akkkkkkkkkkkkkwwwwwwwwwwwwwwwwssss

ggffffffjakaajjjjjj

LAMBANG DIATAS INI ADALAH CORP LAMBAGA / YAYASAN AHMAD DJUWAENI SEKARANG BERLAKU MULAI SEJAK AJARAN ----------------------------- TAHUN 2016 – 2017 ----------------------------BILAMANA ADA LAMBANG SELAIN DIATAS ADALAH TIDAK BENAR

LAMBANG DIATAS ADALAH CORP LAMBAGA / YAYASAN AHMAD DJUWAENI SEKARANG

BERLAKU MULAI SEJAK AJARAN TAHUN 2016 – 2017BILAMANA ADA LAMBANG SELAIN DIATAS ADALAH TIDAK BENAR

STUKTUR SEKOLAH / MADRASAH (YAD) YAYASAN R.H. AHMAD DJUWAENI

KETUA PEMBINAR.H.MOCH. YUSUF BIN R.H.AHMAD DJUWAENI

KETUA PENGAWAS R.MAMAN M BIN R.H.AHMAD

DJUWAENI

KETUA PENGURUSADNAN.B.Sc

SEKOLAH / MADRASAH YAD

KEPALA SMAEVI NURBAETI, S.PD

KEPALA MAIRWAN EDWIN SADIKIN.S.IP

KEPALA M.TsIWAN SETIAWAN, ST

WAKASEK / GURU/ TU WAKASEK / GURU/ TU WAKASEK / GURU/ TU

MURID WAKASEK / GURU/ TU WAKASEK / GURU/ TU

DOKUMENTASI YAYASAN AHMAD DJUWAENI (1965)----------------------------------------------------------------------------

Akirnya, PA Sukabumi Eksekusi terhadapYAD Akta Tahun 1986

EKSEKUSI RIIL: PANSEK dan Jajaran dari Pengadilan Agama Sukabumi membacakan berita acara eksekusi di halaman Lembaga Pendidikan-YAD, Jalan Veteran I No 36 Sukabumi, berjalan aman dan lancar

ilustrasiBERITA TERKAITINILAH.COM, Sukabumi - Sekitar seratus anggota Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607/Kota Sukabumi Satpol PP Kota Sukabumi siaga di Lembaga Pendidikan Yayasan Ahmad Djuwaeni (YAD) Jalan Veteran Kota Sukabumi, Senin (8/7/2013).

Tindakan ini dilakukan dalam rangkaian pengawalan dan pengamanan rencana eksekusi yang akan dilaksanakan Pengadilan Agama (PA) Kota Sukabumi terhadap bangunan lembaga pendidikan tersebut.

Rencana eksekusi yang akan dilakukan PA Kota Sukabumi masih mendapatkan penolakan. Kini sedang dilakukan musyawarah antara

para pengurus YAD dengan petugas PA Kota Sukabumi dengan mediasi Kepala Bagian Operasional Polres Sukabumi Kota Kompol Suwardi. [gin]Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 0

Kepengurusan Kembali ke YAD ’65

SENGKETA:Lembaga Pendidikan YAD di Jalan Veteran saat dieksekusi Pengadilan Agama Sukabumi, Senin (8/7) lalu. Foto:ikbal/radarsukabumi

CIKOLE – Eksekusi Lembaga Pendidikan Yayasan Ahmad Djuwaeni (YAD) oleh Pengadilan Agama (PA) Kota Sukabumi, Senin (8/7) lalu, memang bukan dalam bentuk penghancuran hanya pembacaan amar putusan yang berarti pengambil alihan aset lembaga, dari YAD ’86 ke YAD ’65.

Sehingga lembaga pendidikan yang beralamat di Jalan Veteran Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi itu tetap bisa melaksanakan proses belajar mengajar. Ketua YAD ’65 sekaligus cucu Ahmad Djuwaeni, Adnan mengatakan eksekusi tersebut hanya berarti berpindah kepengurusan saja dari yang lama ke yang baru. “Eksekusi ini hanya eksekusi pemindahan nama dan manajemen saja, yang tadinya YAD 86 menjadi YAD 65,” ujar Adnan kepada Radar Sukabumi.

Penggugat Desak Eksekusi YAD

BELUM DIEKSEKUSI: Seorang pejalan kaki melintas di depan sekolah Yayasan Ahmad Djuaeni (YAD) di Jalan Veteran, kemarin.Foto:ikbal/radarsukabumi

PA Dinilai Lamban

SUKABUMI - Pihak keluarga pemilik Yayasan Ahmad Djuwaeni (YAD) selaku pihak penggugat mendesak Pengadilan Agama Sukabumi untuk segera melaksanakan putusan kasai Mahkamah Agung dengan mengeksekusi lahan YAD di Jalan Veteran. Keluarga pemilik YAD menilai PA lalai atau lamban dengan tidak menuruti keputusan yang ada baik di tingkat PA Sukabumi sampai MA yang semuanya memenangkan penggugat. “Semuanya sudah inkrah dan jelas dalam putusan PA dan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat. PA seharusnya mengeksekusinya,” ungkap keluarga YAD, Adnan, kepada Radar Sukabumi.

Berdasarkan putusan PA Sukabumi tanggal 25 Oktober 1995 Nomor :59/Pdt.G/1995/PA.Smi dan Pengadilan Tinggi Agama Bandung pada 17 Mei 1996 Nomor 169/Pdt/1995/PTA dan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) 14 Januari 1999 nomor: 225/K/AG/1996, serta putusan PK MA 17 September 2004 Nomor 16/PK/AG/2002. “Seluruh keputusan keberadaan YAD sudah jelas dimenangkan oleh kami,” ujarnya.

Terkait keberadaan yayasan tersebut, pihak keluarga tidak akan mengubah adan membongkar sekolah tersebut. Malah akan terus dikembangkan manajemennya. “Kami tidak akan mengubahnya. Tapi hanya mengambil alih kepengurusan dan kepemilikannya saja,” jelasnya.

Sementara itu, pihak PA Sukabumi A.Chatib Asmita mengatakan, terkait ekseskusi belum dilaksanakan karena masih proses koordinasi dengan pihak kepolisian. Menurutnya, pelaksanaan putusan itu tidak mudah dilakukan. Perlu persiapan yang matang agar tidak terjadi kericuhan. “Kami akan melakukan eksekusi secepatnya. Namun ada beberapa tahapan yang masih harus kami lakukan,” pungkas Chatib.(fkr/t)