kemitraan demi program bsp2s kepentingan … · laporan utama kunjungan kerja luar negeri komisi i...

32
PROGRAM BSP2S VARIA KOMISI I KABAR DAPIL Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kesiapan Alutsista TNI Harus Ditingkatkan Soal Libya, Jangan Beri Amerika Serikat ‘’Cek Kosong’’ Sukses Catur dalam Catur Sengketa Lahan Perhutani dan Warga Desa di Trenggalek EDISI 16 / TAHUN II MEI 2011 KEMITRAAN DEMI KEPENTINGAN INDONESIA

Upload: nguyendan

Post on 07-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROGRAM BSP2S

VARIA KOMISI I

KABAR DAPIL

Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kesiapan Alutsista TNI Harus Ditingkatkan

Soal Libya, Jangan Beri Amerika Serikat ‘’Cek Kosong’’

Sukses Catur dalam Catur

Sengketa Lahan Perhutani dan Warga Desa di Trenggalek

EDISI 16 / TAHUN II MEI 2011

KEMITRAAN DEMI

KEPENTINGAN INDONESIA

Menjadi wakil rakyat, bagi sebagian orang, merupakan sebuah kesenangan. Bagi saya, selain memang kesenangan, tetapi beban dari

amanah, agaknya itu hal yang lebih utama. Pasalnya, wakil rakyat bukan mesti ber-leha-leha untuk duduk dan menyandang status sebagai anggota DPR.

Seorang wakil rakyat tentu mengemban beban dari ribuan orang yang sudah memilihnya. Itulah yang tertancap matang di benak saya. Sebanyak 51 ribu orang yang sudah memberikan suara kepada saya untuk menjadi wakilnya di DPR, tentu, mesti dibayar dengan tunai. Kondisi ini tentu merupakan beban dan pekerjaan yang harus dilaksanakan semaksimal mungkin, tentu pula, untuk menyampaikan aspirasi rakyat serta kemajuan bangsa.

Untuk membayar tunai kepercayaan rakyat itu, saya berupaya bekerja sebaik mungkin. Untuk bisa bekerja semaksimal mungkin, tentu saya pun membentuk tim yang, sebisa mungkin, menjadi the dream team. Maka, saya pun mempekerjakan 22 orang staf secara khusus. Jumlah itu memang tergolong banyak, terlebih di Indonesia ini.

Namun, bagi saya, staf yang banyak bukan untuk gagah-gagahan, melainkan demi bisa memaksimalkan beban dan pertanggujawaban kepada rakyat yang sudah memilih saya. Komposisi tim ini terdiri atas tenaga ahli (TA), tim pendukung, sekretariat, penghubung, dan penasihat. Khusus bagi TA, saya diperkuat oleh empat orang sekaligus.

TA itu terbagi sesuai dengan bidangnya. Berhubung saya ditempatkan di Komisi I DPR RI yang membidangi soal pertahanan dan keamanan, informasi komunikasi., luar negeri, dan intelijen, maka saya membutuhkan TA yang menguasai bidang-bidang tersebut. Jadi, selain adanya TA itu, 9 orang tim pendukung dan sekretariatan juga ikut mendampingi saya dalam rangka bekerja untuk mencapai hasil maksimal. Mereka ditempatkan di Jakarta demi lancarnya tugas parlemenan. Sedangkan yang 10 orang lagi tersebar menurut kebutuhan di lima kabupaten dapil Jatim VII.

Selain itu, untuk membuktikan kinerja di parlemen, saya pun mendirikan dua media, yang nota bene sebagai bentuk pertanggungjawaban setiap langsung. Majalah GARASI yang terbit setiap bulan ini menjadi saksi segala aktivitas saya di keparlemenan maupun konstituen. Selain itu, saya juga membuat website di www.ramadhanpohan.com yang berisikan update berita-berita tentang aktivitas keparlemenan dan konstituen setiap harinya. Dari dua media itulah, pertanggungjawaban kinerja sebagai wakil rakyat bisa dipantau dengan pasti.

Dan, syukur alhamdulillah lagi, kedua media penyampai aspirasi itu sudah dianugerahi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Untuk website www.ramadhanpohan.com itu memang sudah dianugerahi oleh MURI lewat No. 4001/R.MURI/XI/2009 sebagai Anggota Parlemen Pertama yang memiliki Website berisi Informasi mengenai Aktivitas Keparlemenan Setiap Hari.. Kemudian untuk majalah GARASI ini, MURI memberikan Piagam Penghargaan No. 4705/R.MURI/I/2011 yang dianugerahkan kepada saya atas rektor : Anggota Parlemen Pertama yang Memiliki Majalah Akuntabilitas dan Transparansi berisi Informasi Aktivitas Keparlemenan dan Konstituen.

Majalah GARASI dan website itu bisa menjadi jendela bagi setiap orang untuk melihat program-program yang telah, sedang, dan akan saya lakukan sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014. Dengan sendirinya publik bisa melihat transparansi kerja sebagai legislator dan bisa menilai sejauh mana aspirasi mereka telah tersalurkan. Pendek kata, bentuk pertanggungjawaban itu saya lakukan dengan dua bentuk. Website sebagai berita yang bersifat soft copy, sedangkan majalah GARASI itu adalah bentuk hard copy-nya.

Bersama Komisi I, saya juga baru saja melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri yang meliputi dua negara Eropa (Prancis dan Italia). Tujuan kunker ini untuk melihat secara langsung industri pertahan strategis dan menemui Duta Besar Indonesia di dua negara tersebut. Begitu pula saat masa reses DPR RI, saya ke Dapil Jatim VII (Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek) untuk menemui konstituen guna menyerap aspirasi masyarakat.

Pada 2010, LPJ sudah saya berikan kepada sejumlah pihak, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, serta sejumlah pihak lainnya.

Kepercayaan sebagai wakil rakyat itu mesti dibayar secara cash dan langsung. Oleh karena itu, demi amanah tetap terjaga, saya sangat mengharapkan masukan, kritikan, sanggahan, dan dukungan dari segenap pihak kepada diri saya ini.

Kesinambungan Akuntabilitas

Drs. Ramadhan Pohan, MIS dari Komisi I DPR RI foto bersama Wasekjen Kementerian Pertahanan Italia Letjen C Marioli saat Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI di Italia, 18 April 2011.

FOTO: DOKUMENTASI PRIBADI

FOTO SAMPUL

DARI REDAKSITanpa mengurangi rasa hormat kami kepada semua

narasumber dan pembaca setia GARASI, kami menyatakan seluruh anggota redaksi kami tidak menerima amplop apa pun dari para narasumber

untuk setiap wawancara yang kami lakukan. Kebijakan ini kami berlakukan murni untuk menjaga profesionalisme dan kredibilitas Redaksi GARASI.

Terima kasih.

KATA RAMADHAN

TIM GARASI RAMADHAN POHANRamadhan Pohan

Sigismond BPW Notodipuro

Irwan Supriadi Rambe

Irwan Supriadi Rambe, Samsul Bakhri

Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi,

Ronald Siahaan

Dedy Kurniadi, SH, MH

Ratri Indah Wijayanti

Sukandar

Roni, Hendi

Agung Wahono, Zulfan

Wiwit Rowi

Indah Larasati (Ponorogo),

Setyo Utomo (Ngawi), Suparno (Magetan),

Nunik (Trenggalek),

Wiwik Rahayu (Pacitan)

Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04

Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan

Telp: (021) 575 5968, e-mail : [email protected]

REDAKSI MAJALAH GARASIRamadhan Pohan

Samsul Bakhri

Ronald Siahaan

Ronald Siahaan

Imam Mahfudz

Sukandar

Ratri Indah Wijayanti

Muhammad Nuragus, Indah Larasati,

Rahayu Wulandari, Nunik, Suparno

Sukandar

Syahrizal Fahmi

Agung Wahono, Zulfan

Dedy Kurniadi, SH, MH

:

Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04

Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan,

Telp: (021) 575 5968,

Fax: (021) 575 5969

e-mail: [email protected]

Jl. Juanda Gg. Enam No 5C

HP: 0813 5925 3999

Jl. Yos Sudarso No.34 Pacitan,

Telp. (0357) 884916

MAJALAH BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA

LAPORAN UTAMA

KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI KOMISI I DPR RI KE PRANCIS DAN ITALIA, 14-20 APRIL 2011

Mengokohkan Kemitraan demi Pertahanan Bangsa

Anggota Komisi I DPR RI bersama Mr. Philippe Duhamel (Iima dari kiri), Chief Executive Officer Thales Raytheon Systems, dalam kunjungan kerja di Prancis, 15 April 2011. DOKUMENTASI PRIBADI

malam ini. Jadi, kita jangan ke hotel, melainkan langsung aja ke meeting. Ganti pakaian di KBRI saja,’’ perintah Hasanuddin yang langsung diamini semua anggota.

Prancis beralasan kuat dijadikan Komisi I sebagai mitra dialog dalam konteks penguatan sistem persenjataan dan kerja sama internasional sesuai kebutuhan Indonesia. Indonesia memang tak asing dengan teknologi Prancis. Bahkan ada 17 radar di Tanah Air produksi Prancis.

Dalam konteks pemenuhan dan kerja sama pertahanan, Indonesia mensyaratkan adanya

komponen local content minimal 60 persen. Maka, Komisi I ingin menelaah kemungkinan kesiapan Prancis menyangggupi kerja sama yang sejalan dengan prinsip dan aspirasi Indonesia tadi.

Sore hingga malam meeting dilakukan terpisah dengan Direktorat Persenjataan Kementerian Pertahanan Prancis (Generale pour l’Armement—DGA) Mr. Xavier de Fontenay, Direktorat Galangan Kapal Sistem Persenjataan (Constructions Navales Systems) Direktur Asia Mr Patrick Leroux , dan industri pertahanan Perancis yang bergerak di bidang pertahanan laut (kapal selam). Kendati baru 1,5 jam tiba, semua delegasi merasa enjoy dan sama sekali tidak tampak jenuh maupun capek selama pertemuan berlangsung.

DGA merupakan salah satu lembaga di bawah Kemhan Prancis yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan dan implementasi program penelitian, desain, serta produksi senjata. Juga terhadap pengawasan perusahaan-perusahaan nasional dan

Laporan

Selama enam hari, termasuk perjalanan yang memakan waktu 15 jam penerbangan sekali jalan, sebanyak 13 anggota DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Prancis dan Italia. Ke-13 anggota Dewan tersebut adalah Tubagus Hasanuddin, Theodorus Jacob Koekeritis, Sumaryanto (Fraksi PDI Perjuangan); Yahya Sacawiria, Roy Suryo, Ramadhan Pohan, Edhie Baskoro Yudhoyono (Fraksi Partai Demokrat); Jeffrie Geovanie, Fayakhun Andriandi, Neil Iskandar Daulay, Paskalis Kossay (Fraksi Partai Golkar); serta Muhammad Nadjib (Fraksi Partai Amanat Nasional).

Pesawat EK-73 yang membawa kami dari transit Dubai mendarat telat di bandara Charles de Gaulle, Paris.

Pesawat landing pada Kamis pukul 15.00 waktu setempat atau 1,5 jam lebih lambat dari yang dijadwalkan. Karena keterlambatan itu, ketua rombongan TB Hasanuddin pun berinisiatif membelokkan rencana dari yang semula mampir dan bersih-bersih di hotel menjadi langsung ke tempat pertemuan.

‘’Kita ditunggu tiga meeting sore hingga

3GARAS I • ME I 20 1 1

pengaturan keterlibatan perusahaan swasta dalam program persenjataan.

‘’Perhatian Prancis, dalam hal ini DGA, betapapun, adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri, bukan keluar,’’ kata Fontenay.

Hubungan pertahanan Prancis dan Indonesia diakui terus mengalami peningkatan, namun belum menyentuh kesepakatan kerja sama pertahanan. Pada 2006 silam, kedua negara melalui Dirjen Ranahan dan wakil dari Renault Truck meneken pembelian panser VAB sebanyak 32 unit. Pengiriman panser dibagi dalam tiga tahap, 11 Januari 2007, 17 Pebruari 2007 dan 31 Maret 2011.

Di bidang pendidikan, sejak 1972 hingga 2011 terdapat 272 perwira TNI mengenyam pendidikan di pelbagai lembaga Prancis. Walaupun dengan jumlah yang jauh lebih kecil, sebaliknya perwira Prancis juga mengenyam pendidikan di Indonesia.

Di bidang peralatan, alutsista yang dibeli Indonesia dari Prancis, di antaranya, kendaraan tempur, alat komunikasi khusus, meriam artileri lapangan 105 mm, elemen rudal exocet, rudal antipesawat terbang, rudal KRI, heli colibri, dan radar Thompson.

Usai bertemu mitra Prancis, malamnya kami diterima silaturahim dengan Dubes RI

untuk Prancis Rezlan I Jenie yang didampingi Wakeppri Stephanus Yuwono, Fungsi Konsuler Charles Hutapea, dan Fungsi Protokol Gustaf Sirait, serta para staf lainnya. Pertemuan sekalian makan malam di Wisma Duta di Neuily-sur-Seine, Paris, itu dimanfaatkan dengan perkenalan dan dialog seputar kunjungan delegasi Komisi I. Pada kesempatan ini, Dubes Rezlan juga menyampaikan jawaban tertulis KBRI Paris menjawab pertanyaan Komisi I.

Esoknya, Komisi I sudah ditunggu lima pertemuan terpisah, masing-masing dengan Konsultan Pertahanan Internasional (Defense Conseil International–DCI) bersama Wakil Direktur Pengembangan DCI Mr Frederic

Boully, dilanjutkan ke kantor Perusahaan Pertahanan Penerbangan dan Luar Angkasa (European Aeronautic Defense and Space Company –EADS) bersama Mr Amaury de Poncins. Sejam kemudian meeting berpindah ke kantor Industri Konstruksi Mediterania (Constructions Industrielles de la Mediterania–CNIM) bersama Direktur Komersial Mr Yves de Thomasson.

Fokus utama DCI, perusahaan swasta yang sahamnya dipegang Pemerintah Prancis sebesar 49,9% ini, adalah melakukan alih pengetahuan hankam Prancis kepada negara-negara sahabat. Semula DCI fokus membantu ekspor persenjataan Prancis ke luar. Sesuai Buku Putih Kemhan Prancis 2006, DCI merupakan mitra penting Kemhan Prancis dan memiliki hubungan erat dengan Direktorat Persenjataan Kemhan Perancis (DGA).

Terdapat empat cabang operasional DCI yang merefleksikan struktur Kemhan Prancis, yaitu COFRAS untuk konsultasi matra darat dan gendarmerie, NAVCO untuk laut, AIRCO untuk udara, serta DESCO untuk program persenjataan. Masing-masing memberi penjelasan dan diskusi dengan Komisi I, dimulai dari Olivier de Durat mewakili direktur COFRAS, lalu Executive Vice President Admiral (Purn) Francois Dupont mewakili

Pertemuan Delegasi Komisi I DPR RI dengan Corporate Country Director India/Asia pada Constructions Navales Systems & Service (Direktorat Galangan Kapal Sista), Patrick Leroux, di Hotel Atlantico Paris dalam rangka kunjungan kerja ke Prancis, 14 April 2011. DOKUMENTASI PRIBADI

Di bidang peralatan, alutsista yang dibeli Indonesia dari Prancis, di antaranya, kendaraan tempur, alat komunikasi khusus,

meriam artileri lapangan 105 mm, elemen rudal exocet, rudal antipesawat terbang, rudal

KRI, heli colibri, dan radar Thompson.

4 GARAS I • ME I 20 1 1

NAVCO, Direktur Pengembangan Bisnis AIRCO pensiunan Kolonel Henri Rouby, dan Direktur Pengembangan Bisnis DESCO Michel Lefebvre.

Direktur Komersial CNIM Mr Yves de Thomasson menjelaskan, grup perusahaan Prancis ini bergerak dalam tiga sektor utama, yakni lingkungan, mekanika, dan energi. CNIM terdapat di 21 negara dan bekerja sama dengan 3.300 lembaga. CNIM unggul dalam desain dan produksi jembatan militer dalam berbagai jenis, termasuk jembatan apung, bantalan kering, tempur, logistik, dan rakit. Kami dipertontonkan juga video berdurasi 15 menit kecanggihan produk CNIM dalam pelbagai uji coba yang sekilas produknya lebih pas untuk penanggulangan pascabencana alam di mana jembatan-jembatan dan infrastruktur hancur.

Dari CNIM, kami berpindah meeting ke THALESReytheonSystem, perusahaan aerospace, pertahanan, dan teknologi informasi. Markas perusahaan yang mempekerjakan 68 ribu staf di 50 negara ini terletak di luar kota Paris, tepatnya Massy Cedex. Kami menempuh perjalanan selama satu jam dengan mobil. Di sana kami disambut ramah pimpinan dan staf THALES yang dipimpin langsung CEO Mr Philipe Duhamel.

THALES yang struktur kepemilikan sahamnya 27% Prancis, 26% Dassault Aviation, 47% dalam berbagai kepemilikan, serta 3% dimiliki karyawan ini tergolong kondang di Eropa. Beberapa program dan produk utamanya adalah pesawat tempur Rafale dan Mirage, pesawat angkut A400 M, helikopter Tiger dan NH90, radar suveillance darat kapal Sawari II, serta kapal pemburu ‘’Huon’’.

Di THALES ini kebetulan kami bertemu belasan staf dari TNI-AU yang tengah belajar mengoperasikan, mengendalikan, serta merawat radar yang bakal dibawa ke Indonesia. Dialog spontanitas pun terjadi. Demo radar berikut penjelasan kecanggihannya juga diperlihatkan pimpinan THALES.

Sebelum meninggalkan Paris menuju Roma, delegasi Komisi I melakukan ramah-tamah dan diskusi dengan WNI bermukim di Paris dan sekitarnya. Pertemuan berlangsung karib karena antusiasme publik mengetahui ihwal kunjungan Komisi I ini. Tak hanya itu, beberapa tokoh muda Indonesia expats di Paris mengajukan usulan menarik pelibatan seluruh anak bangsa memajukan kepentingan nasional Indonesia baik di manca negara maupun Tanah

Air.Di Roma, Italia, Komisi I disambut kali

pertama oleh Wakeppri/DCM Priyo Iswanto, Fungsi Politik Krishna K.U. Hannan, pejabat Konsuler dan Protokol June Kuncoro Hadiningrat. Sedangkan Dubes Mohamad Oemar sedang berada di Indonesia terkait tugas barunya sebagai Sekretaris Wapres RI.

Rangkaian kegiatan Komisi I dengan kalangan industri strategis Italia, masing-masing EOS, Oto Melara, Alenia Communications, Iveco-Oto, MBDA. Meeting dan pemaparan wakil-wakil perusahaan pertahanan dan persenjataan Italia itu berlangsung di museum penyimpanan benda-benda purbakala Museo dell’Ara Pacis yang terletak di Lungo Tevere in Augusta 00100, Roma. Acara dipandu Stafano Maccagnani, Presdir EOS. Pertemuan berlangsung maraton selama empat jam, namun efektif memberikan gambaran dan info diinginkan Komisi I.

Dua jam kemudian, Komisi I melanjutkan pertemuan di Kementerian Pertahanan Italia, disambut Wakil Menhan Italia Guido Crosetto, Wasekjen Kemhan Letjen C Marioli, dan Jenderal Pascole yang menangani politik dan persenjataan di Kemhan Italia. Crosetto menyampaikan apresiasi dan penghormatannya terhadap Indonesia. Di tengah kesibukannya yang padat, Wamenhan Italia menyebutkan antusiasmenya menemui Komisi I.

‘’Ini adalah kunjungan kehormatan dari negeri sahabat,’’ kata Crosetto, yang tidak lama bersama Komisi I terkait dengan kehadirannya yang sangat ditunggu di tempat lain.

Pihak Kemhan menyampaikan pemaparan melalui Letkol Roberto Chivilo yang merupakan Kepala Kerja Sama Internasional dan Industri sekaligus Asisten Wamenhan. Juga Kepala Kerja Sama Internasional Asia, Afrika, Oceania, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Timur Jauh Giovanni Messina.

Wasekjen Kemhan Marioli menyebutkan,

banyak hal yang bisa dilakukan Italia dan Indonesia dalam kerja sama di bidang pertahanan.

‘’Kami siap sedia menyampaikan info apa pun yang dinginkan delegasi Komisi I. Diakui hubungan kedua negara kita memang belum sampai menguntungkan kedua belah pihak, Italia dan Indonesia. Namun, kami ingin kunjungan ini menghidupkan kembali hubungan pertahanan dan industri pertahanan kita,’’ papar Letjen Marioli.

Banyak informasi menarik disampaikan para pejabat Kemhan Italia, termasuk soal kemandirian dan profesionalisme yang mereka tekankan kepada industri pertahanan Italia sendiri. ‘’Walaupun produk domestik adalah prioritas, saya juga mau mengatakan bahwa kami tak ada keharusan membeli produk dalam negeri sendiri. Semua tetap berdasarkan tender dan selalu yang terbaik dipilih, lebih-lebih ketika ada kebutuhan mendadak terhadap proyek tertentu,’’ imbuhnya.

Dalam pertemuan Komisi I dengan Komisi IV yang menangani pertahanan, kami disambut sangat hangat oleh anggota Parlemen sekaligus Presiden Asosiasi Persahabatan dan Kerja Sama Indonesia-Italia Mr Aldo Di Biaggio. Sekitar 10 anggota parlemen Italia antusias mengajukan pertanyaan dan diskusi serius mendalam dengan Komisi I.

Kalangan parlemen Italia menyatakan Indonesia merupakan mitra strategis negerinya, termasuk di bidang ekonomi. Begitu juga di bidang dialog antaragama di Indonesia yang situasi dan perkembangannya dianggap menarik dan penting oleh Di Biaggio. Yang menarik, ada pengakuan eksplisit terhadap peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara lewat ASEAN.

‘’Kami selalu percaya keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk stabilisasi di Asia Tenggara, terutama Burma. Untuk itu, kami meminta Uni Eropa melakukan dialog dengan ASEAN,’’ kata Di Biaggio.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, parlemen Italia mengangkat pelbagai isu yang strategis bagi kepentingan nasional kedua negara. Para anggota DPR Italia mengingatkan Komisi I kelanjutan kerja sama dan MoU Pemerintah Italia-Indonesia yang belum berjalan baik usai diteken pada 1997 silam. Komisi I menjelaskan situasi transisi politik reformasi saat itu, namun bertekad menguatkan dan melanjutkan kembali komitmen yang dulu pernah ada untuk kepentingan bersama bangsa Indonesia dan Italia. (*)

Kalangan parlemen Italia menyatakan Indonesia merupakan mitra strategis negerinya, termasuk di bidang ekonomi. Begitu juga di bidang dialog antaragama di Indonesia yang situasi dan perkembangannya dianggap menarik dan penting.

5GARAS I • ME I 20 1 1

TEROPONG WARTA

- Ketua Divisi Kajian Strategis DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengatakan gejala radikalisasi telah terjadi di beberapa kalangan. Menurut dia, sumber terorisme itu sangat kompleks dan bermacam-macam.

"Tetapi, jika mau memerasnya dalam satu kata kunci, masalah pokoknya ada pada satu hal, yaitu indoktrinasi melalui ideologi radikal-teroristik," kata Ulil dalam jumpa pers bersama sejumlah pengurus DPP Demokrat di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Mei 2011.

Menurut dia, indoktrinasi itu bisa dilakukan dengan memakai bahasa agama yang dengan mudah memukau kalangan anak muda. Terutama anak muda yang sedang dalam fase pencarian jati diri.

"Survei sebuah lembaga swasta baru-baru ini sangat mengejutkan. Sebanyak 48,9 persen pelajar di Jakarta bersedia melakukan kekerasan terkait isu agama dan moralitas," kata Ulil.

Ulil menilai, gejala radikalisasi itu bisa menjadi ladang subur untuk rekrutmen bagi kader-kader yang siap melakukan tindakan pemboman di kemudian hari…

Ulil mengapresiasi kepolisian berhasil mengungkap para tersangka. Menurut dia, hal itu menunjukkan negara hadir untuk memastikan terciptanya keamanan bagi masyarakat luas.

"Kritik beberapa pihak terhadap penerapan siaga I setelah terjadinya beberapa rentetan bom beberapa waktu lalu, sebetulnya kurang beralasan," ujarnya.

, mengatakan kritikan wakil ketua komisi I DPR TB Hasanudin tentang keputusan pemerintah menetapkan siaga 1, adalah salah. Menurut dia, keputusan pemerintah memberlakukan siaga I sudah benar.

"Aneh bin ajaib jika seorang TB Hasanuddin, anggota DPR yang purnawirawan jenderal tapi meremehkan ancaman terorisme di Indonesia," kata Ramadhan. "Padahal, seperti diketahui, Ulil sudah dikirimi bom, bom telah meledak di Cirebon, gereja-gereja menjadi sasaran bom teroris," tuturnya.

KOMPAS.com - Rencana pembangunan gedung baru menuai kritik keras dan penolakan publik. Bahkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah melayangkan somasi kepada lembaga DPR. Tak hanya itu, Laskar Partai Demokrat juga telah mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengeluarkan putusan pembangunan gedung Rp1,138 triliun itu. Menanggapi suara dan gugatan yang didengungkan sejumlah LSM, anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan, terlepas dari benar atau tidaknya

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan memastikan kontrak koalisi yang baru telah diberikan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meskipun belum menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi pendukung pemerintah.

"Yang pasti sudah disampaikan," ujar Ramadhan seperti dilansir Republika pada Selasa (12/2). Namun, dirinya tidak ingat

RAMADHAN POHAN

"Panen" Kritik, DPR Tak Terganggu

Kontrak Koalisi Baru Sudah Disampaikan Kepada PKS

Nasional - Selasa, 5 April 201114:35 WIB

JAKARTA - Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan partainya tidak dalam posisi ingin memaksakan kehendak soal rencana pembangunan Gedung DPR RI. Demokrat, katanya, akan memasrahkan pada keputusan di BURT.

"Demokrat, sesuai dengan rapat di BURT dan Bamus, apapun hasilnya kita akan ikut ke sana. Kami dari Partai Demokrat tidak dalam posisi memaksakan

Soal Gedung Baru, Demokrat Ikut Kata BURT

harus ada pembangunan gedung dan harus tidak ada pembangunan gedung. Bukan di situ soalnya," tandas Ramadhan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/4/2011).

Ia mengajak semua fraksi DPR RI meng hormati keputusan yang dihasilkan dan dirumuskan dalan Rencana Strategis (Renstra)."Renstra ini sudah diputuskan. Mari kita ikuti hasil keputusan Renstra itu. Ka lau kita mau menganulir keputusan itu ba lik lagi ke Bamus dan silakan diputuskan. Apa pun hasilnya kita akan ikut," ujarnya. (mah)

sudah berapa lama PKS menerima kontrak koalisi yang baru. Mengenai belum bertemunya elite PKS dengan SBY, Ramadhan meminta hal ini ditanyakan kepada Sekretaris Setgab Syarif Hasan. "Mengenai teknisnya, Pak Syarif yang bisa jawab, kapan bertemu Presiden, kapan teken dikembalikan,'' katanya.

Ramadhan hanya menambahkan bahwa Setgab saat ini berkonsentrasi untuk meningkatkan stabilitas dan efektifitas koalisi. "Dari kemarin terjadi gonjang ganjing sedikit, ke depan jangan ada lagi. Konsisten untuk berada dalam koalisi," tandasnya.

Pernyataan berbeda dilontarkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah. Saat ditanya kapan PKS akan menerima draf kontrak yang baru, Jafar menjawab: "Belum tahu, masih menunggu pertemuan itu."

"49% Pelajar DKI Bersedia Lakukan Kekerasan"

kritik yang dilayangkan, DPR menampungnya sebagai sebuah aspirasi. Rencana pembangunan gedung akan jalan terus.

"Jika memang kritiknya tidak benar, ya kita anggap sebagai aspirasi saja. Itu tidak kita mengganggu. Semua boleh berpendapat," kata Ramadhan, anggota Komisi I DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/4/2011).

"LSM ingin berada dipanggung politik DPR silakan saja. Bagi kami, suara LSM sama dengan suara rakyat untuk perbaiki diri di DPR," tambah Ramadhan…

6 GARAS I • ME I 20 1 1

intensif terkait dengan ancaman yang dihadapi.Perdebatan dalam isu tersebut sangat

menarik dicermati. Kedua pendapat di atas memiliki argumentasi masing-masing. Rekan-rekan komisi I menganggap pemberian wewenang kepada intelijen untuk melakukan pemeriksaan intensif dianggap dapat mencederai prinsip-prinsip rule of law dan hak asasi manusia (HAM). Dalam konteks negara hukum, pemeriksaan intensif seharusnya tidak boleh berseberangan dengan criminal justice system. Wewenang itu juga berpotensi menimbulkan pelanggaran atas HAM bila dilakukan tanpa prosedur yang jelas.

Sementara itu, pemerintah yang tentu saja memiliki mandat dan legitimasi dari rakyat berkewajiban melindungi warga negara dari setiap ancaman, khususnya ancaman terorisme.

Selama ini intelijen kurang berperan dalam pengungkapan jaringan terorisme. Sementara itu, penyidik hanya terfokus menangani para pelaku lapangan dan belum menjangkau aktor intelektual aksi terorisme tersebut. Karena itu, permintaan pemerintah untuk memberikan wewenang khusus pemeriksaan intensif oleh lembaga intelijen dalam konteks ini perlu diperhatikan. Hanya, mekanisme dan prosedur penganiran wewenang tersebut serta kaitannya dengan UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dan sistem penegakan hukum perlu dicari jalan tengahnya.

Ketiga, terkait soal pengawasan kebijakan, kegiatan, dan penggunaan anggaran intelijen negara, Komisi I DPR merumuskan bahwa hal tersebut dilakukan DPR. Pengawasan ini dilakukan komisi yang membidangi soal intelijen. Dalam hal ini, komisi terkait dapat membentuk panitia kerja (panja) sesuai dengan kebumhan. Di pihak lain, pemerintah mengusulkan agar pengawasan oleh DPR tetap dilakukan komisi yang membidangi soal intelijen, namun tidak perlu sampai membentak panja, cukup melalui mekanisme rapat kerja (raker) sebagaimana yang dilakukan selama ini.

Fungsi pengawasan DPR terhadap

RUU Intelijen Negara kini sedang dibahas DPR bersama pemerintah. Keduanya telah merumuskan pandangannya. Secara umum, bisa dikatakan kedua belah pihak memiliki pandangan dan sikap serupa. Namun, masih terdapat beberapa perbedaan perspektif.

Walau pembahasan semakin mengerucut, masih terdapat beberapa perbedaan pandangan antara DPR dan pemerintah. Beberapa dinamika, misalnya, antara draft yang dirumuskan Komisi I DPR dan daftar inventaris masalah (DIM) pemerintah, antara lain, soal lembaga koordinator komunitas intelijen, wewenang khusus bagi intelijen, dan soal pengawasan.

Pertama, soal istilah badan atau lembaga yang berfungsi sebagai koordinator unsur-unsur intelijen (komunitas intelijen negara). DPR menggunakan istilah Lembaga Koordinasi Intelijen Negara (LKIN), sementara pemerintah tetap menggunakan istilah Badan Intelijen Negara (BIN) seperti sekarang ini. Istilah Lembaga Koordinasi Intelijen Negara (LKIN) maupun Badan Intelijen Negara sebenarnya sama saja. Penekanan kepada fungsinya, yaitu sebagai lembaga koordinasi jauh lebih penting daripada sekadar peristilahannya.

Namun, pembahasan soal terminologi ternyata belum tuntas. Sebab, ada pandangan bahwa BIN bukanlah koordinator lembaga intelijen negara. Itu disebabkan BIN hanya salah satu lembaga intelijen negara. Masih ada unsur-unsur lembaga intelijen negara lainnya, seperti, Intelijen Polri (Intelkam Polri) dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI. Baik Polri maupun TNI mempakan alat negara dalam bidang keamanan dan pertahanan. Karena ini, dianggap perlu memformulasikan lembaga bani yang bisa berfungsi mengoordinasikan lembaga-lembaga intelijen negara tersebut. Tapi, wacana ini masih terbuka untuk diperdebatkan, yaitu apakah perlu membentuk lembaga koordinator baru seperti LKIN, ataukah cukup menggunakan format lama melalui BIN.

Kedua, Komisi I DPR tidak memasukkan soal wewenang khusus dalam hal penahanan, penangkapan, atau pemeriksaan intensif kepada badan intelijen. Di pihak lain, pemerintah mengusulkan agar badan intelijen diberi kewenangan melakukan pemeriksaan

lembaga intelijen merupakan bagian dari fungsi parlemen untuk mengawasi eksekutif. Komisi I berpendapat bahwa fungsi pengawasan terhadap lembaga intelijen perlu diperkuat melalui RUU Intelijen Negara yang sedang digodok. Pengawasan yang lebih efektif dibutuhkan oleh DPR untuk memastikan bahwa lembaga intelijen berfungsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selama ini, fungsi pengawasan yang j dilakukan parlemen melalui format rapat kerja (raker) dianggap tidak bisa mengawasi kinerja lembaga intelijen secara komprehensif dan mendalam.

Wacana di atas memperlihatkan bahwa polemik atas RUU Intelijen Negara ! yang sekarang hangat dibicarakan oleh publik tecermin melalui perdebatan di kalangan anggota Komisi 1 DPR maupun antara DPR dan pemerintah. Polemik yang muncul, baik di ranah legislatif, eksekutif, maupun publik mencenninkan semakin demokratisnya negara kita.

Mengingat signifikansi dan sensitivitas RUU itu, pembahasannya perlu di-, perluas ke publik. Pembahasan RUU tersebut tidak boleh eksklusif, namun lebih membuka keran partisipasi yang luas dari publik.

*) Anggota Komisi I DPR

Polemik RUU Intelijen NegaraOleh:

SENIN, 11 APRIL 2011

Pemerintah yang tentu saja memiliki mandat dan legitimasi dari rakyat berkewajiban melindungi warga negara dari setiap ancaman, khususnya ancaman terorisme.

7GARAS I • ME I 20 1 1

Kesiapan Alutsista TNI Harus Ditingkatkan

Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Banten untuk mendengar, melihat, dan menyerap langsung aspirasi mitra kerja, 11 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

Komisi I DPR RI, yang membidangi soal Pertahanan dan Komunikasi dan In-formatika, melakukan kunjungan kerja

(Kunker) ke Provinsi Banten (11/4) untuk men-dengar, melihat, dan menyerap langsung aspira-si mitra kerja. Ikut dalam rombongan tersebut Ramadhan Pohan, anggota Komisi I asal Fraksi Partai Demokrat.

Di Banten, Komisi I mengunjungi Korem 064/Maulana Yusuf dan diterima oleh Danrem 064/Maulana Yusuf, Danlanud Gorda, Danlanal Merak, Dan Grup-1 Koppasus, Kasrem 064, serta Dansat Radar 211 Tanjung Kait. Dalam kesempatan tersebut, Komisi Pertahanan DPR ini menerima masukan dari seluruh kesatuan yang ada di Banten, di antaranya dari Korem, Koppasus, Lanud, dan Lanal.

Masing-masing komandan satuan meminta Komisi I mendengarkan seluruh masukan, ter-

masuk perihal kekurangan amunisi untuk latihan, kekurangan personel, serta kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) yang sangat kurang. Semua komandan satuan mengungkapkan ter-batasnya ketersediaan alutsista. Maka, mereka meminta Komisi I memberikan perhatian khusus terhadap persoalan di lapangan yang dihadapi sehari-hari oleh prajurit.

Mendengarkan masukan-masukan tersebut serta melihat kondisi di lapangan, Ramadhan Pohan mengatakan agar semuanya diteruskan ke satuan atasnya. ‘’Kami dari Komisi I tak hen-ti-hentinya memperjuangkan kebutuhan Alusista itu. Kesiapan alutsista TNI, baik di Banten mau-pun di daerah lainnya harus ditingkatkan. Kami akan teruskan ke Panglima TNI dan masing-masing kepala staf,” ujar Ramadhan menegas-kan usai kunker.

Bukan hanya alutsista yang menjadi per-

hatian Komisi I. Masalah kesejahteraan prajurit TNI juga tidak kalah penting. ‘’Kesiapan alutsis-ta, baik darat, laut maupun udara merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Tapi, tanpa prajurit yang profesional dan sejahtera, hal itu tidak akan efektif. Baik senjaya maupun orangnya harus di-perhatikan. Oleh karena itu, kami dari Komisi I mendukung upaya peningkatan kesiapan Alut-sista dan kesejahteraan Prajurit di wilayah Ban-ten ini,’’ kata Ramadhan bersemangat.

Komisi I, ia menambahkan, akan memper-juangkan seluruh aspirasi tersebut. ‘’Kami akan mendorong agar kebutuhan alutsista diupaya kan dari dalam negeri, baik dari PAL, Pindad, dan BUMNIS lainnya. Kami juga akan men dukung upaya perumahan bagi prajurit. Semuanya ha-rus berjalan paralel,’’ tutur Ramadhan, yang juga menjabat Wakil Sekjen Partai Demokrat itu.

8 GARAS I • ME I 20 1 1

VARIA KOMISI I

Perkuat Kapasitas Deteksi Dini Intelijen

Soal Libya, Jangan Beri Amerika Serikat ‘’Cek Kosong’’

Ra pat Dengar Pendapat Komisi I DPR de ngan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto dan Kepala Badan Na sional Penanggulang an Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai, di Jakarta, 4 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

Anggota Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan mengatakan, kapasitas deteksi dini intelijen harus diperkuat. Hal ini di-

ungkapkannya setelah mengikuti Ra pat Dengar Pendapat Komisi I DPR de ngan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Badan Na-sional Penanggulang an Terorisme (BNPT), Senin (4/4).

Menurut Ramadhan, penanganan terhadap masalah terorisme membutuhkan kua litas dan kapasitas intelijen yang tinggi demi kemampuan deteksi dini.

‘’Aksi-aksi terorisme akhir-akhir ini semakin canggih dan menggunakan berbagai po la yang selalu berubah. Tanpa peningkatan kualitas dan kapasitas intelijen, aksi terorisme itu semakin sulit diungkapkan, apalagi mencegah nya sedini mungkin sebelum terjadinya serangan bom,’’ ujarnya menjelaskan.

Perubahan modus operasi terorisme melalui bom buku akhir-akhir ini menimbulkan ketakut-an publik. Pelaku teroris tidak lagi ‘’memilih’’ korbannya secara acak. Mereka juga mengincar korban yang dianggap sebagai musuh. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan sehingga deteksi dini atas aksi-aksi tersebut perlu mendapatkan

perhatian serius.‘’Perubahan modus terorisme ini harus di-

waspadai. Aparat intelijen kita harus lebih me-ningkatkan kemampuannya deteksi dininya. Memang tidak mudah, tetapi mencegah lebih baik daripada menindak, apalagi ketika jatuhnya korban jiwa.’’

Masih adanya ancaman terorisme di In-donesia juga disebabkan oleh belum adanya payung hukum yang kuat bagi kegiatan intel-ijen guna mendukung upaya pencegahan dan penanggulang an terorisme. Komisi I DPR ber-sama dengan Pemerintah kini sedang meng-godok RUU Intelijen Negara itu. ‘’Saya berharap

dengan lahirnya RUU Intelijen nantinya akan memperkuat kinerja intelijen kita,’’ ucap Ra-madhan.

Kepala BNPT Ansyad Mbai mengatakan, pendekatan dalam menanggulangi terorisme tidak hanya melalui penegakan hukum (law enforce ment), tetapi juga melalui pendekatan deradikalisasi. BNPT pun memfasilitasi komuni-kasi dengan tokoh-tokoh agama dan masyara-kat untuk melakukan deradikalisasi. Sedang-kan Kepala BIN Sutanto menegaskan, upaya kontra terorisme tidak mudah dan membutuhkan dukungan semua pihak.

Pemerintah Indonesia seharusnya tidak memberikan ‘’cek kosong’’ kepada Amerika Serikat (AS) untuk menjalank-

an Resolusi 1973 Dewan Keamanan Perserika-tan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terhadap Libya. Indonesia juga harus memberikan pernyataan tegas terhadap tindakan tersebut.

‘’Ketika serangan dilakukan koalisi yang dip-impin Amerika ketika itu, saya membayangkan ada suatu pernyataan yang sangat tegas dari Kemlu kita terhadap apa yang dilakukan Ameri-ka. Kita tidak bisa memberika ‘cek kosong’ begitu saja kepada Amerika atas nama men-jalankan resolusi DK PBB, tetapi melakukannya secara membabi buta,’’ kata Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa membahas penanggulangan WNI pascagempa dan tsunami di Jepang dan situasi politik di Timur Tengah (28/3/2011).

Menurut Ramadhan, Indonesia harus men-curigai motif serangan AS dan sekutunya ter-hadap Libya. ‘’Di balik serangan untuk me-lindungi masyarakat sipil itu, apakah sesungguh-

nya ada faktor kekayaan energi ataupun minyak dari Libya,’’ ujarnya.

Ramadhan juga mempertanyakan sikap dan posisi strategis Indonesia terhadap Timur Te-ngah, khususnya Libya. Sikap Indonesia atas Libya seharusnya lebih tegas dan konkret se-suai dengan politik bebas dan aktif. ‘’Yang per-

tama adalah tentang posisi strategis Indonesia ter hadap Libya. Dalam hal ini saya mau melihat pem bahasan kita tentang Libya itu lebih sebagai kepada pernyataan ataupun apli kasi dari politik luar negeri bebas aktif kita,’’ katanya.

Selain itu, ujarnya, Indonesia per lu meng-galang kekuatan bersama, seperti melalui ASEAN maupun Organisasi Konferensi Islam (OKI). ‘’Apakah kita di situ sudah melakukan upaya-upaya, misalnya bersama OKI ataupun ASEAN sebelum resolusi DK tersebut keluar? Ini penting untuk kesungguhan pemerintah kita dalam persoalan di Libya.’’

Dalam kesempatan itu, Menlu Marty Na-talegawa mengungkapkan, sejak awal Peme-rintah RI menolak tegas penggunaan kekerasan di Libya. ‘’Sejak awal Pemerintah sangat tegas menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan oleh siapa pun terhadap warga sipil di Libya. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menyeru-kan masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan kepada warga sipil di Libya, namun tetap harus berpegang pada hukum internasion-al dan Piagam PBB,” katanya.

1. Komisi I DPR RI memberikan apresiasi atas upaya evakuasi terhadap WNI di Jepang, Mesir dan Libya yang telah dilakukan pemerintah dan mendukung pemerintah menyiapkan langkah-langkah selanjutnya, termasuk pengajuan tembahan anggaran dalam APBN-P.

2. Sehubungan dengan kondisi terkini di Libya serta penerapan Resolusi DK PBB 1973, Komisi I DPR RI minta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengawal dan memastikan penerapannya dilaksanakan secara utuh, komprehensif, dan konsisten.

. Komisi I DPR RI mendesak pemerintah untuk memperjuangkan sikap politik (no. 2) dalam forum PBB, Liga Arab, Uni-Afrika, dan OKI.

4. Komisi I DPR RI mendorong Pemerintah RI mengambil langkah-langkah inisiatif dalam proses transisi demokrasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk Palestina, melalui berbagai bentuk kerja sama yang positif dan konstruktif.

KESIMPULAN RAKER KOMISI I DENGAN MENLU

9GARAS I • ME I 20 1 1

KABAR DAPIL

Sengketa atas ribuan hektare tanah yang melibatkan Perhutani dengan warga dua desa di dua kecamatan di

Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sebaiknya ditempuh melalui jalur hukum agar tercipta suasana yang kondusif. Sengketa ini melibatkan Perhutani dengan warga Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, serta warga Desa Petung, Kecamatan Dongko.

Demikian dikatakan Kapolres Trenggalek AKBP Totok Suharyanto, S.Ik, M.Hum, kepada GARASI. ‘’Selain itu, kami juga mengharap warga bisa menahan diri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Suasana kondusif harus dijaga,’’ ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek saat ini dihadapkan pada persoalan serius menyangkut kepemilikan ribuan hektare tanah di dua desa di dua kecamatan tersebut yang juga diklaim milik Perhutani. Sekitar 200 warga di dua desa merasa berhak atas kepemilikan tanah itu karena memiliki sertifikat.

Sebagian di antara mereka bahkan telah mengadukan masalah ini ke Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek –yang membidangi

pemerintahan, pertahanan, kependudukan, perizinan, pengawasan dan aparatur– agar masalah ini secepatnya diselesaikan.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek, Sugino Poedjosemito, mengatakan, masalah saling klaim kepemilikan tanah itu menjadi persoalan serius di wilayahnya. Komisi I DPRD Trenggalek

mengagendakan bulan ini menggelar rapat dengar pendapat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perhutani, serta Kepala Desa Bogoroan dan Kepala Desa Petung. ‘’Mari kita selesaikan dengan bijak. Anggota dewan dapat menfasilitasi antara Perhutani dan warga yang merasa berhak atas kepemilikan tanah tersebut,’’ ucap Sugino.

Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arm. Hernawan Prakoso, SIP, mengatakan, ketersediaan alat-alat berat seperti traktor dan truk menjadi kendala di lapangan saat

personelnya melakukan penanggulangan bencana alam. Padahal,

PERHUTANI-WARGA SALING KLAIM RIBUAN HEKTARE TANAH

Kodim 0806 Butuh Truk untuk Antisipasi Penanganan Bencana

letak geografis Trenggalek yang berbukit terbilang rawan bencana, seperti jalan longsor saat cuaca ekstrem, sehingga mengganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat.

Menurut Hernawan, saat terjadi bencana alam, pihaknya memang lebih dahulu berkoordinasi kepada instansi terkait. Kodim 0806 pun bisa mengarahkan 200 personelnya. Namun, di lapangan selalu dihadapkan pada ketersediaan alat-alat berat seperti traktor dan truk tersebut.

‘’Kami tidak punya mobil tronton (truk) pengangkut tanah itu. Selain itu, kebutuhan masyarakat untuk Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPDB) juga belum terwujud,’’ ujar Hernawan saat menerima Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI dalam kunjungan menyerap aspirasi di Dapil Jatim VII, belum lama ini.

Dalam kunjungan ke Kodim 0806 itu Ramadhan didampingi tiga anggota DPRD Kabupaten Trenggalek dari Fraksi Partai Demokrat, yaitu Lamuji, Sugino, dan Mugianto. Kepada Ramadhan dan rombongan, Hernawan mengatakan bahwa saat ini situasi masyarakat Trenggalek kondusif, aman, dan terkendali.

Soal kelengkapan untuk antisipasi mengatasi bencana alam, seperti truk yang disebutkan Hernawan, Ramadhan mengarahkan agar bersinergi dengan pemerintah daerah untuk segera dimintakan ke Pemerintahan Provinsi Jawa Timur atau instansi terkait. Namun, Ramadhan sepakat bahwa truk itu sangat diperlukan. ‘’Perlu prioritas pengeluaran anggaran, baik dari APBD atau lainnya, untuk membeli mobil truk itu,’’ ujarnya.

Ramadhan Pohan dan Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arm. Hernawan Prakoso, SIP (kanan), saat kunjungan kerja masa reses ke Dapil Jatim VII di Trenggalek, 27 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

10 GARAS I • ME I 20 1 1

KAPOLRES NGAWI AKBP EKO TRISNANTO

Suasana di wilayah Kabupaten Ngawi saat ini kondusif. Namun, bukan berarti jajaran Polres Ngawi bisa mengendur-

kan kesiagaan terhadap potensi berbagai ancaman. Selain itu, Polres Ngawi juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnasto, berkaitan dengan upaya peningkatan layanan kepada masyarakat itu, permasalahan yang saat ini menjadi perhatiaan Polres Ngawi adalah penempatan kantor kepolisian. ‘’Kantor itu sebagai pelayanan publik, bukan milik institusi polisi,’’ ujarnya menegaskan.

Saat ini, lanjut Eko, ada tiga Kepolisian Sektor (Polsek) di wilayah Polres Ngawi yang belum memiliki kantor sendiri untuk mendukung pelayanan terhadap masyarakat secara optimal. Ketiganya adalah Polsek di Desa Petung yang untuk pelayanan kepada masyarakat masih meminjam Kantor Dinas Perhubungan; Polsek Midodaren yang mana kantor Polsek-nya dibangun di atas tanah milik Dinas Perhubungan; serta Polsek Karanganyar yang kantornya masih meminjam rumah salah

seorang warga setempat.Menanggapi permasalahan itu,

dalam kunjungan kerja ke Mapolres Ngawi belum lama ini, Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI mengatakan, sebaiknya Polda Jawa Timur bereaksi cepat dengan menangani persoalan berupa penempatan kantor polisi yang bukan milik institusi Polri. ‘’Kantor polisi itu penting sebagai tempat pelayanan bagi masyarakat. Melayani, mengayomi, dan meng-amankan,” ujarnya me-negas kan.

Se lain masalah pelayanan,

dalam kunjungan kerjanya Ramadhan juga ingin mengetahui kondisi keamanan di salah satu daerah pemilihannya ini, khususnya setelah dikeluarkannya perintah Siaga I dari pemerintah. Kapolres Eko pun menyatakan bahwa kondisi Ngawi aman dan kondusif.

‘’Saya melakukan hubungan yang intens dengan maasyarakat agar dapat berkomunikasi timbal balik. Sebagai mitra kerja, polisi dan masyarakat selalu bersinergi,’’ katanya.

Seluruh jajaran Polres Ngawi, demikian Eko, juga siap menghadapi ancaman teroris, seperti teror bom buku yang baru-baru ini terjadi di ibu kota. Selain itu, jajaran Polres Ngawi juga ekstrasiaga mengantisipasi terjadinya konflik berbau agama dan keyakinan, seperti yang menyangkut Ahmadiyah di beberapa daerah di Indonesia belakangan.

‘’Kami berusaha selalu siaga dan waspada menjaga keamanan masyarakat Ngawi,’’ tutur Kapolres kepada GARASI. Ramadhan Pohan dan Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnasto, saat kunker masa reses menyerap aspirasi ke Dapil Jatim VII di Ngawi,

28 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

11GARAS I • ME I 20 1 1

Sukses Catur dalam Catur

Catur adi sagita namanya. Usia bocah yang lahir di Desa Purwoasri, Ke-camatan Kebonagung, Kabupaten Pa-

citan, Jawa Timur, ini baru 9 tahun. Bukan ke-betulan apabila sang bocah yang akrab disapa Catur ini mahir olah strategi di papan catur dan telah memberinya deretan prestasi. Sebutlah di antaranya juara dalam sebuah turnamen yang diselenggarakan oleh Sekolah Kanisius di Solo, juara Pacitan Open yang diikuti 33 kabupaten pada Agustus 2009, juara Piala Raja Yogya yang diikuti seluruh Indonesia, dan juara nasio nal di Manado pada Oktober 2010 silam.

Dukungan orangtua, tiga saudara kandung, serta para gurunya di sekolah memang menyu-burkan kecintaan Catur pada permainan strategi langkah para bidak itu sejak kecil. Apalagi ka-kak-kakaknya juga terbilang mahir bermain ca-tur. Namun, kata Suprapti, sang ibu kepada GARASI, ‘’Catur beda dari ketiga kakaknya. Dia lebih pintar dalam permainan catur. Banyak prestasi sudah diraihnya, bahkan orang dewasa sering dikalahkan Catur.’’

Suprapti tidak pernah memimpikan Catur bisa bermain catur segemilang ini meskipun ke-

tiga kakaknya cukup mahir. Justru ketiga ka-kaknya itu yang begitu bersemangat mengajari Catur. Menyaksikan deretan prestasi sang adik di usianya yang masih sangat belia, kakak-ka-kak itu pun berharap Catur terus berprestasi dan menjadi juara dunia.

‘’Saya tidak pernah membedakan Catur dengan ketiga kakaknya. Malah kakak-ka-kaknya yang memberikan perhatian khusus un-tuk mengajari Catur sejak kecil agar cita-cita menjadi juara dunia catur itu bisa terwujud,’’ tu-tur Suprapti saat diundang bertemu dengan Bu-pati Pacitan Indartato dan Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI di Kantor Bupati, beberapa waktu lalu.

Lazimnya anak-anak, deretan prestasi tidak membuat Catur merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya. Saat bertemu Ramadhan dan Bupati Indartato, bocah dari keluarga sederhana ini masih tampak begitu polos. Keluguan ter-gambar di wajahnya. Kepada Ramadhan dan orang nomor satu di Pacitan itu, Catur men-gatakan tetap giat berlatih agar bisa terus ber-prestasi demi cita-cita menjadi juara dunia.

Ramadhan berharap Catur tetap berlatih agar kelak menjadi pemain terbaik bertaraf du-nia. Jalan ke sana segera terbentang dengan rencana keikutsertaan Catur dalam kejuaraan

DERETAN prestasi yang diraihnya dalam pelbagai turnamen catur membuat nama Ca-tur Adi Sagita tidak asing lagi bagi warga Pacitan. Menyadari dertan prestasi itu, Pen-gurus KONI Pusat sempat terpanggil sekal-igus tertantang untuk mengikutkan Catur dalam kontingen tim catur Indonesia ke ke-juaraan internasional di Finlandia dan Filipina. Namun, berhubung keterlambatan adminis-trasi pengurusan visa, Catur dan anggota lainnya di kontingen Indonesia tidak jadi dib-erangkatkan.

Menanggapi batalnya Catur berangkat ke turnamen bertaraf internasional itu, Ramad-han Pohan sangat menyayangkannya. Ia ber-harap pada masa mendatang kejadian yang tidak menguntungkan itu tidak terulang. ‘’Saya berharap ke depan akan ada jalan ke-luarnya untuk Catur. Perjalanannya masih panjang,” kata Ramadhan kepada Catur, di-saksikan Bupati Indartato dan Ketua KONI Pacitan belum lama ini.

‘Go International’ yang Tertunda

catur se-Asia yang dijadwalkan berlangsung di Tarakan, Kalimantan Timur. Semoga sukses selalu, Catur.

RS

Ramadhan dan Bupati Pacitan Indartato (kanan) bertemu Catur di Kantor Bupati Pacitan, 26 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

12 GARAS I • ME I 20 1 1

Bupati Ponorogo H. Amin, S.H. mengatakan, saat ini kabupaten yang dipimpinnya masih membutuhkan

pembangunan infrastruktur vital, di antaranya, pembangunan jalan penghubung dengan kota lain. Saat ini banyak jalan membutuhkan perhatian khusus serta perbaikan pada beberapa ruas yang rusak.

‘’Pembangunan infrastruktur, khususnya perbaikan jalan, masih menjadi salah satu perhatian Pemkab Ponorogo. Kondisi saat ini banyak jalan yang berlubang dan rusak,’’ katanya saat menerima Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI bersama rombongan di Kantor Bupati Ponorogo, belum lama ini.

Dalam perbincangan itu, Amin juga menyampaikan keluhan atas lambatnya pembangunan Waduk Bendo di Desa Ngideng, Kecamatan Sawo. Lamanya pembanguan waduk itu akibat terganjalnya izin pembebasan lahan yang dikantongi Perhutani karena wilayah tersebut masuk kawasan hutan lindung. Amin pun berharap pihak terkait mau duduk bersama untuk memecahkan persoalan yang

Ramadhan Pohan bersama Bupati Ponorogo H. Amin, S.H. (kanan) dan Boediono (anggota DRPD Ponorogo, kiri) di Kantor Bupati Ponorogo, 24 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

INFRASTRUKTUR PONOROGO MASIH BUTUH PERHATIAN

menghambat pembangunan waduk tersebut.Amin juga mengutarakan rencana

pembanguan Gedung Olahraga (GOR) yang bertujuan mencari bibit-bibit atlet potensial untuk mengangkat prestasi olahraga di Po norogo. Ia sangat berharap dukungan Ramadhan untuk menyampaikan rencana ini kepada Menpora Andi Mallarangeng di Jakarta.

sarana tersebut, namun APBD yang ada belum mencukupi.

“Kendala kami adalah kurangnya anggaran untuk mewujudkan rasa nyaman bagi masyarakat Ponorogo,” tukasnya.

Amin menyadari, untuk mewujudkan pembangunan Ponorogo yang lebih baik, diperlukan sinergi dan kerja sama dengan instansi terkait. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah dukungan dan partisipasi masyarakat Ponorogo sendiri.

Merespon paparan Bupati Amin, Ramadhan yang didampingi Budiono, anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, akan berusaha membantu agar pihak-pihak yang terkait memberikan perhatian terhadap kondisi Ponorogo saat ini. Dengan demikian, harapan kabupaten ini memiliki infrastruktur yang diidamkan bisa segera terpenuhi.

‘’Saya terus berusaha membantu memfasilitasi pihak Pemkab dengan instansi terkait. Sebagai wakil rakyat dari Ponorogo, adalah tanggung jawab saya memerjuangkan aspirasi masyarakat di sini,” kata Ramadhan.

"Pembangunan infrastruktur, khususnya perbaikan jalan, masih menjadi salah satu perhatian Pemkab Ponorogo. Kondisi saat ini banyak jalan yang berlubang dan rusak."

Selanjutnya, Amin menyuarakan keinginan masyarakat Ponorogo untuk memiliki terminal antarlintas provinsi yang lebih layak. Selama ini Pemkab Ponorogo sudah sering memperbaiki

13GARAS I • ME I 20 1 1

Sebagai salah satu wujud kepedulian kepada konstituennya, Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI

memberikan pengobatan gratis di Desa Klurahan, Kecamatan Kartoarjo, Kabupaten Magetan. ‘’Selain memberikan pelayanan pengobatan gratis dan santunan sosial, saya terus berjuang dan merespon harapan masyarakat Magetan agar dapat diberikan program pemerintah prorakyat, seperti bantuan perumahan rakyat dan program lainnya,’’ kata Ramadhan.

Untuk membumikan program-programnya di parlemen dan konstituen di Dapil Jatim VII yang meliputi Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek, Ramadhan didukung 22 staf. Sedangkan untuk menampung aspirasi konstituen di Dapil Jatim VII, ia juga telah mendirikan ‘Gardu Aspirasi’ (GARASI) di Jakarta, Pacitan, dan Ponorogo.

Dalam pengobatan gratis di Balai Desa Klurahan, dokter Heni mengatakan,

Kapolres Magetan AKBP Awi Setiyono, S.Ik, menyatakan, sejauh ini wilayah Kabupaten Magetan aman dan

terkendali. Meski demikian, jajaran Polres tetap ekstrasiaga memprioritaskan kesiagaan, khususnya setelah aksi-aksi teror bom di beberapa daerah dan pemberlakuan status Siaga I oleh pemerintah.

‘’Kesigapan dan kewaspadaan kami tetap

Pengobatan Gratis di Klurahan

menjadi nomor satu untuk menjaga kondisi agar tetap kondusif,’’ kata Awi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu saat menerima kunjungan Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI.

Untuk menjaga keamanan di wilayahnya, Awi juga sangat berharap bantuan dari pemerintah berupa teknologi canggih untuk memonitor setiap gerak-gerik pelaku teror khususnya serta tindak kejahatan lainnya

yang menggunakan teknologi. Apalagi letak geografis Kabupaten Magetan yang dilintasi tiga wilayah –yaitu Ponorogo, Ngawi dan Madiun– sangat mudah disusupi orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

‘’Kewaspadaan kami lebih terfokus kepada wilayah perbatasan karena letak geografisnya yang dilintasi tiga wilayah lain itu,’’ tuturnya menambahkan.

Selain peralatan, demikian Awi, untuk mengantisipasi kejahatan menggunakan teknologi canggih itu, khususnya cyber crime, Polres Magetan juga membutuhkan orang-orang yang menguasai teknologi informasi (IT–information technology) agar bisa lebih cepat mendapatkan informasi seputar kejahatan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Ramadhan mengapresiasi kinerja jajaran Polres Magetan yang mampu menjaga wilayahnya aman dan kondusif. Sedangkan menanggapi keinginan Polres Magetan untuk bisa memiliki teknologi canggih, Ramadhan berharap Polri, khususnya Polda Jawa Timur, bisa segera mewujudkannya. Tidak hanya untuk Polres Magetan, namun juga seluruh polres di Indonesia. ‘’Polisi harus lebih canggih dibandingkan dengan pelaku tindak kejahatan,” ujar Ramadhan.

sebagian besar warga yang berobat adalah kalangan dewasa dan lanjut usia dengan keluhan pegal dan linu. Ini bisa dimaklumi

karena sebagian besar di antara mereka sehari-hari dituntut kerja yang mengurasi fisik di sektor pertanian.

Ramadhan Pohan bersama Kapolres Magetan AKBP Awi Setiyono, S.Ik (kiri), di Mapolres Magetan, saat kunjungan kerja masa reses menyerap aspirasi ke Magetan (Dapil Jatim VII), 28 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

Pengobatan gratis oleh GARASI RAMADHAN POHAN di Desa Klurahan, Magetan, 28 April 2011. FOTO: RONALD SIAHAAN

14 GARAS I • ME I 20 1 1

Ir. RUMINARTO, M.M. – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

Lahan kritis di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, masih mencapai 23.629,5 hektare dari total luas hutan 71.448,40

hektare yang terdiri atas 69.441,90 (97%) hektare hutan rakyat dan 2.006,05 (3%) hutan negara yang dikeloala Perum Perhutani. Oleh karena itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Pacitan terus menggalakkan program penghijauan untuk mengurangi luasan lahan kritis.

Kepada Wiwit Rowi dan Rahayu Wulandari dari GARASI, Kepala Dinas Hutbun Pacitan Ir. Ruminarto, M.M., yang baru beberapa pekan dilantik Bupati Pacitan Indartato, menuturkan konsepnya mengurangi luasan lahan kritis tersebut. Berikut petikannya:

Sebenarnya sudah lama saya berkiprah di lingkup Hutbun karena sebelumnya menjabat Kabid Perkebunan. Mengenai konsep, tinggal memadukan dengan program yang sudah berjalan selama ini. Tentu saja pemanfaatan hutan secara berimbang dan lestari, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap fungsi hutan, serta mengurangi lahan kritis tetap menjadi prioritas. Mengapa begitu?

Sebagian besar hutan di Pacitan atau hampir 97% adalah hutan rakyat. Luasannya berkisar 69.441,90 hektare, sedangkan hutan negara hanya sekitar 2.006 hektare atau 3% dari total luas hutan. Realitas itu yang membuat dinas kami tidak lelah mengajak masyarakat melakukan penghijauan sekaligus mengelola hutan secara lestari sehingga luas lahan kritis semakin berkurang.

Sebenarnya dari tahun ke tahun luasan lahan kritis selalu berkurang. Sekarang masih terdapat lahan kritis seluas 23.629,5 hektare yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan. Untuk mengatasinya, kita lakukan cara vegetatif, yaitu penanaman berbagai tanaman yang sesuai dengan agro-ekologi setempat. Selain itu juga dengan cara bangunan sipil teknis, kaitannya dengan perbaikan teras, pembangunan dam pengendali maupun

tanaman produktif, di antaranya, kakao, kelapa, cengkeh, dan kopi. Untuk tanaman kayu-kayuan yang diprioritaskan adalah penanaman jabon, mahoni, gemilina, jati, dan lain-lain. Dalam penebangan kami memberikan persyaratan hanya jika sudah berdiameter 30 cm.

Kita berharap dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap fungsi hutan, maka ke

depannya kondisi hutan di Pacitan akan semakin baik. Terlebih saat ini sudah ada sebagian masyarakat yang menjadikan lahan miliknya sebagai hutan lindung. Ke depan kami juga meneruskan program-program hutan prorakyat dengan pengadaan bibit dari bantuan pemerintah, pihak ketiga, dan swadaya masyarakat. Tujuannya, selalu ada penambahan penanaman setiap tahun.

Kami sudah mengusahakan jaminan pasar dengan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga, di antaranya, PT DSUC (Daya Sakti Unggul Corporindo) yang mengolah kayu sengon sebagai bahan baku kayu lapis. Lalu PT Megah Cemerlang Sukses Indo yang mengolah tanaman gemilina dan jabon sebagai bahan baku pensil, PT Pagilaran Yogyakarta (Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada) yang membina teknis budidaya dan menjamin pemasaran hasil kakao, serta PT PR Sukun Kudus untuk komoditi kapas dan PT Pura Jatropa Green Energy Kudus untuk tanaman jarak pagar.

Usaha kemitraan tersebut merupakan salah satu upaya menyukseskan program pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Tentu dengan kemitraan dengan perusahaan–perusahaan itu dapat menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Di sisi lain, dengan bermitra dengan investor, maka jaminan pasar diperoleh harga layak sehingga petani tidak diombang-ambingkan oleh para tengkulak.

Untuk angkutan hasil produksi hutan dan kebun di tempat yang berbukit dan terisolir, kami mengupayakan dengan pembangunan infrastruktur berupa jalan produksi sehingga dapat menekan biaya transportasi.

pembangunan dam penahan, pembuatan sumur resapan dan lain–lain.

Semua itu sejalan dengan visi Dinas Hutbun, yakni mewujudkan hutan dan kebun rakyat sebagai sumber kehidupan dan perekonomian masyarakat. Tugas kita sebagai dinamisator, motivator, dan fasilitator. Karena hutan berfungsi ekologi dan ekonomi bagi masyarakat, maka kami terus gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk menanam tanaman kayu-kayuan dan tanaman produktif yang bermanfaat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk kelestarian ekologi dan ekonomi dalam bidang perkebunan, Dinas Hutbun menyarankan masyarakat untuk menanam

Fokus Mengurangi Lahan Kritisn, Jawa ,5 448,40 7%)%) hutan i. Oleh ebunan program lahan

Hutbun

gurangi

belumnyyyaaa ai

tanaman cengkeh,kayuan yjabon, maDalam pepersyaratcm.

Kita bmasyar

depasemseblahdepppmp

Kamid

Nama : Ir. RUMINARTO, M.M.

Jabatan : Kepala Dinas Hutbun Kab. Pacitan

Lahir : 17 Agustus 1956

Alamat : Jl. Dewi Sartika , Sidoharjo, Pacitan

Istri : Suko Riniatin

Anak :

1. Danang Satria Wihasmara

2. Adinda Satria Wicaksono

3. Satria Agil Wibowo

4. Satria Aji Wijaya

DATA DIRI

15GARAS I • ME I 20 1 1

Program BSP2S Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Jamil Ansari

menjelaskan Perumahan Swadaya adalah rumah atau perumahan yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat, baik secara berkelompok ataupun perorangan, yang meliputi perbaikan, pemugaran/perluasan atau pembangunan rumah baru beserta lingkungannya.

Dana BSP2S, menurut Jamil, berasal dari sejumlah dana atau bantuan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan non-Bank (LKnB). Maksud dan tujuan pemberian stimulan pembangunan perumahan swadaya itu, untuk mendorong LKM/LKnB agar dapat memfasilitasi perbaikan/pembangunan rumah melalui pembiayaan yang mudah diperoleh masyarakat, serta mendorong Pemda untuk memfasilitasi penyelenggaraan perumahaan swadaya dan membantu masyarakat agar dapat menepati rumah dan lingkungan yang layak huni.

tersalurnya pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya melalui LKM/LKnB di kabupaten/kota.

tersalurnya pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya kepada MBR yang memenuhi syarat, sesuai dengan batasan pagu besaran uang yang ada di DIPA APBN yang merupakan Satuan Kerja Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Perumahan (SKPKSD).

terlaksananya peningkatan kapasitas kelembagaan dalam penyelenggaraan

perumahan swadaya di pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan bantuan stimulan perumahan swadaya, hal ini tertuang, berdasarkan SK Dirjen Perbendaharaan Nomor : PER-49/PB/2006 juncto Nomor : PER-30/PB/2007 tentang tata cara pembayaran bantuan sosial stimulant perumahan dan swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Permenpera Nomor: 08/PERMEN/M/2006 tentang pedoman pelaksanaan pemberian stimulan perumahan swadaya bagi MBR melalui LKM/LKnB.

Ada lima prinsip penanganan bantuan stimulan perumahan swadaya, pertama: menempatkan MBR sebagai pelaku, kedua: menciptakan peluang bagi MBR untuk menetapkan pilihan dan mengambil keputusan yang rasional, ketiga: transparansi dan akuntabilitas, keempat: mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan, kelima: mengutamakan kesinambungan dengan menyiapkan mekanisme program pasca kegiatan/proyek. Sedangkan bagi penerima bantuan stimulan memiliki dua kriteria, pertama: penerima stimulan untuk perumahan swadaya harus memiliki kriteria dalam MBR dan membentuk kelompok, status tanah tidak bermasalah, menempati rumah dengan kategori tidak layak huni (perbaikan), belum memiliki rumah (pembangunan baru), stimulan untuk perbaikan dan pembangunan rumah baru, harus menjadi anggota KSM, bersedia mengikuti ketentuan yang telah disepakati, kedua: penerima pemberian stimulan untuk perumahan swadaya hanya berlaku untuk satu orang bagi satu keluarga.

Adapun penyaluran dana stimulan perumahan swadaya, ada tujuh bagian. Pertama: disalurkan melalui LKM/LKnB dalam rangka memfasilitasi perbaikan

rumah/pembangunan baru dan PSU, kedua: penyalurannya sendiri dalam bentuk transfer langsung dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) kepada LKM/LKnB setelah mendapat rekomendasi dari Satker Pusat, ketiga: disalurkan kepada MBR yang mempunyai penghasilan tetap maupun tidak tetap paling banyak Rp 2 juta per bulan, keempat: diberikan sesuai dengan batasan pagu besaran uang yang ada di APBN yaitu pembangunan rumah sebesar Rp 10 juta dan untuk perbaikan rumah Rp 5 juta, kelima: diberikan kepada rumah tangga yang menguasai tanah dengan status milik sendiri, keenam: bagi LKM/LKnB bertanggung jawab hanya menyalurkan dana bantuan stimulan sesuai dengan bantuan sosial yang sudah ditetapkan dan tidak dibenarkan mengutip kembali dana yang sudah disalurkan, ketujuh: penyaluran stimulan perumahan swadaya dilakukan melalui tiga tahap yaitu, penyaluran 50 persen apabila ada usulan dari masyarakat melalui LKM/LKnB, 50 persen sisanya apabila pekerjaan telah mencapai 30 persen dan dibuatkan laporan penyaluran sesuai dengan tahapan penyaluran sebagai alat pengedalian dari penerima manfaat MBR.

Ketentuan penggunaaan stimulan perumahan swadaya, Jamil menambahkan, untuk renovasi rumah, dengan kata lain peningkatan kualitas rumah (lantai, dinding dan atap) dalam standar minimal. Kemudian tidak dibenarkan peningkatan kualitas yang melebihi standar minimal, seperti (lantai, rabat beton ditingkatkan menjadi keramik, dinding papan ditingkatkan menjadi tembok, atap seng ditingkatkan menjadi genteng, plesteriasi, pengecetan dan membuat plafon). Sedangkan pembangunan baru, hanya untuk bangunan rumah baru mulai dari pondasi, dinding sampai dengan atap. Dengan luas bangunan kurang

Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) merupakan fasilitasi pembangunan rumah dan perbaikan yang dibiayai pemerintah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). JAMIL ANSARI

Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera

RUMAH RAKYAT

16 GARAS I • ME I 20 1 1

lebih 36 meter dengan uraian 9 meter untuk setiap anggota keluarga, begitu pula dengan pembangunan baru untuk rumah yang kualitas lantai atap dan dinding seluruhnya tidak memenuhi standar minimal bahan bangunan rumah layak huni atau berkategori rusak sangat berat.

Bantuan stimulan pembangunan perumahan swadaya di provinsi Jawa Timur tahun 2011, telah dikucurkan dana sebesar Rp 25 miliar di 11 kabupaten dengan total sebanyak 2.450 unit dengan perincian untuk pembangunan rumah baru sebanyak 1.225 unit, perbaikan kualitas rumah 1.225 unit. Bantuan stimulan pembangunan perumahan

swadaya terletak di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan yang masing-masing mendapat bantuan 100 unit, dengan perincian untuk pembangunan baru 50 unit dan perbaikan kualitas rumah 50 unit. Di Kabupaten Ngawi sendiri ada 120 unit, di antaranya pembangunan baru 50 unit, perbaikan kualitas rumah 75 unit. Untuk pembangunan baru pihak Kemenpera memberikan dana hibah sebesar Rp 10 juta. Sedangkan perbaikan kualitas Rp 5 juta per unit. Sedangkan dana Rp 4,5 juta diperuntukan bagi PSU (Prasarana Sarana dan Utilitas umum). Kewajiban bagi penerima bantuan stimulan pembangunan perumahan swadaya harus berpenghasilan rata-rata tiap bulannya Rp 600 ribu hingga Rp 1,2 juta.

LKM/LKnB merupakan lembaga penyalur

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

0% 100%

0% 100%

0% 100%

bantuan, di mana calon penyalur wajib memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, yakni berbadan hukum dan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. Setelah terpenuhi syarat dan ketentuan tersebut pihak LKM/LKnB memberikan stimulan, yang terlebih dahulu mendapatkan rekomendasikan dari Bupati/Walikota. Pihak LKM/LKnB harus bersedia diaudit oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jamil menegaskan, sebagai bentuk pengawasan pemberian bantuan stimulan pembangunan perumahan swadaya, tentu ada pendamping yang ditunjuk langsung Kemenpera. Pihak pendamping itu sendiri bertugas untuk mengawasi 20 unit rumah dan memberikan laporannya.

17GARAS I • ME I 20 1 1

di Bandara Internasional Charles de Gaulle, Kamis (14/4), tanpa beristirahat Delegasi Komisi I DPR RI langsung mengganti pakaian di ruang tamu KBRI di Paris, untuk melanjutkan meeting di tiga tempat yang terpisah dengan kalangan Kementerian Pertahanan dan Industri Pertahanan Prancis.

Direktur Business Development DCI (Defense Conseil International) Laurent Demaret memberikan beberapa gambaran perihal pertahanan militer yang dimiliki Pemerintah Prancis di hadapan Delegasi Komisi I DPR RI, Jumat (15/4).

meninjau langsung ke lapangan sarana dan fasilitas radar pertahanan dan teknologi informasi Thales Ray Theon System milik Pertahanan Prancis, Jumat (15/4).

Ramadhan Pohan berpose dengan latar radar milik Pertahanan Prancis yang dipesan dan akan dikirimkan langsung ke Indonesia, Jumat (15/4).

Ramadhan Pohan bersama tiga direktur di Defense Conseil International (DCI). Mereka adalah Direktur Pengembang Bisnis Michael Lefebvre (kiri), Direktur General Francois Dupont (dua dari kiri), dan Direktur Business Development Laurent Demaret (kanan), Jumat (15/4).

DOKUMENTASI PRIBADI

Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI di Prancis dan Italia

F LASH & PRINT

18 GARAS I • ME I 20 1 1

Saat berkunjung ke KBRI di Paris, Ramadhan Pohan berbincang-bincang dengan warga negara Indonesia yang berada di Prancis, Sabtu (16/4).

sedang menyimak penjelasan seputar pertahanan yang dimiliki Pemerintah Italia Kiri-kanan: Muhammad Nadjib (FPAN), Edhie Baskoro Yudhoyono (FPD), Mirwan Amir (FPD), Yahya Sacawiria (FPD), Made (Direkltur Eropa Barat).

Delegasi Komisi I DPR RI bersama Wakil Menteri Pertahanan Italia Mr. Guido Crosetto di Kantor Kementerian Pertahanan Italia, Senin (18/4).

Ramadhan Pohan sedang mengabadikan foto dengan Jenderal DE Pascole (kiri) dan Jenderal CA Marioli (kanan) saat berada di Kantor Kementerian Pertahanan Italia, Senin (18/4).

Ramadhan dan Delegasi Komisi I DPR RI foto bersama di depan Gedung Parlemen Italia. Kiri-Kanan: Staf KBRI, Ramadhan Pohan (FPD), Neil Iskandar (FPG), Edhie Baskoro Yudhoyono (FPD), Muhammad Najib (FPAN), Fayakhun Andriadi (FPG), Theodorus J Koekerits (FPDI-P).

19GARAS I • ME I 20 1 1

Kegiatan Dalam dan Luar Parlemen

Saat menghadiri rapat Komisi I dengan Kemenlu, Ramadhan Pohan memberikan tanggapan seputar tugas dan tanggungjawab Pemerintah dalam menangani warga negara Indonesia yang berada di Jepang pascagempa dan tsunami yang menghantam Jepang beberapa waktu lalu serta situasi di Timur Tengah, khususnya Libya, Senin (28/3).

Rapat Paripurna, Selasa (29/3), Ramadhan Pohan diwawancarai oleh Kantor Berita ANTARA dan Suara Pembaruan seputar RUU Intelijen yang sedang digodok oleh Komisi I.

Sebelum Rapat Paripurna di DPR RI, Selasa (29/3), Ramadhan Pohan berbincang dengan rekan se-Komisi I. Dari kiri: Lili Wahid (FPKB), Rachel Mariyam (FP Gerindra), dan Azwar Abubakar (FPAN).

dari RCTI melihat langsung situasi ruang kerja Ramadhan Pohan, Kamis (31/3), yang dipenuhi para tenaga ahli dan stafnya. Tujuan kedatangan tim RCTI ini untuk membuktikan apakah memang perlu bagi anggota dewan untuk memperoleh ruangnya yang jauh lebih luas dan mahal.

Sebelum rapat intern Komisi I seputar RUU Intelijen, Ramadhan Pohan serius membahas mengenai RUU intelijen dengan rekan Komisi I, Selasa (29/3), yaitu Yahya Sacawiria (kiri) dan Guntur Sasongko (kanan).

20 GARAS I • ME I 20 1 1

Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Senin (04/4), Ramadhan Pohan menghampiri dan menyalami Kepala BIN Sutanto. Komisi I dan BIN membahas seputar penanggulangan terorisme.

kesibukannya, Ramadhan Pohan masih punya kesempatan memberikan keterangan seputar RUU Intelijen kepada wartawan SCTV, Jumat (01/4).

pembangunan gedung DPR RI Jakarta yang banyak menuai kritik, baik dari masyarakat, pengamat politik maupun dari LSM, menjadi pembicaraan menarik. Ramadhan Pohan menjadi narasumber di MetroTV dalam program 'Suara Anda', Selasa (05/4). Narasumber lain adalah Koordinator Fitra, Ucok Khadafi (kiri), dan Sebastian Salang (Ketua Formappi).

Rapat Fraksi Partai Demokrat, Jumat (01/4), Ramadhan Pohan berbincang dengan kolega sefraksi, termasuk Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah (kanan).

Kunjungan Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Turki-Indonesia ke gedung DPR RI, Selasa (05/4), yang diterima oleh tim BKSAP Indonesia. Ramadhan Pohan memberikan penjelasan seputar keparlemenan di Indonesia.

21GARAS I • ME I 20 1 1

AGENDA

APRIL 20111 2

Rapat Pleno FPDl.Agenda: Konsolidasi Internal FraksiLokasi: Ruang KK II

RDP dengan Kepala BIN dan Kepala BNPT Agenda: Penjelasan Kepala BIN dan Kepala BNPT soal aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini, serta penanggulangannyaLokasi: Ruang Komisi I

Raker dengan Panglima TNI beserta Kepala Staf angkatan.Agenda: Penjelasan panglima TNI mengenai pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 34 Tahun 2004Lokasi: Ruang Komisi I

4 6 7 8 10

Rapat ParipurnaAgenda :1. Laporan Komisi XI mengenai

hasil Pembahasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Calon Pemeriksa Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan BPK TA 2010 dilanjutkan pengambilan keputusan.

2. Laporan Komisi I mengenai hasil pembahasan persetujuan hibah barang milik negara berupa meriam salute gun Kementerian Pertahanan kepada Pemerintah Papua New Guinea dilanjutkan pengambilan keputusan.

3. Laporan Badan Kehormatan DPR RI mengenai hasil pembahasan:

A. Rancangan peraturan DPR RI tentang Kode Etik.

B. Rancangan Peraturan DPR RI tentang Tata Beracara Badan Kehormatan DPR RI dilanjutkan pengambilan keputusan.

Rapat InternAgenda: Pembahasan DIM RUU tentang Intelijen NegaraLokasi: Ruang Komisi I

Rapat ParipurnaAgenda:1. Pembicaraan tingkat II,

pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Keimigrasian.

2. Pendapat fraksi-fraksi dan pengambilan keputusan terhadap RUU usul inisiatif Komisi X tentang Pendidikan Tinggi menjadi RUU DPR RI.

3. Pendapat fraksi-fraksi dan pengambilan keputusan terhadap RUU usul inisiatif Komisi X tentang Pendidikan Kedokteran menjadi RUU DPR RI.

4. Pembicaraan Tingkat II terhadap RUU Mata Uang.

LIVE MetroTV tentang Pro Kontra Gedung Baru DPR RI.Lokasi: Studio MetroTV, Kedoya.

11 12 14 16 17

LIVE tvOne Ramadhan Pohan tentang Rencana Gedung BaruLokasi: Epicentrum KuninganKUNKER Komisi I tentang, "Perkembangan Pembangunan Daerah, Dinamika Masyarakat, Kondisi Politik & Keamanan Daerah dan Permasalahan yang Dihadapi".

LIVE MetroTV dialog "8-11", tema "Penyanderaan WNI oleh Perompak Somalia", Ramadhan Pohan (FPD), Andi Widjayanto.Lokasi: Studio MetroTV, lantai 2 Kedoya.

Sarapan di hotel Delegasi berangkat

ke KBRI Pertemuan dengan

Masyarakat Indonesia dan PPI Prancis

Makan siangFree Program Kembali ke hotel, istirahat

KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KE ITALIA

Tiba Di Bandara Charles de Gaulle Paris.

Delegasi berangkat ke KBRI.

Tiba di KBRI.Pertemuan dengan

delegation.Dengan Generale pour

I'Armement- DGA (Direktorat Persenjataan Kemhan) Mr. Xavier de FONTENAY di Hotel Atlantico.

Dengan Constructions Navales Systems & Service (Direktorat Galangan Kapal Sista) Patrick LEROUX, Corporate Country Director India/Asia.

Delegasi berangkat ke Hotel Novotel Tour Eiffel

Delegasi berangkat menuju Wisma Duta.

Jamuan makan malam oleh Dubes RI.

Delegasi kembali ke hotel.

Sarapan di hotelBerangkat ke Defense

Conseil International-DCI Konsultan Pertahanan Internasional

Pertemuan Dengan DCI (Mr. Frederic BOULLY)

Hadir di Pengembangan DCI

Delegasi Berangkat ke European Aeronautic Defense and Space Company-EADSPerusahaan Pertahanan Penerbangan dan Luar Angkasa Eropa

Pertemuan dengan EADSDelegasi berangkat ke

Constructions Industrielles de laMediterranee-CNIM Industri Kontruksi Mediterania

Pertemuan dengan CNIM, MR. Yves de Thomasson Direktur Komersial CNIM

Makan siangDelegasi Berangkat ke

Perusahaan Thales Raytheon Systems, Limour (45 km dari Paris)

Pertemuan dengan ThalesMr. Philippe DUHAMEL, Chief Executive Officer Thales Raytheon Systems

Delegasi kembali ke hotelIstirahat di hotelDelegasi berangkat ke

Restoran MARIUS 82 Boulevard Murat Paris

Jamuan makan malam oleh EADS

Kembali ke hotel, istirahat

Sarapan di hotel Check-out dan berangkat

ke Bandara CDG Tiba di Bandara CDG dan

Check-in, delegasi berangkat ke Roma, Italia dengan AZ-333

Tiba Di Bandara FCO (Roma)

Tiba di Hotel AtlanticoMeninggalkan Hotel

Atlantico menuju Wisma DutaMakan Malam dan

Selamat Datang Meninggalkan Wisma

Duta menuju Hotel Atlantico

22 GARAS I • ME I 20 1 1

18 20 21 22

KUNKER KOMISI I KE ITALIA

KUNKER KOMISI I KE ITALIA

KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I

Meninggalkan Hotel Atlantico menuju Museo dell'Ara Pacis

Ladies Program Pertemuan dengan

Kalangan Industri Strategis Italia (EOS S.p.A.,Oto Melara Alenia SI, Alenia Communications Iveco-Oto, MBDA

Peninjauan Fasilitas

Makan Siang (oleh: EOS S.p.A, Oto Melara Alenia SI, Alenia Communications Iveco-Oto, MBDA

Meninggalkan Museo dell Ara Pacis menuju Kementerian Pertahanan Italia

Pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Italia

Diterima oleh Mr.Guido CrosettoUndersecretary Kemhan Italia.Penyampaian materi oleh LetkolRoberto Chivilo (Kepala Kerja Sama Internasional dan Industri/Asisten Undersecretary Kemhan Italia) dan Mr. Giovanni Messina (Kepala Kerja Sama Internasional Asia, Afrika, Oceania, Amerika Selatan dan Timur Tengah dan Timur Jauh).

Peninjauan Lapangan

Makan Malam

Meninggalkan Hotel Atlantico menuju Parlemen Italia

Tiba di Parlemen Italia: Delegasi Komisi I DPR-RI akan disambut oleh Hon. Aldo Di Biagio, anggota parlemen dan Presiden Asosiasi Persahabatan Kerja Sama Indonesia-Italia

Pertemuan dengan Komisi IV/Pertahanan Chamber of Deputies Italia

Meninggalkan Parlemen Italia Menuju Bandara Fiumicino

Tiba di bandara Fiumicino Makan siang di Bandara

Fiumicino Bertolak ke Jakarta

26 27 28

KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I KUNKER KOMISI I

Parlemen Italia menyimak dan melakukan tanya-jawab dengan Delegasi Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen Italia, seputar pertahanan militer milik Indonesia, Selasa (19/4). DOKUMENTASI PRIBADI

23GARAS I • ME I 20 1 1

PERSOALAN mengenai RUU Intelijen selalu menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas dan didiskusikan. Kesempatan tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selaku penyelenggara diskusi publik dengan mengundang narasumber, di antaranya, Ramadhan Pohan (kedua kanan). Hadir sebagai narasumber lain, di antaranya (kiri-kanan), AS Hikam (pakar intelijen), Brigjen TNI Parlianto (Dir. Analisa dan Strategi Kementerian Pertahanan), Prof. Tjipta Lesmana (akademisi), M. Najib (kanan) dari Komisi I DPR RI.

Demokrasi Pers dan HAM" menjadi topik pembahasan menarik dan perlu menjadi perhatian khusus Komisi I dan Pemerintah agar masyarakat bisa mengetahui tugas dan fungsi intelijen dalam mengungkap berbagai kasus yang terjadi di negeri ini. Dengan host Jimmy Silalahi (kanan), Bali TV menggelar program diskusi seputar masalah tersebut dengan narasumber (kiri-kanan), Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI (FPD), Agus Sudibyo (Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers), dan Usman Hamid (Kontras).

pembangunan gedung DPR RI menjadi perdebatan di masyarakat. MetroTV menyiarkan secara langsung perdebatan acara tersebut dalam program 'Metro Pagi' dengan pembicara (kiri-kanan) Martin Hutabarat (Fraksi Partai Gerindra), Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat), dan Radhar Panca Dahana (budayawan).

TAK KALAH menariknya pula tvOne mencoba mengulas seputar rencana pembangunan gedung baru DPR RI Jakarta di program 'Apa Kabar Indonesia Pagi', Senin (11/4). Hadir dalam acara tersebut Fadli Zon (Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra) dan Ramadhan Pohan (Wasekjen DPP Partai Demokrat).

KRONIK

24 GARAS I • ME I 20 1 1

SAHABAT PARLEMEN

Turun ke daerah pemilihan (dapil) untuk menyerap aspirasi konstituen, menurut dr. Dian A. Syakhroza, adalah realisasi

tanggung jawab mengemban amanah rakyat. Oleh karena itu, setiap masa reses tiba, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini selalu turun untuk menyerap aspirasi masyarakat dan menindaklanjutinya demi memperjuangkan kepentingan rakyat.

Pada medio pekan kedua April kemarin, Dian bersama rombongan dari fraksi-fraksi lain di Komisi IX mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke Palembang, Sumatera Selatan. Tujuan kunker ini untuk menanyakan masalah Jampersal, Puskesmas, dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Selain itu, demikian Dian, Komisi IX juga memberi masukan sejauh mana rencana kerja dari Dinas Kesehatan, kemudian memonitor pelaksanaannya, sejauh mana pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs),

dr. DIAN A. SYAKHROZA – Anggota Komisi IX DPR RI

IR. H. ROESTANTO WAHIDI DIRDJOJUWONO, M.M. – Anggota Komisi V DPR RI

terutama pada angka kematian ibu dan bayi di Sumatera Selatan.

Usai kunker bersama Komisi IX di Palembang, Dian pun langsung menuju dapilnya di Provinsi Bengkulu. ‘’Setiap reses saya selalu turun ke lapangan menemui konstituen saya, mengawasi apa yang sudah di lakukan dinas terkait, khususnya mengenai kesehatan, tenaga kerja, dan keluarga berencana,’’ ucap perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Asosiasi Hubungan Luar Negeri DPP Partai Demokrat ini kepada GARASI.

Dian pun berharap program-program prorakyat yang digulirkan pemerintah, seperti PNPM Mandiri, KUR, BOS, dan Jamkesmas, mampu disosialisasikan dengan baik dan hasilnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat. Pelaporan hasil pelaksanaannya juga benar-benar accountable, tidak semata ‘Asal Bapak Senang’ alias ABS.

Apa makna menjadi anggota DPR? Ketika pertanyaan ini diajukan kepada Ir. H. Roestanto Wahidi Dirdjojuwono,

MM, jawaban yang meluncur dari anggota Komisi V DPR RI ini mungkin di luar pikiran kebanyakan orang. Menjadi anggota DPR, katanya, bukan sebuah kehormatan, melainkan bagian dari perjuangan hidup dan panggilan hati nurani untuk menegakkan kebenaran.

Berpegang pada prinsip hidup itu pula, anggota Fraksi Partai Demokrat ini dua periode duduk di Senayan, yaitu 2004–2009 dan periode sekarang (2009–2014). Namun, selain prinsip tersebut, aksi nyata apa yang dilakukan Roeswanto untuk konstituennya di Dapil Jawa Barat II yang mencakup Kabupaten Bandung dan Bandung Barat?

Jawabannya, mendorong pembangunan pedesaan melalui proyek infrastruktur jalan desa, irigasi, penyediaan air bersih, dan lainnya yang terangkum dalam program pemerintah yang prorakyat Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PIP). Semuanya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat adil dan makmur.

Menurut Roestanto, pada 2011 PIP yang

disediakan adalah Rp 250 juta untuk setiap desa. ‘’Untuk Bantuan Percepatan Infrastruktur Pedesaan ini, saya perjuangkan sebanyak 15 desa,’’ ujar lelaki yang berlatar pendidikan teknik dan manajemen ini kepada GARASI.

Latar pendidikan tersebut juga sesuai dengan keberadaan Roestanto saat ini di Komisi V DPR yang membidangi infrastrukur, perumahan, dan perhubungan. Meskipun demikian, Roestanto juga menaruh kepedulian pada sektor-sektor lain, seperti kesehatan dan pertanian, untuk konstituennya.

‘’Setiap reses saya selalu menemui konstituen. Untuk April 2011, saya memberikan santunan bagi penyandang cacat dan menanam 1.000 pohon sengon per

kecamatan dari uang pribadi sebagai ikhtiar memenuhi harapan konstituen, ‘’ tuturnya.

Untuk menjalin komunikasi dengan konstituen. Ketua Bidang Kependudukan dan Statistik DPP Partai Demokrat ini selalu memanfaatkan jaringan infrastruktur partai, seperti DPC, PAC,

serta membangun sumber daya manusia di sektor

pemberdayaan koperasi.

25GARAS I • ME I 20 1 1

Memburu Pesona Puncak LawuGunung Lawu terletak di wilayah

Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan

wilayah Kabupaten Karanganyar. Gunung Lawu termasuk dalam jenis stratovolcano yang telah lama tidak aktif dengan kawasan sekitarnya merupakan dae rah yang sangat subur dengan udara yang sejuk.

Selain menyuguhkan panorama alam yang sangat indah, Gunung Lawu juga menyimpan sejarah serta legenda yang sangat menarik dan unik. Hal ini bisa dibuktikan dengan penemuan banyak benda-benda peninggalan bersejarah di di sekitar kawasan gunung. Beberapa daya tarik itu memikat pengunjung, khususnya para petualang dan pecinta alam.

Konon, menurut shahibul hikayat, Gunung Lawu dulunya bernama Wukir Mahendra dan dipercaya sebagai pusat kerajaan pertama di Pulau Jawa. Bahkan Keraton Surakarta Hadi-ningrat dan Ngayogyokarto Hadiningrat, yang merupakan silsilah dari Kerajaan Mataram, banyak menyimpan misteri sejarah terkait Gunung Lawu. Mistis sejarah tersebut diyakini masyarakat setempat sekitar Gunung Lawu hingga kini dengan mengadakan berbagai upacara adat, seperti tradisi berjalan kaki mengelilingi Gunung Lawu setiap bulan Syura.

Masyarakat sekitar selalu menjaga agar Gunung Lawu karena jika ia dirusak, penjaganya akan murka. Sikap yang juga merupakan kearifan tradisi ini dipegang teguh masyarakat sekitar gunung hingga sekarang.

Sementara itu, orang juga mengatakan bahwa “Lawu” berasal dari nama Sunan Lawu, cucu Raja Brawijaya V dari Majapahit. Saat terjadi peperangan dengan Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Lawu mengasingkan diri dan bertapa di sebuah gunung dan menghilang. Hingga kini tidak diketahui keberadaanya. Maka, gunung itu pun dinamai Gunung Lawu.

Dengan banyaknya petilasan serta panorama indah Gunung Lawu, semakin banyak wisatawan dan pecinta alam datang berkunjung. Selain untuk menikmati indahnya alam pada umumnya juga banyak mereka yang

melakukan ritual serta ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah ”tempo doeloe”.

Sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Lawu, para pendaki terlebih dulu harus mendaftarkan diri dan menunjukkan identitas lengkap kepada penjaga pintu gerbang. Untuk pendakian, biasanya pendaki di-briefing dulu sebagai bekal sebelum melakukan aktivitas, Selain kondisi fisik prima, pakaian tebal, makanan dan minuman secukupnya juga penting. Yang terpenting dan perlu diingat, jangan bersikap congkak, sombong, dan melakukan tindakan yang merusak lingkungan, apalagi berkata tidak baik atau kotor saat melakukan pendakian.

Menuju puncak Gunung Lawu, para pendaki bisa melewati dua jalur: dari Cemorosewu di wilayah Kabupaten Magetan dan Cemorokandang yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Menuju puncak Lawu, para pendaki bisa melihat tidak hanya panorama alam yang masih asli, tetapi juga aneka ragam satwa liar yang menghuni kawasan Taman Nasional Gunung Lawu. Di sepanjang perjalanan yang terjal di antara bebukitan dan jurang itu banyak ditemukan petilasan Kerajaan Majapahit.

Jarak tempuh mulai dari pintu gerbang di Cemorosewu hingga puncak Lawu sekitar 12 km. Di jalur itu terdapat pos-pos peristirahatan dan warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman hangat. Umumnya di setiap pos ini pendaki beristirahat sekaligus diskusi untuk mengunjungi berbagai situs tertentu maupun pendakian selanjutnya.

Di setiap pos diberi penunjuk arah dan papan nama. Para pendaki harus tetap was-pada, utamanya saat cuaca ekstrem. Mereka harus cermat mengambil keputusan mendaki atau tidak. Sepanjang perjalanan itu bisa di-jumpai pula kawah-kawah kecil yang tersembur dari perut bumi dan menebarkan bau belerang.

Salah satu tempat favorit yang banyak dikunjungi di Gunung Lawu adalah

Sendang Drajat. Di sendang, sejenis kolam kecil, itu terdapat sumber mata air kecil (Jawa = belik). Air di sana tidak pernah habis meskipun musim kemarau panjang dan setiap hari diambil para pendaki. Sumber mata air di ujung tertinggi Gunung Lawu ini banyak dikunjungi orang sekaligus berdoa agar diberi kemuliaan derajat. Sedangkan di sisi kiri pendakian terlihat hamparan rumput luas dengan sebuah batu besar di tengahnya. Di sini pula terdapat bekas telapak kaki yang diyakini milik Maha Patih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit.

Ada juga Sumur Jalatunda yang di bawahnya didapati sebuah terowongan bawah tanah (goa) nan gelap dan selalu meneteskan air yang jernih. Konon, goa ini merupakan tempat bertapa para punggawa Majapahit kala itu. Masih banyak tempat lain yang cukup menantang dan indah.

Menuju puncak Gunung Lawu dari pintu masuk di Cemorosewu, Magetan, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5-6 jam. Dari Pos V yang disebut Pos Atas pendakian dilanjutkan ke puncak Lawu sekitar setengah jam lagi.

Dari puncak Gunung Lawu, yang berketinggian 3.268 di atas permukaan laut (dpl), umumnya para pendaki ingin menikmati suasana matahari terbit di ufuk timur yang sangat indah. Semua seras sunyi, tetapi agung. Pengunjung bagai elang yang bebas terbang di angkasa luas memuji keagungan Tuhan.

Pandang mata di batas cakrawala dan ham paran debur ombak di pantai selatan bisa bebas dipandang, bagai permata perak yang berkejar bertauatan. Telaga Sarangan di Magetan yang airnya biru itu pun semakin cantik dilihat dari atas.

Ketenangan waduk Gajah Mungkur bagai naga emas melingkari bukit dan hamparan alam serta beberapa puncak gunung di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur akan terlihat saat cuaca cerah.

Suasana sangat indah dan menenteramkan itu merupakan penawar yang pas atas rasa letih se panjang pendakian.

JALAN-JALAN

26 GARAS I • ME I 20 1 1

Rumah makan Mbak Ti buka setiap hari mulai pukul

09.00 hingga 16.00 WIB. Banyak pelanggan mampir

untuk menyantap menu khas nasi lodho ayam kampungnya, seperti para pejabat, pegawai negeri, karyawan, guru, serta masyarakat di sekitar. Rumah makan ini begitu riuh saat istirahat jam makan siang tiba. Selain bersantap siang, tidak jarang rumah makan Mbak Ti juga menjadi jujugan warga yang bersantap sambil menggelar meeting.

‘’Selain masyarakat umum, anggota dewan, dan pejabat daerah sering berkunjung menikmati khas nasi lodho spesial ayam kampung ini,” tutur Mbak Ti, istri Budiono–anggota DPRD Kabupaten Ponorogo ini, membenarkan pantauan GARASI.

Mbak Ti mengaku senang menu khas di rumah makannya banyak disukai orang. Dengan demikian, hari-harinya pun semakin padat aktivitas. Meski demikian, katanya, ‘’Saya selalu membagi waktu untuk keluarga dan membantu memprioritaskan urusan pekerjaan suami sebagai wakil rakyat.’’

Citarasa Khas Ayam Lodho Mbak TiMenu nasi lodho spesial ayam kampung, Khas Mbak Ti, menawarkan citarasa resep turun-temurun yang sangat nikmat disantap.

seni budaya Reyog-nya itu, yakni nasi lodho ayam kampung.

Tidak sembarangan rumah makan di Ponorogo mampu menyajikan masakan khas itu, melainkan mereka yang telah memiliki resep turun-temurun. Salah satunya adalah Ibu Samuti, yang akrab dipanggil Mbak Ti, di Desa Besuki tersebut. Rumah makan nasi lodho ayam kampung Mbak Ti dikenal luas mampu me nyajikan menu khas yang berbeda dari rumah-rumah makan lainnya.

Menurut Mbak Ti, resep dalam menyajikan nasi lodho ayam kampung di rumah makannya didapatkan secara turun-temurun dari leluhurnya yang memang dikenal ahli dalam masakan khas Ponorogo. ‘’Saya memasak ayam kampung segar dengan cara dibakar menggunakan arang. Tak ketinggalan resep khas keluarga Mbak Ti,’’ ucap ibu satu anak ini

kepada GARASI

yang menyambangi rumah makannya.

Urusan selera memang tergantung pada lidah masing-masing pengunjung. Namun, tutur Mbak Ti berpromosi, hampir seluruh pengunjung rumah makannya merasa puas karena penyajian dan citarasanya berbeda dari yang ditawarkan rumah-rumah makan lainnya.

Selain itu, harganya tidak kalah bersaing dengan rumah-rumah makan lain. Satu porsi nasi lodho dan sepotong ayam kampung dipatok seharga Rp 15 ribu. Namun, untuk satu porsi nasi lodho plus satu ekor ayam kampung dihargai Rp 50 ribu.

Menurut Mbak Ti, setiap hari rumah makan miliknya menghabiskan tidak kurang 10 hingga 15 ekor ayam kampung dengan omset per hari mencapai sekitar Rp 800 ribu.

J ika Anda menginjakkan kaki di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sempatkanlah mampir di Desa Besuki,

Kecamatan Sambit. Di desa ini Anda akan mendapati salah satu andalan wisata kuliner di kabupaten yang dikenal dengan

Rbuka s

09.00 hBanyak pe

untuk menyanlodho ayam kampungnya, opegawai negeri, karyawanmasyarakat di sekitar. Rumriuh saat istirahat jam makbersantap siang, tidak jara

seni budaya Reyog-nya itu, yakni nasi lodho ayam kampung. o

Tidak sembarangan rumah makan di Ponorogo mampu menyajikan masakan khas

kepada GARASI

yang menyambangi rumah makannya.

Urusan selera memang tergantung pada

Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sempatkanlah mampir di Desa Besuki,

Kecamatan Sambit. Di desa ini Anda akannmendapati salah satu andalan wisata kuliner di kabupaten yang dikenal dengan

USAHA RAKYAT

27GARAS I • ME I 20 1 1

PARLIAMENT CORNER

GARDU ASPIRASI

Strengthening the Intelligence Capacity for Early Detection of Terrorism is a Must

Ramadhan Pohan of the House of Representative’s Commission I stressed the urgency to strengthen both the

quality and capacity of Indonesian intelligence for early detection of terrorism. ‘’Any actions of terrorisms have been more sophisticated and used various patterns which tend to change continuously,’’ he said after attending a hearing of Commission I with the head of the State Intelligence Agency (BIN) and head of National Agency for Counter Terrorism (BNPT), Monday (04/04).

Without improvements in the quality and capacity of the intelligence, Ramadhan added, it will be more difficult to overcome any threats and acts of terrorisms, especially for the prevention to prevent as early as possible before bomb attacks occur,” Ramadhan said.

Changes in the operating mode of terrorism

through book bombs raise public fears. Terrorists are no longer “choosing” their victims randomly. They select their victims regarded as their enemies. Of course, this is very worrying. Early detection efforts need serious attention from various parties. As we know, there were four book bombs that were addressed to prominent figures, including liberal Muslim activist Ulil Abshar Abdalla and National Narcotics Agency (BNN) chief commissioner-general (police) Gories Mere.

“Changes in the method of terrorism attacks should be wary of. Our Intelligence Agency should further enhance its early detection capabilities. It is not easy anyway, but we must improve it. To prevent is better than to crack down,” Ramadhan said.

The threat of terrorism in Indonesia is also caused by the absence of strong legal umbrella

for the intelligence to prevent and to counter terrorism, before a terrorist attack or bomb occurs. According to him, Commission I together and the Government are discussing the draft of National Intelligence. “I hope through the birth of this law, it will strengthen the performance of our intelligence,” said the deputy secretary general of the Democratic Party.

Meanwhile, the head of BNPT, Ansyad Mbai said the approach in tackling terrorism not only through law enforcement, but also through de-radicalization approach. BNPT facilitate communication with religious leaders and communities to do the de-radicalization policy. Then, the head of BIN, Sutanto confirmed counterterrorism effort is not easy, it is needed support from all stakeholders.

Menghidupkan Silaturahim Assalaamu’alaikum Wr. Wb.,Pak Ramadhan, entah Bapak masih ingat saya atau tidak. Saya

pernah membantu Pak Ramadhan pada masa kampanye dulu. Saya berniat menyambung silaturahim kembali. Semoga Bapak tidak melupakan saya dan juga warga Desa Pesu yang pernah kita datangi.

Salam,di Magetan

Wa’alaikum salaam Wr. Wb.Mbah Karno yang baik, tentu saya tidak lupa. Banyak hal telah Mbah

Karno lakukan untuk membantu saya pada masa kampanye. Saya sangat senang kita tetap menjalin komunikasi. Jika berkesempatan, silakan Mbah Karno juga menjalin komunikasi dengan liaison officer (LO) kami di Magetan. Dengan demikian, jika ada hal bermanfaat untuk warga Desa Pesu, mari kita lakukan bersama. Terima kasih.

Ucapan Terima Kasih Guru HonorerAssalaamu’alaikum Wr. Wb.Terima kasih kepada Tim Pak Ramadhan Pohan yang telah

mengirimkan hasil Panja Guru Honorer kepada saya. Informasi yang saya dapatkan dari staf Bapak semoga bisa memuluskan usaha untuk mendapatkan hak sebagai abdi negara. Terima kasih.

di Trenggalek

Wa’alaikum salaam Wr. Wb.Terima kasih. Sebagai wakil rakyat, kami akan selalu

memperjuangkan hak para guru honorer.

RALAT

Termuat di Rubrik ‘’Flash & Print’’ Edisi 15 halaman 15, pada foto ini disebutkan

(dua dari kanan) sebagai Dubes RI untuk Swiss. Seharusnya yang bersangkutan adalah . Kepada pembaca dan yang bersangkutan, redaksi mohon maaf.

Anda berminat menyampaikan surat pembaca untuk Redaksi GARASI atau ditujukan langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan dikirimkan ke alamat redaksi (lihat halaman 2), melalui surat elektronik (e-mail) ke [email protected], atau menuliskannya langsung di ‘’Gardu Aspirasi’’ website Ramadhan Pohan (www.ramadhanpohan.com).

Redaksi berhak mengedit surat-surat yang masuk tanpa mengurangi maknanya.

28 GARAS I • ME I 20 1 1

TENTANG RAMADHAN

: Pematang Siantar, 6 Desember 1966 : Gd. DPR/MPR RI Gd. Nusantara 1

Lantai 22 Ruang 2231 Fraksi Partai Demokrat Jl. Jend.Gatot Subroto, Jakarta 10270 E-mail : [email protected] : 0811 888 3300

: www.ramadhanpohan.com: www.rpohan.wordpress.com: Ramadhan Pohan: @Ramadhanpohan1

di American University (AU) Washington DC (Agustus 2002–Mei 2004), sertifikat dari Graduate School of Political Management (GSPM), George Washington University (GWU), Washington, DC (Agustus 2002)

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RIWakil Sekretaris Jenderal IV Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) periode 2010-2015Anggota DPR-RI, Komisi I & BKSAP periode 2009-2014

Reses I (Desember 2009): - Papua dan Papua New Guinea- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses II (Maret 2010): - Jawa Barat- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses III (Juni 2010): - Timur Tengah (Mesir, Yordania, Palestina, Suriah, Lebanon)- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses IV (Agustus 2010): - Kalimantan Barat- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses V (November 2010): - Ambon- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses VI (Desember 2010): - Surabaya (PTPAL), Aceh, Medan- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses VII (Pebruari 2011): - Kupang, NTT (25–26 Februari 2011)- Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan)Reses VIII (Maret 2011): - Manado, Sulawesi Utara - Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan).BKSAP: - Delegasi Conference DPR RI ke Annual 2011 Session of the Parliamentary Conference

on the World Trade Organization (WTO), Geneva, Swiss, 21- 22 Maret 2011. Reses IX (April 2011): - Banten (11 April 2011). Italia dan Prancis, 13-20 April 2011. - Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Magetan) pada 23 –29 April 2011.

Pemilihan Parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herzegovina, USA; Konvensi Partai Demokrat, Boston, Massachusetts, USA 2004Konvensi Partai Republik, New York, USA, 2004Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.

1. Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta (2008-2010)

2. Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat, Jakarta (2005 - 2008)3. Redaktur Pelaksana website kepresidenan, www.presidensby.info (2006)4. Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik, The Blora Institute (The Blora Center), Jakarta

(Desember 2004).5. Ketua, Ikatan Keluarga Ilmu Politik (Organisasi Pelajar, Alumni dan Dosen) Fakultas Ilmu

Politik dan Ilmu Sosial Departemen Politik Universitas Indonesia (1988-1989)

1. Panel Speaker, Seminar Film dan Politik (Film and Politics), Universitas Indonesia, Depok - Jakarta, 1989.

2. Panel Speaker, Liputan Berita Amerika di Indonesia, radio Voice of America (VOA) dan TV Indosiar, Washington DC, September 2000.

3. Panel Speaker, Kebebasan Pers di Indonesia, Freedom Forum, Arlington-Virginia, Agustus 2001.

4. Panel Speaker, Reaksi Indonesia pada September 11, Brownbag Lunch Discussion, SAIS-Johns Hopkins University, Washington DC, September 2001.

5. Panel Speaker, Kilas Balik 2001: Hubungan US – Indonesia, VOA-Indosiar, Washington DC, Januari 2002

6. Pembicara Tamu, After Bali Blast , Radio VOA-TV Indosiar, Washington DC, 16 Oktober, 2002.

7. Panel Speaker : “The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR): What Does It Mean for Free Expression, Press Freedom, and Access to Information in the Region?”, di Bangkok, Thailand, Sabtu (17 Oktober 2009). Diskusi yang diikuti 20 anggota parlemen dan aktivis HAM, akademisi, dan wartawan negara-negara ASEAN tersebut diselenggarakan oleh The Southeast Asian Press Alliance (SEAPA), lembaga non profit yg mempromosikan kebebasan pers sejati di Asia Tenggara.

8. Pembicara Kuliah Tamu di Dapil Jatim 7 diantaranya :a. Tema “Peran Media dalam Membangun Peradaban Bangsa”, STKIP, Pacitan, Maret

2010b. Tema “Jurnalistik dan Ke Media Massa-an”, STKIP, Ponorogo, Maret 2010

9. Pembicara berbagai diskusi Politik di Indonesia dan Luar Negeri diantaranya :a. Seminar “Reformasi Sektor Keamanan” yang diselenggarakan oleh Institute for Defense

Security and Peace Studies (IDSPS), bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen

29GARAS I • ME I 20 1 1

(AJI) Indonesia dan Friedrich Ebert Stiftung (FES), Jakarta, Oktober 2009b. Diskusi “Transparansi dan Akuntabilitas Publik” yang diselenggarakan oleh UNDP

(United Nations for Development Program), Jakarta, Desember 2009c. Diskusi “Strategi Kebebasan Berekspresi Dalam Era Multi Media”, Jakarta, Januari 2010d. Diskusi Panel JFCC “Kebebasan Pers”, Jakarta, Maret 2010e. Diskusi “Partai Demokrat : Antara Partai Modern dan Citra SBY”, Jakarta 20 april 2010f. Diskusi hasil Survei Cirus Surveyors Group tentang “Kekuatan dan Peluang Calon Ketua

Umum Partai Demokrat”, Jakarta, 9 Mei 2010g. Diskusi “Menguji Demokrasi Demokrat”, Padalarang, 22Mei 2010h. Indonesian’s Head for The 9th Asian Statesmen’s Forum, Bangkok, Thailand, 21st

August 201010. Pembicara Sosialisasi Amandemen UUD 1945 di Balai Desa Sumber Gedong, Trenggalek

Jawa Timur. 3 November 2010.11. Pembicara : SSR (Silaturahim Sambung Rasa) di desa Besuki Kecamatan Sambit Ponorogo.

Diikuti kurang lebih 400 peserta yang dihadiri para kepala desa, LSM,DPRD II, tokoh masyarakat, guru dan juga masyarakat umum. Acara dimeriahkan dengan pagelaran Reyog Ponorogo. Turut hadir dalam acara tersebut bupati Ponorogo Bpk H. Amin, SH beserta ibu. Ponorogo, 16 Desember 2010.

12. Pembicara Kuliah Tamu di Dapil 7. Mengisi diklat Jurnalistik di Kampus INSURI Ponorogo, 16 Desember 2010.

13. Pembicara : Sosialisasi peraturan menteri dalam negeri nomer 36 tahaun 2010 tentang pedoman fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik. 18-19 November 2010.

14. Panel Speaker : Seminar Nasional Urgensi UU Intelijen negara dalam sistem keamanan nasional RI pada era reformasi, di Hotel Sari Pan Pasific. 18 November 2010.

15. Panel Speaker: Seminar Nasional Transportasi DEPHUB DPP PD “Sistem Transportasi yg Terintegrasi dalam Kerangka NKRI : Tumbuh Keunggulan Daya Saing Sosial dan Lingkungan Daerah”. Lokasi : Hotel J.W. Mariott. 2 Desember 2010.

16. LIVE tvOne Dr. Ramadhan Pohan (Wasekjen DPP PD, anggota DPR RI Komisi I, wakil ketua Fraksi Partai Demokrat), Budiman Sudjatmiko (PDIP), dan Ichsanudin Noorsy (pakar). Tema “Kritik Megawati atas kinerja SBY”. Desember 2010.

17. Ramadhan Pohan menjadi salah satu narasumber acara “Dewan Pers Kita” di TVRI, yang membahas topik seputar pembahasan mengenai kinerja dewan pers, Selasa (14/12). Selain Ramadhan Pohan yang menjadi narasumber lain yaitu Bambang Harimurti.

18. Panel Speaker: Penanggulangan AIDS Nasional. Round Table Discussion dgn Tema “Kebijakan Langkah Strategik yag Diperlukan untuk Meningkatkan Kualitas dan Akses Layanan Terhadap Pengguna Narkoba di Indonesia. Lokasi : Operasional Room (Gedung Bundar) DPR RI. 14 November 2010.

19. Workshop Pendidikan Keluarga Efektif Secara Islami, yang mendatangkan pemateri dari Jogjakarta (Ibu Eryana, Msc) diselenggarakan di aula MI Ponpes Qomarul Hidayah. Dihadiri 100 peserta terdiri dari Ibu-ibu PKK, Para Guru dan elemen Muslimat NU Trenggalek. Dalam kesempatan itu turut hadir ibu wakil bupati Trenggalek. Lokasi: Trenggalek. 20 Desember 2010.

20. Diskusi Roundtable FPD. Lokasi : Nikko Hotel, Diamond Grandballroom. 7 Februari 2011.21. Menjadi narasumber di tvOne dalam acara “Apa kabar Indonesia”, terkait kritikan Megawati

terhadap kinerja pemerintahan SBY. Tanggal 11 Januari 2011.22. Ramadhan Pohan menjadi narasumber di tvOne dalam acara “Apakabar Indonesia” dengan

topik “gayus”, 18 January 2011.23. LIVE @SunTV MNC Group. Topik “Kontroversi Buku SBY di Tegal”, dengan pembicara

Ramadhan Pohan (Wasekjen DPP PD, Wakil Ketua FPD), Hersubeno Arief dan Ade Irawan (Pengamat Pendidikan). 27 Januari 2011.

24. Talkshow Harian Seputar Indonesia, tema “People of The Year”. Lokasi: Auditorium MNC Tower Lower Ground, Jl. Kebon Sirih No. 17-18 Jakarta. 8 Februari 2011.

25. LIVE Apakabar Indonesia tvOne tentang “Setelah Angket Pajak Gagal”. Lokasi : TVone loby Wisma Nusantara. 23 Februari 2011.

26. Panel Speaker: UNDANGAN DPP PD, FPD DPR RI, untuk menghadiri “Round Table Discussion” tema :”Akselerasi Pembangunan Perekonomian Nasional”, Keynote Speaker : Ketua Umum PD, JKT. Lokasi : Sahid Hotel. 24 Februari 2011.

27. Undangan FUI, menjadi narasumber tema “Akankah Revolusi Mesir Sampai Indonesia?”, dengan narasumber lain adalah: Habib Rizieq Syihab (Ketua Umum FPI), KH. M. Al Khathtath (Sekjen FUI). 24 Februari 2011. Lokasi : Gedung Intiland Tower Podium Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman No.32 Jakarta Pusat. 24 Februari 2011.

28. Narasumber MetroTV dalam acara “Metro Pagi”, Ramadhan Pohan tentang kelangsungan koalisi pasca pidato SBY. Lokasi : Loby Wisma Nusantara, Jl. MH. Thamrin, Jakpus Komp. Hotel Nikko. 2 Maret 2011.

29. LIVE tvOne, “Apa Kabar Indonesia”. Ramadhan Pohan, Maruarar Sirait, Arbi Sanit : Nasib Koalisi Kabinet SBY. 3 Maret 2011.

30. Talkshow bersama Slamet Rahardjo, tema “Wajah Kemerdekaan Pers”. Lokasi: Studio 5 TVRI. 3 Maret 2011.

31. LIVE MetroTV “Program 8-11 Show”. Ramadhan Pohan, Burhanuddin Muhtadi & Maruarar Sirait “Reshuffle Kabinet”. Lokasi : Grand Studio MetroTV lntai 2, Kedoya. 4 Maret 2011.

32. Diskusi Pokja Hukum & HAM Partai Demokrat tentang “Hak Angket dalam Perspektif Presidensil”. Lokasi: Diamond Room 3 Hotel Nikko. 9 Maret 2011.

33. LIVE tvOne, acara “Jakarta Lawyers CLub”. Ramadhan Pohan : tentang Ada Apa WikiLeaks. Lokasi: Ballroom Hotel Nikko. 15 Maret 2011.

34. Talkshow “Quo Vadis RUU Interlijen”. Pembicara : Ramadan Pohan (FPD), Susaningtyas

Kertopati (Hanura), AC Manullang (Mantan Kepala Bakin), M. Najib (PAN). Moderator Tri Agung Tristanto (Kompas). Lokasi : Press Room DPR. 18 Maret 2011

35. LIVE MetroTV, Ramadhan Pohan (FPD), Sebastian Salang dan Uchok Sky Khadafi : Somasi pimpinan DPR tentang Rencana Gedung Baru DPR. Lokasi : Studio MetroTV, Kedoya. 5 April 2011.

36. Undangan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) “Diskusi tentang RUU Intelijen”. Lokasi : Hotel Nikko. 7 April

37. LIVE MetroTV tentang Pro Kontra gedung baru DPR RI. Lokasi : Studio Metro TV, Kedoya. 8 April 2011.

38. Program Diskusi Bali TV Live tentang “RUU Intelijen Demokrasi”. Lokasi: Kedai 63 Gedung Pers Pancasila BALI TV. 8 April 2011.

39. LIVE tvOne Ramadhan Pohan tentang Rencana Gedung Baru. Lokasi : Epicentrum Kuningan. 11 April 2011.

40. LIVE MetroTV dialog “8-11”, tema “Penyanderaan WNI oleh Perompak Somalia”, Ramadhan Pohan (FPD), Andi Widjayanto. Lokasi: Studio MetroTV, lntai 2 Kedoya 12 April 2011.

41. Pembicara workshop Tartil Qur’an “Botthagoni”, dan disiarkan langsung Arista FM (radio lokal Ponorogo), Minggu 24 April 2011.

42. Pembicara di Pondok Pesantren Al-Islam terkait sosialisasi benih untuk pertanian, Minggu 24 April 2011.

43. LIVE On Air di RBM FM (Radio lokal Ponorogo), Ramadhan Pohan dan James Pardede (perwakilan kemkominfo): tentang kinerja DPR RI. Senin, 25 April 2011.

44. Pembicara kuliah tamu PNPM Mandiri dengan kelompok strategi di STAIN Ponorogo dan dsisiarkan langsung RBM FM Ponorogo, Senin 25 April 2011.

45. Ramadhan Pohan melakukan Diskusi Rembug Olahraga “Pacitan Menuju Prestasi” dengan KONI daerah dan disiarkan langsung radio lokal Pacitan, Selasa 26 April 2011.

PUBLIKASI:1. Kolom, politik dan hubungan luar negeri, hampir semua surat kabar utama Indonesia (1987-

1990). artikel opini di Kompas, Suara Pembaruan, Media Indonesia dll mengenai isu politik Indonesia, gerakan mahasiswa Indonesia, isu politik Australia, politik internasional di Asia Tenggara dan hubungan internasional di Pasifik Selatan.

2. Puisi dan Cerita Pendek (1991-1998) 3. Co-Editor, The Anthology of The New Indonesian Poetry, in Bulgarian Language (Sofia:

1995).4. Kontributor, Para Pembohong, Koleksi cerita pendek (Jakarta: 1996)5. Kontributor, The Path Not Taken, Puisi (Maryland: 1996).6. Editor, Bridging Jakarta – Washington Relations, Ambassador Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

1998-2001. (Washington – Jakarta: 2002).7. Editor, Buku Masjid Indonesia di Washington D.C. (2002).8. Penyerahan Sertifikat MURI Website. “Anggota DPR RI pertama yang Memiliki Website www.

ramadhanpohan.com Berisi Informasi Keparlemenan dan Konstituen.” Lokasi: Gd. Nusantara IV lantai dasar MPR-DPR RI. 25 November 2009.

9. Pewawancara, Saya Siap Berkompetisi, Wawancara eksklusif dengan Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono (Jakarta : 2009)

10. Kontributor, Energi Positif, Opini 100 Tokoh mengenai Indonesia di Era SBY (Jakarta : 2009)11. Pemimpin Umum GARASI, Majalah GARASI (Gardu Aspirasi Ramadhan Pohan), Jakarta:

2009–sekarang.12. Peresmian Desa Dering & Program Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Balai Desa

Gabel Kecamatan Kauman, Ponorogo. Acara terselenggara berkat kerjasama Tim GARASI Ramadhan Pohan dan Kementerian Kominfo. 4 November 2010.

13. Peresmian Sekolah Sepak Bola Garasi Ramadhan Pohan (SSB Garap) dan Deklarasi Pacitan Center di Posko GARASI Ramadhan Pohan, Pacitan. 1 November 2010.

14. Kontributor: Festival TPA di Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar, Ngawi Jawa Timur. 2 November 2010.

15. Peresmian Desa Dering & Program Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Balai Desa Gabel Kecamatan Kauman, Ponorogo. Acara terselenggara berkat kerjasama Tim GARASI Ramadhan Pohan dan Kementerian Kominfo. 4 November 2010.

16. Peluncuran Buku, PIN dan Stiker Gerakan Indonesia anti Korupsi. Lokasi : Sasono Langen Budoyo TMII. 8 Desember 2010.

17. Pelantikan DPD PD Sumatera Utara. Acara Pelantikan dihadiri oleh Ketua Umum PD, Sekjen PD (EBY), Anggota DPR RI FPD. Lokasi : Hotel Grand Aston Medan. 17 Desember 2010.

18. Kontributor: FASI (Festifal Anak Sholeh Indonesia) yang diselenggarakan di Desa Nitikan Plaosan, Magetan. Acara di ikuti kurang lebih 2.500 orang dan diselenggarakan di depan balai desa dengan dimeriahkan hiburan band. Lokasi: Magetan. 19 Desember 2010.

19. Kontributor: Festival Anak Sholeh di pondok Qomarul Hidayah, Tugu Trenggalek yang dihadiri kurang lebih 250 peserta terdiri dari anak-anak peserta lomban dan juga wali santri dan undangan. Turut hadir dalam acara tersebut. Sekda Trenggalek, Bpk camat Winong dan beberapa kolega pondok Qomarul Hidayah. Lokasi: Trenggalek. 19 Desember 2010.

20. Penyerahan Sertifikat MURI majalah GARASI. “Anggota DPR RI pertama yang Memiliki Majalah Transparansi dan Akuntanbilitas Berisi Informasi Keparlemenan dan Konstituen.” Lokasi: Gd. Nusantara IV lantai dasar MPR-DPR RI. 25 Januari 2011.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Bulgaria.

30 GARAS I • ME I 20 1 1

31GARAS I • ME I 20 1 1

GARASI, Saluran Aspirasi Konstituen

Tugas dan fungsi anggota parlemen adalah melakukan pengawasan serta membuat undang-undang dan anggaran. Tugas serta fungsi ini berjalan seturut dinamika kehidupan politik di dalam maupun luar negeri yang jelas tidak bisa lepas dari perhatian Ramadhan Pohan

di Komisi I DPR RI. Komisi ini membidangi pertahanan, luar negeri, intelijen, serta komunikasi informasi yang didalamnya terdapat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Meski demikian, Ramadhan juga tetap memberikan prioritas khusus kepada konstituennya di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII. Pada saat-saat reses, ia dan timnya dalam GARDU ASPIRASI (GARASI) RAMADHAN POHAN selalu hadir di tengah konstituennya di lima kabupaten di Jatim, yaitu Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek yang lazim disingkat ‘’Pawitan Golek’’.

Menyerap aspirasi konstituen merupakan tujuan utama. Namun, selama berada di tengah konstituen, Ramadhan dan tim juga menyosialisasikan program-program pemerintah yang bermanfaat untuk masyarakat.

Program-program konkret yang diterima dan manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat setempat, di antaranya, sosialisasi PNPM Mandiri, bantuan bibit padi Sang Hyang Sri, Program Desa Berdering (Kominfo), pengobatan gratis dari Kementerian Kesehatan, Pelatihan Asosiasi Petani Agribisnis (APA) di Magetan, kuliah jurnalistik di beberapa kampus, serta kunjungan ke Kodim, Polres, dan Bupati di lima kabupaten di Dapil Jatim VII. Ramadhan dan tim GARASI RAMADHAN POHAN juga bersilaturahim ke pondok-pondok pesantren serta memberikan bantuan kepada anak yatim piatu serta anak-anak yang kurang beruntung di panti-panti asuhan.

Untuk menjamin kesinambungan aspirasi konstituen agar ditindaklanjuti oleh para pengambil kebijakan, maka didirikan GARASI –sejenis rumah aspirasi– di tiga kota, yakni Jakarta, Pacitan, dan Ponorogo. Melalui rumah-rumah aspirasi berlabel GARASI tersebut, konstituen bisa menyampaikan aspirasinya kapan pun. Tidak harus menunggu ketika Ramadhan dan tim turun pada masa reses.

Semua upaya tersebut dilakukan Ramadhan agar selalu dekat dengan konstituennya selain,

RAMADHAN & TIM

Ramadhan Pohan:Revolusi Indonesia sudah sampai ke Mesir

Ir. Suratman:"Kenapa saya menjadi tersangka? "

ANTARA bersiap menjadi kantor berita kelas dunia

RAMADHAN POHAN

EDISI 14 / TAHUN II MARET I 2011

RAMADHAN POHAN

( VOX POPULI VOX DEI )

SUARA RAKYATSUARA TUHAN

RAMRAM HANRAMADHAN P ANRAM AN

Kisah sibongkok dari pacitan

DEMI SENI DAN BUDAYANEGERILaporan Ramadhan Pohan dari Konferensi Parlemen tentang WTO di Genewa

Menhut Segera Kunjungi Pacitan

EDISI 15 / TAH

RAMADHAN

INDONESIA DIMATA DUNIA

Enjoying The Beautiful Palm Trees at Klayar Beach

EDISI 12 / TAHUN II JANUARI 2011

RAMADHAN POHAN

DEMI SENI DAN BUDAYA NEGERIRamadhan Pohan:Usut Kematian Wartawan “Pelangi”

Perlu Youth Center Penampung Aspirasi Seni

SUMBER SPIRIT KAMI

RRAAAA ARRRRRRRRRRRAARRRRRRRRRRRAA

NINININNII DDDDANANAANNANN

PPP

AA A AAAAAAAAAAAAAAAA

PUPUPU

AAAAAAAAAAAAAULULUL

RRRRAAAAAAAAA TTTTTTTTTTTA TTTTTT

onesiaai ke

OPPOP

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

ohan:onesia

VVOVOOOOOOXXXXO PPOPPVVVOVOOOOOOXOOXXX POPOXXXX PPPPOO

AAAAARRRRRRRAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRAAARRRRRRRRRRRRRRRRAAAARAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRAAAAAAAAAAR

DDSESS NSSESSENNSSSSSSSESESSSSS NNSSESESSSSSSSESESS NNNNSSSSSSSSSSSS

BBBBBBBUBUBUBUBBBBBBBBBBBBBUUUU

APRESIASI