keputusan menteri perhubungan republik...

9
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 269 TAHUN 2020 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN SELAKU PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA PENGEMBANGAN UNIT PELAKSANA PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI PULAU SUMATERA DAN JAWA KEPADA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan, Menteri Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dapat mendelegasikan kewenangan kepada pejabat eselon I yang ruang lingkup, tugas dan tanggung jawabnya meliputi sektor infrastruktur yang akan dilaksanakan melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha;

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR KM 269 TAHUN 2020

    TENTANG

    PELIMPAHAN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN SELAKU

    PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA DALAM PELAKSANAAN

    KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA PENGEMBANGAN UNIT

    PELAKSANA PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI PULAU SUMATERA

    DAN JAWA KEPADA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan

    Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2018 tentang

    Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan

    Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

    Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan,

    Menteri Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek

    Kerjasama dapat mendelegasikan kewenangan kepada

    pejabat eselon I yang ruang lingkup, tugas dan tanggung

    jawabnya meliputi sektor infrastruktur yang akan

    dilaksanakan melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha;

  • - 2 -

    Mengingat

    b. bahwa melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

    KM 55 Tahun 2019 telah ditetapkan pendelegasian

    kewenangan Menteri Perhubungan selaku Penanggung

    Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam pelaksanaan

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

    Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan

    Bermotor (UPPKB) di Pulau Sumatera dan Jawa kepada

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat;

    c. bahwa untuk efektivitas dan memperlancar pelaksanaan

    penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah dengan Badan

    Usaha, perlu dilakukan penyesuaian terhadap

    kewenangan kepada Direktur Jenderal Perhubungan

    Darat selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama

    Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan

    Bermotor di Pulau Sumatera dan Jawa;

    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

    menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang

    Pelimpahan Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku

    Penanggung Jawab Proyek Kerjasama Dalam

    Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan

    Usaha Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan

    Kendaraan Bermotor di Pulau Sumatera Dan Pulau Jawa

    Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat;

    : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

    Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun

    2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    5025);

    2. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam

    Penyediaan Infrastruktur (Lembaran Negara Tahun 2015

    Nomor 62);

    3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

    Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

  • - 3 -

    4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang

    Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

    5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan

    Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

    Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara

    Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan

    Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 829)

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun

    2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

    Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun

    2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama

    Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam

    Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik

    Indonesia Tahun 2020 Nomor 144);

    6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.08/2016

    tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan Layanan

    Pada Proyek Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan

    Usaha Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11);

    7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun

    2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama

    Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan

    Infrastruktur Transportasi Di Lingkungan Kementerian

    Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

    2018 Nomor 885);

    8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

    Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

    2018 Nomor 1756);

  • - 4 -

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

    PELI M PAH AN KEWENANGAN MENTERI PERHUBUNGAN

    SELAKU PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA

    DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN

    BADAN USAHA PENGEMBANGAN UNIT PELAKSANA

    PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI PULAU

    SUMATERA DAN JAWA KEPADA DIREKTUR JENDERAL

    PERHUBUNGAN DARAT.

    PERTAMA : Melimpahkan kewenangan, tugas dan tanggung jawabnya

    kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang bertindak

    atas nama Menteri Perhubungan dan mewakili Kementerian

    Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama

    dalam pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan

    Usaha Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan

    Kendaraan Bermotor di Pulau Sumatera dan Jawa.

    KEDUA : Pelimpahan kewenangan, tugas dan tanggung jawab

    Penanggung Jawab Proyek Kerjasama sebagaimana dimaksud

    dalam Diktum PERTAMA meliputi:

    a. penyiapan prastudi kelayakan termasuk kajian

    pengembalian investasi Badan Usaha Pelaksana;

    b. menganggarkan biaya pelaksanaan pengadaan dan

    pelaksanaan perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan

    Badan Usaha yang meliputi biaya pengumuman,

    penggandaan dokumen, honorarium Panitia Pengadaan

    dan biaya lain yang diperlukan setelah mendapat

    pertimbangan dari Menteri Perhubungan selaku pemberi

    pelimpahan kewenangan Penanggung Jawab Proyek

    Kerjasama;

  • - 5 -

    c. melakukan perencanaan dan penyiapan skema

    Pembayaran Ketersediaan Layanan, dalam hai bentuk

    pengembalian investasi Badan Usaha Pelaksana adalah

    Pembayaran Ketersediaan Layanan;

    d. pengajuan dukungan Pemerintah dan/atau jaminan

    pemerintah, jika diperlukan;

    e. menetapkan Tim Kerjasama Pemerintah dengan Badan

    Usaha dan panitia pengadaan yang terdiri dari Tim Ahli,

    dan Tim Pengendali Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

    Pemerintah dengan Badan Usaha;

    f. melakukan penjajakan minat pasar dan/atau konsultasi

    publik dalam melaksanakan tahap penyiapan;

    g. melakukan konsultasi pasar dalam melaksanakan tahap

    transaksi;

    h. melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai

    Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dalam proses

    Pengadaan Badan Usaha Pelaksana yang terdiri atas:

    1. menerbitkan surat pernyataan kelayakan Proyek

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

    berdasarkan dokumen yang dihasilkan dalam tahap

    penyiapan;

    2. menyediakan ruangan data dan informasi (data

    room);3. memberikan persetujuan pada dokumen pengadaan

    serta perubahannya yang diajukan oleh Panitia

    Pengadaan;

    4. menetapkan pemenang pelelangan atau menetapkan

    hasil penunjukkan langsung;

    5. menerbitkan pengumuman hasil pelelangan;

    6. menjawab sanggah hasil pelelangan;

    7. menyatakan proses prakualifikasi atau pemilihan

    gagal;

    8. menerbitkan surat penunjukan pemenang lelang;

  • - 6 -

    KETIGA

    9. menandatangani perjanjian Kerjasama Pemerintah

    dengan Badan Usaha, perjanjian regres, perjanjian

    terkait dengan pelaksanaan fasilitas penyiapan dan

    pendampingan transaksi, dan perjanjian lain yang

    diperlukan dalam pelaksanaan Kerjasama

    Pemerintah dengan Badan Usaha Pengembangan

    Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    di Pulau Sumatera dan Jawa;

    10. memastikan pemenuhan pembiayaan oleh Badan

    Usaha Pelaksana;

    11. melakukan manajemen pelaksanaan perjanjian

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

    termasuk pada masa prakontruksi, konstruksi,

    operasi komersial, dan masa berakhirnya perjanjian

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha; dan

    12. hal-hal lain yang diperlukan dalam pelaksanaan

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    : Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

    dalam Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan

    Kendaraan Bermotor di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa pada

    lokasi sebagai berikut:

    a. Pulau Sumatera meliputi:

    1. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Provinsi

    Jambi;

    2. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Merapi Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan;

    dan

    3. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Provinsi

    Lampung.

  • - 7 -

    KEEMPAT

    KELIMA

    KEENAM

    b. Pulau Jawa meliputi:

    1. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah;

    2. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Tanjung Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah;

    dan

    3. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor

    Guyangan Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur.

    : Direktur Jenderal Perhubungan Darat melaporkan

    pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

    Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan

    Bermotor di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa kepada Menteri

    Perhubungan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu

    apabila diperlukan.

    ; Direktur Jenderal Perhubungan Darat selaku penerima

    pendelegasian sebagaimana dimaksud dalam Diktum

    PERTAMA, dalam pelaksanaan tugasnya harus berpedoman

    pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

    Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha di bidang

    penyediaan infrastruktur.

    : Segala pembiayaan yang timbul akibat pelaksanaan tugas

    dan tanggung jawab dalam pendelegasian kewenangan

    Penanggung Jawab Proyek Kerjasama sebagaimana dimaksud

    dalam Diktum KEDUA dibebankan pada anggaran Direktorat

    Jenderal Perhubungan Darat.

  • - 8 -

    KETUJUH Segala bentuk keputusan maupun tindak lanjut dari

    pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 55

    Tahun 2019 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri

    Perhubungan Selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama

    (PJPK) dalam Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan

    Badan Usaha (KPBU) Pengembangan Unit Pelaksana

    Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) di Pulau

    Sumatera dan Jawa Kepada Direktur Jenderal Perhubungan

    Darat dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan

    dilakukannya perubahan berdasarkan Keputusan Menteri ini.

    KEDELAPAN Pada saat Keputusan Menteri ini ditetapkan, Keputusan

    Menteri Perhubungan Nomor KM 55 Tahun 2019 tentang

    Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Selaku

    Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam

    Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

    (KPBU) Pengembangan Unit Pelaksana Penimbangan

    Kendaraan Bermotor (UPPKB) di Pulau Sumatera dan Jawa

    Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat, dicabut dan

    dinyatakan tidak berlaku.

  • - 9 -

    KESEMBILAN : Keputusan Menteri ini

    ditetapkan.

    mulai berlaku pada tanggal

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 7 Oktober 2020

    MENTERI PERHUBUNGAN

    REPUBLIK INDONESIA,

    ttd

    BUDI KARYA SUMADI

    Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;3. Menteri Keuangan;4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;5. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal

    Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan;7. Kepala Baiai Pengelola Transportasi Darat Wilayah V Provinsi Jambi;8. Kepala Baiai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Provinsi Bengkulu

    dan Provinsi Lampung;9. Kepala Baiai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Provinsi Sumatera

    Selatan dan Provinsi Bangka Belitung;10. Kepala Baiai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Provinsi Jawa

    Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta;11. Kepala Baiai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Provinsi Jawa

    Timur.

    DJI HERPRIARSONO