pengaruh gaya kepemimpinan, kemampuan ... - … · pengaruh gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola...
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN MENGELOLASTRES, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP
MOTIVASI KERJAStudi kasus pada Hotel Sahid Raya, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun oleh:Nama : Fransiskus Freddy TisnaNIM : 052214054
PROGRAM STUDI MANAJEMENJURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA2009
i
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN MENGELOLASTRES, DAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP
MOTIVASI KERJAStudi kasus pada Hotel Sahid Raya, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun oleh:Nama : Fransiskus Freddy TisnaNIM : 052214054
PROGRAM STUDI MANAJEMENJURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA2009
iv
Motto
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(Mat. 7:7)
Kalau Anda berpikir Anda kalah, Anda kalah.Kalau Anda berpikir anda tidak berani, Anda tidak berani.Kalau Anda ingin menang tetapi berpikir Anda tidak bisa,
Hampir dapat dipastikan anda tidak bisa.Perjuangan hidup tidak selalu dimenangkanOleh orang yang lebih kuat atau lebih cepat,
Tetapi cepat atau lambat, orang yang menangAdalah orang yang berpikir dia bisa menang.
(Arnold Palmer)
Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi secara lebih cerdik.(John C. Maxwell)
Skripsi ini dipersembahkan kepadaAlm. Mamih Lie Siu Mey
Papih Petrus HindasahPopoh Tjhen Pek Khoe
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan kepada Allah Bapa
atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kemampuan Mengelola Stres, dan
Tingkat Kepercayaan Diri: Studi Kasus pada Hotel Sahid Raya Yogyakarta.”
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si. Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., M.B.A., selaku dosen II, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih
baik.
5. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir M.M., selaku dosen penguji yang telah
member masukan yang sangat berguna.
viii
6. Bapak Sunardi, selaku Personnel Manager Hotel Sahid Raya Yogyakarta, yang
telah memberikan izin untuk meneliti di Hotel Sahid Raya Yogyakarta.
7. Thomas Haryanto, Yosef Wismo Eko Subroto, Eko Budi Setiawan, Ignasius
Triwahyudi dan kawan – kawan manajemen lainnya, yang telah membantu
penulis berproses dalam penulisan skripsi.
8. Kawan – kawan kos Jl. STM Pembangunan no 4a, yang telah memberikan
dukungannya.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu – persatu
.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan – rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 6 Oktober 2009
Penulis
Fransiskus Freddy Tisna
NIM 052214054
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN…………………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………… ix
HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………… xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR……………………………….. xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN……………………………… xv
ABSTRAK………………………………………………………… xvi
ANSTRACT………………………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………….. 3
C. Pembatasan Masalah……………………………….. 4
D. Tujuan Penelitian…………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian………………………………….. 5
F. Sistematika Penulisan………………………………. 5
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………............................ 7
A. Landasan Teori……………………………………… 7
1. Pengertian Sumber Daya Manusia …………….. 7
2. Fungsi Sumber Daya Manusia ……………….... 9
3. Kepemimpinan ………………………………… 11
4. Penemuan Klasik tentang Kepemimpinan……… 13
5. Gaya Kepemimpinan Kontinum………………… 14
6. Fungsi Kepemimpinan …………………………. 14
7. Definisi Stres …………………………………... 15
8. Sumber Stres……………………………………. 16
9. Kemampuan Mengelola Stres ………………….. 18
10. Kiat Menanggulangi Stres ……………………… 19
11. Tingkat Kepercayan Diri………………………... 23
12. Motivasi ………………………………………. 24
B. Penelitian – Penelitian Sebelumnya………………… 26
C. Kerangka Konseptual Penelitian ………………….. 28
D. Hipotesis……………………………………………. 28
BAB III METODE PENELITIAN………………………………. 30
A. Jenis Penelitian……………………………………… 30
B. Subyek dan Obyek Penelitian………………………. 30
C. Waktu dan Lokasi Penelitian……………………….. 30
D. Variabel Penelitian………………………………….. 31
xi
E. Pengukuran Variabel………………………………… 32
F. Populasi dan Sampel………………………………… 33
G. Teknik Pengambilan Sampel……………………….. 33
H. Sumber Data………………………………………… 33
I. Teknik Pengumpulan Data…………………………. 34
J. Teknik Pengujian Instrumen ……………………… 34
K. Teknik Analisis Data ………………………………. 36
BAB IV GAMBARAN UMUM HOTEL SAHID RAYA……… 43
BAB V ANALISIS DATA & PEMBAHASAN………………… 64
A. Identitas Responden………………………………… 64
1. Jenis Kelamin……………………………………. 64
2. Status Perkawinan………………………………. 64
3. Lama Bekerja…………………………………… 65
4. Pendidikan Terakhir……………………………. 65
B. Analisis Uji Validitas dan Uji Reabilitas…………… 66
1 Hasil Uji Validitas………………………………. 66
2. Hasil Uji Reliabilitas…………………………….. 68
C. Analisis Data………………………………………… 68
1. Analisis Regresi Linier Berganda……………….. 68
2. Uji Asumsi Klasik………………………………. 69
3. Koefisien Determinasi………………………….. 74
4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan uji F 74
5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t 75
xii
D. Pembahasan………………………………………… 76
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 78
A. Kesimpulan…………………………………………. 78
B. Saran……………………………………………….. 79
C. Keterbatasan……………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 81
LAMPIRAN …………………………………………………… 83
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
III.1 Uji Statistik Durbin – Watson d…………………………… 41
IV.1 Kapasitas Convention Hall………………………………… 49
V.1 Jenis Kelamin …………………………………………… 64
V.2 Status Perkawinan ………………………………………… 64
V.3 Lama Bekerja ……………………………………………. 65
V.4 Pendidikan Terakhir ………………………………………. 65
V.5 Uji Validitas Variabel Penelitian………………………….. 67
V.6 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian ………………………… 68
V.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ……………………… 69
V.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ……………… 69
V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ……………………. 73
V.10 Hasil Koefisien Determinasi………………………………. 74
V.11 Hasil Uji F ………………………………………………… 74
V.12 Hasil Uji t …………………………………………………. 75
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
Halaman
V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………. 71
V.2 Gambar Histogram…………………………………. 72
V.3 Gambar Normal Probability Plot…………………… 73
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Print out hasil olah data kuesioner penelitian I
Lampiran 3 Print out hasil olah data kuesioner penelitian II
Lampiran 4 Tabel Responden
Lampiran 5 Daftar data SPSS
Lampiran 6 Daftar Tabel F
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian
xvi
ABSTRAK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN MENGELOLASTRES DAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP MOTIVASI
KERJAStudi Kasus pada Hotel Sahid Raya,Yogyakarta
Fransiskus Freddy TisnaUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gayakepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan tingkat kepercayaan diriterhadap motivasi kerja di Hotel Sahid Raya, Yogyakarta. Penelitian dilakukanpada bulan September sampai Oktober 2009 di Hotel Sahid Raya, Yogyakarta.Pemgumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalampenelitian ini adalah karyawan Hotel Sahid Raya, Yogyakarta. Sampel dalampenelitian ini ditentukan sebanyak 100 responden, dan pengambilannya denganteknik simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalahanalisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gayakepemimpinan (X1), kemampuan mengelola stres (X2), dan tingkat kepercayaandiri (X3) secara bersama – sama berpengaruh terhadap motivasi kerja (Y). Secaraparsial, gaya kepemimpinan (X1) berpengaruh negatif terhadap motivasi kerja(Y), kemampuan mengelola stres (X2) berpengaruh secara positif terhadapmotivasi kerja (Y), sedangkan tingkat kepercayaan diri (X3) tidak berpengaruhterhadap motivasi kerja (Y).
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCES OF LEADERSHIP STYLE, THE ABILITY OFMANAGING STRESS AND THE LEVEL OF CONFIDENCE ON WORK
MOTIVATION
Case Study at Hotel Sahid Raya Yogyakarta
Fransiskus Freddy Tisna
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
This research aims to determine the influences of leadership style, theability of managing stress, and the level of confidence on work motivation atHotel Sahid Raya Yogyakarta. Research was conducted from September toOctober 2009 at Hotel Sahid Raya Yogyakarta. The data was gathered byemploying questionnaire method. Populations in this research are employees ofHotel Sahid Raya Yogyakarta. The samples of the study are 100 respondents, andthe acquisitioned by Accidental sampling techniques. Data analysis techniqueused was multiple linear regression analysis. The results of this study indicatedthat leadership style (X 1), the ability of managing stress (X 2), and the level ofconfidence (X 3) brought the same influence on work motivation (Y). Partially,leadership style (X 1) negatively influenced the work motivation (Y), the ability tomanage stress (X 2) positively influenced the work motivation(Y), while theconfidence level (X 3) has no influenced on work motivation (Y).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mengelola organisasi saat ini dituntut adanya perubahan dari
yang tradisionil menjadi yang modern. Perubahan manajemen dalam suatu
organisasi akan terjadi dengan baik apabila lingkungan yang ada mendukung
sepenuhnya baik di tingkat atas maupun di tingkat bawah. Dalam menghadapi
perubahan tentunya sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang
memberikan andil untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perilaku individu
dalam suatu organisasi akan memiliki hubungan yang erat dengan kondisi
lingkungannya.
Dalam menjalankan organisasi dibutuhkan kerja team bukan individual
karenanya faktor kepemimpinan menjadi kunci suksesnya suatu kelompok
kerja. Harapan yang ada adalah bahwa dengan berbagai macam personality
yang dimiliki oleh seseorang pemimpin harus dapat menciptakan dorongan
bagi pengikutnya atau orang lain yang yang ada di sekitarnya. Pemimpin
sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi mestinya
telah mempunyai banyak strategi dalam melaksanakan tugasnya, antara lain
dengan mensosialisasikan apa yang diharapkan agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan sempurna. Karena sifat manusia berbeda-beda, maka gaya
kepemimpinan juga berbeda-beda. Gaya kepemimpinan dapat dibedakan
2
berdasarkan karakteristik tugas, penanganan masalah dan pendelegasian tugas.
Oleh karena itu gaya kepemimpinan memiliki peran yang penting.
Dalam dunia kerja, tiap individu memiliki kondisi tertentu. Misal
bekerja selama 5 hari seminggu, bekerja selama 8 jam sehari, mengejar target,
mendapat keluhan dari pelanggan, bekerja lembur, dan lain-lain. Hal hal di
atas dapat menimbulkan stres pada individu yang bersangkutan. Stres yang
berkelanjutan dapat merusak performa kerja individu dan juga dapat
berpengaruh pada kegiatan usaha. Oleh karena itu pengelolaan stres yang tepat
sangat dibutuhkan.
Ada beberapa sikap yang dibutuhkan oleh individu untuk sukses. Salah
satu sikap yang diperlukan adalah percaya diri. Individu yang tidak memiliki
percaya diri sangat diragukan bisa cepat berkembang. Individu yang percaya
diri akan dapat melihat tujuan dan dapat bersikap dengan baik. Oleh karena itu
percaya diri menjadi sesuatu yang mutlak ada.
Dalam suatu organisasi, tidak ada yang berhasil tanpa tingkat usaha
dan komitmen tertentu dari para anggotanya. Motivasi adalah sesuatu yang
menimbulkan semangat. Motivasi berhubungan dengan psikologis seseorang
yang mencerminkan hubungan atau interaksi antara sikap, kebutuhan, dan
kepuasan yang terjadi pada diri manusia. Karena alasan itu, atasan perlu
memahami motivasi sebagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan
menopang perilaku karyawan.
3
Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kemampuan Mengelola Stres, dan
Tingkat Kepercayaan Diri terhadap Motivasi Kerja”: Studi Kasus pada
Hotel Sahid Raya, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres dan tingkat
kepercayaan diri secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja?
2. Apakah gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres dan tingkat
kepercayaan diri secara parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja?
C. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis perlu membatasi
permasalahan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas.
Berikut ini adalah masalah yang dibatasi:
1. Pengujian pada gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan
tingkat kepercayaan diri terhadap motivasi kerja.
2. Responden yang diambil yaitu sebagian dari karyawan Hotel Sahid Raya
Yogyakarta.
3. Jumlah responden 100 orang.
4
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui apakah gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan
tingkat kepercayaan diri secara simultan berpengaruh terhadap motivasi
kerja
2. Mengetahui apakah gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan
tingkat kepercayaan diri secara parsial berpengaruh terhadap motivasi
kerja
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Hotel Sahid Raya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan motivasi kerja.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan referensi bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui, menganalisis dan
menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka memuat empat hal pokok, yaitu landasan teori,
hasil penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian, dan
hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, definisi operasional, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis
data.
BAB IV: GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
Gambaran Umum Subyek Penelitian secara garis besar
menjelaskan mengenai subyek penelitian. Subyek Penelitian dalam
hal ini adalah karyawan Hotel Sahid Raya Yogyakarta. Di sini akan
dikemukakan mengenai sejarah singkat Hotel Sahid Raya
Yogyakarta, visi, misi, semboyan, lokasi hotel, fasilitas hotel,
departemen pendukung beserta tanggung jawabnya.
6
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai deskriptif data, uji validitas
dan reliabilitas, analisis dan pembahasannya.
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Pada bab ini akan dikemukan mengenai kesimpulan yang diperoleh
dari analisis data, saran yang diberikan dan keterbatasan penelitian.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang paling penting
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dimana bersama unsur
lainnya seperti modal, dan bahan baku terkadang merupakan input yang
diubah melalui proses manajemen menjadi output yang berupa barang atau
jasa dalam upaya mencapai tujuan organisasi (Tulus, 1993:2).
Manusia bukan hanya mengkonsumsi produk yang dihasilkan
tetapi juga merupakan barang yang utama dalam organisasi
(Heidjrachman, 1997:3). Unsur manusia berkembang menjadi suatu
bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia,
yang didefinisikan sebagai serangkaian tindakan dalam pemikiran, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaaan sumber daya manusia dan
bukan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu
maupun tujuan organisasi (Mudji dan Purbudi, 1997:4).
Perencanaan sumber daya manusia mempunyai kegunaan (Mudji.
dan Purbudi, 1997:17) sebagai berikut:
7
8
1. Seperti halnya pada semua perencanaan, memberikan pedoman
bertindak, serta memungkinkan manajemen memusatkan pada
masalah-masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Mempersiapkan tenaga manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan,
utamanya menghadapi perubahan dan rencana baru di masa yang akan
datang.
3. Bagi perusahaan, penggunaan sumber daya manusia secara efisien.
4. Bagi individu, memungkinkan karyawan berkembang sesuai dengan
jalur karir yang ada.
5. Secara nasional perencanaan sumber daya manusia secara sistematis
pada tingkat perusahaan, yang pada gilirannya akan memungkinkan
perusahaan mampu bersaing.
Langkah-langkah perencanaan meliputi:
a. Perencanaaan kebutuhan untuk masa yang akan datang, yaitu berapa
orang yang akan dibutuhkan oleh organisasi agar tetap beroperasi di
waktu-waktu mendatang.
b. Perencanaan keseimbangan untuk waktu yang akan datang, yaitu
berapa orang yang akan dipekerjakan saat ini diharapkan akan tetap
tinggal dalam organisasi. Selisih antara jumlah ini dan jumlah yang
diperlukan oleh organisasi mengarah pada langkah berikut.
c. Perencanaan untuk merekrut, menyeleksi dan memberhentikan, yaitu
bagaimana dapat memperoleh jumlah orang yang akan diperlukan.
9
d. Perencanaan untuk pengembangan, yaitu bagaimana pelatihan dan
pemeliharaan orang-orang di dalam organisasi dapat dikelola agar
dapat menjamin bahwa organisasi memperoleh persediaan tenaga kerja
yang berpengalaman dan mampu secara kontinyu.
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Heidjrachman (1997:5) mengatakan bahwa manajemen
sumber daya manusia memiliki fungsi-fungsi. Di dalam fungsi tersebut
dibagi dalam 2 bagian yaitu fungsi struktural dan fungsi operasional yang
meliputi:
a. Fungsi struktural.
1) Perencanaan.
Perencanaan adalah merencanakan program kebutuhan sumber
daya manusia untuk kebutuhan yang akan datang yang akan
membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Fungsi perencanaan ini sangat penting dalam pengelolaan sumber
daya manusia.
2) Pengorganisasian.
Setelah rencana program yang akan dilaksanakan ditentukan maka
diperlukan organisasi sebagai alat untuk melaksanakan rencana
tersebut. Organisasi ini tugasnya merancang susunan dari berbagai
hubungan antara jabatan, personalia, dan faktor-faktor lainnya.
10
3) Pengarahan.
Setelah mempunyai rencana organisasi maka yang diperlukan
adalah bagaimana melaksanakannya. Fungsi ini mempunyai
pengertian bagaimana mengusahakan dan mengarahkan karyawan
agar dapat bekerja secara efektif.
4) Pengawasan.
Pengawasan merupakan fungsi manajeman untuk mengamati dan
membandingkan antara rencana dengan pelaksanaan dan
mengoreksi apabila terjadi penyimpangan atau penyesuaian
kembali rencana yang telah dibuat.
b. Fungsi Operasional.
1) Pengadaan.
Pengadaan adalah fungsi manajemen untuk mendapatkan jumlah
dan jenis karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi
utama menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja,
penarikan seleksi dan penempatannya.
2) Pengembangan.
Pengembangan adalah fungsi manajemen untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan yang
diperlukan agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
3) Kompensasi.
Kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil dan layak
terhadap karyawan sesuai tunjangan mereka untuk mencapai tujuan
perusahaan.
11
4) Pemeliharaan.
Pemeliharaan adalah bagaimana mempertahankan dan
meningkatkan kondisi kerja yang telah ada.
3. Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja
organisasi, sehingga seorang pemimpin harus mempunyai banyak strategi
dalam melaksanakan tugasnya antara lain dengan menyampaikan apa yang
mereka harapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Banyak hal yang
dituntut dari seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya, namun
pada hakekatnya perlu memperoleh gambaran yang jelas tentang diri
seorang pemimpin. Sering terjadi salah persepsi tentang istilah pemimpin
oleh karena itu, di sini dikemukakan pendapat-pendapat ahli tentang
kepemimpinan. Menurut Kartini Kartono (dalam Anoraga dan Suyati,
1995:91), pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus
dengan atau tanpa adanya pengangkatan resmi dapat mempengaruhi
kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah
pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Kepemimpinan menurut R.E. Byrd dan Block (dalam Sujak,
1996:1-2), kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau
sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Keterampilan dalam memimpin terdiri dari:
a. Pemberian kuasa (empowerment)
12
Pemberian kuasa adalah pembagian atau pemberian kuasa oleh
pemimpin terhadap bawahannya.
b. Intuisi (intuition)
Intuisi adalah keterlibatan manajer atau pimpinan dalam menatap
situasi, mengantisipasi perubahan, mengambil resiko dan membangun
kejujuran.
c. Pemahaman diri (self understanding)
Pemahaman diri adalah kemampuan untuk mengenali kekuatan-
kekuatan atau hal-hal yang positif yang ada pada dirinya dan
kemampuan dalam menetapkan upaya mengatasi kelemahan yang ada
pada dirinya.
d. Pandangan (vision)
Pandangan adalah keterlibatan dirinya dalam mengimajinasi kondisi
lingkungan yang berbeda-beda, serta dalam mengimajinasikan suatu
kondisi untuk memperbaiki lingkungan organisasi.
e. Nilai keseluruhan (congruence value)
Nilai keseluruhan adalah kemampuan pimpinan dalam mengetahui dan
memahami nilai-nilai yang berkembang dalam organisasinya, nilai-
nilai yang dimiliki bawahannya, serta dalam memadukan dua nilai
tersebut menuju organisasi yang efektif.
13
4. Penemuan Klasik tentang Kepemimpinan
a. Studi Iowa
Usaha untuk mempelajari kepemimpinan pada mulanya dilakukan
pada tahun 1930 oleh Ronald Lippit dan Ralph K.White di bawah
pengawasan Kurt Lewin di Universitas Iowa didapati terdapat 3 Gaya
kepemimpinan, yaitu:
1) Gaya Otokratis
Pemimpin yang otoriter bertindak sangat direktif, selalu
memberikan pengarahan, dan tidak memberikan kesempatan
timbulnya partisipasi.
2) Gaya Demokratis
Pemimpin yang demokratis mendorong kelompok diskusi dan
pembuat keputusan.
3) Gaya Laissez Faire
Pemimpin yang laissez faire memberikan kebebasan yang mutlak
pada kelompok.
b. Studi Ohio
Dalam tahun 1945, biro penelitian bisnis dari Universitas Negeri Ohio
melakukan serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan.
Penelitian Ohio menemukan 4 macam kombinasi dari struktur inisiatif
(perilaku tugas) dengan perhatian (perilaku hubungan), yaitu:
1) Rendah struktur dan tinggi perhatian..
2) Tinggi struktur dan tinggi perhatian.
3) Rendah struktur dan rendah perhatian.
14
4) Tinggi struktur dan rendah perhatian.
c. Studi Michigan
Studi Michigan menghasilkan dimensi perilaku kepemimpinan yang
disebut berorientasi karyawan dan berorientasi produk. Pemimpin yang
berorientasi karyawan dideskripsikan sebagai menekankan hubungan
antar pribadi. Mereka secara berminat pada kebutuhan bawahan
mereka dan menerima perbedaan individual di antara anggota-anggota.
Pemimpin yang berorientasi produksi, cenderung menekankan pada
aspek teknis atau tugas atas pekerjaan tertentu.
5. Gaya Kepemimpinan Kontinum
Gaya kepemimpinan kontinum, pertama kali diperkenalkan oleh
Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Ada dua bidang pengaruh yang
ekstrem. Pertama, bidang pengaruh pimpinan dan kedua, bidang pengaruh
kebebasan bawahan. Kedua bidang pengaruh ini dipergunakan dalam
hubungan kalau pemimpin melakukan aktivitas pembuatan keputusan.
6. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Stoner (1996:119), seorang pemimpin harus memiliki dua
fungsi utama yaitu:
a. Fungsi yang berkaitan dengan tugas atau fungsi pemecahan
permasalahan yang meliputi pemberian saran pemecahan, menawarkan
informasi, dan pendapat.
b. Fungsi pemeliharaan kelompok atau fungsi sosial, yang meliputi
segala hal yang membantu kelompok beroperasi lebih baik, menyetujui
15
atau memuji anggota lain dalam kelompok, menengahi
ketidaksepahaman kelompok atau bahkan membuat catatan dalam
diskusi kelompok.
7. Definisi Stres
Kreitner dan Kinicky (2005:351) mendefinisikan stres sebagai suatu
respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/atau proses
psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap
tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan
psikologis dan/atau fisik khusus seseorang. Looker dan Gregson (2004:44)
mendefinisikan stres sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada
sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan
kemampuan untuk mengatasinya. George (1996:252) mendefinisikan stres
sebagai peluang atau ancaman yang dianggap sebagai suatu hal yang
penting tetapi kemungkinan tidak dapat dilakukan secara efektif. Stres
dapat dialami karena 2 sebab yakni:
a. Peluang
Peluang adalah sesuatu yang mempunyai potensi mendatangkan
keuntungan bagi seseorang. Peluang dimaksud seperti belajar
keterampilan baru atau mendapat pekerjaan baru yang bisa
menimbulkan stres.
16
b. Ancaman
Ancaman adalah sesuatu yang mempunyai potensi untuk melukai
seseorang.
8. Sumber Stres
Baron (dalam Rohi dan Dupe, 2004:232) menyatakan bahwa ada dua
faktor utama yang menjadi sumber stres. Pertama, berhubungan langsung
dengan organisasi atau pekerjaan dan yang kedua, berhubungan dengan
aspek kehidupan individu.
Faktor-faktor organisasional atau pekerjaan yang menjadi sumber
stres terdiri dari:
a. Hubungan dalam pekerjaan (work related)
b. Tuntutan tugas/pekerjaan (occupational demand)
c. Konflik peran (role conflict)
d. Kekaburan peran (role ambiquity)
e. Kelebihan beban kerja dan atau terlampau sedikitnya beban kerja
(overload and underload)
f. Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for others)
g. Kurangnya dukungan sosial (lack of social support)
h. Kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan (lack of
participation in decision)
17
Di samping faktor-faktor organisasional, ada beberapa faktor yang
bersifat pribadi yang dapat mempengaruhi stres dan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap prestasi kerja seseorang. Baron (dalam Rohi,
2004:233) menyatakan, faktor individu sebagai sumber stres terdiri dari:
a. Kejadian-kejadian kehidupan yang menegangkan (stresfull live event)
b. Percekcokan dalam kehidupan sehari-hari (the hassles of daily life)
Sujak (1996:80) mengatakan, factor-faktor yang bersifat pribadi
dapat mempengaruhi stres. Mudah terpengaruh oleh situasi yang penuh
stres karena ada keterkaitan antara:
a. Harga diri yang berlebihan.
Hal ini sangat mudah terpengaruh oleh situasi yang penuh stres.
Karena ada keterkaitan antara harga diri yang berlebihan dengan
tingkat kepercayaan diri yang begitu tinggi, maka akan mengarahkan
dirinya pada tuntutan perlakuan yang selalu istimewa pada dirinya,
selalu ingin dilayani dan ingin menjadi pusat perhatian orang lain.
b. Kemampuan dan kebutuhan.
Pada dasarnya kemampuan, kebutuhan dan tuntutan terhadap tugas
pekerjaan mempunyai hubungan yang erat dengan tingkatan stres yang
dialami. Semakin tinggi terpuaskannya kebutuhan dan semakin besar
kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas secara efektif maka
akan semakin berkurang stres yang dialami pegawai yang
18
bersangkutan dalam pekerjaaannya sebaliknya bila tingkat kepuasan
rendah dan kemampuan menjalankan tugas minim, cenderung
mengantar seseorang kepada situasi stres yang berat.
c. Karakteristik Kepribadian.
Pegawai yang cenderung introvert, akan lebih cepat stres pada waktu
berhadapan dengan aspek-aspek menyangkut hubungan antar manusia
yang menyebabkan konflik, dibanding dengan pegawai yang
ekstrovert.
9. Kemampuan Mengelola Stres
Gibson (1997:94) kemampuan adalah ciri dari sesuatu yang disahkan
pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
kecakapan mental dan fisik.
Hersey dan Blanchard (dalam Suwarto, 2006:61) menyatakan bahwa
sedikitnya ada tiga ranah kemampuan manajerial yaitu:
a. Kemampuan teknis
Kemampuan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan, metode, teknik, dan perlengkapan yang dibutuhkan bagi
pelaksanaan tugas khusus yang didapat melalui pengalaman,
pendidikan dan pelatihan.
19
b. Kemampuan kemanusiaan
Kemampuan kemanusiaan adalah kemampuan dan penilaian dalam
kerja melalui manusia.
c. Kemampuan konseptual
Kemampuan konseptual adalah kemampuan untuk memahami
kompleksitas dari seluruh organisasi, dimana seseorang akan cocok
melakukan pekerjaannya.
Banyak cara untuk untuk mengelola stres: meminimkan efek
konsekuensi jasmani melalui kelegaan sementara; memperkuat
kemampuan orang untuk mengatasi konsekuensi jasmani berdasarkan
basis jangka panjang; mengintepretasikan peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan sehingga dapat menyingkirkan konsekuensi mental, emosional,
relasional, dan spiritual yang negatif agar dapat hidup panjang dengan
damai; menafsirkan kembali situasi; mengatasi secara langsung masalah-
masalah yang menjadi sumber stres.
10. Kiat Menangggulangi Stres
Adalah suatu kemungkinan yang sangat mustahil untuk
menghapuskan stres sama sekali dari kehidupan manusia. Stres dapat
ditanggulangi secara pribadi maupun melalui organisasi.
Rohi dan Dupe (2004:234) mengatakan bahwa ada beberapa strategi
dalam penanggulangan stres melalui pribadi, yaitu:
20
a. Peningkatan kesadaran diri.
Suatu pengetahuan tentang bagaimana bersikap wajar pada lingkungan
pekerjaan dan pada lingkungan situasi sosial, serta suatu kemampuan
untuk dapat mengenali tanda-tanda adanya ketegangan secara dini
merupakan strategi yang akan dapat meningkatkan kesadaran diri
terhadap stres yang akan melanda individu.
b. Latihan fisik.
Penelitian para pakar medis telah menunjukkan bahwa perubahan
fisiologis dan biokimia yang dihasilkan melalui latihan fisik/olahraga
berperan positif untuk mengurangi efek-efek stres. Dengan
mengadakan latihan fisik akan dapat mengurangi tekanan-tekanan
mengelisahkan, depresi, dan rasa mudah marah.
c. Pengembangan hobi, minat, dan persahabatan.
Situasi kerja yang menuntut produktifitas tinggi akan menuntut
konsentrasi fisik, mental, dan pikiran yang tinggi. Jika kondisi tersebut
sudah sampai pada titik jenuh, maka akan dapat menimbulkan bahaya
rutinitas, mudah lengah, ceroboh, serta pelenturan bobot tanggung
jawab yang diakibatkan oleh menurunnya tingkat konsentrasi. Usaha
pemulihan kesehatan mental seperti tersebut dapat ditempuh melalui
pengembangan hobi, minat, dan penciptaan situasi yang dapat
mempererat persahabatan.
21
d. Pengembangan sikap rileks dan meditasi.
Pengembangan sikap rileks ketika seseorang sedang mengalami stres
akan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi dan
menghilangkan stres.
e. Pengaturan waktu dan penyelesaian konflik.
Dengan mengatur waktu secara baik, menetapakan prioritas aktivitas,
menggunakan pendelegasian sesuai porsinya maka individu akan dapat
mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan dapat pula
menghilangkan beberapa sumber stres yang diakibatkan oleh
kegagalan pengaturan waktu dalam menghadapi tugas-tugas yang
menumpuk.
f. Perubahan sikap dan perilaku.
Terkadang perubahan sikap dan perilaku diperlukan dalam
menanggulangi stres.
g. Pengunduran diri.
Sikap pengunduran ini tepat dilakukan apabila pegawai menghadapi
situasi manajer yang otoriter dengan tuntutan-tuntutan yang tidak
realistis, atau timbulnya konflik sudah tidak ada jalan keluar.
Rohi dan Dupe (2004:235) mengatakan ada beberapa cara
menanggulangi stres melalui organisasi, yaitu:
22
a. Penetapan tujuan secara partisipatif.
Proses partisipasi dalam penetapan tujuan yang menjadi aktivitas
organisasi akan dapat mengurangi dan memecahkan konflik serta suatu
ketidakpastian.
b. Ketepatan penyeleksian dan penempatan.
Prosedur penyeleksian dan penempatan yang tersusun secara
sistematis, akan dapat mencegah timbulnya stres yang bersumber dari
ketidakseimbangan tuntutan kualitas hasil kerja dengan kemampuan
yang dimiliki pegawai.
c. Pelatihan.
Ketika para pegawai mengetahui bagaimana mengerjakan
pekerjaannya atas dasar kemampuan, ketrampilan, dan wawasan
kognitif yang diperoleh melalui pelatihan, maka sumber stres yang
disebabkan oleh beratnya tuntutan kualitas kerja telah dapat
dihilangkan.
d. Pusat konseling.
Suatu pusat konseling yang ada dalam suatu organisasi, akan dapat
menjadi media sebagai wadah untuk menampung dan menyelesaikan
masalah-masalah yang menyebabkan stres bagi pegawai.
e. Komunikasi terbuka.
Stres dapat diatasi bila pegawai mengetahui informasi apa yang sedang
akan terjadi terutama yang berkaitan dengan harapan-harapan dari
23
organisasi terhadap perilaku yang diharapkan dan prestasi yang telah
dicapai.
f. Informasi jabatan.
Suatu analisis jabatan yang antara lain menghasilkan sejumlah
informasi sebagai standar evaluasi pekerjaan. Bila analisis jabatan
dikerjakan dengan baik, maka evaluasi pekerjaan akan dapat terlaksana
sesuai dengan standar prestasi kerja yang ada.
g. Dukungan emosional positif.
Dukungan emosional seperti simpati, perhatian dan kasih sayang, dan
kepercayaan yang diberikan oleh orang lain dalam personil lain dalam
suatu organisasi, akan membantu meningkatkan suasana
keharmonisan.
11. Tingkat Kepercayaan Diri
Kemampuan untuk meraih cita-cita, adalah didorong oleh rasa
percaya diri yang terbentuk oleh kemampuan mengembangkan
kemampuan, belajar dari kekecewaan dan kesalahan, kemudian menikmati
keberhasilan yang diraihnya.
Davies (2004:1) menyatakan percaya diri adalah perasaan bahagia,
bersemangat, bergembira, dan pada umumnya memegang kendali atas
kehidupan. Rasa percaya diri mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menikmati peningkatan kehidupan dan kemunduran-kemundurannya.
24
George (1996:360) menyatakan kepercayaan diri adalah modal dari
aktualisasi sebagai bekal untuk sukses. Orang perlu mengembangkan
kepercayaan (confidence) untuk bergantung pada pengamatan diri sendiri,
pada kemampuan sendiri untuk menentukan makna segala sesuatu di
tengah-tengah kekacauan, kehati-hatian yang didasarkan pada kepercayaan
diri sendiri untuk memperhatikan hal-hal yang berharga di sekitarnya.
Orang yang percaya diri mempunyai sikap yang luwes, lebih bersedia
mengambil resiko-resiko, dan menikmati pengalaman-pengalaman baru.
Mereka merasa senang dengan dirinya dan cenderung bersikap santai di
dalam situasi-situasi sosial. Contoh:
a. Menikmati hidup yang bergembira.
b. Mengetahui dan menilai diri sendiri.
c. Mempunyai keahlian-keahlian sosial yang baik.
d. Mempunyai sikap yang positif.
e. Tegas.
f. Mempunyai tugas yang jelas.
g. Siap menghadapi tantangan-tantangan.
12. Motivasi
Motivasi (Martoyo, 2000:164) sebagai dorongan dan semangat kerja
dilandasi oleh kemampuan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan individu
maupun kelompok, tetapi munculnya motivasi tidak hanya karena adanya
kebutuhan fisik saja melainkan yang bersifat non fisik. Terhadap
25
kebutuhan non fisik, sering terlupakan begitu saja padahal masalah ini
tidak terindentifikasi dengan baik menjadikan motivasi semu yang muncul
dari seseorang.
Menurut Mudji dan Purbudi (1997:52) motivasi kerja adalah sesuatu
yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, oleh karena itu motivasi
kerja dalam psikologi kerja biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat
lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
kecilnya prestasi kerja.
Menurut Munandar (2001:332) motivasi adalah suatu proses dimana
kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah ke tujuan tertentu. Tujuan yang berhasil dicapai
akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Menurut Robbins (2006:213) motivasi adalah proses yang ikut
menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha
mencapai sasaran.
Menurut As’ad (1978:34) motivasi kerja adalah segala sesuatu yang
memberikan dorongan dalam bekerja. Faktor penting yang menentukan
dan mendorong manusia untuk bekerja ialah adanya kebutuhan yang harus
dipenuhi. As’ad menyimpulkan factor-faktor yang mendorong motivasi
kerja, sebagai berikut:
a. Pekerjaan yang tetap.
b. Teman kerja yang baik.
c. Pemimpin yang baik.
26
d. Kesempatan untuk memperoleh pengalaman dari pekerjaan.
e. Suasana kerja yang menyenangkan
f. Kesempatan untuk mengabdi pada masyarakat.
g. Jaminan sosial yang baik.
h. Keadaan tempat kerja yang menyenangkan.
i. Kesempatan untuk maju memperoleh jabatan yang lebih tinggi.
j. Gaji yang tinggi.
k. Jam kerja yang singkat.
l. Pekerjaan yang mudah.
B. Hasil Penelitian Sebelumnya
Suwarto. 2006. Hubungan antara Ketahanan Fisik Mental Spiritual dan
Kemampuan Mengelola Stres serta Tingkat Kepercayaan Diri dengan
Motivasi Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan(IBII), edisi maret 2006 vol 13,
no1. Memiliki tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
ketahanan fisik mental spiritual dengan motivasi kerja para petugas front
office. Mengetahui hubungan antara kemampuan mengelola stres dengan
motivasi kerja para petugas front office. Mengetahui hubungan antara tingkat
percaya diri dengan motivasi kerja para petugas front office. Populasi yang di
ambil adalah 21 hotel berbintang tiga, empat dan lima yang beroperasi di
kabupaten Yogya, Solo, dan Semarang. Sedangkan sampel penelitian adalah
63 manajer yang terdiri dari manajer puncak, manajer tengah dan manajer
bawah. Teknik sampel yang digunakan adalah kuesioner, interview, dan
27
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis butir dan uji
asumsi. Kesimpulan yang didapat yaitu terdapat hubungan secara positif
antara ketahanan fisik mental spiritual dengan motivasi kerja, terdapat
hubungan secara positif antara kemampuan mengelola stres dengan motivasi
kerja, terdapat hubungan secara positif antara tingkat kepercayaan diri
dengan motivasi kerja dan terdapat hubungan secara positif antara ketahanan
fisik mental spiritual, kemampuan mengelola stres serta tingkat kepercayaan
diri secara bersama-sama dengan motivasi kerja. Didapat juga bahwa tingkat
kepercayaan diri merupakan variabel yang sangat mendasar dalam
memotivasi kerja. Dalam meningkatkan rasa percaya diri, gejala yang cukup
menentukan dan dapat diaplikasikan dalam meningkatkan motivasi kerja.
28
C. Kerangka Konseptual
Keterangan:
= Pengaruh secara parsial
= Pengaruh secara simultan
D. Hipotesis
Pemimpin memiliki peranan yang penting dalam organisasi, dimana
setiap pemimpin dapat memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Dengan
gaya kepemimpinan yang tepat dapat mewujudkan tujuan organisasi. Gaya
kepemimpinan yang tepat dapat meningkatkan motivasi kerja. Apabila
kegiatan dan aktivitas terganggu maka dapat menimbulkan stres, dengan
GayaKepemipinan
KemampuanMengelola Stres
TingkatKepercayaan Diri
MotivasiKerja
29
stimulus-stimulus baru dapat meningkatkan kinerjanya. Apabila stres kerja
dapat dikelola dengan baik maka akan semakin kuat motivasi kerjanya.
Dalam suatu kehidupan kerja, seseorang yang mempunyai kepercayaan diri
yang tinggi tentu akan memandang hidup lebih mudah ditaklukkan. Dengan
kata lain bahwa semakin kuat rasa percaya diri para pekerja, berarti semakin
kuat motivasi kerjanya.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
diajukan dalam identifikasi masalah. Hipotesis tersebut harus diuji atau
dibuktikan kebenarannya lewat pengumpulan dan penganalisaan data.
Berdasarkan alas an-alasan di atas penulis menyusun hipotesis sebagai:
H1: Gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan tingkat
kepercayaan diri secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja.
H2: Gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres, dan tingkat
kepercayaan diri secara parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Penelitian dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi kasus pada hotel
Sahid Raya. Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang pengaruh gaya
kepemimpinan, kemampuan mengelola stress, dan tingkat kepercayaan diri
terhadap motivasi kerja.
B. Subyek dan Obyek Penelitian.
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah karyawan Hotel Sahid Raya Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah variabel-variabel gaya kepemimpinan,
kemampuan mengelola stres, tingkat kepercayaan diri yang berpengaruh
pada motivasi kerja.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian.
Lokasi : Hotel Sahid Raya, Yogyakarta.
Waktu : September - Oktober 2009
30
31
D. Variabel Penelitian.
1. Identifikasi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang diteliti, sesuai dengan perumusan masalah yang ada, dalam penelitian
penulis maka yang menjadi penelitian adalah pelayanan yang meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan,
kemampuan mengelola stres dan tingkat kepercayaan diri.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.
2. Definisi Operasional Variabel
a. X1 = Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah gaya yang dipakai seorang manajer
dalam pembuatan keputusan.
b. X2 = Kemampuan Mengelola Stres
Kemampuan mengelola stres kemampuan karyawan dalam
mengatasi dan mengatur diri pada suatu keadaan atau tuntutan
yang dikehendaki sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
indikator:
1. Kemampuan teknis.
2. Kemampuan kemanusiaan.
32
3. Kemampuan konseptual.
c. X3 = Tingkat Kepercayaan Diri
Tingkat kepercayaan diri adalah tingkat kepercayaan diri
karyawan dalam bekerja. Indikator kepercayaan diri:
1. Menikmati hidup dan bergembira.
2. Mengetahui dan menilai diri sendiri.
3. Mempunyai keahlian-keahlian sosial yang baik.
4. Mempunyai sikap yang positif.
5. Tegas.
6. Mempunyai tujuan yang jelas.
7. Siap menghadapi tantangan-tantangan
d. Y = Motivasi Kerja karyawan Hotel Sahid Raya Yogyakarta
E. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert
didesain untuk menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut:
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Netral/ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat Setuju
33
F. Populasi dan Sampel.
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel Sahid Raya.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari keseluruhan karyawan hotel
Sahid Raya.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random
sampling, yaitu pengambilan sampel dimana dari keseluruhan populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Jumlah sampel yang diteliti
100 orang.
H. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer yaitu informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi
(Sekaran, 2006:60).
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah
ada. (Sekaran, 2006:60).
34
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar
pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Jumlah sampel yang diambil
sebagai sampel sebanyak 100 orang.
2. Interview
Interview yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara yang hanya
ditujukan pada pihak hotel Sahid Raya sehubungan dengan kegiatan
pelayanan jasa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pegumpulan data dengan pengamatan langsung
oleh peneliti terhadap obyek yang diteliti.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur. Instrumen yang
valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak diukur.
Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung
korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Dari
perhitungan tersebut dapat diketahui seberapa besar sumbangan masing-
masing item pertanyaan terhadap skor total. Rumus koefisien korelasi
product moment dari Karl Pearson:
35
})(}{)({
))((2222 yynxxn
yxxynRxy
Keterangan:
R : Koefisien korelasi
x : Nilai masing-masing item butir
y : Nilai seluruh item
n : jumlah responden/sampel
Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak valid, maka
ketentuannya adalah sebagai berikut:
Jika r hitung r kritis dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
Jika r hitung < r kritis dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada subyek yang sama, atau suatu instrumen cukup reliabel
atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Keterangan:
RII = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan
36
σt = Varian total
∑σb2 = Jumlah varian butir
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak digunakan
ketentuan sebagai berikut:
Jika r hitung r kritis dengan tarif keyakinan 95%, maka instrumen
dikatakan reliabel.
Jika r hitung < r kritis dengan tarif keyakinan 95%, maka instrumen
dikatakan tidak reliabel.
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis
tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih
independent variabel. Rumus regresi berganda sebagai berikut:
332211 XbXbXbaY
Untuk mencari persamaan a, b1, b2, b3 digunakan persamaan simultan
sebagai berikut:
a. 3132122111 XXbXXbXbYX
b. 3232222112 XXbXbXXbYX
c. 2333222113 XbXXbXXbYX
332211 XbXbXbYa
37
Dengan keterangan :
Y = Variabel motivasi kerja
a = Nilai konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Gaya Kepemimpinan
b2 = Koefisien regresi variabel Kemampuan Mengelola Stres
b3 = Koefisien regresi variabel Tingkat Kepercayaan Diri
X1 = Variabel gaya kepemimpinan
X2 = Variabel kemampuan mengelola stres
X3 = Variabel tingkat kepercayaan diri
2. Asumsi Klasik OLS dalam Regresi Berganda
a. Kenormalan
Regresi linear normal klasik mengasumsikan bahwa tiap ui
didistribusikan secara normal dengan
ui N (0,2)
Di mana berarti “didistribusikan sebagai” dan di mana N berarti
“didistribusikan normal”, unsur dalam tanda kurung menyatakan dua
parameter distribusi normal yaitu rata-rata dan varians.
Dalam asumsi keabnormalan, penaksiran OLS 0 , 1 , dan 2
mempunyai sifat-sifat statistik berikut:
1. Penaksiran tadi tidak bisa
2. Penaksiran tadi mempunyai varians yang minimum. Digabungkan
dengan 1, ini berarti penaksiran tadi tidak bisa dengan varians yang
minimum, atau penaksiran yang efisien.
38
3. Konsisten yaitu dengan meningkatnya ukuran sampel secara tak
terbatas, penaksiran mengarah ke (coverage) nilai populasi yang
sebenarnya.
4. 0 didistribusikan secara normal dengan )σ,β(N~β 2β000
5.1
didistribusikan secara normal dengan )σ,βN(~β 2β111
6. 2ˆ)2( N didistribusikan secara distribusi X2 (chi-kuadrat) dengan
derajat kebebasan (df) N-2.
7. )β,β( 10 didistribusikan secara bebas dari 2 .
8. 0 dan1
mempunyai varians minimum dalam seluruh kelas
penaksir tak bisa, baik linier maupun bukan.
Asumsi kenormalan memungkinkan kita untuk memperoleh
distribusi probabilitas dari 0 (normal),1
(normal), dan 2 (chi-
kuadrat), hal ini menyederhanakan tugas dalam menetapkan selang
keyakinan dan pengujian hipotesis (secara statistik).
b. Multikolinearitas
Digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Bila variabel-variabel
bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut multikolinieritas
sempurna.
Bila asumsi tidak terpenuhi konsekuensi yang akan diperoleh
adalah:
1. Koefisien regresi dari variabel bebas (X) tidak bisa diestimasi.
39
2. Rentang dan tingkat keyakinan menjadi semakin lebar, sehingga
probabilitas menerima hipotesa pada hal hipotesa itu salah semakin
besar.
3. Jika koefisien determinasi tinggi, tetapi tidak ada atau hanya
sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan, maka variabel
bebas tersebut berpengaruh terhadap y.
Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya
kolinieritas ganda antar variabel bebas, yaitu:
1) Dengan melihat besarnya koefisien determinasi.
2) Dengan melihat koefisien korelasi sederhana antar variabel.
3) Dengan melihat koefisien korelasi parsial.
4) Dengan melakukan regresi atau membuat regresi terhadap variabel
bebas.
Untuk mengatasi adanya kolinieritas ganda yang dilakukan
adalah:
1) Menggabungkan data time series dengan data cross section yang
disebut dengan pooling data.
2) Membuang atau menghilangkan salah satu atau lebih variabel
bebas.
3) Transformasi variabel.
4) Mencari informasi sebelumnya mengenai variabel yang
berkolinieritas ganda.
5) Dengan menambah data baru.
40
c. Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi di antara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series data)
atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang
waktu atau cross-sectional data). Dalam model regresi klasik
mensyaratkan tidak ada Autokorelasi antara ei dan ej. Jika terjadi
Autokorelasi maka konsekuensinya adalah estimator masih tidak
efisien dan varian kesalahan penggangu menjadi underestimate yang
pada akhirnya penggunaan uji t dan F tidak lagi bisa digunakan.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendeteksi adanya
Autokorelasi adalah:
1) Dengan metode grafik.
2) Uji Durbin Watson, dengan rumus:
n
1t
2
n
2t
21tt
e
)e(e
d
Untuk mengatasi adanya Autokorelasi dilakukan dengan jalan
melakukan regresi atau et sebagai variabel terikat dan c sebagai
variabel bebas dengan tidak memasukkan intersep sehingga persamaan
regresi ei = ret + ut
41
Tabel III.1Uji statistik Durbin – Watson d
Nilai Statistik d Hasil0< d < dL Menolak hipotesis nol, ada autokorelasi positif.dL ≤ d ≤ dU Daerah keragu – raguan, tidak ada keputusan.dU < d ≤ 4-dU Menerima hipotesis nol, tidak ada autokorelasi
positif/negatif.4-dU ≤ d ≤ 4-dL Daerah keragu – raguan, tidak ada keputusan.4-dL ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol, ada autokorelasi negatif.
Sumber: Widarjono (2007). Ekonometri, Yogyakarta: Ekonosia
d. Heteroskedastisitas
Asumsi lain yang penting dari model regresi linier klasik adalah
kesalahan pengganggu mempunyai varian sama untuk semua
pengamatan. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka sekalipun sampel
diperbesar standar error tidak lagi minimum. Sehingga estimasi OLS
tidak lagi efisien dan kita akan membuat kesimpulan yang tidak tepat.
Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan
membuat grafik dari residu yang digunakan sebagai sumbu tegak dan
variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara yang kedua dengan uji
park dalam bentuk.
vi
Bi
22i exss
Cara ketiga adalah dengan uji korelasi Rank Spearman, dengan
rumus sebagai berikut.
1)n(n
d61r
2
2i
s
Cara termudah untuk mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan
mentransformasi persamaan regresi ke dalam bentuk logaritma.
42
e. Uji Signifikansi
1. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Bila
Fhitung Ftabel, maka secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat, sebaliknya bila Fhitung < Ftabel, maka
secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat.
F=)1(
)1/(2
2
Rk
knR
Dengan keterangan:
n = ukuran sampel
R2 = koefisien determinasi
k = banyaknya variabel bebas
Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel df = N-1 dengan
tingkat signifikansi 5%.
Ho diterima:
Apabila Fhitung < Ftabel pada =0,05 atau Fhitung pada Pvalue > 0,05
secara simultan gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres,
dan tingkat kepercayaan diri tidak berpengaruh terhadap motivasi
kerja.
Ho ditolak:
43
Apabila Fhitung Ftabel pada =0,05 atau Fhitung pada Pvalue < 0,05
secara simultan gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres,
dan tingkat kepercayaan diri berpengaruh terhadap motivasi kerja.
f. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel X
secara parsial terhadap Y, jika Variabel X yang lain tetap. Bila
thitung ttabel maka ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, sebaliknya apabila thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t.
Langkah – langkah pengujian sebagai berikut :
1) Pendefinisian hipotesis pada uji t dua sisi.
Ho:b1;b2;b3 = 0
H1:b1;b2;b3 ≠ 0
2) Menghitung nilai t hitung dan mencari nilai t kritis dari tabel
distribusi t. Nilai thitung dicari dengan formula sebagai berikut :
)1ˆ(
11ˆ
Set
3) Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing estimator dengan t
tabel.
Keputusan menolak atau menerima Ho sebagai berikut:
Jika nilai thitung > nilai ttabel maka Ho ditolak atau menerima Ha.
Jika nilai thitung < nilai ttabel maka Ho diterima atau menolak Ha
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM HOTEL SAHID RAYA
A. Hotel Sahid Raya Yogyakarta
1. Sejarah Hotel Sahid Raya Yogyakarta
Hotel Sahid Raya pada mulanya Koba Motel dan Cottage yang
didirikan pada 10 september 1973, mulai beroperasi tahun 1975 sampai
dengan agustus 1980.
Baru sejak diadakannya transaksi jual beli tanggal 1 September 1980
resmilah Koba Motel dan Cottege menjadi milik Sahid Group pada tanggal
4 September 1980 diadakan timbang terima Koba Motel dan Cottage dari
Bapak Sianipar kepada Bapak...........????
Mulai pada tanggal 1 April 1981 diadakan peresmian, maka Koba
Mottel dan Cottage diganti dengan nama Sahid Garden Hotel. Peresmian
itu cukup meriah, dihadiri oleh semua Direksi Sahid Group, pimpinan
yang tergabung dalam Sahid Group, para kontraktor, pejabat militer
maupun sipil, wakil kepala daerah tingkat II Kabupaten Sleman, seluruh
karyawan dan karyawati Sahid Garden Hotel dan utusan-utusan
karyawan/karyawati Kusuma Sahid Prince Hotel dan Sahid Solo.
Perubahan Nama Hotel
1992 Pemerintah telah mencanangkan tahun “Penggunaan Bahasa
Indonesia” dimana semua nama yang mengandung bahasa asing
44
45
harus diganti. Begitu juga Hotel Sahid Garden diubah menjadi
Hotel Sahid Yogya.
1997 Ada kebijakan baru dari Direksi Sahid Group bahwa untuk
membedakan tingkat klasifikasi hotel bintang diberilah nama
tambahan:
- Jaya : Untuk Hotel Sahid bintang 5.
- Raya : Untuk Hotel Sahid bintang 4.
- : Untuk Hotel Sahid di bawah bintang 4, hanya
mencantumkan nama kota saja.
Dari Kebijakan baru tersebut Hotel Sahid Yogya berubah nama menjadi “
Hotel Sahid Raya Yogyakarta”
2. Visi
Terbentuknya sumber daya manusia yang kompeten pada jabatan
masing-masing (attitude, skill, dan knowledge) sehingga mampu
berproduksi yang tinggi dalam menunjang pendapatan dari hotel.
3. Misi
a. Terbentuknya organisasi yang mengatur tentang tugas, tanggung
jawab, dan wewenang sehingga memperjelas kaitan antara proses
organisasi, proses produksi, dan proses bisnis.
b. Pemberlakuan sistem yang diatur dalam Human Resources
Administration (HRA), Human Resources Strategy (HRS), Human
Resources Maintenance (HRM), dan Human Resources Development
sebagai standar Operasional Human Resources.
46
4. Semboyan
a. Melu Andar Beni
Karyawan seakan-akan ikut memiliki Hotel Sahid Raya Yogyakarta
dan Sahid Group.
b. Melu Hangondali
Karyawan ikut mempertahankan Hotel Sahid Raya Yogyakarta dan
Sahid Group.
c. Murat Saliro Hangroso Wani
Karyawan akan membela mati-matian apabila terjadi sesuatu dengan
Hotel Sahid Raya Yogyakarta dan Sahid Group.
5. Lokasi Hotel
Hotel Sahid Raya dapat dikategorikan resort hotel terletak di Jalan
Babarsari, bagian timur Daerah Istimewa Yogyakarta namun dapat
ditempuh dengan waktu lima menit dari Bandara Adisucipto, dan dua
puluh menit dari pusat kota.
Hotel dengan bintang empat ini mempunyai tiga jenis bentuk
bangunan, yaitu :
a. High Rise Building.
b. Motel.
c. Cottages.
Ketiga jenis bentuk bangunan ini di atas terdapat dalam satu area
hotel yang terdiri dari 137 kamar dengan sembilan tipe, yaitu:
47
1. Moderate rooms : 70 kamar.
2. Business Suites : 7 kamar.
3. Standard Motel : 26 kamar.
4. Cottage : 22 kamar.
5. Suite Motel : 6 kamar.
6. Family Cottage : 2 kamar.
7. Superior Motel : 2 kamar.
8. Pent House : 1 kamar.
6. Fasilitas-fasilitas hotel
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Sahid Raya ini terbagi menjadi
beberapa kategori, yaitu:
a. Coffe Shop, Bar, dan Café
1) Pasir Putih Coffe Shop.
Terletak di sebelah timur dari front desk dan lobby, coffe shop ini
berkapasitas 60 tempat duduk dan buka dari pukul 06.00 WIB-
23.00 WIB, di dalam Pasir Putih Coffe Shop ini menyediakan 3 cara
macam cara penyajian makanan (menu), yaitu:
a) Ala carte
b) Table D’ hote
c) Buffet
Selain itu Pasir Putih Coffe Shop menyediakan breakfast menu ,
yaitu:
a) Continental Breakfast
48
b) American Breakfast
c) Indonesian Breakfast
2) Baron Bar
Terletak di sebelah lobby front desk high rise building. Baron bar ini
buka dari 16.00 WIB-00.00 WIB, di sini tersedia juga karaoke,
aneka snack, minuman alkohol dan minuman non alkohol.
3) Pool Café.
Buka dari pukul 08.00 WIB-18.00 WIB menyediakan bermacam-
macam snack dan minuman ringan yang disajikan di Pool Café.
b. Convention Hall
Hotel Sahid Raya juga menyediakan ruangan pertemuan yang dapat
digunakan untuk rapat, seminar, meeting dan lain-lain. Ruang-ruang
tersebut antara lain:
1) Parang Kusuma Ball Room
Terletak di sebelah Parang Tritis Swimming Pool.
2) Parang Garuda Room
Terletak di sebelah utara lobby front desk.
3) Melati Room
Terletak di sebelah selatan selatan Parang Tritis Swimming Pool.
4) Nusa Indah.
Terletak di sebelah timur Parang Kusuma Ball Room.
49
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel IV.1
Kapasitas Convention Hall
CapacityNo RuangStanding Class Room Restaurant
1. Parang Kusuma Ball Room 350 200 1502. Parang Garuda Room 150 100 753. Melati Room 30 15 154. Nusa Indah 40 25 25
7. Depatemen-depatemen pendukung
a. Front Office Department
Front office adalah merupakan First Impression dari sebuah hotel
berbintang. Di dalam suatu perhotelan terutama di Hotel Sahid Raya
Yogyakarta ini, Front Office dipimpin oleh Front Office Manager.
Front Office Department membawahi (5) section yaitu:
1) Operator
2) Reservation
3) Reception
4) Front Office Cashier
5) Bell Boy
Adapun tugas-tugas dari beberapa section tersebut pada dasarnya
adalah untuk kelancaran daripada operasional hotel yang diberikan oleh
manajemen juga agar para tamu yang menginap di hotel merasa aman,
nyaman dan tentram.
50
a) Operator bertugas:
Menerima dan melayani Incoming maupun Outgoing Calls dari
tamu internal ataupun eksternal, yang berhubungan dengan bisnis
hotel. Merecord billing telephone official ataupun dari para tamu
individu dan group yang menginap di hotel tersebut. Memberikan
informasi tentang apa saja yang ada hubungannya dengan bisnis
perhotelan.
b) Reservation bertugas:
Menerima pemesanan kamar via telephone, fax, internet dari
tamu ataupun group lewat individual. Kemudian dimasukan ke
dalam Holding Reservation sesuai tanggal pemesanan, serta
memantau High Occupancy agar jangan terjadi Over Booking
(kelebihan pemesanan) yang dampaknya akan terjadi komplain
tamu. Menganalisa serta membuat Draft Forecast Daily yang
disempurnakan oleh Night Receptionist. Serta assignment room
bagi para pemesan sesuai dengan permintaan juga bekerjasama
dengan section yang terkait.
c) Reseption bertugas:
Menerima dan melayani tamu atau group yang check in di
hotel. Receptionist juga bertugas sebagai informan yang
memberikan segala informasi berkaitan dengan masalah pariwisata.
51
d) Front Office Cashier bertugas:
Menerima deposit dari tamu atau clients yang ada hubungannya
dengan bisnis hotel. Melayani tamu individu maupun group yang
memerlukan penyimpanan barang berharga yang di counter front
office cashier tersedia Safety Box Deposit Free Charge bagi tamu
yang menginap. Juga melayani tamu atau group yang akan check
out, agar jangan sampai terjadi Late Charge (pembayaran yang
tertinggal).
e) Bell Boy bertugas:
Membantu melayani barang-barang bawaan tamu atau group
yang akan check in ataupun tamu yang akan check out, serta
membantu kelancaran tamu atau group yang memerlukan segala
informasi tentang sesuatu yang dibutuhkan kerjasama sebagai work
yang baik dengan section yang terkait agar pelayanan terhadap
tamu dapat memuaskan.
b. Housekeeping Department.
Housekeeping adalah bagian dalam hotel yang mengurusi masalah
kerumahtanggaan, dengan selalu menjaga agar memelihara kebersihan,
keindahan, kelengkapan, serta seninya sebuah hotel, agar para tamu
yang menginap merasa senang dan puas. Kebersihan adalah tuntutan
tamu yang utama, jika kamar tidak bersih tamu akan kecewa dan
mengeluh (complaint), bahkan ada pameo dari tamu bahwa lebih baik
makanan tidak enak, asal kamar hotel selalu bersih. Bahkan banyak
52
masukan tentang harapan para tamu tentang kebersihan yang selalu
terjaga, ini sering kita jumpai dalam setiap tamu melihat kamar
(showing), dan dalam memberikan sugestion/comment dalam comment
slip d isetiap kamar, bahkan selalu ditekankan dalam masalah
kebersihan.
1. Peranan Housekeeping pada suatu hotel:
Housekeeping sebagai salah satu bagian hotel yang mempunyai
tugas pokok menjaga dan memelihara kebersihan, kerapihan serta
keindahan daripada suatu hotel, demi kepuasan tamu yang menginap
dan dengan melihat pada kedudukan housekeeping yang merupakan
salah satu bagian yang langsung berhadapan dengan tamu dalam
pelayanannya, maka housekeeping department harus dapat
memberikan service yang terbaik, agar setiap tamu selalu merasa
puas dan senang. Housekeeping department haruslah dapat
mengusahakan agar tamu selalu merasa betah tinggal di dalam hotel,
sehingga diharapkan tamu tersebut akan kembali lagi (returned
guest), yaitu dengan cara sebagai berikut:
a. Menjaga kebersihan (cleanliness)
b. Menjaga kenyamanan (comfort)
c. Bersikap sopan (courtesy)
d. Memberiakan pelayanan yang tenang dan efisien (quity &
efficient service)
53
2. Tugas dan tanggung jawab:
Melihat peranan housekeeping dalam suatu hotel yang begitu
banyak dan besar dapatlah ditarik suatu kesimpulan tentang tugas
dan tanggung jawab yang pokok yaitu:
a. Memelihara kebersihan dan kerapihan dari pada kamar-kamar
tamu, baik kamar tersebut dalam keadaan terisi tamu (accupied),
maupun dalam keadaan kosong (vacant).
b. Menjaga kebersihan dan kerapihan dari pada area hotel,
termasuk ruangan-ruangan kantor, bar, restaurant, public toilet,
dll, kecuali kitchen.
c. Di dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh hotel,
housekeeping bertanggung jawab atas perlengkapan dan
dekorasinya.
d. Memelihara dan menyediakan keutuhan pakaian kerja bagi
karyawan.
e. Menyediakan dan memelihara keutuhan linen yang
dipergunakan sehari-hari.
Semua tugas tersebut di atas semata hanyalah untuk memberi
kesan yang menyenangkan bagi tamu yang akan menikmati fasilitas
hotel baik berupa keindahan, kebersihan kamar, restaurant dan
fasilitas hotel lainnya.
Seksi-seksi yang ada di bawah housekeeping department antara
lain adalah:
54
1) Floor section
Yaitu seksi yang bertugas menjaga dan memelihara tentang
kebersihan dan keindahan kamar – kamar tamu (guest room),
baik kamar dalam keadaan isi (accupied) maupun kosong
(vacant).
2) Houseman section
Yaitu seksi yang bertugas menjaga dan memelihara kebersihan
area hotel selain kamar tamu / tempat- tempat umum (public
area seperti: restaurant, bar, lobby, hall, kantor, dll).
3) Linen & uniform section
Yaitu seksi yang bertugas mengadakan dan memelihara adanya
linen dan seragam karyawan, serta keutuhannya sehingga selalu
layak dipakai.
4) Gardening section
Yaitu seksi yang bertugas mengatur dan memelihara tanaman
hotel, menyaiapkan pembibitan tanaman, serta mengatur
landscaping dan gardening baik out door maupun in door
gardening.
c. Laundry Department.
Laundry adalah bagian hotel yang bertanggung jawab terhadap
pencucian, baik pencucian pakaian tamu, seragam karyawan maupun
linen-linen hotel. Sesuai dengan besar kecilnya hotel, maka pimpinan
bagian laundry berbeda-beda:
55
1. Bila hotel besar dan mempunyai laundry yang lengkap maka
pimpinan bagian ini adalah Laundry Manager.
2. Bila hotel sedang dengan laundry yang kecil, maka pimpinan seksi
ini adalah Chief Laundry dan masuk bagian tata graha.
Manager harus dapat mengkoordinasi, memimpin, dan bekerjasama
dengan anak buah yang ada di seksi-seksi di laundry, sehingga
pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan memuaskan sehingga
target yang ditetapkan oleh manajemen dapat tercapai. Operasional
laundry di hotel dimulai dari 06.00 WIB-18.00 WIB.
Tugas dan Tanggung Jawab:
Tanggung jawab bagian laundry sangat besar karena mendukung
operasional pelayanan hotel kepada tamu. Pelayanan tersebut meliputi:
1) Perincian yang dipergunakan di food dan beverage, yaitu: table
cloth dan napkin.
2) Pencucian linen yang dipergunakan di kamar-kamar, yaitu: sheet,
pillow case, towel, blanket, dan bed cover.
3) Pencucian semua seragam karyawan yang meliputi: jas, kemeja,
celana, baju, jaket cook, cook apron dan lainnya.
4) Cucian tamu hotel (guest laundry), yaitu: pakaian – pakaian tamu
yang menginap di hotel. Layanan ini meliputi:
a) laundry
b) dry cleaning
c) pressing.
56
5) Out side laundry, yaitu pelayanan pencucian pakaian, linen dan
lainnya yang berasal dari luar hotel.
d. Engineering Department.
Engineering di dalam bidang perhotelan termasuk departemen non
profit, artinya suatu departeman yang tidak menghasilkan uang. Namun
keberadaan Engineering Department di suatu hotel tidak kalah penting
dengan departemen lain, karena Engineering adalah penunjang yang
sangat utama di departemen lain dalam melaksanakan kegiatannya.
Enginering sendiri terdiri dari beberapa bagian:
1) Mechanic Electric
Bertugas sebagai operator dan perbaikan semua alat-alat yang ada
hubungannya dengan arus kuat dalam keadaan darurat maupun
periodically.
2) Air Condition
Menangani semua peralatan pendingin di semua ruangan dalam
keadaan darurat maupun mengadakan pembersihan (cleaning)
secara periodically, termasuk juga AC mobil.
3) Electro
Bertugas sebagai operator dan mengadakan perbaikan dalam
keadaan darurat maupun secara periodically semua peralatan yang
menggunakan arus lemah (sound system, telephone dan televisi).
57
4) Repair and Maintenance
Mengerjakan perbaikan semua peralatan yang rusak yang
memerlukan waktu agar panjang atau tidak bisa dikerjakan satu
orang (harus memerlukan bantuan), atau mungkin juga
memerlukan suatu spare part yang harus diadakan terlebih dahulu
(memerlukan persiapan dalam pengerjaannya). Membuat semua
jadwal karena perawatan baik secara mingguan, bulanan maupun
tahunan termasuk menghitung atau mempersiapkan material atau
peralatan yang diperlukan.
5) Civil
Mengadakan perbaikan dan perawatan di semua tempat yang ada
hubungannya dengan civil. Contoh: mengadakan pengecatan ulang,
perbaikan atap yang bocor, penggantian ceiling yang rusak,
pembetulan lantai yang rusak, dll.
e. Personel Department
Departemen yang berhubungan langsung dengan ketenagakerjaan
pada sebuah hotel, departemen ini haruslah mengurus keperluan dan
keberadaan para karyawan baru dan juga memberhentikan atau
pemberian pensiun bagi karyawan-karyawan yang sudah habis masa
jabatannya.
f. Accounting Department
Accounting system mempunyai tiga tanggung jawab pokok kepada
manajemen yaitu:
58
1) Processing dan Recording
Tanggung jawab yang pertama adalah memproses dan merecord
semua kejadian yang mempengaruhi besarnya harta dan hutang
perusahaan.
2) Financial Reporting
Tanggung jawab yang kedua adalah balance sheet (penyusunan
neraca) dan income statement (ikhtisar rugi-laba) dengan
menggunakan angka-angka ledger.
3) Control Reporting
Tangung jawab yang ketiga dalam control reporting berwujud
aktivitas-aktivitas:
a) Inventory control
b) Sales analysis
c) Cost analysis
d) Budgeting
e) Budget analysis
g. Marketing Department
Depatemen yang bertugas mempromosikan dan memasarkan hotel
dengan semua produk dan fasilitas yang ada, marketing juga bertugas
untuk membina citra hotel bagi relasi dan pelanggan. Dengan adanya
usaha marketing secara efektif maka tamu-tamu yang datang akan
menginap di hotel akan semakin banyak.
59
h. Food and Beverage Department
Food and Beverage Department (F&B Dept) adalah department
yang bertugas untuk menangani masalah makanan dan minuman dari
bahan mentah menjadi makanan siap saji, beserta pelayanannya. Food
and Beverage Department adalah department yang sangat penting
karena menghasilkan uang (income) yang tidak terbatas. Mengingat
segi kualitas pelayanan para petugas, hal ini sangat berpengaruh
terhadap reputasi hotel.
Food and Beverage Department dalam operasi sehari-hari dibagi
dalam 2 bagian, yaitu:
1. F&B Service
2. Food Product
Food and Beverage dipimpin oleh Food & Beverage Manager
sebagai Department Head, dan Food Product (kitchen) dipimpin oleh
Chief Executive / Chef.
1. F&B Service
F&B Service bertugas melayani atau menghidangkan makanan
dan minuman yang dipesan tamu. Bagian-bagian lingkup F&B
Service di Hotel Sahid Raya Yogya:
a. Pasir Putih Café
Adalah sebuah café shop dengan kapasitas 80 orang dengan
pelayanan American Service (ready on the plate service). Pasir
60
Putih Café dipimpin oleh Captain Waiter dengan petugas
pramusaji waiter dan waitress. Waktu operasi:
1. Breakfast jam 06.00 – 11.00 WIB
2. Lunch jam 12.00 – 15.00 WIB
3. Dinner jam 16.00 – 23.00 WIB
b. Baron Lounge
Adalah sebuah bar dengan kapasitas 35 tempat duduk
dengan waktu operasi dari jam 16.00 – 00.00 WIB yang
menyajikan minuman baik yang alkoholik maupun yang non
alkoholik. Baron Lounge dipimpin oleh seorang Bar Captain
dengan petugas operasi Bar Tender.
c. Room Service
Adalah pelayanan atau penyajian makanan dan minuman ke
kamar-kamar yang dipesan oleh tamu melalui telepon. Room
Service beroperasi selama 24 jam yang siap melayani:
1. Breakafast (makan pagi)
2. Lunch (makan siang)
3. Dinner (makan malam)
4. Supper (makan tengah malam)
Room Service dipimpin oleh seorang Room Service
Captain, dangan order taker (alat penerima pesanan) dan pramu
saji Room Service Waiter.
d. Banquete.
61
Adalah pelayanan Food & Beverage dalam partai besar
seperti:
1. Pesta perkawinan (wedding party)
2. Seminar
3. Meeting
4. Dikenal juga dengan nama “MICE” yaitu singkatan dari:
a. Meeting
b. Insentive
c. Conference
d. Exhibition
Banquete dipimpin oleh seorang Banquete Manager dengan
petugas operasi lebih captain dan waiter.
Tugas pokok di F & B Service:
1) Food Beverage Manager
Bertanggung jawab kepada Hotel Manager (pimpinan hotel),
tentang kelancaran jalannya F & B secara keseluruhan.
2) Resturant Manager
Bertanggung jawab kepada Assistant F & B Manager, tentang
kelancaran jalanannya operasi yang ada di semua restaurant
yang terdapat di dalam suatu hotel secara keseluruhan.
62
3) Head Waiter
Bertanggung jawab secara keseluruhan tentang kelancaran
jalannya operasi di sebuah restaurant.
4) Captain
Bertanggung jawab terhadap satu stasion di restaurant, serta
melayani tamu dalam hal-hal tertentu.
5) Waiter
Seorang pria yang bertugas menyajikan makanan dan
minuman kepada tamu.
6) Waitress
Seorang wanita yang bertugas menyajikan makanan dan
minuman kepada tamu.
Food Product
Adalah bagian food and beverage department yang bertugas
mengolah makanan mentah menjadi siap saji, dengan lingkup
kerja disebut sebagai kitchen.
Tugas pokok di Food Product:
1) Chef
Bertanggung jawab secara keseluruhan tentang kelancaran
jalannya operasi di bagian Food Product (pengolahan makan),
63
termasuk juga pengawasan terhadap Food Cost dan
penyusunan menu.
2) Sous Chef
Sebagai pembantu dari Chef dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari di bagian kitchen (pengolahan makanan).
3) Chef de Partie
Bertanggung jawab tentang kelancaran jalannya operasi di
masing-masing bagian (seksi food product yang dipimpinnya)
4) Cook
Bertugas memasak makanan.
5) Cook Helper
Bertugas membantu Cook di dalam tugas sehari –hari.
6) Chef Steward
Bertanggung jawab mengenai keseluruhan peralatan yang
dipergunakan untuk operasi di F & B Depatment (product
maupun service), termasuk di dalamnya membuat inventory
dari keadaan peralatan tersebut.
64
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini, responden terdiri dari pria dan wanita yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel V.1Jenis Kelamin
Jumlah PersentasePriaWanitaTotal
8119100
81.019.0100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2009
Tabel V.1 menunjukkan bahwa responden didominasi oleh pria
sebesar 81 (81 %). Responden pria mendominasi dikarenakan pekerjaan di
hotel cukup berat sehingga pekerjaan seperti housekeeping, Engineering
dan security didominasi oleh pria.
2. Status Perkawinan
Dalam penelitian ini responden berstatus kawin dan belum kawin yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel V.2Status Perkawinan
Jumlah PersentaseBelum kawinKawinTotal
3961100
39.061.0100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2009
64
65
Tabel V.2 menunjukkan jumlah responden yang telah kawin lebih
banyak. Ini karena pada saat penelitian dijumpai banyak karyawan yang
telah lama bekerja, 75 % karyawan telah bekerja 5 tahun atau lebih.
3. Lama bekerja
Responden yang telah bekerja di Hotel Sahid Raya Yogyakarta
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel V.3Lama Bekerja
Jumlah Persentase< 5 tahun
5 – 10 tahun> 10 tahun
Total
254728100
25.047.028.0100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2009
Tabel V.3 menunjukkan lama bekerja di Hotel Sahir Raya
Yogyakarta didominasi karyawan yang bekerja 5-10 tahun. Hal ini
dikarenakan Hotel Sahid Raya memiliki semboyan Melu Andar Beni,
untuk itu hotel membuat manajemen yang tepat sehingga karyawan
menjadi loyal.
4. Pendidikan Terakhir
Responden yang memiliki pendidikan terakhir dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel V.4Pendidikan Terakhir
Jumlah PersentaseD3S1SLTATotal
403525100
40.035.025.0100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2009
66
Tabel V.4 menunjukkan pendidikan terakhir karyawan yang bekerja
di Hotel Sahid Raya Yogyakarta didominasi oleh D3. Hal ini sangat wajar
bila mengingat Hotel Sahid Raya pada awalnya didirikan tahun 1980,
sehingga pada waktu itu lulusan D3 sudah cukup untuk bekerja di hotel.
Selain itu cukup banyak golongan tua yang membaktikan diri kepada
Hotel Sahid Raya.
B. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas intrumen penelitian dilakukan dengan teknik
korelasi product moment dengan cara mengkorelasikan antara skor item
dengan skor total item. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien
korelasi item total positif atau lebih besar dari rtabel maka item yang
bersangkutan dinyatakan valid.
Dengan responden sebesar 100 dengan nilai alpha 5 % (dua sisi)
diperoleh rtabel sebesar 0,195. Nilai rtabel ini selanjutnya digunakan untuk
kriteria validitas item-item kuesioner. Tabel V.5 menunjukkan nilai
korelasi item total dengan rtabel.
67
Tabel V.5Uji Validitas Variabel Penelitian
Variabel r item-
total
r tabel Keterangan
Gaya Kepemimpinan (X1)Pernyataan 1Pernyataan 2Pernyataan 3Pernyataan 4Pernyataan 5Pernyataan 6
0,7790,7960,8580,8140,8140,762
0,1950,1950,1950,1950,1950,195
ValidValidValidValidValidValid
Kemampuan Mengelola Stres (X2)Pernyataan 1Pernyataan 2Pernyataan 3Pernyataan 4Pernyataan 5Pernyataan 6Pernyataan 7
0,5250,6570,6130,5630,7240,6080,640
0,1950,1950,1950,1950,1950,1950,195
ValidValidValidValidValidValidValid
Tingkat Kepercayaan Diri (X3)Pernyataan 1Pernyataan 2Pernyataan 3Pernyataan 4Pernyataan 5Pernyataan 6Pernyataan 7
0,6530,6200,6340,6390,5590,6400,756
0,1950,1950,1950,1950,1950,1950,195
ValidValidValidValidValidValidValid
Motivasi Kerja (Y)Pernyataan 1Pernyataan 2Pernyataan 3Pernyataan 4Pernyataan 5
0,7440,7560,6940,4710,772
0,1950,1950,1950,1950,195
ValidValidValidValidValid
Sumber: Data Primer diolah, 2009
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item instrumen
penelitian dinyatakan valid karena nilai ritem total lebih besar dari rtabel.
Dengan demikian dapat digunakan dalam penelitian.
68
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reabilitas instrument diukur dengan menggunakan Cronbach’s Alpha.
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 artinya instrument
dapat dikatakan reliable bila nilai Alpha lebih besar dari rkritis Product
Moment.
Tabel V.6Hasil Uji Reliabilitas Penelitian
Variabel CroanbachAlpha
Item Keterangan
Gaya Kepemimpinan (X1) 0,890 6 ReliabelKemampuan Mengelola Stres (X2) 0,729 7 ReliabelTingkat Kepercayaan Diri (X3) 0,757 7 ReliabelMotivasi Kerja (Y) 0,725 5 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah, 2009.
Nilai koefisien alpha pada tabel di atas lebih besar dari rtabel= 0,195.
Dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
C. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel V.7Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
10.376 2.563 4.049 .000
-.184 .043 -.347 -4.227 .000
.295 .099 .340 2.962 .004
.122 .103 .136 1.183 .240
(Constant)
gaya kepemimpinan
kemampuanmengelola stres
tingkat percaya diri
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: motivasi kerjaa.
69
Berdasarkan tabel tersebut maka diperoleh persamaan regresi linier
berganda Y = 10.376 - 0.184 X1 + 0.295 X2 + 0.122 X3
2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Widarjono (2007:64) dalam regresi linier berganda ada
beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu tidak ada multikolinieritas,
tidak ada autokorelasi, tidak ada heteroskedastisitas, dan data berdistribusi
normal. Berdasarkan pernyatan tersebut maka model dalam penelitian ini
akan dilihat apakah memenuhi beberapa asumsi diatas.
a. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel V.8Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Collinearity StatisticsVariabelTolerance VIF
Gaya Kepemimpinan (X1)
Kemampuan Mengelola Stres (X2)
Tingkat Kepercayaan Diri (X3)
0,896
0,459
0,458
1,116
2,179
2,181Sumber: Data Primer diolah, 2009.
Dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factor) kita bisa
mendeteksi masalah multikolinieritas dalam sebuah model regresi
berganda, Jika nilai VIF melebihi angka 10 maka dikatakan ada
multikolinieritas (Widarjono, 2007:118). Dengan melihat perhitungan
VIF pada variable gaya kepemimpinan sebesar 1,116, VIF pada
kemampuan mengelola stres sebesar 2,179, dan VIF pada tingkat
kepercayaan diri sebesar 2,181. Berdasarkan pendapat Widarjono maka
70
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Re
gre
ss
ion
Stu
de
nti
zed
Re
sid
ua
l
Dependent Variable: motivasi kerja
Scatterplot
dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variable bebas
karena nilai VIF lebih kecil dari 10.
b. Hasil Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar scatterplot)
menggunakan SPSS versi 12.0 didapatkan titik-titik menyebar di bawah
dan di kiri, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar V.1Hasil Uji Heteroskedastisitas: Motivasi Kerja
71
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
25
30
Fre
qu
en
cy
Mean = 2.02E-16Std. Dev. = 0.985N = 100
Dependent Variable: motivasi kerja
Histogram
c. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 12.0
diperoleh grafik histogram yang menunjukkan garis kurva normal,
berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian juga dengan
melihat normal probability plots menunjukkan data berdistribusi
normal karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi data
variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
Gambar V.2Gambar Histogram: Motivasi Kerja
72
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Ex
pe
cte
dC
um
Pr
ob
Dependent Variable: motivasi kerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar V.3Gambar Normal Probability Plot: Motivasi Kerja
d. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel V.9Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model Durbin - Watson1 1,245
Sumber: Data Primer diolah, 2009.
dl du 4-du 4-dl dw Interpreasi1,613 1,736 2,264 2,387 1,245 Ada
autokorelasipositif
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin
Watson (DW) sebesar 1,245. Pada tabel Durbin Watson dengan nilai
Alpha 5% dan n = 100 dan k = 3 diperoleh nilai dL= 1,613 dan nilai du
= 1,736. Nilai DW terletak antara 0 dan dL atau 0<1,245<1,613 maka
disimpulkan ada autokorelasi positif.
73
3. Koefisien Determinasi
Tabel V.10Harga Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R SquareAdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
1 .648(a) .420 .402 2.630
a Predictors: (Constant), tingkat percaya diri, gayakepemimpinan, kemampuan mengelola stres
Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008:81) bahwa untuk regresi
dengan lebih dari dua variable bebas digunakan Adjusted R2 sebagai
koefisien determinasi. Dari hasil analisis regresi berganda tipe variable
bebas diperoleh Adjusted R2 sebesar 0,402. Besaran Adjusted R2 ini
menunjukkan bahwa 0,402 atau sekitar 40,2% perubahan-perubahan pada
Y yaitu motivasi kerja dapat dijelaskan oleh ketiga variable bebas yaitu
gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stres dan tingkat kepercayaan
diri.
4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Tabel V.11Hasil Uji FANOVA(b)
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression 481.508 3 160.503 23.209 .000(a)Residual 663.882 96 6.915Total 1145.390 99
a. Predictors: (Constant), tingkat percaya diri, gaya kepemimpinan, kemampuanmengelola stres
b. Dependent Variable: motivasi kerja
74
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) ketiga variabel X1,
X2, X3 dengan uji F menghasilkan nilai Fhitung = 23,209, hal ini
menunjukkan angka yang lebih besar dari pada angka Ftabel (Fhitung > Ftabel)
dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df1: 4-1= 3 dan df2:
99-3-1=95) yang bernilai 2.700409.
Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas (Gaya
Kepemimpinan, Kemampuan Mengelola Stres, dan Tingkat Percaya Diri)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
(Motivasi Kerja).
5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Tabel V.12Hasil Uji t
Coefficients(a)
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
Model BStd.Error Beta
1 (Constant) 10.376 2.563 4.049 .000gayakepemimpinan
-.184 .043 -.347 -4.227 .000
kemampuanmengelola stres
.295 .099 .340 2.962 .004
tingkat percayadiri
.122 .103 .136 1.183 .240
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Hasil uji Signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X1
(Gaya Kepemimpinan) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,184
bertanda negatif. Koefisien bertanda negatif didapat dari hasil kuesioner.
Pertanyaan gaya kepemimpinan memberikan skor 5 untuk responden yang
menjawab gaya pengambilan keputusan tidak melibatkan karyawan dan
75
memberikan skor 1 untuk pengambilan keputusan yang melibatkan
karyawan. Didapat hasil bahwa semakin pengambilan keputusan
melibatkan karyawan akan semakin meningkatkan motivasi kerja dan
semakin pengambilan keputusan tidak melibatkan karyawan akan
mengurangi motivasi kerja. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig.
< 0,05, karena nilai sig. < 0,05 maka Gaya Kepemimpian (X1) secara
individual berpengaruh terhadap Motivasi Kerja (Y).
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien korelasi untuk X2
(Kemampuan Mengelola Stres) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,295
bertanda positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. < 0,05,
karena nilai sig. < 0,05 maka Kemampuan Mengelola Stres (X2) secara
individual berpengaruh terhadap Motivasi Kerja (Y).
Hasil Uji signifikansi terhadap koefisien korelasi untuk X3 (Tingkat
Kepercayaan Diri) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,122 bertanda
positif. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig. > 0,05, karena nilai
sig. > 0,05 maka Tingkat Kepercayaan Diri (X3) secara individual tidak
berpengaruh terhadap Motivasi Kerja (Y).
D. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kemampuan
mengelola stres, dan tingkat kepercayaan diri berpengaruh terhadap motivasi
kerja. Tiga variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
tergantung (Fhit > Ftabel). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dapat
76
tercipta melalui gaya kepemimpinan yang tepat, kemudian kemampuan
mengelola stres dari individu untuk menghadapi masalah yang ada, dan juga
tingkat kepercayan diri karyawan yang membuat pekerjaan lebih
menyenangkan.Gaya kepemimpian yang dinilai dalam penelitian ini adalah
gaya kepemimpinan dalam pembuatan keputusan. Variabel gaya
kepemimpinan dan kemampuan mengelola stres memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi kerja, ini dapat diketahui dari perhitungan uji t
dimana nilai sig. yang diperoleh < 0,05. Gaya kepemimpinan yang cocok
dapat mengoptimalkan usaha. Pembuatan keputusan yang melibatkan
karyawan membuat karyawan merasa diperhatikan dan bersedia bekerja
dengan sebaik mungkin untuk hotel. Bila seseorang dapat menangani masalah
dengan baik, kehidupan jadi lebih mudah. Keberhasilan mengelola stres dalam
pekerjaan dapat mengatasi masalah kerja dan menunjang kelancaran
pekerjaan.
Variabel tingkat kepercayaan diri yang tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi kerja, ini dapat diketahui dari perhitungan uji t di
mana nilai sig. yang diperoleh > 0,05. Meskipun tidak ada pengaruh terhadap
motivasi kerja, unsur tingkat kepercayaan diri dapat membuat pekerjaan lebih
bergairah.
77
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis identitas responden, jenis kelamin diketahui bahwa
sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 81 orang
(81%). Berdasarkan status perkawinan diketahui bahwa sebagian besar
responden sudah kawin sebanyak 61 orang (61%). Berdasarkan lama
bekerja diketahui responden yang telah bekerja selama 5-10 tahun
mendominasi dibandingkan responden yang baru bekerja < 5 tahun dan
responden yang telah bekerja > 10 tahun yaitu sebesar 47 orang (47%).
Berdasarkan pendidikan terakhir diketahui responden yang memiliki
berpendidikan D3 mendominasi dibandingkan responden yang
berpendidikan SMA dan S1 yaitu sebesar 40 orang (40%).
2. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Berdasarkan pembahasan analisis regresi linier berganda diperoleh
persamaan Y= 10.376 - 0.184 X1 + 0.295 X2 + 0.122 X3.
b. Hasil pengujian ketiga variabel (gaya kepemimpinan) X1, (kemampuan
mengelola stres) X2, (tingkat kepercayaan diri) X3 dengan uji F secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
(motivasi kerja).
77
78
c. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel X1
(gaya kepemimpinan) secara individual berpengaruh negatif terhadap
Y (motivasi kerja).
d. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel X2
(kemampuan mengelola stres) secara individual berpengaruh positif
terhadap nilai Y (motivasi kerja).
e. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk variabel X3
(tingkat kepercayaan diri) secara individual tidak berpengaruh terhadap
Y (motivasi kerja).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka penulis
menyarankan bagi manajemen Hotel Sahid Raya untuk melanjutkan gaya
pengambilan keputusan yang melibatkan karyawan sesuai dengan semboyan
hotel, yaitu Melu Andar Beni, Melu Hangondali dan Murat Saliro Hangroso
Wani. Pengambilan keputusan yang melibatkan karyawan merupakan gaya
kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi kerja. Bagi karyawan hotel
dapat melanjutkan latihan mengelola stres agar motivasi kerja tidak turun.
Contoh mengelola stres seperti mengetahui tanda-tanda stres, bersikap rileks
ketika menghadapi masalah, mengembangkan hobi dan lain-lain. Bagi
penelitian selanjutnya dapat mengganti variabel tingkat kepercayaan diri.
79
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Responden hanyalah sebagian karyawan Hotel Sahid Raya Yogyakarta.
2. Responden memiliki pekerjaan utama di hotel, sehingga hanya bisa
menyebar kuesioner pada jam-jam tertentu.
3. Waktu penelitian yang dilakukan pada bulan September-Oktober membuat
hotel cukup padat karena pada bulan September ada hari raya lebaran. Hal
ini menyebabkan penelitian berjalan agak lambat.
80
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji, dan Sri Suyanti. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: PTDunia Pustaka Jaya.
Davies, Philippa. 2004. Increasing Confidence. Yogyakarta: Torrent Books
Gibson, James.L, John M Ivancevich, dan James H Donnely. 1997.Organizational Behaviour Structure Prosses. Michigan: Timer HigerEducation Group.
George, Jennifer M.Jones, dan Gareth R. 1996. Understanding and ManagingOrganizational Behaviour. USA: Addison – Wesley Publishing CompanyInc.
Heidjrachman dan Husnan Suad. 1997. Manajemen Personalia, edisi4Yogyakarta: BPFE.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, buku 2, edisi5.Jakarta: Salemba Empat
Looker, Terry dan Olga Gregson. 2004. Managing Stress. London: TeachYourself Book.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi 3. Yogyakarta:BPFE.
Mudji. R, dan Purbudi. WS. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: UPN”Veteran”’.
Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UIPress.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, edisi 10. Jakarta: PT Indeks.
Rohi, Beatjeax Mariaon dan Frenky Dupe. 2004. “Kiat Manajer dalam MengelolaStres.” Jurnal Bisnis & Usahawan, edisi April 2004, Vol 2, no 8, 230 –237.
Sekaran, Uma. 2006. (terj. Kwan Men Yon). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.Edisi 4 .Jakarta: Salemba Empat.
80
81
Stoner, James. 1996. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Sujak, Abi. 1996. Kepemimpinan Manajer dan Eksistensinya dalam PerilakuOrganisasi. Jakarta: Rajawali.
Suwarto, FX. 2006. “Hubungan antara Ketahanan Fisik Mental Spiritual danKemampuan Mengelola Stres serta Tingkat Kepercayaan Diri denganMotivasi Kerja.” Jurnal Ekonomi Perusahaan (IBII), edisi maret 2006, vol13, no1.
Tulus, Mohammad Agus. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Erlangga.
Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika: Teori dan aplikasi Untuk Ekonomi danBisnis. Yogyakarta: Penerbit Ekonosia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
LAMPIRAN
Yogyakarta, 23 Agustus 2009
KepadaYth. Karyawan Hotel Sahid RayaYogyakarta
Dengan hormat, sayaNama : Fransiskus Freddy TisnaNIM : 052214054Fakultas/Prodi : Ekonomi/ManajemenUniversitas : Sanata Dharma
Saat ini saya sedang menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kemampuan Mengelola Stres,dan Tingkat Kepercayaan Diri terhadap Motivasi Kerja, StudiKasus pada Hotel Sahid Raya, Yogyakarta”. Dalam skripsi inisaya mohon bantuan anda untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan yang telah tersusun dalam kuesioner ini, gunamemperoleh data yang dibutuhkan. Semua jawaban yang andaberikan dijamin kerahasiaannya. Atas perhatiannya sayaucapkan terima kasih.
Fransiskus Freddy Tisna
A. Identitas responden.
Petunjuk pengisian:
Pilihlah jawaban yang ada dan menurut anda paling sesuai
dengan memberi tanda silang(X)
1. Nama : ……………………………………………..
2. Jabatan : ……………………………………………..
3. Jenis kelamin : a. pria b. wanita
4. Status perkawinan : a. kawin b. belum kawin
5. Sudah berapa lama anda bekerja di perusahaan ini :
a. kurang dari 5 tahun.
b. 5 sampai 10 tahun.
c. 10 sampai 20 tahun.
6. Pendidikan terakhir:
a. SLTA.
b. D3.
c. S1.
B. Tanggapan responden.
Bacalah setiap pernyataan yang ada.
Kemudian pilihlah salah satu alternatif
jawaban yang sudah tersedia dan yang
paling sesuai dengan pendapat anda
dengan cara memberi tanda silang (X).
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu - ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Setiap orang dapat mempunyai
pandangan yang berbeda, jawaban
yang paling sesuai menurut anda
sendiri karena tidak ada pilihan yang
dianggap salah.
1. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
butir – butir Job description.
SS S R TS STS
2. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
penjadwalan shift kerja.
SS S R TS STS
3. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
jumlah jam kerja per hari.
SS S R TS STS
4. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
penentuan seragam pakaian.
SS S R TS STS
5. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
jumlah libur yang dapat diambil.
SS S R TS STS
6. Atasan tidak pernah melibatkan anda
dalam pengambilan keputusan di bidang
tata cara pengambilan lembur.
SS S R TS STS
7. Saya menjernihkan pikiran dan
mengendalikan emosi.
SS S R TS STS
8. Saya mengelola waktu dengan baik.
SS S R TS STS
9. Saya melakukan latihan fisik
(berolahraga).
SS S R TS STS
10. Saya mengembangkan hobi, minat dan
persahabatan.
SS S R TS STS
11. Saya mengembangkan sikap rileks dan
meditasi.
SS S R TS STS
12. Saya belajar menyelesaikan konflik.
SS S R TS STS
13. Saya meningkatkan kesadaran diri,
sehingga dapat mengatasi stres lebih cepat.
SS S R TS STS
14. Saya yakin dengan tujuan saya.
SS S R TS STS
15. Saya tidak takut mengambil risiko.
SS S R TS STS
16. Saya mau meningkatkan keterampilan
kerja
SS S R TS STS
17. Saya berani melaksanakan tanggung
jawab.
SS S R TS STS
18. Saya berani mempertahankan hak Saya,
sejauh saya meyakini bahwa saya benar.
SS S R TS STS
19. Saya bangga dengan pekerjaan saya.
SS S R TS STS
20. Saya mengetahui potensi saya.
SS S R TS STS
21. Saya berusaha bekerja dengan baik
meskipun saya kurang mendalami bidang
pekerjaan itu.
SS S R TS STS
22. Saya berusaha bekerja dengan baik
meskipun saya sebenarnya tidak menyukai
pekerjaaan itu.
SS S R TS STS
23. Saya berusaha bekerja dengan baik
meskipun pekerjaan tersebut masih terasa
baru bagi saya.
SS S R TS STS
24. Saya selalu berusaha menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu.
SS S R TS STS
25. Saya berusaha bekerja dengan baik tanpa
memperhatikan imbalan yang akan saya
terima.
SS S R TS STS
no gaya kepemimpinan kemampuan mengelola stres tingkat kepercayaan diri Motivasi Kerja
1 2 3 4 5 6 T G 7 8 9 10 11 12 13 T S 14 15 16 17 18 19 20 T K 21 22 23 24 25 T M
1 1 1 1 1 1 1 6 4 3 4 4 4 5 4 28 5 5 4 4 5 4 4 31 4 4 5 4 5 22
2 1 1 1 1 1 4 9 3 5 5 4 4 5 5 31 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 5 5 22
3 2 1 1 2 1 2 9 5 4 4 4 5 4 4 30 4 4 4 4 5 4 4 29 5 5 4 5 4 23
4 4 3 2 3 1 4 17 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 4 5 4 4 5 31 4 5 4 5 5 23
5 1 1 1 1 1 1 6 4 4 4 4 4 5 5 30 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 5 4 21
6 1 1 1 1 1 1 6 2 5 4 3 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 20
7 2 2 1 1 1 1 8 5 4 4 4 5 5 5 32 4 5 5 4 4 4 4 30 4 5 5 4 5 23
8 1 1 1 1 1 1 6 5 5 5 5 4 4 4 32 5 5 4 5 4 5 4 32 5 4 4 5 5 23
9 2 2 2 2 2 2 12 4 4 5 5 4 4 4 30 5 4 4 5 4 4 4 30 4 4 4 5 4 21
10 1 2 1 2 2 1 9 4 5 4 5 4 4 5 31 5 4 4 5 4 5 5 32 5 5 4 4 4 22
11 1 1 1 1 2 1 7 1 3 4 5 5 5 5 28 4 4 5 4 5 5 5 32 4 4 5 5 4 22
12 1 1 1 1 1 1 6 4 4 4 4 3 5 4 28 5 4 5 5 4 4 4 31 4 4 4 5 4 21
13 2 1 2 2 2 2 11 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 5 4 23
14 1 1 1 1 1 1 6 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 5 5 5 5 33 4 4 4 4 4 20
15 2 2 2 2 2 2 12 4 5 5 4 4 5 4 31 5 4 5 5 4 4 4 31 5 5 4 4 4 22
16 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 20
17 1 1 1 1 1 1 6 5 4 5 5 4 5 4 32 4 5 5 5 5 5 5 34 5 5 5 5 5 25
18 2 1 1 2 2 1 9 4 4 5 4 4 4 5 30 5 5 4 4 4 5 5 32 5 4 4 4 4 21
19 2 2 1 1 2 2 10 5 5 5 5 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 4 4 4 22
20 4 5 4 5 4 5 27 4 5 4 4 4 5 4 30 4 5 4 4 4 5 4 30 4 5 4 4 4 21
21 4 5 4 4 4 5 26 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 4 4 4 5 31 4 4 5 4 4 21
22 1 1 2 1 1 1 7 5 4 5 5 5 5 4 33 4 5 5 4 5 4 5 32 5 5 5 5 5 25
23 4 5 4 4 5 4 26 4 5 4 4 4 5 4 30 5 4 4 5 4 5 4 31 4 5 4 4 4 21
24 1 1 2 1 2 1 8 4 5 4 4 4 5 4 30 4 5 4 5 4 5 4 31 4 5 4 4 4 21
25 5 4 5 4 4 4 26 5 4 5 4 4 5 4 31 4 5 5 4 4 5 4 31 4 4 4 4 4 20
26 2 2 1 2 2 1 10 4 4 5 4 4 5 4 30 5 4 4 5 4 5 4 31 4 4 5 4 4 21
27 2 2 1 1 1 1 8 5 4 4 4 4 5 4 30 5 4 4 4 4 4 5 30 4 4 5 5 4 22
28 4 5 4 5 4 5 27 4 5 4 4 4 5 4 30 4 5 4 5 4 4 4 30 5 4 5 4 4 22
29 1 1 1 2 1 2 8 4 5 5 4 5 5 5 33 4 4 4 5 4 4 4 29 5 4 5 4 5 23
30 2 2 2 1 1 1 9 4 5 5 4 4 4 5 31 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 25
31 1 1 1 1 2 1 7 5 5 5 4 5 5 5 34 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 25
32 2 1 2 2 1 2 10 5 4 5 4 4 5 4 31 4 5 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 5 21
33 1 1 1 1 4 5 13 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 24
34 1 1 1 1 1 1 6 3 4 4 4 4 5 5 29 5 5 5 5 4 4 4 32 4 4 4 5 5 22
35 1 1 1 1 1 2 7 5 5 4 4 5 5 5 33 5 4 5 5 4 5 5 33 5 5 5 5 5 25
36 1 1 1 1 1 1 6 5 5 5 5 5 5 3 33 4 3 5 5 5 5 5 32 5 5 5 5 5 25
37 1 1 1 1 1 1 6 4 5 5 5 5 5 5 34 5 5 5 5 5 5 5 35 5 4 4 4 5 22
38 1 1 1 1 1 2 7 5 5 5 4 4 5 5 33 5 5 5 5 4 5 5 34 5 5 5 5 5 25
39 1 1 1 1 1 1 6 5 4 5 5 5 5 5 34 5 4 5 5 5 4 5 33 5 5 5 5 4 24
40 1 1 1 1 1 1 6 4 5 4 5 5 5 5 33 5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 4 5 23
41 1 1 1 1 1 1 6 5 5 5 5 5 5 4 34 5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 4 5 24
42 2 2 2 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 5 29 5 4 5 5 4 5 5 33 4 3 4 4 4 19
43 2 2 2 2 2 1 11 5 4 1 5 5 4 4 28 5 4 5 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 20
44 2 2 2 1 1 2 10 2 4 5 4 4 4 5 28 4 4 5 4 2 4 4 27 4 4 5 4 4 21
45 1 1 1 2 1 2 8 5 4 4 5 5 4 4 31 5 4 5 4 4 4 5 31 4 5 5 4 4 22
46 2 1 1 2 2 1 9 5 5 4 4 4 5 4 31 2 4 5 4 5 5 4 29 5 4 4 4 5 22
47 1 2 1 2 2 1 9 5 4 4 4 4 4 4 29 4 5 5 5 4 4 4 31 4 5 4 4 4 21
48 4 4 4 2 4 4 22 4 5 3 4 5 4 5 30 4 4 5 5 4 5 5 32 2 2 2 4 1 11
49 2 2 1 2 2 2 11 5 5 4 5 5 4 5 33 4 5 5 5 5 5 5 34 4 2 1 5 1 13
50 2 2 3 3 5 4 19 4 5 5 5 4 4 5 32 4 4 4 4 4 5 4 29 5 3 2 2 2 14
51 2 2 2 4 4 4 18 5 5 4 4 4 5 5 32 5 4 5 4 4 4 5 31 3 3 2 5 1 14
52 3 4 4 2 2 2 17 3 4 2 4 4 5 4 26 4 4 4 5 3 4 3 27 4 4 3 4 3 18
53 3 3 5 5 3 4 23 4 4 4 5 5 5 4 31 5 3 5 4 4 5 5 31 4 5 5 5 2 21
54 2 3 5 4 3 2 19 3 4 3 4 4 4 5 27 5 4 4 5 4 4 3 29 4 4 4 3 3 18
55 3 4 4 4 4 3 22 4 4 3 3 4 5 5 28 5 4 5 5 5 4 5 33 3 3 4 4 3 17
56 2 5 4 5 3 5 24 4 4 2 4 2 5 5 26 4 3 5 4 5 3 4 28 4 4 4 4 2 18
57 3 4 5 5 3 3 23 5 4 5 4 2 4 5 29 4 4 5 5 5 3 4 30 5 4 4 3 2 18
58 2 3 4 2 4 2 17 4 4 3 4 1 5 3 24 4 2 2 4 4 5 5 26 2 3 2 4 4 15
59 4 4 2 2 3 1 16 4 4 3 4 3 2 2 22 1 1 4 4 5 5 3 23 2 2 4 3 1 12
60 4 4 2 2 3 2 17 1 4 5 5 3 4 2 24 4 4 1 4 4 4 3 24 3 4 2 2 4 15
61 3 4 4 1 2 4 18 2 2 5 4 4 3 2 22 1 4 2 4 4 4 2 21 2 4 1 5 3 15
62 2 4 4 2 4 4 20 5 1 5 4 4 2 2 23 5 5 1 3 4 4 2 24 3 4 2 4 5 18
63 1 2 2 1 1 1 8 2 2 2 2 1 2 2 13 2 4 4 1 5 2 2 20 5 4 4 5 4 22
64 2 2 2 4 4 4 18 4 4 5 5 4 4 4 30 2 2 4 4 2 2 2 18 4 4 4 5 2 19
65 3 5 4 4 2 2 20 4 5 5 5 4 4 4 31 5 4 5 5 4 4 4 31 4 2 4 5 2 17
66 4 4 2 4 1 1 16 4 5 5 5 4 5 5 33 5 5 5 5 5 5 5 35 5 1 5 5 5 21
67 2 2 3 4 2 2 15 5 5 4 5 4 4 5 32 5 5 5 5 5 5 5 35 2 2 4 4 2 14
68 2 2 3 3 2 1 13 5 5 4 5 3 4 4 30 5 3 5 3 4 5 5 30 4 3 5 4 2 18
69 2 2 4 4 2 2 16 4 5 4 4 3 4 3 27 5 3 5 5 5 5 5 33 5 4 4 4 2 19
70 5 2 5 1 5 4 22 4 5 1 4 1 3 4 22 5 2 4 5 1 4 3 24 4 2 1 5 4 16
71 5 1 2 4 2 1 15 4 2 1 4 1 5 4 21 2 3 4 5 2 4 4 24 2 1 4 5 2 14
72 4 5 5 5 4 4 27 2 4 3 4 5 5 3 26 4 3 5 4 4 3 4 27 4 4 3 4 1 16
73 4 2 5 1 4 2 18 3 4 5 1 2 4 5 24 4 2 4 5 1 4 4 24 5 1 4 5 1 16
74 2 4 4 5 5 4 24 4 5 3 4 4 5 4 29 5 2 5 4 4 2 3 25 4 4 4 2 4 18
75 4 5 2 4 4 1 20 4 5 4 5 4 5 3 30 2 4 5 4 1 4 5 25 4 1 4 5 2 16
76 4 2 5 5 2 2 20 3 4 4 4 5 4 5 29 4 4 5 5 4 4 4 30 5 5 4 4 5 23
77 1 2 4 4 1 2 14 4 3 5 4 3 4 5 28 5 5 4 4 5 5 4 32 4 4 3 4 3 18
78 5 4 2 4 2 2 19 5 5 4 4 3 4 2 27 5 5 4 5 4 4 5 32 4 4 5 5 1 19
79 3 3 3 3 2 4 18 4 5 4 5 1 4 4 27 5 5 4 5 5 4 4 32 4 5 4 5 3 21
80 5 5 4 5 3 3 25 4 5 2 5 4 4 4 28 4 5 4 5 4 5 4 31 4 4 4 5 3 20
81 2 2 4 5 5 2 20 4 4 4 5 4 4 4 29 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 2 18
82 2 2 5 4 5 2 20 4 4 4 5 4 4 5 30 4 5 5 4 4 4 4 30 4 4 4 5 2 19
83 2 2 4 5 4 4 21 4 4 4 5 4 2 4 27 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 2 18
84 5 2 4 4 4 2 21 4 4 5 4 4 2 4 27 4 4 4 5 5 4 5 31 5 5 5 4 2 21
85 5 2 5 5 5 5 27 4 4 4 5 4 2 2 25 4 4 2 4 5 2 5 26 5 5 5 4 2 21
86 4 5 3 5 4 4 25 3 4 3 3 1 2 1 17 3 3 2 3 4 3 2 20 1 2 4 1 1 9
87 3 4 2 1 1 1 12 3 2 1 2 1 3 2 14 4 2 1 2 3 3 3 18 2 2 2 3 1 10
88 2 2 3 5 2 3 17 5 4 2 4 3 5 4 27 4 4 5 4 4 4 2 27 4 4 4 4 4 20
89 2 1 2 1 2 2 10 3 4 5 5 4 4 4 29 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 4 4 4 19
90 2 2 2 4 2 2 14 4 4 4 4 4 3 3 26 4 4 5 5 4 4 4 30 4 3 3 3 3 16
91 4 2 2 4 4 2 18 4 4 5 5 4 5 4 31 5 4 5 4 4 4 3 29 4 4 5 4 4 21
92 1 2 1 1 3 3 11 4 5 4 4 3 5 4 29 5 4 5 4 4 5 4 31 4 5 4 5 4 22
93 2 1 2 5 4 2 16 2 4 4 4 3 4 4 25 5 4 5 4 4 5 4 31 4 2 4 4 5 19
94 2 2 4 1 4 4 17 4 4 2 4 2 4 4 24 4 2 4 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 20
95 2 2 2 2 2 2 12 2 4 4 4 4 4 5 27 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 20
96 2 2 2 2 2 2 12 5 5 4 4 4 4 4 30 4 2 5 4 4 5 5 29 4 4 4 5 4 21
97 2 2 2 2 2 2 12 4 5 5 4 4 4 5 31 4 2 5 5 4 4 4 28 4 4 4 4 4 20
98 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 5 4 5 4 30 5 2 5 5 5 5 4 31 4 4 4 4 4 20
99 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 2 4 4 4 26 4 2 4 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 20
100 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 20
No Jenis Kelamin Status Perkawinan Lama Bekerja Pendidikan Terakhir
1 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
2 pria kawin 10 sampai 20 SLTA
3 wanita belum kawin 5 sampai 10 S1
4 pria kawin 5 sampai 10 SLTA
5 pria kawin 10 sampai 20 S1
6 pria kawin 10 sampai 20 S1
7 pria kawin 5 sampai 10 D3
8 wanita kawin 5 sampai 10 D3
9 pria kawin 5 sampai 10 SLTA
10 pria belum kawin <5 SLTA
11 pria kawin 5 sampai 10 S1
12 pria kawin 10 sampai 20 S1
13 pria kawin <5 D3
14 wanita kawin <5 SLTA
15 pria kawin <5 SLTA
16 wanita belum kawin <5 SLTA
17 pria kawin 10 sampai 20 D3
18 wanita belum kawin <5 SLTA
19 wanita kawin <5 SLTA
20 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
21 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
22 pria kawin 10 sampai 20 S1
23 pria kawin 5 sampai 10 SLTA
24 pria kawin 10 sampai 20 S1
25 pria kawin 10 sampai 20 SLTA
26 wanita kawin 5 sampai 10 S1
27 pria kawin 10 sampai 20 S1
28 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
29 pria kawin 10 sampai 20 D3
30 pria kawin 10 sampai 20 S1
31 pria kawin 10 sampai 20 D3
32 pria kawin 5 sampai 10 D3
33 pria belum kawin 5 sampai 10 D3
34 pria belum kawin 10 sampai 20 D3
35 wanita kawin 10 sampai 20 SLTA
36 wanita belum kawin 5 sampai 10 D3
37 wanita belum kawin 5 sampai 10 D3
38 pria kawin 10 sampai 20 D3
39 pria kawin 10 sampai 20 D3
40 pria kawin 10 sampai 20 S1
41 pria kawin 10 sampai 20 S1
42 pria belum kawin 10 sampai 20 S1
43 pria kawin 5 sampai 10 D3
44 pria belum kawin 5 sampai 10 D3
45 pria kawin <5 D3
46 pria belum kawin 5 sampai 10 S1
47 pria belum kawin 10 sampai 20 D3
48 pria belum kawin 5 sampai 10 D3
49 pria belum kawin 10 sampai 20 S1
50 pria belum kawin 5 sampai 10 S1
51 pria kawin 5 sampai 10 S1
52 pria belum kawin 5 sampai 10 D3
53 pria kawin 10 sampai 20 S1
54 wanita belum kawin 5 sampai 10 D3
55 pria kawin <5 D3
56 pria kawin <5 SLTA
57 pria kawin 5 sampai 10 D3
58 pria kawin 5 sampai 10 S1
59 wanita belum kawin <5 S1
60 wanita kawin 5 sampai 10 D3
61 wanita belum kawin <5 D3
62 wanita kawin 5 sampai 10 S1
63 pria belum kawin 10 sampai 20 SLTA
64 pria kawin 5 sampai 10 D3
65 pria kawin 10 sampai 20 S1
66 pria kawin 10 sampai 20 S1
67 pria belum kawin 5 sampai 10 S1
68 pria belum kawin <5 S1
69 pria kawin 5 sampai 10 S1
70 pria kawin <5 D3
71 pria kawin <5 SLTA
72 wanita belum kawin 5 sampai 10 D3
73 pria belum kawin 5 sampai 10 D3
74 wanita belum kawin <5 S1
75 pria belum kawin <5 S1
76 pria belum kawin <5 D3
77 pria kawin 5 sampai 10 SLTA
78 pria belum kawin <5 D3
79 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
80 pria kawin <5 D3
81 pria kawin 5 sampai 10 D3
82 pria kawin 5 sampai 10 D3
83 pria belum kawin 5 sampai 10 SLTA
84 pria belum kawin <5 SLTA
85 pria belum kawin <5 SLTA
86 pria kawin 5 sampai 10 D3
87 pria kawin 5 sampai 10 S1
88 wanita belum kawin 5 sampai 10 S1
89 pria kawin 5 sampai 10 D3
90 pria kawin 10 sampai 20 S1
91 wanita belum kawin <5 S1
92 pria belum kawin 5 sampai 10 S1
93 pria kawin <5 S1
94 pria kawin <5 D3
95 pria kawin 5 sampai 10 SLTA
96 pria kawin 5 sampai 10 D3
97 pria kawin 10 sampai 20 D3
98 pria kawin 10 sampai 20 S1
99 pria kawin 5 sampai 10 D3
100 pria kawin 5 sampai 10 D3
NO NAMA JABATAN
1 Suradiman laundry
2 supardi laundry
3 lastri laundry
4 Suroto F & B Product
5 Suwarsono accounting
6 Misiyanto housekeeping
7 Muji Triyanto laundry
8 Giyani front office
9 Subronto F & B Product
10 Mustopo housekeeping
11 Yohanes Tugiro housekeeping
12 Agus Purwadi accounting
13 Basuki Irianto sales & marketing
14 Sukmawati Tri A sales & marketing
15 Tri Hartoko sales & marketing
16 Sri Setyowati sales & marketing
17 Suyanto laundry
18 Penti Makarti sales & marketing
19 Aning Tri Nurita sales & marketing
20 Dwi Handini F & B Service
21 Boiman F & B Service
22 Bambang Haryono accounting
23 Umbaran security
24 FX. Sutikno Personalia
25 Sarjono security
26 Widati Personalia
27 Sunardi Personalia
28 Suparyadi security
29 Maryadi security
30 Suratiman security
31 Jumar security
32 Triyanto Basuki security
33 Triyatno security
34 Surtijo laundry
35 Enny Yuli H security
36 Ninik Retno Murdiningsih front office
37 Ika Ariyani front office
38 Tavip Wantoro housekeeping
39 Robertus Susanto housekeeping
40 M. Santoso H. housekeeping
41 Muhammad Irwan F & B Product
42 Eddy Supriyanto accounting
43 Sidik Waluyo front office
44 Suhadi F & B Service
45 saliyo housekeeping
46 Wahyu Kristanto housekeeping
47 Timbul Santoso engineering
48 Daniel Winarno engineering
49 Agung Prajaka engineering
50 Tri Heri S. engineering
51 Marsidi engineering
52 Fahruri front office
53 Eko Wibowo front office
54 Veronica Frisca M front office
55 Suparno front office
56 Sigit Suminarto housekeeping
57 Guntoro front office
58 Jayadhi MP housekeeping
59 Noviera MS F & B Service
60 Evi Hermawati F & B Product
61 Eka Rostikah F & B Service
62 Dearty Crima front office
63 Sudarsono F & B Product
64 Suyitno front office
65 Haryoto accounting
66 Sumardiyono front office
67 Sunarto front office
68 Sukidi engineering
69 Sri Suranto accounting
70 Mujiyana F & B product
71 Subagyo F & B Service
72 Dwi Setyarso F & B Service
73 Sunardi F & B Product
74 Lucia Tri Haryanti accounting
75 Retno Hariyani accounting
76 Dwi Purwoko housekeeping
77 Madiyono housekeeping
78 Rofa Raka Perdana front office
79 Irfan Deddyanto front office
80 Nur Rochman front office
81 Heru Ribut Santosa engineering
82 Swardiyanto engineering
83 Muchtardhi F & B Product
84 Suharyanto F & B Service
85 Kus Harsono housekeeping
86 Suradi housekeeping
87 Fajaru Dhuhan accounting
88 Sri Endah Puji L accounting
89 R Eko Purwantoro accounting
90 Agus Biyanto accounting
91 Pratiwi accounting
92 Arjasa Wirawan accounting
93 Alfian Darmawan accounting
94 Heri Sudibiyanto accounting
95 Supardi F & B service
96 Waspada L. F & B service
97 Wiji Taryono F & B Service
98 Eko Setiyawan F & B Service
99 Bambang Sumedi F & B Service
100 Thumi Harsono engineering
Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 100
Missing 0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
pria 81 81.0 81.0 81.0
wanita 19 19.0 19.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
status kawin
N Valid 100
Missing 0
status kawin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
belumkawin
39 39.0 39.0 39.0
kawin 61 61.0 61.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
lama bekerja
N Valid 100
Missing 0
lama bekerja
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
<5 25 25.0 25.0 25.0
10-20 28 28.0 28.0 53.0
5-10 47 47.0 47.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
pendidikan
N Valid 100
Missing 0
pendidikan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
D3 40 40.0 40.0 40.0
S1 35 35.0 35.0 75.0
SLTA 25 25.0 25.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Gaya Kepemimpinan
Correlations
Gaya_1 Gaya_2 Gaya_3 Gaya_4 Gaya_5 Gaya_6 Total_Gaya
PearsonCorrelation
1 .672(**) .610(**) .559(**) .525(**) .422(**) .779(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .000 .000 .000
Gaya_1
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.672(**) 1 .615(**) .564(**) .491(**) .514(**) .796(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000 .000 .000
Gaya_2
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.610(**) .615(**) 1 .648(**) .668(**) .585(**) .858(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000 .000
Gaya_3
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.559(**) .564(**) .648(**) 1 .586(**) .511(**) .814(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000 .000
Gaya_4
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.525(**) .491(**) .668(**) .586(**) 1 .661(**) .814(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000 .000
Gaya_5
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.422(**) .514(**) .585(**) .511(**) .661(**) 1 .762(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 . .000
Gaya_6
N 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.779(**) .796(**) .858(**) .814(**) .814(**) .762(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
Total_Gaya
N 100 100 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Mengelola Stres
Correlations
Stres_1 Stres_2 Stres_3 Stres_4 Stres_5 Stres_6 Stres_7 Total_stres
PearsonCorrelation
1 .348(**) .165 .270(**) .181 .173 .145 .525(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .101 .007 .071 .085 .151 .000
Stres_1
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.348(**) 1 .272(**) .304(**) .278(**) .366(**) .366(**) .657(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .006 .002 .005 .000 .000 .000
Stres_2
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.165 .272(**) 1 .276(**) .440(**) .147 .225(*) .613(**)
Sig. (2-tailed) .101 .006 . .006 .000 .143 .025 .000
Stres_3
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.270(**) .304(**) .276(**) 1 .413(**) .165 .134 .563(**)
Sig. (2-tailed) .007 .002 .006 . .000 .100 .183 .000
Stres_4
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.181 .278(**) .440(**) .413(**) 1 .337(**) .396(**) .724(**)
Sig. (2-tailed) .071 .005 .000 .000 . .001 .000 .000
Stres_5
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.173 .366(**) .147 .165 .337(**) 1 .510(**) .608(**)
Sig. (2-tailed) .085 .000 .143 .100 .001 . .000 .000
Stres_6
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.145 .366(**) .225(*) .134 .396(**) .510(**) 1 .640(**)
Sig. (2-tailed) .151 .000 .025 .183 .000 .000 . .000
Stres_7
N 100 100 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.525(**) .657(**) .613(**) .563(**) .724(**) .608(**) .640(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
Total_stres
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tingkat percaya diri
Correlations
PD_1 PD_2 PD_3 PD_4 PD_5 PD_6 PD_7 Total_PD
PearsonCorrelation
1 .319(**) .272(**) .364(**) .251(*) .289(**) .417(**) .653(**)
Sig. (2-tailed) . .001 .006 .000 .012 .004 .000 .000
PD_1
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.319(**) 1 .182 .250(*) .361(**) .261(**) .286(**) .620(**)
Sig. (2-tailed) .001 . .071 .012 .000 .009 .004 .000
PD_2
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.272(**) .182 1 .420(**) .198(*) .290(**) .474(**) .634(**)
Sig. (2-tailed) .006 .071 . .000 .049 .003 .000 .000
PD_3
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.364(**) .250(*) .420(**) 1 .110 .413(**) .448(**) .639(**)
Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 . .276 .000 .000 .000
PD_4
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.251(*) .361(**) .198(*) .110 1 .232(*) .312(**) .559(**)
Sig. (2-tailed) .012 .000 .049 .276 . .020 .002 .000
PD_5
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.289(**) .261(**) .290(**) .413(**) .232(*) 1 .513(**) .640(**)
Sig. (2-tailed) .004 .009 .003 .000 .020 . .000 .000
PD_6
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.417(**) .286(**) .474(**) .448(**) .312(**) .513(**) 1 .756(**)
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .002 .000 . .000
PD_7
N 100 100 100 100 100 100 100 100PearsonCorrelation
.653(**) .620(**) .634(**) .639(**) .559(**) .640(**) .756(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
Total_PD
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Motivasi Kerja
Correlations
Motivasi_1 Motivasi_2 Motivasi_3 Motivasi_4 Motivasi_5 Total_motivasi
PearsonCorrelation
1 .484(**) .462(**) .290(**) .422(**) .744(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .003 .000 .000
Motivasi_1
N 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.484(**) 1 .412(**) .141 .497(**) .756(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .163 .000 .000
Motivasi_2
N 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.462(**) .412(**) 1 .203(*) .355(**) .694(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .043 .000 .000
Motivasi_3
N 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.290(**) .141 .203(*) 1 .201(*) .471(**)
Sig. (2-tailed) .003 .163 .043 . .045 .000
Motivasi_4
N 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.422(**) .497(**) .355(**) .201(*) 1 .772(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .045 . .000
Motivasi_5
N 100 100 100 100 100 100
PearsonCorrelation
.744(**) .756(**) .694(**) .471(**) .772(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
Total_motivasi
N 100 100 100 100 100 100
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Gaya kepemimpinanCase Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.890 6
Kemampuan Mengelola Stres
Case Processing Summary
N %
Valid 100 100.0
Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.729 7
Tingkat Kepercayaan Diri
Case Processing Summary
N %
Valid 100 100.0
Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.757 7
Motivasi Kerja
Case Processing Summary
N %
Valid 100 100.0
Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.725 5
Regression
Descriptive Statistics
MeanStd.
Deviation N
motivasi kerja 19.81 3.401 100gaya kepemimpinan 14.29 6.431 100kemampuan mengelola stres 28.62 3.923 100
tingkat percaya diri 29.81 3.797 100
Correlations
motivasikerja
gayakepemimpinan
kemampuanmengelola
stres
tingkatpercaya
diri
PearsonCorrelation
motivasi kerja1.000 -.489 .543 .488
gaya kepemimpinan -.489 1.000 -.299 -.301kemampuanmengelola stres
.543 -.299 1.000 .731
tingkat percaya diri .488 -.301 .731 1.000Sig. (1-tailed) motivasi kerja . .000 .000 .000
gaya kepemimpinan .000 . .001 .001kemampuanmengelola stres
.000 .001 . .000
tingkat percaya diri .000 .001 .000 .N motivasi kerja 100 100 100 100
gaya kepemimpinan 100 100 100 100kemampuanmengelola stres
100 100 100 100
tingkat percaya diri 100 100 100 100
Variables Entered/Removed(b)
Model
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
1 tingkatpercaya
diri, gayakepemim
pinan,kemampu
anmengelola stres(a)
. Enter
a All requested variables entered.b Dependent Variable: motivasi kerja
Model Summary(b)
Model R R Square
AdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate Durbin-Watson
1 .648(a) .420 .402 2.630 1.245
a Predictors: (Constant), tingkat percaya diri, gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stresb Dependent Variable: motivasi kerja
ANOVA(b)
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression 481.508 3 160.503 23.209 .000(a)Residual 663.882 96 6.915Total 1145.390 99
a Predictors: (Constant), tingkat percaya diri, gaya kepemimpinan, kemampuan mengelola stresb Dependent Variable: motivasi kerja
Coefficients(a)
a Dependent Variable: motivasi kerja
Collinearity Diagnostics(a)
a Dependent Variable: motivasi kerja
Casewise Diagnostics(a)
CaseNumber
Std.Residual
motivasikerja
PredictedValue Residual
1 .269 22 21.29 .7072 .050 22 21.87 .1303 .727 23 21.09 1.9114 1.529 23 18.98 4.0205 -.428 21 22.13 -1.1266 -.789 20 22.07 -2.0747 .387 23 21.98 1.017
ModelUnstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
CollinearityStatistics
BStd.
Error BetaToleran
ce VIF
1 (Constant)10.376 2.563
4.049
.000
gaya kepemimpinan-.184 .043 -.347
-4.22
7.000 .896 1.116
kemampuan mengelolastres
.295 .099 .3402.96
2.004 .459 2.179
tingkat percaya diri.122 .103 .136
1.183
.240 .458 2.181
Model Dimension EigenvalueCondition
Index Variance Proportions
(Constant)
gayakepemimpinan
kemampuanmengelola
stres
tingkatpercaya
diri
1 1 3.836 1.000 .00 .01 .00 .002 .152 5.031 .00 .75 .01 .003 .008 22.337 .94 .24 .26 .054 .005 29.186 .05 .01 .73 .94
8 .155 23 22.59 .4079 .129 21 20.66 .34010 .096 22 21.75 .25211 .292 22 21.23 .76912 -.112 21 21.29 -.29313 1.137 23 20.01 2.98914 -.584 20 21.54 -1.53715 .351 22 21.08 .92416 .066 20 19.83 .17317 .823 25 22.84 2.16418 -.172 21 21.45 -.45419 .238 22 21.37 .62720 1.176 21 17.91 3.09321 1.284 21 17.62 3.37722 .873 25 22.70 2.29623 1.060 21 18.21 2.78824 -.196 21 21.52 -.51625 .568 20 18.51 1.49326 -.056 21 21.15 -.14827 .230 22 21.39 .60628 1.556 22 17.91 4.09329 .321 23 22.16 .84430 1.098 25 22.11 2.88731 .622 25 23.36 1.63632 -.076 21 21.20 -.20033 .549 24 22.56 1.44334 .110 22 21.71 .29035 .827 25 22.83 2.17436 .803 25 22.89 2.11237 -.588 22 23.55 -1.54738 .780 25 22.95 2.05239 .265 24 23.30 .69640 -.096 23 23.25 -.25341 .218 24 23.43 .57442 -.239 19 19.63 -.62943 -.097 20 20.25 -.25444 .353 21 20.07 .92745 .072 22 21.81 .19046 .234 22 21.38 .61747 -.014 21 21.04 -.03748 -3.068 11 19.07 -8.06849 -3.504 13 22.21 -9.21450 -2.222 14 19.84 -5.84351 -2.384 14 20.27 -6.27052 -.076 18 18.20 -.19953 .739 21 19.06 1.943
54 -.141 18 18.37 -.37055 -.609 17 18.60 -1.60056 .366 18 17.04 .96457 -.132 18 18.35 -.34758 -.946 15 17.49 -2.48859 -1.794 12 16.72 -4.71860 -.854 15 17.25 -2.24561 -.421 15 16.11 -1.10862 .608 18 16.40 1.60063 2.597 22 15.17 6.83064 .342 19 18.10 .90065 -.992 17 19.61 -2.60866 -.159 21 21.42 -.41867 -2.778 14 21.31 -7.30768 -.942 18 20.48 -2.47669 -.155 19 19.41 -.40770 .099 16 15.74 .26271 -1.038 14 16.73 -2.72872 -.138 16 16.36 -.36473 -.404 16 17.06 -1.06274 .169 18 17.56 .44575 -.983 16 18.58 -2.58476 1.560 23 18.90 4.10377 -.740 18 19.95 -1.94778 .101 19 18.73 .26579 .792 21 18.92 2.08280 .834 20 17.81 2.19381 -.572 18 19.51 -1.50582 -.073 19 19.19 -.19283 -.279 18 18.73 -.73384 1.047 21 18.25 2.75485 1.921 21 15.95 5.05286 -1.608 9 13.23 -4.22987 -1.706 10 14.49 -4.48788 .573 20 18.49 1.50689 -.612 19 20.61 -1.61190 -1.184 16 19.11 -3.11491 .482 21 19.73 1.26892 .506 22 20.67 1.33093 .162 19 18.57 .42694 .955 20 17.49 2.51295 .131 20 19.65 .34696 .176 21 20.54 .46297 -.270 20 20.71 -.71198 -.297 20 20.78 -.78199 .382 20 19.00 1.005
100 .738 20 18.06 1.940
a Dependent Variable: motivasi kerja
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum MeanStd.
Deviation N
Predicted Value 13.23 23.55 19.81 2.205 100Std. Predicted Value -2.984 1.695 .000 1.000 100Standard Error ofPredicted Value
.288 1.334 .498 .171 100
Adjusted PredictedValue
13.21 23.61 19.80 2.228 100
Residual -9.214 6.830 .000 2.590 100Std. Residual -3.504 2.597 .000 .985 100Stud. Residual -3.547 2.946 .002 1.015 100Deleted Residual -9.446 8.786 .010 2.756 100Stud. DeletedResidual
-3.786 3.073 -.003 1.040 100
Mahal. Distance .195 24.473 2.970 3.594 100Cook's Distance .000 .621 .017 .066 100Centered LeverageValue
.002 .247 .030 .036 100
a Dependent Variable: motivasi kerja
Charts
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
25
30
Fre
qu
en
cy
Mean = 2.02E-16Std. Dev. = 0.985N = 100
Dependent Variable: motivasi kerja
Histogram
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Exp
ecte
dC
um
Pro
b
Dependent Variable: motivasi kerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ressio
nS
tud
en
tized
Resid
ual
Dependent Variable: motivasi kerja
Scatterplot
Tabel F
Df2 Df1
1 2 3 4 5 6
70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231
71 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.229
72 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.227
73 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.226
74 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.224
75 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.222
76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.220
77 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.219
78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.217
79 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.216
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214
81 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 2.213
82 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 2.211
83 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324 2.210
84 3.955 3.105 2.713 2.480 2.323 2.209
85 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 2.207
86 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 2.206
87 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319 2.205
88 3.949 3.100 2.708 2.475 2.318 2.203
89 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 2.202
90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.201
91 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.200
92 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.199
93 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.198
94 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.197
95 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.196
96 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.195
97 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.194
98 3.938 3.089 2.697 2.464 2.307 2.193
99 3.937 3.088 2.696 2.463 2.306 2.192
100 3.936 3.087 2.695 2.463 2.305 2.191
Sumber: Function Statistical Microsoft Excel