kerja 3x -...

25
KERJA 3X !!! MI – 20 Oktober 2015

Upload: others

Post on 16-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KERJA 3X !!!

MI – 20 Oktober 2015

DI CARI, KEPALA DAERAH YANG BERANI INOVASI!

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SULAWESI SELATAN, 28 OKTOBER 2015

OLEH :

Dr. NELSON SIMANJUNTAK, SH, M.Si

Hp. 08121064102

KABAG PERUNDANG-UNDANGAN DITJEN OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

3

T U J UA N D E S E N T R A L I S A S I

4

KONSEP DASAR DESENTRALISASI

DESENTRALISASI

PEMBENTUKAN

DAERAH OTONOM

PENYERAHAN URUSAN

PEMERINTAHAN DARI

PEMERINTAH PUSAT

KPD PEMERINTAHAN

DAERAH

SEHINGGA PEMERINTAHAN DAERAH MEMPUNYAI

KEWENANGAN UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS

URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT

5

ELEMEN DASAR MEMBANGUN ENTITAS

PEMERINTAHAN DAERAH

(7) Pengawasan

1. Urusan Pemerintahan

2. Kelembagaan

3. Personil

4. Keuangan Daerah

5. Perwakilan Daerah

6. Pelayanan Publik

7. Pengawasan

6

SISTEM PEMERINTAHAN DARI MASA KE MASA

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1945

Pada dasarnya meneruskan sistem yg diwariskan oleh Pem. Kolonial Belanda.

Menerapkan prinsip desentralisasi dan dekonsentrasi dalam sistem pemda,

namun penekanan lebih diberikan kepada prinsip dekonsentrasi

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1948

lebih menekankan pada prinsip desentralisasi

pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh Dewan Pemerintahan Daerah (DPD).

Kepala daerah bertindak selaku Ketua DPD bertanggung jawab kepada DPRD

Kondisi ini merupakan cerminan dr demokrasi parlementer yg dianut pd masa itu

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1957

hampir sama dengan pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 22 Thn 1948

Perbedaannya dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 terletak pada

peranan yang dijalankan oleh kepala daerah. Kepala daerah hanya berperan

selaku alat daerah dan tidak bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat

7

PENETAPAN PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 1959

bahwa pemerintah daerah terdiri dari kepala daerah dan DPRD. Kepala daerah

mengemban dua fungsi yaitu sebagai eksekutif daerah dan wakil Pemerintah

Pusat di daerah. Kepala daerah juga bertindak selaku Ketua DPRD

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1965

perubahan mendasar yang terjadi dalam sistem pemerintahan daerah adalah

bahwa kepala daerah bukan lagi bertindak sebagai Ketua DPRD, dan dia juga

diizinkan menjadi anggota partai politik. Meskipun prinsip desentralisasi dan

dekonsentrasi dianut dalam sistem tersebut, namun dekonsentrasi hanyalah

dianggap sebagai pelengkap

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1974

kuatnya intervensi Pemerintah Pusat dalam setiap elemen dasar dari

pemerintahan daerah

kepala daerah berperan sebagai daerah otonom dan Kepala wilayah

Nuansa sentralisasi juga terasa kuat dalam aspek kepegawaian, keuangan, dan

aspek-aspek lainnya

8

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999

Perubahan dari sentralisasi yang dianut oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974

menjadi pemerintahan daerah yang desentralistik secara ekstrim

terjadi penyerahan urusan secara drastis ke daerah kabupaten/kota. Pemerintah Pusat

dan provinsi mempunyai kewenangan yang terbatas

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004

Berusaha mencari keseimbangan antara desentralisasi dengan sentralisasi

urusan pemerintahan sudah dibagi antar tingkatan pemerintahan secara

sistematik antara Pemerintah Pusat, provinsi dan kabupaten/kota

Namun dalam pelaksanaannya tidak optimal dikarenakan :

1. pembagian urusan pemerintahan tidak diikuti dengan pembagian

sumber-sumber pendanaan yang seimbang

2. urusan pemerintahan yang diserahkan ke provinsi sedikit tapi sumber

pendanaannya banyak sehingga menyebabkan kecenderungan provinsi

untuk mencampuri urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

kabupaten/kota

3. di tingkat kabupaten/kota sebagai lini terdepan penyedia pelayanan

publik kurang didukung oleh pendanaan yang memadai

9

UU 22 / 1999 Dominan Destr

UU 32 /’04

mencari keseimbangan

UU 5 / 1974 Dominan Sentrl

UU 18 / 1965 Dominan Desentr

Presidential Edict 6 / 1959 Dominan sentrl

UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi

UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi

UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi

K E B I JA K A N D E S E N T R A L I S A S I

10

KONSEP DASAR

UU NO. 23 TAHUN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

UU NO.32 TAHUN 2004

Pemerintahan

Daerah

Pemilihan Kepala

Daerah Desa

UU NO. 6 TAHUN

2014

PERPU NO. 1 TAHUN

2014

UU NO. 1 TAHUN

2015

UU NO. 8 TAHUN

2015

UU NO. 23 TAHUN

2014

11

U n t u k m e m p e r c e p a t t e r w u j u d n y a k e s e j a h t e r a a n

m a s y m e l a l u i p e n i n g k a t a n p e l a y a n a n ,

p e m b e r d a y a a n , d a n p e r a n s e r t a m a s y, s e r t a

p e n i n g k a t a n d a y a s a i n g d a e r a h d g n

m e m p e r h a t i k a n p r i n s i p d e m o k r a s i , p e m e r a t a a n ,

k e a d i l a n , d a n k e k h a s a n s u a t u d a e r a h d a l a m

s i s t e m N K R I

U t k m e n i n g k a t k a n e f i s i e n s i d a n e f e k t i v i t a s

p e n y e l e n g g a r a a n p e m e r i n t a h a n d a e r a h d g l e b i h

m e m p e r h a t i k a n a s p e k h u b a n t a r a P e m e r i n t a h

P u s a t d e n g a n d a e r a h d a n a n t a r d a e r a h , p o t e n s i

d a n k e a n e k a r a g a m a n d a e r a h , s e r t a p e l u a n g d a n

t a n t a n g a n p e r s a i n g a n g l o b a l d a l a m k e s a t u a n

s i s t e m p e n y e l e n g g a r a a n p e m e r i n t a h a n n e g a r a ;

12

SISTEM PEMERINTAHAN BERDASARKAN

UU NO. 23 TAHUN 2014

PEMERINTAH

PUSAT

PEMERINTAH

PROVINSI

PEMERINTAH

KAB/KOTA

PRESIDEN GUBERNUR BUPATI /WALIKOTA

URUSAN

PEMERINTAHAN

UMUM

PILIHAN

WAJIB

DILIMPAHKAN

URUSAN KONKUREN

URUSAN

ABSOLUT

13

KONKUREN ABSOLUT

1. PERTAHANAN

2. KEAMANAN

3. AGAMA

4. YUSTISI

5. POLITIK LUAR

NEGERI

6. MONETER & FISKAL

PILIHAN WAJIB

PELAYANAN DASAR

NON

PELAYANAN DASAR

S P M

K L A S I F I K A S I U RU S A N P E M E R I N TA H A N

URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

1. PEMBINAAN WAWASAN

KEBANGSAAN;

2. PEMBINAAN PERSATUAN

KESATUAN;

3. PEMBINAAN KERUKUNAN

ANTAR SARA

4. PENANGANAN KONFLIK

SOSIAL;

5. KOORDINSASI TUGAS

ANTARISNTANSI YG ADA DI

DAERAH;

6. PENGEMBANGAN

DEMOKRASI;

7. PELAKSANAAN URUSAN

PEMERINTAHAN YG BUKAN

MRP KEWENANGAN

DAERAH/ TDK

DILAKSANAKAN INSTANSI VERTIKAL

APBN APBD APBN

14

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Pemeliharaan ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, menjamin hubungan yang

serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan sebagai pilar

kehidupan berbangsa dan bernegara serta memfasilitasi kehidupan

demokratis.

PP 38 TAHUN 2007

UU NO. 23 TAHUN 2004 UU NO. 32 TAHUN 2004

URUSAN WAJIB

BAGI DAERAH

(BID. KESBANGPOLDAGRI)

URUSAN PEMERINTAHAN

YANG DIBAGI BERSAMA

URUSAN PEMERINTAHAN

UMUM

KEWENANGAN

PRESIDEN

DILIMPAHKAN KEPADA

GUB, BUPATI/WALIKOTA 15

PRESIDEN

Pemerintahan Daerah

KEMENDAGRI

Koordinasi Koordinasi

Sebagian Urusan

Tanggungjawab

PUSAT

DAERAH

Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45

Psl 17 UUD 1945

PEMEGANG KEKUASAAN

PEMERINTAHAN

PSL 4 (1) UUD 1945

KEKUASAAN PEMERINTAHAN

Kementerian/LPNK

DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN

BINWAS

16

H U B U N G A N P E M E R I N TA H P U S AT D A N D A E R A H

Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan

pemerintahan yang ada ditangan Presiden.

Presiden menetapkan pedoman penyelenggaraan urusan pemerintahan

dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemda provinsi

dilaksanakan oleh K/L dan thd penyelenggaraan pemda kabupaten/kota

dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

Dengan demikian hubungan Presiden dengan gubernur dan

bupati/walikota bersifat hierarkis dan hubungan gubernur sebagai wakil

Pemerintah Pusat dengan bupati/walikota bersifat hierarkis.

17

1. Sanksi administratif ringan : a. Teguran Lisan

b. Teguran Tertulis

c. Penundaan kenaikan pangkat, golongan, dan hak-hak jabatan

2. Sanksi administratif sedang : a. Pembayaran uang paksa / ganti rugi

b. Pemberhentian sementara dgn memperoleh hak-hak jabatan

c. Pemberhentian sementara tanpa memperoleh hak-hak jabatan

3. Sanksi administratif berat : a. Pemberhentian tetap dgn memperoleh hak keuangan & fasilitas

lainnya

b. Pemberhentian tetap tanpa memperoleh hak-hak keuangan & fasilitas lainnya

c. Pemberhentian tetap dgn memperoleh hak-hak keuangan & fasilitas lainnya serta dipublikasikan di media massa

d. Pemberhentian tetap tanpa memperoleh hak dan fasiltas serta dipublikasikan di media massa

18

1) Penyidik memberitahukan kpd kepda sebelum

melakukan penyidikan terhadap asn yg disangka

melakukan pelanggaran hukum dalam

pelaksanaan tugas.

2) Ketentuan pemberitahuan penyidikan tdk berlaku

apabila :

a. Tertangkap tangan

b. Disangka melakukan tindak pidana kejahatan yg

diancam dengan pidana penjara 5thn atau lebih dan

melakukan kejahatan terhadap keamanan negara.

3) Pemberitahuan kepada kepda dlm jangka waktu

paling lama 2 x 24 jam

19

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

TTG PEMERINTAHAN DAERAH

Pemerintah Daerah dpt melakukan Inovasi Daerah:

Peningkatan Efesiensi;

Perbaikan Efektifitas;

Perbaikan kualitas pelayanan;

Tidak ada konsflik kepentingan;

Berorientasi kepada kepentingan umum;

Dilakukan secara terbuka;

Memenuhi nilai-nilai kepatutan;

Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk

kepentingan diri sendiri.

20

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

21

P E R C E PATA N P E N Y E L E S A I A N P E N Y U S U N A N P E R AT U R A N

P E L A K S A N A A N U U N O . 2 3 TA H U N 2 0 1 4 T T G P E M D A

Paralel Meeting

Penyelesaian 30 RPP,

2 Rperpres, dan

6 RPermendagri

Progress Penyelesaian 30 RPP

23 RPP telah tersusun draft

(RPP Prioritas : Penataan

Urusan, Perangkat Daerah,

Penataan Daerah, Desartada,

Gub. selaku Wakil Pem. Pusat,

dan Laporan Penyelenggaraan

Pemda dan Evaluasi Kinerja).

7 RPP sedang dlm proses

penyusunan draft.

Progress Penyelesaian 2 RPerpres

Telah selesai 1 Peraturan yaitu

Perpres No. 91 Thn 2015 ttg

Dewan Pertimbangan Otonomi

Daerah.

RPerpres ttg Pejabat Sekda

telah tersusun draft dan sudah

dilaksanakan koordinasi

internal Kemendagri.

Progress penyelesaian 6 RPermendagri

RPermendagri telah dilakukan konsolidasi

internal dlm rangka penyusunan draft

22

Mengeluarkan Surat Edaran Mendagri No. 120/253/SJ tgl 16

Januari 2015 ttg Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan setelah

ditetapkan UU No. 23 Tahun 2014.

Mengeluarkan Surat Edaran Mendagri No. 900/4627/SJ tgl 18

Agustus 2015 tentang Penajaman Ketentuan Pasal 298 ayat (5)

UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemda {Pasal 298 ayat (5)}.

Kemendagri telah melakukan percepatan penyusunan

peraturan pelaksanaan UU No. 23 Thn 2014 melalui pertemuan

paralel meeting. Progress penyusunan peraturan pelaksanaan

sampai pd minggu keempat september 2015 adalah sbb :

Penyusunan RPP sebesar 27 %

Penyusunan RPerpres sebesar 50%

Penyusunan RPermendagri sebesar 4%

23

PP Penataan Daerah.

PP Desain Besar

Penataan Daerah.

PP Perangkat Daerah.

PP SPM.

PP Urusan Pemerintahan

PP Pemberian Insentif

dan/atau Kemudahan kpd

Masyarakat / Investor.

PP Partisipasi Masy.

PP Urusan Pemerintahan

Umum.

Peraturan Presiden ttg Dewan

Pertimbangan Otonomi

Daerah (telah selesai)

Permendagri ttg Tata Cara

Pemberian Nomor Register

Perda.

Permendagri Tatacara

Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tatacara Evaluasi

24

25