kepemimpinan dalam menyelesaikan

10
KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SDM Prof. A. Yani SDM Kesehatan - 80 % total SDM kesehatan adalah perawat - ICN- 13 juta perawat merupakan merupakan 14 % perawat sedunia. - Di indonesia 60 % Nakes adalah perawat. Why Nursing workforce ?? Berkontribusi untuk : - Pengurangan anggaran - Peningkatan kualitas - Kepuasan masyarakat luas - Perawat yang berkompeten dan termotivasi - Strategi investasi yang tinggi, dan sangat penting Seorang pemimpin perawat harus berpengetahuan terhadap keperawatan, masalah ketenagakerjaan : - Masalah yang sangat kompleks - Multi faktor dan multi dimensi - Multidisiplin dan interaksi interpersonal. - Area abu- abu yang potensial... siapa yang melakuakan apa dengan kompeten. - Pengelolaan dan regulasi Tantangan terhadap sistem kesehatan - Krisis global ketenagakerjaan kesehatan - Kurangnya bukti tindakan yang tepat dan berdasar pengetahuan. - Kurangnya sumber daya keuangan

Upload: agis-taufik

Post on 11-Aug-2015

88 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SDM

Prof. A. Yani

SDM Kesehatan - 80 % total SDM kesehatan adalah perawat - ICN- 13 juta perawat merupakan merupakan 14 % perawat sedunia.- Di indonesia 60 % Nakes adalah perawat.

Why Nursing workforce ??Berkontribusi untuk :

- Pengurangan anggaran - Peningkatan kualitas - Kepuasan masyarakat luas - Perawat yang berkompeten dan termotivasi - Strategi investasi yang tinggi, dan sangat penting

Seorang pemimpin perawat harus berpengetahuan terhadap keperawatan, masalah ketenagakerjaan :

- Masalah yang sangat kompleks - Multi faktor dan multi dimensi - Multidisiplin dan interaksi interpersonal.- Area abu- abu yang potensial... siapa yang melakuakan apa dengan

kompeten.- Pengelolaan dan regulasi

Tantangan terhadap sistem kesehatan - Krisis global ketenagakerjaan kesehatan - Kurangnya bukti tindakan yang tepat dan berdasar pengetahuan.- Kurangnya sumber daya keuangan - Tantangan kepengurusan dari penerapan yang pro terhadap

kebijakan pemerataan kesehatan dalam lingkungan yang pularistik. Tantangan utama untuk mencapai sasaran kesehatan di asia tenggara

- Ketidakmampuan untuk menjamin mutu pemberi pelayanan dan pelayanan kesehatan

- Ketidak seimbangan SDM - Terpilahnya pelayanan dan rendahnya cakupan - Terbatasnya alokasi dan manajemen sumber daya.

Page 2: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

Kepemimpinan keperawatan global

WHA Resolution (2001)Penguatan pelayanan keperawatan

- Melibatkan perawat dalam pengembangan kebijakan kesehatan, perencanaan, dan implementasinya pada semua tingkat.

- Menata program pengembangan SDM komperhensif yang mendorong rekrutmen dan retensi tenaga keperawatan.

- Mengembangkan dan mengiplementasikan kebijakan dan program yang menjamin tempat kerja yang sehat dan lingkungan kerja yang berkualitas bagi perawat.

- Mengembangkan dan menghasilkan evidence base bagi keperawatan.

Pengelolaan tenaga keperawatan yang baik

- Kebijakan dan perencanaan tenaga keperawatan yang efisien dan efektif .

- Pendidikan, pelatihan dan pengembangan tenaga keperawatan yang efisien dan efektif.

- Penyebaran & pendayagunaan tenaga keperawatan yang efisien dan efektif.

ICN (international Concil of nurses and National Nursess Associations)

WHO nurse scientist and national directions of nursing.

40 years of struggling (berjuang)

WHA RESOLUTION

Page 3: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

Gambar/ bagan conceptual framework for nursing ga jelas...!

Bagan bisa di lihat langsung di HO....

Prinsip dasar penyelesaian masalah SDM

- Berbasis bukti (evidence base)- Pro terhadap customer/ pasien.- Pertimbangkan internal customer yaitu tenaga kesehatan : perawat- Manajemen efisien dan efektif- Kepuasan pelayanan karena perlindungan optimal - Etik dan hukum : prinsip- prinsip moral nondiskriminatif dll.- Upaya komperhensif dan win- win solutions- Kebijakan, peraturan dan perundang- undangan yang mendukung.

Pendekatannya dengan :

- Menggunakan pendekatan sistem - Pemikiran kritis dalam pengambilan keputusan berbasis bukti- Penyelesaian masalah : mindset dari masalah menjadi tantangan.

Sekuensi yang sistematis dan komperhensif melalui renstra: tidak reaktif tapi proaktif, antisipatif.

Hasil yang terfokus pada proses keperawatan dan pelayanan kesehatan, serta performance

- Berkurangnya masa tinggal pasien di RS- NCP lebih ditingkatkan lagi - Waiting time in accident and emergency units in hospitals reduced.- Lebih meningkatkan lagi tentang dokumentasian keperawatan.- Komplikasi akibat psot OP berkurang

The right numbers of nursing personnel with the right knowledge, skills and attitudes at the right locations on the right time.

Page 4: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

- INOS berkurang - Menciptakan lingkungan yang berbasis bukti keperawatan.- Penilaian kebutuhan yang komplit pada pelatihan kesehatan mental

oleh perawat konseling.

Hasil yang terfokus pada HRD

- Kapasitas manajer & leader lebih dikembangkan lagi untuk tingkat yang berbeda.

- Kapasitas menejer & leader dikembangkan untuk perawat agar berpartisipasi dalam perubahan reformasi kesehatan.

- Sistem pendidikan yang continue untuk implementasi keperawatan lebih ditingkatkan.

- Peningkatan SDM dan alat pendukung untuk pengembangan keperawatan.

- Penilaian peran dan tanggung jawab perawat, dan pengkalsifikasian job deskripsi.

- Peneraspan sistem penilaian kinerja yang baru. - Pengembangan perjalan karier- tingkat, isi dan relevansi kurikulum keperawatan diperbaharui.- Pemupukan suksesi potensi perencanaan - Keterampilan politik yang dikembangakan untuk mempengaruhi

kebijakan perawatan kesehatan.- Pengembangan klinik keperawatan spesialis- Strategi untuk pelaksanaan penerimaan perawat dan retensi- Penngembangan sumber daya manusia keperawtan, di perkuat lagi.- Jaminan sosial bagi pensiunan perawat lebih ditingkatkan lagi.- Strategi dilakukan untuk mengurangi ketidakhadiran di rumah sakit

jiwa.- Improved model for post basic education implemented- Peninjauan kembali pengklasisfikasian perawat- Semangat staff dan kepuasan pasien lebih ditingkatkan lagi.

Page 5: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

Karakteristik/ prilaku kepemimpinan

- Critical thinking - Decision making - Reflective thinking

Berfikir kritis

- Merupakan sebuah komponen penting profesional dan akuntabilitas keperawatan.

- Pemikir kritis dalam keperawatan menunjukan kebiasan berfikir seperti ini : percaya diri, contextual prespective, creatif, fleksibel, rasa ingin tahu, integritas intelektual, intuisi, berwawasan luas dan terbuka, memiliki ketekunan dan refleksi.

- Keterampilan kognitif untuk menganalisis, menerapkan standar, diskriminasi, mencari informasi, logika penalaran, memprediksi, dan trasnformasi pengetahuan.

- Berfikir di luar “kotak”

5 modes of thinking

T = total recall

H= habits

I= inquiry

N= new ideas and creativity

K= knowing how you think

T.H.I.N.K. asusmsi

- Berfikir, perasaan dan melakukan adalah semua komponen yang penting dari keahlian keperawatan yang bekerjasama secara sinergis.

Page 6: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

- Meskipun berfikir, merasakan dan melakukan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan nyata praktek keperawatan, tetapi masih bisa dipelajari di dalam buku dan latihan.

- Perawat dan mahasiswa datang untuk melakukan perawatan dengan berbagai kecakapan berfikir.

- meningkatkan kemampuan berfikir adalh sesuatu yang bisa dilakukan dengan cara belajar dan mengajarkan.

- sebagain besar mahasiswa dan perawat menemui kesulitan untuk menggambarkan keterampilan berfikir mereka.

( jarang bertanya untuk menguraikan bagaimana (how) kita berfikir tetapi lebih sering apa (what) yang kita pikirkan ).

Faktor- faktor yang berkontribusi untuk berfikir kritis

- Konsisten

- Organisasi

- Feelings

- Pengalaman

- Presepsi individu dan kecerdasan

Creative proses

- Merasa perlu

- Persiapan : inovasi di dalam mengeksplorasi banyak solusi potensial.

- Inkubasi : meluangkan waktu untuk meninjau suatu masalah dan mengumpulkan data

Page 7: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN

- Verifikasi : solusi yang halus dan kriteria yang digunakan untuk menilai adventage dan disadventage alternatif yang dipilih.

Dampak dari melanjutkan kepemimpinan efektif dalam prilaku organisasi

- Pengembangan strategi manajemen budaya lebih baik dari manajemen perubahan.

- Cara- cara baru untuk berfikir bagaimana untuk menangani tantangan reformasi kesehatan.

- Motivasi yang tinggi dari manajemen untuk berubah mulai dari staff organisasi.

- Lebih banyak perawat yang bersikap positif terhadap pasien.

- Banyak minat dalam melakukan pengembangan diri.

- Kerjasam yang luas.

Keterampilan pemimpin dalam menyelesaikan masalah

- Keterampilan berkomunikasi

- Kemampuan mengjaki dan menggunakan intuisi

- Kemampuan menganalisis dan menggunakan critical thinking

- Utilisasi referensi dan pengalaman masa lalu

- Keterampilan pengambilan keputusan

Leader ????

“ someone who exercises influences to others “

“ to an extent leadership is like beauty, it’s hard to define, but you know when you see it “

Page 8: KEPEMIMPINAN DALAM MENYELESAIKAN