kepemimpinan
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
KEPEMIMPINAN(LEADERSHIP)
DAN
PEMIMPIN(LEADER)
By : Indah Agustina S
PENTING !!!Karena :1.Tanpa kepemimpinan suatu organisasi adalah orang2 dan mesin2 yang kacau balau2.Mampu mengubah sesuatu yang potensial menjadi kenyataan [Davis dalam SUPD]3.Dalam dunia dinamis kita membutuhkan pemimpin untuk menentang status quo, menciptakan visi masa depan, dan mengilhami anggota organisasi agar bersedia mencapai visi itu. [ROBS]
Pentingkah Kepemimpinan ?
Pengertian Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan kata dasar “pimpin” : bimbing atau tuntun,
kata kerja “memimpin” : membimbing atau menuntun.
Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) yaitu perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin.
BEBERAPA DEFINISI KEPEMIMPINAN
PROSES MEMPENGARUHI SEKELOMPOK ORANG MAU BEKERJA DGN SUNGGUH-SUNGGUH UNTUK MERAIH TUJUAN KELOMPOK [KOONTZ & O’DONNEL]
2. KEMAMPUAN UTK MENGAJAK ORANG LAIN MENCAPAI TUJUAN YG SUDAH DITENTUKAN DGN PENUH SEMANGAT [DAVIS, 1977]
3. MEMPENGARUHI ORANG LAIN UTK LEBIH BERUSAHA MENGA RAHKAN TENAGA - DLM TUGASNYA ATAU MERUBAH TINGKAH LAKU MEREKA [WEXLEY & YUKI, 1977]4. PADA DASARNYA MERUPAKAN POLA HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU-INDIVIDU YANG MENGGUNAKAN WEWENANG DAN PENGARUHNYA THD KELOMPOK ORANG AGAR BEKERJA BERSAMA-SAMA UTK MENCAPAI TUJUAN [FIEDLER, 1967]
DARI BEBERAPA DEFINISI TSB DI ATAS TERLIHAT BAHWA :
ADA BEBERAPA UNSUR YANG MENDASARI
KEMAMPUAN MEMPENGARUHI ORANG LAIN [KELOMPOK / BAWAHAN] : HUB. SEARAH
KEMAMPUAN MENGARAH KAN–MEMO- TIVASI TINGKAH LAKU ORANG LAIN- KELOM POK : SALING PENGARUH HUB. TIMBAL BALIK
ADANYA UNSUR KERJA SAMA UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN
SIFAT DASAR KEPEMIMPINAN
KECAKAPAN MEMAHAMI INDIVIDU KEMAMPUAN MENGGUGAH SEMANGAT KEMAMPUAN MELAKUKAN TINDAKAN
PENDAPAT LAIN PERSEPSI SOSIAL [SOCIAL PERCEPTION] KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK [ABILITY IN ABSTRACT THINKING] KESTABILAN EMOSI [EMOTIONAL STABILITY]
FUNGSI KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN SBG PROSES INTERAKSI ANTARA MANUSIA BERSUMBER DARI SESEORANG YANG BERANI DAN BERSEDIA TAMPIL MEMPELOPORI DAN MENGAJAK ORANG LAIN BERBUAT SESUATU MELALUI KERJASAMA BERADA ADA DI DEPAN – PEMIMPIN AKAN MENJADI PANUTAN – SIKAP DAN PERILAKUNYA DITELADANI MAMPU BERADA DI TENGAH ORANG YANG DIPIM- PINNYA – BEKERJASAMA UNTUK MEWUJUDUKAN KEGIATAN BERSAMA BERADA DI BELAKANG – BERFUNGSI MEMBERI DORONGAN
MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan mendesak kekuasaannya kepada bawahan.
LAISSEZ FAIRE
Adalah pemimpin pemimpin yang bersikap tengah antara memaksakan kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan
DEMOKRATIS
Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan.
SITUASIONAL
Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus memberi kebebasan kepada bawahan
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
• Tanpa musyawarah• Tidak mau menerima saran dari bawahan• Mementingkan diri sendiri dan kelompok• Selalu memerintah• Memberikan tugas mendadak• Cenderung menyukai bawahan “ABS”• Memaksakan kehendak• Setiap keputusan tidak dapat dibantah• Kekuasaan mutlak ada pada pimpinan• Hubungan dengan bawahan kurang
harmonis
• Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan
• Kurang percaya pada anak buah• Kurang memberi dorongan semangat
kerja bawahan• Kurang mawas diri• Selalu tertutup• Suka mengancam• Kurang menghiraukan usulan bawahan• Ada rasa bangga bila bawahannya takut• Tidak suka bawahannya maju dan
berkembang• Kurang adanya rasa kekeluargaan• Senang sanjungan
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN LAISSEZ FAIRE
• Pemimpin bersikap pasif• Semua target diberikan kepada
bawahan• Tidak tegas• Kurang memperhatikan
kekurangan dan kelebihan bawahan
• Percaya kepada bawahan• Pelaksanaan pekerjaan tidak
terkendali• Mudah dibohongi bawahan• Pemimpin kurang kreatif
• Kurang mawas diri• Perencanaan dan tujuan kurang
jelas• Bawahan merasa sebagai orang
yang berkuasa• Kurang memberikan dorongan
pada bawahan• Rasa tanggungjawab kurang• Kurang berwibawa• Menjungjung tinggi hak asasi• Menghargai pendapat bawahan• Kurang bermusyawarah
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
• Pendapat terfokus pada hasil musyawarah
• Tenggang rasa• Memberi kesempatan mengembangkan
karir bawahan• Selalu menerima kritik dari bawahan• Menciptakan suasana kekeluargaan• Mengetahui kekurangan dan kelebihan
bawahan• Komunikatif dengan bawahan• Partisipatif dengan bawahan• Tanggap terhadap situasi• Tidak mementingkan diri sendiri• Selalu mawas diri
• Senang kepada bawahan yang kreatif dan inovatif• Mau menerima usulan atau pendapat bawahan• Lapang dada dan terbuka• Mendorong bawahan untuk mencapai hasil baik• Tidak sombong• Menghargai pendapat bawahan• Mau membimbing bawahan• Tidak mudah putus asa• Percaya pada bawahan• Tidak ada jarak dengan bawahan• Adil dan bijaksana• Suka bermusyawarah• Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan
selalu mendahulukan hal-hal yang lebih penting
CIRI-CIRI KEPEMIMPINANSITUASIONAL
• Supel / luwes• Berwawasan luas• Mudah menyesuaikan dengan
lingkungan• Mampu menggerakan bawahan• Bersikap keras pada saat tertentu• Berprinsip dan konsisten terhadap
suatu masalah• Mempunyai tujuan yang jelas• Bersikap terbuka • Mau membantu memecahkan
permasalahan bawahan• Mengutamakan suatu kekeluargaan• Ada komunikasi baik satu arah/dua
arah
• Mengutakan produktifitas kerja• Bertanggungjawab terhadap masalah
yang dihadapinya• Bawahan diberi kesempatan untuk
mengutarakan pendapat• Mengutamakan kontrol• mengetahui kelebihan dan
kekurangan bawahan• mengutamakan kepentingan
bersama• Mempunyai ketegasan dalam situasi
dan kondisi tertentu• Mau menerima saran dan kritik dari
bawahan
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seorang pemimpin perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni:
a. Kemampuan analitis (analytical skills) : kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) :kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills) : kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
SUMBER DAYA KEKUATAN KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF1. MAMPU MEMUTUSKAN/MEMECAHKAN MASALAH2. MAMPU MERENCANAKAN/MENETAPKAN PRIORITAS3. MAMPU MEMOTIVASI4. MAMPU BERKOMUNIKASI5. MAMPU MELAKUKAN PRESENTASI/PIDATO6. MAMPU MENGAJAR/MENTRANSFER PENGETAHUAN7. MAMPU MENANGANI KOMFLIK8. MAMPU MEMBIMBING
PEMIMPIN (LEADER)
• PEMIMPIN ADALAH ORANG YANG MEMILIKI KELEBIHAN SEHINGGA DIA MEMPUNYAI KEKUASAAN DAN KEWIBAWAAN UNTUK MENGGERAKKAN, MENGERAHKAN, DAN MEMBIMBING BAWAHAN.
• DALAM PENGERTIAN LEBIH LUAS PEMIMPIN ADALAH SESEORANG YANG MEMIMPIN DENGAN JALAN MEMPRAKARSAI TINGKAH LAKU SOSIAL DENGAN MENGATUR, MENUNJUKKAN, MENGORGANISIR DAN MENGONTROL USAHA ORANG LAIN.
PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER
PEMIMPIN1. Pokok pekerjaan mempengaruhi orang2. Perencanaan berdasarkan visi3. Daya pengaruh pada personal power4. Bawahan mengolah sendiri5. Pengarahan dan pengendalian menggunakan
inspirasi6. Berurusan dengan inovasi / perubahan7. Berusaha melakukan
peningkatan/pengembangan8. Berorientasi pada manusianya9. Berkaitan dengan tugas jk.panjang dan strategis10. What and why ?11. Membangun komitmen12. Mengurusi perubahan13. Menetapkan arah tujuan14. Melakukan persamaan pandangan dr orang lain.
MANAJER1. Pokok pekerjaan mengola sumber daya2. Perencanaan berdasar usaha3. Daya pengaruh mengandalkan position power4. Bawahan dikendalikan5. Pengarahan dan pengendalian menggunakan
standar6. Berurusan dengan ketatalaksanaan/ketertiban7. Menjaga/meningkatkan yang ada dengan baik8. Berorientasi pada sistem/peraturan9. Berkaitan dengan tugas jk.pendek dan
operasional10. Bagaimana ?11. Menegakan aturan12. Mengurusi kompleksitas13. Menyusun anggaran14. Mengembangkan kapasitas untuk
merealisasikan rencana
Seorang pemimpin biasanya seorang manager, dan seorang manager bekum tentu seorang pemimpin
FUNGSI PEMIMPIN [Kadarman & Udayana,1991]
FUNGSI PEMECAHAN MASALAH
FUNGSI SOSIAL
MENETAPKAN VISI [MAKNA, MISI,SASARAN ATAU AGENDA [Kotter,1990]
MENGIMPLEMENTASIKAN VISI [Locke, et.al, 1991]
TEORITEORIGENETIKGENETIK
SOSIAL SOSIAL
EKOLOGIK EKOLOGIK
KONTIGENSI/TIGA DIMENSIKONTIGENSI/TIGA DIMENSI
Berpendapat bahwa, pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk [Leaders are born and not made]
Berpendapat bahwa, pemimpin itu dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]
Seseorang akan menjadi pemimpin yang baik manakala mempunyai bakat untuk itu [genetik]. Bakat tersebut dikembangkan lewat : pendidikan, latihan, dan pengalaman.
Ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkem-bangan seseorang menjadi pemimpin: Bakat kepemimpinan yang dimilikinya
Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP
• TERUS BELAJAR• BERORIENTASI PADA PELAYANAN• MEMANCARKAN ENERGI POSITIF• MEMPERCAYAI ORANG LAIN• HIDUP SEIMBANG• MELIHAT HIDUP SEBAGAI SUATU PETUALANGAN• SINERGISTIK• BERLATIH UNTUK MEMPERBAIKI DIRI
HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN
1. MEMOTIVASI DIRI
2. KEMAMPUAN BERBICARA DIMUKA UMUM
3. PEMAHAMAN TEKNIK/ALAT KENDALI MUTU
4. KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN SYSTEM
5. TRANSFER PENGETAHUAN KEPADA BAWAHAN
6. MEMOTIVASI BAWAHAN
7. MENGENALI KARAKTERISTIK BAWAHAN
8. KEINGINAN MENGETAHUI PERKEMBANGAN
9. KEINGINAN MELAKUKAN PERUBAHAN/PERBAIKAN
10. SIKAP MENTAL
11. CITRA DIRI
BAGAIMANA PEMIMPIN MEMPENGARUHI BAWAHAN/ANGGOTA
MEMBERIKAN GAMBARAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK MEMBERIKAN PERINTAH MEMBERIKAN IMBALAN MELIMPAHKAN WEWENANG MEMBERI PENGHARGAAN MEMBERI KEDUDUKAN MEMBUJUK MENGAJAK MEMBERI KESEMPATAN BERPERAN MEMBERI MOTIVASI MEMBERIKAN ARAH MENDORONG KEMAJUAN MENCIPTAKAN PERUBAHAN MEMBERIKAN ANCAMAN, HUKUMAN DLL
THANK U
• status quo seharusnya di artikan sebagai 'mempertahankan sistem atau tatanan lama yang sudah melekat selama kurun waktu yang panjang'.