keputusan kepala badan pengawas obat dan makanan...

87
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02.1.09.20.429 TAHUN 2020 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-2024 KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengaturan mengenai road map reformasi birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2015-2019 sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dan organisasi, sehingga perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan ketentuan Pasal 1 ayat (2) huruf b dan Pasal 3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020-2024; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.02.02.1.09.20.429 TAHUN 2020

TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-2024

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pengaturan mengenai road map reformasi

birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan

sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan

Tahun 2015-2019 sudah tidak sesuai dengan

perkembangan kebutuhan hukum dan organisasi,

sehingga perlu diganti;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan ketentuan Pasal 1 ayat (2)

huruf b dan Pasal 3 Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25

Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

2020-2024, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan tentang Road Map

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan

Tahun 2020-2024;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

Page 2: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

-2-

3. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);

4. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat

dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 784) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

29 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan

Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 1274);

5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

30 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Pusat Pengembangan

Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan Pengawas

Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 1275);

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 441);

7. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor HK.02.02.1.2.04.20.152 Tahun 2020 tentang

Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas

Obat dan Makanan;

Page 3: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2020-

2024.

Kesatu : Menetapkan dan memberlakukan Road Map Reformasi

Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2020-

2024 yang selanjutnya disebut Road Map RB sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Road Map RB sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu

merupakan pedoman pelaksanaan reformasi birokrasi pada

level mikro di lingkungan Badan Pengawas Obat dan

Makanan selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2020-2024.

Ketiga : Road Map RB digunakan sebagai acuan bagi unit kerja di

lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk

menyusun rencana aksi reformasi birokrasi unit kerja.

Keempat : Road Map RB sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua

memuat:

a. pendahuluan;

b. evaluasi capaian dan pelaksanaan reformasi birokrasi;

c. analisis lingkungan strategis;

d. sasaran dan strategi pelaksanaan reformasi birokrasi;

e. manajemen pelaksanaan reformasi birokrasi; dan

f. penutup.

Kelima : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan

Tahun 2015-2019, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 4: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
Page 5: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2020-2024

BAB I

PENDAHULUAN

Reformasi Birokrasi (RB) merupakan sebuah kebutuhan dan harus dilakukan

dalam rangka memastikan tata kelola pemerintahan dilakukan dengan baik,

efektif dan efisien. Tata kelola pemerintahan yang baik adalah prasyarat utama

untuk mendukung pembangunan Nasional Indonesia. Kualitas tata kelola

pemerintahan akan berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan melalui

pelaksanaan RB juga dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM). Sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) bidang

pengawasan Obat dan Makanan, BPOM berkomitmen untuk terus

melaksanakaan RB. Sejak tahun 2010, BPOM menunjukkan komitmen dalam

pelaksanaan RB, dan saat ini merupakan periode pembangunan jangka

menengah (5 tahunan) ketiga BPOM melaksanakan RB. Berbagai pencapaian

dalam pelaksanaan RB telah diraih oleh BPOM. Meskipun demikian, perubahan

lingkungan strategis, perubahan kebijakan nasional, harapan masyarakat, dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meneguhkan BPOM

untuk terus berkomitmen dalam melakukan transformasi organisasi melalui RB.

RB BPOM dilaksanakan sesuai dengan Grand Design RB Nasional sebagaimana

telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010. Sesuai dengan

Grand Design, saat ini masuk dalam periode ketiga, yaitu tahun 2020-2024

dengan harapan RB akan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia

(world class bureaucracy) yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan

publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan RB periode ketiga ini, Kementerian PANRB telah

mengeluarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi 2020-2024, dengan sasaran RB pada periode ketiga ini

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.02.02.1.09.20.429 TAHUN 2020

TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS

OBAT DAN MAKANAN 2020-2024

Page 6: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 2 -

adalah: 1) Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel; 2) Birokrasi yang kapabel; dan

3) Pelayanan Publik yang Prima. Untuk mendukung pelaksanaan RB BPOM yang

selaras dan sinergi dengan Grand Design dan Road Map RB, maka perlu disusun

dokumen perencanaan pelaksanaan RB BPOM 2020-2024. Selain itu, dokumen

perencanaan tersebut juga harus sinergis dan selaras dengan Rencana Strategis

BPOM Tahun 2020-2024 yang telah ditetapkan dalam Peraturan BPOM Nomor 9

Tahun 2020. Dokumen perencanaan RB BPOM juga harus dapat mengakomodasi

perkembangan dunia saat ini, mulai dari perubahan komposisi pegawai BPOM

dengan generasi milenial menjadi generasi terbanyak saat ini, perubahan akibat

revolusi industri 4.0, dan juga perubahan landscape dunia akibat masifnya

perkembangan teknologi informasi yang berpengaruh terhadap perubahan sosial

budaya dan life style manusia.

Dengan dasar tersebut, maka disusun dokumen Road Map RB BPOM 2020-2024

yang lebih implementatif, dan tergambar jelas perubahan yang akan dilakukan

di BPOM. Road Map RB BPOM disusun dengan analisis dan sudut pandang yang

lebih holistik, melibatkan berbagai pihak dan unsur dalam internal BPOM

dengan harapan Road Map disusun lebih komprehensif, dan antisipasif sehingga

diperoleh potret kemajuan, tantangan, dan permasalahan dalam pelaksanaan RB

yang lebih utuh di BPOM. Melalui dokumen Road Map RB BPOM 2020-2024,

diharapkan dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan RB di BPOM periode

2020-2024 sehingga target perubahan yang telah ditetapkan dapat diwujudkan

di BPOM.

Page 7: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 3 -

BAB II

EVALUASI CAPAIAN DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

A. EVALUASI KEBIJAKAN DAN HASIL REFORMASI BIROKRASI

Sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.1.24.08.15.4097

Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat

dan Makanan Tahun 2015-2019, ditetapkan bahwa tujuan dan sasaran

Reformasi Birokrasi BPOM 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Tujuan

Tujuan RB BPOM 2015-2019 secara umum adalah meningkatkan kinerja

birokrasi BPOM menjadi lebih efektif dan efisien melalui pendekatan yang

sistematik untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik dan

menciptakan aparatur negara yang bersih, profesional dan bertanggung

jawab serta selalu menghasilkan berbagai inovasi dalam rangka

memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.

2. Sasaran

a. Sedangkan sasaran RB BPOM Tahun 2015-2019 dalam rangka

mencapai tujuan RB BPOM terdiri 3 (tiga) sasaran sebagai berikut:

b. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;

c. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan

d. Birokrasi yang mempunyai pelayanan publik yang berkualitas.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan RB BPOM 2015-2019, dapat disampaikan

capaian pelaksanaan RB BPOM 2015-2019 sebagai berikut:

Tabel 1

Capaian Nilai Indeks RB BPOM 2015-2019

Page 8: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 4 -

Dibandingkan dengan target nilai Indeks RB BPOM, dapat disampaikan

evaluasi capaian sebagai berikut:

Tabel 2

Evaluasi Capaian Nilai Indeks RB BPOM 2015-2019

No Uraian Target Realisasi Persentase

Capaian

1 Indeks RB BPOM 2015 B 70,89 100 %

2 Indeks RB BPOM 2016 BB 73,19 100 %

3 Indeks RB BPOM 2017 80 76,36 95,4 %

4 Indeks RB BPOM 2018 78 77,65 99,55%

5 Indeks RB BPOM 2019 81 80,12 98,91%

Sumber : Laporan Kinerja BPOM 2015-2019

No Komponen Penilaian BobotNilai

2015 2016 2017 2018 2019

A Komponen Pengungkit

1 Manajemen Perubahan 5,00 3,76 3,52 3,72 3,72 3,87

2 Peraturan Perundang-undangan 5,00 2,71 2,09 2,71 2,71 3,20

3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 3,84 3,84 4,01 4,01 4,32

4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,60 3,84 3,92 3,93 4,12

5 Penataaan Sistem Manajemen SDM 15,00 12,03 12,71 12,92 12,93 13,10

6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 3,80 4,35 4,61 4,64 4,86

7 Penguatan Pengawasan 12,00 7,01 8,09 8,95 8,96 9,24

8 Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 3,89 3,86 4,36 4,39 4,54

Total Komponen Pengungkit (A) 60,00 40,64 42,30 45,20 45,29 47,25

No Komponen Penilaian BobotNilai

2015 2016 2017 2018 2019

B Komponen Hasil

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,0014,09 15,04

10,61 10,41 10,75

2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 3,41 4,54 4,60

3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,008,83 8,55

6,11 6,21 6,07

4 Opini BPK 3,00 3,00 3,00 3,00

5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10,00 7,33 7,29 8,03 8,20 8,45

Total Komponen Hasil (B) 40,00 30,25 30,89 31,16 32,36 32,87

Indeks Reformasi Birokrasi (A+B) 100,00 70,89 73,19 76,36 77,65 80,12

Page 9: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 5 -

Dalam pelaksanaan RB periode 2015-2019, pada tahun 2019 dilakukan

tinjau ulang terhadap Road Map RB BPOM 2015-2019. Hasil tinjau ulang

Road Map ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor

HK.04.01.1.22.05.19.1620 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Road Map

Reformasi Birokrasi BPOM Tahun 2019. Selain itu, pada periode pelaksanaan

RB BPOM 2015-2019, RB masih dirasakan hanya menjadi agenda dari BPOM

Pusat, atau belum sepenuhnya dianggap menjadi agenda wajib yang harus

dilaksanakan seluruh unit organisasi BPOM, baik di pusat maupun di

daerah.

Berdasarkan evaluasi tersebut, pada tahun 2019 dilakukan perubahan

kebijakan mendasar dalam pelaksanaan RB, yaitu melalui penetapan

Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019 tentang

Pedoman Pelaksanaan RB Dalam Rangka Pembangunan Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani pada Unit Kerja di Lingkungan BPOM yang mewajibkan semua Unit

Kerja melakukan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Hasilnya pada tahun 2019, sebanyak 7 (tujuh) Unit Kerja BPOM

mendapatkan predikat WBK dari Kementerian PANRB, meningkat dari tahun

2017 yang hanya 4 (empat) Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK, dan

pada tahun 2018 tidak ada Unit Kerja BPOM yang mendapatkan predikat

WBK.

B. EVALUASI AREA PERUBAHAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMASI

BIROKRASI

Evaluasi capaian dalam pelaksanaan RB BPOM 2015-2019 tidak hanya

terhadap pencapaian tujuan dan sasaran RB, tetapi juga evaluasi terhadap

capaian masing-masing area perubahan yang dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan merupakan motor penggerak perubahan dalam

pelaksanaan RB di BPOM. Dalam pelaksanaan RB BPOM 2015-2019,

berbagai program dan kegiatan Manajemen Perubahan telah dilaksanakan

di BPOM, antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan pola pikir dan peningkatan dukungan pegawai BPOM dalam

pelaksanaan RB, dibuktikan dengan peningkatan kenaikan indeks

Page 10: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 6 -

survei persepsi pegawai dalam pelaksanaan RB awal tahun 2020 dengan

nilai 3,24, naik dari hasil survei periode sebelumnya sebesar 3,07.

b. Peningkatan peran Agen Perubahan Birokrasi BPOM dalam

pelaksanaan RB, utamanya dalam mendukung perubahan pola pikir

dan budaya kerja positif pegawai, yaitu melalui berbagai kegiatan dalam

Rencana Aksi Agen Perubahan Birokrasi BPOM.

c. Dukungan pimpinan puncak BPOM dalam pelaksanaan RB dan

pembangunan Zona Integritas BPOM, dengan penetapan Keputusan

Kepala BPOM Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019 tentang

Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam rangka Pembangunan

Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada Unit Kerja di Lingkungan

BPOM, yang telah diperbarui dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor

HK.02.02.1.7.03.20.129 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembangunan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada Unit Kerja di Lingkungan

BPOM.

d. Dalam periode 2015-2019, sebanyak 11 Unit Kerja di BPOM

mendapatkan predikat sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

pada tahun 2019, Kepala BPOM mendapatkan penghargaan sebagai

Pemimpin Perubahan dari Kementerian PANRB atas keberhasilan

melakukan perubahan di BPOM.

Nilai RB bidang Manajemen Perubahan 2015-2019 mengalami kenaikan

dengan peroleh nilai pada tahun 2019 yaitu 3,87 dengan persentase

capaian 77,40% dari bobot 5.

Gambar 1

Nilai RB BPOM Bidang Manajemen Perubahan Tahun 2015-2019

3.763.52

3.72 3.72 3.87

0

1

2

3

4

5

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 11: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 7 -

2. Penataan Peraturan Perundangan/Deregulasi Kebijakan

Capaian program RB BPOM bidang penataan peraturan perundang-

undangan tahun 2015-2019 antara lain meliputi:

1. Melaksanakan pengkajian dan penyusunan rancangan

teknis/manajemen pengawasan Obat dan Makanan dengan

mengundang tim ahli (dalam melakukan pembahasan) antara lain

pembahasan penyusunan Peraturan Badan Pengawas Obat dan

Makanan, RUU Pengawasan Obat dan Makanan, RUU Cipta Kerja, RPP

Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alkes, RPP tentang Keamanan

Pangan, dan RPP tentang Label Pangan.

2. Melakukan konsultasi publik dalam proses penyusunan peraturan

perundang-undangan di bidang obat dan makanan untuk

meningkatkan kualitas regulasi yang melindungi dan berpihak pada

publik serta mendorong iklim kondusif bagi publik. Konsultasi publik

dilakukan secara tatap muka atau penyampaian masukan secara

tertulis.

3. Pengunggahan rancangan/peraturan di bidang obat dan makanan

disampaikan secara langsung kepada pemangku kepentingan dan

dipublikasikan melalui website JDIH BPOM.

4. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap peraturan perundang-

undangan di bidang obat dan makanan setiap tahun.

5. Melakukan penyusunan dan/atau revisi peraturan perundang-

undangan yang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis

dengan peraturan perundang-undangan lain, termasuk deregulasi

untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang

menghambat pelayanan publik/perizinan.

6. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan baik internal

maupun eksternal atau stakeholder.

7. Penetapan program prioritas penyusunan peraturan perundang-

undangan di bidang pengawasan obat dan makanan di lingkungan

BPOM setiap awal tahun berjalan yang ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Badan POM.

8. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyusunan

Rancangan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Badan

Page 12: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 8 -

Pengawas Obat dan Makanan dan SOP Nomor POM-

01.02/CFM.01/SOP.01 tentang penyusunan peraturan perundang-

undangan.

9. Pelaksanaan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang

melibatkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan/atau

Kementerian/Lembaga terkait lainnya dalam setiap tahap

pembentukan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan sejak

tahun 2017.

10. Pengembangan dan pemutakhiran data dalam Jaringan Dokumentasi

dan Informasi Hukum (JDIH) BPOM.

11. Pada tahun 2019 telah dilakukan penilaian Indeks Kualitas Kebijakan

untuk pengukuran terhadap efektifitas, efisiensi, dampak, dan

kesesuaian nilai terhadap Peraturan BPOM yang telah diundangkan

dengan nilai 64,96.

Nilai RB bidang Penataan Peraturan Perundang-undangan 2015-2019

mengalami kenaikan dengan peroleh nilai pada tahun 2019 yaitu 3,02

dengan persentase capaian 60,40% dari bobot 5.

Gambar 2

Nilai RB BPOM Bidang Peraturan Perundang-undangan Tahun 2015-2019

3. Penataan dan Penguatan Organisasi

Capaian program RB BPOM bidang penataan dan penguatan organisasi

tahun 2015-2019 di antaranya meliputi:

a. pembentukan unit organisasi eselon I Deputi Bidang Penindakan dan

pengembangan Inspektorat (setingkat eselon 2) menjadi Inspektorat

2.71

2.09

2.71 2.71

3.20

0

1

2

3

4

5

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 13: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 9 -

Utama (eselon I) melalui Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017

tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

b. Penataan dan penguatan organisasi BPOM Pusat yang memuat tugas,

fungsi susunan organisasi Eselon I, II, III dan IV di lingkungan BPOM

melalui Peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai penjabaran

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017.

c. BPOM melakukan evaluasi kelembagaan sesuai Peraturan Menteri

PANRB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan

Instansi Pemerintah. Evaluasi dilakukan terhadap dimensi struktur

organisasi (subdimensi kompleksitas, formalisasi, sentralisasi) dan

dimensi proses organisasi (keselarasan, tata kelola dan kepatuhan,

perbaikan dan peningkatan proses, manajemen risiko, teknologi

informasi). Berdasarkan hasil analisis atas hasil penilaian terhadap

tingkatan tertinggi organisasi BPOM dan satu tingkatan di bawah

tingkatan tertinggi organisasi, diperoleh skor rata-rata 83,37 atau dapat

disimpulkan bahwa hasil evaluasi kelembagaan BPOM termasuk dalam

peringkat komposit 5 (P-5). Hal ini mencerminkan bahwa dari sisi

struktur dan proses, organisasi BPOM dinilai tergolong sangat efektif.

d. Penataan dan penguatan organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT)

melalui peningkatan klasifikasi 2 (dua) Balai POM (eselon 3) menjadi

Balai Besar POM (eselon 2) serta pembentukan 40 (empat puluh) Loka

POM (eselon IV) yang berkedudukan di kabupaten/kota melalui

Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan BPOM Nomor 29 Tahun 2019.

e. Penataan dan penguatan organisasi Pusat Pengembangan Pengujian

Obat dan Makanan Nasional dilakukan dengan pembentukan 3 (tiga)

UPT terdiri atas Balai Pengujian Produk Biologi, Balai Kalibrasi, dan

Balai Pengujian Khusus Obat dan Makanan melalui Peraturan BPOM

Nomor 30 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Pusat Pengembangan Pengujian Obat

dan Makanan Nasional BPOM.

Nilai RB bidang penataan dan penguatan organisasi 2015-2019 mengalami

peningkatan yang relatif tidak signifikan setiap tahunnya. Nilai pada tahun

2019 adalah 4,32 dengan persentase capaian 72% dari bobot 6. Berkenaan

Page 14: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 10 -

dengan hal tersebut, masih terdapat area for improvement untuk

pencapaian yang lebih optimal.

Gambar 3

Nilai RB BPOM Bidang Penataan dan Penguatan Organisasi Tahun 2015-2019

4. Penataan Tatalaksana

Dalam periode pelaksanaan RB BPOM 2015-2019, BPOM berkomitmen

untuk terus melakukan peningkatan kualitas tata laksana organisasi,

dengan capaian sebagai berikut:

a. Penataan proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) secara

konsisten, dibuktikan dengan perolehan sertifikat ISO 9001:2015 untuk

Manajemen Puncak, 28 (dua puluh delapan) Unit Kerja Pusat, 33 (tiga

puluh tiga) Balai Besar/Balai POM dan 2 (dua) Loka POM

Kabupaten/Kota.

b. Pelaksanan e-government di BPOM, dibuktikan dengan meningkatnya

nilai Indeks SPBE BPOM pada tahun 2019 menjadi 3,68 dari nilai indeks

tahun 2018 sebesar 2.44.

c. Penataan keterbukaan informasi publik memperoleh capaian Anugerah

Keterbukaan Informasi Badan Publik sebagai Badan Publik “Menuju

Informatif” di tahun 2018 (nilai 80,33) dan 2019 (nilai 84,99) dari Komisi

Informasi Pusat.

d. Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), antara lain

dilakukan melalui implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis

(SIKD) untuk pengawasan kearsipannya, dan perolehan indeks

pengawasan kearsipan BPOM tahun 2019 menjadi 95,18, dimana 18

unit kerja mengalami kenaikan dari nilai tahun 2017 sebesar 75,51.

3.84 3.844.01 4.01

4.32

0

1

2

3

4

5

6

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 15: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 11 -

Nilai RB bidang penataan tata laksana 2015-2019 mengalami kenaikan

setiap tahunnya dengan peroleh nilai pada tahun 2019 yaitu 4,12 dengan

persentase capaian 82,4% dari bobot 5.

Gambar 4

Nilai RB BPOM Bidang Penataan Tata Laksana Tahun 2015-2019

5. Sistem Manajemen SDM

Manajemen SDM BPOM terus berkembang, seiring dengan ditetapkannya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan

peraturan turunannya. Dalam periode 2015-2019, beberapa capaian dalam

Manajemen SDM BPOM dapat disampaikan sebagai berikut:

a. Penyusunan metode beserta sistem seleksi CPNS dan/atau PPPK secara

terbuka, transparan dan bebas KKN.

b. Pemenuhan pegawai melalui redistribusi, rotasi, seleksi terbuka dan

perpanjangan masa pensiun melalui alih jabatan.

c. Pengembangan kurikulum, modul, dan media pembelajaran

pengembangan kompetensi BPOM.

d. Seleksi terbuka dalam pengisian JPT di BPOM, dan diumumkan ke

seluruh Kementerian/Lembaga melalui surat dan media sosial untuk

proses seleksi terbuka bagi JPT tertentu.

e. Implementasi sistem informasi kepegawaian BPOM (SIASN) yang

berbasis online dan terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja,

penegakan disiplin, pembinaan kepegawaian, penilaian dan

pengembangan kompetensi, serta informasi layanan kepegawaian

lainnya.

f. Pengisian jabatan administrasi menggunakan data talent pool dan

rekam jejak.

g. Penilaian dan/atau sertifikasi kompetensi SDM BPOM.

3.63.84 3.92 3.93

4.12

0

1

2

3

4

5

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 16: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 12 -

h. Diterapkan e-performance yang terintegrasi dengan sistem kepegawaian

berbasis online.

Nilai RB bidang Manajemen SDM Aparatur 2015-2019 mengalami

kenaikan setiap tahunnya dengan peroleh nilai pada tahun 2019 yaitu

13,10 dengan persentase capaian 87,33% dari bobot 15.

Gambar 5

Nilai RB BPOM Bidang Manajemen SDM Aparatur Tahun 2015-2019

6. Penguatan Akuntabilitas

Akuntabilitas kinerja merupakan garda depan menuju good

governance berkaitan dengan bagaimana Instansi Pemerintah mampu

mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara untuk sebaik-

baiknya kinerja organisasi utamanya dalam memberikan pelayanan publik.

Penguatan Akuntabilitas dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan

Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Dalam periode 2015-2019, beberapa

capaian di bidang Akuntabilitas Reformasi BPOM adalah sebagai berikut:

a. Kinerja Anggaran BPOM Tahun 2019 memperoleh nilai sebesar 97.71

menduduki peringkat 3 (tiga) besar terbaik dari Kementerian/Lembaga

dengan pagu anggaran kecil. Atas kinerja anggaran tersebut BPOM

memperoleh insentif dari Kementerian Keuangan sebesar 30 Miliar

rupiah.

b. Pengembangan sistem perencanaan berbasis elektronik (e-planning)

BPOM.

c. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Penganggaran

(SIPP).

d. Integrasi sistem manajemen kinerja (e-performance) dengan sistem

kepegawaian (e-SKP).

12.0312.71 12.92 12.93 13.10

0

3

6

9

12

15

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 17: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 13 -

e. Revisi Juknis Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja

(Keputusan Kepala BPOM R.I Nomor HK.04.1.21.04.15.2163 Tahun

2015) menjadi Pedoman Penyelenggaraan SAKIP di Lingkungan BPOM

(Keputusan Kepala BPOM R.I Nomor HK.02.02.1.02.20.66 Tahun 2020).

f. Revisi Pedoman Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan

Program dan Kegiatan di BPOM. Seiring dengan perubahan lingkungan

strategis dan kebijakan suprasistem, Keputusan Sekretaris Utama

Badan POM Nomor HK.04.2.21.08.16.3115 tentang Pedoman

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran dan

Kegiatan BPOM direvisi menjadi Keputusan Kepala BPOM Nomor

HK.02.02.1.2.04.20.132 Tahun 2020 tentang Pedoman Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan di BPOM.

Nilai RB bidang penguatan akuntabilitas 2015-2019 mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Nilai pada tahun 2019 adalah 4,86 dengan

persentase capaian 81% dari bobot 6.

Gambar 6

Nilai RB BPOM Bidang Penguatan Akuntabilitas Tahun 2015-2019

7. Pengawasan

Program Penguatan Pengawasan pada RB bertujuan untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-

masing instansi pemerintah. Nilai RB BPOM program penguatan

pengawasan merupakan nilai pencapaian RB BPOM komponen pengungkit

Program Penguatan Pengawasan. Pencapaian indikator ini pada tahun

2019 yaitu 9,24 atau 92,40% dari target 10, dengan kriteria pencapaian

3.80

4.354.61 4.64

4.86

0

1

2

3

4

5

6

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 18: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 14 -

“Baik”. Pencapaian Nilai RB BPOM Program Penguatan Sistem Pengawasan

tahun 2015 s.d 2019 sebagaimana pada Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7

Nilai Reformasi Birokrasi BPOM Program Penguatan Sistem Pengawasan

Berikut disampaikan tabel pelaksanaan RB Program Penguatan Sistem

Pengawasan pada aspek regulasi yang telah ditetapkan dan prestasi terbaik

yang telah ditampilkan pada periode perencanaan strategis Tahun 2015

sampai dengan Tahun 2019.

Tabel 3

Capaian Program Penguatan Sistem Pengawasan

NO PENGUATAN

PENGAWASAN PROGRAM

1. Penanganan

gratifikasi

1. Peraturan Kepala BPOM Nomor 20 Tahun 2017 tentang

Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan BPOM

2. Aplikasi pelaporan gratifikasi berbasis web

2. Penerapan SPIP 1. Keputusan Kepala BPOM

No.HK.04.01.1.23.08.17.3896 Tahun 2017 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Manajemen

Risiko di Lingkungan BPOM

2. Integrasi SPIP, Manajemen Risiko dengan ISO

9001:2015

3. Pembangunan 3 (tiga) lini pertahanan

4. Telah memperoleh Level Maturitas SPIP level 3 penuh

5. Pengawasan Intern Berbasis Risiko (PIBR)

6. Aplikasi Simolekdesi modul Manajemen Risiko

7.01

8.098.95 8.96 9.24

0

2

4

6

8

10

12

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 19: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 15 -

3. Pengelolaan

pengaduan

1. Seluruh pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti

2. Aplikasi pelaporan pengaduan berbasis web

4. Penanganan

Whistleblowing

System

1. Peraturan Kepala BPOM Nomor

HK.03.1.23.12.11.10050 Tahun 2011 Tentang Tata

Cara Pengelolaan dan Tindak Lanjut Pelaporan

Pelanggaran (Whistleblowing) di Lingkungan BPOM.

2. Aplikasi pelaporan Whistleblowing berbasis web

5. Penanganan

benturan

kepentingan

1. Keputusan Kepala BPOM Nomor 13 Tahun 2017

tentang Penanganan Benturan Kepentingan

2. Seluruh ASN BPOM tidak lagi merangkap bekerja pada

sarana obat dan makanan yang menjadi obyek

pengawasan BPOM

6. Pembangunan zona

integritas

1. Keputusan Kepala BPOM tentang Pembentukan Tim

Penilai Internal Pembangunan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani di Lingkungan BPOM Tahun 2020

2. 11 (sebelas) Unit Kerja Badan POM telah memperoleh

predikat Wilayah Bebas dari Korupsi

7. APIP 1. Resrukturisasi Inspektorat Utama menjadi unit

setingkat eselon I

2. Telah memperoleh Kapabilitas APIP pada level 3 penuh

3. Pembangunan sistem Saluran Online Layanan

Konsultasi (Solusi)

4. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pengawasan

Intern BPOM

8. Pelayanan Publik

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik mengamanatkan agar semua penyelenggara pelayanan

publik dapat menyediakan pelayanan yang berkualitas bagi pengguna

layanan atau yang disebut dengan pelayanan prima. Pelayanan prima

memberikan jaminan atas terpenuhinya kepuasan dan kebutuhan

masyarakat sebagai pengguna layanan. Salah satu bukti terjadinya

peningkatan kualitas pelayanan publik ditandai dengan semakin baiknya

persepsi masyarakat atas penyelenggaraan pelayanan publik. Selain itu,

bukti terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik tidak terlepas dari

pengukuran indeks pelayanan publik sebagai alat evaluasi penyeleggaraan

Page 20: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 16 -

pelayanan publik yang dilakukan, dimana ada 6 (enam) aspek yang

digunakan dalam pengukuran indeks yaitu pemenuhan Kebijakan

Pelayanan (standar pelayanan, maklumat pelayanan dan survei kepuasan

masyarakat), peningkatan Profesionalisme SDM, peningkatan kualitas

Sarana dan Prasarana, pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan Publik

(SIPP), pengelolaan konsultasi dan pengaduan (termasuk penerapan

LAPOR!), serta penyelenggaraan inovasi dalam pelayanan publik.

Nilai RB bidang pelayanan publik 2015-2019 mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Nilai pada tahun 2019 adalah 4,54 dengan persentase

capaian 75,67% dari bobot 6.

Gambar 8

Nilai RB BPOM Program Pelayanan Publik

Dalam periode pelaksanaan RB 2015-2019 terhadap 2 indeks pengukuran

dan evaluasinya sebagai berikut;

1. Indeks Pelayanan Publik (IPP)

a. Tahun 2018 dan 2019, BPOM diwakili Direktorat Registrasi Pangan

Olahan meraih Unit Pelayanan Publik terbaik dengan kategori

Pelayanan Prima dari Kementerian PANRB.

b. BPOM melaksanakan penilaian kinerja internal unit penyelenggara

pelayanan publik pada tahun 2019 mengacu Peraturan Menteri

PANRB Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja

Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Penilaian dilakukan terhadap

aspek Kebijakan Pelayanan, Profesionalisme SDM, Sarana

Prasarana, Sistem Informasi Pelayanan Publik, Konsultasi dan

Pengaduan serta Inovasi. Berdasarkan penilaian kinerja UPP di

3.89 3.864.36 4.39 4.54

0

1

2

3

4

5

6

2015 2016 2017 2018 2019

NILAI

TAHUN

Page 21: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 17 -

lingkungan BPOM tahun 2019 terhadap seluruh 32 jenis layanan

publik yang diselenggarakan oleh 13 unit kerja pusat dan 33 UPT

Balai Besar/Balai POM, diperoleh rata-rata Indeks Pelayanan Publik

(IPP) di lingkungan BPOM sebesar 3,33 dari nilai maksimal 5,00 atau

termasuk kategori B- (“Baik dengan catatan”).

2. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

Gambar 9

Nilai IKM 2016-2019

Adapun terhadap evaluasi terhadap 6 aspek, sebagai berikut:

1. Pemenuhan Kebijakan Pelayanan (standar pelayanan, maklumat

pelayaan dan survey kepuasan masyarakat)

2. Peningkatan Profesionalisme SDM

3. peningkatan kualitas Sarana dan Prasarana

4. pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP)

5. pengelolaan konsultasi dan pengaduan (termasuk penerapan LAPOR!)

6. penyelenggaraan inovasi dalam pelayanan publik

Selain capaian tersebut, pada tahun 2015-2019 BPOM berhasil meraih

penghargaan terkait dengan pelayanan publik:

a. Penghargaan sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan Publik terbaik

kategori Pemerintah Pusat dari Kementerian PANRB (BBPOM

Samarinda, BBPOM Yogyakarta, BBPOM Surabaya, BBPOM Palembang,

Balai POM Bengkulu, dan Balai POM Serang).

Page 22: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 18 -

b. Penghargaan kepada Kementerian dan Lembaga yang berperan aktif

melaksanakan penegakan hukum serta bersinergi dengan penyidik

Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

c. BPOM meraih Piala Anggakara Birawa sebagai TOP 10 Instansi

Pemerintah Penyelenggara Pengaduan Pelayanan Publik tahun 2018 dari

Kementerian PANRB

d. BPOM meraih TOP 30 Instansi Pemerintah Pengelola Pengaduan

Pelayanan Publik Tahun 2019 dari Kementerian PANRB

e. BPOM meraih Piala Anggakara Birawa sebagai TOP 10 Instansi

Pemerintah Penyelenggara Pengaduan Pelayanan Publik sebagai

Pengelola Sistem Pengaduan Pelayanan Publik terbaik tahun 2019 dari

Kementerian PANRB.

f. Agent Contact Center HaloBPOM 1500533 meriah Bronze Medal The Best

Agent Lembaga Publik pada kompetisi The Best Contact Center Indonesia

tahun 2019.

g. Penghargaan sebagai 10 Layanan Publik Paling Progresif dalam

Kompetisi Open Government Indonesia (OGI) Tahun 2012 dari Unit Kerja

Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan UKP PPP

C. EVALUASI QUICK WINS

Dalam periode pelaksanaan RB BPOM 2015-2019, berbagai quick wins telah

ditetapkan dan dilaksanakan oleh BPOM. Penetapan dan pelaksanaan quick

wins dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun

2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins. Adapun evaluasi

pelaksanaan quick wins BPOM 2015-2019 dapat disampaikan sebagai

berikut:

Tabel 4

Evaluasi Quick Wins BPOM 2015-2019

Tahun Dasar Hukum Quick Wins Evaluasi

2015 Keputusan Kepala BPOM

Nomor

HK.04.1.24.08.15.4097

Tahun 2015 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi

BPOM Tahun 2015-2019

1. Onsite denah sarana

produksi bagi UMKM

Obat Tradisional dan

Kosmetik

2. Biaya pendaftaran

pangan untuk Industri

Telah

dilaksanakan

Page 23: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 19 -

Tahun Dasar Hukum Quick Wins Evaluasi

sekala mikro senilai 50%

dari PNBP Normal

3. Launching e-reg obat

bart

4. Launching e-registrasi

ulang produk obat baru

5. Notifikasi pendaftaran

pangan very low risk

6. Percepatan penyelesaian

Certificate of

Pharmaceutical Product,

dari 20 HK menjadi 5 HK

7. Surat Keterangan Impor

prioritas bagi

importir/distributor

Obat Tradisional,

Kosmetik, dan Suplemen

Kesehatan

2016 Keputusan Sekretaris

Utama BPOM Nomor

HK.04.2.24.02.16.1837

Tahun 2016 tentang

Penetapan Quick Wins

BPOM Tahun 2016

Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Ekspor Obat dan

Makanan

Telah

dilaksanakan

2017 Keputusan Kepala BPOM

Nomor

HK.04.01.1.24.01.17.002

4 Tahun 2017 tentang

Penetapan Quick Wins

BPOM

1. Halo BPOM Mobile

2. Layanan konsultasi bagi

pelaku usaha /

eksportir Obat dan

Makanan berbasis Web

(Export Consultation

Desk)

Telah

dilaksanakan

2018 Keputusan Kepala BPOM

Nomor

HK.04.01.1.82.18.0922

Tahun 2018 tentang

1. Digital Signature e-

registration Pangan

1. Digital

signature telah

diterapkan

untuk 31.008

Page 24: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 20 -

Tahun Dasar Hukum Quick Wins Evaluasi

Penetapan Quick Wins

BPOM Tahun 2018

2. e-SKE (Surat

Keterangan Ekspor)

Pangan

3. Respon Cepat terkait

Isu Obat dan Makanan

Nomor Izin

Edar

2. Implementasi di

12 BB/Balai

POM

3. Respon cepat

dengan aplikasi

web

2019 Keputusan Kepala BPOM

Nomor

HK.04.01.1.22.03.19.842

Tahun 2019 tentang

Penetapan Quick Wins

BPOM Tahun 2019

1. Digital signature

sertifikat Cara

Distribusi Obat yang

Baik (CDOB)

2. Notifikasi bidang

registrasi Obat

Tradisional dan

Suplemen Kesehatan

dengan aplikasi ASROT

3. Pembuatan sistem

pengelompokan bidang

registrasi obat

tradisional, suplemen

kesehatan, dan

kosmetik

4. Pengadaan fitur live-

chat bidang pangan

pada aplikasi e-BPOM

5. Sosialisasi, bimbingan

teknis, dan coaching

online registrasi pangan

olahan melalui web

seminar

1. Telah

diterapkan

2. Telah

diterapkan dan

diinformasikan

kepada

stakeholders

melalui Surat

Edaran

Implementasi

Notifikasi

3. Telah

diterapkan dan

diinformasikan

kepada

stakeholders

melalui Surat

Edaran

Implementasi

Notifikasi

4. Telah

diterapkan dan

sosialisasi

kepada

stakeholders

5. Telah

diterapkan

Page 25: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 21 -

Tahun Dasar Hukum Quick Wins Evaluasi

6. Pembuatan aplikasi

otomatis proses kerja

(proses bisnis) alur

sampel yang dapat

diakses oleh pelanggan

secara elektronik

6. Telah

diterapkan

D. TANTANGAN DAN HAMBATAN

Dalam pelaksanaan RB BPOM periode 2015-2019, berbagai tantangan dan

hambatan dihadapi oleh BPOM, mulai dari internal organisasi, sampai

dengan tantangan dan hambatan yang berasal dari eksternal organisasi

BPOM. Dari internal organisasi, beberapa tantangan dan hambatan yang

dihadapi dalam pelaksanaan RB BPOM adalah:

1. Pelaksanaan RB masih dianggap sebagai tugas tambahan oleh sebagian

unit kerja dan pegawai di BPOM, sehingga pelaksanaannya belum massif,

utamanya di level Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis BPOM. Tantangan

tersebut dihadapi dengan kebijakan bahwa semua Unit Kerja dan pegawai

wajib melaksanakan RB, dan pada tahun 2019 Kepala BPOM menetapkan

Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.1.22.02.19.0761 Tahun 2019

tentang Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam rangka

Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM pada Unit Kerja

di Lingkungan BPOM. Selain itu, diusulkan dalam periode 2020-2024,

Indeks Reformasi Birokrasi/Pembangunan Zona Integritas menjadi salah

satu Indikator Utama Unit Kerja di level Learn and Grow sehingga RB

menjadi tugas utama setiap Unit Kerja BPOM.

2. Berdasarkan evaluasi dari Asesor Kementerian PANRB, RB BPOM dinilai

hanya dipahami di level pusat, khususnya Tim RB BPOM, dan belum

dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh pegawai sampai Unit terkecil

organisasi. Atas temuan tersebut, BPOM berkomitmen untuk

mengoptimalkan peran Agen Perubahan Birokrasi BPOM untuk

melakukan sosialisasi dan internalisasi RB kepada seluruh pegawai

BPOM. Survei terhadap indeks persepsi pegawai dalam pelaksanaan RB

dilakukan sebagai tools untuk melakukan evaluasi terhadap pemahaman

dan dukungan pegawai BPOM dalam pelaksanaan RB.

Page 26: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 22 -

3. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya peningkatan kualitas

implementasi RB serta dampaknya bagi organisasi, belum dimiliki oleh

seluruh pegawai, sehingga program RB belum berjalan dan

terimplementasi secara optimal.

Sedangkan dari eksternal organisasi, berbagai tantangan dan hambatan

dalam pelaksanaan RB BPOM tahun 2015-2019 dapat disampaikan sebagai

berikut:

1. Perubahan regulasi dan kebijakan RB Nasional yang harus

diimplementasikan di BPOM.

2. Birokrasi yang tertutup, dan kurang lincah (agile) dalam mengikuti

perubahan lingkungan strategis, serta perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi sehingga tidak ada interaksi antara birokrasi dengan

masyarakat sebagai penerima layanan publik.

3. Budaya dan pola pikir yang masih egosektoral, termasuk dalam

pengelolaan pemerintahan sehingga program RB seolah-olah terkotak-

kotak tidak mejadi satu kesatuan yang utuh.

4. Program RB belum sepenuhnya direncanakan secara sistematis dan

terukur pada program dan kegiatan yang disusun dalam dokumen

perencanaan, utamanya rencana strategis.

Page 27: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 23 -

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

A. LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Penyederhanaan Birokrasi

Penyederhanaan struktur dan kelembagaan birokrasi menjadi salah satu

area perubahan dari RB yang harus dilaksanakan, yaitu penataan dan

penguatan organisasi. Penataan dan penguatan organisasi dilakukan

untuk mendapatkan profil kelembagaan pemerintah yang tepat fungsi,

tepat proses, dan tepat ukuran. Organisasi pemerintah saat ini dihadapkan

pada tantangan yang tidak mudah dalam pencapaian birokrasi kelas

dunia.

Penyederhanaan birokrasi merupakan tindak lanjut terhadap salah satu

prioritas kerja periode tahun 2019-2024 yang disampaikan dalam pidato

Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dalam berbagai

kesempatan. Penyederhanaan birokrasi tersebut dilakukan dengan

menyederhanakan struktur birokrasi menjadi hanya 2 (dua) level dan

mengganti/mengalihkan jabatan administrasi yang terdiri atas jabatan

administrator (jabatan struktural eselon III) dan jabatan pengawas (eselon

IV) dengan jabatan fungsional yang berbasis pada keahlian/keterampilan

dan kompetensi tertentu.

Penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional disesuaikan

dengan bidang dan tugas jabatan fungsionalnya. Dengan adanya

penyederhanaan struktur dan kelembagaan birokrasi, maka diharapkan

disposisi/komunikasi lebih fleksibel dan langsung ke pejabat fungsional.

2. Perubahan Target dan Evaluasi RB Nasional

Kementerian PANRB telah menetapkan Peraturan Menteri PANRB Nomor

26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan RB yang

mengubah mekanisme dan tools evaluasi terhadap pelaksanaan RB di

Kementerian/Lembaga. Perubahan tersebut antara lain dilakukan dengan

mengembangkan evaluasi pada komponen pengungkit dengan membagi

menjadi 3 (tiga) aspek evaluasi, yaitu Aspek Pemenuhan, Aspek Hasil

Antara Area Perubahan, dan Aspek Reform. Sedangkan untuk komponen

hasil dijabarkan menjadi 4 (empat) aspek penilaian, yaitu: a) Akuntabilitas

Page 28: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 24 -

Kinerja dan Keuangan; b) Kualitas Pelayanan Publik; c) Pemerintah Yang

Bersih dan Bebas KKN; dan d) Kinerja Organisasi. Perubahan tersebut

harus menjadi perhatian BPOM dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi

tahun 2020-2024, utamanya dalam menyiapkan strategi dan manajemen

RB BPOM.

3. Perkembangan Teknologi dan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Kemajuan teknologi juga telah mengubah wajah perekonomian dunia,

khususnya di sektor industri dan perdagangan, tidak terkecuali industri

Obat dan Makanan. Salah satu fase penting dalam perkembangan

teknologi adalah munculnya revolusi industri gelombang ke-4, atau yang

dikenal Industrial Revolution 4.0. Karakteristik revolusi industri 4.0

ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti

advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, virtual and

augmented reality, additive manufacturing, serta distributed manufacturing

yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model

bisnis di berbagai sektor industri.

Perkembangan teknologi tersebut telah memfasilitasi teknologi produksi

sehingga jenis dan volume obat, makanan dan kosmetik semakin beragam.

Dengan perkembangan teknologi ini berdampak pada trend produk dunia

kedepan, diantaranya: 1) meningkatnya produk bioteknologi (monoclonal

anti bodi) atau protein terapetik/biosimilar (eritropoetin, insulin, dll); 2)

pengembangan probiotik sebagai obat penyakit lifestyle, meningkatkan

fungsi pencernaan pada pasien yang memiliki kelainan enzim;

pengembangan obat dengan nanoteknologi; targeted organ medicine; blood

product dan sel punca; 3) Teknologi nano juga telah dikembangkan dalam

pembuatan kosmetik dan pangan, bahkan bentuk sediaan kosmetik terus

berinovasi yang membutuhkan pengawalan pengujian mutu dan

keamanan sesuai inovasi tersebut.

Perkembangan teknologi yang sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia

salah satunya berdampak pada semakin banyaknya pengguna internet.

Total populasi rakyat Indonesia diperkirakan sebesar 265 juta jiwa, dimana

sebanyak 130 juta orang (49%) merupakan pengguna aktif sosial media

pada bermacam platform. Dengan tingkat pertumbuhan pengguna sosial

media mencapai 23% pada tahun 2018, sebanyak 79% pengguna aktif

internet di Indonesia menghabiskan waktu menggunakan internet selama

Page 29: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 25 -

8-9 jam sehari. Kondisi tersebut menjadi potensi pasar bagi penetrasi

ekonomi digital dan berkembangnya e-commerce. Implikasinya adalah

konsumen akan semakin mudah untuk mendapatkan berbagai layanan

dan barang yang dibutuhkan. Pengguna intenet yang melakukan

pembelian dan jasa layanan sebanyak 40%, dan diperkirakan perputaran

ekonomi di dunia e-commerce mencapai US$ 593 Juta per tahun1 untuk

produk obat, makanan dan kosmetik.

Data Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tahun 2015

menunjukkan kategori Belanja Online sudah masuk dalam urutan 10 besar

dan berada di posisi ke-4. Pengaduan konsumen terkait Belanja Online

meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang bahkan tidak

masuk 10 besar. Ini dapat dimaknai dengan 2 (dua) hal, yakni tingginya

minat masyarakat pada transaksi online dan ketiadaan regulasi khusus

yang mengatur e-commerce sehingga konsumen berada pada posisi lemah.

Gambar 10

Proyeksi Jumlah Pembeli Online di Indonesia

Sumber: eshopworld, 2018

Gambar 10 di atas menunjukkan proyeksi jumlah pembeli online di

Indonesia dari tahun 2016 – 2022. Jumlah pembeli online diperkirakan

akan terus bertambah setiap tahunnya yang didorong dengan

pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai USD 5.790 pada tahun

2022, penggunaan internet di Indonesia dengan rata-rata waktu 4 jam 48

menit, perkembangan periklanan di Indonesia yang diperkirakan akan

menghabiskan USD 2,85 miliar untuk iklan digital.

Dampak E-commerce menawarkan beragam kategori produk kepada

masyarakat, tak terkecuali obat dan makanan. Obat dan makanan yang

1 Indonesia Digital Landsecape 2018 (Courtesy From : Hootsuite.com, Canada)

Page 30: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 26 -

dijajakan situs daring terdiri atas bermacam-macam jenis, mulai dari

produk dalam negeri hingga luar negeri. Dalam hal ini, konsumen perlu

mendapatkan perlindungan karena mereka berhak mendapatkan obat dan

makanan yang aman, berkhasiat, dan bermutu.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi tahun 2016

menunjukkan bahwa penjualan online Obat dan Kosmetik berada di posisi

ke-4 dengan jumlah persentase sebesar 18,9 persen. Tingginya minat

masyarakat terhadap transaksi online ditambah kurangnya pengetahuan

masyarakat dalam memilih obat yang aman masih rendah, menjadi

peluang bagi pelaku usaha untuk mendulang keuntungan besar dengan

memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat terhadap aspek keamanan

mutu dan kemanfaatan produk.

Era digital membawa penyaluran dan peredaran obat di masyarakat

menjadi cukup fleksibel sehingga tidak jarang masyarakat tidak

memperhatikan aspek ketentuan distribusi obat yang sesuai peraturan.

Dengan demikian, BPOM harus segera beradaptasi untuk melakukan

digitalisasi instrumen pengawasan yang berbasis kemandirian industri

dalam memastikan keamanan, mutu dan gizi produk yang dihasilkan.

4. Ekspektasi Masyarakat

Ekspektasi masyarakat terhadap kinerja BPOM dalam melakukan

perlindungan kesehatan masyarakat semakin meningkat sehingga BPOM

memiliki posisi strategis yang berpengaruh terhadap masyarakat luas.

Terkait dengan tingginya ekspektasi tersebut, diperlukan adanya

peningkatan kualitas layanan publik serta upaya perlindungan kepada

masyarakat yang lebih optimal. Untuk itu diperlukan adanya strategi dan

upaya perbaikan yang komprehensif dan terus menerus dalam rangka

implementasi RB BPOM. Dengan adanya penerapan RB yang lebih baik

lagi, maka diharapkan ekspektasi masyarakat tersebut dapat terjawab

melalui perwujudan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel; Birokrasi yang

Kapabel; serta Pelayanan Publik yang Prima.

Page 31: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 27 -

B. LINGKUNGAN INTERNAL

1. Budaya Organisasi BPOM

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus

dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam

melaksanakan tugasnya. Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh-

kembang dalam BPOM menjadi semangat bagi seluruh anggota BPOM

dalam berkarsa dan berkarya yaitu:

a. Profesional. Menegakkan profesionalisme dengan integritas,

objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.

b. Integritas. Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

c. Kredibilitas. Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas,

nasional dan internasional.

d. Kerjasama. Tim Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan

komunikasi yang baik.

e. Inovatif. Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi

terkini.

f. Responsif/Cepat Tanggap. Antisipatif dan responsif dalam mengatasi

masalah.

Tantangan ke depan, dengan perubahan dan pergeseran nilai-nilai di

masyarakat, dibutuhkan intensifikasi dalam melakukan internalisasi nilai-

nilai organisasi agar menjadi budaya organisasi, utamanya terhadap

anggota organisasi BPOM yang baru dan datang dengan nilai yang berbeda.

Nilai dasar dan budaya organisasi harus menjadi kekuatan utama dalam

melakukan perubahan mind set pegawai, dan juga menghadapi perubahan

melalui RB.

2. Komitmen pimpinan dan seluruh pegawai BPOM dalam menerapkan RB

RB memerlukan komitmen dari semua lini organisasi baik pimpinan

maupun pegawai BPOM. Sejak 2017, BPOM memiliki tambahan 40 (empat

puluh) UPT di kabupaten/kota sehingga pelaksanaan RB harus sampai ke

UPT tersebut. Pimpinan BPOM berkomitmen melaksanakan RB secara

konsisten dibuktikan dengan semakin bertambah banyaknya unit yang

Page 32: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 28 -

meraih predikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi / Wilayah

Bersih Bebas Melayani. Hal ini juga didukung oleh komitmen seluruh

pegawai dalam pelaksanaan RB di seluruh unit yang ada di BPOM.

3. Sumber Daya Manusia

SDM yang dimiliki BPOM sampai dengan tahun 2019 berjumlah 4.761

orang yang tersebar di Unit Pusat dan UPT di seluruh Indonesia. Apabila

dihitung berdasarkan analisis beban kerja dan target yang ditetapkan

jumlah SDM BPOM tersebut belum memadai secara kompetensi dan

jumlah dan belum dapat mendukung pelaksanaan tugas pengawasan Obat

dan Makanan secara optimal.

Dengan tantangan yang semakin kompleks, BPOM harus melakukan

peningkatan kompetensi SDM dan mampu memprediksikan kebutuhan

SDM untuk memperkuat pengawasan dengan lingkungan strategis yang

semakin dinamis. Untuk itu, BPOM perlu penambahan jumlah SDM dalam

menghadapi tantangan pengawasan dan semakin berkembangnya modus

pelanggaran di bidang obat dan makanan. Selain itu, BPOM juga harus

mempunyai strategi pengembangan pegawai yang tepat sehingga tidak

terjadi kekosongan di posisi-posisi strategis. SDM BPOM memiliki

kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dengan cepat sebagai respon

terhadap kebutuhan kompetensi organisasi. Di sisi lain dibutuhkan

strategi yang tepat dalam mengelola SDM BPOM, khususnya melalui

pengelolaan Human Capital BPOM yang dilakukan bidang Manajemen

SDM Aparatur, RB BPOM.

SDM BPOM dituntut untuk dapat dengan cepat menguasai kompetensi

baru yang dibutuhkan organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Serta melakukan pemenuhan soft competency untuk

menghasilkan pribadi pemimpin yang matang dalam menghadapi dan

menyelesaikan masalah.

4. Penguatan Regulasi di Bidang Pengawasan Obat dan Makanan

Pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan saat ini didasarkan pada

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi

dan Alat Kesehatan yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang sudah dicabut dengan Undang-

Undang Nomor 36 Tahun 2009 tersebut. Pengawasan pangan olahan

Page 33: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 29 -

dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan

Iklan Pangan; dan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang

Keamanan Pangan. Sebagai pelaksanaan teknis pengawasan Obat dan

Makanan telah ditetapkan berbagai Peraturan Kepala Badan/Peraturan

Badan sejak tahun 2001. Adanya berbagai tantangan yang dihadapi

memerlukan adanya payung hukum yang kuat dalam bentuk Rancangan

Undang Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan. Tantangan

tersebut antara lain globalisasi, pertumbuhan usaha dan teknologi,

perdagangan daring (e-commerce), revolusi industry 4.0, kemandirian dan

daya saing industri serta maraknya produk obat dan makanan illegal yang

harus dihadapi.

RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan sudah masuk dalam program

legislasi nasional tahun 2018/2019 yang ditetapkan dengan Keputusan

DPR Nomor 19/DPR-RI/I/2018-2019. DPR telah menyampaikan RUU POM

tersebut kepada Presiden dengan Surat Nomor LG/11923/DPR

RI/VII/2019 tanggal 26 Juli 2019. Pemerintah telah menyusun Daftar

Inventarisasi Masalah (DIM) RUU tersebut dan telah disampaikan kepada

DPR pada tanggal 27 September 2019. RUU tersebut kemudian masuk

dalam Program Legislasi Nasional Tahun 2020-2024 dan Program Legislasi

Nasional Prioritas Tahunan Tahun 2020 yang ditetapkan dengan

Keputusan DPR Nomor 1/DPR RI/II/2019-2020.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan

Farmasi dan Alat Kesehatan sudah dalam proses revisi/pencabutan

dimana BPOM sebagai inisiator yang ditetapkan dengan Keputusan

Presiden Nomor 20 Tahun 2017 tentang Program Penyusunan Peraturan

Pemerintah. RPP tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat

Kesehatan tersebut telah selesai dibahas antar kementerian (PAK) dan

harmonisasi oleh Kementerian Hukum dan HAM serta telah diajukan

proses paraf oleh Menteri Sekretaris Negara berdasarkan surat nomor B-

1131/M.Sesneg/D-1/HK.02.01/10/2019 tanggal 4 Oktober 2019 tentang

Permintaan Paraf Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan

Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan dan saat ini masih berproses di

Sekretariat Negara dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selain itu juga dalam proses

Page 34: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 30 -

revisi Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan

Pangan.

Pemerintah sedang menyiapkan RUU Omnibus Law yang menjadi RUU

Cipta Kerja dimana Badan POM masuk dalam klaster yaitu

penyederhanaan perizinan berusaha sub sektor Kesehatan Obat dan

Makanan, kemudahan, dan pengenaan sanksi. Undang Undang yang

terkait yang masuk dalam RUU Cipta Kerja yaitu Undang-Undang Nomor

5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Undang Undang Nomor 35 Tahun

2009 tentang Narkotika, Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, dan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2018 tentang Pelayanan Perijinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik telah ditetapkan Peraturan Badan POM Nomor 26 Tahun 2018

tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Sektor Obat dan Makanan dan Peraturan Badan POM Nomor 27 Tahun

2018 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pengawas

Obat dan Makanan. Untuk integrasi Perizinan dengan BKPM telah

ditetapkan Peraturan Badan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Integrasi

Pelayanan Perizinan Berusaha secara Elektronik Sektor Obat dan

Makanan.

Sesuai dengan Surat Edaran dari Menteri Sekretariat Negara Nomor B-

1287/M.Sesneg/D-1/HK.05.02/11/2019 tanggal 20 November 2019

tentang Tindak Lanjut Kebijakan Presiden mengenai Pembentukan

Peraturan Menteri/Peraturan Kepala Badan/Peraturan Badan.

Menindaklanjuti Surat Edaran tersebut, BPOM akan melakukan

simplifikasi regulasi dan deregulasi sesuai dengan Surat Edaran tersebut.

5. Pengembangan Data Terintegrasi dan Peningkatan Data Dukung

Pengawasan Obat dan Makanan

Pada Era Revolusi Teknologi (Digital) saat ini, kita harus adaptif mengikuti

perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat dengan:

a. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang mumpuni;

b. Sistem Basis Data dan Informasi yang akurat dan terintegrasi untuk

memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan;

c. Kapabilitas dukungan infrastruktur yang andal.

Page 35: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 31 -

Tantangan saat ini di BPOM adalah banyak aplikasi dibuat oleh masing-

masing unit kerja belum sepenuhnya terintegrasi, data dasar dan

informasinya juga tersebar. Data-data pendukung pengawasan Obat dan

Makanan yang saat ini tersebar di masing-masing unit BPOM harus

diselaraskan, dianalisis dan diinterpretasikan dengan tepat sehingga

menjadi sumber informasi yang penting dan bermakna sebagai dasar

pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan bagi pimpinan BPOM.

Adanya Kebijakan SATU DATA INDONESIA berimplikasi pada kewajiban

membangun SATU DATA BPOM RI. Pusdatin menjadi koordinator dalam

penyiapan Konsep dan Strategi Integrasi Data dan Sistem Informasi baik di

Internal maupun ke Eksternal BPOM. Terbangunnya SATU DATA BPOM RI

sangat diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, disisi lain terkait

khusus dengan data risiko dan keterpaparan obat dan makanan sangat

penting dibangun untuk informasi publik bagi masyarakat dan pemangku

kepentingan terkait.

Sistem aplikasi dan data yang terintegrasi dapat meningkatkan efektivitas

pengawasan Obat dan Makanan. Integrasi sistem pre dan postmarket dapat

mempermudah dan mempercepat layanan publik BPOM dengan adanya

fast track registrasi Obat dan Makanan, serta early warning system untuk

pengawasan postmarket. Untuk mendukung strategi pengawasan di era

digital, diperlukan integrasi data yang dapat dijadikan predictive analytics

untuk pengawasan dan penindakan. Sinergisme antara pemangku

kepentingan ABG (Academic-Business-Government) mutlak diperlukan

sehingga strategi Komunikasi Digital Pengawasan Obat dan Makanan

dapat berjalan selaras dan berdampak lebih luas ke masyarakat.

Dukungan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti internet,

mobile communication, wireless devices, video conference dan kombinasi

teknologi yang lain digunakan untuk mengimplementasikan Sistem

pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Merujuk kebijakan SPBE, untuk

mewujudkan transformasi digital tersebut perlu didukung dengan

peningkatan kapabilitas dukungan infrastruktur TIK yang handal, up to

date sesuai proses bisnis BPOM, antara lain:

a. Aplikasi yang terintegrasi, penggunaan aplikasi umum berbagi pakai

serta menerapkan single sign on;

Page 36: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 32 -

b. Dukungan keamanan data dan informasi (cyber security) –

Pembangunan Layanan NSOC (Network Security Operation Center);

c. Ketersediaan stabilitas koneksi jaringan BPOM sesuai standar topologi

jaringan Pusat dan Balai;

d. Kesiapan dukungan infrastruktur TIK untuk backup layanan publik

dan internal BPOM di Disaster Recovery Center (DRC) sebagai bagian

dari Disaster Recovery Plan (DRP) dan pemenuhan Business Continuity

Management (BCM).

6. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja

Sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas tidak hanya sebatas

pada lingkup penyediaan laboratorium maupun kualitas layanan publik

tetapi juga fasilitas pendukung lainnya seperti gedung kantor yang sesuai

standar, lahan parkir yang memadai, jaringan listrik dan air yang tertata,

serta kendaraan operasional maupun laboratorium keliling yang

memungkinkan mobilitas kerja dan pengawasan Obat dan Makanan.

Pada aspek layanan publik, peran pemenuhan sarana dan prasarana

dilihat dari dua sisi pelanggan, internal dan eksternal. Dari sisi pelanggan

internal, dalam hal ini pegawai BPOM, pemenuhan sarana kerja dan

fasilitas umum di lingkungan kantoryang sesuai dengan Standar Sarana

dan Prasarana yang berlaku, sangat mendukung optimalisasi kinerja

pegawai. Sedangkan dari sisi pelanggan eksternal, ruangan layanan publik

dengan fasilitas yang memadai, ketersediaan gedung parkir dan keamanan

lingkungan kantor turut mempengaruhi penilaian layanan publik BPOM.

Usaha pemenuhan serta penataan sarana dan prasarana tersebut harus

selaras dengan ketentuan Pengelolaan Barang Milik Negara yang berlaku,

termasuk Peraturan BPOM tentang Pengelolaan BMN di lingkungan BPOM

yang saat ini tengah disusun. Barang Milik Negara (BMN) adalah barang

yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

dan/atau perolehan lain yang sah, yang harus dikelola secara akuntabel.

Pengelolaan BMN ini berdampak langsung pada opini BPOM. Untuk

mencapai tujuan tersebut, maka harus direncanakan perencanaan yang

menyeluruh, baik melalui mekanisme Perencanaan Kebutuhan BMN

(RKBMN) maupun RKAKL. Setelah anggaran disetujui, proses pengadaan

menjadi titik kritis yang harus diperhitungkan, karena terdapat resiko

mulai dari tahap penyusunan HPS hingga penyerahan aset kepada Kuasa

Page 37: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 33 -

Pengguna Barang (KPB), yang tak jarang memerlukan pendapat dari ahli

atau konsultan untuk meminimalisir resiko tersebut. Selanjutnya,

penatausahaan, pengamanan, pengendalian, pengawasan, pemeliharaan,

pemusnahan, pemindahtanganan dan penghapusan BMN tersebut wajib

dilakukan, karena sesuai dengan UU Kekayaan Negara, Pengelolaan Aset

merupakan salah satu titik resiko yang berpotensi menimbulkan kerugian

negara. Dalam penanganan sarana prasarana tersebut, juga harus

memperhitungkan akuntabilitas pengelolaan barang milik negara.

Page 38: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 34 -

BAB IV

SASARAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Setelah dilakukan evaluasi atas capaian pelaksanaan RB BPOM periode

sebelumnya, dilakukan analisa lingkungan strategis, serta memperhatikan

Peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis BPOM 2020-

2024 dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi 2020-2024, maka ditetapkan tujuan dan sasaran strategis

RB BPOM 2020-2024, dengan uraian sebagai berikut:

A. TUJUAN

Tujuan pelaksanaan RB BPOM 2020-2024 adalah menciptakan sistem

pemerintahan yang baik dan bersih di BPOM. Pencapaian tujuan ini diukur

melalui indikator Indeks Nilai RB BPOM, dengan target nilai 92 pada akhir

2024.

B. SASARAN

Sasaran RB BPOM 2020-2024 adalah untuk mendukung pencapaian sasaran

strategis ke-8 dalam Rencana Strategis Organisasi BPOM 2020-2024, yaitu

terwujudnya tatakelola pemerintahan dan kerjasama BPOM yang optimal.

Pelaksanaan RB BPOM ditetapkan sebagai aspek perspektif Learning and

Growth Perspective dalam Sasaran Strategis Organisasi BPOM 2020-2024.

Dalam pelaksanaannya, RB BPOM 2020-2024 memiliki tiga sasaran, yaitu:

1. Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel

2. Birokrasi yang Kapabel

3. Pelayanan Publik yang Prima

Sasaran tersebut merupakan keberlanjutan sasaran RB 2015-2019, dan

selaras dengan sasaran RB Nasional 2020-2024. Sasaran RB BPOM tersebut

akan diukur dengan pencapaian Indikator Program Mikro RB, dengan uraian

sebagai berikut:

Page 39: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 35 -

Tabel 5

Indikator Program Mikro RB BPOM 2020-2024

Sasaran Reformasi

Birokrasi

Program /

Area

Perubahan

Terkait

Indikator Baseline

2019

Target

2024

Birokra

si yang

Bersih

dan

Akunta

bel

Birokra

si yang

Kapabel

Pelayan

an

Publik

yang

Prima

V V V Manajemen

Perubahan

Indeks Kepemimpinan

Perubahan

N/A N/A

V

Penataan

Perundangan

/ Deregulasi

Kebijakan

Indeks Reformasi

Hukum

N/A N/A

Indeks Kualitas

Kebijakan

64,96 90

V V V Penataan

dan

Penguatan

Organisasi

Indeks Kelembagaan N/A N/A

Persentase unit

organisasi yang

dilakukan penataan

97,12 100

V V V Penataan

Tatalaksana

Indeks SPBE 3,68 4.4

Indeks Pengawasan

Kearsipan

95,18 98

Indeks Pengelolaan

Keuangan

94 95.92

Indeks Tata Kelola

Pengadaan Barang dan

Jasa

N/A N/A

Nilai Pengelolaan BMN 77,46 88

Predikat Keterbukaan

Informasi Badan Publik

Menuju

Infor-

matif

Infor-

matif

Persentase unit

organisasi yang

menerapkan proses

60,95 100

Page 40: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 36 -

Sasaran Reformasi

Birokrasi

Program /

Area

Perubahan

Terkait

Indikator Baseline

2019

Target

2024

Birokra

si yang

Bersih

dan

Akunta

bel

Birokra

si yang

Kapabel

Pelayan

an

Publik

yang

Prima

bisnis sesuai ISO

9001:2015

V V V Sistem

Manajemen

SDM

Indeks Profesionalitas

ASN

72 85

Indeks Merit System N/A 4

Indeks Tata Kelola

Manajemen ASN

N/A N/A

V V V Penguatan

Akuntabilitas

Nilai SAKIP 78,6 92

Indeks Perencanaan N/A N/A

Nilai Kinerja Anggaran N/A 97

V Pengawasan

Level Maturitas SPIP 3 4,4

Level Kapabilitas APIP 3 4,5

Opini BPK WTP WTP

Indeks Tata Kelola

Pengadaan Barang dan

Jasa

N/A N/A

Jumlah Unit Kerja yang

diusulkan berpredilat

WBK / WBBM

11

WBK

40

WBK

dan 13

WBBM

Indeks Persepsi Anti

Korupsi (IPAK)

3,47 3,68

V Pelayanan

Publik

Indeks Pelayanan Publik 3,33 4,51

Hasil Survei Kepuasan

Masyarakat (SKM)

80,68 92

Page 41: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 37 -

Sasaran Reformasi

Birokrasi

Program /

Area

Perubahan

Terkait

Indikator Baseline

2019

Target

2024

Birokra

si yang

Bersih

dan

Akunta

bel

Birokra

si yang

Kapabel

Pelayan

an

Publik

yang

Prima

Persentase rekomendasi

SKM yang

ditindaklanjuti

85,11 90

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Dalam rangka memastikan pencapaian tujuan dan sasaran Road Map RB

BPOM 2020-2024, maka ditetapkan strategi pelaksanaan RB di BPOM, yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. RB BPOM dilaksanakan selaras dan sinergis dengan Road Map RB

Nasional 2020-2024, serta terintegrasi dengan Rencana Strategis BPOM

2020-2024.

2. Pelaksanaan RB dalam pencapaian sasaran RB BPOM, dengan uraian

sebagai berikut:

a. Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel, dilakukan melalui:

1) Penguatan Integritas dan Budaya Anti Korupsi di BPOM, dilakukan

melalui optimalisasi peran Agen Perubahan Birokrasi dalam

membangun budaya anti korupsi, dan penugasan change leader di

setiap Unit Kerja sebagai duta integritas dan anti korupsi BPOM.

2) Pengawasan internal yang independen, professional, dan sinergis di

BPOM, dilakukan melalui penguatan kapasitas APIP, dan kualitas

SPIP di BPOM, serta pengawasan di setiap unit kerja BPOM.

3) Menguatnya manajemen kinerja yang efektif, efisien, dan akuntabel

di BPOM, dilakukan melalui integrasi manajemen kinerja organisasi

dan individu dengan pendekatan Balance Score Card (BSC) dengan

konsistensi dalam pelaksanaan Planing , Organizing, Actuiting, dan

Controling (POAC).

Page 42: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 38 -

4) Meningkatnya fairness, transparansi, profesionalisme, dan

nondiskriminatif dalam sistem manajemen organisasi di BPOM,

dilakukan dengan pembangunan organisasi yang terbuka di BPOM

melalui pengembangan learning organization, implementasi

knowledge management, dan Manajemen Talenta di BPOM.

b. Birokrasi yang Kapabel, dilakukan melalui:

1) Penataan dan penguatan organisasi dengan strategi: 1) assessment

organisasi berbasis kinerja melalui kegiatan evaluasi kelembagaan

BPOM dan evaluasi klasifikasi seluruh UPT BPOM; 2) restrukturisasi

kelembagaan BPOM berdasarkan hasil assessment seluruh unit

kerja BPOM pusat dan UPT dalam rangka penyederhanaan birokrasi

serta penataan klasifikasi UPT BPOM; 3) membentuk struktur

organisasi yang tepat fungsi sebagai tindak lanjut hasil evaluasi dan

penataan organisasi kepada Kementerian PANRB.

2) Penyederhanaan proses bisnis, mudah, dan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi di BPOM, dilakukan dengan optimalisasi

teknologi informasi, serta penerapan knowledge management, serta

mempercepat aliran data/informasi/pengetahuan antar pegawai dan

antar unit di BPOM untuk menunjang proses bisnis, pengambilan

kebijakan dan pelayanan publik di BPOM.

3) Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi pegawai BPOM

berbasis sistem merit, dilakukan melalui penerapan Manajemen

Talenta dalam pembinaan karier, penerapan system reward and

punishment yang konsisten, pengembangan kompetensi yang

terstruktur dan berjenjang, serta pembangunan BPOM Corporate

University dengan mengoptimalkan peran teknologi informasi dalam

proses pelaksanaannya.

4) Meningkatnya kepemimpinan transformatif di BPOM, dilakukan

melalui pengembangkan kompetensi transformational leadership

kepada para change leader di BPOM, dan penghargaan bagi change

leader yang berhasil melakukan proses transformasi di unit kerjanya.

5) Terwujudnya deregulasi hukum melalui penyederhanaan regulasi

dan proses bisnis penyusunan peraturan perundang-undangan

dengan memperhatikan konsistensi, serta prinsip dasar dalam

pengawasan obat dan makanan.

Page 43: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 39 -

c. Menciptakan Pelayanan Publik yang Prima, dilakukan melalui:

1) Meningkatnya penciptaan inovasi dalam pelayanan publik melalui

pembangunan ekosistem dan budaya Inovasi di BPOM.

2) Menguatnya pelayanan publik yang responsif dan berdaya saing dan

mengoptimalkan peran teknologi informasi.

3. Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada semua Unit Kerja

di BPOM.

4. Melibatkan semua pegawai BPOM dalam program RB BPOM, melalui

peningkatan pemahaman pegawai terhadap peran dan tugas pekerjaan,

dan kontribusi terhadap pelaksanaan RB di BPOM.

5. Optimalisasi peran Agen Perubahan Birokrasi dalam RB BPOM, utamanya

dalam proses perubahan mind set dan culture set pegawai di BPOM.

6. Pengembangan kompetensi Pemimpin Perubahan di semua Unit Kerja

untuk berperan sebagai transformational leadership, memahami sasaran

dan tujuan perubahan BPOM, menggerakan semua elemen unit kerja

untuk bergerak bersama melakukan perubahan, dan terbuka terhadap

masukan. Pemimpin Perubahan wajib menjadi role model perubahan,

serta duta integritas dan anti korupsi bagi pegawai lainnya.

7. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik dan pengawasan

Obat dan Makanan secara realtime dan terintegrasi.

Dalam pelaksanaan RB di BPOM juga diselaraskan dengan strategi

pelaksanaan RB Nasional. Penyesuaian dilakukan terkait dengan strategi di

BPOM, yaitu melalui pembangunan Zona Integritas pada Unit Kerja di

lingkungan BPOM sebagai strategi dalam pelaksanaan dan pencapaian

sasaran RB BPOM 2020-2024.

Page 44: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 40 -

Gambar 11

Strategi Pelaksanaan RB 2020-2024

D. PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI 2020-2024

Program dan kegiatan RB BPOM 2020-2024 dilaksanakan untuk

pelaksanaan Program RB Nasional, meliputi pelaksanaan di level Makro,

Meso dan Mikro. Program RB BPOM 2020-2024 disusun utamanya mengacu

kepada program Mikro yang telah ditetapkan melaui Peraturan Menteri

PANRB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-

2024. Adapun Program, kegiatan, dan indikator RB BPOM 2020-2024 dapat

disampaikan sebagai berikut:

Page 45: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 41 -

Tabel 6

Program, Kegiatan, dan Indikator RB BPOM 2020-2024

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

1 Manajemen Perubahan

Mengembangkan

dan Penguatan

nilai-nilai untuk

meningkatkan

komitmen dan

implementasi

perubahan

Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi

BPOM

Indeks

Kepemimpina

n Perubahan

N/A N/A

Survei Implementasi

Reformasi Birokrasi

BPOM

Pembangunan

Transformational

Leadership BPOM

Perencanaan dan

pelaksanaan Quick

Wins Perubahan BPOM

(wajib dan mandiri)

Pemantauan,

Monitoring, Evaluasi

implementasi RB,

dilakukan secara

online maupun offline

Penguatan nilai

integritas

Penyusunan Roadmap

dan Rencana Aksi RB,

terintegrasi dan selaras

dengan Rencana

Strategis Organisasi

BPOM

Pembangunan Zona

Integritas di

Lingkungan BPOM

Page 46: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 42 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Mendorong unit kerja

membudayakan nilai

integritas kepada

semua pegawai

Pengembangan

dan penguatan

peran agen

perubahan dan

role model

Pengelolaan Agen

Perubahan Birokrasi

BPOM melalui

pengembangan

kompetesi dan

pengawalan rencana

aksi Agen Perubahan

Birokrasi

Rencana Aksi

Perubahan wajib bagi

Tim Agen Perubahan

Birokrasi Unit Kerja :

"Penguatan Nilai

Integritas dan Anti

Korupsi"

Penetapan Pemimpin

Perubahan sebagai

Duta Integritas dan

Anti Korupsi BPOM

Pengembangan

budaya kerja dan

cara kerja yang

adaptif dalam

menyongsong

revolusi industri

4.0

Sosialisasi dan

Internalisasi Reformasi

Birokrasi dan Budaya

Organisasi kepada

Pegawai BPOM

Sosialisasi dan

Internalisasi

perubahan mind set

dan culture set pegawai

untuk lebih adaptif

terhadap perubahan

Page 47: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 43 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

dan revolusi industri

4.0

Pembangunan

ekosistem inovasi dan

budaya sharing

knowledge melalui

penerapan Manajemen

Pengetahun BPOM

(SIMPONI BPOM)

Pembangunan digital

mindset pegawai BPOM

2 Penataan PerUU/ Deregulasi Kebijakan

Melakukan

identifikasi dan

pemetaan

regulasi lingkup

Instansi

(menghilangkan

overlaping

peraturan)

Melakukan identifikasi

dan pemetaan regulasi

lingkup Instansi

(menghilangkan

overlaping peraturan)

Indeks

Reformasi

Hukum

N/A

N/A

Deregulasi

aturan yang

menghambat

birokrasi

Melakukan deregulasi

aturan yang

menghambat birokrasi,

pelaksanaan tugas dan

fungsi, dan

perkembangan saat ini

Penguatan

Sistem Regulasi

Nasional di

Lingkup Instansi

Penguatan Sistem

Regulasi di lingkungan

Badan POM dengan

penetapan tata cara

penyusunan

peraturan,

penyusunan kerangka

regulasi, standar

operasional prosedur,

Page 48: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 44 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

penyusunan,

harmonisasi, dan

sistem pengendalian

peraturan perundang-

undangan.

Melakukan

perencanaan

kebijakan yang

meliputi agenda

setting dan

formulasi

kebijakan

Melakukan

perencanaan kebijakan

yang meliputi agenda

setting dan formulasi

kebijakan

Indeks

Kualitas

Kebijakan

64,96

90

Melakukan

evaluasi

kemanfaatan

kebijakan yang

telah disusun

Melakukan evaluasi

kemanfaatan kebijakan

yang telah disusun

3 Penataan dan Penguatan Organisasi

Assessment

organisasi

berbasis kinerja

Evaluasi Kelembagaan

BPOM

Indeks

Kelembagaan

N/A N/A

Evaluasi klasifikasi

seluruh UPT BPOM

Persentase

unit organisasi

yang

dilakukan

penataan

97,12 100

Restrukturisasi

(penyederhanaan)

kelembagaan

Instansi

berdasarkan

hasil asessment

Penataan organisasi

seluruh Unit Kerja

BPOM Pusat dan UPT

dalam rangka

penyederhanaan

birokrasi

Penataan UPT BPOM

berdasarkan hasil

evaluasi klasifikasi UPT

Membentuk

struktur

organisasi yang

Penyampaian hasil

evaluasi dan penataan

Page 49: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 45 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

tepat fungsi

sebagai tindak

lanjut evaluasi

organisasi kepada

Kementerian PANRB

4 Penataan Tatalaksana

Penerapan Tata

Kelola SPBE

Pembangunan dan

pengembangan aplikasi

sesuai

roadmap/perencanaan

Indeks SPBE 3,68 4.4

Peningkatan

pemenuhan standar

infrastuktur

Peningkatan

pemenuhan standar

sistem informasi

Peningkatan

pemenuhan standar

data

Pengelolaan keamanan

data dan informasi

BPOM untuk

mendukung

penyelenggaraan tata

kelola pemerintahan

yang baik sesuai

dengan ISO 27001

Penerapan

Manajemen SPBE

Pengelolaan

manajemen risiko

terkait tata laksana

TIK BPOM

Pembangunan dan

Pengelolaan sistem

kendali layanan TIK

BPOM untuk

Page 50: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 46 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

mengawasi, memantau

dan mengamankan

jaringan komunikasi

dan keamanan

informasi BPOM

Pelaksanaan

manajemen data dan

informasi BPOM

Pembangunan

pengelolaan aset TIK

Peningkatan

kompetensi SDM TIK

Penerapan

Layanan SPBE

Penyusunan standar

layanan TIK oleh

Pusdatin

Pengembangan aplikasi

layananan TIK BPOM

(termasuk tracking

keluhan)

Pemeliharaan TIK

BPOM

Mengintegrasikan

pemanfaatan IT

dalam tata kelola

pemerintahah

Integrasi sistem

informasi sesuai

roadmap/perencanaan

Integrasi sistem

informasi dengan

sistem eksternal

Implementasi

Manajemen

Kearsipan

Modern dan

Handal (dari

Implementasi SPBE

bidang kearsipan di

BPOM

Indeks

Pengawasan

Kearsipan

95,18 98

Page 51: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 47 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

manual ke

digital)

Melakukan

Pengelolaan Arsip

sesuai aturan

Monitoring dan

Evaluasi pengelolaan

arsip aktif dan inaktif

di Unit Kerja BPOM

(sesuai dengan target

prioritas)

Pelaksanaan

penyusutan arsip

melalui proses

pemusnahan arsip dan

penyerahan arsip usul

serah di Unit Kerja

sesuai JRA

Bimbingan dan

supervisi kearsipan di

Unit Kerja

Mengimplementa

sikan digitalisasi

arsip

Penggunaan aplikasi

SIKD (Sistem Informasi

Kearsipan Dinamis)

yang telah disesuaikan

dengan peraturan

internal yang

diimplementasikan

terkait dengan

kearsipan

Melakukan

pengelolaan

keuangan secara

tepat dan sesuai

aturan

Monitoring dan

Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan Anggaran

BPOM

Indeks

Pengelolaan

Keuangan

94 95.92

FGD Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan Anggaran

BPOM

Page 52: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 48 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Bimbingan Teknis

Pelaksanaan Anggaran

BPOM

Pembangunan/Pengem

bangan Dashboard

Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan Anggaran

BPOM

Peningkatan

Kualitas

Pengelolaan

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah

Pengumuman seluruh

RUP dalam aplikasi

SiRUP selambat-

lambatnya 31

Desember pada tahun

anggaran berjalan

untuk tahun anggaran

berikutnya oleh semua

Satker di BPOM

Indeks Tata

Kelola

Pengadaan

Barang dan

Jasa

N/A A

Penerapan Pengadaan

Barang/Jasa melalui

proses e-tendering/e-

seleksi, berdasarkan

pengumuman RUP

pada aplikasi SiRUP

melalui lpse.pom.go.id

Penyelesaian paket

pengadaan

Barang/Jasa hingga

status paket selesai

pada aplikasi Katalog

Elektronik oleh semua

Satker di BPOM

Penerapan non e-

tendering dan non e-

purchasing pada

aplikasi SPSE oleh

semua satker di BPOM

Page 53: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 49 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Penerapan e-kontrak

pada aplikasi SPSE

oleh semua satker di

BPOM

Pemenuhan kebutuhan

JF PPBJ sesuai formasi

JF PPBJ di BPOM

Pemenuhan semua

minimal level proaktif

(9/9) oleh UKPBJ

BPOM

Melakukan

pengelolaan atas

aset sesuai

dengan kaedah

dan aturan yang

berlaku

Pengelolaan BMN

dengan tertib

administrasi

Nilai

Pengelolaan

BMN

77,46 88

Penyusunan rencana

kebutuhan Barang

Milik Negara (RKBMN)

sesuai aturan oleh

semua satker di BPOM

Pelaksanaan proses

penetapan status

Penggunaan BMN

sesuai aturan oleh

semua satker di BPOM

Pelaksanaan proses

pemusnahan BMN

sesuai dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan

oleh semua satker di

BPOM

Page 54: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 50 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Penghapusan terhadap

BMN sesuai ketentuan

peraturan perundang

undangan oleh semua

satker di BPOM

Penyusunan Laporan

BMN tepat Waktu

Pengusulan Sertifikasi

terhadap Aset tanah

yang berasal dari

Hibah maupun

perolehan lainnya,

maupun penyelesaian

terhadap

permasalahan aset

tanah

Pengusulan Penilaian

Kembali terhadap Aset

Tanah dan Bangunan

sesuai Nilai Wajar oleh

semua satker di BPOM

Riview dan Sosialisasi

SOP Pengelolaan BMN

di Lingkungan BPOM

Penguatan

implementasi

keterbukaan

informasi publik

Penguatan pengelolaan

Informasi dan

dokumentasi Badan

POM

Predikat

keterbukaan

Informasi

Badan Publik

Menuju

Informat

if

Inform

atif

Pengembangan

proses bisnis

instansi dan unit

Penyusunan Proses

Bisnis dan SOP Makro

BPOM

Persentase

unit organisasi

yang

menerapkan

proses bisnis

60,95 100

Melakukan

pengembangan subsite

Page 55: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 51 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

sistem manajemen

mutu BPOM

sesuai ISO

9001:2015

Penyelarasan

proses bisnis dan

SOP

Kaji Ulang Proses

Bisnis dan SOP Makro

BPOM yang

diselaraskan dengan

rencana strategis dan

kinerja organisasi

Evaluasi hasil

implementasi proses

bisnis dan SOP melalui

audit internal dan audit

eksternal dan tinjauan

manajemen

5 Sistem Manajemen SDM

Menerapkan

prinsip-prinsip

manajemen ASN

secara

profesional

Penyusunan kebijakan

perencanaan

kebutuhan pegawai

tahun 2020-202

Indeks

Profesionalitas

ASN

72 85

Review Data ABK

setiap jabatan ASN

BPOM

Pemenuhan pegawai

melalui redistribusi,

rotasi, seleksi terbuka

dan perpanjangan

masa pensiun melalui

alih jabatan

Penyusunan

Keputusan Kepala

BPOM tentang

pedoman penerimaan

CPNS dan/atau PPPK

Page 56: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 52 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Penyusunan metode

beserta sistem seleksi

CPNS dan/atau PPPK

Pelaksanaan

rekruitmen CPNS

dan/atau PPPK secara

terbuka, transparan

dan bebas KKN

Penyusunan laporan

pelaksanaan dan

evaluasi rekruitmen

CPNS dan/atau PPPK

Pengembangan

kompetensi dan

karir ASN

berdasarkan

hasil/monitoring

dan evaluasi

kinerja dan

kebutuhan

organisasi;

Penyusunan

perencanaan

pengembangan karier.

Monitoring dan

evaluasi

pengembangan karier

pegawai

Pengembangan dan

review standar

kompetensi jabatan

BPOM

Menyusun analisa

kebutuhan

pengembangan

kompetensi pegawai

2020-2024

Pengembangan

kurikulum, modul, dan

media pembelajaran

pengembangan

kompetensi BPOM

Page 57: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 53 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

(klasikal dan non

klasikal)

Melaksanakan

pengembangan

kompetensi SDM

melalui pendidikan

dan pelatihan (klasikal

dan non klasikal), serta

monitoring dan

evaluasi

Sertifikasi Kompetensi

SDM Pengawasan Obat

dan Makanan

Mengembangan sistem

aplikasi dan/atau

konten pembelajaran

online

Penerapan Manajemen

Pengetahuan

(Knowledge

Management) di BPOM

Pengembangan BPOM

Corporate University

Implementasi

manajemen ASN

berbasis merit

system

Pelaksanaan Self

Assessment oleh KASN

terkait implementasi

Sistem Merit di

lingkungan BPOM

Indeks Merit

System

N/A 4

Menyusun,

Menerapkan, dan

Montoring Evaluasi

Peraturan BPOM

tentang Tata Cara

Page 58: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 54 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Pengisian JPT di

lingkungan BPOM

Implementasi sistem

merit skala pilot

project untuk jabatan

strategis tertentu di

BPOM

Penggunaan aplikasi

SIJAPTI dalam proses

seleksi Terbuka

Jabatan Pimpinan

Tinggi BPOM

Melakukan publikasi

ke seluruh

Kementerian/Lembaga

melalui surat dan

media sosial untuk

proses seleksi terbuka

bagi JPT tertentu di

BPOM

Pengembangan

implementasi

Manajemen

Talenta (Talent

Pool)

Pengisian jabatan

administrasi

menggunakan data

talent pool dan rekam

jejak

Pelaksanaan evaluasi

jabatan BPOM

Penilaian dan/atau

sertifikasi kompetensi

SDM BPOM

Page 59: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 55 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Penguatan

database dan

sistem informasi

kepegawaian

untuk

pengembangan

karir dan talenta

ASN

Sistem informasi

kepegawaian BPOM

(SIASN) yang berbasis

online dan terintegrasi

dengan sistem

penilaian kinerja,

penegakan disiplin,

pembinaan

kepegawaian, penilaian

dan pengembangan

kompetensi, serta

informasi layanan

kepegawaian lainnya

Diterapkan e-

performance yang

terintegrasi dengan

sistem kepegawaian

berbasis online

Pelayanan administrasi

kepegawaian, penilaian

kinerja, dan tunjangan

kinerja terintegrasi

dalam aplikasi

kepegawaian online

BPOM (SIASN)

Penetapan

ukuran kinerja

individu

Penyusunan,

penerapan,

pelaksanaan, dan

monitoring evaluasi

kebijakan manajemen

kinerja di BPOM

Indeks Tata

Kelola

Manajemen

ASN

N/A N/A

Penyusunan,

penerapan,

pelaksanaan, dan

monitoring evaluasi

kebijakan standar

Page 60: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 56 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

kualitas output kinerja

jabatan PFM

Monitoring dan

evaluasi kinerja

individu secara

berkala

Evaluasi penilaian

kinerja individu setiap

bulan di BPOM

Penguatan

implementasi

Reward and

Punishment

Berdasarkan

kinerja;

Pengelolaan reward

dan punishment

pegawai

Penyusunan,

penerapan,

pelaksanaan, dan

monitoring evaluasi

kebijakan pengelolaan

disiplin pegawai BPOM

Pemanfaatan IT

dalam

manajemen ASN;

Mengembangkan dan

menerapkan sistem

pengelolaan

pengembangan

kompetensi secara

online terintegrasi

antara

ppsdm.pom.go.id

dengan sisan.pom.go.id

Updating Data Pegawai

dalam sistem informasi

kepegawaian

Integrasi antar aplikasi

layanan kepegawaian

BPOM

Page 61: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 57 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Integrasi SIASN dengan

SAPK

Pengembangan

nilai-nilai untuk

menegakkan

integritas ASN;

Pemanfaatan aplikasi

pelaporan Benturan

Kepentingan,

Gratifikasi dan Wistle

Blowing System (WBS)

Sosialisasi nilai-nilai

integritas ASN baik

melalui pertemuan

ataupun melalui

infografis di e-kios dan

pembuatan banner

6 Penguatan Akuntabilitas

Melakukan

perencanaan

terintegrasi dan

perencanaan

yang lintas sector

(collaborative and

crosscutting);

Penetapan Rencana

Strategis BPOM 2020-

2024

Nilai SAKIP 78,6 92

Penetapan Grand

Design Pengawasan

Obat dan Makanan

2020-2035 sebagai

acuan penyusunan

Rencana Strategis

BPOM

Pertemuan tiga pihak

antara BPOM,

Bappenas, dan

Kementerian Keuangan

dalam rangka

penyusunan dokumen

Page 62: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 58 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Rencana Kerja/RKT

BPOM

Penguatan

keterlibatan

pimpinan dan

seluruh

penanggung

jawab dalam

perencanaan

kinerja,

monitoring dan

evaluasi kinerja,

serta pelaporan

kinerja;

Penetapan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

BPOM

Penyusunan Program

dan Kegiatan

Strategis/Prioritas

BPOM

Penyusunan kerangka

pengeluaran jangka

menengah BPOM

Penyusunan RKAKL

setiap tahun

Peningkatkan

kualitas

penyelarasan

kinerja unit

kepada kinerja

organisasi (goal

and strategy

cascade);

Penyusunan Perjanjian

Kinerja BPOM

mengacu pada

Rencana Kerja BPOM

Supervisi penyusunan

Dokumen Perencanaan

Unit Organisasi Eselon

Page 63: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 59 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

I dan Satker di

lingkungan BPOM

Bimtek Perencanaan

Strategis BPOM

Pengembangan dan

review indikator kinerja

pembangunan di

bidang Pengawasan

Obat dan Makanan

Pelaksanaan

monitoring dan

evaluasi kinerja

secara berkala;

Review Pelaksanaan

Renstra Unit

Organisisasi Eselon

I/Satker

Konsolidasi

perencanaan strategis

di lingkungan BPOM

(penyamaan persepsi

dan pemahaman

mengenai konsep

perencanaan strategis

termasuk pengukuran

kinerja dsb)

Review Perjanjian

Kinerja Unit Kerja

(Pusat dan UPT) agar

selaras dengan

Perjanjian Kinerja

BPOM dan Rencana

Strategis Unit

Organisasi Eselon

I/Satker di lingkungan

BPOM

Rapat Evaluasi

Nasional per tahun

Page 64: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 60 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan

Program dan Kegiatan

Penyusunan Laporan

Kinerja Interim dan

Tahunan

Pengembangan

dan

pengintegrasian

sistem informasi

kinerja,

perencanaan,

dan

penganggaran;

Pengembangan sistem

manajemen kinerja

yang terintegrasi

Indeks

Perencanaan

N/A N/A

Implementasi dan

Pengembangan

Aplikasi e-performance

Self assessment

evaluasi SAKIP melalui

SIMOLEKDESI

Bimbingan teknis

SAKIP dan pengelolaan

anggaran BPOM

Penguatan

implementasi

value for money

dalam rangka

merealisasikan

anggaran

berbasis kinerja;

Workshop Kegiatan

Terpadu Pusat dan

Balai

Nilai Kinerja

Anggaran

N/A 97

Bimtek RKAKL

Pengembangan Sistem

Informasi Perencanaan

Penganggaran (SIPP)

Page 65: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 61 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Pengelolaan keuangan

sesuai standar serta

peningkatan

kompetensi pengelola

keuangan BPOM

Monitoring kinerja

secara berkala dan

konsisten

7 Pengawasan

Melakukan

pengelolaan dan

akuntabilitas

keuangan dan

kinerja sesuai

kaedah dan

aturan yang

berlaku;

Pengawalan

perencanaan dan

penganggaran melalaui

Reviu atas

perencanaan anggaran,

pelaksanaan anggaran,

pertanggungjawaban

dan pelaporan

keuangan

Opini BPK WTP WTP

Pengawalan

penatusahaan BMN

melalaui Reviu atas

perencanaan BMN,

pelaksanaan BMN,

pertanggungjawaban

dan pelaporan BMN

Implementasi

Pengendalian Intern

atas pelaporan

Keuangan (PIPK)

Penyelesaian Tindak

lanjut hasil

pemeriksaan eksternal

dan penyelesaian

tindak lanjut

pengawasan internal

Page 66: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 62 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Penguatan

efektivitas

manajemen

risiko;

Peningkatan level

maturitas Sistem

Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP)

menuju Level 4

Level

Maturitas SPIP

3 4,4

Menyusun,

menetapkan dan

evaluasi kebijakan

pengawasan intern

berbasis risiko (PIBR)

Audit Tematik dalam

rangka implementasi

Pengawasan Intern

Berbasis Risiko (PIBR)

Menilai maturitas

manajemen risiko unit

kerja

Penerapan

pengendalian

kecurangan (Fraud

Control Plan melalui

sosialiasi,

implementasi dan

monev program anti

korupsi

Meningkatkan

kompetensi APIP

Peningkatan Level

Kapabilitas APIP

menuju Level 4

Level

Kapabilitas

APIP

3 4,5

Mengembangkan,

menerapkan dan

evaluasi sistem system

teknik pengawasan

intern berbantuan

computer (TPBK)

Page 67: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 63 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Integrasi antar aplikasi

TPBK

Pengembangan

Kompetensi SDM APIP

Mengembangkan,

menerapkan dan

evaluasi proses bisnis

pengawasan intern

Pemenuhan

Rasio APIP

(pemenuhan

jumlah ideal

aparatur

pengawas)

Pemenuhan Rasio ASN

Inspektorat Utama

Melakukan

pengelolaan

barang dan jasa

sesuai aturan;

Peningkatan tingkat

kematangan UKPBJ

menjadi level 3 atau

proaktif

Indeks Tata

Kelola

Pengadaan

Barang dan

Jasa

N/A N/A

Pembangunan

unit kerja Zona

Integritas Menuju

WBK/WBBM;

Meningkatkan kualitas

dan kuantitas

pembangunan Zona

Integritas menuju

WBK/WBBM di BPOM

dengan target 40 Unit

Kerja WBK dan 13 Unit

Kerja WBBM

Jumlah Unit

Kerja yang

diusulkan

berpredilat

WBK / WBBM

11 WBK 40

WBK

dan 13

WBBM

Penguatan

pengendalian

gratifikasi;

Pengelolaan pelaporan

gratifikasi tepat waktu

Indeks

Persepsi Anti

Korupsi (IPAK)

3,47 3,68

Penguatan

penganganan

pengaduan

Penyelesaian

pengaduan masyarakat

secara tuntas

Page 68: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 64 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

masyarakat dan

komplain;

Monev kepatuhan

penyampaian LHKPN

dan LHKASN

Pelaksanaan

pemantauan

Benturan

Kepentingan

Pelaporkan potensi dan

Penanganan Benturan

Kepentingan

8 Pelayanan Publik

Melakukan

penguatan

implementasi

kebijakan bidang

pelayanan publik

(Standar

Pelayanan,

Maklumat

Pelayanan, SKM)

Peningkatan

kepatuhan UPP BPOM

dalam penerapan

standar pelayanan

publik sesuai dengan

UU 25 / 2009 tentang

Pelayanan Publik

dengan target 70% UPP

menerapkan Standar

Pelayanan Publik

dengan minimal IPP =

3,51 (Baik)

Indeks

Pelayanan

Publik

3,33

4,51

Pelaksanaan

sosialisasi/pelatihan

dalam upaya

penerapan Budaya

Pelayanan Prima

(contoh: kode etik,

estetika, capacity

building, pelayanan

prima) (kumulatif)

kepada seluruh

petugas pelayanan

publik pada setiap UPP

BPOM

Penyusunan

Pedoman/Peraturan

BPOM tentang Sistem

Page 69: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 65 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Reward dan

Punishment bagi

pelaksana layanan

serta pemberian

kompensasi kepada

penerima layanan bila

layanan tidak sesuai

standar, yang dapat

dijadikan acuan oleh

semua UPP BPOM

Penyusunan

Standar/Pedoman

Fasilitas, Sarana dan

Prasarana Pelayanan

Publik BPOM

Pengembangan

dan

pengintegrasian

sistem informasi

pelayanan publik

dalam rangka

peningatan akses

publik dalam

rangka

memperoleh

informasi

pelayanan;

Integrasi Sistem

Informasi dengan

sistem suprasistem

sesuai dengan

lingkungan strategis

Pengembangan

integrasi sistem

layanan publik

Pengkayaan BPOM

Mobile

Pengelolaan

pengaduan

pelayanan publik

secara terpadu,

tuntas dan

berkelanjutan

dalam rangka

memberikan

akses kepada

publik dalam

Penguatan pengelolaan

pengaduan pelayanan

publik yang terpadu,

tuntas, berkelanjutan.

Page 70: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 66 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

mendapatkan

pelayanan yang

baik;

Peningkatan

pelayanan publik

berbasis

elektronik dalam

rangka

memberikan

pelayanan yang

mudah, murah,

cepat, dan

terjangkau.

Pengembangan sistem

seluruh bisnis proses

pelayanan menuju 100

% elektronisasi

Optimalisasi/Integrasi

Pemanfaatan Teknologi

Informasi

Peningkatan

implementasi TTE Bsre

terhadap semua surat

perizinan yang

dikeluarkan oleh

BPOM

Penciptaan,

pengembangan,

dan pelembagaan

inovasi

pelayanan publik

dalam rangka

percepatan

peningkatan

kualitas

pelayanan

publik;

Peningkatan capaian

BPOM dalam

mengikuti kompetisi

atau meraih

penghargaan 99 Top

Pelayanan Publik

(Sinovik)

Pelaksanaan lomba

Inovasi Peyanan Publik

di BPOM

Pengelolaan database

inovasi BPOM

Pengembangan

sistem pelayanan

dengan

mengintegrasikan

pelayanan pusat,

daerah dan

Pengambangan sistem

layanan publik yang

melibatkan pusat dan

balai bidang

laboratorium

(Pengembangan

Page 71: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 67 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

bisnis dalam Mal

Pelayanan

Publik;

SIPOPON dan

pengujian pihak ke-3)

Pengembangan sistem

layanan publik yang

melibatkan pusat dan

balai bidang setifikasi

(e-sertifikasi)

Pengembangan sistem

layanan publik yang

melibatkan pusat dan

balai bidang import

dan eksport (e-BPOM)

Pengukuran

kepuasan

masyarakat

secara berkala;

Pemanfaatan teknologi

informasi dalam

melakukan survei

kepuasan masyarakat

Hasil Survei

Kepuasan

Masyarakat

84.47

92

Pelaksanaan

monitoring dan

evaluasi

pelaksanaan

kebijakan

pelayanan publik

secara berkala.

Pengelolaan

pengaduan pelayanan

publik secara terpadu,

tuntas dan

berkelanjutan

Mendorong

K/L/D untuk

melaksanakan

survei kepuasan

masyarakat;

Pelaksanaan survei

kepuasan masyarakat

secara berkala, baik

yang dilakukan

Inspektorat maupun

unit kerja secara

mandiri

Page 72: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 68 -

NO

KEGIATAN

PROGRAM

MIKRO

KEGIATAN

REFORMASI

BIROKRASI BPOM

INDIKATOR BASELINE

2019

TARGET

2024

Meningkatkan

tindak lanjut dari

Laporan Hasil

Survei Kepuasan

Masyarakat.

Monitoring tindak

lanjut terhadap

rekomendasi survei per

triwulan

Persentase

rekomendasi

SKM yang

ditindaklanjuti

85,11 90

Selain pelaksanaan RB di level Instansi tersebut, BPOM juga berkomitmen

untuk pelaksanaan Program Pembangunan Zona Integritas pada Unit Kerja

di Lingkungan BPOM, yaitu melalui pelaksanaan 6 area perubahan yang

menjadi fokus dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) dan/atau Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Adapun program dan kegiatan dalam Pembangunan Zona Integritas BPOM

dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 7

Program dan Kegiatan dalam Pembangunan Zona Integritas BPOM

No Program/Area

Perubahan Kegiatan

1 Manajemen Perubahan a. Penyusunan Tim Pembangunan Zona

Integritas

b. Pembangunan Pemimpin Perubahan pada

Unit Kerja BPOM

c. Penyusunan Rencana Kerja dan Penetapan

Program Prioritas Pembangunan Zona

Integritas setiap Tahun

d. Sosialisasi dan Internalisasi Reformasi

Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas

kepada semua Pegawai BPOM

e. Pemantauan, Monitoring, dan Evaluasi

Pembangunan Zona Integritas

f. Pembangunan Integritas Pegawai BPOM

Page 73: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 69 -

No Program/Area

Perubahan Kegiatan

g. Perubahan Pola Pikir Positif dan Penerapan

Budaya Organisasi BPOM

h. Pembinaan Agen Perubahan Birokrasi BPOM

2 Penataan Tatalaksana a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu BPOM

b. Pelaksanaan SPBE melalui pembangunan dan

penerapan e-office pada Unit Kerja BPOM

c. Pengelolaan aset intelektual dan pengetahuan

di lingkup Unit Kerja BPOM

d. Implementasi keterbukaan informasi publik di

lingkup Unit Kerja BPOM

e. Pengelolaan arsip di lingkup Unit Kerja BPOM

f. Penerapan tata kelola keuangan yang baik di

lingkup Unit Kerja BPOM

3 Penataan Sistem

Manajemen SDM

a. Perencanaan kebutuhan pegawai di lingkup

Unit Kerja BPOM yang sesuai dan selaras

dengan kebutuhan organisasi BPOM

b. Pelaksanaan pembinaan karier pegawai di

lingkup Unit Kerja BPOM

c. Evaluasi kompetensi pegawai, dan kesesuaian

dengan pembinaan karier, pengembangan

kompetensi, dan pembinaan kinerja pegawai.

d. Pengembangan pegawai untuk mendukung

pencapaian tujuan strategis organisasi,

meliputi analisa kebutuhan, pelaksanaan,

monitoring, dan evaluasi pencapaian

e. Pelaksanaan pembinaan kinerja pegawai di

lingkup Unit Kerja BPOM

f. Pelaksanaan penegakan aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku pegawai

g. Analisa data kepegawaian dalam mendukung

pencapaian tujuan organisasi

h. Penerapan dan pelaksanaan system informasi

kepegawaian yang update

4 Penguatan

Akuntabilitas Kinerja

a. Peningkatan kualitas manajemen kinerja

mulai dari perencanaan, penganggaran, serta

Page 74: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 70 -

No Program/Area

Perubahan Kegiatan

monitoring evaluasi dan pelaporan kinerja

dengan mengedepankan orientasi hasil.

b. Penyusunan perencanaan akuntabilitas

kinerja BPOM yang komprehensif dan selaras

dengan prioritas pembangunan nasional

c. Penyusunan anggaran berbasis kinerja dan

dan mendorong kegiatan yang bernilai

tambah.

d. Pengelolaan keuangan sesuai standar dan

menganut prinsip kehati-hatian.

e. Monitoring dan evaluasi pencapaian sasaran

dan tujuan organisasi di lingkup Unit Kerja

BPOM

f. Integrasi sistem dalam Perencanaan kinerja,

penganggaran, serta monitoring, evaluasi dan

pelaporan kinerja.

g. Integrasi sasaran kinerja organisasi dengan

sasaran kinerja pegawai di lingkup Unit Kerja

BPOM

h. Pembinaan kepada seluruh organisasi/satker

di lingkup Unit Kerja BPOM dalam

implementasi manajemen kinerja yang efektif

dan akuntabel.

i. Pimpinan Unit Kerja sebagai role model dan

penggerak perubahan dalam pembangunan

Zona Integritas

j. Pelibatan pimpinan Unit Kerja dalam setiap

program dan kegiatan penguatan

akuntabilitas di lingkup Unit Kerja BPOM

5 Penguatan Pengawasan a. Pengendalian gratifikasi di lingkup Unit Kerja

BPOM

b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal

Pemerintah (SPIP) di lingkup Unit Kerja BPOM

c. Pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkup

Unit Kerja BPOM

Page 75: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 71 -

No Program/Area

Perubahan Kegiatan

d. Pengelolaan Whistle Blowing System (WBS) di

lingkup Unit Kerja BPOM

e. Penanganan Benturan Kepentingan di lingkup

Unit Kerja

6 Penguatan Kualitas

Pelayanan Publik

a. Pemberian pelayanan publik sesuai dengan

standar pelayanan publik BPOM

b. Penerapan budaya pelayanan prima

c. Pelaksanakan pelayanan publik berbasis

digital

d. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan

e. Penerapan reward dan punishment dalam

pelayanan publik di lingkup Unit Kerja BPOM

f. Pengelolaan Inovasi Pelayanan Publik di

lingkup Unit Kerja BPOM

E. PROGRAM DAN KEGIATAN QUICK WINS 2020-2024

Program dan kegiatan quick wins BPOM 2020-2024 dilaksanakan untuk

percepatan pencapaian tujuan pembangunan, baik tujuan pembangunan

Nasional maupun tujuan dan sasaran BPOM yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis BPOM 2020-2024. Quick wins BPOM 2020-2024

dilaksanakan dengan prioritas program dan kegiatan quick wins diselaraskan

dengan kebijakan quick wins dalam pelaksanaan RB Nasional, dan fokus

perencanaan tahunan BPOM dalam dokumen rencana strategis BPOM,

dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Tahun 2020

a. Penyederhanaan birokrasi BPOM

Penyederhanaan birokrasi merupakan langkah strategis percepatan

atau quick wins yang bersifat mandatory (wajib) bagi setiap K/L/Pemda

termasuk BPOM untuk tahun 2020. Penyederhanaan Birokasi BPOM

bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis, lincah, dan

profesional sebagai upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi untuk

mendukung kinerja pelayanan BPOM kepada publik.

b. Peningkatan integrasi pengawasan pre market - post market, termasuk

penegakan hukum, Unit Pusat - UPT, fungsionalisasi UPT, serta

Page 76: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 72 -

pembenahan database pengawasan obat dan makanan melalui

peningkatan kualitas riset/kajian dan pemanfaatan TIK secara optimal.

2. Tahun 2021

Pengembangan program strategis dan terobosan untuk mendorong

peningkatan kompetensi SDM dalam rangka meningkatkan efektivitas

pengawasan Obat dan Makanan, termasuk pengujian Obat dan Makanan

serta peningkatan sarana dan prasarana yang memadai.

3. Tahun 2022

Peningkatan program kerjasama dengan Lembaga-lembaga

pusat/daerah/internasional serta pelibatan masyarakat secara aktif

dalam Pengawasan Obat dan Makanan serta peningkatan kualitas

pengawasan berbasis digital.

4. Tahun 2023

Program terobosan dalam rangka intensifikasi pembinaan/pendampingan

pelaku usaha untuk mendorong daya saing dan peningkatan kapasitas

pelaku usaha Obat dan Makanan dengan menekankan riset dan inovasi.

5. Tahun 2024

Percepatan pengawasan Obat dan Makanan, serta evaluasi program dan

kegiatan 2020-2024 dalam rangka peningkatan kinerja pengawasan Obat

dan Makanan periode berikutnya, termasuk efektivitas dan efisiensi

alokasi dan penggunaan anggaran.

Page 77: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 73 -

BAB V

MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

A. TIM PENGARAH REFORMASI BIROKRASI BPOM

Tim Pengarah RB BPOM merupakan bagian dari Tim RB BPOM yang

ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM. Dalam pelaksanaan perannya,

Tim Pengarah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam:

1. Memberikan arahan dalam penyusunan dan menetapkan Road Map RB

BPOM;

2. Memastikan pelaksanaan RB sesuai dengan sasaran RB Nasional, yang

dapat memberikan dampak pada perbaikan birokrasi dan memberikan

dampak positif kepada masyarakat; dan

3. Memberikan arahan agar pelaksanaan RB BPOM dilaksanakan dengan

konsisten dan terarah sesuai dengan Road Map RB, dan berkelanjutan.

B. TIM PELAKSANA REFORMASI BIROKRASI BPOM

Tim Pelaksana RB BPOM merupakan bagian dari Tim RB BPOM yang

ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM. Dalam pelaksanaan perannya,

Tim Pelaksana RB BPOM memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

pelaksanaan RB di BPOM, dilaksanakan sesuai dengan Road Map dan

Rencana Aksi RB dalam mewujudkan sasaran dan tujuan RB, khususnya

melalui pelaksanaan 8 (delapan) area perubahan RB, meliputi:

a. Pelaksanaan RB bidang Manajemen Perubahan

b. Pelaksanaan RB bidang Penataan Perundangan / Deregulasi Kebijakan

c. Pelaksanaan RB bidang Penataan dan Penguatan Organisasi

d. Pelaksanaan RB bidang Penataan Tatalaksana

e. Pelaksanaan RB bidang Sistem Manajemen SDM

f. Pelaksanaan RB bidang Penguatan Akuntabilitas

g. Pelaksanaan RB bidang Pengawasan

h. Pelaksanaan RB bidang Peningkatan Pelayanan Publik

Tim Pelaksana RB BPOM juga memiliki tugas dan tanggung jawab dalam:

Page 78: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 74 -

1. Merumuskan Road Map pelaksanaan RB BPOM

2. Merumusan Rencana Aksi RB BPOM

3. Merumuskan quick wins BPOM

4. Menjadi Agen Perubahan Birokrasi BPOM

5. Melakukan koordinasi, kerja sama, dan fasilitasi kepada semua pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan RB BPOM

6. Melakukan internalisasi dan sosialisasi kepada pegawai dan masyarakat

tentang RB si BPOM

7. Menjaga kesinambungan program RB BPOM yang telah berjalan dengan

baik, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar target yang

dihasilkan selalu dapat menyesuaikan kebutuhan para pemangku

kepentingan

8. Melakukan monitoring dan evaluasi, serta melaporkannya kepada Ketua

Tim Pelaksana RB dengan tembusan kepada Tim Asesor PMPRB dan

Monev RB BPOM

9. Menyiapkan data dan dokumen pendukung sebagai bahan PMPRB bagi

Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM

C. TIM ASESOR PMPRB DAN MONITORING EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

BPOM

Tim Pelaksana RB BPOM merupakan bagian dari Tim RB BPOM yang

ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM. Dalam pelaksanaan perannya,

Tim Asesor PMPRB dan Monitoring Evaluasi RB memiliki tugas dan tanggung

jawab:

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan PMPRB BPOM

2. Memperbarui data profil sebelum melakukan PMPRB BPOM

3. Melakukan review terhadap kertas kerja Asesor sebelum menyusun kertas

kerja Instansi

4. Menginput data hasil PMPRB ke dalam aplikasi PMPRB online dan

menyampaikan kepada Ketua Pelaksana RB BPOM

Page 79: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 75 -

5. Menyampaikan secara online hasil penilaian dan rencana perbaikan

kepada Kementerian PANRB, yang sebelumnya telah diperiksa dan

disetujui oleh Ketua Pelaksana RB BPOM

6. Melaporkan perkembangan hasil kerja kepada Ketua Tim Pelaksana RB

BPOM

D. TIM REFORMASI BIROKRASI UNIT KERJA BPOM

Tim RB Unit Kerja ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pimpinan Tinggi

Madya, Keputusan Pejabat Pimpinan Pimpinan Tinggi Pratama BPOM Pusat,

atau Keputuan Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM. Tim RB

yang ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BPOM Pusat dan/atau

Keputuan Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM berperan dan

memiliki tanggung jawab juga sebagai Tim Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM pada Unit Kerja Pusat dan/atau Unit Pelaksana Teknis

di lingkungan BPOM.

Dalam pelaksanaan perannya, Tim RB Unit Kerja BPOM memiliki tugas dan

tanggung jawab dalam pelaksanaan RB di Unit Kerja, dengan uraian sebagai

berikut:

1. Merumusan Rencana Aksi RB Unit Kerja untuk Unit setingkat Eselon I,

dan Rencana Kerja RB dan/atau Rencana Kerja Pembangunan Zona

Integritas untuk Unit Kerja Pusat dan/atau Unit Pelaksana Teknis BPOM.

Rencana Aksi dan/atau Rencana Kerja wajib mengacu dan linear dengan

Road Map RB BPOM.

2. Merumuskan quick wins dan/atau program prioritas pelaksanaan RB di

Unit Kerja

3. Menjadi Agen Perubahan Birokrasi BPOM

4. Melakukan koordinasi, kerja sama, dan fasilitasi kepada semua pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan RB di Unit Kerja

5. Melakukan internalisasi dan sosialisasi kepada pegawai Unit Kerja dan

masyarakat tentang RB BPOM

6. Menjaga kesinambungan program RB yang telah berjalan dengan baik,

dan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar target yang dihasilkan

selalu dapat menyesuaikan kebutuhan para pemangku kepentingan

Page 80: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 76 -

7. Melakukan monitoring dan evaluasi, serta melaporkannya kepada Ketua

Tim Pelaksana RB Unit Kerja dan Tim Penilai Instansi BPOM

8. Menyiapkan data dan dokumen pendukung sebagai bahan PMPRB bagi

Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM, dan/atau bahan bagi Tim Penilai

Instansi BPOM dalam melakukan evaluasi pelaksanaan RB di Unit Kerja

BPOM.

E. TIM AGEN PERUBAHAN BIROKRASI BPOM

Agen Perubahan Birokrasi BPOM dibentuk dan dikelola dengan mengacu

kepada Peraturan Menteri PANRB Nomor 27 Tahun 2014, dengan tugas

utama Agen Perubahan Birokrasi BPOM adalah dapat berperan sebagai :

1. Katalis

Agen Perubahan Birokrasi diharapkan dapat memberikan keyakinan

kepada seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing

tentang pentingnya perubahan melalui RB menuju ke arah yang lebih baik

2. Penggerak Perubahan

Agen Perubahan Birokrasi diharapkan dapat mendorong dan

menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan dan

RB

3. Pemberi Solusi

Agen Perubahan Birokrasi diharapkan dapat memberikan alternatif solusi

kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang

menghadapi kendala dalam proses perubahan dan RB

4. Mediator

Agen Perubahan Birokrasi diharapkan dapat membantu memperlancar

proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam

pelaksanaan RB dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di

dalam dan pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan dan

RB.

Page 81: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 77 -

5. Penghubung

Agen Perubahan Birokrasi diharapkan dapat menghubungkan komunikasi

dua arah antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para

pengambil keputusan dalam perubahan dan RB.

Dalam implementasinya, Agen Perubahan Birokrasi BPOM diharapkan dapat

mendorong dan membantu dalam akselerasi pencapaian sasaran RB dan

Pembangunan Zona Integritas di BPOM. Peran Agen Perubahan Birokrasi

dalam pelaksanaan RB di BPOM dilakukan melalui penyusunan dan

pelaksanaan Rencana Aksi Agen Perubahan Birokrasi BPOM, yang

diagendakan dan diselaraskan dengan program RB dan Pembangunan Zona

Integritas di BPOM, dengan pembagian peran dan tugas bahwa rencana Aksi

Agen Perubahan Birokrasi BPOM difokuskan terhadap intervensi kepada

Pegawai BPOM untuk merubah pola pikir positif, dan meningkatkan

dukungan aktif pegawai dalam pelaksanaan RB di BPOM.

F. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan RB BPOM dilakukan dengan

ketentuan:

1. Dilaksanakan oleh Tim Pelaksana RB BPOM, Tim Pelaksana RB Unit Kerja

BPOM, dan Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab masing-masing.

2. Dilakukan terhadap pelaksanaan Road Map, Rencana Aksi, Rencana

Kerja, dan/atau Program Quick Wins/Program Prioritas RB BPOM,

dilakukan secara offline dan online dengan memanfaatkan Teknologi

Informasi.

3. Dilakukan minimal setiap 3 (Tiga) bulan, dan dilaporkan kepada Tim

Pelaksana RB BPOM dan/atau Ketua Tim Pelaksana RB Unit Kerja BPOM.

Page 82: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 78 -

G. SINKRONISASI ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DENGAN RENCANA

STRATEGIS BPOM 2020-2024

RB BPOM 2020-2024 dilaksanakan sinergis dan selaras dengan Road Map

RB Nasional 2020-2024, dan juga Rencana Strategis BPOM 2020-2024.

Program dan kegiatan RB BPOM 2020-2024 merupakan turunan dari

program mikro RB Nasional 2020-2024 yang dikembangkan dan disesuaikan

dengan kebutuhan BPOM. Indeks RB BPOM 2020-2024 merupakan salah

satu Indikator Kinerja Utama (IKU) BPOM pada level Learning and Growth

dalam Rencana Strategis BPOM 2020-2024, mulai dari Rencana Strategis

level organisasi BPOM, level Unit eselon I, serta level Unit eselon II dan UPT

BPOM. Untuk IKU pelaksanaan RB level Unit eselon II dan UPT BPOM

dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas yang

telah diwajibkan bagi seluruh Unit Kerja eselon II dan UPT BPOM.

Dalam Rencana Strategis BPOM 2020-2024, Indeks RB BPOM menjadi salah

satu IKU dengan sasaran strategis Terwujudnya tatakelola pemerintahan dan

kerjasama BPOM yang optimal. Adapun target nilai Indeks RB BPOM 2020-

2024 dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 8

Target Indeks RB BPOM 2020-2024

Uraian

Tahun

2020 2021 2022 2023 2024

Indeks RB BPOM 81 85 90 91 92

Selain Indeks RB, indikator program mikro RB juga telah menjadi indikator

baik dalam Rencana Strategis BPOM 2020-2024 maupun dalam Rencana

Strategis unit organisasi seperti Indeks Kualitas Kebijakan, Indeks SPBE,

Nilai Pengelolaan BMN, Indeks Profesionalitas ASN, Nilai Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Level Maturitas SPIP, Opini BPK, Indeks

Pelayanan Publik dan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Dengan

demikian program RB BPOM tahun 2020-2024 telah terintegrasi dalam

Rencana Strategis BPOM tahun 2020-2024.

Page 83: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 79 -

H. PENDANAAN

Program dan kegiatan dalam Road Map RB BPOM 2020-2024, mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi RB

dibebankan pada DIPA BPOM tahun berjalan sesuai dengan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan.

Page 84: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 80 -

Page 85: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 81 -

TARGET DAN INDIKATOR REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2020-2024

No

Program /

Area

Perubahan

Indikator Baseline

2019

Target

2020 2021 2022 2023 2024

1 Manajemen

Perubahan

Indeks

Kepemimpinan

Perubahan

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

2 Penataan

Perundangan

/ Deregulasi

Kebijakan

Indeks Reformasi

Hukum

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Indeks Kualitas

Kebijakan

64,96 71 76 81 85 90

3 Penataan dan

Penguatan

Organisasi

Indeks

Kelembagaan

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Persentase unit

organisasi yang

dilakukan

penataan

97,12 100 100 100 100 100

4 Penataan

Tatalaksana

Indeks SPBE 3,68 3,8 3,95 4,1 4,25 4.4

Indeks

Pengawasan

Kearsipan

95,18 96 96,5 97 97,5 98

Indeks

Pengelolaan

Keuangan

94 94,24 94,87 95,22 95,57 95.92

Indeks Tata

Kelola

Pengadaan

Barang dan Jasa

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Nilai Pengelolaan

BMN

77,46 80 82 84 86 88

LAMPIRAN I.A

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.02.02.1.09.20.429 TAHUN 2020

TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS

OBAT DAN MAKANAN 2020-2024

Page 86: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 82 -

No

Program /

Area

Perubahan

Indikator Baseline

2019

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Predikat

Keterbukaan

Informasi Badan

Publik

Menuju

Informa

tif

Menuju

Informa-

tif

Menuju

Infor-

matif

Infor-

matif

Infor-

matif

Infor-

matif

Persentase unit

organisasi yang

menerapkan

proses bisnis

sesuai ISO

9001:2015

60,95 79 100 100 100 100

5 Sistem

Manajemen

SDM

Indeks

Profesionalitas

ASN

72 75 77 80 82 85

Indeks Merit

System

N/A 4 4 4 4 4

Indeks Tata

Kelola

Manajemen ASN

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

6 Penguatan

Akuntabilitas

Nilai SAKIP 78,6 81 85 90 91 92

Indeks

Perencanaan

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Nilai Kinerja

Anggaran

N/A 93 94 95 96 97

7 Pengawasan

Level Maturitas

SPIP

3 3,4 3,7 4 4,2 4,4

Level Kapabilitas

APIP

3 3,4 3,7 4,0 4,2 4,5

Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Indeks Tata

Kelola

Pengadaan

Barang dan Jasa

N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Jumlah Unit

Kerja yang

diusulkan

11 WBK 20 WBK

dan 5

WBBM

25

WBK

30

WBK

35

WBK

40

WBK

Page 87: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN …rb.pom.go.id/sites/default/files/dasarhukum/Keputusan Kepala BPO… · Obat dan Makanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 83 -

No

Program /

Area

Perubahan

Indikator Baseline

2019

Target

2020 2021 2022 2023 2024

berpredilat WBK

/ WBBM

dan 7

WBBM

dan 9

WBBM

dan 11

WBBM

dan 13

WBBM

Indeks Persepsi

Anti Korupsi

(IPAK)

3,47 3,61 3,62 3,63 3,64 3,68

8 Pelayanan

Publik

Indeks

Pelayanan Publik

3,33 3,51 3,76 4,01 4,26 4,51

Hasil Survei

Kepuasan

Masyarakat

(SKM)

80,68 86 88 89 90 92

Persentase

rekomendasi

SKM yang

ditindaklanjuti

85,11 75 80 85 90 90