kerangka ta. rumput laut
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil perikanan yang bukan
merupakan ikan (non fishes). Selama ini, rumput laut dimanfaatkan untuk
makanan manusia, baik di makan secara langsung – sebagai sayur atau lalab -
maupun diproses terlebih dahulu menjadi agar-agar. Akan tetapi, dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan, pemanfaatan rumput laut bagi kepentingan
umat manusia tidak lagi terbatas hanya sebagai makanan saja, tetapi juga
digunakan sebagai bahan baku pada industri obat-obatan, tekstil, minuman,
kosmetik, pasta gigi, dan sebagainya. Selain diolah menjadi agar-agar, beberapa
hasil olahan rumput laut yang lainnya seperti karaginan dan alginat merupakan
senyawa yang cukup penting dalam industri.
Kota Bontang merupakan salah satu daerah penghasil dan pengekspor rumput
laut dan sangat potensial dengan hasil rumput laut, terutama rumput laut merah
(Rhodophyceal), kelas rhodophyceal disebut juga Red Algae atau ganggang
merah.
Guna meningkatkan nilai tambah dari rumput laut dan mengurangi impor
akan hasil-hasil olahannya, pengolahan di dalam negeri perlu dikembangkan. Di
Kota Bontang rumput laut hanya dikeringkan lalu diekspor ke luar negeri, belum
1
ada pengolahan lebih lanjut pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah dan
nilai jual dari rumput laut tersebut. Dengan pengolahan tersebut dapat
menghasilkan keuntungan bagi petani rumput laut dan akan menambah
pendapatan daerah Kota Bontang.
Sehingga hal ini akan memberikan peluang yang sangat besar untuk
mendirikan perusahaan pengolahan rumput laut. Disamping ketersediaan bahan
baku yang melimpah, jarak tempuh dari Kota Bontang menuju ibu kota Provinsi
Kalimantan Timur (Samarinda) relatif dekat, sehingga memudahkan dalam
pendistribusian produk.
Saat ini, disadari bahwa masyarakat pada umumnya lebih menyenangi
makanan sehat alami dibandingkan makanan yang enak tapi mengandung bahan
kimia. Produk selai rumput laut ini, selain sehat, alami, enak, dan praktis.
Sebagaimana diketahui masyarakat saat ini lebih cenderung memilih makanan
siap saji karena memiliki segudang aktivitas yang tidak memungkinkan untuk
mengolah makanan sendiri yang pasti akan membutuhkan waktu yang relatif
lama.
Keinginan untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai ekonomis rumput
laut di Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur merupakan hal yang paling
mendasar untuk melakukan suatu kegiatan analisis pengembangan diversifikasi
produk rumput laut dengan judul ”Analisa Usaha Pengembangan Produk
Rumput Laut Menjadi Selai Rumput Laut di Kota Bontang Provinsi
Kalimantan Timur”
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang kelayakan pengembangan produk selai rumput
laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Pemasaran ?
2. Bagaimana cara merancang kelayakan pengembangan produk selai rumput
laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Produksi, Teknis dan Teknologi ?
3. Bagaimana cara merancang kelayakan pengembangan produk selai rumput
laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Sumber Daya Manusia ?
4. Bagaimana cara merancang kelayakan pengembangan produk selai rumput
laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Ekonomi dan Finansial ?
5. Bagaimana cara merancang kelayakan pengembangan produk selai rumput
laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Lingkungan Kerja ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perancangan kelayakan pengembangan produk selai
rumput laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Pemasaran.
2. Untuk mengetahui perancangan kelayakan pengembangan produk selai
rumput laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Produksi, Teknis dan
Teknologi.
3. Untuk mengetahui perancangan kelayakan pengembangan produk selai
rumput laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Sumber Daya Manusia.
3
4. Untuk mengetahui perancangan kelayakan pengembangan produk selai
rumput laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Ekonomi dan Finansial.
5. Untuk mengetahui perancangan kelayakan pengembangan produk selai
rumput laut di Kota Bontang di tinjau dari Aspek Lingkungan Kerja.
1.4 Manfaat
1. Manfaat yang dapat diberikan untuk akademisi yaitu dengan adanya laporan
ini dimaksudkan agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa, guru, dosen
dan seluruh masyarakat lingkungan akademisi, khususnya pengetahuan yang
berhubungan dengan proses pengolahan rumput laut menjadi pruduk yang
berkualitas dan bernilai lebih, serta tata cara penulisan laporan peneitian yang
baik.
2. Manfaat yang dapat diberikan untuk masyarakat umum yaitu pengetahuan
mengenai proses pengolahan rumput laut menjadi produk selai rumput laut
yang berkualitas. Proses yang dibahas merupakan proses yang sederhana
sehingga dapat diaplikasikan oleh industri kecil dan menengah. Adapun
maksud utama dari uraian di atas adalah untuk mengurangi impor produk-
produk yang berasal dari rumput laut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Didalam memulai / melakukan suatu kegiatan usaha, terlebih dahulu
direncanakan langkah awal yaitu membuat analisa berupa rencana kegiatan untuk
gambaran menyeluruh tentang keberhasilan dimasa yang akan datang. Adapun
gambaran tersebut berupa suatu analisa yang disebut study kelayakan ( feasibility
study ).
Dengan segala berbagai pengertian mengenai study kelayakan pada dasarnya
membahas mengenai langkah awal untuk menentukan suatu rencana atau gagasan
terhadap usaha serta kebijakan yang diambil perusahaan dalam menentukan layak
atau tidak layaknya rencana atau kebijakan tersebut dilaksanakan.
Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada
suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan.
Tujuan dari study kelayakan secara umum adalah :
1. Menghindari resiko kerugian
2. Memudahkan Perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
5
Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan suatu proyek yang
akan dijalankan disebut Studi Kelayakan Proyek, sedangkan studi kelayakan yang
dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan suatu usaha disebut studi
kelayakan bisnis. Maka secara ringkas dapat dirumuskan tujuan dilakukan study
kelayakan adalah mengetahui Proyek investasi umumnya menyangkut dana yang
cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Studi diperlukan
agar proyek tidak berhenti di tengah jalan atau tidak menguntungkan (gagal).
Dalam suatu bidang usaha, terdiri dari berbagai macam sector. Maka sudah
jelas tidak dapat diharapkan jika hanya satu pola sektor saja evaluasi tertentu yang
dapat dipergunakan untuk mengevaluasi semua jenis proyek dengan segala macam
sector usaha. Maka dengan demikian, pada dasarnya study kelayakan akan
mencankup 5 aspek pokok yaitu :
1. Aspek Pemasaran
2. Aspek Produksi, Teknis dan Teknologi
3. Aspek Sumber Daya Manusia
4. Aspek Ekonomi dan Finansial
5. Aspek Lingkungan Kerja
2.1 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran menempati urutan pertama dalam study kelayakan
pabrik. Melalui kegiatan ekonomi, barang dan jasa mengalir dari produsen ke
konsumen. Mengapa ditempatkan pada urutan pertama dalam studi kelayakan
6
karena pada tahap ini besarnya permintaan produk serta kecenderungan
permintaan selama masa kehidupan perusahaan yang akan datang harus
diperkirakan dengan cermat tanpa permintaan produk yang lebih teliti,
perusahaan dapat terancam kesulitan yang timbul karena adanya kekurangan
atau kelebihan permintaan yang menyebabkan perusahaan tidak beroperasi.
Empat kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut konsep empat P atau
bauran pemasaran (marketing mix) tersebut adalah:
1. Produk
2. Harga
3. Saluran distribusi (place)
4. Promosi (promotion)
Untuk mengetahui jumlah permintaan atas produk yang dihasilkan maka
dilakukan peramalan dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1) Metode Kuantitatif
2) Metode Kualitatif
Metode kualitatif dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Metode Subjektif
2. Metode Eksploitasi
3. Metode Normatif
7
2.2 Aspek Produksi, Teknis dan Operasi
Dari analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi
termasuk biaya ekploitasi. analisis dilakukan dengan alat kuantitatif maupun
kualitatif.
Beberapa hal utama dalam analisis teknis:
1. Lokasi proyek; diteliti lokasi proyek seharusnya, serta di tempat mana
dalam lingkungan lokasi itu seyogyanya pabrik atau unit produksi akan di
bangun.
2. Skala operasi/luas produksi, jumlah produk yang seharusnya diproduksi
untuk mencapai keuntungan optimal; Selama evaluasi teknis ditentukan
kapasitas produksi ekonomis yang paling ideal.
3. Jenis teknologi yang diusulkan, mengenai jenis teknologi yang tepat.
4. Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta pembantunya;
Berdasarkan pilihan kapasitas produksi dan jenis teknologi lalu diajukan
pilihan mesin dan peralatan yang diperlukan.
5. Proses produksi dan tata letak pabrik yang dipilih; ditelaah jenis dan jumlah
bahan baku, spesifikasi bahan baku serta bahan penolong pada tiap tingkat
kegiatan produksi yang direncanakan. Serta bagaimana cara mendapatkan
dan dimana sumbernya.
8
2.3 Aspek Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat
dalam organisasi,meliputi semua orang yang melakukan aktifitas. Secara umum
sumber daya yang tedapat dalam suatu organisasi bias dikelompokkan atas dua
macam, yaitu sumber daya manusia ( human resource) dan sumber daya non
manusia ( non human resource). Yang termasuk dalam kelompok sumber daya
non manusia ini adalah modal, mesin, teknologi,dan lain-lain.
Tenaga kerja merupakan bagian dari keseluruhan proses produksi yang
menjalankan setiap tahapan produksi. Dalam menentukan tenaga kerja, tidak
hanya dibutuhkan keterampilan yang tinggi dan khusus, tetapi juga ketelitian
dan kedisiplinan. Sedangkan, jumlah tenaga harus ditentukan agar tidak
berlebih maupun kurang. Tugas yang dilakukan dalam menyusun deskripsi
jabatan:
a) Membuat rencana penyelesaian pekerjaan dibantu “Gantt Chart”.
b) Menaksir biaya yang diperlukan menyelesaikan pekerjaan.
c) Menaksir kebutuhan “man hours” menyelesaikan pekerjaan.
2.4 Aspek Keuangan dan Ekonomi
2.4.1 Tata Hitung Ongkos
Tata hitung ongkos adalah bagian dari prosedur tata hitung dari suatu
perusahaan yang tugasnya mengklasifikasikan, mencatat, menyajikan, dan
9
menginterpretasikan serta mengendalikan biaya dari proses, dan pekerjaan dari
perusahaan.
1) Menentukan ongkos produk, proses, suatu pekerjaan dan satu satuan
bagian.
2) Mengawasi pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan
manufacturing, distribusi, administrasi perusahaan.
3) Menentukan harga jual
4) Sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Dalam analisis suatu rencana investasi, perbandingan alternatif rencana
invetasi dapat dilakukan dengan metode :
1. Analisa nilai sekarang
Digunakan untuk menentukan nilai ekivalen pada saat ini dari aliran
dana di masa datang dari suatu rencana investasi atau asset tertentu.
Sehigga pabila aliran dana dapat diperkirakan dengan pasti, maka dengan
suku bunga tertentu dipilih dapat dihitung nilai sekarang dari rencana
investasi tersebut.
2. Analisa nilai tahunan
Pada analisis tahunan, apabila sebuah rencana investasi tersebut dapat
diterima, sedangkan kriteria pemilihan rencana investasi yang akan dipilih
adalah memaksimumkan nilai tahunan bersih dari investasi yang
diperbandingkan tersebut.
10
2.4.2 Sumber Pendanaan
Setelah mengetahui berapa dana yang diperlukan, maka pertanyaan
selanjutnya adalah dari mana atau dalam bentuk apa dana tersebut akan ditarik.
Apakah akan berbentuk modal sendiri, ataukah pinjaman.
Sumber-sumber dana yang utama :
1. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan.
2. Obligasi yang berarti surat tanda hutang yang dijual lewat pasar modal.
3. Saham biasa yang merupakan modal sendiri yang diperolah dari penjualan
surat-surat berharga ke pasar modal.
4. Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi.
5. Leasing, dari lembaga keuangan non bank.
2.4.3 Evaluasi Investasi
Adapun model-model yang digunakan untuk mengevaluasi investasi,
antara lain :
A. Proyek Neraca
B. Proyeksi Harga Pokok Penjualan
C. Break Event Point (BEP)
D. Analisa Periode Penngembalian (APP)
E. Internal Rate of Return (IRR)
11
2.5 Aspek Lingkungan Kerja
Dalam analisis aspek hukum diteliti beberapa hal seperti perizinan mendirikan
bangunan, izin operasi, bentuk badan usaha yang akan digunakan , jaminan yang bisa
disediakan, serta berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan lainnya.
2.5.1 Pola kerjasama
Pola kerjasama merupakan bentuk-bentuk hubungan antar karyawan
dalam perusahaan, yang memungkinkan seseorang dapat memperoleh dan
memberikan respon terhadap suatu tugas.
2.5.2 Ketersediaan alat kerja
Tersedianya alat kerja itu sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Banyak
pekerjaan dengan indikator kinerja di dalamnya, menuntut tersedianya alat
dengan spesifikasi tertentu dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Ini memberi
isyarat bahwa, seorang manajer harus mengetahui kebutuhan alat standar dan
cukup tersedia bagi karyawan. Sehingga berbagai kegiatan pembelian dan
perbaikan alat kerja harus memperhatikan standar kerja dan jumlah karyawan.
Untuk pengadaan alat berdasarkan jumlah karyawan ini-jika tidak
memungkinkan, dapat ditempuh upaya penjadwalan
12
2.5.3 Imbalan
Reward atau imbalan dalam membangun kinerja karyawan keberadaannya
sangat vital. Imbalan tidak selalu berwujud (tangible), ada imbalan yang tidak
berwujud (untangible). Namun, baik berwujud atau tidak berwujud, reward
harus ada dan tepat pemberiannya. Tidak semua pemberian yang dari manajer
kepada karyawan dapat diartikan sebagai imbalan.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tanggal pelaksanaan, penelitian dilaksanakan pada tanggal 10
maret s/d 10 april 2010, selama 1 bulan. Pukul 08.00-15.00 WITA. Untuk
tempat penelitian yaitu pada petani rumput laut yang ada di Kota Bontang.
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah alat tulis
menulis, alat bantu hitung.
3.3 Cara Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan para petani
dan pengumpul rumput laut.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan mengambil data yang sudah tersedia di
instansi terkait, misalnya Dinas PERINDAGKOP Kota Bontang, Dinas
14
PERINDAGKOP dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur dan Badan
Pusat Statistik.
15