kepedulian dan pengetahuan pelaku usaha...

34
i KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA MENGENAI GREEN ACCOUNTING (Studi Kasus pada Usaha Tahu di Kota Salatiga) Oleh: THOMAS THOMY CHRISTYAWAN NIM : 232010030 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Upload: hoangcong

Post on 24-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

i

KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU

USAHA MENGENAI GREEN ACCOUNTING

(Studi Kasus pada Usaha Tahu di Kota Salatiga)

Oleh:

THOMAS THOMY CHRISTYAWAN

NIM : 232010030

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan – Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari
Page 3: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari
Page 4: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52 -60

:(0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia

Salatiga 50711 - Indonesia

Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : THOMAS THOMY CHRISTYAWAN

N I M : 232010030

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja:

Judul : KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU

USAHA MENGENAI GREEN ACCOUNTING(Studi

Kasus pada Usaha Tahu Di Kota Salatiga)

Pembimbing : LIKE SOEGIONO, SE., M.Si

Tanggal di uji :

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan

orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat

atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan

pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau

meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi

sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 4 Januari 2014

Yang memberi pernyataan

THOMAS THOMY CHRISTYAWAN

Page 5: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

iii

KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU

USAHA MENGENAI GREEN ACCOUNTING

(Studi Kasus pada Usaha Tahu di Kota Salatiga)

Oleh:

THOMAS THOMY CHRISTYAWAN

NIM : 232010030

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Disetujui oleh :

LIKE SOEGIONO, SE., M.Si

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 6: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

iv

ABSTRACT

Tofu industry business activities produce products and wastes, one of it is liquid

waste. Some the business owners have minimum level of environmental awareness

for managing waste, causing dispose carelessly. This research examines the

awareness and knowledge of green accounting in small and medium tofu

businesses in Salatiga in 2013. This research conducted in Salatiga with the

object of tofu business owners who incorporated PRIMKOPTI HANDAYANI

Salatiga in 2012. The data collection method is undertaken by interview and

distributing questionnaires for tofu business owners.

From this study can be viewed that the results of the questionnaire showed

that the businesses people concerned with environmental costs. They agreed if

there is an obligation for paying environmental cost.

Keywords :green accounting, environment cost

Page 7: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

v

SARIPATI

Kegiatan usaha yang dilakukan industri tahu akan menghasilkan produk

dan limbah, salah satunya limbah cair. Minimnya tingkat kepedulian lingkungan

yang dimiliki pelaku bisnis untuk mengelola limbah secara baik menyebabkan

mereka membuang limbah sembarangan. Penelitian ini mengkaji tentang

kepedulian dan pengetahuan green accounting dalam usaha kecil menengah tahu

di kota Salatiga pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan di kota Salatiga dengan

objek penelitian pada pelaku bisnis tahu yang tergabung dalam PRIMKOPTI

HANDAYANI Salatiga tahun 2012. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara dan penyebaran kuesioner pada pemilik usaha.

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data kuesioner

menunjukkan pelaku bisnis peduli dengan biaya lingkungan. Mereka setuju bila

diwajibkan untuk membayar biaya lingkungan karena bila lingkungan bersih

maka mereka merasa nyaman.

Kata kunci :green accoounting, biaya lingkungan

Page 8: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat, penyertaan dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan kertas kerja ini.

Kertas kerja inidapat terselesaikan atas bantuan dari pihak-pihak yang

telah memberikan dukungan dan dorongan bagi penulis. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Frederikus Tri Horo Bekti dan Christina Apri Windari selaku orang tua dan

seluruh keluarga penulis yang tak henti-hentinya memberikan bantuan dan

doa sehingga penulis bisa menyelesaikan kertas kerja ini.

2. Ibu Like Soegiono SE,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

selalu memberi nasehat, arahan dan petunjuk kepada penulis.

3. Seluruh pengajar dan staff pegawai FEB UKSW yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi.

4. PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga beserta rekanan yang telah

memberikan informasi guna terselesaikannya kertas kerja ini.

5. Orangtua, kakak dan adikku. yang selalu memberikan segenap kasih sayang,

cinta, nasehat, motivasi dan doa

6. Sahabat penulis selama berkuliah, baik yang sudah lulus maupun yang masih

berjuang, Chiquita, Jenifer, Joko, Pipien, Rienda, serta teman-teman yang

tidak dapat saya sebut satu persatu. Terima kasih atas persahabatan, masukan

dan kebersamaan selama ini.

Page 9: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

vii

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas

semua bantuannya.

Salatiga, 4Januari 2014

Penulis

Page 10: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

SARIPATI .............................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

2. KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 4

2.1 Green Accounting ......................................................................................... 4

2.2 Biaya Lingkungan .................................................................................... 4

3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 5

3.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data.............................................. 5

3.2 Definisi Operasional Kepedulian dan Pengetahuan ...................................... 8

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 10

Deskriptif Responden ........................................................................................ 10

4.1 Preferensi Kepentingan ............................................................................... 11

4.2 Kepedulian Lingkungan Hidup .............................................................. 12

4.3 Kesadaran Biaya Lingkungan................................................................. 13

4.4 Pengetahuan Biaya ................................................................................. 15

4.5 Pengetahuan Biaya Lingkungan ............................................................. 16

4.6 Gaya Pengeluaran Idividu ...................................................................... 17

5. PENUTUP..................................................................................................... 18

5.1 KESIMPULAN dan SARAN ...................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

Page 11: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskriptif responden ............................................................................... 10

Tabel 2. Preferensi kepentingan ............................................................................ 12

Tabel 3. Kepedulian lingkungan hidup ................................................................. 13

Tabel 4. Kesadaran biaya lingkungan ................................................................... 14

Tabel 5. Pengetahuan biaya................................................................................... 15

Tabel 6. Pengetahuan biaya lingkungan................................................................ 16

Tabel 7. Gaya pengeluaran individu ..................................................................... 17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 20

Lampiran 2 Responden Penelitian ........................................................................ 22

Page 12: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

1

1. PENDAHULUAN

Aktivitas produksi suatu usaha secara umum akan menghasilkan produk

dan limbah. Limbah hasil produksi, semestinya ketika akan masuk dalam tahap

pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

lingkungannya (bebas dari unsur zat-zat berbahaya). Salah satu industri yang juga

menghasilkan limbah adalah industri tahu. Industri tahu dijadikan sebagai objek

penelitian karena industri tahu merupakan salah satu industri penyumbang emisi

yang signifikan. Jumlah industri tahu di Indonesia mencapai 84.000 unit usaha.

Dengan kapasitas produksi lebih dari 2,56 juta ton per tahun, industri tahu

ini memproduksi limbah cair sebanyak 20 juta meter kubik per tahun dan

menghasilkan emisi sekitar 1 juta ton CO2 ekivalen. Sebanyak 80 persen industri

tahu berada di Pulau Jawa. Dengan demikian emisi yang dikeluarkan pabrik tahu

di Jawa mencapai 0,8 juta ton CO2 ekivalen.( Deputi Analisis Kebutuhan Iptek

pada Deputi Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Kementerian Ristek Eddy

Prihantoro). Skala usaha dalam industri tahu, sebagian besar adalah kecil dan

menengah, demikian juga di Kota Salatiga. Limbah industri tahu berupa limbah

padat dan cair. Limbah padat pada umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Industri tahu membutuhkan air untuk melakukan proses sortasi, perendaman,

pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan, dan penyaringan.

Kemudian, air buangan dari proses tersebut yang dinamakan limbah cair. Limbah

yang dibuang langsung ke sungai tanpa pengelolaan lebih akan memberikan

dampak negatif seperti polusi air, bau tidak enak, sumber penyakit dan kematian

makhluk hidup dalam air. Memang tidak menyalahi aturan ketika pabrik-pabrik

Page 13: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

2

itu membuang limbah cair ke sungai sepanjang tidak membahayakan lingkungan

atau setelah diolah dengan benar. Tapi pada praktiknya industri tahu membuang

limbah cair langsung ke sungai tanpa pengelolaan yang baik.

Jumlah industri tahu di Kota Salatiga berdasarkan data dari Primkopti

Handayani Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 63 tempat usaha. Seluruh industri

tahu yang tercatat merupakan usaha skala kecil dan menengah (UKM). Syarif

Hasan menyatakan dari puluhan juta UKM itu saat ini mewakili lebih dari 90

persen bisnis di Indonesia dan memberikan kontribusi sebesar 57 persen pada

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99

tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang

berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan

usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak

sehat”. Pengelolaan produksi masih menggunakan teknologi sederhana. Demikian

juga untuk pengelolaan manajemen usaha. Sehingga untuk pengelolaan limbah

juga belum menjadi bagian yang dikelola dengan baik oleh masing-masing

pengelola usaha tahu tersebut. Kesadaran dan kepedulian atas pengelolaan limbah

inilah yang menjadi salah satu dasar penerapan konsep green accounting.

Konsep green accounting sebenarnya sudah mulai berkembang sejak

tahun 1970-an di Eropa. Di Indonesia green accounting merupakan istilah yang

baru dalam kegiatan bisnis. Belum banyak pelaku bisnis yang mengetahui konsep

green accounting yang merupakan bagian dari akuntansi lingkungan. Akuntansi

lingkungan (Environmental Accounting atau EA) merupakan istilah yang

berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan (environmental cost) ke dalam

Page 14: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

3

praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Tujuan akuntansi

lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi

mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. Akuntansi lingkungan

merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan ke

dalam praktik akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan

adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan maupun non-keuangan yang harus

ditanggung sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.

Berdasarkan kondisi tersebut penelitian ini mengangkat persoalan sebagai

berikut : 1) Apakah pelaku bisnis (UKM) di Kota Salatiga peduli dengan

lingkungan? dan 2) Apakah pelaku bisnis (UKM) juga memiliki pengetahuan

mengenai konsep greeen accounting dan konsep biaya lingkungan? Hasil dari

penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai kepeduliaan pelaku bisnis terhadap

lingkungan dan pengetahuan tentang green accounting. Manfaat penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat kepada pelaku bisnis di kota Salatiga tentang

pengetahuan green accounting dan konsep biaya lingkungan. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan gambaran nyata bagi

kalangan akedemisi mengenai perkembangan green accounting dan biaya

lingkungan di Indonesia. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai sarana untuk

memahami konsep green accounting dan biaya lingkunghan di Indonesia terutama

di kota Salatiga, Jawa Tengah. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah

wawasan tentang green accounting dan biaya lingkungan .

Page 15: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

4

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Green Accounting

Istilah, green accounting (akuntansi hijau), adalah suatu paradigma baru

dalam bidang akuntansi yang mengajurkan bahwa fokus dari proses akuntansi

tidak hanya tertuju pada transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan laba atau

rugi suatu entitas korporasi, melainkan juga pada transaksi –transaksi atau

peristiwa dalam lingkungan. Artinya fokus dari proses akuntansi hijau pada

transaksi atau peristiwa keuangan, sosial, dan lingkungan sehingga pelaporannya

berisi informasi keuangan, sosial, dan lingkungan (Lako, 2012).

Istilah lain yang terkait dengan green accounting adalah environmental

accounting sebagaimana yang ditegaskan oleh Yakhou dan Vernon dalam Susilo

(2008) yakni penyediaan informasi pengelolaan lingkungan untuk membantu

manajemen dalam memutuskan harga, mengendalikan overhead dan pelaporan

informasi lingkungan kepada publik.

Ikhsan dalam Paranoan (2010), akuntansi lingkungan didefinisikan sebagai

pencegahan, pengurangan, dan atau penghindaran dampak terhadap lingkungan,

bergerak dari beberapa kesempatan, dimulai dari beberapa perbaikan kembali

kejadian-kejadian yang menimbulkan bencana atas kegiatan-kegiatan tersebut.

2.2 Biaya Lingkungan

Biaya lingkungan pada dasarnya berhubungan dengan biaya produk,

proses, sistem atau fasilitas penting untuk pengambilan keputusan manajemen

Page 16: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

5

yang lebih baik. Biaya lingkungan mencakup dari seluruh biaya-biaya paling

nyata (seperti limbah) mengukur ketidakpastian. Definisi biaya lingkungan

menurut Enviromental Protection Agency (EPA) antara lain : 1) biaya lingkungan

meliputi biaya-biaya dari langkah yang diambil, atau yang harus diambil untuk

mengatur dampak-dampak lingkungan terhadap aktifitas perusahaan dalam cara

pertanggungjawaban lingkungan, seperti halnya biaya lain yang dikemudikan

dengan tujuan-tujuan lingkungan dan keinginan perusahaan, 2) biaya lingkungan

meliputi biaya internal dan eksternal dan berhubungan dengan seluruh biaya-

biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kerusakan lingkungan dan

pelindungan.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

Di dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaku

usaha yang berada di kota Salatiga, Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa hasil kuesioner mengenai

kepedulian lingkungan dan pengetahuan mengenai konsep green accounting

pelaku usaha (UKM) tahu di wilayah kota Salatiga, yang diperoleh melalui

pembagian kuesionar langsung ke responden. Data diperoleh dengan memberikan

kuesioner secara langsung kepada responden dan pada saat itu juga responden

memberikan jawabannya.

Populasi dalam penelitian ini, adalah seluruh pelaku usaha (UKM) tahu

yang ada diseluruh kota Salatiga, Jawa Tengah. Proses pengambilan data melalui

Page 17: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

6

pembagian kuesioner tertutup yang berisi berbagai pertanyaan tentang kesadaran

dan kepedulian lingkungan yang diisi langsung oleh responden. Data diambil

berdasarkan accidental sampling yang diambil dari setiap responden yang

bersedia mengisi kuesioner lalu responden mengisi secara langsung. Setelah

mendapatkan data langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data.

Olah data dilakukan dengan cara memberikan kode (coding) dengan cara

mengubah opini/persepsi responden yang kualitataif menjadi kuantitatif .

Kuesioner ini terdiri dari enam indikator kepentingan yaitu preferensi kepentingan

lingkungan, kepedulian lingkungan hidup, kesadaran biaya lingkungan,

pengetahuan biaya, pengetahuan biaya lingkungan dan gaya pengeluaran individu.

Indikator pertama adalah untuk melihat preferensi kepentingan. Skala

pengukuran untuk preferensi kepentingan diberi angka 1 sampai 6 yang

menunjukkan tingkatan masing-masing indikator. Deskripsi skala adalah sebagai

berikut. Nilai “1” diberikan jika responden menjawab “sangat penting”, nilai “2”

diberikan jika responden menjawab “penting”, nilai “3” diberikan jika responden

menjawab “cukup penting”, nilai “4” diberikan jika responden menjawab “kurang

penting”, nilai “5” jika responden menjawab “tidak penting”, nilai “6” jika

responden manjawab “ sangat tidak penting“.

Untuk 5 indikator berikutnya terdiri dari kepedulian lingkungan hidup,

kesadaran biaya lingkungan, pengetahuan biaya, pengetahuan biaya lingkungan,

dan gaya pengeluaran individu. Skala pengukuran untuk lima indikator tersebut

diberi angka 1 sampai 7. Deskripsi skala adalah sebagai berikut. Nilai “1”

diberikan jika responden menjawab “sangat tidak setuju”, nilai “2” diberikan jika

Page 18: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

7

responden menjawab “tidak setuju”, nilai “3” diberikan jika responden menjawab

“kurang setuju”, nilai “4” diberikan jika responden menjawab “netral”, nilai “5”

jika responden menjawab “cukup setuju”, nilai “6” jika responden manjawab

“setuju“, nilai “7” diberikan jika responden menjawab “sangat setuju”. Data

diambil berdasarkan accidental sampling yang diambil dari setiap responden yang

bersedia mengisi kuesioner lalu responden mengisi secara langsung.

Dalam penelitian ini langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai

berikut.

1. Melakukan skoring terhadap data.

2. Identifikasi urutan preferensi kepentingan.

3. Identifikasi data pada sub pertanyaan kepedulian terhadap lingkungan,

kesadaran biaya lingkungan, pengetahuan biaya, pengetahuan biaya

lingkungan, dan gaya pengeluaran individu.

4. Menganalisis hasil dari setiap identifikasi yang telah dilakukan pada setiap sub

pertanyaan.

5. Mengambil kesimpulan dari setiap hasil analisis yang dilakukan per sub

pertanyaan.

Menurut Hasan, distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-

kelas tertentu (2005: 41). Sedangkan menurut Suharyadi dan Purwanto, distribusi

frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang

menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat

dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori (2003: 25).

Page 19: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

8

Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa

kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data

tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Tujuan distribusi

frekuensi antara lain adalah 1) memudahkan dalam penyajian data, mudah

dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi, 2) memudahkan dalam

menganalisa, menghitung data dan membuat tabel atau grafik

3.2 Definisi Operasional Kepedulian dan Pengetahuan

Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian lingkungan ditunjukkan

dengan adanya peghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan terhadap alam

adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam

juga mencintai kehidupan manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam

haruslah diarahkan agar ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang

mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk

memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan

mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang

menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut.

Nenggala (2007 :173 ) berpendapat bahwa indikator seseorang yang peduli

lingkungan adalah :

1. Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

2. Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat

di sepanjang perjalanan.

Page 20: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

9

3. Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohin, batu-batu, jalan atau

dinding.

4. Selalu membuang sampah pada tempatnya.

5. Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.

6. Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.

7. Menimbun barang-barang bekas.

8. Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.

Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Soekidjo, Notoadmodjo 2003).

Page 21: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

10

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Responden

Penelitian ini dilakukan di Kota Salatiga, dengan obyek UKM (Usaha

Kecil Menengah) tahu yang terdaftar dalam PRIMKOPTI “HANDAYANI”

Salatiga. Kuesioner ini diisi oleh pemilik UKM Tahu maupun pedagang tahu yang

terdaftar dalam PRIMKOPTI Kota Salatiga tahun 2012.

Tabel 1. Deskriptif responden

Variabel Penelitian jumlah %

Jenis Kelamin

Perempuan 35 70%

Laki-laki 15 30%

Total 50 100%

Usia

20-49 tahun 6 12%

50-69 tahun 30 60%

≥70 tahun 14 28%

Total 50 100%

Pendidikan

Tidak Sekolah 2 4%

SR 5 10%

SD 36 72%

SMP 3 6%

SMA 4 8%

Total 50 100%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

Jumlah responden yang berhasil terkumpul hingga batas akhir pengujian

kuesioner adalah 50 responden yang berasal dari berbagai daerah di Kota Salatiga

Diantara 50 responden jumlah responden perempuan ada 35 orang atau 70%,

sedangkan jumlah responden laki-laki ada 15 orang atau hanya 30%. Dilihat dari

usianya anatara usia 20-49 tahun ada 6 orang atau 12%, usia 50-69 tahun ada 30

orang atau 60% dan yang berusia 70 tahun keatas ada 14 orang atau 28%.

Page 22: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

11

Berdasarkan riwayat pendidikan mereka, rata-rata hanya tamatan sekolah dasar

atau sekolah rakyat saja. Hanya sedikit yang berpendidikan SMP atau SMA.

4.1 Preferensi Kepentingan

Tabel menunjukkan dari keenam item pertanyaan yang untuk mengukur

tingkat kepentingan responden. Responden memilih yang sangat penting diberi

nomor 1 dan yang tidak terlalu penting dapat diberikan nomor 6. Bila banyak para

pelaku usaha (UKM) yang mementingkan laba dari kegiatan mereka, ini sangat

berbeda dengan pelaku usaha (UKM) tahu yang rata-rata responden lebih

mementingkan biaya usaha yang rendah dibandingkan omset atau laba,

dikarenakan harga bahan baku utamanya yaitu kedelai terus naik sejak beberapa

bulan lalu sedangkan harga output berdasarkan harga pasar. Jika mereka

mengurangi ukuran tahu menjadi lebih kecil demi menyesuaikan harga bahan

baku, maka konsumen memilih membeli yang lain. Itu sebabnya para pelaku

usaha (UKM) memberikan preferensi kepentingan biaya usaha yang rendah

menjadi yang pertama. Responden juga menambahkan bahwa yang penting dapat

berproduksi dulu, masalah untung atau rugi itu belakangan.

Preferensi kepentingan limbah rata-rata diberi nomor akhir. Ini

dikarenakan tingkat pengetahuan para responden yang sangat minim terhadap

lingkungan, selain itu belum adanya sosialisasi dari pemerintah tentang bahaya

limbah tahu. Selain itu lokasi tempat produksi juga berdekatan langsung dengan

sungai, sehingga memudahkan untuk membuang limbah cair begitu saja tanpa

mempedulikan lingkungan. Banyak diantara mereka berlokasi yang tempat

usahanya berdekatan dengan sungai. Menurut mereka limbah cair yang dibuang

Page 23: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

12

kesungai itu tidak berbahaya dan tidak ada orang yang komplain atau protes

terhadap kegiatan itu. Bahkan menurut mereka membuang limbah cair ke sungai

itu tidak berbahaya.

Tabel 2. Preferensi kepentingan

Kepentingan Sangat

Penting Penting

Cukup

Penting

Kurang

Penting

Tidak

Penting

Sangat

Tidak

Penting

Omset/ Penjualan 0% 2% 4% 20% 46% 28%

Laba 6% 12% 46% 26% 4% 6%

Biaya Usaha Rendah 62% 30% 8% 0% 0% 0%

Kualitas Jasa/Produk 30% 48% 20% 0% 0% 0%

Produk /Jasa Ramah

Lingkungan 2% 8% 20% 52% 18% 0%

Limbah yang tidak

mencemari lingkungan 0% 0% 2% 2% 32% 64%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

4.2 Kepedulian Lingkungan Hidup

Keenam item pertanyan yang digunakan untuk mengukur kepedulian

lingkungan hidup. Hasil menunjukkan bahwa responden peduli terhadap

lingkungan, ditunjukkkan dengan mereka menggunakan bahan yang ramah

lingkungan baik dari peralatan maupun bahan baku. Yang artinya bahan tersebut

aman untuk kesehatan dan tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia.

Peralatan untuk produksi juga masih sederhana. Tempat untuk menampung tahu

terbuat dari kayu bambu yang ramah lingkungan. Mereka sadar bahwa menjaga

lingkungan hidup sama dengan menjaga kelangsungan hidup usaha mereka.

Responden juga mempunyai kesadaran untuk memilah atau memisahkan limbah

organik dan non organik. Dalam hasil wawancara kepada responden menurut

Tarmi Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga, membuang limbah cair ke sungai

Page 24: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

13

tanpa pengelolaan merupakan tindakan yang menjaga lingkungan hidup. Kegiatan

yang dilakukan hampir setiap hari, minimnya pengetahuan tentang pengelolaan

limbah menjadi salah satu hal yang mendasari perilaku responden.

Tabel 3. Kepedulian lingkungan hidup

Pernyataan STS TS KS N CS S SS

Secara umum, saya mengetahui

bagaimana menjaga lingkungan hidup

0% 0% 0% 0% 36% 54% 10%

Secara umum saya mengetahui bahwa

menjaga lingkungan hidup sama

dengan menjaga kelangsungan hidup

usaha

0% 0% 0% 0% 34% 56% 10%

Saya selalu menggunakan bahan-bahan

(perlengkapan dan bahan baku) usaha

yang ramah lingkungan

0% 0% 2% 0% 12% 56% 30%

Saya selalu menjaga agar limbah usaha

tidak mencemari lingkungan hidup

0% 0% 0% 0% 26% 54% 20%

Saya selalu memilah limbah usaha

yang organik dan non organik

0% 0% 0% 12% 50% 38% 0%

Secara umum, saya selalu membeli

peralatan usaha yang ramah lingkungan

0% 0% 0% 0% 26% 62% 12%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

4.3 Kesadaran Biaya Lingkungan

Dari keenam item pertanyaan yang menanyakan tentang kesadaran biaya

lingkungan responden menjawab mereka secara umum mengetahui bahwa biaya

lingkungan hidup merupakan tanggung jawab dari mereka. Bila mereka

diharuskan oleh pemerintah atau instansi terkait untuk membayar iuran uang yang

digunakan untuk memelihara lingkungan, Suminten Jl. Kalitaman Rt.03 Rw.04

Salatiga menjawab setuju dan mau membayar iuran dengan senang hati asalkan

untuk menjaga lingkungan tempat mereka bekerja.

Saat ini belum ada kegiatan membayar iuran untuk menjaga lingkungan

hidup dan ketika ditanya untuk masalah biaya lingkungan apakah mereka sudah

Page 25: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

14

mengelola dengan baik, kebanyakan hanya menjawab cukup setuju Untuk limbah

sendiri langsung dibuang begitu saja apa adanya pengolahan limbah terlebih

dahulu. Menurut Parti B Jl. Kalitaman Rt.02 Rw.04 Salatiga, menganggap bahwa

limbah tersebut tidak berbahaya, selain itu tidak adanya penyuluhan dari lembaga

yang terkait tentang pembuangan limbah atau pengelolaan limbah yang baik dan

minimnya pengetahuan mereka tentang prosedur pembuangan limbah yang baik .

Sebagian responden hanya berpendidikan tamatan sekolah dasar yang

menyebabkan minimnya pengetahuan mereka tentang bahaya limbah cair dari

kegiatan utama produksi.

Tabel 4. Kesadaran biaya lingkungan

Sumber : Hasil olahan, November 2013

Pernyataan STS TS KS N CS S SS

Secara umum, saya mengetahui bahwa biaya

lingkungan adalah tanggung jawab usaha

0% 0% 0% 0% 22% 72% 6%

Saya memiliki pengetahuan yang baik mengenai biaya

lingkungan yang diperlukan dalam usaha

0% 0% 2% 4% 62% 32% 0%

Secara umum, saya mengetahui setiap pengeluaran

yang dilakukan untuk biaya lingkungan

0% 2% 4% 4% 58% 30% 2%

Saya menggunakan bahan-bahan usaha ramah

lingkungan

0% 0% 0% 0% 28% 64% 8%

Saya mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk

mengolah limbah usaha

4% 14% 34% 30% 18% 0% 0%

Saya membebankan biaya lingkungan sebagai bagian

dari beban usaha

0% 0% 2% 0% 52% 42% 4%

Page 26: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

15

4.4 Pengetahuan Biaya

Dari ketujuh item pertanyaan yang menanyakan tentang pengetahuan

biaya. Paling tinggi responden menjawab setuju atau paham dalam mengelola

biaya produksi. Responden sudah lama menekuni usahanya, jadi mereka sudah

memahami bagaimana mengelola biaya usaha dengan baik. Komponen-komponen

biaya usaha meraka juga sudah banyak mengetahui. Untuk masalah biaya

produksi Jumadi Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga sudah paham betul, tidak

sekedar memahami biaya produksi tapi mereka memiliki pengalaman yang cukup

dan bahkan matang dalam mengelola biaya produksi.

Tabel 5. Pengetahuan biaya

Pernyataan STS TS KS N CS S SS

Secara umum, saya mengetahui

bagaimana mengelola biaya usaha

0% 0% 0% 0% 50% 48% 4%

Saya selalu mengukur kinerja usaha

saya dalam profit (keuntungan)

0% 0% 2% 0% 54% 40% 4%

Saya mengetahui bagaimana

mengelola biaya usaha

0% 0% 0% 0% 14% 76% 10%

Saya mengetahui komponen-

komponen biaya usaha

0% 0% 0% 0% 8% 56% 36%

Saya memiliki pengalaman yang

cukup untuk mengelola biaya usaha

0% 0% 0% 2% 22% 46% 30%

Saya memilahkan pengeluaran usaha

yang dilakukan dengan pengeluaran

pribadi

48% 48% 0% 0% 2% 0% 2%

Saya mengetahui bagaimana

membebankan biaya usaha dalam

perhitungan harga produk/jasa

maupun perhitungan

profit/keuntungan

68% 30% 0% 0% 2% 0% 0%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

Dalam melakukan pengeluaran uang, responden yang kebanyakan

perempuan tidak memisahkan pengeluaran usaha dengan pengeluaran pribadi,

atau mengabungkannya menjadi menjadi satu. Mereka mempunyai pemikiran

Page 27: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

16

pemisahan pengeluaran uang tidaklah begitu penting karena omset dagang juga

tidak terlalu besar. Jika dipaksa untuk memisahkan mereka menjadi kebingungan

karena sudah terbiasa tidak melakukan pemisahan pengeluaran uang.

4.5 Pengetahuan Biaya Lingkungan

Tabel 6. Pengetahuan biaya lingkungan

Pernyataan STS TS KS N CS S SS

Secara umum, saya mengetahui

bagaimana mengelola biaya lingkungan

4% 14% 36% 34% 12% 0% 0%

Saya memiliki pengalaman yang cukup

untuk mengelola biaya lingkungan

16% 44% 28% 10% 0% 2% 0%

Secara umum, saya memiliki pengetahuan

mengenai biaya lingkungan

0% 6% 2% 8% 46% 36% 2%

Saya mengetahui komponen-komponen

biaya lingkungan

58% 36% 2% 0% 4% 0% 0%

Saya mengetahui bagaimana

membebankan biaya lingkungan dalam

biaya usaha

68% 30% 2% 0% 0% 0% 0%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

Dari kelima item pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui pengetahuaa

biaya lingkungan. Hanya sebagian kecil dari responden yang memiliki

pengetahuan tentang biaya lingkungan dan sebagian besar dari responden tidak

mengetahui komponen-komponen biaya lingkungan, bahkan membebankan biaya

lingkungan ke dalam biaya usaha saja mereka tidak mengerti. Menurut Parti Jl.

Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga hal ini disebabkan mereka tidak mendapatkan

pengetahuan atau sosialisasi dari dinas terkait tentang biaya lingkungan. Jadi

responden hanya menggunakan pengetahuan mereka seadanya, karena sebagian

besar responden berusia lebih dari 50 tahun. Mereka lebih mementingkan biaya

untuk produksi, sedangkan untuk biaya lingkungan mereka tidak

mengutamakannya. Responden lebih memahami komponen-komponen biaya

Page 28: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

17

produksi dibandingkan komponen-komponen biaya lingkungan. Jadi sebagian

besar responden tidak mengetahui tentang biaya lingkungan itu seperti apa,

mereka hanya memiliki pemikiran jangka pendek, dan bagi mereka yang penting

setiap hari usahanya dapat terus berjalan dan berproduksi tanpa memperhatikan

kondisi lingkungan.

4.6 Gaya Pengeluaran Idividu

Tabel 7. Gaya pengeluaran individu

Pernyataan STS TS KS N CS S SS

Ketika saya melakukan pengeluaran untuk

kepentingan usaha, saya selalu merasa

seperti melakukan pengeluaran

menggunakan uang pribadi saya

0% 0% 0% 0% 2% 64% 34%

Bagi saya sangat penting untuk

mengetahui usaha saya tidak melakukan

pengeluaran yang sia-sia

0% 0% 0% 2% 2% 56% 40%

Saya selalu megecek uang yang ada ketika

saya memutuskan untuk membeli sesuatu

0% 0% 0% 0% 6% 46% 48%

Saya selalu hati-hati dalam melakukan

pengeluaran pribadi dibandingkan

pengeluaran usaha

0% 0% 0% 0% 10% 48% 42%

Saya jarang mengkuatirkan pengeluaran

uang

90% 8% 0% 0% 2% 0% 0%

Sumber : Hasil olahan, November 2013

Dari keenam pertanyaan yang menyatakan tentang gaya pengeluaran

individu. Responden paling banyak menyatakan sangat mengkuatirkan

pengeluaran uang mereka, karena mereka kuatir jika tidak memperhitungkan

pengeluaran pribadi maka tidak ada uang untuk biaya produksi. Ada hubungannya

dengan tingkat preferensi kepentingan yaitu pada biaya usaha yang rendah. Pelaku

usaha (UKM) tahu menginginkan biaya produksi yang rendah agar tetap bisa

berproduksi. Hal ini yang menjadikan para pelaku usaha (UKM) tahu lebih hati-

hati dalam melakukan pengeluaran uang pribadi mereka, supaya dapat terus

Page 29: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

18

berproduksi dengan harga bahan pokok utamanya yaitu kedelai yang terus naik,

sementara harga cenderung ditetapkan berdasar harga pasar. Jadi sebagian dari

responden lebih mengutamakan kebutuhan untuk produksi dari pada kebutuhan

pribadi. Bagi, Sumiyati Jl. Pramuka No. 52 Salatiga proses produksi dapat terus

berlangsung menjadi salah satu hal yang penting.

5. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN dan SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada pelaku usaha tahu di

kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa mereka mengharapkan biaya yang rendah

untuk dapat melakukan kegiatan produksi. Pelaku bisnis peduli terhadap

lingkungan, namun tidak mengetahui komponen-komponen biaya lingkungan dan

juga cara memasukkan biaya lingkungan kedalam biaya usaha. Sebaiknya

Pemerintah atau dinas terkait memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang

pentingnya biaya lingkungan dan pengelolaan limbah yang baitk supaya para

pelaku bisnis. Untuk para pelaku bisnis tahu kedepannya diharapkan untuk lebih

memperhatikan pengelolaan limbah dengan baik yang tentunya di dukung oleh

Pemerintah kota Salatiga.

Page 30: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

19

DAFTAR PUSTAKA

Environmental Protection Agency. 1996 . An Introduction to Environmental

Accounting as a Business Management Tool.

Gray, R and Bebbington J. (2001). “Accounting for the Environment” (2nd

Edition)

http://mamagilang.blogspot.com/2012/11/kepedulian-lingkungan.html

http://pengertian-definisi-adalah.blogspot.com/2013/08/pengertian-pengetahuan-

menurut-para-ahli.html

http://vebrianaparmita.wordpress.com/2013/09/21/bab-iii-distribusi-frekuensi-

dan-grafik/

http://www.technology-indonesia.com/energi/bahan-bakar/120-biogas-dari-

limbah-tahu. 1/31/2014, 10:43 AM

https://www.google.com/search?q=Keputusan+Presiden+RI+no.+99+tahun+1998

+pengertian+Usaha+Kecil&rlz=1C1HRYL_enID503ID504&oq=Keputusa

n+Presiden+RI+no.+99+tahun+1998+pengertian+Usaha+Kecil&aqs=chro

me..69i57.1286j0j7&sourceid=chrome&espv=210&es_sm=93&ie=UTF-

8. 1/31/2014, 10:58 AM

Ikshan, Arfan. (2008). “Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya”. Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Ikshan, Arfan. (2009). “Akuntansi Manajemen Lingkungan”, Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Lako, A. (2012) “Akuntansi Hijau”. Kontan, edisi 10-22 Juni.

Paranoan, N. (2010) “Akuntansi Lingkungan dan Penerapannya di Indonesia”

Page 31: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

20

Susilo, J. (2008). “Green Accounting di Daerah Yogyakarta Studi Kasus Antara

Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul”. Volume 12 No.2, Desember

2008:149-165

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

NAMA :

NAMA USAHA :

ALAMAT :

JENIS USAHA :

USIA :

JENIS KELAMIN :

PREFERENSI KEPENTINGAN

Isilah dengan urutan kepentingan (1 – 6)

KEPENTINGAN URUTAN

KE

Omset / Penjualan

Laba / Keuntungan

Biaya Usaha Rendah

Kualitas Jasa / Produk

Produk/Jasa ramah lingkungan

Limbah tidak mencemari lingkungan

KEPEDULIAN LINGKUNGAN HIDUP

Isi dalam skala 1 – 7 ; 1 = Sangat tidak setuju dan 7 = Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Secara umum, saya mengetahui bagaimana

menjaga lingkungan hidup

2 Secara umum saya mengetahui bahwa menjaga

lingkungan hidup sama dengan menjaga

kelangsungan hidup usaha

3 Saya selalu menggunakan bahan-bahan

(perlengkapan dan bahan baku) usaha yang

ramah lingkungan

4 Saya selalu menjaga agar limbah usaha tidak

mencemari lingkungan hidup

5 Saya selalu memilah limbah usaha yang organik

dan non organik

6 Secara umum, saya selalu membeli peralatan

usaha yang ramah lingkungan

KESADARAN BIAYA LINGKUNGAN

Page 32: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

21

Isi dalam skala 1 – 7 ; 1 = Sangat tidak setuju dan 7 = Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Secara umum, saya mengetahui bahwa biaya

lingkungan adalah tanggung jawab usaha

2 Saya memiliki pengetahuan yang baik mengenai

biaya lingkungan yang diperlukan dalam usaha

3 Secara umum, saya mengetahui setiap

pengeluaran yang dilakukan untuk biaya

lingkungan

4 Saya menggunakan bahan-bahan usaha ramah

lingkungan

5 Saya mengetahui biaya yang harus dikeluarkan

untuk mengolah limbah usaha

6 Saya membebankan biaya lingkungan sebagai

bagian dari beban usaha

PENGETAHUAN BIAYA

Isi dalam skala 1 – 7 ; 1 = Sangat tidak setuju dan 7 = Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Secara umum, saya mengetahui bagaimana

mengelola biaya usaha

2 Saya selalu mengukur kinerja usaha saya dalam

profit (keuntungan)

3 Saya mengetahui bagaimana mengelola biaya

usaha

4 Saya mengetahui komponen-komponen biaya

usaha

5 Saya memiliki pengalaman yang cukup untuk

mengelola biaya usaha

6 Saya memilahkan pengeluaran usaha yang

dilakukan dengan pengeluaran pribadi

7 Saya mengetahui bagaimana membebankan

biaya usaha dalam perhitungan harga

produk/jasa maupun perhitungan

profit/keuntungan

PENGETAHUAN BIAYA LINGKUNGAN

Isi dalam skala 1 – 7 ; 1 = Sangat tidak setuju dan 7 = Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Secara umum, saya mengetahui bagaimana

mengelola biaya lingkungan

2 Saya memiliki pengalaman yang cukup untuk

mengelola biaya lingkungan

3 Secara umum, saya memiliki pengetahuan

mengenai biaya lingkungan

Page 33: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

22

4 Saya mengetahui komponen-komponen biaya

lingkungan

5 Saya mengetahui bagaimana membebankan

biaya lingkungan dalam biaya usaha

GAYA PENGELUARAN INDIVIDU

Isi dalam skala 1 – 7 ; 1 = Sangat tidak setuju dan 7 = Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Ketika saya melakukan pengeluaran untuk

kepentingan usaha, saya selalu merasa seperti

melakukan pengeluaran menggunakan uang

pribadi saya

2 Bagi saya sangat penting untuk mengetahui

usaha saya tidak melakukan pengeluaran yang

sia-sia

3 Saya selalu megecek uang yang ada ketika saya

memutuskan untuk membeli sesuatu

4 Saya selalu hati-hati dalam melakukan

pengeluaran pribadi dibandingkan pengeluaran

usaha

5 Saya jarang mengkuatirkan pengeluaran uang

Lampiran 2 Responden Penelitian

No. Nama Alamat

1 Sarni Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga

2 Kasinem Jl. Kalitaman No. 89 Salatiga

3 Tumiyem B Jl. Kalitaman Rt.03 Rw.04 Salatiga

4 Waginem Jl. Kalisari Rt.10 Rw.06 Salatiga

5 Beno Jl. Pramuka No.9 Salatiga

6 Darmi Jl. Kalisari Rt.11 Rw.06 Salatiga

7 Jumadi Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga

8 Suparti Jl. Pramuka No.54 Salaiga

9 Parti Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga

10 Mustoqimah Jl. Kalisari Rt.11 Rw.06 Salatiga

11 Sumitro Yahmin Jl. Kalitaman Rt.03 Rw.04 Salatiga

12 Sunarto Jl. Pramuka No.20 Salatiga

13 Tarmi Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga

14 Partini Jl. Kalisari Rt.07 Rw.06 Salatiga

15 Kasidi Jl. Kalitaman Rt.02 Rw.04 Salatiga

16 Sunarni Jl. Kalitaman RT.05 Rw.05 Salatiga

17 Djumarsih Jl. Pramuka Rt.05 Rw.05 Salatiga

Page 34: KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5850/2/T1_232010030_Full... · pembuangan, harus memperhatikan faktor keamanan yang tidak mencemari

23

18 Muh Riji Jl. Pramuka Rt. 09 Rw.05 Salatiga

19 Sumarni Jl. Kalisari Rt.07 Rw.06 Salatiga

20 Suriyem Jl. Kalisari Rt. 11 Rw.06 Salatiga

21 Sudarjo Nogosaren Rt.02 Rw.05 Bugel

22 Sri Mulyani Kecandran Rt.01 Rw.01 Pulutan

23 Haryani Jl. Domas No 41 Salatiga

24 Riyati Jl. Domas 01 Rt.04 Rw.08 Salatiga

25 Sarwanti Jl. Kalisari Rt.07 Rw.06 Salatiga

26 AB. Hamid Kliwonan Rt.02 Rw.03 Pabelan

27 Suhiman Pasarraya Rt.04 Rw.01 Kauman

Kidul

28 Sri Sumiyati Pasarraya Rt.04 Rw.01 Kauman

Kidul

29 Sri Sugiyanti Pasarraya Rt.04 Rw.02 Kauman

Kidul

30 Slamet Pasarraya Rt.04 Rw.02 Kauman

Kidul

31 Suminem A Blambangan Rt.12 Rw.05 Kauman

Kidul

32 Sih Wonten Juminem Banyuputih Rt.04 Rw.03 Sidorejo

Lor

33 Siti Haryanti Banyuputih Rt.02 Rw.03 Sidorejo

Lor

34 Suparmi B Banyuputih Rt.04 Rw.03 Sidorejo

Lor

35 M. Komari Banyuputih Rt.04 Rw.03 Sidorejo

Lor

36 Sabito Rejosari Rt.01 Rw.01 Sidorejo Lor

37 Yoto Sumanto Rejosari Rt.01 Rw.01 Sidorejo Lor

38 Ny Usup/ Sainem Banyuputih Rt.04 Rw.03 Sidorejo

Lor

39 Ngadiyem Jl. Domas Rt.03 Rw.08 Salatiga

40 Djupri Jl. Patimura Rt.04 Rw.08 Salatiga

41 Sukini Paiman Jl. Patimura Rt.04 Rw.08 Salatiga

42 Jaenah Jl. Patimura Rt.04 Rw.08 Salatiga

43 Sutijah Jl. Patimura Rt.04 Rw.08 Salatiga

44 Mujiyati Jl. Pramuka No.56 Salatiga

45 Suhari Jl. Kalisari Rt.09 Rw.06 Salatiga

46 Sohiroh Jl. Kalitaman Rt.04 Rw.04 Salatiga

47 Parti B Jl. Kalitaman Rt.02 Rw.04 Salatiga

48 Suminten Jl. Kalitaman Rt.03 Rw.04 Salatiga

49 Paelan Sp Jl. Pramuka Rt.08 Rw. 05 Salatiga

50 Sumiyati Jl. Pramuka No. 52 Salatiga