kerangka kebijakan strategis dalam...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIAT JENDERAL
KERANGKA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN
KEPALA PUSAT ANALISIS DETERMINAN KESEHATAN
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA DAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Maret 2017
dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes
KONSEP RAKERKESNAS 2016
Isu Nasional
10 Isu Prioritas
Pra Rakerkesnas Nasional
Pra Rakerkesnas Provinsi
RAKERKESNAS
Tahap 1
Tahap 2
Tindak Lanjut
PERCEPATANPERCEPATAN20162016
*RESOLUSI
Monitoring Binwil :
1. Aspek legal2. Aspek Teknis3. Aspek
Pembiayaan4. Aspek
Penajaman 10 Isu Prioritas
DaerahPRIORITAS NASIONAL
PRIORITAS PRIORITAS 20172017
Konsep Resolusi Rakerkesnas mengadopsi konsep WHA: Setiap tahun akan dievaluasi progresnya oleh Binwil Eselon 1. Programnya terinstitusionalisasi berdasarkan pendekatan Sistem Kesehatan Nasional
sehingga database diarsipkan secara otentik dan terekam di Pusdatin.
4. AspekSumber Daya
PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RESOLUSI RAKERKESNAS:
SubsistemSubsistem UpayaUpaya KesehatanKesehatan (4/10)(4/10)
SubsistemSubsistem PenelitianPenelitian dandan PengembanganPengembangan
KesehatanKesehatan ((33/3/3))
SubsistemSubsistem PembiayaanPembiayaan (3/7)(3/7)
SubsistemSubsistem SumberSumber DayaDaya ManusiaManusia SubsistemSubsistem SumberSumber DayaDaya ManusiaManusia
KesehatanKesehatan (3/10)(3/10)
SubsistemSubsistem SediaanSediaan FarmasiFarmasi dandan AlatAlat
KesehatanKesehatan (4/12)(4/12)
SubsistemSubsistem ManajemenManajemen (5/9)(5/9)
SubsistemSubsistem PemberdayaanPemberdayaan MasyarakatMasyarakat
(7/11(7/11))
TOTAL TOTAL : : 2299 ResolusiResolusi/62 /62 butirbutirResolusiResolusi
Resolusi
/re·so·lu·si/ /résolusi/ n
putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu haltentang suatu hal
res·o·lu·tion
ˌrezəˈlo͞oSH(ə)n/
the action of solving a problem, dispute, or contentious matter
Evaluasi Implementasi ResolusiRakerkesnas 2016
SELF ASSESSMENT
SKN ResolusiButir
ResolusiIndikator Subsistem
Instrumen(konstruktor)
SkoringCapaian Butir
ResolusiCapaian Input Subsistem
A.U
pay
aK
ese
hat
an A.1. PenguatanFasyankesPrimer
A.1.1.Upayapromotifdanpreventif
Indikator Input
Input:Tersedianya instrumentBimtek dan Monev; SDM yang kompeten; dan data dukungpelaksanaan kegiatan Bimtek dan Monev terpadu
PertanyaanIndikator
Input:a2_102,a2_112,a2_122
Instrumen dgnjawaban
Ya 1Tidak 0
Jumlahskoring/Total Konstruktor x 100%
Jumlah capaianresolusi/Total jumlahresolusi x 100%
Total Capaian Input Resolusi Upaya Kesehatan = (Input A.1.1+Input A1.2 + .. + Input A.4.4)/JumlahInput)x100%
Ex. Provinsi X
a2_102 = Yaa2_112 = Yaa2_122 = Ya
Ex. SkoringProvinsi Xa2_102 1a2_112 1a2_122 1
Ex Capaian Input A.1.1 Provinsi X
3/3x100% = 100%
Ex. Total Capaian Input Upaya Kesehatan
Jumlah Total Input = [100% + 0 %+ …. + 0 %/14]x 100% = 25 %
Metodologi penghitungan:Input - Provinsi
A.1.2.Membangun sisteminformasikeluarga
…. ….
A.1.3. …… …. ….
A.2.AkreditasiFasyankes
… …. …
A.3 ………. …
B. C. D ……..
Koding instrumenta1_.... Instrumen KabKotaa2_.... Instrumen Provinsia3_.... Instrumen Pusat
GAMBARAN BASELINE KEKUATAN DAN KELEMAHAN SISTEM UPAYA KESEHATAN NASIONAL
DALAM RESOLUSI RAKERKESNASTAHUN 2016TAHUN 2016
PER PROVINSI
DB per 3 Feb 2017
RESOLUSI RAKERKESNASK
eseh
atan
dan
Pen
gem
ban
gan
Kes
ehat
an
Pem
bia
yaan
Kes
ehat
an
Kes
ehat
an
Farm
asi
dan
Kes
ehat
an
Man
ajem
en
Pem
ber
day
aan
Mas
yara
kat
Up
aya
Kes
ehat
an
Pen
elit
ian
Pen
gem
ban
gan
Kes
ehat
an
Pem
bia
yaan
Kes
ehat
an
SDM
Kes
ehat
an
Sed
iaan
Farm
asi
Ala
tK
eseh
atan
Man
ajem
en
Pem
ber
day
aan
Mas
yara
kat
A. UPAYA KESEHATAN
UPAYA KESEHATANUPAYA KESEHATANINPUT
PENGUATAN SUBSISTEM
UPAYA
Penguatan Fasyankes
Akreditasi Fasyankes
Sistem Rujukan
PROSES
UPAYA KESEHATAN
MELALUI:
Pencegahan danPengendalianPenyakit sertaPeningkatanKewaspadaanRisiko (KLB)
Provinsi dalam Subsistem Upaya Kesehatan
B. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATANKESEHATAN
PROSES
INPUT
PENGUATAN SUBSISTEM PENELITIAN
Memanfaatkan data dan informasi hasil Litbangkes untuk perencanaan dan bahan kebijakan
Menyusun data dan
14
OUTPUT
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KESEHATAN MELALUI:
Menyusun data dan hasil informasi Litbang untuk bahan advokasi kepada stakeholder
Mendukung dalampersiapan danpelaksanaan RisetNasional dan RisetStrategis
Provinsi dalam Subsistem Penelitian danPengembangan Kesehatan
15
C. C. PEMBIAYAANPEMBIAYAAN
PEMBIAYAANPEMBIAYAANINPUT
PENGUATAN
Peningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah
17
PROSES
PENGUATAN SUBSISTEM
PEMBIAYAAN MELALUI:
Pengalokasian anggaran Promotif dan Preventif
PemanfaatanAnggaranKesehatan
Provinsi dalam Subsistem Pembiayaan
18
D. D. SUMBER SUMBER DAYA MANUSIA DAYA MANUSIA KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN
SDM SDM KESEHATANKESEHATANINPUT
PENGUATAN SUBSISTEM
SUMBER DAYA
Pemerataan tenaga kesehatan antar daerah
Pemenuhan Jenis Nakes Sesuai
20
PROSES
DAYA MANUSIA
KESEHATAN MELALUI:
Nakes Sesuai Standar
Kompetensi NakesSesuai Standar
Provinsi dalam Subsistem SDM Kesehatan
21
E. E. SEDIAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT FARMASI DAN ALAT KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATANKESEHATANPROSES
PENGUATAN SUBSISTEM
SEDIAAN
Pengadaan Obat dan Alkes melalui e-catalog
Pelaksanaan One Gate Policy pengelolaan obat dan vaksin
Terjaminnya ketersediaan, mutu obat dan vaksin serta pemenuhan
23
OUTPUT
SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
MELALUI:
serta pemenuhan standar kefarmasian
Ketercukupantersediaannyaanggaran bagi one gate policy danjaminanketersediaan, mutuobat dan vaksinserta pemenuhanstandarkefarmasian
Provinsi dalam Subsistem Sediaan Farmalkes
24
F. F. MANAJEMEN MANAJEMEN KESEHATANKESEHATAN
MANAJEMEN MANAJEMEN KESEHATANKESEHATAN
PROSES
INPUT
PENGUATAN
Penguatanpengawasanperencanaan program dan penganggaran
Penguatanpengawasanpelaksanaan kegiatandan anggaran
Penguatan
26
OUTPUT
PENGUATAN SUBSISTEM
MANAJEMEN MELALUI:
Penguatanpengawasanpelaporan keuangan
Penyelesaian tindaklanjut hasilpengawasan
Pembangunan zona integritas menujuwilayah bebas darikorupsi dan wilayahbirokrasi bersihmelayani
Provinsi dalam Subsistem Manajemen
27
G. G. PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATMASYARAKAT
PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATMASYARAKAT
OUTPUT
29
PENGUATAN SUBSISTEM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI:
Payung Hukum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Advokasi dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Forum Kabupaten/Kota Sehat GerakanMasyarakat Hidup Sehat
Pendayagunaan Sumberdaya
Penguatan Kelembagaan
Istilah Gerakan Masyarakat
Provinsi dalam Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
30
Matriks Resume Pemetaan Subsistem SKN Tiap Provinsi
PROV DKI JAKARTA
31
Sangat BaikBaikCukupKurang
Input Litbang
32
Proses Farmalkes
33
SUBSISTEM KESEHATAN NASIONAL YANG TELAH “OPTIMAL”:1. Upaya Kesehatan
RESUME HASIL MAPPING RESOLUSI RESUME HASIL MAPPING RESOLUSI RAKERKESNAS 2016RAKERKESNAS 2016
PROVINSI DKI PROVINSI DKI JAKARTAJAKARTA
1. Upaya Kesehatan2. Pembiayaan3. SDM4. Manajemen5. Pemberdayaan Masyarakat
YANG PERLU DIKEMBANGKAN :1. Litbang2. Farmalkes
RAKERKESNAS 20172017
35
36
1. Konsep paradigma baru upaya promotif dan preventif denganukuran keberhasilan masyarakat selalu sehat
2. Mengedepankan upaya promotif dan preventif, menjaga kesehatanmasyarakat agar terhindar dari resiko penyakit, utamanya penyakit– penyakit degeneratif seperti hipertensi serta penyakit menular
INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (1)
– penyakit degeneratif seperti hipertensi serta penyakit menularlain, diantaranya adalah demam berdarah dan tuberkulosis yangsaat ini mengalami peningkatan kasus yang sangat berarti, tanpamengesampingkan upaya kuratif dan upaya rehabilitatif;
3. Perbaikan tata kelola manajemen anggaran Pusat dan Daerah
INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (2)
4. Memaksimalkan peran aktif seluruh tenaga kesehatan terutama dipuskesmas untuk mulai merevolusi mental serta merestorasi perandirinya guna meningkatkan kinerja dari pola kerja lama yang biasa saja,menjadi luar biasa.
Budaya kerja pasif pro aktif mendatangi keluarga (rumah – rumah)
Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan disetiap keluarga,serta memberikan pemahaman kepada setiap individu tentang gayahidup sehat seperti pola makan yang benar dan upaya promotif untukmenurunkan konsumsi rokok masyarakat serta upaya penurunan angkakematian ibu.
mewujudkan kehadiran negara sebagai pelayan - pelayan kesehatanmasyarakat dalam satu gerakan bersama yang kita sebut sebagai“Gerakan Mayarakat Untuk Hidup Sehat” melalui “Pendekatankeluarga”.
INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (3)
5. Sektor kesehatan tidak dapat bekerja sendiri namun HARUSmelibatkan peran dan kerja sama lintas sektor seperti sektorpekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukungpenyediaan infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi lingkungan
6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akanmencapai puncak mayoritas penduduk usia produktif atau lebih
6. Menekankan bahwa pada tahun 2030 diperkirakan negara kita akanmencapai puncak mayoritas penduduk usia produktif atau lebihdikenal dengan kondisi bonus demografi. Kita memiliki jendelapeluang yang sangat menentukan untuk menjadi salah satu negaramaju di dunia yang mampu mandiri di bidang ekonomi, berdaulat dibidang politik dan berkepribadian dalam berbudaya (Trisakti)sebagai sebuah tujuan Indonesia Emas Tahun 2045.
INSTRUKSI PRESIDEN PADA RAKERKESNAS TAHUN 2017 (4)
7. Mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul disetiapbidang, serta generasi yang juga sehat secara jasmani dan rohaniagar mampu berkompetisi dengan negara lain yang saat inikompetisinya semakin terbuka.
Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masakehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat pentingUntuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masakehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat pentingserta menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kebijakan di pusatdan daerah.
Bahkan ditekankan pula tidak boleh ada satupun kasus gizi burukterjadi di Indonesia dan kasus bayi dan anak meninggal karena giziburuk.
LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI,
ILMU DAN TEKNOLOGI
PEMBIAYAAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KESEHATAN
UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATANMELALUI PIS-PK, GERMAS DAN PENGUATAN
SKN
SPM UPAYA KESEHATANPEMBIAYAAN KESEHATAN
SUMBER DAYA KESEHATAN
SEDIAAN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANAJEMEN KESEHATAN
*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES; INPRES 1/2017 GERMAS
SPM
PENDEKATANKELUARGA
UPAYA KESEHATAN
KETERKAITAN GERMAS – SPM – PENDEKATAN KELUARGA DI TINGKAT OPERASIONAL
1. Memenuhi hak dasar2. Cakupan 100%
Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usiasek, Usiaprod, Usila + PM & PTM
Pendekatan Keluarga
KELUARGA1. Proaktif menjangkau 100% keluarga
SPM FILOSOFI
METODA
KELUARGA
Germas
RDS
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga2. Promotif, preventif, deteksi dini
UKS/M UKKDukungan lintas sektorIKS
Cakupan Program
METODA
INDIKATOR
PENGUATAN PUSKESMAS DALAM PROGRAM UKM
LAPORAN HASIL DISKUSI PEMBINAAN WILAYAH (BINWIL)
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN PENDEKATAN
KELUARGA DAN GERAKAN
MASYARAKAT HIDUP SEHAT*
*Laporan ini dalam proses penyampaian kepada seluruh kepala dinas provinsi dan seluruh Eselon I danII di Lingkungan Kementerian Kesehatan
Critical point desentralisasi kesehatan mengoptimalkan pembangunan kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif, efisiendan menyentuh kebutuhan kesehatan riil masyarakat.
Strategi: Memperpendek rantai birokrasi;
DESENTRALISASI KESEHATAN
??????
Memperpendek rantai birokrasi; Meningkatkan kapasitas daerah untuk
melibatkan seluruh potensi yang ada, termasuk swasta untuk meningkatan jaringan pelayanan dan peningkatan upaya kesehatan.
Meningkatkan inovasi yang local specific, yang lebih memantapkan upaya kesehatan
HARAPAN KENYATAANKESENJANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016
MENTERI KESEHATAN
46
NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016TENTANG
PEMBINA, PENDAMPING DAN KOORDINATOR, SERTA PENDUKUNG PEMBINA WILAYAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MONEVTAHAPAN PELAKSANAANTAHAPAN PERSIAPAN
LINTAS SEKTOR PUSAT DAN
DAERAHDukungan
Pemberdayaan Masy., Perda,
SINERGI PUSAT & DAERAH
FARMALKES
ITJENPengawasan Perencanaan Kegiatan
DITJEN FARMALKES
KONTEN:Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup PenguatanPenguatan SKNSKN[Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan PengembanganKesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, SediaanFarmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan PemberdayaanMasyarakat]
KONTEN:Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup Resolusi Rakerkesnas dalam ruang lingkup PenguatanPenguatan SKNSKN[Subsistem Upaya Kesehatan, Penelitian dan PengembanganKesehatan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, SediaanFarmasi dan Alat Kesehatan, Manajemen dan PemberdayaanMasyarakat]
KONTEKS: UU 23/2014UU 23/2014 PP PP SistemSistem InformasiInformasi
KONTEKS: UU 23/2014UU 23/2014 PP PP SistemSistem InformasiInformasi
VARIABEL POLITIK1. Dimensi Politik dan Kebijakan
Kesehatan Pusat – Daerah2. Dimensi Hukum dan
Harmonisasi Peraturan Pusat –Daerah
3. Dimensi Peran, Fungsi, danKelembagaan PemerintahPusat Dan Daerah Sesuai UU23/ 2014 Tentang PemerintahDaerah
VARIABEL FISKAL4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,
VARIABEL FISKAL4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,
Mendekatkan Pelayanan Kesehatan
Kepada Keluarga dan
Mendekatkan Pelayanan Kesehatan
Kepada Keluarga dan AKTOR:
DDEESS
Index
Keluarga
Index
Keluarga
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
PENDEKATAN KELUARGA
KONSEP PENDAYAGUNAAN BINWIL DAN RESOLUSI RAKERKESNAS DALAM PERSPEKTIF DESENTRALISASI DAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET PROGRAM INDONESIA SEHAT TAHUN 2019
PP PP SistemSistem InformasiInformasiKesehatanKesehatan
PPPP Perangkat Perangkat DaerahDaerah
RPP UPKRPP UPK
RPP SPMRPP SPM
PP PP SistemSistem InformasiInformasiKesehatanKesehatan
PPPP Perangkat Perangkat DaerahDaerah
RPP UPKRPP UPK
RPP SPMRPP SPM
4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,DAK dan APBD
5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Saranadan Prasarana Kesehatan
6. Dimensi Sumber Daya Manusia KesehatanDaerah
4. Dimensi Perencanaan dan Anggaran APBN,DAK dan APBD
5. Dimensi Infrastruktur Termasuk Saranadan Prasarana Kesehatan
6. Dimensi Sumber Daya Manusia KesehatanDaerah
VARIABEL ADMINISTRATIF7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem
Informasi dan Hubungan Tata Kelola AntarLembaga Pemerintah Pusat –Daerah/Provinsi - Kab/Kota
VARIABEL ADMINISTRATIF7. Dimensi Sistem Manajemen, Sistem
Informasi dan Hubungan Tata Kelola AntarLembaga Pemerintah Pusat –Daerah/Provinsi - Kab/Kota
Keluarga dan Masyarakat secara Lebih
Efektif-Efisien sesuai
Kebutuhan Riil
Kesehatan Masyarakat
Keluarga dan Masyarakat secara Lebih
Efektif-Efisien sesuai
Kebutuhan Riil
Kesehatan Masyarakat
PROSES: Monev Binwil Monev Binwil utkutk MemperkuatMemperkuat::
PROSES: Monev Binwil Monev Binwil utkutk MemperkuatMemperkuat::
Modifikasi Teori Soufflé dan Buse, 2005
8. Dimensi Target Indikator Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan danKemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah
8. Dimensi Target Indikator Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan danKemampuan Pencapaian Target SPM Bidang Kesehatan di Daerah
AKTOR:1. Bupati/Walikota2. Gubernur3. Menkes4. Lintas Sektor
(K/L)
SSEENNTTRRAALLIISSAASSII
KKEESSEEHHAATTAANN
Keluarga
Sehat dan
Peran
Lintas
Sektor
Keluarga
Sehat dan
Peran
Lintas
Sektor
Tim Terpadu
Binwil Kemenkes
Dinas Kes. Prov
Dinas KesKab/Kota
1. Aspek Legal, 2. Aspek Teknis, 3. Aspek
Pembiayaan, 4. Aspek SDK
Rakerkesnas 2017 – 2019
(Resolusi2016 sebagai
Baseline identifikasi
kekuatan dankelemahan)
InstrumenMonevResolusi Mapping
Subsistem SKNProv/Kab/Kota
InstrumenMonevResolusi
InstrumenMonevResolusi
49
Terimakasih