kepailitan

7

Click here to load reader

Upload: ari-nabawi

Post on 26-Jul-2015

47 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kepailitan - ari nabawi

TRANSCRIPT

Page 1: KEPAILITAN

KEPAILITANCHAPTER VIII

Kelalaian seorang Debitur disebabkan:Kesengajaan/ Ketidakmauan,Keterpaksaan/Ketidakmampuan.

Untuk menghadapi hal tersebut, maka hukum dalam menyelesaika melalui 2 cara:A. Penundaan Pembayaran,B. Kepailitan

A. PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)Pengaturan tentang penundaan pembayaran adalah :Peraturan kepailitan UU No. 37 /2004

PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)Adalah debitu yang diduga atau mengetahui bahwa dia tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah bisa ditagih, dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang melalui pengadilan.Tujuannya adalah agara debitur bisa memperbaiki ekonomi dan perusahaan yang terjebak dengan situasi diatas.

Yang dapat mengajukan PKPUDebitur sendiriBank Indonesia untuk lembaga yang berada dibawah pengawasan BIBAPEPAM untuk lembaga yang berada dibawah pengawasan BAPEPAM

AKIBAT ADANYA PKPUDebitur tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau memindahkan hak atas sesuatu bagian dari hartanyaDebitur tidak dapat dipaksa membayar utang-utangnya dan semua tindakan eksekusi yang telah dimulai guna mendapatkan peluansan utang, harus ditangguhkanDebitur berhak membayar utangnya kepada semua kreditur besama-sama menurut iimbangan piutang masing-masing.

HAL-HAL YANG TERJADI DENGAN ADANYA PENUNDAAN PEMBAYARANPiutang dapat dibayar seluruhnya oleh debitu,Pembayaran dilunasi sebagian melalui pemberesan tahap demi tahapSuatu perdamaian dibawah tangan Pengesahan perdamaian

KEUNTUNGAN PENUNDAAN PEMBAYARANBAGI DEBITUR: Dalam waktu yang cukup akan dapat memperbaiki dan mengatasi kesulitan ekonomi dan dapat membayar utang secara penuh,BAGI KREDITUR; dengan diberikannya penundaan pembayaran, kemungkinan Debitur dapat melunasi utangnya secara penuh, Sehingga kreditur tidak diragukan.

PROSEDUR PERMOHONAN PENUNDAAN PEMBAYARAN

Page 2: KEPAILITAN

Debitur dan kuasanya mengajukan permohonan penundaan pembayaran kepada pengadilan Niaga,Izin sementara penundaan pembayaran,Hakim paling lambat 45 hari memanggil para Kreditur, Debitur dan Pengurus untuk mengadakan sidang,

B. KEPAILITANPeraturan tentang kepailitan adalah KUHPERDATA PASAL 1131 % 1132 UNDANG-UNDANG No. 37 tahun 2004Pailit adalah keadaan dimana seorang debitur tidak dapat membayar hutang.

KEPAILITANAdalah sita umum atas Debitur pailit yang pengurusnya dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawas Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam UU.

TUJUAN KEPAILITAN 1. Menghindari perebuutan harta debitor apabila debitor dalam waktu yang sama ada beberapa

kreditor yang menagih piutabfnya.2. Untuk menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut hak

dengan cara menjual barang milik debitor tanpa memperhatikan kepentingan debitor atau para kreditor lainnya.

3. Mencegah agar debitor tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan kepentingan para kreditor, atau debitor hanya menguntungkan kreditor tertentu.

4. Memberikan perlindungan kepada para kreditor konkuren untuk memperoleh hak mereka sehubungan dengan berlakunya asas jaminan..

5. Memberikan kesempatan kepada debitor dan kreditor untuk berunding membuat kesepakatan restrukturisasi hutang.

ASAS KEPAILITAN1. Keseimbangan (untuk mencegah debitur atau kreditur yang tidak jujur)2. Kelangsungan usaha (memungkinkan debitor yang prospektif tetap dilangsungkan)3. Keadilan (untuk para pihak yang berkepentingan)4. Integrasi (sistem hukum formil dan materiilnya merupakan satu kesatuan

Kepailitan harus dinyatakan denganputusan hakim atau pengadilan UU No. 37 tahun 2004 menyatakan bahwa pengadilan yang berwenang memeriksa dan

memutuskan permohonan kepailitan adalah pengadilan Niaga Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Syarat-syarat untuk dinyatakan pailit menurut pasal 1 UU No.37 / 2004 Debitur memiliki dua atau lebih kreditur Debitur tidak membayar sedikit satu utang, yang telah jatuh waktu atau dapat ditagih.

Pembuktian tentang keadaan “berhenti membayar”cukup dilakukan secara sederhana (sumir), sesuai UU No.37 tahun 2004 yang menyatakan bahhwa:“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana”

Pihak-pihak yang dapat dinyatakan pailit siapa saja / setiap orang yang menjalankan perusahaan atau tudak menjalankan perusahaan, badan hukum harta warisan dari sesorang yang meninggal duniasetiap wanita yang dengan tenaga sendiri

melakukan perkerjaan tetapi

Page 3: KEPAILITAN

pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan kepailitan Debitur sendiri yang memiliki dua lebih debitur Seorang kreditur atau lebih Jaksa atau penuntut umum.

Pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan kepailitan Dalam hal debitur adalah Bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bank

Indonesia, Dalam hal debitur adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga peminjam dll, permohonan

pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dalam hal debitur adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, BUMN, maka

permohonanpernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh menteri keuangan.

Upaya hukum terhadap putusan kepailitan Banding Kasasi/ cassatie

Upaya hukum diatas dapat diajukan oleh: Debitur Kreditur Jaksa Para kreditur yang tidak memohon kepailitan atau pihak-pihak yang berkepentingan.

Akibat puptusan pailit Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur pada saat pernyataan pailit serta segala apa yang

diperoleh selama kepailitan Dengan dijatuhkannya putusan pailit oleh pengadilan niaga, debitur demi hukum kehilangan

haknya untuk berbuat sesuatu yang termasuk dalam kepailitan terhitung sejak tanggal kepailitan itu,

Semua perikatan debitur pailit yang dilakukan sesudah pernyataan pailit tidak dapat dibayar dari harta pailit kecuali bila perikatan-perikatan tersebut mendatangkan keuntungan bagi harta kekayaan itu.

Hak kreditur untuk menahan barang-barang kepunyaan debitur hingga dibayar suatu utang tidak kehilangan hak untuk menahan barang dengan diucapkannya pernytaan pailit

Penyelesaian putusan kepailitan AKOR/ ACCORD, suatu perjanjian perdamaian antara si pailit dengan kreditur, dimana diadakan

dengan membayar suatu prosentase tertentu ia akan dibebaskan untuk membayar sisanya INSOLVENSI, suatu keadaan dalam mana harta si pailit harus di jual lelang di muka umum.

ACCORD Accord ditawarkan oleh sipailit kepada kreditur beisi beberapa kemungkinan yang akan dipilih

kreditur:- Penwaran pembayaran dalam jumlah tertentu- Penawaran likuidasi yaitu si pailit menyediakan harta bagi kepentingan kreditur untuk dijual dan

hasilnya akan dibagikan kepada para kreditur,- Debitur memohon penundaan pembayaran dan diperoleh mengangsur dalam waktu tertentu

KEUNTUNGAN ACCOORD

Page 4: KEPAILITAN

Bagi kreditur : pembagian pembayaran melalui accoord lebih tinggi dari pada melalui pemberesan,

Bagi kreditur, si pailit akan membayar sejumlah utang yang telah disetujui dalam accoordAccoord yang sudah diterima dalam rapat, agar mempunyai kekuatan hukum maka harus mendapatkan pengesahan dari hakim komisaris yang disebut HOMOLOGASI.

INSOLVENSI Dalam fase ini tidak diperlukan adanya putusan hakim, karena insolvensi akan tiba dan terjadi

dengan sendirinya, yaitu ;1. Sipailit akan menawarkan akor,2. Ada penawaran akor, tetapi kreditur tidak setuju3. Ada penawaran akor dan disetujui oleh kreditur tetapi tidak mendapat homologasi,4. Ada penwaran akor tetapi dibatalkan oleh hakim.

BERAPA HARTA KEKAYAAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM HARTA PAILIT Alat-alat perlengkapan tidur dan pakaian sehari-hari Alat perlengkapan dinas Alat perlengkapan kerja Persedian makanan untuk kurang lebih satu bulan, Buku-buku yang dipakai untuk berkerja Gaji, upah, uang, jasa dan honorarium Hak cipta, Sejumlah uang yang ditetapkan hakim pengawas untuk nafkahnya, dan Sejumlah uang yang diterima sebagai pemberian anak-anaknya.

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENGURUSAN HARTA PAILIT Hakim pengawas, ditunjukan oleh hakim pengadilan niaga, yang berkewajiban mengawasi

pengurusan dan pemberesan harta pailit. Kurator, bertugas melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit Panitia para kreditor, dapat dibentuk apabila ada kepentingan maupun sifatnya harta pailit

menghendaki (1 sammpai 3 orang yang dipilih para kreditor) Rapat para kreditor, ini di mungkinkan diadakan oleh para kreditor seperti rapat verifikasi, rapat

membicarakan akur dan sebagainya.

HUKUM KETENAGA KERJAAN UNDANG-UNDANG No. 13 Tahun 2003 TENTANG KETENAGA KERJAANCHAPTER IX

HUKUM PERBURUHAN Hukum perburuhan diulas agar kita memahami posisi buruh dan majikan dalam suatu hubungan

kerja, karena hubungan kerja pada dasrnya akan memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Hak dan kewajiban kedua belah pihak termuat dalam syarat-syarat kerja. Syarat-syarat kerja

adalah petunjuk yang harus ditata / diatur oleh pihak buruh maupun majikan dalam suatu hubungan kerja serta dituangkan dalam perjanjian kerja.

Hukum perburuhan menurut PROF. IMAM SUPOMO ADALAH : Suatu himpunan peraturan, baik tertulis maupun tidak yang berkenaan dengan suatu kejadian di

mana sesorang berkerja pada orang lain dengan menerima upah.UNSUR DARI HUKUM PERBURUHAN ADALAH:

Serangkaian peraturan, Peraturan mengenai suatu kejadianadanya orang yang berkerja pada orang lain, Adanya balas jasa yang berupa upah

Page 5: KEPAILITAN

Syarat kerja yang akan kita bahas meliputi Upah Jam kerja & lembur Cuti Waktu istirahat Perkerjaan perempuan Perlindungan Perjanjian kerja waktu tertentu

UPAH Hak perkerjaan/ buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

pengusaha/ pemberi kerja kepada perkerja/buruh yang ditetapkan dengan perjanjian kerja.UPAHUpah adalahHak perkerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagi imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada perkerja/ buruh ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja / buruh dan keluarganya atas suatu perkerjaan dan jasa yang telah dilakukan. (pasal 1 angka 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan)

KOMPONEN UPAH Upah pokok adalah imbalan dasar yang dibayar kepada buruh menurut tingkat atau jenis

perkerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan perjanjian.