerja dengan menggunakan gergaji tangan lebih lama dibandingkan dengan menggunakan mesin gerinda

3.Merapikan hasil pemotongan benda kerja dengan menggunakan kikir lebih rapi dan halus dibandingkan dengan menggunakan mesin gerinda, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

8.2.Saran

1.Sebaiknya peralatan praktikum diperhatikan kondisinya agar fungsinya lebih maksimal

2.Perhatikan keselamatan kerja

3.Sebaiknya asisten selalu mendampingi ataupun selalu mengevaluasi praktikan dalam melakukan percobaan.DAFTAR PUSTAKA Sulistiyo Handoko, Bambang, 2010. Modul Praktikum Proses Produksi. Medan Isititut Teknologi Medan Syamsir Amin, 1989. Dasar-dasar Perancangan Perkasa dan Mesin-mesin Perkasa. Jakarta . RajawaliWww. Wikipedia. Com Www. Scribd. Com TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1.Gambarkan dengan rapi bentuk bukaan kerucut dan kotak sama sisi sesuai dengan ukuran yang ada inginkan?

2.Gamarkan minimal 3 jenis lipatan sambungan pada plate?

3.Sebutkan jenis kikir berdasarkan bentuk gigi, jenis guratan , pembagian gurat dan bentuk penampang ? Jawab :

1.

Gambar bukaan kerucut

Gambar bukaan Kubus

2.

Gambar Jenis Lipatan

3.Jenis-jenis kikir

a.Berdasarkan bentuk gigi

-Single Cut

-Double cut

b. Berdasarkan Bentang Penampang

-Kikir Pelat

-Kikir Bundar

-Kikir segi Empat

-Kikir Segitiga

-Kikir Setengah

c. Berdasarkan jenis guratan

-Kikir gurat silang

-Kikir gurat bawah U

-Kikir gurat atas O

20 mm

PAGE 29 Hal :