keputusan menteri perhubungan republik...

8
******+■ + : . MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan perekonomian daerah dan mendukung perekonomian nasional serta untuk meningkatkan pelayanan perizinan yang mudah dan cepat kepada masyarakat, perlu dilakukan upaya percepatan pelaksanaan berusaha; b. bahwa untuk pelaksanaan ketentuan Pasal 11 Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kementerian/Lembaga, dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Upload: truongduong

Post on 02-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

* * * * * * + ■ +: .

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KP 996 TAHUN 2017

TENTANG

SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan perekonomian

daerah dan mendukung perekonomian nasional

serta untuk meningkatkan pelayanan perizinan yang

mudah dan cepat kepada masyarakat, perlu

dilakukan upaya percepatan pelaksanaan berusaha;

b. bahwa untuk pelaksanaan ketentuan Pasal 11

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017

tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha

Kementerian/Lembaga, dipandang perlu

menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan

tentang Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan

Berusaha Kementerian Perhubungan;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

- 2 -

Menetapkan

PERTAMA

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 251, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4053)

sebgaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 44 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 130, Tambahan

Negara Republik Indonesia Nomor 4775);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang

Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 210);

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN

BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.

Membentuk Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan

Berusaha Kementerian Perhubungan yang selanjutnya

disebut Satgas Kementerian Perhubungan.

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

-3 -

KEDUA Susunan keanggotaan Satgas Kementerian Perhubungan

sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA

sebagai berikut :

Ketua : Sekretaris Jenderal

Ketua Harian : Inspektur Jenderal

Sekretaris : Kepala Biro Perencanaan

Desk Subsektor Darat

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :

Direktur Jenderal Perhubungan

Darat

Sekretaris Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat

1. Direktur Sarana;

2. Direktur Prasarana;

3. Direktur Lalu Lintas;

4. Direktur Angkutan dan

Multimoda;

5. Direktur Pembinaan

Keselamatan.

Desk Subsektor Laut

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :

Direktur Jenderal Perhubungan

Laut

Sekretaris Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut

1. Direktur Lalu Lintas dan

Angkutan Laut;

2. Direktur Kepelabuhanan;

3. Direktur Perkapalan dan

Kepelautan;

4. Direktur Navigasi;

5. Direktur Kesatuan Penjagaan

Laut dan Pantai.

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

- 4 -

Desk Subsektor Udara

Ketua : Direktur Jenderal Perhubungan

Sekretaris :

Udara

Sekretaris Direktorat Jenderal

Anggota :

Perhubungan Udara

1. Direktur Angkutan Udara;

2. Direktur Bandar Udara;

3. Direktur Keamanan

Penerbangan;

4. Direktur Navigasi Penerbangan;

5. Direktur Kelaikudaraan dan

Pengoperasian Pesawat Udara.

Desk Subsektor Perkeretaapian

Ketua : Direktur Jenderal Perkeretaapian

Sekretaris : Sekretaris Direktorat Jenderal

Anggota :

Perkeretaapian

1. Direktur Lalu Lintas dan

Angkutan Kereta Api;

2. Direktur Prasarana

Perkeretaapian;

3. Direktur Sarana

Perkeretaapian.

Desk Subsektor Badan Pengelola Transportasi

Jabodetabek (BPTJ)

Ketua : Kepala Badan Pengelola

Sekretaris :

Transportasi Jabodetabek

Sekretaris Badan Pengelola

Transportasi Jabodetabek

Anggota : 1. Direktur Perencanaan dan

Pengembangan;

2. Direktur Lalu Lintas dan

Angkutan;

3. Direktur Prasarana.

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

- 5 -

KETIGA Satgas Kementerian Perhubungan sebagaimana

dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA mempunyai tugas

sebagai berikut :

a. membentuk layanan pengaduan (help desk) dan

pusat informasi (call center);

b. melakukan inventarisasi (stock opname) atas

seluruh permohonan perizinan berusaha pada

sektor Kementerian Perhubungan yang telah

diajukan dan belum selesai;

c. melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking)

atas seluruh perizinan berusaha pada sektor

Kementerian Perhubungan yang telah diajukan dan

belum selesai;

d. melakukan inventrisasi seluruh perizinan berusaha

pada sektornya yang harus diselesaikan oleh pelaku

usaha (perizinan tidak hanya yang berada pada

Kementerian Perhubungan tetapi juga melingkupi

perizinan berusaha pada sektor Kementeriannya

yang memerlukan perizinan atau rekomendasi dan

sejenisnya dari Kementerian/Lembaga lain atau

Pemerintah Daerah);

e. melakukan penyederhanaan proses (debirokratisasi)

yang mencakup penyederhanaan pengajuan dan

penyelesaian perizinan, percepatan waktu

penyelesaian dan penggunaan data waktu sharing

atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh

pelaku usaha;

f. melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru

dengan menerapkan penyederhanaan proses

(debirokratisasi);

g. melakukan reformasi peraturan perizinan berusaha

pada sektor Kementerian Perhubungan :

1. menyusun daftar peraturan yang akan diganti

(Peraturan Menteri atau Keputusan Menteri dan

mengusulkan perubahan atas Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

- 6 -

KEEMPAT

dan/atau Keputusan Presiden) berdasarkan

hasil evaluasi;

2. menyusun rancangan Peraturan Menteri atau

Keputusan Menteri pengganti peraturan

sebelumnya;

3. menyusun dan menyampaikan usulan

perubahan atas Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Presiden, dan/atau

Keputusan Presiden yang menghambat kepada

Presiden dan dalam hal dipandang perlu dapat

disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian selaku Ketua Satgas Nasional.

Penyusunan rancangan peraturan tidak

memerlukan izin prakarsa Presiden karena

merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden

Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan

Pelaksanaan Berusaha;

h. mengidentifikasi dukungan teknologi dalam rangka

penerapan perizinan melalui informasi dan teknologi

online (Online Single Submission);

i. menyiapkan pembiayaan dan sumber daya dalam

rangka penerapan perizinan melalui Online Single

Submission dan melaksanakan tugas lainnya

berdasarkan pedoman dan/atau petunjuk teknis

dari Satuan Tugas Nasional.

Dalam rangka pelaksanaan tugas Satgas Kementerian

Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM

KETIGA, Ketua Satgas Kementerian Perhubungan

berwenang untuk dan atas nama Menteri Perhubungan :

a. mengambil langkah-langkah penyelesaian perizinan

berusaha yang menjadi kewenangan Menteri

Perhubungan;

b. memberikan teguran atau sanksi kepada pejabat

yang tidak memberikan pelayanan dan/atau

perizinan berusaha sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

- 7 -

c. menghadiri rapat Satuan Tugas Nasional atau

Satuan Tugas Kementerian Perhubungan dan

mengambil keputusan untuk dan atas nama

Menteri Perhubungan.

KELIMA : Ketua Satgas Kementerian Perhubungan merupakan

penghubung Satgas Kementerian Perhubungan dengan

Satuan Tugas Nasional, Satuan Tugas

Kementerian/Lembaga lainnya, Satuan Tugas Provinsi,

dan/atau Satuan Tugas Kabupaten/Kota.

KEENAM Ketua Satgas Kementerian Perhubungan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Satgas Kementerian

Perhubungan kepada Menteri Perhubungan secara

berkala 1 (satu) kali dalam sebulan atau

sewaktu-waktu diperlukan.

KETUJUH : Pelaksanaan tugas Satuan Tugas Kementerian

Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM

KETIGA mengikuti Pedoman Percepatan Pelaksanaan

Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Satuan

Tugas Nasional Percepatan Pelaksanaan Berusaha Nomor

91 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Berusaha.

KEDELAPAN : Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

Satgas Kementerian Perhubungan dibebankan kepada

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada

Kementerian Perhubungan.

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2017/KP_996_Tahun_2017_rev.pdf · Berusaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator

KESEMBILAN : Keputusan Menteri Perhubungan ini mulai berlaku sejak

tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 November 2017

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;

3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;

4. Para Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan; dan

5. Kepala Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK.

Salinan sesuai dengan aslinya

RO HUKUM

JI H. SH, DESS hama Muda (IV/c)

>51022 199203 1 001