rumput laut, seagrass

19
1 Insentif PKPP No. 90 LAPORAN KEMAJUAN Judul: Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc. Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI Luaran: Rekomendasi Instansi Pengusul: Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 2012

Upload: hanapi-suteja

Post on 27-Nov-2015

138 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rumput Laut, SEAGRASS

1

Insentif PKPP No. 90

LAPORAN KEMAJUAN

Judul:

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis

Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc.

Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI

Luaran: Rekomendasi

Instansi Pengusul:

Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat

2012

Page 2: Rumput Laut, SEAGRASS

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

segala nikmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kemajuan Kegiatan Insentif

Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PPKP) Kementerian Riset dan

Teknologi Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan akhir ini merupakan suatu

tulisan yang memberikan gambaran mengenai perkembangan pelaksanaan

kegiatan dan rencana tindak lanjut kegiatan ”Penyusunan Kalender Musim

Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan

Sulawesi”.

Dalam pelaksanaannya, tim peneliti BPPT bekerjasama dengan Pemerintah

Daerah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (BAPPEDA

khususnya pada Bidang Litbang) terutama dukungan pada saat pelaksanaan

survei lapangan yang akan dilaksanakan pada awal Juni 2012.

Kegiatan riset ini merupakan kegiatan lanjutan kerjasama dengan PEMDA

Kabupaten Parigi Moutong di bidang penerapan teknologi inventarisasi

sumberdaya alam. Penerapan teknologi penginderaan jauh ini diharapkan dapat

membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan serta pengembangan

potensi budidaya rumput laut yang telah dicanangkan sebagai salah satu

komoditi unggulan di Kabupaten Parigi Moutong.

Semoga Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses dalam

mencapai target luaran berupa rekomendasi untuk mendukung pengembangan

potensi unggulan daerah di Kabupaten Parigi Moutong.

Jakarta, 30 Mei 2012

Atas Nama Tim Penyusun/ Peneliti Utama

Dr. Nani Hendiarti

Page 3: Rumput Laut, SEAGRASS

3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasiul Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BAB III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan BAB IV PENUTUP

Page 4: Rumput Laut, SEAGRASS

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di bidang perikanan

budidaya dan mempunyai peluang pasar ekspor yang “tidak terbatas”, potensi sumber

lahan yang tersedia sangat luas dan mudah dibudidayakan. Di samping itu,

pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat memberikan kontribusi dalam

mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

Sulawesi Tengah memiliki sumberdaya rumput laut yang cukup potensial untuk

pengembangan budidaya, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Parigi

Moutong adalah salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang menghasilkan rumput laut

jenis Euchema Cottonii yang cukup besar dan memiliki prospek yang sangat bagus

dibandingkan dengan menjaring ikan di laut. Walaupun potensi dan kapasitas yang

besar ini masih kurang diimbangi dengan pengelolaan pasca panen yang memadai.

Dalam membudidayakan rumput laut, sering muncul kendala berupa kegagalan

yang dialami oleh para petani rumput laut ataupun kualitas hasil panen yang kurang

baik. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan kerusakan cukup tinggi karena rumput

laut gagal panen akibat terserang oleh hama dan penyakit. Serangan hama penyakit

pada budidaya rumput laut akhir-akhir ini semakin sering dikeluhkan oleh para petani,

diduga terkait dengan fenomena perubahan iklim yang dikhawatirkan akan terus

berlangsung.

Informasi mengenai kondisi lingkungan perairan termasuk parameter bio-fisik

perairan, saat ini dapat diperoleh dan diperbarui secara cepat dan akurat melalui satelit

penginderaan jauh. Akan tetapi hal ini belum digunakan sepenuhnya sebagai acuan bagi

petani dan pengusaha rumput laut untuk mengatur masa tanam dan memprediksinya

untuk usaha budidaya rumput laut tersebut. Lebih jauh lagi, pembudidayaan rumput

laut seharusnya dapat memaknai dan berasosiasi dengan lingkungan dan alam

sekitarnya untuk melakukan budidaya rumput laut. Pendekatan budidaya berdasarkan

penentuan pola musim tanam, diharapkan menjadi acuan pengelolaan dan pemanfaatan

lahan budidaya untuk peningkatan produksi rumput laut secara optimal, produktif dan

berkualitas.

Page 5: Rumput Laut, SEAGRASS

5

Penentuan dan prediksi musim tanam berdasarkan karakteristik kondisi

lingkungan perairan yang optimum dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman rumput

laut secara optimal perlu dilakukan penelitian secara komprehensif. Perbedaan laju

pertumbuhan pada saat munculnya serangan penyakit rumput laut, hal ini disebabkan

karena rumput laut sangat tergantung pada kualitas lingkungan perairan akibat

perubahan musim dalam siklus tahunan. Untuk itu perlu kajian penentuan kalender

musim tanam rumput laut, yang dimungkinkan bahwa setiap wilayah sentra

pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong memiliki waktu

tanam produktif yang berbeda-beda.

Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik,

diperlukan adanya kalender musim tanam rumput laut untuk jenis ekonomis seperti

Eucheuma Cottonii yang ditentukan oleh karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan

perairan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal.

Dimana, perubahan lingkungan perairan dipengaruhi oleh pola curah hujan serta

adanya musim hujan dan kemarau yang pada tahun-tahun terakhir mengalami

pergesaran pola yang diduga akibat perubahan iklim global dan kondisi cuaca ekstrim.

1.2. Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan didalam bidang rumput laut yang akan diteliti

dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut:

Belum tersedianya informasi mengenai kalender musim tanam rumput laut untuk

setiap sentra pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi

Moutong yang bisa dijadikan acuan bagi para petani rumput laut sehingga akan

dihasilkan panen yang optimal dan berkualitas baik.

Belum tersedianya percontohan (demplot) budidaya rumput laut dengan

menerapkan teknologi tepat guna dan mengikuti pola dan kalender musim tanam

rumput laut, yang bisa dijadikan rujukan pagi petani rumput laut di wilayah lainnya.

Permintaan pasar rumput laut yang terus membaik, akan tetapi pada waktu-waktu

tertentu pembudidaya mengalami kegagalan panen atau hasil panen dengan

kualitas yang kurang baik setiap tahunnya, yang diduga karena pemilihan waktu

tanam yang kurang tepat.

Page 6: Rumput Laut, SEAGRASS

6

1.3. Metodologi Pelaksanaan

1.3.1. Lokus Kegiatan

Kegiatan akan dilaksanakan di wilayah pesisir perairan Kabupaten Parigi

Moutong - Provinsi Sulawesi Tengah, yang akan difokuskan pada wilayah sentra rumput

laut: Ogotion, Ambesia dan Laementa (lihat Gambar di bawah). Lokasi percontohan

(demplot) yang akan dipilih merupakan lokasi yang potensial untuk budidaya rumput

laut jenis ekonomis dan merupakan zona yang sangat sesuai untuk pengembangan

budidaya rumput laut jenis ekonomis.

Sumber: Google earth

Peta Lokasi di perairan Ogotion, Ambesia dan Laementa

1.3.2. Fokus Kegiatan

Fokus kegiatan yang akan dilakukan meliputi:

Survey lapangan untuk menentukan lokasi budidaya yang dapat mewakili sentra

budidaya rumput laut serta menentukan lokasi percontohan best practice.

Memantau kualitas lingkungan budidaya selama satu siklus tahunan.

Kajian karakterisasi lingkungan perairan pesisir Parigi Moutong berbasis

keruangan, kajian pola pasang surut dan curah hujan, yang akan digunakan untuk

Laementa

Ogotion & Ambesia

Page 7: Rumput Laut, SEAGRASS

7

menentukan kalender musim tanam rumput laut sehingga memperoleh hasil

panen yang berkualitas baik.

Penyusunan buku saku mengenai informasi sebaran budidaya rumput laut dan

potensi pengembangannya serta kalender musim tanam rumput laut bagi para

petani rumput laut.

Diseminasi hasil kegiatan dan publikasi.

1.3.3. Bentuk Kegiatan

Pendekatan metodologi yang dilakukan untuk kegiatan ini meliputi tujuh bagian utama,

yaitu sebagai berikut :

1. Kajian Karakterisasi Pesisir

Kajian ini difokuskan untuk mengidentifikasi tipe pesisir dan kondisi

lingkungan perairan berbasis spasial pada wilayah Perairan Sulawesi

Tengah dan secara khusus di sentra rumput laut di Parigi Moutong

termasuk masyarakat petani rumput lautnya.

2. Survei Lapangan

Pemilihan lokasi budidaya didasarkan pada keberadaan rumput laut dan

pemilihan lokasi percontohan untuk penyusunan kalender musim tanam

rumput laut yang diduga akan berbeda untuk setiap sentra rumput laut di

Parigi Moutong.

Pemantauan parameter lingkungan perairan secara in situ pada beberapa

kedalaman dengan menggunakan teknologi modern seperti XBT untuk

profil temperatur air laut terhadap kedalaman.

Field check lokasi rumput laut dan mengkaji dampak fenomena oseanografi

terhadap budidaya rumput laut,

3. Kajian Pola Penanaman Rumput Laut

Penanaman, pemeliharaan dan pemantauan rumput laut dilakukan oleh

pembudidaya kooperator.

Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan satu tahun penuh secara

berulangan dan kontinu, masing-masing selama 45 hari.

Pemantauan pertumbuhan tanaman rumput laut serta kondisi

kesehatannya secara rutin setiap 15 hari sesuai fase pertumbuhan untuk

Page 8: Rumput Laut, SEAGRASS

8

satu siklus panen (selama 45 hari), pada lokasi percontohan. Dilakukan oleh

petani rumput laut yang dipilih.

4. Proses pembuatan peta dijital sebaran budi daya rumput laut

Kajian ini difokuskan untuk membuat peta digital penyebaran budidaya

rumput laut berbasis teknologi penginderaan jauh dan GIS (Sistem

Informasi Geografis), terdiri dari beberapa jenis data dan waktu akuisisi

yang berbeda. Data citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi yang

diakuisisi pada waktu yang berbeda.

Secara umum pemetaan rumput laut dengan menggunakan data

penginderaan jauh dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Melakukan koreksi efek lapisan atmosfer

Melakukan koreksi efek kolom air

Melakukan koreksi geometrik (Geo-reference)

Melakukan penutupan untuk wilayah daratan (Land masking)

Melakukan uji kaji terhadap algoritma yang sudah ada dengan

menggunakan teknik perbandingan nilai untuk kanal sinar tampak

(visible band ratio)

Menyempurnakan algoritma tersebut dengan menggunakan daya

pengukuran spectrometer di lapangan

5. Perhitungan estimasi luasan budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii

Kajian ini difokuskan pada menghitung estimasi luasan budidaya rumput

laut dengan menggunakan peta dijital sebaran rumput laut yang telah

dihasilkan.

6. Pemetaan zona potensi pengembangan budidaya rumput laut,

Kajian ini difokuskan pada pemetaan hotspots kawasan rumput laut yang

didasarkan pada persyaratan kondisi fisik dan lingkungan perairan yang

sesuai untuk pertumbuhan habitat rumput laut jenis Eucheuma Cottonii.

Selain tinjauan habitat, pemetaan juga didasarkan pada kondisi optimum

perairan yang dibutuhkan, seperti dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

Terlihat bahwa teknologi penginderaan jauh dapat turut berperan dalam

memantau parameter ekologi tersebut.

Page 9: Rumput Laut, SEAGRASS

9

7. Analisa Penyusunan kalender musim tanam rumput laut

Analisis data kondisi lingkungan perairan berbasis keruangan yang

dihasilkan oleh data seri dari satelit penginderaan jauh ALOS AVNIR dan

MODIS Aqua, dan data hasil pemantauan lapangan untuk parameter

lingkungan yang penting,

Analisis data pasang surut dan pola curah hujan dalam 2 tahun terakhir, dan

identifikasi anomali iklim yang mungkin terjadi pada wilayah tersebut;

Analisis kesesuaian lahan perairan untuk budidaya komoditi rumput laut

jenis ekonomis di sepanjang perairan pesisir Kabupaten Parigi Moutong.

1.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

No URAIAN Output WAKTU

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

1. Persiapan Notulen rapat

2. Koordinasi dgn Mitra Rencana detil survey lapangan

3. Pengadaan dan pengolahan data satelit

Basis data satelit dan informasi lingkungan perairan secara spasial

4. Survey lapangan Data pengukuran lapangan mengenai kondisi lingkungan perairan

5. Pengolahan data lapangan

Hasil analisis lab. Ttg kandungan unsur hara

6. Pembuatan peta sebaran rumput laut

Peta sebaran rumput laut

7. Pembuatan zonasi pengembangan budidaya

Peta zonasi budidaya rumput laut

8. Penyusunan kalender musim tanam rumput laut

Kalender tanam rumput laut

9. Publikasi dan Pembuatan Laporan

Makalah dan Laporan

Page 10: Rumput Laut, SEAGRASS

10

BAB II

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pengelolaan Administrasi Manajerial

2.1.1. Perencanaan Anggaran

Pencairan dana dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Tahap 1, bulan Februari – Maret – April, sebesar 30%.

Tahap 2, bulan Mei – Juni – Juli, sebesar 50%.

Tahap 3, bulan Agustus – September – Oktober, sebesar 20%.

2.1.2. Pengelolaan Anggaran

Dana Tahap 1 telah digunakan untuk keperluan berikut:

- Belanja bahan ATK,

- Computer supply dan media penyimpan data;

- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang;

- SPPD Jakarta – Palu untuk 3 orang;

- Gaji dan upah untuk 2 bulan (Maret dan April).

Dana Tahap 2 akan digunakan untuk keperluan berikut:

- SPPD Jakarta – Bandung,

- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang,

- SPPD Jakarta – Palu untuk 1 orang (penggantian);

- Sewa kendaraan;

- Gaji dan upah untuk 4 bulan (Mei, Juni, Juli dan Agustus);

- Monitoring dan evaluasi;

- Rapat.

Dana Tahap 3 akan digunakan untuk keperluan berikut:

- SPPD Jakarta – Mataram,

- Focus Group Discussion;

- Gaji dan upah untuk 2 bulan (September dan Oktober)

- Pelaporan.

Page 11: Rumput Laut, SEAGRASS

11

2.1.3. Rancangan Pengelolaan Aset

Page 12: Rumput Laut, SEAGRASS

12

2.2. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja

2.2.1. Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja

Proses pencapaian target kinerja yang dilakukan meliputi:

1. Melakukan persiapan yaitu mengadakan rapat yang dihadiri oleh seluruh personil

untuk mendiskusikan tentang metodologi penelitian.

2. Melakukan koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong –

Provinsi Sulawesi Tengah) untuk mendiskusikan tentang rencana detil survey

lapangan.

3. Melakukan pengadaan dan pengolahan data yaitu mengumpulkan data satelit

(Actual-MODIS, Archieve-ALOS AVNIRR), data insitu, hasil questioner, kemudian

dianalisis.

4. Survey lapangan yaitu melakukan identifikasi musim tanam rumput laut pada sentra

pengembangan budidaya yang dipilih serta wawancara dengan petani rumput laut

tentang kondisi usaha budidaya rumput laut.

5. Menganalisis data hasil wawancara, kemudian digabung dengan data-data yang

sudah dikumpulkan sebelumnya untuk menyusun kalender musim tanam rumput

laut.

6. Pembuatan laporan, penulisan makalah ilmiah dan artikel semi popular.

7. Diseminasi (presentasi) hasil penelitian dalam Forum Seminar Ilmiah Kelautan

Nasional.

2.2.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja

Sampai dengan minggu ketiga Mei, yang sudah dilakukan yaitu:

1. Mengadakan rapat koordinasi internal yang dihadiri oleh seluruh personil.

2. Rapat koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong) di

Kantor BPPT Jakarta.

3. Mengumpulkan data satelit aktual dan data pendukung (data insitu dan hasil

questioner kegiatan penelitian terdahulu)

Page 13: Rumput Laut, SEAGRASS

13

2.2.3. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja

Pembagian tugas untuk masing-masing personil yaitu:

1. Berkoordinasi dengan mitra daerah untuk pelaksanaan survei lapangan akan

dikerjakan oleh Dr. Nani Hendiarti dan dilaporkan kepada Direktur Pusat Teknologi

Inventarisasi Sumberdaya Alam Dr. M. Sadly.

2. Mengumpulkan dan memproses archieve data citra satelit (Aqua MODIS dan ALOS

AVNIR) dikerjakan oleh Yoke Faisal, S.Pi dan Fanny Meliani, S.Pi.

3. Mengumpulkan dan memproses data insitu (parameter yang diukur, lokasi, data

yang sudah di plot) dikerjakan oleh Teguh A. P., S.Kompt.

4. Memproses Data satelit world view (membuat tabel, penjabaran metoda yang

diterapkan serta analisisnya) dikerjakan oleh Dr. Agustan

5. Menentukan metoda survey lapangan dan pengumpulan questioner serta analisis

hasil survey (jenis dan kondisi perairan rumput laut) oleh Ir. Zatnika

Hasil pemrosesan data satelit ALOS AVNIRR untuk pemetaan sebaran dan luasan

budidaya rumput laut di perairan pesisir parigi Moutong.

Rapat koordinasi dengan PEMDA Kab. Parigi Moutong

Page 14: Rumput Laut, SEAGRASS

14

2.3. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program

2.3.1. Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program

Kegiatan ini merupakan kerjasama penelitian lanjutan (riset terapan) dengan Bappeda

Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

2.3.2. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program

Kerjasama dengan Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah berlangsung sejak tahun

2006 mengenai penerapan teknologi inventarisasi sumberdaya alam yang meliputi

beberapa topik seperti zonasi komoditas pertanian dan perkebunan, SIKBES Ikan

(perikanan tangkap) dan optimalisasi budidaya rumput laut.

Kegiatan tahun ini merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian sebelumnya dan telah

diselaraskan sesuai kebutuhan daerah; yang diperlukan dan bisa diaplikasikan oleh

petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2.3.3. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program

Koordinasi dengan Tim dari Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah dilakukan untuk

menentukan waktu dan metoda survey lapangan di bulan 25 April 2012 di Kantor BPPT

Lt. 19 Gedung II. Dari Bappeda Parigi Moutong yang hadir ada 4 orang yaitu Kepala

Bidang Litbang Bapak Hamdjah, Ibu Mariam Syarifudin, Bapak Korompot dan Bapak Staf

Litbang Bappeda.

Page 15: Rumput Laut, SEAGRASS

15

2.4. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

2.4.1. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Pemanfaatan hasil Litbangyasa dari kegiatan ini sesuai dengan luaran antara yang

dihasilkan oleh 2 (dua) work packadge yaitu peta sebaran rumput laut dan kalender

musim tanam rumput laut pada zona yang sesuai untuk pengembangan budidaya di

Kabupaten Parigi Moutong; merujuk pada struktur kerekayasaan di bawah ini.

2.4.2. Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Hasil kegiatan akan digunakan sebagai acuan petani dalam menentukan waktu yang

baik untuk menanam rumput laut guna menghasilkan panen rumput laut jenis

komoditas ekonomis yang berkualitas sehingga kesejahteraan para petani dapat

meningkat.

2.4.3. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Indikator keberhasilan dari pemanfaatan hasil litbangyasa ini diukur dari pemanfaatan

rekomendasi penerapan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi ekonomis

berbasis keruangan di Perairan Pesisir Parigi Moutong untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam rangka mendukung Pengembangan Potensi Unggulan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong.

2.4.4. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Merancang metoda penyusunan kalender musim tanam rumput laut yang bermanfaat

bagi petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas dalam

usaha budidaya rumput laut.

Page 16: Rumput Laut, SEAGRASS

16

BAB III

RENCANA TINDAK LANJUT

3.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja

Rencana pelaksanaan untuk pencapaian target kinerja meliputi beberapa kegiatan

berikut:

- Perlu dilaksanakan survey lapangan yang direncanakan akan dilaksanakan pada

tanggal 7-11 Juni 2012.

Tim survey yang akan berangkat:

No. Nama Unit Kerja

1. Nani Hendiarti PTISDA

2. Agustan PTISDA

3. Yoke Faisal A. Oktofan PTISDA

4. Teguh Arif Pianto PTISDA

5. Achmad Zatnika PPKDT

Rencana kegiatan survey mencakup:

• Meninjau Lokasi Sentra Budidaya Rumput Laut (Ogotion)

Mengindentifikasi karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan perairan

yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal

lokasi

Mencatat Posisi lokasi budidaya

Mencatat informasi lain : Jenis, umur, pengulangan tanam dll

• Menyebarkan Questioner pada petani rumput laut tentang kegiatan budidaya

Rumput Laut

- Perlu dilakukan pemantauan suhu dan kesuburan perairan Parigi Moutong

berbasis spasial menggunakan data satelit penginderaan jauh ocean color untuk

kondisi 2 (dua) tahun terakhir.

Page 17: Rumput Laut, SEAGRASS

17

- Perlu dilakukan analisa data survey lapangan baik berupa pengamatan kondisi

lingkungan perairan maupun hasil wawancara dengan petani rumput laut.

- Perlu dilakukan pengujian kalender musim tanam rumput laut yang dibuat untuk

zona sentra rumput laut terpilih.

- Sosialisasi dokumentasi kalender musim tanam rumput laut berbasis spasial

untuk sentra budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong akan

dilaksanakan oleh mitra daerah (PEMDA).

- Diseminasi hasil kajian secara ilmiah akan dilaksanakan dalam forum pertemuan

ilmiah kelautan nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Kelautan

Indonesia (ISOI) di Mataram pada tanggal 21-23 Oktober 2012. Mitra daerah

(PEMDA) Parigi Moutong akan hadir juga pada acara tersebut.

3.2. Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program

Rencana koordinasi berikutnya adalah bermitra dengan BAPPEDA serta Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong untuk tahapan implementasi hasil untuk

pelaksanaan kegiatan di Daerah pada tahun depan (2013). Perlu dukungan PEMDA

dalam upaya diseminasi cara membaca dan menterjemahkan kalender musim tanam

rumput laut serta dalam pembuatan kebon bibit rumput laut yang berkualitas

berdasarkan zonasi dan dinamika kondisi lingkungan perairannya. Dukungan PEMDA

untuk pelaksanaan kegiatan di Tahun 2013 sudah disepakati dalam pertemuan rapat

koordinasi antara BPPT dan BAPPEDA Parigi Moutong tanggal 25 April 2012.

3.3. Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Dengan mengetahui sebaran budidaya rumput laut dan potensi pengembangannya

serta identifikasi kalender musim tanam, maka para petani rumput laut dapat

melaksanakan usaha budidaya rumput laut dengan lebih baik dan optimal serta

mengahasilkan panen yang berkualitas. Selain itu, para petani juga dapat menghindari

penyakit tanaman rumput laut seperti wabah ice-ice yang sering muncul pada beberapa

tahun terakhir. Dengan demikian, penerapan teknologi penginderaan jauh untuk

memetakan sebaran budidaya rumput laut dan pengembangan usaha budidaya serta

menyusun kalender tanam memiliki manfaat yang besar didalam meningkatkan kualitas

Page 18: Rumput Laut, SEAGRASS

18

panen dan penghasilan para petani serta memberikan kontribusi kepada para

pengambil keputusan dalam pengelolaan budaiaya rumput laut secara bijak.

3.4. Rencana Pengembangan ke Depan

Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik di

Parigi Moutong, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung dan penyiapan

sarana dan prasara yang dibutuhkan oleh pembudidaya, salah satunya adalah

ketersedian bibit yang berkulaitas secara berkelanjutan. Kegiatan kerjasama lanjutan

yang telah disepakati bersama merujuk pada MOU antara BPPT dan PEMDA Parigi

Moutong yaitu Pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong

melalui pemilihan bibit tahan penyakit dan pembuatan kebun bibit di zona yang sangat

sesuai untuk pertumbuhan rumput laut.

Page 19: Rumput Laut, SEAGRASS

19

BAB IV

PENUTUP

Hasil sementara yang diperoleh dari penelitian tentang rumput laut di Kabupaten

Parigi Moutong mencakup budi daya rumput laut jenis Eucheuma Cotonii dan

Gracilaria dijumpai di sepanjang pesisir Parigi Moutong yang tersebar di wilayah

pesisir Moutong, Tomini, Santigo, Palasa, Tinombo dan Ampibako.

Untuk keperluan penyusunan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi

ekonomis berbasis keruangan di perairan pesisir Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

perlu dilakukan survei lapangan detil pada zona yang sesuai (atau sangat sesuai)

untuk pengembangan budidaya rumput laut serta pengamatan kondisi lingkungan

perairannya.

Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan memudahkan para petani rumput laut

dalam melaksanakan usaha budidaya dengan hasil yang maksimal. Selain itu,

informasi kalender musim tanam ini dapat diterapkan juga pada kebon bibit rumput

laut nantinya untuk mendapatkan hasil yang optimal dan berkualitas.