keputusan presiden republik indonesia nomor 92 tahun 1998 tentang...

47
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYER, COPENHAGEN, 1992 (PROTOKOL MONTREAL TENTANG ZAT-ZAT YANG MERUSAK LAPISAN OZON, COPENHAGEN, 1992) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai hasil persidangan Negara-negara Anggota The Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir pada sidang Ke-IV, tanggal 23-25 Nopember 1992, di Copenhagen, Denmark, telah diterima Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer, Copenhagen, 1992 (Protokol Montreal tentang Zat-zat yang Merusak Lapisan Ozon, Copenhagen, 1992); b. bahwa sehubungan dengan itu, dan sesuai dengan Amanat Presiden Republik Indonesia kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 2826/HK/1960 tanggal 22 Agustus 1960 tentang Pembuatan Perjanjian-perjanjian dengan Negara Lain, dipandang perlu untuk mengesahkan Protocol tersebut dengan Keputusan Presiden; Mengingat : Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar 1945; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYER, COPENHAGEN, 1992 (PROTOKOL MONTREAL TENTANG ZAT-ZAT YANG MERUSAK LAPISAN OZON, COPENHAGEN, 1992). Pasal 1 Mengesahkan Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer, Copenhagen, 1992 (Protokol Montreal tentang Zat-zat yang Merusak Lapisan Ozon, Copenhagen, 1992), sebagai hasil persidangan Negara-negara Anggota The Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir pada sidang Ke-IV, tanggal 23-25 Nopember 1992 di Copenhagen, Denmark, 1992, *33643 yang naskah aslinya dalam bahasa Inggeris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagaimana terlampir pada Keputusan Presiden ini. Pasal 2 Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah terjemahan Protocol dalam bahasa Indonesia dengan salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggeris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, maka yang berlaku adalah salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggeris.

Upload: truonganh

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYER, COPENHAGEN, 1992 (PROTOKOL MONTREAL

TENTANG ZAT-ZAT YANG MERUSAK LAPISAN OZON, COPENHAGEN, 1992)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa sebagai hasil persidangan Negara-negara Anggota The Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir pada sidang Ke-IV, tanggal 23-25 Nopember 1992, di Copenhagen, Denmark, telah diterima Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer, Copenhagen, 1992 (Protokol Montreal tentang Zat-zat yang Merusak Lapisan Ozon, Copenhagen, 1992);

b. bahwa sehubungan dengan itu, dan sesuai dengan Amanat Presiden Republik Indonesia kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 2826/HK/1960 tanggal 22 Agustus 1960 tentang Pembuatan Perjanjian-perjanjian dengan Negara Lain, dipandang perlu untuk mengesahkan Protocol tersebut dengan Keputusan Presiden;

Mengingat :

Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar 1945;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYER, COPENHAGEN, 1992 (PROTOKOL MONTREAL TENTANG ZAT-ZAT YANG MERUSAK LAPISAN OZON, COPENHAGEN, 1992).

Pasal 1

Mengesahkan Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer, Copenhagen, 1992 (Protokol Montreal tentang Zat-zat yang Merusak Lapisan Ozon, Copenhagen, 1992), sebagai hasil persidangan Negara-negara Anggota The Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir pada sidang Ke-IV, tanggal 23-25 Nopember 1992 di Copenhagen, Denmark, 1992, *33643 yang naskah aslinya dalam bahasa Inggeris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagaimana terlampir pada Keputusan Presiden ini.

Pasal 2

Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah terjemahan Protocol dalam bahasa Indonesia dengan salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggeris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, maka yang berlaku adalah salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggeris.

Page 2: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Pasal 3

Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998 NOMOR 105

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Juni 1998PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdBACHARUDDIN JUSUF HABIBIEDiundangkan di Jakartapada tanggal 23 Juni 1998MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIAttdAKBAR TANDJUNG

---------------------------

CATATAN

PENDAHULUAN

1. Kesimpulan yang diambil pada tahun 1985 dalam Konvensi Wina tentang perlindungan terhadap lapisan ozon, di lanjutkan pada tahun 1987 dalam Protokol Montreal yang membicarakan tentang partikel yang dapat merusak lapisan ozon. Hal ini merupakan awal mula dari kerjasama seluruh dunia untuk perlindungan terhadap lapisan ozon di Stratosphere. Dua pertemuan yang diadakan oleh para pihak dari Konvensi Wina pada tahun 1989 dan 1991 dan 4 pertemuan para pihak protokol Montreal yang diadakan setiap tahun dari tahun 1989 sampai dengan 1992 menghasilkan keputusan-keputusan penting yang dirancang untuk melaksanakan tujuan dari Konvensi dan protokol tersebut. Pertemuan kedua dan keempat para pihak dari protokol Montreal telah diterima menurut prosedur yang tertera dalam Paragraf 9 dari artikel ke-2 protokol *33644 Montreal, penyesuaian-penyesuaian tertentu dan pengurangan tingkat produksi dan konsumsi dari zat-zat yang dikendalikan terdapat pada Annex A dan B dari protokol dan dua amandemen untuk protokol tersebut sesuai dengan prosedur yang tertera dalam paragraf ke-empat dari artikel ke sembilan pada konvensi Wina.

2. Edisi ketiga dari buku pegangan protokol Montreal ini memperbaharui edisi 1992 terdahulu dengan memasukkan keputusan-keputusan dari pertemuan keempat di Copenhagen pada bulan November 1992. Dengan memasukkan keputusan-keputusan tersebut dalam protokol penyesuaian dan amandemen telah dapat diterima dalam pertemuan tersebut. Selain itu juga memasukkan beberapa keputusan baru yang penting dari Komite Eksekutif dari Dana Multilateral.

3. Penyesuaian Copenhagen, sehubungan dengan artikel 2 paragraf 9 (d) dari protokol Montreal, mengikat seluruh pihak dan dilaksanakan pada tanggal 22 September 1993. Dalam buku pegangan, penyesuaian tersebut di cetak di teks protokol 1987. Teks protokol 1987 yang digantikan oleh penyesuaian, tidak dicetak kembali.

4. Amandemen London telah dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 1992. Di dalam buku pegangan bagian amandemen telah di cetak dengan cetakan tebal bersama dengan versi protokol Montreal 1987. Bagian dari protokol 1987 yang tidak berlaku lagi sejak dari tanggal berlakunya amandemen London untuk negara-negara yang telah meratifikasi amandemen telah di golongkan di dalam (tanda) kurung besar. 65 pihak telah meratifikasi amandemen London sampai dengan 31 Juli 1993. Amandemen Copenhagen dicetak pada buku pegangan dalam huruf miring. Dimana sebagian teks amandemen Copenhagen berfungsi untuk menambahkan atau menggantikan sebagian teks dari

Page 3: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

amandemen London. Bagian dari amandemen Copenhagen itu terlihat pada kurung besar (). Amandemen Copenhagen akan berlaku pada tanggal 1 Januari 1994 jika setidaknya 20 ratifikasi dari amandemen terkumpul sebelum tanggal tersebut. Jika tidak, amandemen Copenhagen tersebut akan berlaku pada hari ke-90 setelah penerimaan ratifikasi yang ke-20.

5. Keputusan dari pihak-pihak protokol Montreal pada ke-4 pertemuannya dilampirkan pada teks protokol, dan diklasifikasikan menurut masing-masing artikel yang berhubungan. Keputusan-keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan hukum. Dilihat dari hubungan yang dekat antara protokol Montreal dan konvensi Wina, keputusan konferensi dari seluruh pihak pada konvensi Wina di Helsinki dan Nairobi bersama teks konvensi telah digabungkan ke dalam buku pegangan.

6. Diharapkan bahwa buku ini dapat berguna. Akan diperbaharui, seperti yang diperlukan, setelah tiap pertemuan pihak dilaksanakan. Usulan-usulan untuk memperbaiki format atau isi buku pegangan ini akan selalu diterima.

*33645 PROTOKOL MONTREAL TENTANG ZAT-ZAT YANG MERUSAK LAPISAN OZONYANG DISESUAIKAN DAN DIAMANDEMENKAN PADA PERTEMUAN KEDUAPARA PIHAK DI LONDON, 27-29 JUNI 1990 DAN AMANDEMENSELANJUTNYA PADA PERTEMUAN KETIGA PARA PIHAK DI NAIROBI,19-21 JUNI 1991 DAN PADA PERTEMUAN KEEMPAT PARA PIHAK DICOPENHAGEN, 23-25 NOPEMBER 1992

Para pihak dari protokol ini,

Menjadi pihak dari konvensi Wina untuk perlindungan lapisan ozon.

Memikirkan kewajiban mereka sesuai konvensi tersebut untuk mengambil langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan menghadapi efek yang disebabkan oleh atau yang sejenis yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas manusia yang mengubah atau yang sejenisnya yang mengubah lapisan ozon.

Mengakui emisi-emisi seluruh dunia dari zat-zat dimaksud dapat berarti menghabiskan dan mengubah lapisan ozon yang mengakibatkan efek-efek merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Menyadari efek-efek iklim yang potensial dari emisi-emisi zat-zat ini.

Mengetahui bahwa langkah-langkah yang diambil untuk melindungi lapisan ozon dari penipisan harus didasarkan pada pengetahuan ilmiah yang relevan, dengan mempertimbangkan hal-hal tehnis dan ekonomis.

Menetapkan untuk melindungi lapisan ozon dengan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengatur emisi total global dari zat-zat yang merusak tersebut, dengan tujuan akhirnya dari penghapusan ini didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan, memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan ekonomis dan mengingat kebutuhan perkembangan dari negara-negara berkembang.

Mengakui bahwa ketetapan khusus diperlukan untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang (untuk zat-zat ini), termasuk ketetapan penambahan sumber-sumber dana dan akses teknologi-teknologi yang relevan, mengingat bahwa besarnya keperluan dana dapat diramalkan dan dana tersebut berbeda pada kemampuan dunia untuk tujuan menghadapi masalah yang telah terbukti secara ilmiah merusak ozon dan efek-efek bahayanya.

Page 4: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Tidak ada langkah-langkah pencegahan untuk mengatur emisi dari chlorofluorocarbon tertentu yang telah diambil ditingkat nasional dan regional.

Mempertimbangkan pentingnya promosi kerjasama internasional dalam (riset dan pengembangan ilmiah dan teknologi) riset, perkembangan dan alih teknologi alternatif yang berhubungan dengan pengaturan dan pengurangan emisi-emisi dari zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon, terutama dengan mengingat Kepentingan khusus dari negara-negara berkembang.

*33646 TELAH DISETUJUI SEBAGAI BERIKUT:

ARTIKEL 1: DEFINISI-DEFINISI

Maksud-maksud dari protokol ini:

1. Konvensi (convention) berarti konvensi Wina untuk perlindungan lapisan ozon, disetujui pada tanggal 22 Maret 1985.

2. Pihak-pihak (Parties) artinya selain yang diidentifikasikan dalam teks, adalah pihak-pihak dari protokol.

3. Sekretariat (secretariat) artinya sekretariat dari konvensi.

4. Zat yang dikendalikan (controlled substance) artinya zat-zat yang tercantum dalam Annex A atau Annex B (Annex A, Annex B, atau Annex E) dari protokol ini, baik berdiri sendiri atau dalam bentuk gabungan. Termasuk isomer-isomer dari zat tersebut, kecuali yang disebutkan pada Annex yang relevan, tetapi terkecuali, (bagaimanapun juga), zat yang dikendalikan atau campuran yang ada dalam produk buatan selain yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan dari zat tersebut.

5. Produksi (production) artinya jumlah dari zat yang dikontrol yang di produksi, dikurangi jumlah yang dimusnahkan oleh teknologi yang disetujui para pihak dan dikurangi seluruh jumlah yang digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan zat-zat kimia lain. Jumlah yang di daur ulang dan digunakan kembali tidak akan dipertimbangkan sebagai "produksi".

6. Konsumsi (consumption) artinya produksi ditambah impor dikurangi ekspor dari zat yang dikendalikan.

7. Tingkat yang dihitung (calculated level) dari produksi, impor, ekspor, dan konsumsi artinya tingkat yang ditentukan menurut artikel 3.

8. Rasionalisasi industri (industrial rationalization) artinya pemindahan seluruh atau sebagian tingkat produksi yang dihitung dari satu pihak lain ke pihak lain yang bertujuan untuk mencapai efisiensi ekonomi atau menghadapi kerugian yang diantisipasi akibat berkurangnya persediaan sebagai akibat dari penutupan pabrik.

ARTIKEL 2: LANGKAH-LANGKAH PENGENDALIAN

1. (tergabung dalam artikel 2a dimana penyesuaian tersebut dibuat pada pertemuan kedua para pihak di London tahun 1990).

2. Telah diganti oleh artikel 2b.

Page 5: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

3. & 4. telah diganti pada artikel 2a.

*33647 5. (Setiap pihak yang tingkat produksi untuk zat-zat yang dikendalikan yang dihitung tahun 1986 yang termasuk dalam kelompok 1 dari Annex A kurang dari 25 kiloton dapat, untuk tujuan rasionalisasi industri, dipindahkan kepada atau menerima dari pihak lain. Produksi yang melebihi batas diatur dalam paragraf 1, 3, dan 4 yang menetapkan bahwa tingkat perhitungan gabungan total untuk produksi dari pihak yang bersangkutan tidak melebihi batas produksi yang diatur pada artikel ini. Pemindahan apapun dari produksi seperti itu harus diberitahukan ke sekretariat, tidak lama setelah pengalihan).

5. Setiap pihak dapat, untuk satu periode pengaturan atau lebih, mengalikan ke pihak lain sebagian dari tingkat produksi yang dihitung yang diatur dalam artikel-artikel 2A sampai 2E (dan artikel 2H) ditetapkan bahwa tingkat perhitungan gabungan total produksi dari pihak yang bersangkutan untuk semua kelompok zat yang dikendalikan tidak melebihi batas produksi yang diatur dalam artikel in untuk kelompok tersebut. Pemindahan produksi seperti itu harus diberitahukan kesekretariat oleh pihak yang bersangkutan, menyatakan waktu dari pemindahan tersebut dan periode pemberlakuannya.

5.bis Setiap pihak yang tidak termasuk dalam paragraf 1 artikel 5 dapat, untuk satu periode pengaturan atau lebih, mengalihkan kepada pihak yang lain sebagian dari tingkat konsumsi yang dihitung yang diatur dalam artikel 2F, menetapkan bahwa tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Kelompok 1 Annex A dari pihak yang mengalihkan bagiannya tingkat konsumsinya tidak lebih dari 0,25 Kg per kapita pada tahun 1989 dan tingkat perhitungan gabungan total konsumsi dari pihak yang bersangkutan tidak melebihi batas konsumsi yang diatur dalam artikel 2F. Pemindahan konsumsi seperti itu harus diberitahukan ke sekretariat oleh setiap pihak, yang berkepentingan yang menyatakan pemindahan tersebut dan waktu pemberlakuannya.

6. Setiap pihak yang tidak termasuk dalam artikel 5, yang mempunyai fasilitas untuk memproduksi zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A atau Annex B yang sedang dalam pembangunan atau dibangun untuk keperluan tersebut sebelum tanggal 16 September 1987, dan disediakan untuk dalam perundang-undangan nasional sebelum 1 Januari 1987, akan mungkin dari fasilitas tersebut menambah produksi zat-zat tersebut untuk tahun 1986, yang disediakan bertujuan untuk mencapai tingkat produksi yang dihitung tahun 1986, yang menetapkan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut akan lengkap pada 31 Desember 1990 dan produksi tersebut tidak menaikkan tingkat perhitungan konsumsi tahunan untuk zat yang dikendalikan di atas 0,5 Kg per kapita.

7. Setiap pemindahan produksi yang ditujukan terhadap paragraf 5 atau setiap penambahan produksi yang *33648 ditujukan untuk paragraf 6 harus diberitahu kepada sekretariat, tidak lama setelah pengalihan atau penambahan.

8. (a) Para pihak yang menjadi negara Organisasi Integrasi Ekonomi Regional yang disebutkan dalam artikel 1 (6) dari Konvensi ini akan setuju bahwa mereka akan bersama-sama memenuhi kewajiban mereka mengenai konsumsi di bawah artikel ini dan artikel 2A sampai dengan 2E (artikel 2A sampai dengan 2H) dipersiapkan bahwa tingkat perhitungan konsumsi total tidak melebihi tingkat yang diwajibkan pada artikel ini dan artikel 2A sampai dengan E (artikel 2A sampai dengan 2H).(b) Para-pihak dalam beberapa persetujuan seperti itu harus memberitahukan kepada sekretariat tentang waktu dari persetujuan sebelum tanggal penurunan konsumsi sesuai dengan persetujuan yang bersangkutan.(c) Persetujuan seperti itu akan berlaku hanya bila semua negara dari protokol dan telah dicatat oleh sekretariat cara pelaksanaannya.

Page 6: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

9. (a) Berdasarkan pada pengkajian-pengkajian yang dibuat sehubungan dengan artikel 6, pihak-pihak dapat memutuskan apakah:

i. Penyesuaian-penyesuaian pada potensi penipisan ozon yang termasuk dalam Annex A dan/atau Annex B (Annex B, Annex C, dan/atau Annex E) harus dibuat dan jika sudah, penyesuaian apa yang harus dilaksanakan; dan

ii. Penyesuaian-penyesuaian selanjutnya dan pengurangan produksi atau konsumsi dari zat yang dikendalikan (dari tingkat 1986) harus dilakukan, dan jika sudah, apa jangkauannya, jumlah dan waktu penyesuaian dan pengurangan-pengurangan yang seharusnya.

(b) Proposal-proposal untuk penyesuaian-penyesuaian seperti itu harus dikomunikasikan kepada para pihak melalui sekretariat paling tidak 6 bulan sebelum pertemuan para pihak yang akan menyetujuinya.

(c) Dalam mengambil keputusan seperti itu, pihak-pihak harus berusaha untuk mencapai persetujuan melalui musyawarah. Apabila semua upaya dalam bermusyawarah telah dilakukan semaksimal mungkin, dan tidak dicapai persetujuan, keputusan tersebut harus, sebagai usaha terakhir, dapat diterima oleh dua pertiga dari hasil pemungutan suara mayoritas dari pihak-pihak yang hadir dan suara yang mewakili (minimum 50% dari total zat-zat yang dikendalikan dari para pihak), mayoritas pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel 5 hadir dan mengikuti pemungutan suara dan mayoritas pihak-pihak yang tidak hadir dan memilih;

*33649 (d) Keputusan-keputusan yang akan mengikat semua pihak, akan segera disampaikan kepada pihak-pihak melalui depositary. Selain yang ditetapkan dalam keputusan tersebut akan diberlakukan pada waktu 6 bulan dari tanggal sirkulasi komunikasi oleh depositary.

10. (a) Berdasarkan hasil pengkajian-pengkajian yang dibuat sehubungan dengan artikel 6 dari protokol ini dan menurut prosedur yang diatur dalam artikel 9 dari konvensi, pihak-pihak dapat memutuskan:

(i) Apakah setiap zat, dan jika ada, harus ditambahkan atau dipindahkan dari setiap Annex pada protokol ini, dan

(ii) Mekanisme, jangkauan dan waktu dari langkah-langkah pengendalian harus dilakukan terhadap zat ini;

(b) Setiap keputusan seperti itu akan efektif, dan dipersiapkan bahwa keputusan tersebut telah diterima oleh dua pertiga suara mayoritas dari pihak-pihak yang hadir memberikan suara.

11. Tidak terkecuali ketetapan-ketetapan yang ada dalam artikel ini dan artikel 2A sampai dengan 2E (artikel 2A sampai dengan 2H) para pihak harus mengambil langkah lebih ketat dari yang diperlukan oleh artikel-artikel 2A sampai 2E (artikel 2A sampai dengan 2H).

PENJELASAN TENTANG PENYESUAIAN-PENYESUAIAN

Pertemuan kedua dari para pihak protokol Montreal tentang zat-zat yang menipiskan lapisan ozon memutuskan, didasarkan pada kajian-kajian yang dibuat sesuai artikel 6 dari protokol, untuk menerima penyesuaian-penyesuaian dan pengurangan produksi dan konsumsi dari zat yang

Page 7: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

dikendalikan yang termasuk dalam Annex A dari protokol, sebagai berikut, dengan pengertian bahwa:

a) Acuan dalam artikel 2 pada "artikel ini" dan melalui protokol pada "artikel 2" harus diinterpretasikan sebagai acuan pada artikel 2, 2A dan 2B.

b) Acuan melalui protokol pada "paragraf 1 sampai dengan 4 dari artikel 2" harus diinterpretasikan sebagai acuan pada artikel 2A dan 2B; dan

c) Acuan pada paragraf 5 dari artikel 2 pada "paragraf 1.3, dan 4" harus diinterpretasikan sebagai acuan pada artikel 2A.

ARTIKEL 2A: CFCs

1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan sejak hari pertama dari bulan ketujuh setelah tanggal berlakunya protokol ini, dan pada setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung *33650 atas zat yang dikendalikan yang termasuk kelompok 1 dari Annex A tidak lebih dari tingkat konsumsinya yang dihitung pada tahun 1986. Pada akhir periode yang sama, setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih zat-zat ini harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat yang dikendalikan tidak lebih dari tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1986, tapi tingkat tersebut dapat naik tidak lebih dari 10% berdasarkan tingkat produksi pada tahun 1986. Kenaikan seperti itu diperbolehkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang termasuk dalam artikel 5 dan untuk tujuan rasionalisasi industri antar pihak.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 1 Juli 1991 sampai dengan 31 Desember 1992 tingkat konsumsinya dan produksi yang dihitung untuk zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok 1 Annex A tidak melebihi 150% dari tingkat produksi dan konsumsi yang dihitung untuk zat tersebut pada tahun 1986; dengan pengaruh dari 1 Januari 1993, periode kontrol 12 bulan untuk zat yang dikendalikan ini akan berjalan dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya.

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa periode 12 bulan mulai 1 Januari 1994 dan pada periode setiap 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok 1 Annex A setiap tahunnya tidak lebih dari 25% dari tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1986. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari bahan-bahan ini, untuk periode yang sama, memastikan bahwa tingkat perhitungan produksi zat-zat setiap tahunnya tidak lebih dari 25% dari tingkat perhitungan produksi pada tahun 1986. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel 5, tingkat perhitungan produksinya dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari tingkat perhitungan produksi pada tahun 1986.

4. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1996, dan pada setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung untuk zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok 1 Annex A tidak lebih dari nol. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari bahan-bahan itu, untuk periode yang sama, memastikan bahwa tingkat perhitungan produksi dari zat-zat tersebut tidak lebih dari nol. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat perhitungan produksinya dapat melebihi batas sampai dengan 15% dari tingkat perhitungan produksinya pada tahun 1986. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

Page 8: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTIKEL 2B: HALON

1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 *33651 bulan mulai 1 Januari 1992 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok II Annex A setiap tahunnya tidak lebih dari tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1986. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari zat-zat ini, untuk periode yang sama, memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari bahan-bahan tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1986. Tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksi yang dihitung dapat melebihi limit sampai dengan 10% dari tingkat perhitungan produksi pada tahun 1986.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1994 dan pada setiap 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok II Annex A tidak melebihi nol. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari zat ini, untuk periode yang sama akan memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat-zat tersebut tidak melebihi nol. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak yang berhubungan dengan paragraf 1 dari artikel 5, tingkat perhitungan produksinya dapat melebihi limit sampai dengan 15% dari tingkat perhitungan produksi pada tahun 1986. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

ARTIKEL 2C: CFC YANG TERHALOGENASI PENUH LAINNYA

1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1993, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok 1 Annex B setiap tahunnya tidak lebih dari 80% dari tingkat konsumsinya yang dihitung pada tahun 1989. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari zat-zat ini, untuk periode yang sama, akan memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat-zat tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari 80% dari tingkat perhitungan produksi pada tahun 1989. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksinya dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari tingkat produksi pada tahun 1989.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1994 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok I Annex B setiap tahunnya tidak lebih dari 25% dari tingkat konsumsinya yang dihitung pada tahun 1989. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari zat-zat ini, untuk periode yang sama, akan memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat-zat tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari 25% dari tingkat produksi pada tahun 1989. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang berhubungan dengan *33652 paragraf 1 dari artikel 5, tingkat produksinya dapat melebihi limit sampai dengan 10% dari tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1989.

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1996 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok I Annex B tidak melebihi nol. Setiap pihak yang memproduksi satu atau lebih dari zat ini, untuk periode yang sama, akan memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat-zat tersebut tidak melebihi nol. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik dari pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksinya dapat melebihi limit sampai dengan 15% dari tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1989. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

Page 9: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTIKEL 2D: KARBON TETRAKLORIDA

1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 1995, tingkat konsumsi zat yang dikendalikan dan termasuk pada kelompok II Annex B setiap tahunnya tidak lebih dari 15% dari tingkat konsumsi dari zat tersebut yang dihitung pada tahun 1989. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut untuk periode yang sama, akan memastikan bahwa perhitungan terhadap tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari 15% dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1989. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik para pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksi yang dihitung dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1989.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan sejak tanggal 1 Januari 1996, dan dalam setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok II Annex B tidak lebih dari nol. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut tidak lebih dari nol. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik para pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksinya dapat melebihi batas sampai dengan 15% dari tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1989. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

ARTIKEL 2e: 1,1,1,-TRIKLOROETAN (METIL KLOROFORM)

1. Setiap pihak memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1993, tingkat konsumsi yang dihitung untuk zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok III Annex B setiap tahunnya tidak lebih dari *33653 tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1989. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1989. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksi yang dihitung dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1989.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 1994 dan dalam setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok III Annex B tidak lebih dari yang telah ditentukan, setiap tahunnya, 15% dari tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1989. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut, untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut setiap tahunnya tidak lebih dari 15% dari tingkat produksinya yang dihitung pada tahun 1989. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksi yang dihitung dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari produksinya pada tahun 1989.

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 1996 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok III Annex B tidak lebih dari nol. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut, untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut tidak lebih dari nol. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, tingkat produksi dapat melebihi batas sampai dengan 15% dari tingkat produksinya yang dihitung untuk tahun 1989. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

Page 10: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTIKEL 2F: HIDROKHLOROFLOROKARBON

1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1996, dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C setiap tahunnya tidak melebihi, jumlah gabungan dari:

a) 3.1% dari tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1989 dari zat yang dikendalikan dan termasuk dalam kelompok I Annex A, dan

b) Tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1989 dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C.

2. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 *33654 bulan mulai 1 Januari 2004 dan dalam setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C setiap tahunnya tidak melebihi, 65% dari jumlah yang dihitung berdasarkan paragraf 1 dari artikel ini.

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 2010 dan pada setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C setiap tahunnya tidak lebih dari 35% dari jumlah yang dihitung berdasarkan pada paragraf 1 dari artikel ini.

4. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 2015 dan pada setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C setiap tahunnya tidak lebih dari 10% dari jumlah yang dihitung berdasarkan paragraf 1 artikel ini.

5. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 2020 dan dalam setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok 1 Annex C setiap tahunnya tidak melebihi 0,5% dari jumlah dihitung berdasarkan paragraf 1 artikel ini.

6. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 2030 dan dalam setiap periode 12 bulan sesudahnya tingkat konsumsi yang dihitung dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex c tidak melebihi nol.

7. Seperti pada 1 Januari 1996, setiap pihak akan berusaha untuk memastikan bahwa:

a) penggunaan zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C dibatasi penggunaannya apabila alternatif zat-zat lain yang lebih bersahabat dengan lingkungan atau teknologi tidak ada.

b) Penggunaan zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C tidak digunakan untuk penggunaan lain diluar penggunaan yang telah dilakukan selama ini, hal ini akan dicapai oleh zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A, B, dan C, kecuali dalam kasus yang jarang untuk perlindungan kehidupan manusia atau kesehatan manusia; dan

c) Zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C dipilih akan untuk mengurangi penipisan ozon, serta pertimbangan lingkungan, keselamatan dan pertimbangan ekonomis.

Page 11: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTIKEL 2G: HIDROBROMOFLOROKARBON

*33655 1. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1996, dan dalam setiap 12 bulan periode sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok III Annex C tidak lebih dari nol. Setiap pihak yang memproduksi zat-zat tersebut, untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat-zat tersebut tidak lebih dari nol. Paragraf ini akan diberlakukan dengan aman pada pihak-pihak yang telah diizinkan dimana tingkat produksi atau konsumsi nya telah disepakati.

ARTIKEL 2H: METIL BROMIDA

Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai 1 Januari 1995, dan dalam setiap 12 bulan periode sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex E setiap tahunnya tidak lebih dari tingkat konsumsi yang dihitung pada tahun 1991. Setiap pihak yang memproduksi zat tersebut, untuk periode yang sama, harus memastikan bahwa tingkat produksi yang dihitung dari zat tersebut setiap tahunnya tidak melebihi tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1991. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel 5, tingkat produksi yang dihitung dapat melebihi batas sampai dengan 10% dari tingkat produksi yang dihitung pada tahun 1991. Tingkat konsumsi dan produksi yang dihitung di bawah artikel ini tidak akan menyertakan kuantitas yang digunakan oleh pihak untuk karantina dan pra-pengapalan.]

ARTIKEL 3: PERHITUNGAN TINGKAT PENGENDALIAN

Sebagaimana dimaksud dalam artikel 2. 2A sampai 2E (2A sampai 2H) dan 5, setiap pihak harus, untuk setiap kelompok zat-zat dalam Annex A dan Annex B (Annex B, Annex C dan Annex E), menentukan tingkat yang dihitung untuk:

a) Produksi dengan:

(i) Mengalikan produksi tahunan untuk setiap zat yang dikendalikan dengan potensi penipisan ozon yang dispesifikasikan dalam masing-masing Annex A atau Annex B (Annex B, Annex C, atau Annex E).

(ii) Penambahan bersama, untuk setiap kelompok tersebut, didapat gambaran;

b) Impor dan ekspor, berturut-turut, diikuti dengan mutatis mutandis, prosedur dinyatakan dalam sub-paragraf (a); dan

c) Konsumsi, dengan menambahkan secara bersama-sama tingkat produksi dan impor yang dihitung serta mengurangi dengan ekspor seperti yang ditentukan pada sub-paragraf (a) dan (b). Akan tetapi, pada awal tanggal 1 Januari 1993, setiap ekspor dari zat yang dikendalikan untuk bukan pihak tidak harus dikurangkan dalam perhitungan tingkat konsumsi dari pihak eksportir.

*33656 ARTIKEL 4: PENGENDALIAN PERDAGANGAN DENGAN NON-PIHAK

1. [Dalam satu tahun dari berlakunya protokol ini, setiap pihak harus melarang impor zat-zat yang dikendalikan dari semua negara yang bukan pihak dari protokol ini.

2. Mulai dari 1 Januari 1993, tidak satu pihakpun yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5 yang dapat mengekspor zat-zat yang dikendalikan ke negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

Page 12: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

3. Dalam tiga tahun sejak berlakunya protokol ini, pihak-pihak harus mengikuti prosedur dalam artikel 10 dalam konvensi, dimana dalam Annex terperinci daftar produk-produk yang mengandung zat-zat yang dikendalikan. Pihak-pihak yang tidak dikenai oleh annex ini sehubungan dengan prosedur tersebut harus melarang, dalam satu tahun dimana Annex tersebut menjadi efektif, impor dari produk-produk tersebut setiap negara yang bukan pihak protokol ini.)

4. (Dalam waktu lima tahun dari berlakunya protokol ini, pihak-pihak harus menentukan kemungkinan terjadinya pelarangan atau pembatasan, dari negara-negara yang bukan pihak dalam protokol ini, impor produk-produk yang mengandung zat-zat yang dikendalikan tetapi tidak mengandung zat-zat yang dikendalikan tersebut. Apabila penentuannya memungkinkan, pihak-pihak harus mengikuti prosedur-prosedur dalam artikel 10 dari konvensi. dimana dalam Annex terperinci sebuah daftar produk-produk. PIHAK-pihak yang tidak keberatan dengan prosedur akan melarang atau membatasi, dalam waktu 1 tahun dimana Annex tersebut menjadi efektif, impor produk-produk dari beberapa negara bagian yang bukan protokol ini.

5. Setiap pihak harus mengurangi ekspor kepada negara bagian manapun yang bukan pihak dari protokol ini, atas teknologi yang memproduksi dan menggunakan zat-zat dikendalikan.]

1. Pada tanggal 1 Januari 1990, setiap pihak harus melarang impor zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A dari negara manapun yang bukan negara pihak dari protokol ini.

1.bis Dalam waktu satu tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini setiap pihak harus melarang import zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex B dari negara bagian manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

1.ter Dalam waktu satu tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini, setiap pihak harus melarang impor zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok II Annex C dari negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

2. Pada 1 Januari 1993, setiap pihak harus melarang *33657 ekspor terhadap zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A ke negara-negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

2.bis Dimulai satu tahun setelah tanggal berlakunya paragraf ini, setiap pihak harus melarang ekspor zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex B ke negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

2.ter Dimulai satu tahun setelah tanggal berlakunya paragraf ini, setiap pihak harus melarang ekspor zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok II Annex C ke negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

3. Pada tanggal 1 Januari 1992, pihak-pihak harus, mengikuti prosedur-prosedur dalam artikel 10 dari konvensi, dinyatakan dalam Annex daftar produk-produk yang mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A. Pihak-pihak yang tidak keberatan pada Annex dalam prosedur tersebut akan melarang dalam waktu satu tahun dimana Annex tersebut menjadi efektif, impor dari produk-produk negara bagian manapun yang bukan pihak untuk protokol ini.

3.bis Dalam waktu tiga tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini, pihak-pihak harus mengikuti prosedur-prosedur pada artikel 10 dalam konvensi, dimana dalam Annex terperinci daftar produk-produk mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex B. Pihak yang tidak termasuk dalam Annex sehubungan dengan prosedur tersebut harus melarang, dalam waktu satu

Page 13: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

tahun setelah Annex tersebut menjadi efektif, impor produk-produk tersebut dari negara bagian manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

3.ter Dalam waktu tiga tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini, pihak harus mengikuti prosedur-prosedur artikel 10 dari konvensi, dalam Annex terperinci daftar produk-produk yang mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok II Annex C. Pihak-pihak yang tidak termasuk dalam Annex sehubungan dengan prosedur tersebut harus melarang, dalam waktu satu tahun setelah Annex tersebut menjadi efektif, impor produk-produk tersebut dari negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

4. Pada tanggal 1 Januari 1994, pihak-pihak harus menentukan kemungkinkan untuk melarang atau membatasi, dari negara yang bukan pihak dari protokol ini, impor dari produk-produk yang diproduksi dengan, tetapi tidak mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A. Jika penentuan tersebut memungkinkan, pihak-pihak harus mengikuti prosedur-prosedur dalam artikel 10 dari konvensi, dalam annex terperinci daftar produk-produk. Pihak-pihak yang tidak termasuk dalam Annex sehubungan dengan prosedur tersebut harus *33658 melarang, dalam waktu satu tahun sejak Annex tersebut menjadi efektif, impor produk-produk tersebut dari negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

4.bis Dalam waktu 5 tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini, pihak-pihak harus menentukan kemungkinan untuk melarang atau membatasi, dari negara-negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini, impor dari produk-produk yang diproduksi dengan, tetapi tidak mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex B. Jika telah ditentukan bahwa memungkinkan, pihak-pihak harus, mengikuti prosedur-prosedur dalam artikel 10 dari konvensi, dalam Annex terperinci daftar produk-produk tersebut. Pihak-pihak yang tidak termasuk pada Annex tersebut sesuai dengan prosedur tersebut harus melarang atau membatasi, dalam waktu satu tahun setelah Annex tersebut menjadi efektif, impor dari produk-produk tersebut dari negara manapun yang bukan pihak protokol ini.

4.ter Dalam waktu 5 tahun dari tanggal berlakunya paragraf ini, pihak-pihak harus menentukan kemungkinan untuk melarang atau membatasi, dari negara-negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini, impor dari produk-produk yang diproduksi dengan, tetapi tidak mengandung zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Kelompok II Annex C. Jika telah ditentukan bahwa memungkinkan, pihak-pihak harus, mengikuti prosedur-prosedur dalam artikel 10 dari konvensi, dalam Annex terperinci daftar produk-produk tersebut. Pihak-pihak yang tidak termasuk dalam Annex sehubungan dengan prosedur tersebut harus melarang atau membatasi, dalam waktu satu pada tahun setelah Annex tersebut menjadi efektif, impor dari produk-produk tersebut dari negara manapun yang bukan pihak dari protokol ini.

5. Setiap pihak mengambil langkah yang paling mudah dilakukan untuk mengurangi ekspor ke negara manapun yang bukan pihak untuk protokol ini baik teknologi untuk memproduksi dan untuk menggunakan zat-zat yang dikendalikan tersebut (dalam Annex A & B dan kelompok II Annex C).

6. Setiap pihak harus mengulang pemberian subsidi baru, bantuan, kredit-kredit, jaminan-jaminan atau program-program asuransi untuk ekspor ke negara yang bukan pihak dari protokol untuk produk-produk, peralatan, pabrik-pabrik atau teknologi yang akan memfasilitaskan produksi dari zat-zat yang dikendalikan (dalam Annex A & B serta kelompok II dari Annex C).

7. Paragraf 5 & 6 tidak harus diberlakukan pada produk-produk, perlengkapan, pabrik-pabrik atau teknologi yang mengembangkan pengurangan, pengambilan kembali, daur ulang atau perusakan zat-zat yang dikendalikan, pengembangan zat-zat alternatif-alternatif, atau menunjang penurunan emisi dari zat-zat yang dikendalikan *33659 (dalam Annex A & B serta kelompok II dari Annex C).

Page 14: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

8. Di luar ketetapan dalam artikel ini, impor-impor yang ditujukan untuk paragraf 1, 1 bis, 3,3 bis (dan) 4, serta 4 bis dan ekspor mengacu pada paragraf 2 dan 2 bis (dan ekspor-ekspor yang diterima kepada yang termasuk dalam paragraf 1 sampai 4 ter dari artikel ini) mungkin dapat diizinkan dari atau untuk, setiap negara yang bukan pihak dari protokol ini. Jika negara itu ditentukan, dalam pertemuan para pihak, yang akan dipenuhi oleh artikel 2, artikel 2A sampai 2E (artikel 2G) dan artikel ini, data (telah) dikirim kepada yang terpengaruh oleh yang tercantum dalam artikel 7.

9. Untuk tujuan-tujuan dari artikel ini, ketentuan "negara yang bukan pihak dari protokol ini" harus termasuk, mengenai zat-zat yang dikendalikan, negara atau Organisasi Integrasi Ekonomi Regional yang tidak disetujui untuk terkiat dengan langkah-langkah pengendalian dalam pengaruhnya terhadap zat-zat tersebut.

10. Pada tanggal 1 Januari 1996, pihak-pihak harus mempertimbangkan apakah akan merugikan protokol ini untuk mengembangkan langkah-langkah dalam artikel ini dalam melakukan perdagangan zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok 1 Annex c dan Annex E dengan negara yang bukan pihak dari protokol ini.

ARTIKEL 5: SITUASI KHUSUS NEGARA BERKEMBANG

1. Setiap pihak yang termasuk negara berkembang dan yang tingkat konsumsi yang dihitung setiap tahun untuk zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A lebih kecil dari 0,3 Kg per kapita sejak tanggal berlakunya protokol ini, atau kapan saja sesudah itu (dalam 10 tahun dari tanggal berlakunya protokol) sampai 1 Januari 1999, harus, untuk memenuhi kebutuhan dasar domestik, berhak memperlambat 10 tahun dalam memenuhi langkah-langkah pengendalian yang ada dalam artikel ZA sampai dengan ZE (paragraf 1 sampai 4 dari artikel 2 yang menyatakan bahwa 10 tahun sesudahnya dan ditetapkan dalam paragraf ini.]. [Bagaimanapun, pihak tersebut harus tidak melebihi tingkat konsumsi tahunannya yang dihitung sebesar 0,3 Kg perkapita. Setiap pihak harus ditujukan untuk menggunakan rata-rata tingkat konsumsi tahunan yang diperhitungkan untuk periode 1995 sampai 1997 atau dengan perhitungan tingkat konsumsi sebesar 0,3 Kg per kapita, meskipun lebih rendah, sebagai dasar pemenuhan langkah pengendalian].

Menetapkan bahwa amandemen selanjutnya untuk penyesuaian-penyesuaian atau amandemen yang disetujui pada pertemuan kedua para pihak di London, 29 Juni 1990, harus diterapkan terhadap pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf ini setelah dilakukan peninjauan untuk paragraf 8 dalam artikel ini telah ditetapkan dan harus berdasarkan pada kesimpulan dari peninjauan tersebut.

1.bis Pihak-pihak harus mempertimbangkan peninjauan yang didasarkan pada paragraf 8 dari artikel ini, *33660 pengkajian-pengkajian yang dibuat sesuai dengan artikel 6 dan informasi lainnya yang sesuai, yang diputuskan pada tanggal 1 Januari 1996, melalui prosedur yang ditetapkan di dalam paragraf 9 artikel 2:

(a) Berkenaan dengan paragraf 1 sampai 6 artikel 2F, sebagai tahun acuan, sebagai tahap awal, jadwal pengaturan dan tanggal penghapusan untuk konsumsi zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok I Annex C akan digunakan oleh pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini.

(b) Berkenaan dengan artikel 2G, sebagai tanggal dilakukannya penghapusan untuk produksi dan konsumsi zat yang dikendalikan yang termasuk dalam kelompok II Annex C akan digunakan oleh pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 pada artikel ini; dan

Page 15: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(c) Berkenaan dengan artikel 2H, sebagai tahun acuan, tingkat awal dan jadwal pengaturan untuk konsumsi dan produksi dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex E akan digunakan oleh pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini.

[2. Pihak-pihak menyediakan fasilitas untuk akses untuk zat-zat pengganti yang aman terhadap lingkungan dan teknologi untuk pihak-pihak yang merupakan negara-negara yang sedang berkembang dan membantu mereka untuk menggunakan alternatif-alternatif tersebut.]

[3. Pihak-pihak menyediakan fasilitas untuk mendapat bantuan atau subsidi bilateral atau multilateral, sumbangan, kredit-kredit, jaminan-jaminan atau program-program asuransi untuk pihak pihak yang merupakan negara-negara yang sedang berkembang untuk menggunakan teknologi alternatif dan produk pengganti.]

2. Walaupun begitu, setiap pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini baik tingkat konsumsi tahunan dari zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam annex A sebesar 0,3 kg per kapita maupun untuk konsumsi zat-zat dikendalikan yang termasuk dalam annex B sebesar 0,2 kg per kapita.

3. Ketika melaksanakan langkah-langkah pengendalian yang tertera pada artikel 2A sampai dengan 2E, setiap pihak yang termasuk dalam paragraf 1 pada artikel ini harus ditujukan untuk menggunakan:

(a) Untuk zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A, baik rata-rata dari tingkat konsumsi tahunan yang dihitung untuk periode 1995 sampai dengan 1997 atau tingkat konsumsi yang dihitung sebesar 0,3 Kg per kapita, meskipun lebih rendah, sebagai dasar untuk menetapkan langkah-langkah pengendalian.

*33661 (b) Untuk zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex B, tingkat rata-rata dari konsumsi yang dihitung untuk periode 1998 sampai dengan 2000 atau tingkat konsumsi yang dihitung sebesar 0,2 Kg per kapita, walaupun lebih rendah, sebagai dasar untuk menetapkan langkah-langkah pengendalian yang harus dipenuhi.

4. Jika pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini, pada saat sebelum langkah-langkah pengendalian untuk artikel 2A sampai 2E (artikel 2A sampai 2H) yang harus diikuti diterapkan padanya, tidak bisa mendapatkan pasokan yang cukup untuk bahan-bahan yang dikendalikan, hal ini harus diberitahukan ke sekretariatan. Sekretariat kemudian akan menyerahkan salinan pemberitahuan tersebut pada pihak-pihak, yang harus mempertimbangkan masalah tersebut pada pertemuan berikutnya, dan memutuskan tindakan cocok apa yang harus diambil.

5. Dalam mengembangkan kapasitas untuk memenuhi kewajiban para pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini, untuk memenuhi langkah-langkah pengendalian yang telah ditetapkan dalam artikel 2A sampai 2E, dan setiap langkah pengendalian dalam artikel 2F sampai 2H yang telah diputuskan sesuai paragraf 1 bis dari artikel ini, dan implementasi dari pihak yang sama akan tergantung dari implementasi yang efektif dari kerjasama keuangan seperti yang telah ditentukan dalam artikel 10 dan alih teknologi pada artikel 10A.

6. Setiap pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel ini dapat, sewaktu-waktu memberitahukan kepada sekretariat dalam bentuk tulisan, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan ternyata tidak bisa menjalankan sebagian atau semua kewajiban-kewajiban yang terlampir pada artikel 2A sampai 2E atau beberapa atau semua kewajiban dalam artikel 2F sampai dengan 2H yang diputuskan sesuai dengan paragraf 1 bis dari artikel ini, dengan tidak dapat melaksanakan artikel 10 dan 10A. Sekretariat kemudian harus menyampaikan pemberitahuan pada

Page 16: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

pihak-pihak, yang harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk menghadapi pertemuan berikutnya, memberi acuan pendahuluan pada paragraf 5 dari artikel ini dan memutuskan langkah yang sesuai yang akan dilakukan.

7. Selama periode antara pemberitahuan dan pertemuan pihak-pihak, dimana langkah-langkah yang tepat yang diharapkan oleh paragraf 6 di atas akan diputuskan, atau untuk periode berikutnya jika pertemuan pihak-pihak juga memutuskan, prosedur-prosedur untuk yang tidak melaksanakan yang ditujukan untuk artikel 8, tidak harus diminta terhadap pihak yang telah diberitahu.

8. Pertemuan para pihak tersebut akan mengulas kembali, tidak lebih dari tahun 1995, situasi para pihak yang berhubungan dengan paragraf 1 artikel ini, termasuk pelaksanaan yang efektif dari kerjasama keuangan dan *33662 alih teknologi kepada mereka, serta menerima refisi yang mungkin diperlukan sehubungan dengan jadwal dari penerapan langkah pengendalian untuk para pihak pihak tersebut.

9. Keputusan-keputusan para pihak yang mengacu pada paragraf 4, 6, dan 7 dari artikel ini akan diambil sesuai dengan prosedur yang sama yang dipakai dalam pengambilan keputusan di bawah artikel 10.

ARTIKEL 6: KAJIAN DAN TINJAUAN TENTANG LANGKAH-LANGKAHPENGENDALIAN

Pada permulaan tahun 1996 dan paling tidak setiap 4 tahun sesudahnya, pihak-pihak harus mengkaji langkah-langkah pengendalian yang diberikan sesuai dengan yang ditetapkan pada artikel 2 dan artikel 2A sampai dengan 2E, dan situasi yang berkenaan dengan produksi, impor, ekspor dari zat-zat transisi yang termasuk pada kelompok I Annex C (artikel 2A sampai 2H) atas dasar pengetahuan yang memungkinkan, kondisi lingkungan, teknik, dan informasi ekonomi. Paling tidak satu tahun sebelum setiap pengkajian, pihak-pihak harus melakukan panel-panel yang terdiri dari para tenaga ahli yang bermutu dalam bidang yang disebutkan dan menetapkan komposisi serta acuan dari panel panel tersebut. Dalam waktu satu tahun pelaksanaan, panel tersebut akan melaporkan kesimpulan mereka, melalui sekretariat kepada para pihak.

ARTIKEL 7: PELAPORAN DATA

1. Setiap pihak harus menyerahkan ke sekretariat, dalam waktu 3 bulan setelah menjadi pihak, data statistik produksinya, impor, dan ekspor masing masing zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A untuk tahun 1986 atau, perkiraan terbaik dari data tersebut jika data aktual tidak memungkinkan.

[2. Setiap pihak harus menyampaikan data statistik ke sekretariat tentang produksi tahunan (dengan data yang terpisah dari jumlah yang dimusnahkan dengan menggunakan teknologi yang akan disetujui oleh pihak-pihak), impor dan ekspor untuk pihak-pihak dan non pihak, secara berurutan, dari zat-zat seperti itu untuk tahun selama mulai akan menjadi pihak dan untuk setiap tahun selanjutnya. Data ini harus diajukan tidak lebih dari sembilan bulan setelah akhir tahun dimana data yang berhubungan tersebut.

2. Setiap pihak harus menyampaikan ke sekretariat data data statistik dari produksinya, impor serta ekspor dari setiap zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex BB dan setiap zat-zat transisi yang termasuk dalam kelompok I dari Annex C untuk tahun 1989 atau perkiraan perkiraan terbaik dari data tersebut jika data aktual tidak memadai, tidak lebih dari tiga bulan setelah tanggal dalam protokol sehubungan dengan zat-zat dalam Annex B yang berlaku pihak tersebut.

Page 17: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

3. Setiap pihak harus menyampaikan data statistik produksi tahunannya ke sekretariat ( seperti terdefinisi *33663 pada paragraf 5 dari artikel 1) dan secara terpisah:

- Jumlah yang digunakan untuk bahan baku.- Jumlah yang dimusnahkan dengan menggunakan teknologi yang disetujui oleh pihak-pihak.- Impor dan eksport pihak dan non pihak.

dari setiap zat-zat yang dikendalikan yang termasuk dalam Annex A dan B demikian juga zat-zat transisi yang termasuk dalam kelompok I dari Annex C, pada tahun dimana perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan dengan zat-zat termasuk dalam Annex B telah diberlakukan untuk pihak tersebut dan untuk setiap tahun sesudahnya. Data harus diajukan tidak lebih dari sembilan bulan setelah akhir tahun yang berhubungan data tersebut.

2. Setiap pihak harus menyampaikan ke sekretariat data statistik atas produksinya, impor dan ekspor dari setiap zat-zat yang dikendalikan.- Dalam Annex B dan C untuk tahun 1989- Dalam Annex E untuk tahun 1991

atau perkiraan yang terbaik dari data tersebut jika data aktual tidak memadai, tidak lebih dari tiga bulan setelah tanggal dibuatnya ketetapan dalam protokol atas zat-zat dalam Annex B, C, dan E yang berlaku pada pihak pihak tersebut.

3. Setiap pihak harus menyampaikan ke sekretariat data statistik atas produksi tahunannya (seperti terdefinisi dalam paragraf 5 dari artikel 1) dari setiap zat-zat yang dikendalikan yang terdaftar dalam Annex A, B, C, dan E, juga secara terpisah untuk setiap zat:

- Jumlah yang digunakan untuk umpan- Jumlah yang dimusnahkan dengan teknologi dan disetujui oleh pihak- Impor-impor dari, dan eksport kepada para pihak dan non pihak secara berurutan.

Untuk tahun selama kelengkapan-kelengkapan mengenai zat-zat dalam Annex A, B, C, dan E secara berturut-turut berlaku untuk pihak dan untuk setiap tahun selanjutnya. Data harus diajukan tidak lebih dari sembilan bulan setelah akhir tahun dimana data tersebut berhubungan.

3.bis Setiap pihak harus menyampaikan ke sekretariat secara terpisah data statistik yang terpisah dari import tahunannya dan eksport setiap zat-zat yang dikendalikan yang terdaftar dalam kelompok II Annex A dan kelompok I Annex C yang telah didaur ulang.

4. Untuk pihak-pihak yang termasuk dalam ketetapan-ketetapan pada paragraf 8 (a) dari artikel 2, syarat-syarat dalam paragraf 1, 2, dan 3 (dalam paragraf 1, 2, 3, dan 3 bis). Dari artikel ini dalam hubungan dengan data statistik import dan eksport akan dapat dipenuhi jika Organisasi Integrasi Ekonomi Regional mau menyediakan data impor dan ekspor antara *33664 organisasi dan negara bagian yang bukan anggota dari organisasi tersebut.

ARTIKEL 8: NON PELAKSANA

Pihak-pihak, pada pertemuan pertama mereka, harus mempertimbangkan dan menyetujui prosedur-prosedur serta mekanisme institusi untuk menetapkan non-pelaksana dengan ketetapan-ketetapan dari protokol ini dan untuk perlakuan terhadap pihak-pihak yang akan termasuk dalam non-pelaksanaan.

ARTIKEL 9: PENELITIAN, PENGEMBANGAN, KESADARAN MASYARAKATDAN PERTUKARAN INFORMASI

Page 18: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

1. Pihak-pihak harus bekerjasama, konsisten dengan hukum nasional mereka, peraturan-peraturan dan praktek-praktek serta memperhatikan kebutuhan-kebutuhan negara-negara yang sedang berkembang, dalam mempromosikan secara langsung atau melalui badan internasional yang handal, riset, pengembangan, dan pertukaran informasi dalam hal:

(a) Teknologi-teknologi terbaik untuk mengembangkan pertahanan, pengambilan kembali, daur ulang atau pemusnahan zat-zat yang dikendalikan ataupun dalam mengurangi emisi mereka.

(b) Alternatif yang mungkin untuk zat-zat yang dikendalikan, untuk produk-produk yang mengandung zat-zat seperti itu serta untuk produk yang dihasilkan daripadanya; dan

(c) Biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari strategi pengendalian yang relevan.

2. Pihak-pihak, secara individual, bersama-sama atau melalui badan internasional yang handal harus bekerjasama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengaruh lingkungan yang diakibatkan oleh emisi zat-zat yang dikendalikan dan zat-zat lain yang dapat menipiskan lapisan ozon.

3. Dalam waktu dua tahun dari berlakunya protokol ini dan setiap dua tahun sesudahnya, setiap pihak harus menyerahkan ke sekretariat ringkasan tentang kegiatan yang telah dilakukan sehubungan artikel ini.

[ARTIKEL 10: BANTUAN TEHNIK

1. Pihak-pihak harus memasukkan isi dari ketetapan-ketetapan dalam artikel 4 pada konvensi, dan memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan negara yang sedang berkembang, bekerjasama dalam meningkatkan bantuan tehnik untuk memudahkan partisipasi dalam dan implementasi dari protokol ini.

2. Setiap pihak atau penandatangan dari protokol ini boleh mengajukan sebuah permintaan ke sekretariat untuk bantuan teknis, yang bertujuan untuk melaksanakan atau *33665 partisipasi dalam protokol ini.

3. Pihak-pihak, pada pertemuan pertama mereka, harus memulai mempertimbangkan dalam pemenuhan kewajiban-kewajiban yang telah dicantumkan di artikel 9 paragraf 1 dan 2 dari artikel ini, termasuk mempersiapkan rencana-rencana kerja. Dalam rencana kerja tersebut harus memperhatikan secara khusus kebutuhan-kebutuhan dan kondisi negara yang sedang berkembang. Negara-negara dan Organisasi Integrasi Ekonomi regional yang bukan merupakan pihak dari protokol seharusnya didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja.

ARTIKEL 10: MEKANISME KEUANGAN

1. Pihak-pihak harus menetapkan mekanisme untuk keperluan-keperluan untuk kerjasama keuangan dan teknik, termasuk alih teknologi, untuk pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 dari artikel 5 dalam protokol ini untuk memungkinkan pemenuhan kebutuhan mereka terhadap langkah-langkah pengendalian sesuai dengan yang tercantum dalam artikel 2A sampai dengan 2E, dan setiap langkah-langkah pengendalian seperti yang tercantum dalam artikel 2F sampai 2H yang telah diputuskan sesuai dengan paragraf 1 bis dari artikel 5 protokol ini. Mekanisme, kontribusi yang mana harus ditambahkan pada pemindahan keuangan lainnya pada pihak yang termasuk dalam paragraf tersebut harus memenuhi semua kenaikkan biaya-biaya yang telah disepakati oleh pihak-

Page 19: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

pihak dalam hal untuk memungkinkan mereka memenuhi langkah-langkah pengendalian dari protokol ini. Daftar yang menunjukkan kategori kenaikkan biaya-biaya harus diputuskan pada pertemuan para pihak.

2. Mekanisme yang ditetapkan di bawah paragraf 1 harus memuat tentang dana multilateral. Dapat juga memuat arti lain dari kerjasama multilateral, regional, dan bilateral.

3. Dana multilateral harus:

(a) Mencapai, berdasarkan bantuan hibah, perizinan yang sesuai keperluan, dan berdasarkan pada kriteria yang akan diputuskan oleh para pihak, kenaikkan biaya yang disetujui:

(b) Fungsi keuangan "Clearing House" adalah:

(i) Membantu pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5, melalui studi-studi untuk negara tertentu dan kerjasama teknik lainnya, untuk mengindentifikasikan kebutuhan mereka dalam bekerjasama.

(ii) Memberi fasilitas kerjasama tehnik dalam memenuhi kebutuhan yang telah di identifikasi.

*33666 (iii) Menyalurkan, seperti yang ditetapkan dalam artikel 9, informasi dan materi yang sesuai, serta melakukan seminar seminar, pelatihan-pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan, untuk keuntungan para pihak-pihak yang termasuk negara yang sedang berkembang.

(iv) Memberi kesempatan dan memonitor kerjasama multilateral lainnya, regional, dan bilateral lainnya yang memungkinkan untuk pihak-pihak yang termasuk negara yang sedang berkembang.

(c) Membiayai jasa sekretariat dana multilateral dan biaya pendukung lainnya yang berhubungan.

4. Dana multilateral harus beroperasi di bawah wewenang dari pihak-pihak yang harus memutuskan keseluruhan kebijaksanaannya.

5. Pihak-pihak harus membentuk komite eksekutif untuk mengembangkan dan memonitor pelaksanaan dari kebijaksanaan operasional tertentu, panduan-panduan dan pengaturan administrasi; termasuk pembayaran oleh sumber dana, yang bertujuan untuk mencapai sasaran-sasaran dari bantuan multilateral. Komite eksekutif harus melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, seperti yang tercantum dalam referensi yang telah disetujui oleh para pihak, dengan kerjasama dan bantuan dari bank internasional untuk pembangunan kembali dan pengembangan (world bank), badan PBB untuk program lingkungan hidup (UNEP), atau agen-agen lainnya, tergantung pada lingkup keahlian mereka masing-masing. Anggota dari komite eksekutif, yang harus diseleksi atas dasar perwakilan yang seimbang dari pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5 dan pihak-pihak yang tidak termasuk didalamnya, dan harus disetujui oleh para pihak.

6. Bantuan multilateral harus didanai melalui kontribusi dari pihak-pihak yang tidak termasuk dalam paragraf 1 artikel 5 dalam mata uang yang dapat ditukar atau, dalam keadaan tertentu, dalam hal ini dalam bentuk atau dalam mata uang nasional, atas dasar pengkajian skala PBB. Sumbangan-sumbangan bantuan dari pihak-pihak lain harus didorong. Dalam hal kerjasama bilateral dan regional, dapat mencapai prosentase tertentu yang konsisten dengan kriteria-kriteria yang akan dinyatakan oleh keputusan para pihak, yang dipertimbangkan sebagai kontribusi terhadap bantuan multilateral, untuk kerjasama seperti itu disediakan, dengan minimasi:

Page 20: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(a) Berhubungan erat dengan pemenuhan terhadap ketetapan-ketetapan dalam protokol ini.

(b) Menyediakan tambahan sumber dana; dan

(c) Mencapai perhitungan kenaikkan biaya yang telah disetujui.

*33667 7. Pihak-pihak harus memutuskan program-program anggaran bantuan multilateral untuk setiap tahun anggaran dan prosentase bantuan-bantuan dari pihak-pihak perorangan.

8. Sumber dana untuk bantuan multilateral harus dibayar dengan persetujuan pihak penerima.

9. Keputusan-keputusan dari pihak yang termasuk dalam artikel ini harus diambil berdasarkan musyawarah sejauh memungkinkan. Jika semua usaha-usaha untuk mencapai musyawarah telah dijalankan dan persetujuan tidak tercapai, keputusan-keputusan harus diterima oleh dua pertiga mayoritas suara dari yang hadir dan ikut memberikan suara, mewakili mayoritas pihak-pihak yang berhubungan dengan paragraf 1 artikel 5 yang hadir dan memberikan suara dan, juga mayoritas pihak-pihak diluar itu yang hadir dan memberikan suara.

10. Mekanisme keuangan yang ditetapkan dalam artikel ini tanpa prasangka pada pengaturan yang akan datang yang mungkin akan dikembangkan berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan lainnya.

ARTIKEL 10A: ALIH TEKNOLOGI

Setiap pihak harus mengambil langkah-langkah praktis, konsisten dengan program-program didukung oleh mekanisme keuangan, untuk memastikan:

(a) Bahwa kemungkinan terbaik, adalah zat-zat pengganti yang aman bagi lingkungan dan teknologi yang dapat dipindahkan dengan mudah pada pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5; dan

(b) Bahwa pemindahan pemindahan yang mengacu pada subparagraf (a) terjadi secara terbuka dan kondisi yang paling baik.

ARTIKEL 11: PERTEMUAN PARA-PIHAK

1. Para-pihak harus melakukan pertemuan secara berkala. Sekretariat harus melaksanakan pertemuan para pihak yang pertama tidak lebih dari satu tahun setelah tanggal berlakunya protokol ini dan bersamaan dengan pertemuan dari konferensi para pihak untuk konvensi, jika pertemuan berikutnya dijadwalkan pada periode-periode itu.

2. Pertemuan para pihak berikutnya harus diselenggarakan, kecuali pihak-pihak memutuskan lain, bersamaan dengan pertemuan Konferensi para pihak dari konvensi. Pertemuan para pihak di luar yang biasa harus diselenggarakan pada lain waktu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para pihak, atau sesuai permintaan tertulis dari para pihak, yang dilaksanakan dalam waktu enam bulan dari saat permintaan disampaikan oleh sekretariat dan harus didukung oleh paling sedikit 1/3 bagian dari para pihak.

*33668 3. Para-pihak pada pertemuan pertama mereka harus:

(a) Menyetujui berdasarkan musyawarah prosedur-prosedur untuk pertemuan;

Page 21: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(b) Menerima berdasarkan musyawarah peraturan keuangan yang mengacu pada paragraf 2 artikel 13.

(c) Menetapkan panel-panel dan menentukan referensi yang mengacu pada artikel 6.

(d) Mempertimbangkan dan menyetujui prosedur-prosedur dan mekanisme institusi yang ada dalam artikel 8; dan

(e) Memulai persiapan rencana kerja sesuai paragraf 3 dari artikel 10.

4. Fungsi-fungsi dari pertemuan para pihak adalah:

(a) Meninjau kembali pelaksanaan protokol ini;

(b) Memutuskan untuk setiap penyesuaian atau pengurangan-pengurangan yang mengacu pada paragraf 9 artikel 2;

(c) Memutuskan setiap penambahan pada, penempatan atau pemindahan Annex untuk zat-zat dan pada langkah-langkah pengendalian sehubungan dengan paragraf 10 artikel 2.

(d) Menetapkan, bila perlu, panduan-panduan atau prosedur untuk pelaporan informasi yang seperti yang ditetapkan dalam artikel 7 dan paragraf 3 artikel 9.

* Artikel 10 dalam pertanyaan, adalah protokol asli yang diangkat pada tahun 1987.

(e) Melakukan peninjauan ulang permintaan-permintaan untuk bantuan teknik yang diajukan menurut paragraf 2 artikel 10;

(f) Melakukan peninjauan ulang laporan-laporan yang disiapkan oleh sekretariat sesuai dengan subparagraf (c) artikel 12;

(g) Mengkaji, sesuai dengan artikel 6, langkah-langkah pengendalian dan situasi berkenaan dengan zat-zat transisi (diberikan sesuai dalam artikel 2).

(h) Mempertimbangkan dan menerima apabila diperlukan, proposal-proposal untuk amandemen dari protokol ini atau untuk setiap Annex dan untuk Annex yang baru.

(i) Mempertimbangkan dan menerima anggaran-anggaran untuk melaksanakan protokol ini; dan

*33669 (j) Mempertimbangkan dan mengambil tindakan langkah-langkah tambahan yang mungkin diperlukan dalam mencapai tujuan dari protokol ini.

5. Perserikatan Bangsa Bangsa, agen-agen khususnya dan Badan Energi Atom Internasional seperti juga negara-negara yang bukan pihak dari protokol ini, memungkinkan untuk diwakili pada pertemuan pihak sebagai pengamat. Setiap organisasi atau agen, baik nasional atau internasional, pemerintah atau bukan pemerintah, yang ahli dalam perlindungan lapisan ozon yang telah diinformasikan ke sekretariat tentang keinginannya untuk diwakili pada pertemuan para pihak sebagai pengamat mungkin dapat diperbolehkan, kecuali jika sekurang-kurang 1/3 dari para pihak yang datang berkeberatan. Hak dan partisipasi para pengamat diatur berdasarkan aturan dalam prosedur yang dibuat oleh para pihak.

Page 22: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTIKEL 12: SEKRETARIAT

Untuk tujuan-tujuan protokol ini, sekretariat harus:

(a) Mengatur untuk dan melayani pertemuan-pertemuan pihak seperti yang diatur dalam artikel 11;

(b) Menerima dan menyediakan, sesuai permintaan setiap pihak, data seperti yang dinyatakan dalam artikel 7;

(c) Mempersiapkan dan menyalurkan secara berkala laporan-laporan kepada para pihak yang diterima sesuai dengan artikel 7 dan 9;

(d) Mencatat pihak-pihak yang menyampaikan permintaan-permintaan untuk bantuan teknik yang diterima sesuai dengan artikel 10 sehingga dapat memberikan fasilitas untuk bantuan tersebut;

(e) Mendorong non pihak untuk menghadiri pertemuan-pertemuan para pihak sebagai pengamat dan untuk bertindak menurut ketetapan protokol ini;

(f) Menyediakan, secara tepat, informasi dan permintaan-permintaan yang berkenaan dengan sub paragraf (c) dan (d) untuk pengamat non pihak; dan

(g) Menjalankan fungsi-fungsi lainnya untuk pencapaian tujuan-tujuan protokol seperti yang mungkin ditunjukan oleh para pihak.

ARTIKEL 13: KETETAPAN-KETETAPAN KEUANGAN

1. Bantuan-bantuan dana dibutuhkan untuk menjalankan protokol ini, termasuk dalam mengoperasikan sekretariat yang berhubungan dengan protokol ini, harus dibebankan secara ekslusif kepada kontribusi para pihak.

2. Para pihak, pada pertemuan pertama mereka, harus menerima secara musyawarah aturan keuangan untuk melaksanakan protokol ini.

*33670 * Bagian yang dicetak tebal tidak akan diterapkan sampai amandemen Copenhagen mempunyai kekuatan hukum.

ARTIKEL 14: HUBUNGAN PROTOKOL DENGAN KONVENSI

Selain dari yang disediakan dalam protokol ini, ketetapan dalam konvensi yang berhubungan dengan protokol ini harus diterapkan pada protokol ini.

ARTIKEL 15: PENANDA TANGANAN

Protokol ini harus terbuka untuk penandatanganan oleh negara-negara dan oleh Organisasi Integrasi Ekonomi Regional di Montreal pada tanggal 16 September 1987 di Ottawa dari 17 September 1987 sampai 16 Januari 1988, dan di kantor pusat Perserikatan Bangsa Bangsa di New York dari tanggal 17 Januari 1988 sampai 15 September 1988.

ARTIKEL 16: MULAI BERLAKUNYA

Page 23: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

1. Protokol ini harus mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1989, menyediakan paling sedikit sebelas instrumen ratifikasi, penerimaan, pengakuan dari protokol atau penerimaan dan telah dicatatkan oleh negara-negara atau Organisasi Integrasi Ekonomi Regional yang mewakili sekurang-kurangnya dua pertiga dari perkiraan total konsumsi global tahun 1986 zat-zat yang dikendalikan, dan ketetapan-ketetapan pada paragraf 1 artikel 17 dari konvensi telah dipenuhi. Dalam keadaan dimana kondisi ini belum tercapai sesuai dengan tanggal yang ditentukan, protokol baru akan berlaku pada hari ke-19 setelah tanggal dimana kondisi tersebut telah tercapai.

2. Untuk tujuan-tujuan para paragraf 1, instrumen-instrumen yang telah dilaporkan oleh Organisasi Integrasi Ekonomi Regional tidak akan dihitung sebagai tambahan pada negara negara yang menjadi anggota dari organisasi tersebut.

3. Setelah berlakunya protokol ini, setiap negara atau Organisasi Integrasi Ekonomi Regional akan menjadi pihak setelah hari ke-19 setelah tanggal pelaporan mengenai ratifikasi, penerimaan, persetujuan atau pengakuan.

ARTIKEL 17: PARA PIHAK YANG BERGABUNG SETELAH MASA BERLAKU

Yang menjadi pokok dari artikel 5, adalah setiap negara atau Organisasi Integrasi Ekonomi Regional yang akan menjadi pihak dari protokol ini setelah tanggal berlakunya, harus memenuhi kewajiban-kewajiban dalam artikel 2, begitu juga dengan artikel 2A sampai 2E (artikel 2A sampai 2H) dan artikel 4, yang diberlakukan pada tanggal dimana negara-negara dan Organisasi Integrasi Ekonomi Regional akan menjadi pihak pada tanggal diberlakukannya protokol.

ARTIKEL 18: PEMESANAN

*33671 Tidak ada pemesanan yang mungkin dibuat untuk protokol ini.

[ARTIKEL 19: PENARIKAN

Untuk tujuan dari protokol ini, ketetapan-ketetapan pada artikel 19 dari konvensi yang berhubungan dengan penarikan harus diberlakukan, kecuali berkenaan dengan pihak-pihak yang termasuk dalam paragraf 1 artikel 5. Setiap pihak dapat keluar dari protokol ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada deposity setiap saat setelah empat tahun melaksanakan kewajiban-kewajiban yang disebutkan dalam paragraf 1 sampai dengan 4 dalam artikel 2. Setiap penarikan diri harus baru akan ditindak lanjuti setelah lewat 1 tahun dari tanggal penerimaannya oleh depositary, atau setelah tanggal tanggal tersebut yang mungkin sesuai dengan catatan pada surat penarikan diri.

ARTIKEL 19: PENARIKAN

Setiap pihak boleh keluar dari protokol ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada depository setiap saat setelah empat tahun melaksanakan kewajiban sesuai dengan yang tercantum pada paragraf 1 dari artikel 2A. Setiap penarikan akan ditindak lanjuti setelah 1 tahun dari tanggal penerimaannya di depositary atau setelah tanggal tersebut sesuai dengan catatan yang ada pada surat penarikan diri.

ARTIKEL 20: TEKS OTENTIK

Protokol yang asli, yaitu teks dalam bahasa Arab, Cina, Inggris, Prancis, Rusia dan Spanyol adalah juga asli harus disimpan oleh sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa.

Page 24: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

MENYAKSIKAN PENANDATANGANAN, TAHU AKAN AKIBAT-AKIBATNYA, TELAH MENANDATANGANI PROTOKOL INIDILAKUKAN DI MONTREAL, HARI KE-16 BULAN SEPTEMBER INI, 1987.

Annex A

Zat-zat yang dikendalikan

-----------------------------------------------------------KELOMPOK ZAT POTENSI PENIPISAN OZON */-----------------------------------------------------------Kelompok ICFCl3 (CFC-11) 1.0CF2Cl2 (CFC-12) 1.0C2F3Cl3 (CFC-113) 0.8C2F4CL2 (CFC-114) 1.0C2F5Cl (CFC-115) 0.6

Kelompok IICF2BrCl (Halon-1211) 3.0CF3Br (Halon-1301) 10.0C2F4Br2 (Halon-2404) 6.0-----------------------------------------------------------

*/ Potensi penipisan ozon ini diperkirakan berdasarkan pada pengetahuan yang ada dan akan diulas dan ditinjau kembali *33672 secara periodik.

Annex BZat-zat yang dikendalikan

-----------------------------------------------------------Kelompok Zat Potensi Penipisan ozon-----------------------------------------------------------Kelompok ICF3Cl (CFC-13) 1.0C2FCl5 (CFC-111) 1.0C2F2Cl4 (CFC-112) 1.0C3FCl7 (CFC-211) 1.0C3F2Cl6 (CFC-212) 1.0C3F3Cl5 (CFC-213) 1.0C3F4Cl4 (CFC-214) 1.0C3F5Cl3 (CFC-215) 1.0C3F6Cl2 (CFC-216) 1.0C3F7Cl (CFC-217) 1.0

Kelompok IICCl4 Karbon 1.1tereklorida

Kelompok IIIC2H3Cl3*1,1,1-triklorotan 0.1(methil kloroform)-----------------------------------------------------------* Formula ini tidak mengacu pada 1,1,2-trichloroethane.

Annex C

Zat-zat yang dikendalikan

-----------------------------------------------------------Kelompok Zat-zat jumlah isomer Potensi penipisan Ozon-----------------------------------------------------------Kelompok ICHFCl2 (HCFC-21)** 1 0.04CHF2Cl2 (HCFC-22)** 1 0.055CH2FCl (HCFC-31) 1 0.02C2HFCl4 (CFC-121) 2 0.01-0.04C2HF2Cl3 (HCFC-122) 3 0.02-0.08C2HF3Cl2 (JCFC-123) 3 0.02-0.06CHCl2CF3 (HCFC-123)** - 0.02C2HF4Cl (HCFC-124) 2 0.022CHFClCF3 (HCFC-124)** - 0.02-0.04C2H2FCl3 (HCFC-131) 3 0.007-0.05C2H2F2Cl2 (HCFC-132) 4 0.008-0.05C2H2F3Cl (HCFC-123) 3 0.02-0.06C2H3FCl2 (HCFC-141) 3 0.005-0.07CH3CFCl2 (HCFC-141b)** - 0.11C2H3F2Cl (HCFC-142) 3 0.008-0.07CH3CF2Cl (HCFC-142b)** - 0.065C2H4FCl (HCFC-151) 2 0.003-0.005C3HFCl6 (HCFC-221) 5 0.015-0.07C3HF2Cl5 (HCFC-222) 9 0.01-0.09C2HF3C4 (HCFC-223) 12 0.01-0.08*33673 C3HF4Cl3 (HCFC-224) 12 0.01-0.09C3HF5Cl2 (HCFC-225) 9 0.02-0.07CF3CF2CHCL2 (HCFC-225ca)** - 0.025CF2ClCF2CHClF (HCFC-225cb)** - 0.033C3HF6Cl (HCFC-226) 5 0.02-0.10C3H2FCl5 (HCFC-231) 9 0.05-0.09C3H2F2Cl4 (HCFC-232) 16 0.008-0.10C3H2F3Cl3 (HCFC-233) 18 0.007-0.23C2H2F4Cl2 (HCFC-234) 16 0.01-0.28C3H2F5Cl (HCFC-235) 9 0.03-0.52C3H3FCl4 (HCFC-241) 12 0.004-0.09C3H3F2Cl3 (HCFC-242) 18 0.005-0.13C3H3F3Cl2 (HCFC-243) 18 0.007-0.12C3H3F4Cl (HCFC-244) 12 0.009-0.14C3H4FCl3 (HCFC-251) 12 0.001-0.01C3H4F2Cl2 (HCFC-252) 16 0.005-0.04C3H4F3Cl (HCFC-253) 12 0.003-0.03C3H5FCl2 (HCFC-261) 9 0.002-0.02C3H5F2Cl (HCFC-262) 9 0.002-0.02C3H6FCl (HCFC-271) 5 0.001-0.03Kelompok IICHFBr2 1

Page 25: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

1.00CHF2Br (HBFC-22Bl) 1 0.74CH2FBr 1 0.73C2HFBr4 2 0.3-0.8C2HFBr3 3 0.5-1.8C2HF3Br2 3 0.4-1.6C2HF4Br 2 0.7-1.2C2H2FBr3 3 0.1-1.1C2H2F2Br2 4 0.2-1.5C2H2F3Br 3 0.7-1.6C2H3FBr2 3 0.1-1.7C2H3F2Br 3 0.2-1.1C2H4FBr 2 0.07-0.1

C3HFBr6 5 0.3-1.5C3HF2Br5 9 0.2-1.9C3HF3Br4 12 0.3-1.8C3HF4Br3 12 0.5-2.2C3HF5Br2 9 0.9-2.0C3HF6Br 5 0.7-3.3C3H2FBr5 9 0.1-1.9C3H2F2Br4 16 0.2-2.1C3H2F3Br3 18 0.2-5.6C3H2F4Br2 16 0.3-7.5C3H2F5Br 8 0.9-1.4C3H3FBr4 12 0.08-1.9C3H3F2Br3 18 0.1-3.1C3H3F3Br2 18 0.1-2.5C3H3F4Br 12 0.3-4.4C3H4FBr3 12 0.03-0.3C3H4F2Br2 16 0.1-1.0C3H4F3Br 12 0.07-0.8C3H5FBr2 9 0.04-0.4C3H5F2Br 9 0.07-0.8C3H6FBr 5 0.02-0.7-----------------------------------------------------------

Keterangan dari Annex C:

*33674 * Dimana sebuah jarak dari ODPs nilai paling tinggi dalam jarak itu akan digunakan untuk tujuan-tujuan dari protokol-protokol ODPs didaftarkan sebagai nilai tunggal yang telah ditetapkan dari kalkulasi berdasarkan pengukuran lab. itu didaftarkan sebagai perkiraan-perkiraan dan kurang pasti. Jarak menyinggung pada kelompok isomer-isomer nilai teratas adalah perkiraan dari ODP isomer dengan ODP terendah.

** Mengidentifikasi zat-zat yang paling aktif dengan nilai ODP yang terdaftar terhadap mereka yang digunakan untuk tujuan dari protokol.

FOREWORD

1. The conclusion in 1985 of the Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer, followed in 1987 by the Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer, was the starting point of the global co-opretion for the protection of the ozone layer in the stratosphere. The two meetings held by the Parties to the Vienna Convention in 1989 and 1991 and the four meetings by the Parties to the Montreal Protocol every year from 1989 to 1992 led to significant decisions designed to implement the objectives of the Convention and Protocol. The Second and Fourth Meetings of the Parties to the Montreal Protocol adopted, in accordance with the procedure laid down in paragraph 9 of Article 2 of the Montreal Protocol, certain adjustments and reductions of production and consumption of the controlled substances listed in Annexes A and B of the Protocol and two Amendments to the Protokol in accordance with the procedure laid down in paragraph 4 of Article 9 of the Vienna Convention.

2. This third edition of the Montreal Protocol Handbook updates the previous 1992 edition with the inclusion of the decisions of the Fourt Meeting in Copenhagen in November 1992. It incorporates into the Protocol the adjustments and Amendment adopted at that meeting. It also annexes some important recent decisions of the Executive Committee of the Multilateral Fund.

3. The Copenhagen adjustments, in accordance with Article 2 paragraph 9 (d) of the Montreal Protocol, are binding on all Parties and enter into force on 22 September 1993. In the Handbook, these are printed in place of the text of the 1987 Protocol. The text of the 1987 Protocol, where replaced by the Adjustments, has not been reproduced.

4. The London Amendment has entered into force on 10 August 1992. In the Handbook the amended portions have been printed in bold print along with the version of the 1987 Montreal Protocol. The parts of the 1987 Protocol which will be no longer in-force from the date of entry into force of the London Amendment for the States that have ratified the Amendement have been bracketed in square brackets. 65 Parties have ratified *33675 the London Amendment till 31 July 1993. The Copenhagen Amendment is printed in the Handbook in italics. Where a part of the text of

Page 26: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

the Copenhagen Amendment is to add to or replace a part of the text of the London Amendment, that part of the Copenhagen Amendment is shown in braces (). The Copenhagen Amendment will enter into force on 1 January 1994 if at least twenty ratifications of the Amendment are deposited before that date. Otherwise, it will enter into force on the ninetieth day after receipt of the twentieth ratification.

5. The decisions of the Parties to the Montreal Protocol at their four meetings are appended to the text of the Protocol, classified according to the respective Articles to which they relate. These decisions constitute an important supplementary body of law. In view of the close relationship between the Montreal Protocol and the Vienna Convention, the decisions of the Conference of the Parties to the Vienna Convention in Helsinki and Nairobi together with the text of the Convention have been annexed to the Handbook.

6. It is hoped that this Handbook will prove useful. It will be updated, as necessary, after each meeting of the Parties. Suggestions to improve the format or the content of the Handbook are welcome.

MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYERAS ADJUSTED AND AMENDED BY THE SECOND MEETING OF THE PARTIESLONDON, 27-29 JUNE 1990 AND FURTHER AMENDEDBY THE THIRD MEETING OF THE PARTIES NAIROBI, 19-21 JUNE 1991AND BY THE THIRD MEETING OF THE PARTIES COPENHAGEN, 23-25NOVEMBER 1992

The Parties to this Protocol,

Being Parties to the Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer,

Mindful of their obligation under that Convention to take appropriate measures to protect human health and the environment against adverse effects resulting or likely to result from human activities which modify the ozone layer,

Recognizing that world-wide emissions of certain substances can significantly deplete and otherwise modify the ozone layer in a manner that is likely to result in adverse effects on human health and the environment,

Conscious of the potential climatic effects of emissions of these substances,

Aware that measures taken to protect the ozone layer from depletion should be based on relevant scientific knowledge, taking into account technical and economic considerations,

Determined to protect the ozone layer by taking precautionary measures to control equitably total global emissions of substances that deplete it, with the ultimate *33676 objective of their elimination on the basis of developments in scientific knowledge, taking into account technical and economic considerations and bearing in mind the developmental needs of developing countries,

Acknowledging that special provision is required to meet the needs of developing countries (for these substances), including the provision of additional financial resources and access to relevant technologies, bearing in mind that the magnitude of funds necessary is predictable, and the funds can be expected to make a substantial difference in the world's ability to address the scientifically established problem of ozone depletion and its harmful effects,

Page 27: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Noting the precautionary measures for controlling emissions of certain chlorofluorocarbons that have already been taken at national and regional levels,

Considering the importance of promoting international co-operation in the (research and development of science and technology) research, development and transfer of alternative technologies relating to the control and reduction of emissions of substances that deplete the ozone layer, bearing in mind in particular the needs of developing countries,

HAVE AGREED AS FOLLOWS:

ARTICLE 1: DEFINITIONS

For the purposes of this Protocol:

1. "Convention" means the Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer, adopted on 22 March 1985.

2. "Parties" means, unless the text otherwise indicates, Parties to this Protocol.

3. "Secretariat" means the Secretariat of the Convention.

4. "Controlled substance" means a substance (listed) in Annex A or in Annex B (, Annex B, Annex C or Annex E) to this Protocol, whether existing alone or in a mixture. It includes the isomers of any such substance, except as specified in the relevant Annex, but (it) excludes, (however) any (such) controlled substance or mixture which is in a manufactured product other than a container used for the transportation or storage of (the) that substance.

5. "Production" means the amount of controlled substances produced, minus the amount destroyed by technologies to be approved by the Parties and minus the amount entirely used as feedstock in the manufacture of other chemicals. The amount recycled and reused is not to be considered as "production".

6. "Consumption" means production plus imports minus exports of controlled substances.

*33677 7. "Calculated levels" of production, imports, exports and consumption means levels determined in accordance with Article 3.

8. "Industrial rationalization" means the transfer of all or a portion of the calculated level of production of one Party to another, for the purpose of achieving economic efficiencies or responding to anticipated shortfalls in supply as result of plant closures.

ARTICLE 2: CONTROL MEASURES

1. (Incorporated in Article 2A as per the adjustments made in Second Meeting of the Parties in London in 1990).

2. Replaced by Article 2B.

3 and 4. Replaced in Article 2A.

Page 28: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

5. (Any Party whose calculated level of production in 1986 of the controlled substances in Group I of Annex A was less than twenty-five kilotonnes may, for the purposes of industrial rationalization, transfer to or receive from any other Party, production in excess of the limits set out in paragraphs 1, 3 and 4 provided that the total combined calculated levels of production of the Parties concerned does not exceed the production limits set out in this Article. Any transfer of such production shall be notified to the secretariat, no leter than the time of the transfer.)

5. Any Party may, for one or more control periods, transfer to another Party any portion of its calculated level of production set out in Articles 2A to 2E, (and Article 2H) provided that the total combined calculated levels of production of the Parties concerned for any group of controlled substances do not exceed the production limits set out in those Articles for that group. Such transfer of production shall be notified to the Secretariat by each of the Parties concerned, stating the terms of such transfer and the period for which it is to apply.

5. bis. Any Party not operating under paragraph 1 of Article 5 may, for one or more control periods, transfer to another such Party any portion of its calculated level of consumption set out in Article 2F, provided that the calculated level of consumption of controlled substances in Group I of Annex A of the Party transferring the portion of its calculated level of consumption did not exceed 0.25 kilograms per capita in 1989 and that the total combined calculated levels of consumption of the Parties concerned do not exceed the consumption limits set out in Article 2F. Such transfer of consumption shall be notified to the Secretariat by each of the Parties concerned, stating the terms of such transfer and the period for which it is to apply.

*33678 6. Any Party not operating under Article 5, that has facilities for the production of Annex A or Annex B controlled substances under construction, or contracted for, prior to 16 September 1987, and provided for in national legislation prior to 1 January 1987, may add the production from such facilities to its 1986 production of such substances for the purposes of determining its calculated level of production for 1986, provided that such facilities are completed by 31 December 1990 and that such production does not raise that Party's annual calculated level of consumption of the controlled substances above 0.5 kilograms per capita.

7. Any transfer of production pursuant to paragraph 5 or any addition of production pursuant to paragraph 6 shall be notified to the Secretariat, no later than the time of the transfer or addition.

8. (a) Any Parties which are Member States of a regional economic integration organization as defined in Article 1 (6) of the Convention may agree that they shall jointly fulfill their obligations respecting consumption under this Article and Articles 2A to 2E (Articles 2A to 2H) provided that their total combined calculated level of consumption does not exceed the levels required by this Article and Articles 2A to 2E (Articles 2A to 2H).

(b) The Parties to any such agreement shall inform the Secretariat of the terms of the agreement before the date of the reduction in consumption with which the agreement is concerned.

(c) Such agreement will become operative only if all Member States of the regional economic integration organization and the organization concerned are Parties to the Protocol and have notified the Secretariat of their manner of implementation.

9. (a) Based on the assessments made pursuant to Article 6, the Parties may decide whether:

(i) Adjustments to the ozone depleting potentials specified in Annex A and/or Annex B (, Annex B, Annex C and/or Annex E) should be made and, if so, what the adjustments should be; and

Page 29: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(ii) Further adjustments and reductions of production or consumption of the controlled substances (from 1986 levels) should be undertaken and, if so, what the scope, amount and timing of any such adjustments and reductions should be;

(b) Proposals for such adjustments shall be communicated to the Parties by the Secretariat at least six months before the meeting of the Parties *33679 at which they are proposed for adoption;

(c) In taking such decisions, the Parties shall make every effort to reach agreement by consensus. If all efforts at consensus have been exhausted, and no agreement reached, such decisions shall, as a last resort, be adopted by a two-thirds majority vote of the Parties present and voting representing (at least fifty per cent of the total consumption of the controlled substances of the Parties;) a majority of the Parties operating under Paragraph 1 of Article 5 present and voting and a majority of the Parties not so operating present and voting;

(d) The decisions, which shall be binding on all Parties, shall forthwith be communicated to the Parties by the Depositary. Unless otherwise provided in the decisions, they shall enter into force on the expiry of six months from the date of the circulation of the communication by the Depositary.

10. [(a)] Based on the assessments made pursuant to Article 6 of this Protocol and in accordance with the procedure set out in Article 9 of the Convention, the Parties may decide;

(i) whether any substances, and if so which, should be added to or removed from any annex to this Protocol, and

(ii) the mechanism, acope and timing of the control measures that should apply to those substances;

[(b) Any such decisions shall become effective, provided that it has been accepted by a two-thirds majority vote of the Parties present and voting.]

11. Notwithstanding the provisions contained in this Article and Articles 2A to 2E (Articles 2A to 2H) Parties may take more stringent measures than those required by this Article and Articles 2A to 2E (Articles 2A to 2H).

INTRODUCTION TO THE ADJUSTMENTS

The Second Meeting of the Parties to the Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer decides, on the basis of assessments made pursuant to Article 6 of the Protocol, to adopt adjustments and reductions of production and consumption of the controlled substances in Annex A to the Protocol, as follows, with the understanding that:

(a) References in Article 2 to "this Article" and throughout the Protocol to "Article 2" shall be interpreted as references to Articles 2, 2A and 2B;

(b) References throughout the Protocol to "paragraph 1 to 4 of Article 2" shall be interpreted as *33680 references to Articles 2A and 2B; and

(c) The reference in paragraph 5 of Article 2 to "paragraphs 1, 3 and 4" shall be interpreted as a reference to Article 2A.

ARTICLE 2a: CFCs

Page 30: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on the first day of the seventh month following the date of entry into force of this Protocol, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex A does not exceed its calculated level of consumption in 1986. By the end of the same period, each Party producing one or more of these substances shall ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed its calculated level of production in 1986, except that such level may have increased by no more than ten per cent based on the 1986 level. Such increase shall be permitted only so as to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under Article 5 and for the purposes of industrial rationalization between Parties.

2. Each Party shall ensure that for the period from 1 July 1991, to 31 December 1992 its calculated levels of consumption and production of the controlled substances in Group I of Annex A do not exceed 150 per cent of its calculated levels of production and consumption of those substances in 1986; with effect from 1 January 1993, the twelve-month control period for these controlled substances shall run from 1 January to 31 December each year.

3. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1994, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I Annex A does not exceed, annually, twenty-five per cent of its calculated level of consumption in 1986. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed, annually, twenty-five per cent of its calculated level of production in 1986. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1986.

4. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex A does not exceed zero. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed zero. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties *33681 operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to fifteen per cent of its calculated level of production in 1986. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

ARTICLE 2B: HALONS

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1992, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group II of Annex A does not exceed, annually, its calculated level of consumption in 1986. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed, annually, its calculated level of production in 1986. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1986.

2. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1994, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group II of Annex A does not exceed zero. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed zero. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that

Page 31: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

limit by up to fifteen per cent of its calculated level of production in 1986. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

ARTICLE 2C: OTHER FULLY HALOGENATED CFCs

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 Januari 1993, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex B does not exceed, annually, eighty per cent of its calculated level of consumption in 1989. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same period, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed, annually, eighty per cent of its calculated level of production 1989. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1989.

2. Each Party shall ensure that for the twelve-month *33682 period commencing on 1 Januari 1994, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex B does not exceed, annually, twenty-five per cent of its calculated level of consumption in 1989. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed, annually, twenty-five per cent of its calculated level of production in 1989. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1989.

3. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex A does not exceed zero. Each Party producing one or more of these substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed zero. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragragh 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to fifteen per cent of its calculated level of production in 1989. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

ARTICLE 2D: CARBON TETRACHLORIDE

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1995, its calculated level of consumption of the controlled substance in Group II of Annex B does not exceed, annually, fifteen per cent of its calculated level of consumption in 1989. Each Party producing the substance shall, for the same period, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed, annually, fifteen per cent of its calculated level of production in 1989. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of the production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1989.

2. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substance in Group II of Annex B does not exceed zero. Each Party producing the substance shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed zero. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to fifteen per cent of its

Page 32: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

*33683 calculated level of production in 1989. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

ARTICLE 2E: 1,1,1, - TRICHLOROETHANE (METHYL CHLOROFORM)

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1993, its calculated level of consumption of the controlled substance in Group III of Annex B does not exceed, annually, its calculated level of consumption in 1989. Each Party producing the substance shall, for the same period, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed, annually, its calculated level of production in 1989. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties production may exceed that limit by up ten per cent of its calculated level of production in 1989.

2. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1994, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substance in Group III of Annex B does not exceed, annually, fifty per cent of its calculated level of consumption in 1989. Each Party producing the substance shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed, annually, fifty per cent of its calculated level of production in 1989. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to ten per cent of its calculated level of production in 1989.

3. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substance in Group III of Annex B does not exceed zero. Each Party producing the substance shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed zero. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production may exceed that limit by up to fifteen per cent of its calculated level of production for 1989. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

(ARTICLE 2F: HYDROCHLOROFLUOROCARBONS

1. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of *33684 Annex C does not exceed, annually, the sum of:

(a) Three point one per cent of its calculated level of consumption in 1989 of the controlled substances in Group I of Annex A; dan

(b) Its calculated level of consumption in 1989 of the controlled substances in Group I of Annex C.

2. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 2004, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex C does not exceed, annually, sixty-five per cent of the sum referred to in paragraph 1 of this Article.

3. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 2010, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances

Page 33: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

in Group I of Annex C does not exceed, annually, thirty-five per cent of the sum referred to in paragraph 1 of this Article.

4. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 2015, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex C does not exceed, annually, ten per cent of the sum referred to in paragraph 1 of this Article.

5. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 2020, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex C does not exceed, annually, zero point five per cent of the sum referred to in paragraph 1 of this Article.

6. Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 2030, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group I of Annex C does not exceed zero.

7. As of 1 January 1996, each Party shall endeavour to ensure that:

(a) The use of controlled substances in Group I of Annex C is limited to those applications where other more environmentally suitable alternative substances or technologies are not available;

(b) The use of controlled substances in Group I of Annex C is not outside the areas of application currently met by controlled substances in Annexes A, B and C, except in rare cases for the protection of human life or human health; and

(c) Controlled substances in Group I of Annex C are selected for use in a manner that minimizes ozone *33685 depletion, in addition to meeting other environmental, safety and economic considerations.

ARTICLE 2G: HIDROBROMOFLUOROCARBONS

Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1996, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substances in Group II of Annex C does not exceed zero. Each Party producing the substances shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substances does not exceed zero. This paragraph will apply save to the extent that the Parties decide to permit the level of production or consumption that is necessary to satisfy uses agreed by them to be essential.

ARTICLE 2H: METHYL BROMIDE

Each Party shall ensure that for the twelve-month period commencing on 1 January 1995, and in each twelve-month period thereafter, its calculated level of consumption of the controlled substance in Annex E does not exceed, annually, its calculated level of consumption in 1991. Each Party producing the substance shall, for the same periods, ensure that its calculated level of production of the substance does not exceed, annually, its calculated level of production in 1991. However, in order to satisfy the basic domestic needs of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5, its calculated level of production in 1991. The calculated levels of consumption and production under this Article shall not include the amounts used by the Party for quarantine and pre-shipment applications.]

Page 34: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTICLE 3: CALCULATION OF CONTROL LEVELS

For the purposes of Articles 2, 2A to 2E (2A to 2H) and 5, each Party shall, for each group of substances in Annex A or Annex B, (Annex B, Annex C or Annex E) determine its calculated levels of:

(a) Production by:

(i) multiplying its annual production of each controlled substance by the ozone depleting potential specified in respect of it in Annex A or Annex B, (Annex B, Annex C or Annex E);

(ii) adding together, for each such Group, the resulting figures;

(b) Imports and exports, respectively, by following, mutatis mutandis, the procedure set out in subparagraph (a); and

(c) Consumption by adding together its calculated levels of production and imports and subtracting its calculated level of exports as determined in accordance with subparagraphs (a) and (b). However, beginning on 1 January 1993, any export of controlled substances to non-Parties shall not be *33686 subtracted in calculating the consumption level of the exporting Party.

ARTICLE 4: CONTROL OF TRADE WITH NON-PARTIES

[1. Within one year of the entry into force of this Protocol, each Party shall ban the import of controlled substances from any State not party to this Protocol.

2. Beginning on 1 January 1993, no Party operating under paragraph 1 of Article 5 may export any controlled substance to any State not party to this Protocol.

3. Within three years of the date of entry into force of this Protocol, the Parties shall, following the procedure in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of products containing controlled substances. Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.]

[4. Within five years of the entry into force of this Protocol, the Parties shall determine the feasibility of banning or restricting, from States not party to this Protocol, the import of products produced with, but not containing, controlled substances. If determined feasible, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of such products. Parties that have not objected to it in accordance with those procedure shall ban or restrict, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.

5. Each Party shall discourage the export, to any State not party to this Protocol, of technology for producing and for utilizing controlled substances.]

1. As of 1 January 1990, each party shall ban the import of the controlled substances in Annex A from any State not party to this Protocol.

1 bis. Within one year of the date of the entry into force of this paragraph, each Party shall ban the import of the controlled substances in Annex B from any State not party to this Protocol.

Page 35: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

1 ter. Within one year of the date of entry into force of this paragraph, each Party shall ban the import of any controlled substances in Group II of Annex C from any State not party to this Protocol.

2. As of 1 Januari 1993, each party shall ban the export of any controlled substances in Annex A to any State not party to this Protocol.

2 bis. Commencing one year after the date of entry into force of this paragraph, each Party shall ban the *33687 export of any controlled substances in Annex B to any State not party to this Protocol.

2 ter. Commencing one year after the date of entry into force of this paragraph, each Party shall ban the export of any controlled substances in Group II of Annex C to any State not party to this Protocol.

3. By 1 January 1992, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of Convention, elaborate in an annex a list of products containing controlled substances in Annex A. Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedure shall ban, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.

3 bis. Within three years of the date of the entry into force of this paragraph, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of products containing controlled substances in Annex B. Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protokol.

3 ter. Within three years of the date of entry into force of this paragraph, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of products containing controlled substances in Group II of Annex C. Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protokol.

4. By 1 January 1994, the Parties shall determine the feasibility of banning or restricting, from States not party to this Protocol, the import of products produced with, but not containing, controlled substances in Annex A. If determined feasible, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of such products. have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.

4 bis. Within five years of the date of the entry into force of this paragraph, the Parties shall, determine the feasibility of banning or restricting, from States not party to this Protokol, the import of products produced with, but not containing, controlled substances in Annex B. If determined feasible, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of such products. *33688 Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban or restrict, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.

4 ter. Within five years of the date of entry into force of this paragraph, the Parties shall determine the feasibility of banning or restricting, from States not party to this Protocol, the import of products produced with, but not containing, controlled substances in Group II of Annex C. If determined feasible, the Parties shall, following the procedures in Article 10 of the Convention, elaborate in an annex a list of such products. Parties that have not objected to the annex in accordance with those procedures shall ban or restrict, within one year of the annex having become effective, the import of those products from any State not party to this Protocol.

Page 36: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

5. Each Party undertakes to the fullest practicable extent to discourage the export to any State not party to this Protocol of technology for producing and for utilixing controlled substances (in Annexes A and B and Group II of Annex C).

6. Each Party shall refrain from providing new subsidies, aid, credits, guarantees or insurance programmes for the export to States not party to this Protocol of products, equipment, plants or technology that would facilitate the production of controlled substances (in Annexes A and B and Group II of Annex C).

7. Paragraphs 5 and 6 shall not apply to products, equipments, plants or technology that improve the containment, recovery, recycling or destruction of controlled substances, promote the development of alternative substances, or otherwise contribute to the reduction of emissions of controlled substances (in Annexes A and B and Group II of Annex C)

8. Notwithstanding the provisions of this Article, imports referred to in paragraphs 1, 1 bis, 3, 3 bis, (and) 4, and 4 bis and exports referred to Paragraphs 2 and 2 bis (and exports received to in paragraphs 1 to 4 ter of this Article) may be permitted from, or to, any State not party to this Protocol, if that State is determined, by a meeting of the Parties, to be in full compliance with Article 2, Articles 2A to 2E (, Article 2G) and this Article, and (has) have submitted data to that effect as specified in Article 7.

9. For the purposes of this Article, the term "State not party to this Protocol" shall include, with respect to a particular controlled substance, a State or regional economic integration organization that has not agreed to be bound by the control measures in effect for that substance.

*33689 10. By 1 January 1996, the Parties shall consider whether to amend this Protocol in order to extend the measures in this Article to trade in controlled substances in Group I of Annex C and in Annex E with States not party to the Protokol.

ARTICLE 5: SPECIAL SITUATION OF DEVELOPING COUNTRIES

1. Any Party that is a developing country and whose annual calculated level of consumption of the controlled substances in Annex A is less than 0.3 kilograms per capita on the date of the entry into force of the Protocol for it, or any time thereafter (within ten years of the date of entry into force of the Protocol) until 1 January 1999, shall, in order to meet its basic domestic needs, be entitled to delay for ten years its compliance with the control measures set out in Articles 2A to 2E [paragraphs 1 to 4 of Article 2 by ten years after that specified in those paragraphs]. [However, such Party shall not exceed an annual calculated level of consumption of 0.3 kilograms per capita. Any such Party shall be entitled to use either the average of its annual calculated level of consumption for the period of 1995 to 1997 inclusive or a calculated level of consumption of 0.3 kilograms per capita, whichever is the lower, as the basis for its compliance with the control measures].

, provided that any further amendments to the adjustments or Amendment adopted at the Second Meeting of the Parties in London, 29 June 1990, shall apply to the Parties operating under this paragraph after the review provided for in paragraph 8 of this Article has taken place and shall be based on the conclusions of that review.

1. bis. The Parties shall, taking into account the review referred to in paragraph 8 of this Article, the assessments made pursuant to Article 6 and any other relevant information, decide by 1 January 1996, through the procedure set forth in paragraph 9 of Article 2:

Page 37: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(a) With respect to paragraphs 1 to 6 of Article 2F, what base year, initial levels, control schedules and phase-out date for consumption of the controlled substances in Group I of Annex C will apply to Parties operating under paragraph 1 of this Article;

(b) With respect to Article 2G, what phase-out date for production and consumption of the controlled substances in Group II of Annex C will apply to Parties operating under paragraph 1 of this Article; and

(c) With respect to Article 2H, what base year, initial levels and control schedules for consumption and production of the controlled substance in Annex E will apply to Parties operating *33690 under paragraph 1 of this Article.

[2. The Parties undertake to facilitate access to environmentally safe alternative substances and technology for Parties that are developing countries and assist them to make expeditious use of such alternatives.]

[3. The Parties undertake to facilitate bilaterally or multilaterally the provision of subsidies, aid, credits, guarantees or insurance programmes to Parties that are developing countries for the use of alternative technology and for substitute products.]

2. However, any Party operating under paragraph 1 of this Article shall exceed neither an annual calculated level of consumption of the controlled substances in Annex A of 0.3 kilograms per capita nor an annual calculated level of consumption of controlled substances of Annex B of 0.2 kilograms per capita.

3. When implementing the control measures set out in Article 2A to 2E, any Party operating under paragraph 1 of this Article shall be entitled to use:

(a) For controlled substances under Annex A, either the average of its annual calculated level of consumption for the period 1995 to 1997 inclusive or a calculated level of consumption of 0.3 kilograms per capita, whichever is the lower, as the basis for determining its compliance with the control measures.

(b) For controlled substances under Annex B, the average of its annual calculated level of consumption for the period 1998 to 2000 inclusive or a calculated level of consumption of 0.2 kilograms per capita, whichever is the lower, as the basis for determining its compliance with the control measures.

4. If a Party operating under paragraph 1 of this Article, at any time before the control measures obligations in Articles 2A to 2E (Article 2A to 2H) become applicable to it, finds itself unable to obtain an adequate supply of controlled substances, it may notify this to the Secretariat. The Secretariat shall forthwith transmit a copy of such notification to the Parties, which shall consider the matter at their next Meeting, and decide upon appropriate action to be taken.

5. Developing the capacity to fulfill the obligations of the Parties operating under paragraph 1 of this Article to comply with the control measures set out in Articles 2A to 2E, and any control measures in Articles 2F to 2H that are decided pursuant to paragraph 1 bis of this Article, and their implementation by those same Parties will depend upon the effective implementation of the financial co-operation as provided by Article 10 and *33691 the transfer of technology as provided by Article 10A.

Page 38: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

6. Any Party operating under paragraph 1 of this Article may, at any time, notify the Secretariat in writing that, having taken all practicable steps it is unable to implement any or all of the obligations laid down in Articles 2A to 2E, or any or all obligations in Articles 2F to 2H that are decided pursuant to paragraph 1 bis of this Article, due to the inadequate implementation of Articles 10 and 10A. The Secretariat shall forthwith transmit a copy of the notification to the Parties, which shall consider the matter at their next Meeting, giving due recognition to paragraph 5 of this Article and shall decide upon appropriate action to be taken.

7. During the period between notification and the Meeting of the Parties at which the appropriate action referred to in paragraph 6 above is to be decided, or for a further period if the Meeting of the Parties so decides, the non-compliance procedures referred to in Article 8 shall not be invoked against the notifying Party.

8. A Meeting of the Parties shall review, not later than 1995, the situation of the Parties operating under paragraph 1 of this Article, including the effective implementation of financial co-operation and transfer of technology to them, and adopt such revisions that may be deemed necessary regarding the schedule of control measures applicable to those Parties.

9. Decisions of the Parties referred to in paragraph 4, 6 and 7 of this Article shall be taken according to the same procedure applied to decision making under Article 10.

ARTICLE 6: ASSESSMENT AND REVIEW OF CONTROL MEASURES

Beginning in 1990, and at least every four years thereafter, the Parties shall assess the control measures provided for in Article 2 and Articles 2A to 2E, and the situation regarding production, imports and exports of the transitional substances in Group I of Annex C (Articles 2A to 2H) on the basis of available scientific, environmental, technical and economic information. At least one year before each assessment, the Parties shall convene appropriate panels of experts qualified in the fields mentioned and determine the composition and terms of reference of any such panels. Within one year of being convened, the panels will report their conclusions, through the Secretariat, to the Parties.

ARTICLE 7: REPORTING OF DATA

1. Each Party shall provide to the Secretariat, within three months of becoming a Party, statistical data on its production, imports and exports of each of the controlled substances in Annex A for the year 1986, or the best possible estimates of such data where actual data are not available.

*33692 [2. Each Party shall provide statistical data to the secretariat on its annual production (with separate data on amounts destroyed by technologies to be approved by the Parties), imports, and exports to Parties and non-Parties, respectively, of such substances for the year during which it becomes a Party and for each year thereafter. It shall forward the data no later than nine months after the end of the year to which the data relate.]

2. Each Party shall provide to the Secretariat statistical data on its production, imports and exports of each of the controlled substances in Annex B and each of the transitional substances in Group I of Annex C, for the year 1989, or the best possible estimates of such data where actual data are not available, not later than three months after the date when the provisions set out in the Protocol with regard to the substances in Annex B enter into force for that Party.

3. Each Party shall provide statistical data to the Secretariat on its annual production (as defined in paragraph 5 of Article 1), and, separately,

Page 39: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

- amounts used for feedstocks,

- amounts destroyed by technologies approved by the Parties,

- imports and exports to Parties and non-Parties respectively,

of each of the controlled substances listed in Annexes A and B as well as of the transitional substances in Group I of Annex C, for the year during which provisions concerning the substances in Annex B entered into force for that Party and for each year thereafter. Data shall be forwarded not later than nine months after the and of the year to which the data relate.

2. Each Party shall provide to the Secretariat statistical data on its production, imports and exports of each of the controlled substances

- in Annexes B and C, for the year 1989;

- in Annex E, for the year 1991,

or the best possible estimates of such data where actual data are not available, not later than three months after the date when the provisions set out in the Protocol with regard to the substances in Annexes B, C and E respectively enter into force for that Party.

3. Each Party shall provide to the Secretariat statistical data on its annual production (as defined in paragraph 5 of Article 1) of each of the controlled substances listed in Annexes A, B, C and E and, separately, for each substance,

*33693 - Amounts used for feedstocks,

- Amounts destroyed by technologies approved by the Parties, and

- Imports from and exports to Parties and non-Parties respectively,

for the year during which provisions concerning the substances in Annexes A, B, C and E respectively entered into force for that Party and for each year thereafter. Data shall be forwarded not later than nine months after the end of the year to which the data relate.

3. bis. Each Party shall provide to the Secretariat separate statistical data of its annual imports and exports of each of the controlled substances listed in Group II of Annex A and Group I of Annex C that have been recycled.

4. For Parties operating under the provisions of paragraph 8 (a) of Article 2, the requirements in paragraphs 1, 2 and 3 (in paragraph 1, 2, 3 and 3 bis) of this Article in respect of statistical data on imports and exports shall be satisfied if the regional economic integration organization concerned provides data on imports and exports between the organization and States that are not members of that organization.

ARTICLE 8: NON-COMPLIANCE

The Parties, at their first meeting, shall consider and approve procedures and institutional mechanisms for determining non-compliance with the provisions of this Protocol and for treatment of Parties found to be in non-compliance.

Page 40: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

ARTICLE 9: RESEARCH, DEVELOPMENT, PUBLIC AWARENESS ANDEXCHANGE OF INFORMATION

1. The Parties shall co-operate, consistent with their national laws, regulations and practices and taking into account in particular the needs of developing countries, in promoting, directly or through competent international bodies, research, development and exchange of information on:

(a) best technologies for improving the containment, recovery, recycling, or destruction of controlled substances or otherwise reducing their emissions;

(b) possible alternatives to controlled substances, to products containing such substances, and to products manufactured with them; and

(c) costs and benefits of relevant control strategies.

2. The Parties, individually, jointly or through competent international bodies, shall co-operate in promoting public awareness of the environmental effects *33694 of the emissions of controlled substances and other substances that deplete the ozone layer.

3. Within two years of the entry into force of this Protocol and every two years thereafter, each Party shall submit to the Secretariat a summary of the activities it has conducted pursuant to this Article.

[ARTICLE 10: TECHNICAL ASSISTANCE

1. The Parties shall in the context of the provisions of Article 4 of the Convention, and taking into account in particular the needs of developing countries, co-operate in promoting technical assistance to facilitate participation in and implementation of this Protokol.

2. Any Party or signatory to this Protocol may submit a request to the Secretariat for technical assistance for the purposes of implementing or participating in the Protocol.

3. The Parties, at their first meeting, shall begin deliberations on the means of fulfilling the obligations set out in Article 9, and paragraph 1 and 2 of this Article, including the preparation of workplans. Such workplans shall pay special attention to the needs and circumstances of the developing countries. States and regional economic integration organizations not party to the Protocol should be encouraged to participate in activities specified in such workplans.]

ARTICLE 10: FINANCIAL MECHANISM

1. The Parties shall establish a mechanism for purposes of providing financial and technical co-operation, including the transfer of technologies, to Parties operating under paragraph 1 of Article 5 of this Protocol to enable their compliance with the control measures set out in Articles 2A to 2E, and any control measures in Articles 2F to 2H that are decided pursuant to paragraph 1 bis of Article 5 of the Protocol. The mechanism, contributions to which shall be additional to other financial transfers to Parties operating under that paragraph, shall meet all agreed incremental costs of such Parties in order to enable their compliance with the control measures of the Protocol. An indicative list of the categories of incremental costs shall be decided by the meeting of the Parties.

2. The mechanism established under paragraph 1 shall include a Multilateral fund. It may also include other means of multilateral, regional and bilateral co-operation.

Page 41: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

3. The Multilateral Fund shall:

(a) Meet, on a grant or concessional basis as appropriate, and according to criteria to be decided upon by the Parties, the agreed incremental costs:

*33695 (b) Finance clearing-house functions to:

(i) Assist Parties operating under paragraph 1 of Article 5, through country specific studies and other technical co-operation, to identify their needs for co-operation;

(ii) Facilitate technical co-operation to meet these identified needs;

(iii) Distribute, as provided for in Article 9, information and relevant materials, and hold workshops, training sessions, and other related activities, for the benefit of Parties that are developing countries; and

(iv) Facilitate and monitor other multilateral, regional and bilateral co-operation available to Parties that are developing countries;

(c) Finance the secretariat services of the Multilateral Fund and related support costs.

4. The Multilateral Fund shall operate under the authority of the Parties who shall decide on its overall policies.

5. The Parties shall establish an Executive Committee to develop and monitor the implementation of specific operational policies, guidelines and administrative arrangements, including the disbursement of resources, for the purpose of achieving the objectives of the Multilateral Fund. The Executive Committee shall discharge its tasks and responsibilities, specified in its terms of reference as agreed by the Parties, with the co-operation and assistance the International Bank Reconstruction and Development (World Bank), the Unites Nations Environment Programme, the United Nations Development Programme or other appropriate agencies depending on their respective areas of expertise. The members of the Executive Committee, which shall be selected on the basis of a balanced representation of the Parties operation under paragraph 1 of Article 5 and of the Parties not so operating, shall be endorsed by the Parties.

6. The Multilateral Fund shall be financed by contributions from Parties not operating under paragraph 1 of Article 5 in convertible currency or, in certain circumstances, in kind and/or in national currency, on the basis of the United Nations scale of assessments. Contributions by other Parties shall be encouraged. Bilateral and, in particular cases agreed by a decision of the Parties, regional co-operation may, up to a percentage and consistent with any criteria to be specified by decision of the Parties, be considered as a contribution to the Multilateral Fund, provided that such co-operation, as a minimum:

*33696 (a) strictly relates to compliance with the provisions of this Protocol;

(b) Provides additional resources; and

(c) Meets agreed incremental costs.

7. The Parties shall decide upon the programme budget of the Multilateral Fund for each fiscal period and upon the percentage of contributions of the individual Parties thereto.

Page 42: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

8. Resources under the Multilateral Fund shall be disbursed with the concurrence of the beneficiary Party.

9. Decisions by the Parties under this Article shall be taken by consensus whenever possible. If all efforts at consensus have been exhausted and no agreement reached, decisions shall be adopted by a two-thirds majority vote of the Parties present and voting, representing a majority of the Parties operating under paragraph 1 of Article 5 present and voting and a majority of the Parties not so operating present and voting.

10. The financial mechanism set out in this Article is without prejudice to any future arrangements that may be developed with respect to other environmental issues.

ARTICLE 10A. TRANSFER OF TECHNOLOGY

Each Party shall take every practicable step, consistent with the programmes supported by the financial mechanism, to ensure;

(a) that the best available, environmentally safe substitutes and related technologies are expeditiously transferred to Parties operating under paragraph 1 of Article 5; and

(b) that the transfers referred to in subparagraph (a) occur under fair and most favourable conditions.

ARTICLE 11: MEETINGS OF THE PARTIES

1. The Parties shall hold meetings at regular intervals. The Secretariat shall convene the first meeting of the Parties not later than one year after the date of the entry into force of this Protocol and in conjunction with a meeting of the Conference of the Parties to the Convention, if a meting of the latter is scheduled within that period.

2. Subsequent ordinary meetings of the parties shall be held, unless the Parties otherwise decide, in conjunction with meetings of the Conference of the Parties to the Convention. Extraordinary meetings of the Parties shall be held at such other times as may be deemed necessary by a meeting of the Parties, or at the written request of any Party, provided that within six *33697 months of such a request being communicated to them by the Secretariat, it is supported by at least one third of the Parties.

3. The Parties, at their first meeting, shall:

(a) adopt by consensus rules of procedure for their meetings;

(b) adopt by consensus the financial rules referred to in paragraph 2 of Article 13;

(c) establish the panels and determine the terms of reference referred to in Article 6;

(d) consider and approve the procedures and institutional mechanisms specified in Article 8; and

(e) begin preparation of workplans pursuant to paragraph 3 of Article 10.*

4. The functions of the meetings of the Parties shall be to:

Page 43: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(a) review the implementation of this Protocol;

(b) decide on any adjustments or reductions referred to in paragraph 9 of Article 2;

(c) decide on any addition to, insertion in or removal from any annex of substances and on related control measures in accordance with paragraph 10 of Article 2;

(d) establish, where necessary, quidelines or procedures for reporting of information as provided for in Article 7 and paragraph 3 of Article 9;

*The Article 10 in question is that of the original Protocol adopted in 1987.

(e) review requests for technical assistance submitted pursuant to paragraph 2 of Article 10;

(f) review reports prepared by the secretariat pursuant to subparagraph (c) of Article 12;

(g) assess, in accordance with Article 6, the control measures and the situation regarding transitional substances (provided for in Article 2);*

(h) consider and adopt, as required, proposals for amendment of this Protocol or any annex and for any new annex;

(i) consider and adopt the budget for implementing this Protocol; and

(j) consider and undertake any additional action that may be required for the achievement of the *33698 purposes of this Protocol.

5. The United Nations, its specialized agencies and the International Atomic Energy Agency, as well as any State not party to this Protocol, may be represented at meetings of the Parties as observers. Any body or agency, whether national or international, governmental or non-governmental, qualified in fields relating to the protection of the ozone layer which has informed the secretariat of its wish to be represented at a meeting of the Parties as an observer may be admitted unless at least one third of the Parties present object. The admission and participation of observers shall be subject to the rules of procedure adopted by the Parties.

ARTICLE 12: SECRETARIAT

For the purposes of this Protocol, the Secretariat shall:

(a) arrange for and service meetings of the Parties as provided for in Article 11;

(b) receive and make available, upon request by a Party, data provided pursuant to Articles 7;

(c) prepare and distribute regularly to the Parties reports based on information received pursuant to Article 7 and 9;

(d) notify the Parties of any request for technical assistance received pursuant to Article 10 so as to facilitate the provision of such assistance;

Page 44: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

(e) encourage non-Parties to attend the meetings of the Parties as observers and to act in accordance with the provisions of this Protocol;

(f) provide, as appropriate, the information and requests referred to in subparagraph (c) and (d) to such non-party observers; and

(g) perform such other functions for the achievement of the purposes of this Protocol as may be assigned to it by the Parties.

ARTICLE 13: FINANCIAL PROVISIONS

1. The funds required for the operation of this Protocol, including those for the functioning of the Secretariat related to this Protocol, shall be charged exclusively against contributions from the Parties.

2. The Parties, at their first meeting, shall adopt by consensus financial rules for the operation of this Protocol.

*The part in bold will not apply once the Copenhagen Amendment enters into force.

*33699 ARTICLE 14: RELATIONSHIP OF THIS PROTOCOL TO THE CONVENTION

Except as otherwise provided in this Protocol, the provisions of the Convention relating to its protocols shall apply to this Protocol.

ARTICLE 15: SIGNATURE

This Protocol shall be open for signature by States and by regional economic integration organization in Montreal on 16 September 1987, in Ottawa from 17 September 1987 to 16 January 1988, and at United Nations Headquarters in New York from 17 January 1988 to 15 September 1988.

ARTICLE 16: ENTRY INTO FORCE

1. This Protocol shall enter into force on 1 January 1989, provided that at least eleven instruments of ratification, acceptance, approval of the Protocol or accession thereto have been deposited by States or regional economic integration organization representing at least two-thirds of 1986 estimated global consumption of the controlled substances, and the provisions of paragraph 1 of Article 17 of the Convention have been fulfilled. In the event that these conditions have not been fulfilled by that date, the Protocol shall enter into force on the ninetieth day following the date on which the conditions have been fulfilled.

2. For the purposes of paragraph 1, any such instrument deposited by a regional economic integration organization shall not be counted as additional to those deposited by member States of such organization.

3. After the entry into force of this Protocol, any State or regional economic integration organization shall become a Party to it on the ninetieth day following the date of deposit of its instrument of ratification, acceptance, approval or accession.

ARTICLE 17: PARTIES JOINING AFTER ENTRY INTO FORCE

Page 45: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Subject to Article 5, any State or regional economic integration organization which becomes a Party to this Protocol after the date of its entry into force, shall fulfill forthwith the sum of the obligations under Article 2, as well as under Article 2A to 2E, (Articles 2A to 2H) and Article 4, that apply at that date to the States and regional economic interaction organizations that became Parties on the date the Protocol entered into force.

ARTICLE 18: RESERVATIONS

No reservations may be made to this Protocol.

[ARTICLE 19: WITHDRAWAL

For the purposes of this Protocol, the provisions of Article 19 of the Convention relating to withdrawal shall apply, *33700 except with respect to Parties referred to in paragraph 1 of Article 5. Any such Party may withdraw from this Protocol by giving written notification to the Depositary at any time after four years of assuming the obligations specified in paragraphs 1 to 4 of Article 2. Any such withdrawal shall take effect upon expiry of one year after the date of its receipt by the Depositary, or on such later date as may be specified in the notification of the withdrawal.]

ARTICLE 19: WITHDRAWAL

Any Party may withdraw from this Protocol by giving written notification to the Depositary at any time after four years of assuming the obligations specified in paragraph 1 of Article 2A. Any such withdrawal shall take effect upon expiry of one year after the date of its receipt by the Depositary, or on such later date as may be specified in the notification of the withdrawal.

ARTICLE 20: AUTHENTIC TEXTS

The original of this Protocol, of which the Arabic, Chinese, English, French, Russian and Spanish texts are equally authentic, shall be deposited with the Secretary-General of the United Nations.

IN WITNESS WHEREOF THE UNDERSIGNED, BEING DULY AUTHORIZED TO THAT EFFECT, HAVE SIGNED THIS PROTOCOL.

DONE AT MONTREAL THIS SIXTEENTH DAY OF SEPTEMBER, ONE THOUSAND NINE HUNDRED AND EIGHTY SEVEN.

Annex A

CONTROLLED SUBSTANCES

-----------------------------------------------------------Group Substance Ozone Depleting Potential*/-----------------------------------------------------------Group ICFCl3 (CFC-11) 1.0CF2Cl2 (CFC-12) 1.0C2F3Cl3 (CFC-113) 0.8C2F4CL2 (CFC-114) 1.0C2F5Cl (CFC-115) 0.6

Group IICF2BrCl (Halon-1211) 3.0CF3Br (Halon-1301) 10.0C2F4Br2 (Halon-2404) 6.0-----------------------------------------------------------

*/ These ozone depleting potentials are estimates based on existing knowledge and will be reviewed and revised periodically.

Page 46: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Annex B

*33701 Controlled substances

--------------------------------------------------------Group Substance Ozone-depleting potential--------------------------------------------------------Group ICF3Cl (CFC-13) 1.0C2FCl5 (CFC-111) 1.0C2F2Cl4 (CFC-112) 1.0C3FCl7 (CFC-211) 1.0C3F2Cl6 (CFC-212) 1.0C3F3Cl5 (CFC-213) 1.0C3F4Cl4 (CFC-214) 1.0C3F5Cl3 (CFC-215) 1.0C3F6Cl2 (CFC-216) 1.0C3F7Cl (CFC-217) 1.0

Group IICCl4 carbon tetrachloride 1.1

Group IIIC2H3CI3*1,1,1-trichloroethane 0.1(Methyl chloroform)--------------------------------------------------------* This formula does not refer to 1, 1, 2-trichloroethane

Annex C

Controlled Substances

---------------------------------------------------------Group Substance Number of Ozone Depleting Isomers Potential*---------------------------------------------------------Group ICHFCl2 (HCFC-21)** 1 0.04CHF2Cl2 (HCFC-22)** 1 0.055CH2FCl (HCFC-31) 1 0.02C2HFCl4 (HCFC-121) 2 0.01-0.04C2HF2Cl3 (HCFC-122) 3 0.02-0.08C2HF3Cl2 (HCFC-123) 3 0.02-0.06CHCl2CF3 (HCFC-123)** - 0.02C2HF4Cl (HCFC-124) 2 0.02-0.04CHFClCF3 (HCFC-124)** - 0.022C2H2FCl3 (HCFC-131) 3 0.007-0.05C2H2F2Cl2 (HCFC-132) 4 0.008-0.05C2H2F3Cl (HCFC-123) 3 0.02-0.06C2H3FCl2 (HCFC-141) 3 0.005-0.07CH3CFCl2 (HCFC-141b)** - 0.11C2H3F2Cl (HCFC-142) 3 0.008-0.07CH3CF2Cl (HCFC-142b)** - 0.65C2H4FCl (HCFC-151) 2 0.003-0.005C3HFCl6 (HCFC-221) 5 0.015-0.07C3HF2Cl5 (HCFC-222) 9 0.01-0.09C2HF3C4 (HCFC-223) 12 0.01-0.08C3HF4Cl3 (HCFC-224) 12 0.01-0.09C3HF5Cl2 (HCFC-225) 9 0.02-0.07CF3CF2CHC12 (HCFC-225ca)** - 0.025CF2ClCF2CHClF (HCFC-225cb)** - 0.033C3HF6Cl (HCFC-226) 5 0.02-0.10*33702 C3H2FCl5 (HCFC-231) 9 0.05-0.09C3H2F2Cl4 (HCFC-232) 16 0.008-0.10C3H2F3Cl3 (HCFC-233) 18 0.007-0.23C2H2F4Cl2 (HCFC-234) 16 0.01-0.28C3H2F5Cl (HCFC-235) 9 0.03-0.52C3H3FCl4 (HCFC-241) 12 0.004-0.09C3H3F2Cl3 (HCFC-242) 18 0.005-0.13C3H3F3Cl2 (HCFC-243) 18 0.007-0.12C3H3F4Cl (HCFC-244) 12 0.009-0.14C3H4FCl3 (HCFC-251) 12 0.001-0.01C3H4F2Cl2 (HCFC-252) 16 0.005-0.04C3H4F3Cl (HCFC-253) 12 0.003-0.03C3H5FCl2 (HCFC-261) 9 0.002-0.02C3H5F2Cl (HCFC-262) 9 0.002-0.02C3H6FCl (HCFC-271) 5 0.001-0.03

--------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------Group Substance Number of Ozone Depleting Isomers Potential*--------------------------------------------------------Group II

CHFBr2 1 1.00CHF2Br (HBFC-22Bl) 1 0.74CH2FBr 1 0.73C2HFBr4 2 0.3-0.8C2HFBr3 3 0.5-1.8C2HF3Br2 3 0.4-1.6C2HF4Br 2 0.7-1.2C2H2FBr3 3 0.1-1.1C2H2F2Br2 4 0.2-1.5C2H2F3Br 3 0.7-1.6C2H3FBr2 3 0.1-1.7C2H3F2Br 3 0.2-1.1C2H4FBr 2 0.07-0.1

C3HFBr6 5 0.3-1.5C3HF2Br5 9 0.2-1.9C3HF3Br4 12 0.3-1.8C3HF4Br3 12 0.5-2.2C3HF5Br2 9 0.9-2.0C3HF6Br 5 0.7-3.3C3H2FBr5 9 0.1-1.9C3H2F2Br4 16 0.2-2.1C3H2F3Br3 18 0.2-5.6C3H2F4Br2 16 0.3-7.5C3H2F5Br 8 0.9-1.4C3H3FBr4 12 0.08-1.9C3H3F2Br3 18 0.1-3.1C3H3F3Br2 18 0.1-2.5C3H3F4Br 12 0.3-4.4C3H4FBr3 12 0.03-0.3C3H4F2Br2 16 0.1-1.0C3H4F3Br 12 0.07-0.8C3H5FBr2 9 0.04-0.4C3H5F2Br 9 0.07-0.8C3H6FBr 5 0.02-0.7---------------------------------------------------------

Page 47: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 1998 TENTANG ...dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/697f6-KEPRES_92_1998.pdf · keputusan ini mengatur tambahan penting pada badan

Where a range of ODPs is indicated, the highest value in that range shall be used for the purposes of the Protocol. The ODPs listed as a single value have been determined from calculations based on laboratory measurements Those listed as a range are based on estimates and are less certain. The range pertains to an isomeric group. The upper value is the estimate of the ODP of the isomer with the highest ODP, and the lower value is the estimate of the ODP of the isomer with the lowest ODP.

Identifies the most commercially viable substances with ODP values listed against them to be used for the purposes of the Protocol.