kerajaan hindu budah
DESCRIPTION
sejarahTRANSCRIPT
16
RANGKUMAN KERAJAAN HINDU BUDHA
DI INDONESIA
Agama Hindu:
Campuran bangsa Arya dan Dravida (kepercayaan)
Polytheisme
Ajaran:
Hidup di dunia merupakan samsara akibat karma
Adanya reinkarnasi (kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga pada kehidupan
selanjutnya dapat dilahirkan dengan kasta yang lebih tinggi)
Moksa (telah sempurna, hidup abadi di surga)
Cara-cara mencapai nirwana:
Menjalankan Dharma, Artha, Dan Karma
Untuk Triwangsa (Brahmana, Waisya, Ksatria), Diwajibkan Mempelajari Kitab
Weda
Mengikuti Upacara Keagamaan
Ada 3 Kitab Hindu:
Weda, kitab utama
Brahmana, tafsiran Weda
Upanisad, cara menghindar dari samsara
Kemunduran pada abad ke-6 SM, karena:
Kaum Brahmana Memonopoli Jalannya Upacara Keagamaan
Timbul Golongan Baru Yang Berusaha Mencari Hidup Abadi Dipimpin Sidharta
Agama Budha:
Diajarkan oleh Sidharta dari kerajaan Kapilawastu
Misi penyebaran : dharmadutta
Peristiwa kelahirannya, mendapat penerangan, serta kematiannya terjadi pada bulan
purnama saat Mei (waisak)
Kitab suci: Tripitaka
Lambang:
bunga seroja: kelahiran Budha
pohon pippala: lambang mengajar
stupa: lambang kematian
Yang mau masuk harus mengucapkan tridharma:
saya mencari perlindungan pada Buddha (Sidharta)
saya mencari perlindungan pada Dharma (kewajiban)
saya mencari perlindungan pada Sanggha (aturan)
16
Dalam perkembangannya terpecah menjadi dua aliran:
hinayana (kendaraan kecil)
mahayana (kendaraan besar)
Mengalami kemuduran karena:
Kaisar Ashoka meninggal
Agama Hindu mulai memperbaiki kelemahannya
Kebudayaan India:
Bidang kesenian ==> seni pahat dan patung ==> kuil-kuil megah dibangun
Bidang kesusastraan ==> mengalami masa yang cukup gemilang, baik dalam
kesusastraan Hindu dan Budha
Kitab Wiracarita, yang berisi ajaran moral (epos Mahabrata dan Ramayana)
Peradaban Lembah Sungai Gangga menghasilkan dua agama yaitu:
Hindu
Budha
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia1. Kerajaan Kutai
Kerajaan tertua,berdiri pada abad ke-5, terletak di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Ditemukan Prasasti Yupa menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta
Raja-raja:
Kudungga
o pengaruh Hindu belum masuk
o Merupakan raja pertama
o awalnya kepala suku
Aswawarman
o upacara Asmawedha (untuk memperluas wilayah kekuasaan)
o raja yang cakap dan kuat
Mulawarman
o putra Aswawarman
o raja terbesar
o mengadakan upacara kurban emas, karena Kutai sangat berjaya di bawah
pemerintahannya
Bidang sosial
merupakan kerajaan yang teratur menurut pola pemerintahan India
nemerima unsur dari luar (india) lalu menerapkan pada tradisi
16
Bidang ekonomi
Terletak di jalur perdagangan Barat dan Timur
Perdagangan , mata pencaharian utama
Bidang budaya
adanya Yupa, yang berasal dari zaman megalithikum
masyarakat memeluk agama Siwa
2. Kerajaan Tarumanegara
Pusat Kerajaan Di Bogor
Wilayah Kekuasaan Seluruh Jawa Barat
Telah Mendapat Pengaruh Hindu
Prasasti & bukti peninggalan :
Ciaruteun (ditemukan di Desa Ciampea, Bogor)
Kebon Kopi
Jambu
Muara Cianten (belum dapat diartikan)
Tugu
Pasir Awi (belum Dapat Diartikan)
Munjul
Catatan dari Cina
Catatan Fa-Hsein
Catatan Dinasti Sui
Catatan Dinasti Tang
Raja
a. Purnawarman
Raja yang menyejahterakan rakyat, karena telah membuat kali untuk irigasi pertanian.
Bidang Sosial:
o Teratur, terlihat dari kesejahteraan rakyat
o Memperhatikan kaum Brahmana karena penting untuk upacara keagamaan
Bidang Ekonomi
Pembuatan terusan sepanjang 6122 tombak, untuk mencegah banjir dan sebagai
sarana perdagangan
Bidang Budaya
Tingkat kebudayaan sudah tinggi, dapat dilihat dari adanya prasasti-prasasti,
berkembangnya kebudayaan tulis-menulis
3. Melayu
Kerajaan Budha di Sumatra (abad 6-7), diperkirakan berpusat di daerah tepi Sungai
Batanghari, Jambi
Sumber sejarah:
Banyak Candi dan Arca
16
Catatan I-Tsing (abad 7) Kerajaan Melayu disebut sebagai bagian dari Kerajaan
Sriwijaya
Kitab Negarakertagama (abad 13) Kertanegara mengadakan ekspansi ke Sumatra,
espedisi tersebut diberi nama Ekspedisi Pamalayu
Raja
Pada abad 17, Adityawarman (putra dari Adyawarman) memerintah mencapai
puncak kejayaan. Setalah itu digantikan anaknya, Anangwarman.
(Adyawarman→Adityawarman→Anangwarman)
Ekonomi: perdagangan dan pelayaran.
Agama dan Budaya: Mayorita memeluk agama Budha (dibuktikan dengan penerimaan
patung Budha Amongphasa pemberian Kertanegara)
4. Kerajaan Sriwijaya
Muncul abad ke-6. Letaknya strategis, dekat selat Malaka (perdagangan cina, romawi, dan india)
Berita asing:
Berita arab, adanya perkampungan untuk orang arab istirahat/ tinggal sementara
Berita India, adanya hubungan dengan kerajaan india ( Nalanda dan Chola)
Berita cina, adanya hubungan perdagangan dengan negara Cina
Prasasti:
o Kedukan bukit
o Telaga batu
Bidang politik
Raja Dapunta Hyang
o menundukkan Jambi
o mencita-citakan kerajaan maritim
Raja Balaputra Dewa
o merupakan masa keemasan (puncak kejayaan)
o berasal dari kerajaan Syailendra, lalu terjadi perang antar saudara, kalah. Sehingga
kabur ke Sriwijaya. Raja Sriwijaya adalah Dharma Setru (kakak ibu Balaputra)
o menjalin hubungan dengan kerajaan luar Indonesia (Nalanda dan Chola)
Raja Sanggrama Wijayattunggawarman
o terancam oleh kerajaan Chola
o Kerajaan Sriwijaya direbut, lalu ia ditawan, dan akhirnya dibebaskan kembali
o Sriwijaya sebagai negara maritim (bidang ekonomi)
o menguasai selat Malaka, Sunda
o menjadi penguasa tunggal jalur perdagangan Asia Tenggara
o armada laut kerajaan Sriwijaya yang kuat juga dapat menjamin keamanan di jalur
aktivitas perdagangan
o Karang Berahio Ligor
o Talang tuwoo Kota kapur
Nalanda
16
Hubungan luar negeri:
Kerajaan Pala
Kerajaan Cholamandala
Budaya
menganut agama Budha mahayana
Mundurnya kerajaan Sriwijaya
Faktor Politis
o munculnya kerajaan besar yang berkepentingan dalam perdagangan juga. (Kej.
Siam di sebelah utara)
o dan adanya ekspedisi Pamalayu yang berasal dari Kej. Singasari di sebelah timur
Faktor ekonomi
o karena dua faktor diatas, maka daerah strategis berkurang, sehingga pendapatan
Kerajaan juga berkurang
5. Kerajaan Mataram Kuno
Terletak di Jateng, pusat kerajaan yaitu bhumi mataram
Dikelilingi pegunungan, namun merupakan daerah yang subur
Mata pencaharian pertanian
a) Dinasti Sanjaya
Raja-raja:
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
o pendiri Kerajaan Mataram
o agama, mendatangkan pendeta Hindu Siwa
o cita-cita: meguasai Jateng, caranya
o meminang Pramodhawardani
o sehingga terjadi perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani
Rakai Kayuwangi
o memajukan pertanian
o perhatian terhadap agama sangat besar. Adanya prasasti di Dieng
Rakai Watuhamalang
o mengkhususkan masalah keagamaan daripada masalah pemerintahan
o Watakura Diah Balitung (Raja Balitung)
o Puncak Kejayaan
o mempersatukan kerajaan yang hampir tepecah belah
o kesejahteraan dan keamanan meningkat
o memperluas wilayah ke Jawa Timur
o Daksa
o pembuatan candi Prambanan
16
Rakai Wawa
o mengubah pusat kerajaan ke Jatim
o dibantu Mpu Sindok
Bidang Ekonomi
tertutup dari dunia luar, sehingga sulit berkembang
dijalankan kebijakan ekonomi, yaitu desa di kanan-kiri Bengawan Solo dibebaskan
dari pajak, tetapi mereka harus menjamin keamanan dan kelancaran lalu lintas
Bidang Budaya
masyarakat menganut agama Hindu
Zaman Rakai Pikatan dibangun Candi Prambanan
b) Dinasti Syailendra
Bidang Politik
Dinasti Sanjaya tunduk kepada Dinasti Syailendra tetapi kedudukan Raja Sanjaya
tetap dihormati dan diakui
Raja-raja:
Bhanu
Wisnu
Indra
o politik ekspansi, dengan tujuan menguasai selat Malaka
o Perkawinan politik untuk memperluas kekuasaan
Samarotungga
Balaputra Dewa
Pramodhawardani
Bidang Sosial
teratur
dan adanya kebiasaan gotong royong
Bidang Budaya
Candi Mendut
Candi Borobudur
Candi Kalasan
6. Medang Kemulan
Terletak di muara Sungai Brantas, Jawa Timur. Ibukota: Watan Mas
Pada awalnya daerah kekuasaan mencakup Nganjuk, Surabaya, Pasuruan, dan Malang. Tapi
dalam perkembangannya wilayah kerajaan mencakup hamper seluruh wilayah Jawa Timur
Sumber Sejarah:
16
Prasasti Mpu Sindok (Menyebutkan nama permaisuri Mu Sindok: Mpu Kebi)
Prasasti Kalkuta (Berasal dari Raja Airlangga. Berisi silsilah keturunan Raja-raja)
Prasasti Cunggrang dan Prasasti Geweg (Menyebutkan nama permaisuri Mpu Sindok:
Mpu Kebi (Sri Prameswari Wardhani Mpu Kebi)
Prasasti Pucangan (Menceritakan penyerangan dari Kerajaan Wurawari dari Waram)
Raja-raja:
Mpu Sindok
o Mendirikan Medang setalah memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno ke Jawa
Timur.
o Mempunyai Istri bernama Mpu Kebi
o Salah seorang Putra Mahkota Kerajaan Mataram (menurut prasasti Kalkuta)
Sri Dharmawangsa (Teguh Anantawikramattanggadewa)
o Pada masa pemerintahannya, terjadi penyerangan dari Kerajaan Wurawari
(menurut Prasasti Pucangan).
o Dalam peristiwa penyerangan ituSri Dharmawangsa wafat dan Airlangga
(menantu Dharmawangsa) bersama Narottama (pengawalnya) melarikan diri ke
Hutan Wonogiri selama 2 tahun.
Airlangga
o Setalah 2 tahun bersembunyi di hutan, kembali menguasai Medang pada tahun
1019
o Tahun 1029 berhasil mengalahkan Raja Wishnupraba dari Waratan.
o Tahun 1030 berhasil mengalahkan Raja Wengker
o Tahun 1032 dapat menaklukan kerajaan wurawari
o Menunjuk putrinya , Sanggrama Wijayatunggadewi, untuk menjadi penerusnya,
tetapi sang putrid memilih mnjadi pertapa
o Membagi kerajaan menjadi 2: Jenggala (ibukota: Kahuripan) dan Panjalu/Kediri
(ibukota:Daha). Hal ini untuk mencegah perebutan tahta oleh 2 putranya.
Ekonomi
Perdagangan dan pelayaran; komoditas: porselen, beras, daging, kayu; ada
bendungan untuk irigasi dan perikanan (dibuat di jaman Mpu Sindok)
Sosial
Masyarakat tersusun secara hirarjis; birokrasi berjalan sesuai fungsinya;profesi
mayoritas: petani, pedangang, nelayan.
Budaya dan agama
Kebudayaan berkembang dengan baik; ada desa perdikan/sima (desa yang
dibebaskan dari pajak karena harus memelihara bangunan suci)
7. Kediri
Terletak di Kediri, Jawa Timur
Sumber sejarah
16
Prasasti Kerajaan Kediri (thun 1104)
Ditulis Sri Jayawarsha. Berisi Sri Jayawarsha mengaku titisan Dewa Wisnu
(seperti Erlangga)
Kitab Kakawin Smaradhana
Ditulis Mpu Dharmaja. Menceritakan Bameshwara adalah keturunan pendiri
dinasti isyana yang menikah dengan Chandra Kirana (putrid Jenggala)
Jangka Jayabhaya
Berisi ramalan Jayabhaya
Kakawin Bhratayuddha
Berisi cerita perang saudara dengan kerajaan Jenggala
Prasasti Ngantang
Menceritakan kemenangan Kediri dalam perang saudara dengan Jenggala.
Raja-raja
Sri Jayawarsha
Mengaku titisan Deawa Wisnu (menurut prasasti Kerajaan Kediri)
Bameswara
Menikahi Chandra Kirana (putrid Jenggala)
Jayabhaya
o Mencapai puncak kejayaan, Menulis Jankgka Jayabhaya
o Pada masa pemerintahannya terjadi perang saudara dengan Jenggala.
Akhirnya menang dan mempersatukan dengan Jenggala
Sarweswara
Aryyeswara
Gandra
Meneyempurnakan struktur pemerintahan dengan member nama hewan bagi pejabat
sebagai tanda pangkat
Kameshwara
Pada masa pemerintahannya, karya sastra berkembang pesat
Kertajaya
o Pada masa pemerintahannya terjadi ketidakstabilan karena Kertajaya
mengurangi hak istimewa kaum Brahmana.
o Terjadi pemberontakan di Tumapel, dipimpin Ken Arok
o Terjadi perpindahan para brahmana dari Kediri ke Tumapel
o Kertajaya mengerahkan pasukan Kediri untuk menyerbu Tumapel
o Perang dengan Ken Arok terjai di Ganter, dimenangkan Ken Arok
Ekonomi
Pertanian dan perdagangan; hasil tani utama: beras; komoditas: gading, cendana, emas;
pajak berupa hasil bumi; barter dengan uang emas-perak
Sosial
16
Masyarakat teratur; rumah sduah baik; hukuman:denda dan mati; martabat seseorang
ditentukan kelakuannya
Budaya dan Agama
Perkembangan sastra maju; ada ramalan Jangka Jayabhaya; memuja para dewa
8. Singasari
Sumber sejarah
Kita Pararaton
Kitab Negarakertagama
Raja-raja
Ken Arok
o Pendiri Kerajaan Singasari
o Istri pertama Ken Umang, anak: Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wregola,
Dewi Rambi,
o Istri kedua: Ken Dedes (istri dari Tunggul Ametung yang dibunuhnya dulu. Anak:
Mahisa Wong Ateleng, Panji Sabrang, Agni Bhaya, Dewi rimbu, dan Anusapati
(anak tiri Ken Arok, anak dari Tunggul Ametung).
o Dibunuh oleh Anusapati dengan keris Mpu Gandring
Anusapati
o Dibunuh Panji Tohjaya dengan keris Mpu Gandring
Tohjaya
o Terjadi emberontakan yang digerakkan Ranggawuni (anak Anusapati) dibantu
Mahisa Wong Ateleng dan Mahisa Cempaka.
Ranggawuni
o Memberikan kedudukan sebagai Ratu Angabhaya pada Mahisa Cempaka
Kertanegara
o Mencapai puncak kejayaan, Anak dari Ranggawuni
o Melakukan ekspansi, menaklukan ke Kerajaan Melayu dengan nama Ekspedisi
Pamalayu. Penaklukan tsb diabadikan dengan Patung AmogapashaTujuan
penaklukan Kerajaan Melayu: menghadang rencana Ekspansi Kubilai Khan.
o Menolak mengirim upeti dan malah memotong anggota badan utusan Kubilai
Kahan (Meng K’i). Menyebabkan kemarahan Kubilai Khan, sehingga memicu
timbulnya serangan dari Cina.
o Penyerangan tersebut dimanfaatkan oleh Jayakatwang(Raja Kediri) untuk merebut
kekuasaan
o Pada saat terjadi serangan, Kertanegara sedang melakukan upacara Tantrayana,
sehingga dengan mudah dikalahkan. Kediri merebut kekuasaan Singasari.
Ekonomi
Pertanian, perdagangan, kerajinan; kegiatan perdagangan dilakukan selama 5 hari
pasaran, perdagangan dengan luar kerajaan sudah baik.
16
Sosial
Terbagi 2 kela:bangsawan dan rakyat; pejabat memiliki wilayah yang dapat dikenakan
pajak untuk membayar upeti pada raja;dibangun desa menurut hari pasaran jawa
Budaya dan Agama
Hasil karya Mpu Tanakung dan kitab Lubdhaka; dipengaruhi budaya hindu; agama
mayoritas Hindu; masyarakat berkesempatan mendapat pendidikan;kebudayaan seni
pertunjukan maju pesat
9. Majapahit
Sumber sejarah
Candi Simping dan Candi Antahpura
Tempat penghormatan Raden Wijaya
Kitab Negarakertagama
Menyebutkan terjadinya beberapa pemberontakan di masa Tribuwanatunggadewi.
Awal terbentuk
Awalnya merupakan tanah yang diberikan oleh Jayakatwang (Kediri) bagi Raden
wijaya (menantu Kertanegara dari Singasari)
Pada saat Singasari diserbu,Raden wijaya berhasil kabur dan meminta perlindungan
pada Arya Wiraraja (Bupati Madura)
Raden Wijaya membangun pemukiman di Desa Tarik, yang kemudian diberi nama
daerah Majapahit
Tahun 1292, armada Cina dating untuk menyerang Kertanegara (singasari), tapi
Kertanegara sudah dibunuh Jayakatwang
Raden Wijaya memanfaatkan situasi, dia masuk ke dalam pasukan Cina dan
menyerang Jayakatwang di Kediri
Setelah Jayakatwang kpasukan Cina berpesta. Pada saat ini dimanfaatkan Raden
Wijaya untuk menyerang pasukan Cina tersebut.
Raden Wijaya berhasil mengusir pasukan Cina kembali ke asalnya dan sejak saat itu
kerajaan Majapahit dianggap sudah berdiri
Raja-raja
Raden Wijaya
o Terjadi pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Nambi. Semuanya dapat
dipadamkan
o Meninggal dan dihormati di 2 tempat: Candi Simping dan Candi Antahpura
Jayanegara
o Anak Raden Wijaya
o Terjadi pemberontakan Nambi (sisa dari jaman Raden Wijaya), Kuti, dan Semi.
16
o Diselamatkan oleh pasukan pengawal di bawah pimpinan Gajah Mada pada waktu
pemberontakan Semi
o Dibunuh anggota dharmawangsa bernama Tanca
Bhre Kahuripan / Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardhani
o Adik dari Jayanegara
o Suami: Cakradhara yang berkuasa di Singasari dengan gelar Kertawardhana
o Terjadi beberapa pemberontaka, yang paling berbahaya: Sadeng dan Keta.
Akhirnya dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.
o Pada masa ini, Gajah Mada melkaukan sumpah Palapa
Hayam Wuruk
o Memerintah sebagi raja, didampingi Gajah Mada sebagai Patih Hamangkubumi
o Masa pemerintahannya adalah masa kejayaan
o Wafatnya Gajah Mada merupakan titik tolak kemunduran Majapahit, dan keadaan
memburuk ketika kemudian Hayam Wuruk juga wafat.
o Memiliki putri bernama Kusumawardhani dan putra (bukan dari permaisuri)
bernama Bhre Wirabhumi. Hak pemerintahan Majapahit dipegang oleh
Kusumawardhani, tapi Wirabhumi diberi kekuasaan di daerah Blambangan
Wikramawardhana
o Menantu dari Hayam Wuruk, suami dari putri Kusumawardhani
o Ketika Kusumawardhani meninggal, beralih menjadi pertapa
Suhita
o Anak dari Wikramawardhana
o Ditunjuk menjadi ratu Majapahit oleh ayahnya Karen ayahnya menjadi pertapa
o Kemunduran
o Terjadi perang antara keluarga Wirabhumi dan WikramawardhanaPerang
Paregreg
o Perang berhentti ketika Bhre Wirabhumi terbunuh
o Perang saudara ini melemahkan Majapahit, satu per satu wilayahnya melepaskan
diri, tidak ada raja yang cukup kuat untuk megatur wilayah sedemikian luas.
o Skitar tahun 1500 (sirna ilang kertaning bumi) Majapahit diperkirakan runtuh
Ekonomi
Pertanian: padi lada, dsb;pada masa Hayam Wuruk, kesejahteraan warga sangat
diperhatikan
Sosial
Upeti digunakan untuk membuat sarana umum untuk kepentingan masyarakat; karena
wilayahnya luas, system pemerintahannya harus kuat; terdapat dewan mentri
Budaya dan Agama
Hindu-Budha, ada toleransi beragama; banyak kitab disusun oleh pujangga besar
16
10. Kerajaan Sunda
Terletak di bagian Barat pulau Jawa (provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat sekarang)\
Sumber sejarah
Prasasti Kebon Kopi II tahun 854 Saka (932 Masehi)
Prasasti Sanghyang Tapak
Tugu Sunda Kelapa
Tempat sakral (Gunung Pulosari)
Pendiri Kerajaan Sunda : Raja Tarusbawa
Raja terakhir Kerajaan Sunda : Prabu Suryakancana
segi ekonomi (pertaniannya),
sosial dan budaya berkembang
Menjalin hubungan dengan kerajaan Galuh (kerajaan Sunda-Galuh)
Kemunduran
Serangan dari Kesultanan Banten.
11. Pajajaran
Sumber sejarah
Kitab Pararaton
Menceritakan perang Bubat
Prasasti Batu Tulis
Menyebutkan gnama lain Hyang Bunisora: Prabu Guru Dewataprani
Catatan Tome Pires
Menyebutkan bahwa di wilayah timur Pajajaran telah terdapat banyak penagnut
Islam. Pengaruh islam (dari kerajaan Demak) belum masuk sampai ke pusat kerajaan.
Raja-raja
Sena
Pada masanya, tahta pernah direbut oleh Purbasora (saudaranya), tapi dapat direbut
kembali
Jayabhupati
Mengembangkan Hindu Waisnawa
Rahyang Niskala Watu Kencana
Memindahkan pusat kerajaan dari Galuh ke Kawali
Rahya Dewa Niskala
Sri Baduga Maharaja
Perang dengan Majapahit (perang Bubat)
Wafat dalam perang
Hyang Bunisora
Pengasuh putra mahkota Wastu Kencana
Disebut juga Prabu Guru Dewataprani (menurut prasasti Batu Tulis)
Wastu Kencana
16
Tohaan
Sang Ratu Jayadewata
Diperkirakan telah terdapat penduduk beragama Islam (menurut catatan Tome Pires)
Meminta bantuan Portugis untuk melawan Demak
Ratu Samiam
Pada masanya, pelabuhan Sunda Kelapa berhasil direbut Faletehan dari Demak
Prabu Ratu Dewata
o Berusaha mempertahankan Pajajaran dari Maulana Hassanudi dan Maulana Yusuf
(anak M.Hasanuddin) dari Banten
o Tahun 1579 dikuasai Banten.
o Orang Hindu Pajajaran yang tidak mau tunduk pada Islam, melarikan diri ke
pedalaman, menjadi suku badui
Ekonomi
Digolongkan sesuai pekerjaannya; ada 6 pelabuhan penting sbg pusat ekonomi;beredar
mata uang asing
Sosial
Telah dikenal sistem hidup bertingkat sesuai hierarki kerajaan
Budaya dan Agama
Hindu, Budha, kepercayaan asli
12. Bali
Sumber sejarah
Prasasti Sanur
Raja-raja
Sri Kesariwarmadewa
o Raja pertama Bali dari Dinasti Warmadewa
o Mengalahkan suku pedalaman Bali dan memerintah Bali dengan pusat di
Singhamandawa
Ugrasena
o Membuat beberapa kebijakan antara lain pembebasan beberapa desa dari
pajak karena dijadikan sumber penghasil kayu
o Membangun tempat suci dan pesanggrahan bagi peziarah
Tabanendra Warmadewa
o Istri: Sri Luhur Subhardika Dharmadewi
o Membangun pemandian suci Tirata Empul di Manukraya dekat Tampak
Siring
Jayasingha Warmadewa
16
Jayasadhu Warmadewa
Ratu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi
Diperkirakan sebagai putrid dari Mpu Sindok dari Mataram Kuno
Dharma Udayana Warmadewa
o Politik perkawinan antara Udayana dengan Gunapriya
Fharmapatni/Mahendrata (cicit Mpu Sindok)
o Banyak prasasti dalam huruf Nagari dan kawi, bahasa Bali Kuno dan
Sansekerta
Marakatapangkaja
o Putra kedua Udayana, adik Airlangga
o Menjadi raja karena Airlangga menjadi raja Medang (Airlangga menikah
dengan putrid Darmawangsa dari Medang)
o Memperhatikan kesejahteraan rakyatnya
o Membangun candi di Gunung Kawi
Anak Wungsu
o Adik Marakatapangkaja
o Menegeluarkan 28 prasasti yang menceritakan kegiatan pemerintahannya
o Raja dari Dinasti Warmadewa yang terakhir, karena tidak punya keturunan
Sri Walaprabu
Sri Sakalendukirana
Sri Suradhipa
Jayasakti
Ragajaya
Jayapangus
Paduka Batara Sri Artasura
o Berusaha mempertahankan kemerdekaan Bali dari serangan Majapahit, tapi
akhirnya gagal.
o Tahun 1343, Bali dikuasai Majapahit
Ekonomi
Pertanian, peternakan, perkebunan
Sosial
Ada kasta catur warna (tapi tidak seketat India); ketika diserang Majapahit, muncul
kelompok Wong Majapahit; selain kasta, masyarakat dibagi berdasarkan pembagian
tugas.
Budaya dan Agama
Hindu dan kepercayaan nenek moyang
16
Faktor penyebab kemunduran Kerajaan Hindu-Budha
a. Kedudukannya digantikan oleh munculnya Kerajaan Islam
b. Terjadi perang saudara (perebutan kekuasaan)
c. Tidak mengenal proses kaderisasi
d. Terjadinya bencana alam
RANGKUMAN KERAJAAN ISLAM DI
INDONESIA
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia :
Islam lahir di Jazirah Arab. Islam berkembang sampai ke Indonesia dibawa oleh
pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat, sekitar abad ke-7 dan 8
Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia :
Melalui perdagangan
Melalui perkawinan
Melalui pendidikan
Melalui dakwah/syiar agama
Melalui ajaran tasawuf
Melalui kesenian
Faktor pendorong Islam cepat berkembang di Indonesia :
Syarat masuk Islam mudah
Islam bersifat terbuka
Tidak mengenal sistem kasta
Disebarkan secara damai
Upacara sedehana dan biaya murah
Runtuhnya kerajaan majapahit
Peranan Wali Sanga :
Sebagai penyebar agama Islam
Pendukung berdirinya kerajaan Islam
Penasehat Raja
pendukung berkembangnya kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan Islam.
16
Media Dakwah Wali Sanga :
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Berkedudukan di Gresik Jatim.
Media : pondok pesantren
Sunan Ampel ( Raden Rahmad)
Berkedudukan : Ampel Denta Surabaya.
Media : pondok pesantren
Sunan Bonang ( R. Makdum Ibrahim)
Berkedudukan di Tuban jawa Timur.
Media : Bonang, Gending Ciptaan : gendhing Dharma
Sunan Giri ( R. Paku)
Berkedudukan di Giri dekat Gresik Jatim.
Media : dolanan anak-anak, gendhing pucung dan asmaradhana
Sunan Drajat ( Syarifudin )
Berkedudukan di Drajat, Lamongan, Jatim.
Media : Gamelan Jawa, gendhing pangkur
Sunan kalijaga ( Jaka Said)
Berkedudukan di Kadilangu, Demak, Jateng
Media : dending dhandhanggula, lukisan batik, wayang, bedhug dan kentongan, baju
taqwa
Sunan Kudus ( Jafar Shodiq )
Berkedudukan Di Kudus, Jateng
Media : dendhing maskumambang dan mijil
Sunan Muria ( Raden Umar Said)
Berkedudukan Di lereng Gunung Muria Jateng
Media : gamelan Jawa, gendhing sinom dan kinanti
Sunan Gunung Jati (Syarif H )
Berkedudukan Di Gunungjati, Cirebon, Jabar
Media : Pondok pesantren
Sumber sejarah masuknya Islam :
Abad VII M
Kronik dinasti Tang : dipantai Sumatera Utara ada pemukiman pedagang Arab Islam
Abad XI M
Makam Fatimah Binti Maimun di Leran Gresik Jawa Timur
Abad XIII M
Makam Sultan Malik As Shaleh, Catatan Marcopolo
Abad XIV M
Makam Muslim di Troloyo dan Trowulan
Abad XV
16
Catatan Ma-Huan
Abad XVI
Suma Oriental dari Tome Pires (orang Portugis)
Kerajaan Islam di Indonesia1. Kerajaan Perlak
Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia.
Perlak adalah sebuah kerajaan dengan masa pemerintahan cukup panjang.
Kerajaan berdiri pada tahun 840
Memiliki mata uang sendiri yang terbuat dari:
emas (dirham),
perak (kupang)
tembaga atau kuningan
Raja
Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225 – 249 H / 840 – 964 M).
Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662
H/1225-1263 M).
Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat (662-692 H/1263-
1292 M).
Kerajaan runtuh pada tahun 1292
Keruntuhannnya disebabkan bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai
2. Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Islam kedua di Indonesia setelah kerajaan perlak, berdiri pada abad ke-13
Letak : Aceh Utara (Kab. Loukseumawe)
Letaknya strategis di jalur perdagangan India-Cina
Berperan besar dalam penyebaran dan pengembangan islam ke Minagkabau, Jambi,
Malaka, Jawa, dan daerah di Semenanjung Malaka
Tahun 1522 : Samudra Pasai diduduki oleh Portugis
Sumber sejarah
Catatan perjalanan Ibnu Batutta
Nisan Sultan Malik al Saleh
Raja-raja yang memerintah :
Meurah Silau (S. Malik Al-Shaleh)
o Penyatuan kerajaan samudra dan pasai
o Sultan pertama
S. Malik Al-Thahir
o Ibnu Batutta berkunjung di Samudra Pasai pada tahun 1345
o Mempunyai sikap baik kepada para ulama dan rakyatnya
16
o Perdagangan maju (banyak pedagang yang datang dari Jawa, cina, dan India)
S. Muhammad (S. Malik Al-Thahir)
Penyebab runtuh :
berdirinya kerajaan Malaka
dikuasai Portugis
3. Kesultanan Malaka
Wilayah Kesultanan Malaka: Pahang, Indragiri, Kampar, Tumasik, Sumatera Utara, Aceh
Raja
Muhamad Iskandar Syah (1414 – 1424) pendiri Kerajaan Malaka
Sultan Mansur Syah (1458-1477)
Sultan Alaudin Syah (1477-1488)
Sultan Mahmud Syah (1488-1511)
Memiliki hubungan politik dan dagang dengan Gujarat, Cina, Benggala serta
pelabuhan-pelabuhan di Jawa. Sistem birokrasi dan feodalisme sultan, pembesar dan
golongan bangsawan melemahkan Malaka di bidang politik dan pertahanan.
Penyebab keruntuhan
serangan Bangsa Portugsi dibawah pimpinan Alfonso d’Alberquerqe
4. Kerajaan Aceh
Letak : Aceh
Pusat pemerintahan : di Kutaraja
Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: kaum bangsawan (golongan teuku)
kaum ulama (golongan tengku atau teungku)
Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh meliputi :
Johor, Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan
Nias.
Raja-raja yang memerintah :
Sultan Ibrahim dengan gelar Ali Mughayat Syah
Sultan Iskandar Muda (zaman keemasan)
Adat Mahkota Alam (undang-undang tata pemerintahan)
Sultan Iskandar Thani
Aceh mengalami kemunduran
Faktor pendukung perkembangan Aceh
Letak strategis
Malaka jatuh ketangan Portugis
Memiliki komoditas ekspor
Penyebab runtuhnya Aceh :
Kekalahan Aceh melawan VOC
Persaingan antara bangsawan dan ulama
Persaingan antara penganut faham Syamsudin as Samatrani dengan Nurudin ar-Raniri
16
Bawahan banyak yang melepaskan diri
5. Kerajaan Demak
Letak : Demak, Jawa Tengah
Peninggalan : Masjid Agung Demak
Pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di
bawah kekuasaan Majapahit
Faktor pendukung kebesaran Demak
Runtuhnya majapahit
Bawahan Majapahit banyak yang bergabung ke Demak
Menguasai jalur perdagangan di perairan Jawa
Jatuhnya malaka ke tangan Portugis
Didukung para Wali
Raja-raja yang memerintah :
Raden Patah bergelar Sultan Alam Akhbar al Fatah
pendiri Kerajaan Demak
Pati Unus
membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa.
Sultan Trenggana
Demak mengalami masa kejayaan
Runtuhnya kerajaan :
Perebutan kekuasaan antara Arya Penangsang dengan Sunan Prawata
6. Kerajaan Pajang
Letak : Pajang, Jawa Tengah
Raja-raja yang memerintah :
Joko tingkir dengan gelar Sultan Hadiwijaya
Pendiri kerajaan pajang
Pangeran Benawa
Sutawijaya
Memindahkan pusat pemerintahan dari pajang ke mataram
Penyebab runtuh :
Pemberontakan dari Arya Pangiri (putra Sunan Prawoto)
7. Kerajaan Mataram Islam
Letak : Kota Gede, Yogyakarta
Raja-raja yang memerintah :
Panembahan Senopati
Sultan Anyakrawati
Sultan Agung Hanyakrakusuma
o zaman keemasan
16
o kebijakan Sultan Agung :
Menyatukan seluruh P.Jawa kecuali : Banten, Cirebon, Mataram
Mengusir VOC 2x, namun gagal
membuat kalender Jawa
memadukan unsur Islam dengan budaya Jawa
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pertanian
menulis kitab Sastra Gendhing
wilayah kerajaan dibagi menjadi Kutagara, Negara Agung, Mancanegara,
daerah Pesisiran
Amangkurat I
o Pengaruh Belanda mulai masuk dan berkembang di Kerajaan Mataram.
o Th. 1755 Perjanjian Gianti (Mataram terpecah menjadi dua) :
Ngayogyakarta Hadiningrat (Kesultanan Yogyakarta) yang berpusat di
Yogyakarta dengan raja Mangkubumi yang bergelar Hamengku Buwono I dan
Kesuhunan Surakarta yang berpusat di Surakarta dengan raja Susuhunan
Pakubuwono III. Dengan demikian, berakhirlah Kerajaan Mataram.
o Th. 1757 Perjanjian Salatiga (Mataram terpecah menjadi empat yaitu) :
Kesultanan Yogyakarta
Kasultanan Surakarta
Pakualaman
Mangkunegara
8. Kerajaan Cirebon
Letak : Cirebon Jawa Barat
Raja
Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati)
o pendiri kerajaan Cirebon dan Banten
o salah satu anggota Walisanga
Pangeran Ratu (Panembahan Yusuf)
Panembahan Girilaya (1650-1662)
Martawijaya (Panembahan Sepuh)
Kartawijaya (Panembahan Anom)
o Cirebon berhasil dikuasai VOC pada akhir abad ke-17 berdasarkan Perjanjian
Kartasura 1705.
Penyebab runtuh :
Tahun 1679 : Cirebon dipecah menjadi Kasepuhan dan Kanoman
9. Kerajaan Banten
Letak : Banten, Jawa Barat
16
Raja-raja yang memerintah :
Sultan Hasanudin
Banten melepaskan diri dari Demak
Panembahan Yusuf
Berhasil meluaskan wilayah ke Pajajaran
Maulana Muhammad (Kanjeng Ratu Banten)
Abu Mufakir
Belanda mendarat di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman
Abu Ma’ali
Sultan Ageng Tirtayasa
Zaman keemasan Banten diraih
Penyebab runtuh :
Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji (putranya) akibat politik adu
domba Belanda
10. Kerajaan Makasar (Gowa-Tallo)
Letak : Sulawesi selatan.
Pusat perdagangan (Ibu Kota) : Sombaopu
Raja-Raja yang memerintah
Sultan Allaudin
Sultan Muhammad Said
Sultan Hasanudin (Ayam Jantan dari Timur “De Hantjes van Het Oosten”)
o Zaman Keemasan diraih. VOC berkali-kali menyerang Makasar selalu gagal.
Makasar mulai terdesak setelah VOC bekerjasama dengan Aru Palaka (raja
Bone). Akhirnya Hasanudin harus menandatangani Perjanjian Bongaya.
Perjanjian Bongaya
o Belanda mendapat monopoli dagang di Makassar
o Makassar harus melepaskan jajahannya
o Belanda boleh mendirikan benteng di Makassar
o Aru Palaka harus diakui sebagai Raja Bone
Mapasomba
o Beliau juga menentang VOC, akan tetapi perjuangannya tidak berhasil karena VOC
sudah memiliki benteng pertahanan yang kuat di Makasar. Akibatnya Makasar dapat
dikalahkan.
11. Kerajaan Ternate Dan Tidore
Letak : Maluku
Kedua kerajaan ini selalu bersaing terutama dalam bidang perdagangan. Masing-masing kerajaan
kemudian membuat persekutuan dagang,
Ternate (Uli Lima) dengan anggota Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon
16
Tidore ( Uli Siwa) dengan anggota Tidore, Jailolo, Makean, Halmahera dan pulau-
pulau kecil sampai Papua
Raja Ternate :
Zainal Abidin
Sultan Tabariji
Sultan Hairun
Portugis berusaha memonopoli rempah-rempah. Sikap tersebut ditentang tegas oleh
masyarakat Ternate. Portugis menggunakan siasat mengundang sultan Hairun ke
benteng untuk berdamai, namun dengan liciknya Sultan Hairun dibunuh.
Sultan Baabullah ( zaman keemasan)
Berhasil menyatukan seluruh rakyat Maluku dan berhasil mengusir Portugis dari
maluku pada tahun 1575.
Zaman keemasan Tidore : Sultan Nuku
12. Kesultanan banjar
Terletak di kota Banjarmasin
Didirikan oleh Pangeran Samudra (Sultan Suryanullah)
Sumber sejarah : Hikayat Banjar
Perdagangan berkembang baik, letak strategis
Menjalin kerjasam dengan kesultanan Demak
Peninggalan Kerajaan Islam
Masjid
Masjid bermakna tempat sujud, yakni tempat orang melakukan salat menurutperaturan Islam.
Ciri-ciri masjid di Indonesia :
o Masjid mempunyai denah bujur sangkar
o Pada sisi barat terdapat bangunan yang menonjol untuk mihrab
o Di kedua sisi masjid kadangkala ada serambi di atas pondasi yang agak tinggi
o Atap masjid kebanyakan beratap tumpang
o Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang
o Di dalam masjid terdapat sokoguru
o Di kiri/kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan
shalat
o Letak masjid tepat di tengah – tengah kota atau dekat dengan istana
Keraton
16
Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan penting yang menyangkut
urusan kerajaan, yang digunakan sebagai lambang kekuasaan pemerintahan. Keraton juga
sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarganya.
Contoh keraton adalah: Keraton Kasepuluhan dan Kanoman (Cirebon), Keraton Banten
(Srosowan), Keraton Demak, Keraton Yogyakarta, Kerato Surakarta, Keraton Samudera
Pasai, dan Keraton Kasultanan Aceh.
Batu Nisan
Nisan adalah tonggak pendek dari batu yang ditanam diataas gundukan tanah
sebagai tanda kubur yang biasanya dipasang diujung utara dan selatan jirat. Di batu nisan
juga terdapat tulisan kaligrafinya
Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni melukis indah. Seni kaligrafi berkembang mulai abad ke-16
( ada juga yang menyebutkan abad 14 awal ). Kaligrafi itu adalah berupa tulisan indah
dalam bahasa arab.
Seni Sastra
Hikayah, sebuah karya sastra berupa dongeng sebagai pelipur lara atau penyemangat.
Salah satunya adalah Hikayah Amir Hamzah,
Babad, adalah cerita sejarah berupa uraian yang disertai bukti dan fakta. Misalnya
Babad Giyanti.
Syair, merupakan puisi lama, terdiri empat baris per bait, dan bersajak sama. Syair
antara lain adalah Syair Abdul Muluk.
Suluk, ialah kitab yang menjelaskan tentang ilmu “tasawuf”. Suluk merupakan karya
sastra islam tertua di Nusantara. Suluk Wujil adalah salah satu suluk yang terkenal.
Seni Tari
Di beberapa daerah ada beberapa tarian yang bernafaskan Islam. Seperti permainan
Debus di Minangkabau, Aceh.
Seni Gamelan
Pada upacara peringatan hari besar Islam seperti Maulud Nabi Muhammad, SAW
dibunyikan gamelan sekaten.