keputusan menteri perhubungan …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/km_12_tahun...- 6 - m...

16
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 12 TAHUN 2019 TENTANG BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN WASIOR PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015, untuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan ditetapkan Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan; b. bahwa batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota mengenai kesesuaian dengan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota; c. bahwa ...

Upload: vonguyet

Post on 10-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 12 TAHUN 2019

TENTANG

BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN

DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN WASIOR

PROVINSI PAPUA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor

61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64

Tahun 2015, untuk kepentingan penyelenggaraan

pelabuhan ditetapkan Daerah Lingkungan Kerja dan

Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan;

b. bahwa batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah

Lingkungan Kepentingan pelabuhan utama dan

pelabuhan pengumpul ditetapkan oleh Menteri

Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapat

rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota

mengenai kesesuaian dengan tata ruang wilayah provinsi

dan kabupaten/kota;

c. bahwa ...

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 2 -

Mengingat

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang

Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah

Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Wasior Provinsi

Papua Barat;

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4849);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4833);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah

diubah ...

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 3 -

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5731);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5093);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010

tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang

Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

9. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156)

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun

2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 366);

10. Peraturan ...

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 4 -

10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

11. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

12. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat

Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2033

(Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2013

Nomor 2; Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Papua

Barat Nomor 74);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Teluk Wondama Nomor

11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2012 -

2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Teluk Wondama

Tahun 2012 Nomor 11);

14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun

2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan

di Lingkungan Departemen Perhubungan;

15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun

2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 130 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62

Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 1400);

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun

2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;

17. Peraturan ...

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 5 -

17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun

2011 tentang Pengerukan dan Reklamasi sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 136 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 tentang

Pengerukan dan Reklamasi (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 1309);

18. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor

5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pengadaan Tanah sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 22

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun

2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan

Tanah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 1872);

19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun

2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 311)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 1867);

20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor PM 44 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 816);21. Peraturan ...

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 6 -

M emperhatikan:

Menetapkan :

PERTAMA

21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129 Tahun

2016 tentang Alur-Pelayaran di Laut dan Bangunan

dan/atau Instalasi di Perairan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 1573);

22. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432

Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan

Nasional;

1. rekomendasi Gubernur Papua Barat Nomor

570/618/PTSP-R/VIII/2017 tanggal 9 Agustus 2017

tentang Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah

Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan Wasior;

2. rekomendasi Bupati Teluk Wondama Nomor

550/072/BUP-TW /V/2017 tanggal 31 Mei 2017

tentang Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)

dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)

Pelabuhan Wasior;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG BATAS-

BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN DAERAH

LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN WASIOR

PROVINSI PAPUA BARAT.

Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Wasior

adalah sebagai berikut:

a. Batas Daerah Lingkungan Kerja Daratan Pelabuhan

Wasior dengan luas 81.849 m2 (delapan puluh satu

ribu delapan ratus empat puluh sembilan meter

persegi), dimulai dari titik A yang terletak di gerbang

masuk dermaga sebelah selatan dengan koordinat:

2° 43' 39.081" LS selanjutnya ditarik garis134° 30' 18.447" BT mengikuti

garis bangunan causeway dan trestle ke arah barat daya sampai pada ujung dermaga sampai di titik B yang terletak di ujung dermaga sebelah selatan dengan koordinat:

2° ...

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 7 -

2° 43' 42.208" LS selanjutnya ditarik garis134° 30’ 14.524" BT lurus menuju

ujung dermaga sebelah utara ke arah timur laut sampai di titik C yang terletak pada ujung dermaga sebelah utara dengan koordinat:

2° 43' 37.886" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 09.510" BT timur

menyusuri tepi dermaga trestle sampai pada titik D yang terletak pada pertengahan causeway sebelah utara dengan koordinat:

2° 43’ 38.008" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 14.177" BT barat daya

menyusuri garis pantai sampai pada titik E yang berada di pantai sebelah barat menara suar dengan koordinat:

2° 43' 36.192" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 12.672" BT timur laut

menyusuri garis pantai tempat pertemuan muara sungai dan pantai sampai pada titik F yang berada di muara sungai dengan koordinat:

2° 43' 31.212" LS selanjutnya menuju ke arah 134° 30' 14.755" BT timur

melewati sungai menyusuri garis sedimentasi sungai sampai pada titik G yang berada di perbatasan tanah gudang Pertamina sebelah barat dengan koordinat:

2° 43' 27.004" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 16.020" BT timur

ditarik garis lurus menuju titik H yang terletak patok batas tanah sebelah timur perbatasan antara area pelabuhan dan gudang Pertamina dengan koordinat:

2° 43' 26.367" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30’ 17.118" BT tenggara

ditarik garis lurus berhimpitan dengan pagar luar pelabuhan sampai pada titik I yang terletak di tepi sungai dekat jembatan sebelah utara dengan koordinat:

2° 43' 32.603" LS berhimpitan dengan pagar134° 30' 20.789" BT pelabuhan

sampai ...

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 8 -

sampai pada titik J yang terletak di dekat pintu akses masuk pelabuhan sebelah utara dengan koordinat:

2° 43' 35.195” LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 22.035" BT tenggara

ditarik garis lurus berhimpitan dengan pagar pelabuhan sampai pada titik K yang terletak pada sudut pagar pelabuhan sebelah tenggara dengan koordinat:

2° 43' 39.631" LS selanjutnya menuju ke arah 134° 30' 24.210" BT barat daya

menyusuri pagar pelabuhan sebelah selatan sampai pada titik L yang terletak pada sudut pagar pelabuhan sebelah barat daya berdekatan dengan lapangan penumpukan dengan koordinat:

2° 43’ 41.291" LS selanjutnya menuju ke arah 134° 30' 20.489" BT utara

mengikuti garis pagar pelabuhan sampai kembali ke titik A.

b. Batas Daerah Lingkungan Kerja Perairan Pelabuhan

Wasior dengan luas 296.700 m2 (dua ratus sembilan

puluh enam ribu tujuh ratus meter persegi), dimulai

dari titik A l yang terletak pada gerbang masuk

dermaga sebelah selatan dengan koordinat:

2° 43’ 39.081" LS selanjutnya ditarik garis 134° 30’ 18.447" BT menyusuri garis pantai

ke arah utara sampai di titik A2 yang terletak pada muara sungai dengan koordinat:

2° 43’ 29.092" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30’ 12.097" BT barat laut menyusuri garis

pantai utara

ke arah timur laut sampai di titik A3 yang terletak di pantai Sanduai Pasar Baru dengan koordinat:2° 42' 56.101" LS selanjutnya ditarik garis

134° 30' 00.062" BT lurus ke arah barat menuju

ke perairan Teluk Wondama sejauh 1.514 m (seribu lima ratus empat belas meter) sampai pada titik A4 yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 42' 56.093" LS selanjutnya ditarik garis134° 29' 41.786" BT lurus ke arah barat daya

masih ...

Page 9: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 9 -

KEDUA

masih di perairan Teluk Wondama sejauh 1.648 m (seribu enam ratus empat puluh delapan meter) sampai di titik A5 yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 43' 01.394" LS selanjutnya ditarik garis134° 29' 29.246" BT lurus ke arah selatan

sejauh 5.888 m (lima ribu delapan ratus delapan puluh delapan meter) sampai di titik A6 yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Karumiti dengan koordinat:

2° 44' 10,349" LS selanjutnya ditarik garis134° 29' 30.498" BT lurus menuju

ke arah timur laut sejauh 1.437 m (seribu empat ratus tiga puluh tujuh meter) sampai di titik A7 yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Karumiti dengan koordinat:

2° 44' 03.236" LS selanjutnya ditarik garis134° 30' 16.900" BT lurus menuju

ke arah timur laut sejauh 1.837 m (seribu delapan ratus tiga puluh tujuh meter) sampai pada titik A8 yang terletak di garis pantai Karumiti dengan koordinat:

2° 43' 45.710" LS selanjutnya menyusuri garis134° 30' 31.872 " BT pantai menuju

ke arah barat laut sampai kembali ke titik A1.

: Batas-batas Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan

Wasior adalah sebagai berikut:

Batas-batas Daerah Lingkungan Kepentingan Perairan

Pelabuhan Wasior yang luasnya 535.390 m2 (lima ratus

tiga puluh lima ribu tiga ratus sembilan puluh meter

persegi) dimulai dari titik AA yang terletak di pantai

Karumiti sebelah selatan pelabuhan dengan koordinat:

2° 43' 45.710" LS selanjutnya ditarik garis ke134° 30' 31.872" BT arah barat daya

sejauh 1.981 m (seribu sembilan ratus delapan puluh satu meter) menuju perairan Teluk Wondama sampai di titik BB yang terletak di sebelah barat pantai Karumiti dengan koordinat:

2° ...

Page 10: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 10 -

2° 44' 03.236" LS selanjutnya menuju ke arah134° 30' 16.900" BT barat

sejauh 1.703 m (seribu tujuh ratus tiga meter) menuju perairan Teluk Wondama sampai di titik CC yang terletak di sebelah barat pantai Karumiti dengan koordinat:

2° 44' 10,349" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 30.498" BT ke arah utara

sejauh 7.656 m (tujuh ribu enam ratus lima puluh enam meter) sampai di titik DD yang terletak di sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 43' 01.394" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 29.246" BT ke arah timur laut

sejauh 424 m (empat ratus dua puluh empat meter) sampai di titik EE yang terletak di sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 42' 56.093" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 41.786" BT ke arah timur

sejauh 1.638 m (seribu enam ratus tiga puluh delapan meter) menuju titik FF yang terletak di garis pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 42' 56.101" LS selanjutnya ditarik garis134° 30' 00.062" BT mengikuti garis pantai ke

arah utara

sejauh 1.252 m (seribu dua ratus lima puluh dua meter) sampai di titik GG yang terletak di garis pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 42' 37.622" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 50.306" BT menuju ke arah barat

sejauh 1.338 m (seribu tiga ratus tiga puluh delapan meter) menuju perairan Teluk Wondama sampai di titik HH yang terletak di sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 42' 37,610" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 22.372" BT ke arah selatan

sejauh 7.721 m (tujuh ribu tujuh ratus dua puluh satu meter) sampai di titik II yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Sanduai dengan koordinat:

2° 43' 09.050" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 19.009" BT ke arah selatan

sejauh ...

Page 11: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

-11 -

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

sejauh 13.607 m (tiga belas ribu enam ratus tujuh meter) sampai di titik JJ yang terletak di Teluk Wondama sebelah barat pantai Karumiti dengan koordinat:

2° 44' 27.209" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 20.561" BT ke arah tenggara

sejauh 5.407 m (lima ribu empat ratus tujuh meter) sampai di titik KK yang terletak di perairan Teluk Wondama sebelah barat pantai Manggurai dengan koordinat:

2° 45' 02.168" LS selanjutnya ditarik garis lurus134° 29' 27.642" BT ke arah timur

sejauh 3.547 m (tiga ribu lima ratus delapan puluh tujuh meter) sampai di titik LL yang terletak di garis pantai Manggurai dengan koordinat:

2° 45' 02.191" LS selanjutnya ditarik garis ke134° 30'21.284" BT arah utara mengikuti garis

pantai

kembali ke titik AA.

: Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah

Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Wasior sebagaimana

dimaksud dalam Diktum PERTAMA dan Diktum KEDUA

tergambar pada peta sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

: Areal tanah yang merupakan Daerah Lingkungan Kerja

Daratan Pelabuhan Wasior diberikan Hak Pengelolaan atas

tanah kepada Kementerian Perhubungan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

: Dalam pemberian Hak Pengelolaan atas tanah sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, Kementerian

Perhubungan diwajibkan:

a. membebaskan tanah yang masih dikuasai oleh pihak

ketiga yang terletak di dalam Daerah Lingkungan Kerja

Daratan Pelabuhan Wasior;

b. membentuk ...

Page 12: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 12 -

KEENAM

b. membentuk Panitia Penunjuk Batas Daerah

Lingkungan Kerja Daratan Pelabuhan Wasior yang

terdiri atas Kementerian Perhubungan melalui

Penyelenggara Pelabuhan Wasior, Badan Pertanahan

Nasional setempat dan pemerintah daerah,

berdasarkan titik koordinat geografis pada peta

sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, yang

dalam pelaksanaannya dimungkinkan adanya

penyesuaian dengan keadaan lapangan; dan

c. mendaftarkan areal tanah yang merupakan Daerah

Lingkungan Kerja Daratan Pelabuhan Wasior untuk

memperoleh Hak Pengelolaan atas tanah, setelah

dilakukan pembebasan tanah yang dikuasai oleh

pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

: Hak Pengelolaan atas tanah sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KEEMPAT, memberi wewenang kepada

Penyelenggara Pelabuhan Wasior sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan untuk:

a. merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah

yang bersangkutan;

b. menggunakan tanah tersebut untuk keperluan

pelaksanaan usahanya; dan

c. menyerahkan bagian-bagian dari tanah tersebut

kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang

ditentukan oleh Kementerian Perhubungan melalui

Penyelenggara Pelabuhan Wasior yang meliputi segi-

segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan

keuangannya dengan ketentuan bahwa pemberian hak

atas tanah kepada pihak ketiga tersebut dilakukan

oleh pejabat Badan Pertanahan Nasional sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KETUJUH: ...

Page 13: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

- 13 -

KETUJUH : Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan

pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan

Keputusan Menteri ini.

KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Januari 2019

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;3. Menteri Dalam Negeri;4. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;5. Menteri Keuangan;6. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;7. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan;8. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;9. Kepala Staf Angkatan Laut;10. Gubernur Papua Barat;11. Bupati Teluk Wondama;12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal

Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan;13. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Wasior.

aslinya HUKUM

\ .Ju WAHjtf. ADJI H.. SH. DESSa Utama Madya (IV/d)

1022 199203 1 001

Page 14: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

Desa Wasior, Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama

.■v/ :

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOM OR

TANGGAL :

K ETER A N G A N :

2°43,39.081" LS

134°30'18.447" BT

2°43'29.092" LS

134°30'12.097" BT

2°42'66.101" LS

134°30'00.062" BT

2°42'66.093" LS

134°29’41 .786" BT

2°4 3 '01 .394" L S

134°29'29.246" BT

2°44'10.349" LS

134°29'30.498" BT

2°44'03.236" L S

134°30,16.900" BT

2°43'45 .710" LS

134°30'31.872" BT

Batas-Batas D LK r Perairan Pelabuhan W as io r Luas = 296.700 m2

300 300 600

M eter

PETA BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) PERAIRANPELABUHAN W ASIOR

~‘44250TT 'T430U0" "T435a0" TWUOir 'T4450W__i__ Treoair 445500_____L_____

■'4̂00TTi

s2’S2a>Q.

i443000

“ 1--446000442500

------1443500

I444000

--------- I -----------

444500— T---------

445000---r445500

WAHJU ADJI H.. SH, DESS Pembina Utama Madya (IV/d)

19651022 199203 1 OOl

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TTD

BUDI KARYA SUMADI

Page 15: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

Desa Wasior, Distrik Wasioi Kabupaten Teluk Wonctama

M enara L a in p u Suai

L a p a n g a n P e n u m p u k a n

M o o rin g D o lp h in

PETA BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) DARATANPELABUHAN W ASIO R

-444700 ”444800“ “444500“ ”445000' “445100" “445700”

M o o rin g D o lp h in

O

1M oor)

444700 444800 444900 445000 445100 445200

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

N O M O R

TA N G G A L :

K E T E R A N G A N :

A 2 °*3 '3 9 .0 8 1" LS

134°30 '18 .447" BT

2°43'42.208" LS

134°30'14.524" BT

2°43'37.B86" LS

134°30'09.510" BT

2°43‘38 .008" LS

134°30 '14 .177" BT

2°43'36 .192" LS

134°30 '12 .672“ BT

2°4 3 '31 .212" L S

134'>3 0 ,14 .775 ,, BT

2Q4 3 '27 .004" LS

134°30 '16 .020" BT

2°4 3 '26 .367“ LS

13 4°30 '1 7 .118" BT

2°4 3 '3 2 .603" L S

134°30 20 .789" BT

2 °4 3'35.195" L S

134o30 '22 .035" BT

2 °4 3 '39.631" L S

134°30 '24 .210 “ BT

2 °4 3 '4 1 .291" LS

134°30 '20 .489" BT

B atas-B atas D L K r Daratan Pelabuhan W a s io r Luas = 81 .849 m 2

Meter

mi dengan aslinya BlKO HUKUM

WAHJU AD.J1 H.. SH, DESS Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19651022 199203 1 001

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TTD

BUDI KARYA SUMADI

Page 16: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2019/KM_12_TAHUN...- 6 - M emperhatikan: Menetapkan : PERTAMA 21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129

PETA BATAS-BATAS DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN (DLKp)PELABUHAN W ASIOR

T450UCT ■woutr

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

N O M O R

TA N GGAL :

K ETER A N G A N :

AA 2°43'45.710" LS GG 2°42'37.622" LS

134°30,31 .872" BT 134°29,60 .306" BT

BB 2°44'03.236" LS M M 2°42'37.610" LS

134o30 '16.900" BT 134°29 22 .372" BT

CC 2°44'10.349" LS II 2°43'09.050" LS

134°29,30 .498" BT 134°29 '19 .009" BT

DD 2°43 '01 .394" LS JJ 2°44'27.209" LS

134029 '29.246" BT 134°29‘20 .561" BT

EE 2°42'66.093" LS KK 2°45'02.168" LS

134°29 '41 .786“ BT 134°29'27.642" BT

FF 2°42'56.101" LS LL 2°45'02.191" LS

134°30'00.062" BT 134°30 '21 .284" BT

d en gan aslinya O H U KU M

ina U ta m a M adya (IV/d) £ .1 9 6 5 1 0 2 2 199203 1 001

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TTD

BUDI KARYA SUMADI