laporan lengkap kerja bangku

43
PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU DISUSUN OLEH : Nama : Fadhel Muhammad No. Pokok : 4414210026 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2015

Upload: fadhel-muhammad

Post on 22-Jan-2016

368 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Praktikum Proses Manufaktur 1

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Lengkap Kerja Bangku

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

KERJA BANGKU

DISUSUN OLEH :

Nama : Fadhel Muhammad

No. Pokok : 4414210026

TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2015

Page 2: Laporan Lengkap Kerja Bangku

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.

sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum ini. Saya merasa

bangga telah dapat menyelesaikan laporan praktikum ini, walaupun pada

kenyataannya masih banyak kekurangan di dalam penyusunan laporan

praktikum ini. Namun saya tetap merasa bangga dapat menyelesaikan

tugas yang diberikan kepada saya. Selain bermanfaat bagi saya, juga

dapat bermanfaat untuk pendidikan, khususnya bagi pembaca.

Maksud dan tujuan saya dari penyusunan laporan ini adalah selain untuk

memenuhi tugas Praktikum Kerja Bangku, juga dibuat untuk memberikan

sedikit pengetahuan kepada teman-teman ataupun kepada pembaca

tentang hal-hal yang berhubungan dengan kerja bangku, dari mulai

pengenalan alat-alatnya hingga proses kerja bangku itu sendiri.

Besar harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi

saya pribadi, umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Semoga

semua pengetahuan yang telah didapatkan saat praktikum hingga

penyusunan laporan ini dapat berguna bagi kita semua ke depannya.

Segala kritik dan saran akal saya terima dengan senang hati, agar dapat

membangun diri ke arah yang lebih baik.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Jakarta, 18 Oktober 2015

Penyusun

1

Page 3: Laporan Lengkap Kerja Bangku

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 3

1.3 Sistematika Penulisan......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar......................................................................................... 5

BAB III JURNAL PRAKTIKUM

3.1 Maksud dan Tujuan............................................................................22

3.2 Alat dan Bahan...................................................................................22

3.3 Langkah Kerja.....................................................................................22

3.4 Gambar Skema Alat/Mesin.................................................................23

3.5 Kesimpulan.........................................................................................23

BAB IV JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Soal.....................................................................................................24

4.2 Jawaban.............................................................................................25

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.........................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2

Page 4: Laporan Lengkap Kerja Bangku

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan

dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja

Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam

mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai

dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan

kerja bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari

material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.

Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris

yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas

terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan

pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar

penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat

kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada

pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses

tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan,

disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke

pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi.

Aktivitas dalam kerja bangku meliputi :

1) Pengikiran (filling)

2) Penggergajian (sawing)

3) Penandaan (marking)

4) Pemahatan (chiselling)

Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan

pemahaman mahasiswa di dalam praktek maupun teori kerja bangku

sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan

mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

3

Page 5: Laporan Lengkap Kerja Bangku

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengoreksi kesalahan yang terjadi pada saat

kerja bangku.

2. Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan

baik dan benar.

3. Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.

4. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.

1.3 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan lengkap ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan dan sistematika

penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB ini berisi teori dasar kerja bangku.

BAB 3 JURNAL PRAKTIKUM

BAB 4 PEMBAHASAN SOAL

BAB ini berisi pertanyaan dan jawaban pertanyaan praktikum.

BAB 5 KESIMPULAN

BAB ini berisi kesimpulan dari laporan lengkap kerja bangku.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA berisi daftar bahan acuan laporan lengkap

praktikum.

LAMPIRAN

LAMPIRAN berisi jurnal praktikum yang ditulis tangan dan laporan

pendahuluan praktikum.

4

Page 6: Laporan Lengkap Kerja Bangku

BAB II

LANDASAN TEORI

Praktikum Kerja Bangku adalah praktek dasar yang harus dikuasai oleh

seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik

permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat

selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi

geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Persyaratan kualitas

terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan

pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi:

1. Tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan.

2. Tingkat kesulitan produk yang dibuat.

3. Tingkat kepresisian hasil kerja.

Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja,

tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik

beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan,

serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang

menggunakan mesin - mesin produksi. Alat kerja bangku adalah alat yang

pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin, disinilah

kemudahan dari alat kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah

namun harus dengan penuh ketelitian, keterampilan dan keuletan dalam

pengerjaanya. Berikut ini adalah alat dalam kerja bangku:

1. Kikir

Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh

permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir

juga berfungsi pada pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang, membuat rata suatu bidang dan menyiku

antara bidang satu dengan bidang lainnya.

5

Page 7: Laporan Lengkap Kerja Bangku

A. Bagian-bagian utama Kikir

Gambar 2.1 Kikir

B. Jenis –jenis kikir serta kegunaanya / fungsinya

a) Kikir gepeng {plat}

Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak

lurus

b) Kikir persegi empat {square}

Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara

bidang yang satu dengan yang lain

c) Kikir persegi tiga {triangle}

Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang

yang berbentuk sudut 60°, atau lebih besar (sering di gunakan

untuk mengkikir mata gergaji)

d) Kikir setengah bulat {half round}

Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu

bidang cekung

e) Kikir bulat {round}

Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter

suatu lubang bulat

f) Kikir pisau

Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu

sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan

permukaan bidang yang memiliki sudut 60° atau bahkan yang lebih

kecil.

6

Page 8: Laporan Lengkap Kerja Bangku

2. Ragum

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang

akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, dll. Dengan memutar tangkai

(handle) ragum. Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas

benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga

jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan lain sebagainya.

Gambar 2.2 Macam-Macam Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :

1) Rahang gerak

2) Rahang tetap

3) Tangkai

Gambar 2.3 Bagian Ragum

Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan. Pedoman pengaturan tinggi

rendahnya penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:

7

Page 9: Laporan Lengkap Kerja Bangku

a) Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti

pada pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya

permukaan benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi

b) Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti

memahat, menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka

kedudukan benda kerja harus serendah mungkin berada di atas

rahang ragum.

c) Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis

rahang,dimana bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing-

masing berbentuk setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa

dari kayu atau dari bahan yang lunak sehingga tidak akan merusak

penampang pipa.

3. Jangka Sorong

Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang

dapat digunakan untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan

luar, ditinjau dari cara pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua,

yaitu vernier caliper manual, dan digital. Pengukuran menggunakan

vernier caliper manual lebih sulit bila dibandingkan dengan yang

digital, karena hasil pengukuran diinterpretasi dari skala oleh

pengguna, sedangkan hasil pengukuran menggunakan yang digital

dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi manual memiliki dua

skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala dalam milimeter).

Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena jauh lebih

murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan baterai

kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.

8

Page 10: Laporan Lengkap Kerja Bangku

4. Meja Perata

Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang,

keramik atau batu granit. Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk

memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok. Harus

diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau cacat, dan

hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik.

5. Cap atau Stamp

Cap digunakan untuk menandai logam dan beberapa bahan bukan

logam dengan nomor, huruf, angka, angka tanda-tanda lainnya. Cap-

cap ini tidak boleh digunakan untuk menandai suatu benda yang telah

mengalami pengerasan atau bisa dikatakan lebih keras dibanding

dengan cap, maka jika digunakan cap-cap tersebut akan rusak.

6. Pahat

Pahat, adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku.

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan, melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat untuk

membuat celah dan melubangi harus dipukul dengan palu. Bentuk

ujung pahat disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan cara

penggunaannya.

7. Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada

benda kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing

membentuk sudut 30-90 derajat. Penitik adalah alat yang digunakan

untuk membuat lubang pada benda kerja. Penitik terbuat dari bahan

baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan ujungnya runcing

membentuk sudut 30° sampai 90°.

9

Page 11: Laporan Lengkap Kerja Bangku

8. Penggores

Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis

gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan

selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di

mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada

waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing

membentuk sudut ±30°.

9. Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat.

Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat

guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan

ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.

Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain:

a. mengukur lebar

b. mengukur tebal serta,

c. memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.

10.Gergaji Besi

Gergaji besi dikenal juga dengan nama HACKSAW didalam

Bahasa Inggris. Apabila sesuatu bahan seperti bar, rods, tubes dan

kepingan logam perlu dipotong kecil atau untuk potongan yang kasar

pada pembentukannya dan pada bagian kerja yang tetap atau ganjil

kedudukannya. Alat yang sesuai adalah mengunakan gergaji besi ini.

Gergaji besi diperbuat didalam berbagai jenis bingkainya bagi

memegang bilah (mata ) gergaji pada teganganya (tension). Ia adalah

alat pemotong yang paling biasa digunakan didalam bengkil bengkil

kejuruteraan makanikal. Ada juga gergaji yang khas dibuat untuk

tujuan memotong kepingan logam dan lain lain, seperti gergaji pad dan

piercing.

10

Page 12: Laporan Lengkap Kerja Bangku

11.Penyiku

Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda

kerja. Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau

pembanding kesikuan sudut yang tidak membentuk 90 derajat

sedangkan siku-siku dipergunakan untuk mengetahui sudut yang

dibentuk adalah tepat 90°.

Siku-siku geser adalah bentuk lain siku-siku di mana salah satu sisi

siku-sikunya dapat digeser, jenis ini dipergunakan agar dapat

menyesuaikan dengan bidang yang akan diperiksa kesikuannya.

12.Tap dan Snei

Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1 untuk awal pembuatan ulir

(intermediate tap), nomor 2 untuk perluasan atau pembentukan ulir

(tapper tap) dan nomor 3 untuk penyelesaian (bottoming tap).

Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang, lengan pemutar

disesuaikan besar kecilnya diameter tap. Tap memiliki beberapa

macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan baik

itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth.

Alat bantu yang dipakai untuk menggunakan tap, supaya dalam

pemakaiannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap.

Pemegang tap bentuknya ada 3 macam :

1. tipe batang,

2. tipe penjepit,

3. tipe amerika.

Gambar 2.4 Alat Bantu Tap

11

Page 13: Laporan Lengkap Kerja Bangku

C. Cara Kerja Benda

1. Kikir

Cara mengikir yang baik adalah sebagai berikut :

1) Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut

dibentangkan dan jarak antara kaki seukuran panjang kikir,

sementara sudut antara poros ragum dan kaki kiri

membentuk sudut 30° sementara kaki kanan membentuk

sudut 75°.

2) Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan,

kaki kanan lurus dan lutut kiri dibengkokkan.

3) Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari

berada di atas gagang dan jari lainnya di bawah gagang

kikir. Sementara tangan kiri diletakkan di ujung kikir dengan

posisi telapak tangan dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari

yang lain berada di luar kikir namun tidak menggenggamnya.

4) Tekanan yang diberikan kepada kikir haruslah sama antara

tangan kanan dan tangan kiri agar hasil pengikiran bisa rata.

2. Ragum

Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:

a. Memilih tinggi ragum yang sesuai

Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :

Berdiri tegak di ragum

Tempelkan kepalan tangan pada dagu

Sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan

kita ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.

b. Menjepit benda kerja pada ragum

Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang

keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila

bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan

perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil

daripada bagian yang terjepit.

12

Page 14: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan

untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi

ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat

siku dll.

c. Posisi badan dan kaki

Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan

tekanan dari tangan kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu

kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan namun tidak

berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.

Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki

seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.

3. Jangka Sorong

Cara Menggunakan jangka sorong :

1) Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan

mengunci jepitan agar nilai ukur tetap.

2) Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah

angka yang dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi

oleh nilai nol pada skala nonius.

3) Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala

nonius yang berhimpit.

13

Page 15: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 2.5 Jangka Sorong

1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal,

lebar atau Ø batang kayu)

2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang

pen, Ø lubang bor, alur dll)

3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam

lubang pen, bor dan lubang alur.

4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk

membaca hasil pengukuran.

5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.

6. Patokan pembacaan skala utama (cm)

7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)

8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran

pengukuran.

4. Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan.

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja

serta alat-alat menggambar.

14

Page 16: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 2.6 Meja Perata

5. Cap atau Stamp

Cara men-STAMPING

1) Pengecapan dilakukan dari kanan kekiri, agar mudah

melihatnya.

2) Letakkan cap pada benda kerja yang telah digores,

miringkan sedikit ke arah kita.

3) Tarik cap hati-hati (pelan-pelan) ke garis yang diinginkan

sampai kita merasakan berhenti digaris yang telah digores.

4) Cap kemudian ditegakkan sampai menyentuh permukaan

benda kerja dengan rata.

5) Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.

6) Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus. Bila tidak

7) Betulkan dengan cara tempatkan kembali cap pada bekas

pengecapan awal, lalu putar searah atau berlawanan arah

jarum jam.

8) Setelah dilakukan pembetulan-pembetulan, barulah dipukul

dengan keras, sehingga semuanya seragam dan

kedalamannya sama.

9) Terakhir hilangkan tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan

menggunakan kikir.

15

Page 17: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 2.7 Cap Gambar 2.8 Stamp

6. Pahat

Fungsi penggunaan pahat adalah untuk memotong , mengupas

dan pembuatan lubang terhadap suatu benda yang bisanya

dipergunakan terhadap kayu atau beton. Berikut ini adalah cara

pengerjaannya :

1) Tempatkan sisi datar dari pahat terhadap objek yang akan di

pahat. Pegang gagang pahat dengan kuat menggunakan

satu tangan dengan jari telunjuk Anda mengarahkan mata

pisau.

2) Gunakan tangan satu lagi untuk memukul pahat dengan

memegang pisau antara ibu jari dan jari telunjuk.

3) Ambil posisi yang rileks di depan benda kerja dengan berat

badan anda merata dan sejajar pahat.

4) Gunakan berat badan anda untuk memudahkan pemahatan

objek yang akan di pahat.

5) Jika anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat, gunakan

palu kayu, hindari menggunakan palu besi, karena dapat

merusak pahat.

16

Page 18: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 2.9 Pahat

7. Penitik

Cara Penggunaan :

1) Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja

yang akan dibor atau ditandai.

2) Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang

akan dibuat tidak miring.

3) Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas

penitik dengan palu.

4) Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul

namun keras, apabila pemukulan dilakukan berulang-ulang

dikhawatirkan akan membuat lebih dari satu tanda.

Gambar 2.10 Penitik

17

Page 19: Laporan Lengkap Kerja Bangku

8. Penggores

Cara menggunakan penggores ini adalah dengan menggoreskan

ujung runcing penggores terhadap permukaan benda kerja yang di

tandai atau digambar.

Gambar 2.11 Penggores

9. Mistar Baja

Cara Penggunaan :

1) Cukup dengan merapatkan benda ukur pada landasan

tumpuan / balok landas.

2) Letakkan mistar baja di atas benda ukur, posisikan titik nol di

salah satu ujung bend yang ingin di ukur panjangnya.

3) Kemudian baca ukuran panjang benda tersebut.

4) Kemudian Tandai atau catat hasil pegukurannya.

Gambar 2.12 Mistar Baja

18

Page 20: Laporan Lengkap Kerja Bangku

10.Gergaji Besi

Cara menggunakan gergaji adalah :

1) Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih

dahulu benda kerja yang akan digergaji menggunakan

penggores.

2) Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat

3) Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan

mendorong dan menarik gerigi gergaji secara perlahan-

lahan terlebih dahulu agar tidak meleset dari tanda

4) Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses

penggergajian maka gerakan gergaji bisa dipercepat namun

harus tetap melihat kelurusan dari proses penggergajian

tersebut.

5) Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa

ditambahkan cairan pelicin seperti air sabun agar proses

penggergajian bisa lebih ringan.

11.Penyiku

Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda

kerja. Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau

pembanding kesikuan sudut yang tidak membentuk 90° sedangkan

siku-siku dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk

adalah tepat 90°.

Gambar 2.13 Penyiku

19

Page 21: Laporan Lengkap Kerja Bangku

12.Tap dan Snei

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam (mur) secara manual.

Berbentuk batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4.

Cara Penggunaan Tap :

1) Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.

2) Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan

terpasang kencang.

3) Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah

terpasang dengan benar dan terpasang rapat.

4) Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda

kerja

5) Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan bisa

mulai

6) Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya,

usahakan tekanan yang diberikan oleh tangan kiri dan

tangan kanan besarnya sama.

7) Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen

setiap satu putaran ke kanan maka harus diulangi dengan

setengah putaran ke kiri.

8) Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai

ketentuan.

9) Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat

maka bisa diberi cairan sabun untuk meringankan putaran

tap.

Sedangkan Snei digunakan untuk membuat ulir luar (baut) secara

manual.

1) Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang)

yang akan di sney, usahakan ukuran dari bahan tersebut

tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

2) Jepitlah bahan ke ragum secara lurus menghadap ke atas

3) Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit

cairan sabun agar putaran sney bisa lebih ringan.

20

Page 22: Laporan Lengkap Kerja Bangku

4) Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti

halnya saat melakukan tap.

5) Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir yang dibutuhkan,

jangan sampai lebih ataupun kurang.

6) Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita

harus tahu berapa diameter mata bor (twist drill) yang akan

digunakan.

Gambar 2.14 Tap Gambar 2.15 Snei

21

Page 23: Laporan Lengkap Kerja Bangku

BAB III

JURNAL PRAKTIKUM

3.1 Maksud dan Tujuan

Mengenal alat-alat perkakas yang digunakan pada kerja bangku

Mempraktikan alat-alat perkakas yang digunakan pada kerja

bangku

3.2 Alat dan Bahan

1. Jangka Sorong

2. Penyiku

3. Penggores

4. Gergaji Besi

5. Kikir

6. Ragum

7. Benda Kerja

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Buka ragum dan letakkan benda kerja pada bibir ragum, lalu putar

tuas sampai ragum menjepit benda kerja dengan erat.

3. Ukur panjang 10 cm dan diameter 2,95 cm pada benda kerja yang

akan di potong dengan menggunakan mistar siku untuk mengukur

10 cm dari benda kerja dan jangka sorong untuk mengukur

diameter 2,95 cm.

4. Buat tanda goresan pada benda sebagai tanda ukuran yang akan

di potong dengan menggunakan gergaji besi.

5. Potong benda kerja dengan menggunakan gergaji besi sesuai

dengan ukuran yang sudah di tentukan.

6. Setelah selesai menggergaji benda maka lepas benda kerja dari

ragum.

22

Page 24: Laporan Lengkap Kerja Bangku

7. Haluskan permukaan benda kerja yang belum rata karena

perpotongan gergaji besi dengan menggunakan kikir sampai halus

dan rata.

23

Page 25: Laporan Lengkap Kerja Bangku

3.5 Kesimpulan

Mahasiswa mengenal alat-alat kerja bangku dengan baik dan

benar.

Mahasiswa bisa mengoperasikan alat-alat kerja bangku.

24

Page 26: Laporan Lengkap Kerja Bangku

BAB IV

JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja bangku.

2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat yang dipakai pada kerja bangku.

3. Sebutkan jenis kikir yang kalian ketahui.

4.2 Jawaban

1. Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan

dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik

Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh

seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik

permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada

tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan

pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas

tangan, dan dilakukan di bangku kerja.

2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat kerja bangku

1) Jangka sorong

Jangka sorong saya gunakan untuk mengukur diameter

benda kerja sebelum dimulai pemotongan.

Gambar 4.1 Jangka Sorong

25

Page 27: Laporan Lengkap Kerja Bangku

2) Mistar siku

Mistar siku saya gunakan untuk mengukur benda kerja yang

berbentuk siku-siku 90°.

Gambar 4.2 Mistar Siku

3) Penggores

Penggores saya gunakan untuk menandakan benda kerja

yang ingin dipotong dengan gergaji besi supaya terarah.

Gambar 4.3 Penggores

4) Gergaji besi

Gergaji besi saya gunakan untuk memotong benda kerja

yang sudah diberi tanda dengan penggores.

26

Page 28: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 4.4 Gergaji Besi

5) Kikir

Kikir saya gunakan untuk meratakan permukaan benda kerja

yang kasar setelah di potong dengan gergaji besi.

Gambar 4.5 Kikir Plat

Gambar 4.6 Kikir setengah bulat

6) Ragum

Ragum saya gunakan untuk menjepit benda kerja sebelum

dipotong agar tidak mudah goyang pada saat melakukan

pemotongan benda kerja.

27

Page 29: Laporan Lengkap Kerja Bangku

Gambar 4.7 Ragum

7) Benda kerja

Benda kerja yang saya gunakan berbentuk tabung dengan

diameter 2,95cm dan panjang 10cm.

Gambar 4.8 Benda kerja

28

Page 30: Laporan Lengkap Kerja Bangku

3. Macam-macam kikir dan kegunaannya :

1) Kikir gepeng {plat}

Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar

tegak lurus.

Gambar 1 Kikir gepeng / plat

2) Kikir persegi empat {square}

Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku,

antara bidang yang satu dengan yang lain.

Gambar 2 Kikir persegi empat {square}

3) Kikir persegi tiga {triangle}

Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan

bidang yang berbentuk sudut 60 derajat, atau lebih besar

(sering di gunakan untuk mengkikir mata gergaji).

Gambar 3 Kikir persegi tiga {triangle}

4) Kikir setengah bulat {half round}

Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan

suatu bidang cekung.

Gambar 4 Kikir setengah bulat {half round)

29

Page 31: Laporan Lengkap Kerja Bangku

5) Kikir bulat {round}

Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah

diameter suatu lubang bulat.

Gambar 5 Kikir bulat {round}

6) Kikir pisau

Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah

satu sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk

meratakan permukaan bidang yang memiliki sudut 60° atau

bahkan yang lebih kecil.

Gambar 6 Kikir pisau

30

Page 32: Laporan Lengkap Kerja Bangku

BAB V

KESIMPULAN

Praktikum kerja bangku dapat melatih mahasiswa untuk

mengetahui kesalahan yang terjadi pada saat kerja bangku, mampu

mengoperasikan alat-alat kerja bangku dengan presisi dan teliti, mampu

mengerti dan mengetahui fungsi dari alat-alat kerja bangku dan mampu

menggunakan alat ukur dengan teliti.

31

Page 33: Laporan Lengkap Kerja Bangku

DAFTAR PUSTAKA

1. http://pickypicko.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktik-kerja-

bangku-dan-plat.html

2. http://witonotmi.blogspot.co.id/

3. http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/jangka-sorong.html

4. infopemesinan.blogspot.com

5. www.teknikmesin.org

6. http://alatukur.web.id/mistar-baja-perawatan-dan-cara-

membacanya/

7. http://kbangku.blogspot.co.id/

8. http://charis7512.blogspot.co.id/2014/04/pratikum-kerja-bangku-

kerja-bengkel.html

9. http://lek-lut16.blogspot.co.id/2014/05/alat-alat-bengkel-kerja-

bangku-mesin.html