keputusan menteri perhubungan republik indonesia...
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 163 TAHUN 2019
TENTANG
PENGGUNAAN SEMENTARA BANDAR UDARA KHUSUS PAGERUNGAN
DI PULAU PAGERUNGAN KABUPATEN SUMENEP, PROVINSI JAWA TIMUR
SEBAGAI BANDAR UDARA KHUSUS YANG DAPAT MELAYANI KEPENTINGAN
UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 250 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan menyatakan
bahwa Bandar Udara Khusus dilarang digunakan untuk
kepentingan umum kecuali dalam keadaan tertentu
dengan izin Menteri, dan bersifat sementara;
b. bahwa Pulau Pagerungan Besar merupakan salah satu
pulau dari gugusan Pulau Kangean yang berada paling
ujung timur dari Pulau Madura dimana diperlukan
pelayanan transportasi udara bagi masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penggunaan
Sementara Bandar Udara Khusus Pagerungan di Pulau
Pagerungan Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur
Sebagai Bandar Udara Khusus yang dapat Melayani
Penerbangan Kepentingan Umum;
- 2-
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4152);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001
Nomor 9; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4075);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004
tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4435)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 128,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5047);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012
tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295);
6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 2013 Nomor 24);
7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
8. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 75);
- 3 -
Memperhatikan :
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1332)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun
2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 262);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 83
Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety
Regulation Part 139) tentang Bandar Udara
(Aerodrome) (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1295);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39
Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 594);
1. Surat Bupati Sumenep Nomor:
550/447/435.106.3/2017 tanggal 11 Juli 2017
perihal Izin Operasional Pemanfaatan Bandara
Khusus Pagerungan;
2. Surat VP Operation Kangean Energy Indonesia Ltd
Nomor: OPS-TRANS/003/II/18/E tanggal 5
Februari 2018 perihal Permohonan Untuk Melayani
Penerbangan Umum di Bandar Udara Khusus
Pagerungan atas Permintaan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Sumenep Propinsi Jawa Timur;
- 4 -
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENGGUNAAN SEMENTARA BANDAR UDARA KHUSUS
PAGERUNGAN DI PULAU PAGERUNGAN KABUPATEN
SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR SEBAGAI BANDAR
UDARA KHUSUS YANG DAPAT MELAYANI
PENERBANGAN KEPENTINGAN UMUM.
PERTAMA : Menetapkan Bandar Udara Khusus yang terletak di Pulau
Pagerungan, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur,
sebagai bandar udara yang melayani kegiatan angkutan
udara untuk kepentingan umum.
KEDUA : Bandar Udara Khusus untuk melayani kegiatan angkutan
udara untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA berlaku paling lama 3 (tiga)
tahun sejak ditetapkannya Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Bandar Udara Khusus Pagerungan merupakan Bandar
Udara milik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) yang
dioperasikan oleh Kangean Energy Indonesia, Ltd.
berdasarkan perjanjian sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEEMPAT : Penyelenggaraan Bandar Udara Khusus Pagerungan
Wajib mengoperasikan bandar udara sebagaimana
dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. memiliki sertifikat bandar udara atau register
bandar udara;
2. menyediakan fasilitas bandar udara yang laik
operasi, serta memelihara kelaikan fasilitas bandar
udara;
3. menyediakan personel yang mempunyai kompetensi
untuk perawatan dan pengoperasian fasilitas bandar
udara;
- 5-
KELIMA
KEENAM
4. mempertahankan dan meningkatkan kompetensi
personel yang merawat dan mengoperasikan fasilitas
bandar udara;
5. menyediakan dan memperbarui setiap prosedur
pengoperasian dan perawatan fasilitas bandar
udara;
6. memberikan pelayanan kepada pengguna jasa
bandar udara sesuai dengan standar pelayanan yang
ditetapkan oleh Menteri;
7. menyediakan fasilitas kelancaran lalu lintas personel
pesawat udara dan petugas operasional;
8. menjaga dan meningkatkan keselamatan,
keamanan, kelancaran, dan kenyamanan di
bandar udara;
9. menjaga dan meningkatkan keamanan dan
ketertiban bandar udara;
10. memelihara kelestarian lingkungan;
11. melakukan pengawasan dan pengendalian secara
internal atas kelaikan fasilitas bandar udara,
pelaksanaan prosedur perawatan dan pengoperasian
fasilitas bandar udara, serta kompetensi personel
bandar udara;
12. melaporkan pengoperasian bandar udara setiap 3
(tiga) bulan sekali kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Udara; dan
13. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang
penerbangan dan ketentuan perundang-undangan
terkait lainnya.
Penyelenggara Bandar Udara Khusus Pagerungan
sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA tidak
memungut tarif jasa kebandarudaraan.
Penyelenggara Bandar Udara yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Menteri ini dan melanggar ketentuan yang berlaku
dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
- 6 -
KETUJUH : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan
evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
Keputusan Menteri ini.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Agustus 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;
3. Menteri Sekretaris Negara;
4. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
5. Menteri Dalam Negeri;
6. Menteri Keuangan;
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia;
8. Gubernur Jawa Timur;
9. Bupati Sumenep; dan
10. Kepala SKK MIGAS.