kementerian keuangan republik indonesiaprovinsi maluku. pembangunan di bidang perekonomian menjadi...

39
i

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

    KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI MALUKU

    JLN. PITU INA NO. 7, KARANG PANJANG, AMBON 97134; TELEPON (0911) 354428, 354430, 354434; FAKSIMILI (0911) 314757; SUREL [email protected]; SITUS WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/MALUKU

    NOTA DINASNOMOR ND-492/WPB.32/2020

    Yth : Direktur Pelaksanaan AnggaranDari : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

    MalukuSifat : BiasaLampiran : 1 berkasHal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional Provinsi Maluku Triwulan II Tahun

    2020Tanggal : 12 Agustus 2020

    Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, dengan ini disampaikanhal- hal sebagai berikut:

    1. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku telah menyusun Kajian Fiskal RegionalTriwulan II Tahun 2020.

    2. Sehubungan dengan hal tersebut, terlampir kami sampaikan Kajian Fiskal Regional ProvinsiMaluku Triwulan II Tahun 2020. Softcopy telah disampaikan ke [email protected] [email protected].

    Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

    Ditandatangani secara elektronik Noor Faisal Achmad

    [@KopSurat][@KopSurat][@KopSurat]%5b@AlamatOrganisasi%5d%5b@AlamatOrganisasi%5d%5b@NomorND%5d%5b@Tujuan%5d%5b@Tujuan%5d%5b@Tujuan%5d%5b@Tujuan%5d%5b@Tujuan%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@pengirim%5d%5b@SifatNd%5d%5b@Lampiran%5d%5b@Lampiran%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@Perihal%5d%5b@TanggalND%5dmailto:[email protected]:[email protected]%5b@NamaPejabat%5d%5b@NamaPejabat%5d

  • i

    KATA PENGANTAR

    Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang

    Maha Esa atas karunia dan limpahan rahmat-Nya, kami

    dapat menyusun Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi

    Maluku Triwulan II Tahun 2020. Penyusunan KFR yang

    merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi Kantor

    Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Treasury Regional

    Office) ini, setidaknya melibatkan seluruh pihak yang

    berkompeten pada praktik penyelenggaraan kebijakan di

    Provinsi Maluku. Pembangunan di bidang perekonomian

    menjadi kunci kemajuan di masyarakat, dimulai dengan budaya penelitian yang pada dasarnya

    merupakan bagian dari budaya kerja organisasi modern. Dengan melakukan pendalaman

    permasalahan melalui riset, diharapkan akan diperoleh suatu solusi yang seimbang, obyektif dan

    komprehensif dalam pengambilan putusan.

    Penyusunan KFR ini adalah amanah yang harus dilaksanakan oleh Kanwil Ditjen

    Perbendaharaan pada setiap tahun, guna mengetahui kinerja sosial ekonomi masyarakat dan

    kinerja fiskal daerah untuk periode satu tahun. Penyusunan KFR ini juga sebagai media

    pembelajaran yang sangat berharga bagi segenap insan Ditjen Perbendaharaan dalam

    mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. Proses penyusunan KFR ini, merupakan

    tantangan yang harus dilalui khususnya dalam memaksimalkan pengumpulan data/informasi,

    yang tersebar di berbagai instansi dan media massa untuk selanjutnya dianalisis sehingga kajian

    yang dihasilkan dapat komprehensif dan aktual.

    Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    berperan dalam penyusunan KFR ini sehingga dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah

    ditetapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah akan membalas semua pengorbanan dan

    kebaikannya Bapak/Ibu sekalian dengan kebaikan yang setara ataupun yang lebih baik lagi.

    Dengan keterbatasan yang ada, kami menyadari bahwa dalam penyusunan kajian ini masih

    terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran,

    masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya,

    kami berharap semoga kajian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak serta dapat

    menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca semuanya dalam rangka menuju

    Maluku yang lebih baik.

    Ambon, 12 Agustus 2020

    Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan

    Provinsi Maluku

    Noor Faisal Achmad

  • ii

  • iii

  • iv

  • ii

  • 1 2020

    A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

    BRUTO

    Perekonomian Maluku pada Triwulan II

    2020 yang diukur berdasarkan Produk

    Domestik Regional Bruto atas dasar harga

    berlaku mencapai Rp.11,45 triliun dan atas

    harga konstan 2010 mencapai Rp7,63

    triliun. Ekonomi Maluku triwulan II 2020

    tumbuh -0,92% (yoy), lebih tinggi bila

    dibandingkan dengan tingkat nasional

    yang sebesar -5,32% (yoy).

    Kontraksi pertumbuhan tertinggi dicapai

    oleh sektor lapangan usaha transportasi

    dan pergudangan sebesar 17,97%; diikuti

    sektor penyediaan akomodasi dan makan

    minum sebesar 11,88%.

    Dari sisi Pengeluaran, seara year-on-

    year, kontraksi pertumbuhan terjadi pada

    sebagian besar komponen pengeluaran.

    Kontraksi pertumbuhan tertinggi dicapai

    oleh komponen Import Luar Negeri

    sebesar 15,41%; diikuti oleh pengeluaran

    konsumsi pemerintah sebesar 4,55%.

    Struktur PDRB Provinsi Maluku menurut

    lapangan usaha atas dasar harga berlaku

    pada triwulan II tahun 2020 tidak banyak

    berubah. Sektor pengeluaran konsumsi

    rumah tangga masih mendominasi,

    dengan jumlah permintaan akhir melebihi

    setengah dari nilai PDRB Provinsi Maluku.

    Berdasarkan penciptaan sumber

    pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan II

    tahun 2020 (yoy), lapangan usaha

    Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

    menjadi penyumbang terbesar dengan

    kontribusi sebesar 0,51%, diikuti sektor

    Jasa Asuransi dan Keuangan sebesar

    0,33%, dan sektor Jasa Kesehatan dan

    Kegiatan Sosial sebesar 0,16%.

    Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan

    ekonomi triwulan II tahun 2020 secara

    year-on-year pada beberapa sektor.

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.1 Target dan Realisasi PDRB Maluku

    (2018-2020) (yoy)

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.2 PDRB Maluku dan Indonesia

    (2018-2020)

  • 2 2020

    Sektor Pembentukan Modal Tetap

    Domestik Bruto (PMTB) mengalami

    pertumbuhan paling tinggi, yani sebesar

    0,43%. Kemudian diikuti Ekspor Luar

    Negeri sebesar 0,09%. Berdasarkan

    kontribusi, sektor Pengeluaran Konsumsi

    Pemerintah memiliki kontribusi paling

    besar, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi

    Pemerintah dan sektor PMTB.

    Berdasarkan dokumen Kebijakan

    Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah (KUA) tahun 2020, Provinsi

    Maluku mempunyai target pertumbuhan

    ekonomi pada tahun 2020 ini sebesar

    6,43%, sementara realisasi triwulan II

    tahun 2020 sebesar -0,92%, berkontraksi

    sebesar 6,94% dari tahun lalu pada

    periode yang sama yang mencapai 6,09%.

    Artinya Pemerintah Provinsi Maluku perlu

    melakukan langkah realistis untuk

    meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    Diantaranya dengan memaksimalkan

    program Pemulihan Ekonomi Nasional

    (PEN).

    Pemerintah Provinsi perlu segera

    merealisasikan konsep jaring pengaman

    sosial di wilayah Maluku, mengoptimalkan

    penaganan kesehatan serta ketahanan

    pangan juga keamanan. Selain itu,

    program-program prioritas dan program

    pemberantasan COVID-19 oleh

    pemerintah daerah harus dapat segera

    dilaksanakan. Hal ini untuk membantu

    menggerakkan roda perekonomian di

    Provinsi Maluku.

    B. Inflasi

    Inflasi di Provinsi Maluku diwakili oleh

    2 kota IHK yaitu Kota Ambon dan Kota

    Tual. Inflasi Maluku sampai dengan Bulan

    Juni Tahun 2020 (ytd) sebesar 0,72%

    lebih rendah dari tingkat nasional sebesar

    1,09%. Inflasi di Provinsi Maluku (mtm)

    pada bulan Juni sebesar 0,46%, terus

    meingkat sejak mengalami deflasi pada

    Bulan Maret tahun 2020. Sementara di

    tingkat nasional terjadi inflasi sebesar

    0,18%. Sedangkan inflasi tahunan di

    Provinsi Maluku (yoy) mencapai 0,6%,

    lebih rendah 1,36% dari inflasi nasional

    yang sebesar 1,96%.

    Sumber : BPS Provinsi Maluku………………………………………………..

    3,24 3,06 2,93 2,943,2

    2,382,08

    0,65 0,83

    0,120,03

    0,260,72

    2,052,36 2,48

    2,2 2,222,37

    2,72

    0,39 0,28 0,1

    0,84 0,91,09

    Maluku Nasional

    Grafik

    1.3 Inflasi Maluku dan Indonesia

    Juni 2019 – Juni 2020 (ytd)

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.4 Inflasi Maluku dan Indonesia

    Juni 2019 – Juni 2020 (mtm)

  • 3 2020

    Bulan Juni 2020 (mtm) terjadi Inflasi di

    Kota Ambon sebesar 0,43%, terjadi

    kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK)

    dari 105,66 pada Mei 2020 menjadi 106,11

    pada Juni 2020. Inflasi Juni (ytd) Kota

    Ambon pada Juni 2020 sebesar 0,65% dan

    inflasi bulan Juni (yoy) sebesar 0,54%.

    Sedangkan di Kota Tual, Bulan Juni

    2020 (mtm) terjadi Inflasi sebesar 1,07%.

    Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen

    (IHK) dari 105,33 pada Mei 2020 menjadi

    106,46 pada Juni 2020. Inflasi tahun

    kalender Kota Tual pada Juni 2020

    sebesar 1,87% dan inflasi Tahun ke Tahun

    sebesar 1,54%. Nilai IHK pada Juni 2020

    ini menempatkan Kota Ambon pada urutan

    12 dan Kota Tual pada urutan 8 tingkat

    inflasi dari 90 kota IHK di Indonesia.

    Inflasi Maluku ditahun 2020

    diperkirakan tetap rendah dan berada

    pada sasaran inflasi. Kelompok

    transportasi mengalami deflasi secara

    bulanan, disebabkan adanya PSBB di kota

    Ambon karena pandemi COVID-19.

    Kebutuhan atas pangan dan transportasi

    diperkirakan akan kembali naik setelah

    kebijakan PSBB di Kota Ambon dicabut.

    Target Inflasi Maluku (ytd) sesuai

    dengan dokumen KUA tahun 2019

    sebesar 3,66-4,46%. Sedangkan TPID

    Maluku menargetkan inflasi Maluku (yoy)

    sebesar 3%±1%. Dari target tersebut,

    realisasi tingkat inflasi sampai dengan Juni

    2020 sebesar 0,72%, menunjukkan bahwa

    inflasi di Provinsi Maluku tetap dalam

    pengendalian serta tetap menyediakan

    Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Juni 2020

    Jun-20 mtm ytd yoy

    Umum 106,46 1,07 1,87 1,54

    Makanan, Minuman, dan Tembakau 109,38 2,55 5,19 1,37

    Pakaian dan Alas Kaki 112,66 0,32 0,90 3,57

    Perumahan, Air, Listrik, BBRT 102,72 0,10 0,29 1,09

    Perlengkapan, Peralatan dan

    Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 105,92 0,96 1,29 1,34

    Kesehatan 105,11 0,00 2,62 2,62

    Transportasi 103,73 0,00 -4,79 -0,74

    Informasi, Komunikasi, dan Jasa

    Keuangan 97,30 0,05 -2,40 -1,88

    Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 106,46 0,00 0,00 0,40

    Pendidikan 104,65 0,00 1,51 3,83

    Penyediaan Makanan dan Minuman

    / Restoran 107,02 0,06 4,42 5,51

    Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 108,12 -0,01 3,62 6,47

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Tabel

    1.2 IHK Kota Tual Juni 2020

    Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Juni 2020

    Jun-20 mtm ytd yoy

    Umum 106,11 0,43 0,65 0,54

    Makanan, Minuman, dan Tembakau 108,06 1,70 5,61 5,17

    Pakaian dan Alas Kaki 110,65 0,31 1,73 -3,02

    Perumahan, Air, Listrik, BBRT 101,48 -0,12 0,41 0,19

    Perlengkapan, Peralatan dan

    Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 103,82 0,85 0,51 0,52

    Kesehatan 104,40 0,37 0,44 3,81

    Transportasi 102,51 -1,86 -9,86 -15,63

    Informasi, Komunikasi, dan Jasa

    Keuangan 99,22 0,95 -1,57 -1,01

    Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 101,38 0,00 0,77 0,24

    Pendidikan 114,21 0,00 0,00 14,16

    Penyediaan Makanan dan Minuman /

    Restoran 114,37 0,00 0,93 10,20

    Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 107,90 0,16 2,70 4,20

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Tabel

    1.1 IHK Kota Ambon Juni 2020

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.5 Inflasi Maluku dan Indonesia

    Juni 2019 – Junin 2020 (yoy)

  • 4 2020

    stimulus yang memadai bagi para pelaku

    usaha, terlebih setelah penerapan PSBB di

    Kota Ambon pada Bulan Juni.

    C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

    Indikator Kesejahteraan masyarakat

    dapat diukur dengan tingkat kemiskinan,

    tingkat ketimpangan (gini rasio) dan tingkat

    pengangguran terbuka pada suatu daerah.

    1. Tingkat Kemiskinan

    Tingkat kemiskinan di Maluku terus

    mengalami perbaikan. Tingkat Kemiskinan

    pada periode 2016-2020 di Provinsi

    Maluku menunjukkan trend yang semakin

    menurun dari waktu ke waktu. Tingkat

    kemiskinan Provinsi Maluku pada Maret

    2020 adalah sebesar 17,44 %. Hasil ini

    mengalami penurunan sebesar 0,21 poin

    dari periode September 2019 sebesar

    17,65%. Dalam empat tahun terakhir

    (Maret 2016 sampai dengan Maret 2020),

    persentase penduduk miskin di Provinsi

    Maluku berkurang 1,74%.

    Bila dibandingkan dengan nasional,

    kemiskinan di Provinsi Maluku masih

    cukup tinggi. Pada Maret 2020 jumlah

    penduduk miskin sekitar tingkat

    kemiskinan Maluku sebanyak 318,18 ribu

    jiwa atau sebesar 17,44%, lebih tinggi dari

    tingkat nasional sebesar 9,78 %. Tingkat

    Kemiskinan Maluku berada pada peringkat

    4 dari 34 Provinsi di Indonesia. Penyebab

    tingginya kemiskinan di Provinsi Maluku

    antara lain karena perekonomian Maluku

    masih mengandalkan APBN dan APBD

    sebagai pendorong utama (Rijoly:2019),

    infrastruktur yang belum memadai;

    konektivitas antar pulau yang belum baik;

    tingkat pendidikan yang rendah, dan

    investasi yang rendah di Provinsi Maluku.

    (Kaplale:2012) (Mahulauw, Santosa,

    Mahardika: 2016). Penyaluran Dana Desa

    terlihat mulai dapat dimanfaatkan untuk

    menekan kemiskinan, dengan melihat

    indikator penduduk miskin di desa yang

    mengalami penurunan 0,42 % pada Bulan

    Maret 2020 dibandingkan Bulan

    September 2019.

    Berdasarkan data Kebijakan Umum

    Anggaran 2020 Provinsi Maluku, angka

    kemiskinan Maluku ditargetkan pada

    16,35%. Angka kemiskinan terakhir masih

    jauh dari target yang diharapkan oleh

    Pemerintah Provinsi Maluku.

    2. Gini Ratio

    Maluku mempunyai tingkat

    ketimpangan yang lebih baik daripada

    tingkat nasional yang memiliki angka

    0,381. Gini Ratio Provinsi Maluku pada

    September 2019 tercatat sebesar 0,318.

    Angka ini menurun sebesar 0,002 poin

    dibandingkan dengan Gini Ratio Bulan

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.6 Kemiskinan Maluku – Indonesia

    (2016-2020)

  • 5 2020

    September 2019. Maluku menempati

    peringkat 7 dari 34 Provinsi di Indoneisa

    dengan angka Rasio Gini terendah. Hal ini

    menunjukkan bahwa ketimpangan antara

    penduduk kaya dan penduduk miskin di

    wilayah Maluku lebih rendah dibandingkan

    dengan tingkat nasional dan sebagian

    besar provinsi di Indonesia.

    Turunnya Gini Ratio Maluku

    menunjukkan penguatan perekonomian

    penduduk. Hal ini merefleksikan

    peningkatan pendapatan kelompok

    penduduk bawah hasil dari upaya

    pemerintah dengan menggelontorkan

    beragam skema perlindungan dan bantuan

    sosial di bidang pendidikan, kesehatan,

    dan kesejahteraan lainnya yang dijalankan

    oleh pemerintah. Serta adanya upaya

    pembangunan infrastruktur padat karya.

    Berdasarkan dokumen Kebijakan

    Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah (KUA) tahun 2020, Provinsi

    Maluku mempunyai target ketimpangan

    regional sebesar 0,324. Hal ini

    menunjukkan bahwa target telah

    terlampaui. Diharapkan berbagai kebijakan

    yang memberdayakan masyarakat akan

    dapat memperbaiki perbaikan tingkat

    ketimpagan pengeluaran di Maluku.

    3. Ketenagakerjaan

    Jumlah angkatan kerja di Maluku pada

    Februari 2020 tercatat sebanyak 750.634

    orang, berkurang sebanyak 14.305 orang

    atau terjadi penurunan angkatan kerja

    sebesar 1,87 %. Sementara jumlah

    penduduk yang bekerja di Maluku pada

    Februari 2020 sebanyak 697.924 orang,

    berkurang sebanyak 14.194 orang

    dibanding keadaan Februari 2019 yang

    tercatat sebanyak 712.118 orang.

    Jumlah penganggur pada Februari

    2020 di Maluku tercatat sebanyak 52.710

    orang, mengalami penurunan sebanyak

    111 orang atau sebesar 0,21 %

    dibanding Februari 2019 yang sebanyak

    52.821 orang. Meski demikian, Tingkat

    Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku

    mengalami peningkatan dari 6,91 % pada

    Februari 2019 menjadi 7,02% pada

    Februari 2020.

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    0,343 0,321

    0,343 0,326 0,324 0,320 0,318

    0,393 0,391 0,389 0,384 0,382 0,380 0,381

    Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 Mar-19 Sep-19 Mar-20

    MALUKU INDONESIA

    Grafik

    1.7 Gini Ratio Maluku – Indonesia

    (2017-2020)

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.8 Komposisi Tenaga Kerja Maluku

    (2017-2020)

  • 6 2020

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    adalah indikator yang dapat digunakan

    untuk mengukur tingkat penawaran tenaga

    kerja yang tidak digunakan atau tidak

    terserap oleh pasar kerja. Jika dilihat

    berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan

    cenderung lebih tinggi dibanding TPT di

    perdesaan. Pada Februari 2020, TPT di

    perkotaan sebesar 10,49%, sedangkan

    TPT di perdesaan sebesar 4,41%.

    Dibanding setahun yang lalu, terjadi

    penurunan tingkat pengangguran di

    perkotaan dan di perdesaan, yaitu TPT di

    perkotaan turun sebesar 0,12 persen poin,

    dan TPT di perdesaan turun sebesar 0,9

    persen poin.

    Sesuai dokumen Kebijakan Umum

    Anggaran 2020 Provinsi Maluku, angka

    pengangguran di Maluku diharapkan tidak

    lebih dari 6,93%. Angka pengangguran

    pada periode terakhir belum memenuhi

    target yang diharapkan oleh Pemerintah

    Provinsi Maluku. Melihat karakteristik

    Provinsi Maluku, pemerintah daerah perlu

    lebih mengembangkan sektor pertanian,

    kehutanan dan perikanan yang terbukti

    menyerap tenaga kerja dengan jumlah

    signifikan.

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.10 TPT Kota dan Desa di Maluku

    (2017-2020)

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    1.9 Tingkat Pengangguran Terbuka

    Maluku – Indonesia (2017 – 2020)

    Kusuma, Sarfiah dan Septiani (2019), Muthia(2019), Mulia dan Saputra (2020) sepakat bahwa

    pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berperan utama dalam kesejahteraan masyarakat

    dan pertumbuhan ekonomi. Direkomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk:

    a. Mendorong investasi dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia melalui konsep Pendidikan,

    kesehatan dan teknologi.

    b. Percepatan reformasi birokrasi dengan efisiensi dan peningkatan alokasi anggaran untuk pelayanan

    publik yang terkait langsung dengan pengembangan kualitas SDM yaitu bidang pendidikan dan

    kesehatan.

    c. Peningkatan upaya untuk mengubah budaya konsumtif menjadi budaya produktif dan efisien

    terhadap waktu

    d. Terkait dengan pandemic COVID-19 agar diperkuat ekonomi berbasis kemasyarakatan melalui

    implementasi Progran PEN di Maluku secara handal

  • iii

  • 7 2020

    Realisasi Pendapatan APBN di

    Provinsi Maluku sampai dengan triwulan II

    tahun 2020, mencapai Rp702,17 miliar

    atau 27,50% dari estimasi pendapatan

    2020. Realisasi tersebut tumbuh negatif

    14,09% dari triwulan II tahun 2019.

    Sementara realisasi belanja sebesar

    Rp8.682,35 miliar atau 46,52% dari pagu

    yang disediakan. Realisasi ini mengalami

    kontraksi sebesar 7,04% dibanding

    triwulan II tahun 2019. Sehingga sampai

    akhir triwulan II tahun 2020 terjadi defisit

    sebesar Rp7.980,17 miliar menurun

    6,38% dibanding triwulan II tahun 2019.

    Sumber : spanint.kemenkeu.go.id, SIMTRADA (diolah)

    Tabel

    2.1 Pagu dan Realisasi APBN Provinsi Maluku s.d. TW II Tahun 2019 dan

    Tahun 2020 (dalam milliar rupiah)

  • 8 2020

    A. PENDAPATAN NEGARA

    Pendapatan Negara di Maluku Turun 14,09%.

    Pendapatan Negara di Provinsi Maluku

    sampai dengan triwulan II tahun 2020,

    mencapai Rp702,17 miliar. Sebagian

    besar pendapatan ini disumbang oleh

    Penerimaan Perpajakan yang sebesar

    83,02% dari total pendapatan negara di

    triwulan II tahun 2020 ini.

    1. Pendapatan Perpajakan

    Sampai dengan akhir triwulan II 2020,

    realisasi pendapatan pajak sebesar

    Rp582,91 miliar atau 27,92% dari target

    yang ditetapkan. Angka ini tumbuh negatif

    9,92% dibanding triwulan yang sama

    tahun 2019. Pendapatan pajak sampai

    triwulan ini dipengaruhi oleh Pajak

    Penghasilan (PPh) yang mengalami

    kontraksi 14,37% dan Pajak Pertambahan

    Nilai (PPN) tumbuh negatif 25,72% dari

    periode yang sama tahun sebelumnya.

    a) Pajak Penghasilan (PPh)

    Realisasi PPh sampai dengan triwulan

    II tahun 2020 sebesar Rp345,86 miliar

    tumbuh negatif 9,02% dari triwulan II

    tahun 2019. Penerimaan pajak triwulan II

    tahun 2020 mengalami perlambatan

    seiring dengan mulai terlihatnya dampak

    pandemi Covid-19 terhadap

    perekonomian. Penurunan ini disebabkan

    oleh: (1) menurunnya serapan tenaga

    kerja, terutama pada sektor-sektor yang

    terdampak langsung oleh pandemi Covid-

    19, dan (2) pemanfaatan insentif fiskal

    PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah

    (DTP).

    b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    Realisasi PPN di Provinsi Maluku

    sampai dengan triwulan II tahun 2020

    sebesar Rp222,49 miliar, atau tumbuh

    negatif 15,76% dibanding dengan

    penerimaan triwulan II tahun 2019.

    Realisasi PPN terutama PPN Dalam

    Negeri mengalami kontraksi akibat

    perlambatan penyerahan dalam negeri

    atas barang kena pajak dan jasa kena

    pajak. Penerimaan terbesar PPN tercatat

    terealisasi di wilayah Kota Ambon.

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Akumulasi Realisasi PPh di Provinsi

    Maluku 2018-2020 (Milliar)

    Grafik 2.1

    61

    98

    144

    208

    273

    340

    72

    116

    180

    251

    331 380

    60

    114

    175

    242

    293

    346

    J A N U A R I F E B R U A R I M A R E T A P R I L M E I J U N I

    2018 2019 2020

    Akumulasi Realisasi PPN di Provinsi

    Maluku 2018-2020 (Milliar)

    Grafik 2.2

    40

    72

    104

    162

    211

    254

    51

    80

    111

    170

    220

    264

    54

    80 109

    153 183

    222

    Januari Februari Maret April Mei Juni2018 2019 2020

  • 9 2020

    Kabupaten Maluku Tengah dan

    Kabupaten Maluku Tenggara.

    c) Pajak Penjualan Barang Mewah

    (PPnBM)

    Realisasi penerimaan PPnBM di

    Maluku sampai dengan triwulan II tahun

    2020 sebesar Rp290,28 juta turun 21,62%

    dibanding penerimaan triwulan II tahun

    2019 sebesar Rp370,31 juta.

    Kondisi ini mengindikasikan bahwa

    konsumsi barang yang termasuk dalam

    kategori barang mewah di Maluku

    berfluktuasi dari tahun ke tahun.

    d) Penerimaan Cukai

    Realisasi penerimaan Cukai di Provinsi

    Maluku sampai triwulan II 2020 sebesar

    Rp45 juta atau naik signifikan 80%

    dibanding penerimaan pada triwulan II

    tahun 2019 sebesar Rp25 juta.

    Penerimaan Cukai selama lima tahun ini

    hanya berasal dari Kota Ambon sebagai

    pintu gerbang utama lalu lintas

    perdagangan barang di Provinsi Maluku.

    2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

    (PNBP)

    Sampai dengan akhir triwulan II 2020,

    realisasi PNBP mencapai Rp119,26 miliar

    atau mencapai 25,60% dari target yang

    diharapkan. Realisasi PNBP mengalami

    kontraksi pertumbuhan sebesar 29,94%

    dibanding triwulan II tahun 2019.

    Penurunan capaian realisasi PNBP ini

    sebagai akibat melambatnya

    perekonomian global akibat pandemi

    Covid-19.

    a) PNBP Pendapatan Kesehatan,

    Perlindungan Sosial dan Keagamaan.

    Realisasi PNBP Pendapatan

    Kesehatan, Perlindungan Sosial dan

    Keagamaan sampai dengan triwulan II

    2020 sebesar Rp9,08 miliar, turun

    Akumulasi Realisasi PPnBM di Provinsi

    Maluku 2018-2020 (Juta)

    Grafik 2.3

    - --

    19 43 47

    19 24 56

    312 341 370

    6

    41

    81

    121

    238

    290

    Januari Februari Maret April Mei Juni2018 2019 2020

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    25

    45

    65

    115 115 115

    5 5 5

    25 25 25

    -

    45 45 45 45 45

    Januari Februari Maret April Mei Juni2018 2019 2020

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Akumulasi Realisasi PNBP 4253 di

    Provinsi Maluku 2018-2020 (Milliar) Grafik

    2.5

    4

    12

    17

    22

    27

    32

    3

    8

    12

    21

    26

    30

    1 3 5 7

    8 9

    Januari Februari Maret April Mei Juni

    2018 2019 2020

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Akumulasi Realisasi Cukai di Provinsi

    Maluku 2018-2020 (Juta)

    Grafik 2.4

  • 10 2020

    signifikan 70,19% dibanding triwulan II

    tahun 2019 sebesar Rp30,45 miliar.

    Pendapatan terbesar berasal dari

    Pendapatan Kesehatan terutama dari

    pendapatan dari BPJS Kesehatan pada

    Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan

    (FKTL) sebesar Rp3,69 miliar.

    b) PNBP Pendapatan Pendidikan,

    Budaya, Riset dan Teknologi.

    Realisasi PNBP Pendapatan Pendidikan,

    Budaya, Riset dan Teknologi sampai

    dengan triwulan II 2020 sebesar Rp18,42

    miliar naik 7,39% dari triwulan II 2019. Hal

    ini dipengaruhi oleh naiknya pendapatan

    biaya pendidikan dari Rp16,50 miliar pada

    triwulan II 2019 menjadi Rp18,25 miliar

    pada triwulan II 2020. PNBP Pendapatan

    Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi

    sebagian besar disumbang oleh

    pendapatan pendidikan terutamanya dari

    Kota Ambon dan Kota Tual.

    B. BELANJA NEGARA

    Realisasi belanja negara di Maluku mencapai 47,96% dari Pagu.

    Pagu untuk belanja negara di tahun

    2020 sebesar Rp18,66 triliun. Realisasi

    sampai dengan triwulan II 2020 sebesar

    Rp8,68 triliun. Realisasi sampai dengan

    triwulan II 2020 ini tumbuh negatif 7,04%

    dibanding dengan triwulan yang sama

    tahun 2019.

    1. Belanja Pemerintah Pusat

    Belanja pemerintah pusat terealiasasi

    sebesar Rp2,73 triliun atau 38,84% dari

    pagu yang disediakan, turun 7,80% dari

    periode yang sama tahun 2019. Realisasi

    terbesar pada belanja pegawai sebesar

    Rp1.375,94 miliar atau 45,15% dari pagu.

    Belanja barang terealisasi 34,25% atau

    Rp829,40 miliar sementara untuk belanja

    modal terealisasi 33,96% atau Rp521,47

    miliar dari pagu yang disediakan.

    Sedangkan realisasi belanja bantuan

    sosial sampai akhir triwulan II tahun 2020

    0,00

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    10,00

    12,00

    14,00

    16,00

    Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modaltr

    iliu

    n r

    up

    iah

    T2 2018 T2 2019 T2 2020

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Akumulasi Realisasi PNBP 4254 di

    Provinsi Maluku 2018-2020 (Milliar) Grafik

    2.6

    4

    23 26 28

    64 65

    3

    12 14 17 17 17 1

    12 14 18 18 18

    Januari Februari Maret April Mei Juni

    2018 2019 2020

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id

    Realisasi Belanja Pusat di Provinsi

    Maluku 2016-2020 Grafik

    2.7

  • 11 2020

    dari pagu Rp16,70 miliar realisasi sebesar

    Rp4,68 miliar.

    Presentase belanja negara pada

    triwulan II diharapkan telah mencapai

    paling kurang 40% dari jumlah pagu yang

    disediakan. Hal ini untuk memastikan

    bahwa seluruh kegiatan pemerintahan

    telah terbiayai dengan semestinya.

    Dengan pelaksanaan anggaran yang

    terarah diharapkan pencapaian tujuan

    pembangunan dapat dibiayai dengan

    dana yang memadai disetiap tahap

    triwulannya.

    Dengan melihat data realisasi belanja

    negara di Maluku selama tiga tahun

    sebelumnya, diketahui bahwa realisasi

    belanja pegawai cenderung mengalami

    peningkatan, sementara belanja modal

    memiliki kecenderungan untuk menurun.

    Mengingat pertumbuhan ekonomi di

    Maluku masih sangat tergantung dari

    pengeluaran APBN, maka rendahnya

    realisasi belanja modal perlu menjadi

    perhatian khusus untuk lebih mendorong

    perekonomian Maluku dimasa yang akan

    datang.

    2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

    Transfer ke Daerah dan Dana Desa

    sampai triwulan II 2020 terealisasi Rp5,95

    triliun atau 51,17% dari total pagu yang

    disediakan. Angka ini turun sebesar

    6,68% dari triwulan II tahun 2019. Dana

    Bagi Hasil tersalurkan Rp89 miliar atau

    39,16% sedangkan realisasi DAU

    mencapai sebesar Rp4,49 triliun atau

    60,08%. Untuk Dana Transfer Khusus,

    penyaluran DAK Fisik sampai dengan

    triwulan II 2020 sebesar Rp101,03 miliar

    atau 7,79%, sedangkan DAK Non Fisik

    mencapai Rp732,31 miliar atau 54,10%.

    Dana Insentif Daerah (DID) sebesar

    Rp69,89 miliar atau 53,67%, sedangkan

    Dana Desa telah tersalurkan sebesar

    Rp21,86 miliar atau 1,89% dari pagu yang

    tersedia.

    3. Badan Layanan Umum

    Pada tahun 2020 terdapat tiga satuan

    kerja yang menerapkan pola pengelolaan

    keuangan Badan Layanan Umum yaitu

    Universitas Pattimura Ambon, Rumah

    Sakit Tk II dr. J.A. Latumeten Ambon dan

    Rumah Sakit Bayangkara Ambon.

    Diharapkan dengan menjadi satker BLU

    akan dapat memberikan pelayanan

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id, simtrada

    Meskipun realisasi belanja pemerintah pusat

    triwulan II 2020 mengalami penurunan dari triwulan II

    2019, namun secara persentase sudah mencapai

    target 40%. Penurunan terbesar pada belanja barang

    yang mengalami kontraksi sejalan dengan upaya

    Pemerintah untuk melakukan efisiensi belanja yang

    tidak terkait langsung dengan penanganan pandemi

    Covid-19

    Realisasi Dana Transfer dan Dana

    Desa di Provinsi Maluku 2018 - 2020 Grafik

    2.8

    0

    1.000

    2.000

    3.000

    4.000

    5.000

    DBH DAU DAKFisik

    DNF DID DD

    mili

    ar r

    up

    iah

    T2 2018 T2 2019 T2 2020

  • 12 2020

    kepada masyarakat dengan lebih baik,

    lebih bersaing namun tetap memegang

    prinsip efisiensi dan produktivitas.

    Dengan melihat perkembangan

    realisasi pendapatan dan belanja tahun

    2018-2020 menunjukkan bahwa

    penerapan pengelolaan keuangan

    sebagai BLU akan memberikan peluang

    kepada satker-satker tersebut untuk lebih

    mengembangkan diri dan meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat.

    4. Manajemen Investasi Pusat

    Terdapat 2 pinjaman Pemerintah

    Provinsi Maluku yang merupakan hasil

    restrukturisasi telah lunas, sementara 2

    pinjaman merupakan induk perjanjian

    masih dalam proses restrukturisasi.

    Sedangkan PDAM Kota Ambon memiliki 2

    perjanjian dalam proses penghapusan.

    C. PROGNOSIS REALISASI APBN

    Realisasi APBN di Maluku diperkirakan kurang optimal pada akhir triwulan IV tahun 2020.

    Jika dalam suatu deret terdapat

    gerakan naik ataupun turun dalam jangka

    panjang, maka deret tersebut deret yang

    mengandung unsur kecenderungan

    (Makridakis, dkk., 1999). Berdasarkan hal

    tersebut penyusunan prognosis realisasi

    APBN menggunakan aplikasi Minitab®

    dengan metode Holt Winter Multiplikative

    Exponential Smoothing (hasil

    sebagaimana dalam lampiran). Hasil

    proyeksi tersebut sejalan dengan kondisi

    penerimaan perpajakan sampai triwulan II

    2020 dan tren selama 4 tahun, mengingat

    target yang cukup besar. Sementara dari

    sisi belanja, adanya realokasi dan

    refocusing APBD untuk Penanganan

    COVID-19, diperkirakan belanja negara

    sampai dengan triwulan IV akan mencapai

    sekitar 90,34% atau Rp19.71 triliun.

    Pemerintah Provinsi Maluku telah menyampaikan

    surat pengajuan kembali debt swap melalui surat

    Nomor 900/2646 tanggal 12 Agustus 2019 dan telah

    disetujui oleh Kementerian Keuangan melalui surat

    Nomor S-1204/PB/2019 tanggal 7 Oktober 2019

    Sumber: spanint.kemenkeu.go.id (diolah)

    Sumber: bios.kemenkeu.go.id, Laporan Keuangan BLU

    BLU 2018 2019 2020

    Pendapatan 116.527.824.235 143.640.829.795 79.480.451.290

    Belanja 328.949.044.363 358.375.859.494 101.069.284.257

    Aset 2.488.940.624.392 2.321.645.225.980 2.405.282.174.492

    Pendapatan 47.556.083.682 42.603.693.951 20.225.735.831

    Belanja 61.623.566.418 61.747.838.628 24.698.014.235

    Aset 7.488.197.504 12.280.127.743 8.619.666.325

    Pendapatan 14.518.082.733 9.981.809.066 8.932.693.884

    Belanja 17.879.788.254 21.621.667.804 7.097.895.922

    Aset 27.396.183.494 39.694.994.713 38.387.771.852

    RS Bhayangkara Ambon

    Universitas Pattimura

    RST Prof.dr.J.A. Latumenten Ambon

    Posisi Keuangan BLU di Provinsi

    Maluku tahun 2018 - 2020 Tabel

    2.2

    No Debitur Nomor Perjanjian Keterangan

    1 Pemprov Maluku RDI-358/DP3/1999

    Hak Tagih Pemerintah sebesar

    Rp59.017.326.533,02 (cut off date

    restrukturisasi sehingga dari semester

    sebelumnya hak tagih tetap)

    2 Pemprov Maluku PRJ-139/MK.11/1983

    Hak Tagih Pemerintah sebesar

    Rp10.000.030,00 (cut off date

    restrukturisasi sehingga dari semester

    sebelumnya hak tagih tetap)

    3 Pemprov Maluku AMA-155/PRJ-139B Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

    4 Pemprov Maluku AMA-164/RDI-358/2012 Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

    5 PDAM Kota Ambon 12/029/IBRD/PP Hak Tagih Pemerintah sebesar Rp0,00

    6 PDAM Kota Ambon 12/029/IBRD/PP Hak Tagih Pemerintah sebesar

    Rp589.182.544,00

    Daftar Penerusan Pinjaman Wilayah

    Kerja Kanwil DJPb Maluku 2020 Tabel

    2.3

    TahunPendapatan

    NegaraBelanja Negara Surplus/Defisit

    2014 1.831 6.950 (5.118,66)

    2015 2.030 19.146 (17.116,29)

    2016 1.960 18.335 (16.375,37)

    2017 1.863 19.071 (17.207,31)

    2018 2.030 20.205 (18.174,92)

    2019 2.193 20.880 (18.686,89)

    2020 (prognosis) 2.076 19.709 (17.632,90)

    Prognosis Realisasi APBN Lingkup

    Maluku s.d. triwulan IV 2020 Tabel

    2.4

    Sumber: slim.kemenkeu.go.id

  • iv

  • 13 2020

    Realisasi Belanja APBD wilayah Maluku

    Triwulan II Tahun 2020 belum optimal.

    Meskipun secara persentase

    realisasi belum optimal, secara umum

    realisasi Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah (APBD) pemda lingkup

    Provinsi Maluku mengalami kenaikan

    dibandingkan periode yang sama tahun

    2019. Hal ini menunjukkan adanya

    pandemi COVID-19 tidak terlalu

    berpengaruh terhadap realisasi APBD baik

    dari sisi pendapatan maupun belanja.

    Realisasi APBD sampai dengan Triwulan II

    Tahun 2020, adalah sebagaimana tabel

    III.1 dibawah ini:

    Realisasi pendapatan mengalami penurunan 15,86%.

    Pendapatan secara agregat

    sampai dengan triwulan II tahun 2020

    mencapai Rp5,98 triliun (40,77% dari

    target), mengalami penurunan sebesar

    1,21% dibandingkan triwulan I 2019 yang

    sebesar Rp6,05 triliun. Penurunan

    realisasi pendapatan ini dipengaruhi oleh

    beberapa pemerintah daerah tidak

    mencapatan pendapatan dana desa dari

    pemerintah pusat dan penurunan lain-lain

    pendapatan daerah yang sah sebesar

    84,05%.

    Sumber : LRA PEMDA Lingkup Provinsi Maluku (data preliminary)

    Tabel

    3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Maluku s.d. Triwulan II

    (dalam milliar rupiah)

  • 14 2020

    Realisasi Belanja dan Transfer mengalami kenaikan 4,85%.

    Capaian Belanja dan Transfer secara

    agregat sampai dengan akhir Triwulan II

    tahun 2020 sebesar Rp4,35 triliun (29,40%

    dari pagu) mengalami kenaikan 4,85%

    dibandingkan triwulan II 2019 yang

    sebesar Rp4,15 triliun. Kenaikan realisasi

    belanja dan transfer ini sebagian besar

    dipengaruhi oleh kenaikan Belanja Tak

    Terduga sebesar 532,25% yang

    dipergunakan untuk penanganan dan

    pencegahan pandemi COVID-19,

    meskipun Belanja Pegawai dan Belanja

    Barang mengalami kenaikan.

    A. PENDAPATAN DAERAH

    1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Realisasi PAD Mengalami Kenaikan Sebesar 15,98%

    Sampai dengan akhir triwulan II 2020,

    realisasi PAD pemda lingkup Maluku

    adalah sebesar Rp409,39 miliar (8,85%

    dari target) mengalami kenaikan 15,98%

    dibandingkan Triwulan II Tahun 2019.

    Jika dilihat per jenis PAD, realisasi

    terbesar Triwulan II Tahun 2020 berasal

    dari pendapatan pajak daerah yaitu

    sebesar Rp240,69 miliar, mengalami

    kenaikan 7,44% dibandingkan Triwulan II

    Tahun 2019, diikuti pendapatan restribusi

    sebesar Rp87,71 miliar yang mengalami

    kenaikan yang cukup signifikan sebesar

    48,36% dibandingkan Triwulan II Tahun

    2019. Sementara itu Lain-Lain PAD yang

    sah juga mengalami kenaikan realisasi

    sebesar 7,87%.

    Jika dilihat per pemda, sebaian besar

    pemda mengalami kenaikan PAD kecuali

    Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah

    dan Kabupaten Maluku Barat Daya.

    Pemda yang mengalami kenaikan realisasi

    yang siginifikan adalah Pemerintah

    Provinsi Maluku yaitu sebesar 36,87%,

    yang dipengaruhi oleh kenaikan Pajak

    Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan

    Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD.

    Sementara itu penurunan PAD pada Kota

    Ambon dipengaruhi oleh penurunan Pajak

    Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan dan

    Pajak Parkir. Hal ini dipengaruhi adanya

    pandemi COVID-19 dan kebijakan

    Pembatasan Sosial Berskala Besar

    (PSBB) di Kota Ambon.

    Kemandirian Fiskal Maluku menunjukkan perbaikan

    Kemandirian fiskal tercermin dari

    perbandingan antara PAD dengan total

    pendapatan. Perbandingan PAD dan Total

    Pendapatan Agregat Pemda di Maluku

    pada Triwulan II Tahun 2020 sebesar

    6,84% atau naik dari triwulan II 2019 yang

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku

    Grafik

    3.1 Realisasi PAD per Jenis PAD di Provinsi

    Maluku TW II 2020 (miliar rupiah)

  • 15 2020

    sebesar 5,83%. Namun demikian kenaikan

    kemandirian fiskal tersebut tidak

    dipengaruhi oleh kenaikan PAD namun

    lebih disebabkan oleh turunnya

    pendapatan transfer pemerintah pusat.

    Dengan demikian pemda masih

    mempunyai tugas yang berat untuk

    menggali secara maksimal sumber-

    sumber PAD. Kekayaan yang melimpah di

    Maluku tidak menjamin PAD yang diterima

    menjadi lebih baik. Infrastruktur yang

    masih kurang, konektivitas antar pulau

    yang belum baik dan kualitas SDM menjadi

    salah satu penyebab investor tidak mau

    menanamkan modalnya di Maluku

    (Kaplale;2012).

    a. Penerimaan Pajak Daerah

    Realisasi Pajak Daerah Mengalami Penurunan 7,44%

    Realisasi pajak daerah pemda lingkup

    Provinsi Maluku sampai dengan triwulan II

    2020 adalah sebesar Rp240,69 miliar

    (37,95% dari target), mengalami kenaikan

    7,44% dibandingkan realisasi triwulan II

    2019 yang tercatat sebesar Rp224,01

    miliar. Secara umum pada semua pemda

    mengalami kenaikan realisasi pendapatan

    pajak daerah. Sementara pemda yang

    mengalami penurunan realisasi pajak

    daerah antara lain Kota Ambon sebesar

    21,79%. Penurunan realisasi pajak daerah

    Kota Ambon dipengaruhi oleh adanya

    pandemi COVID-19. Jenis pajak daerah

    yang mengalami penurunan yang sangat

    signifikan yaitu pajak restoran yang turun

    sebesar 44,73%.

    Penerimaan Pajak Hotel Kota Ambon Turun

    Penerimaan pajak hotel pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Ambon, secara presentasi turun sebesar 29,40 persen. Menurunnya penerimaan pajak hotel tersebut, tutur dia, dipengaruhi secara besar oleh adanya covid 19 yang mewabah di Kota Ambon. Sehingga mengakibatkan hotel maupun penginapan yang ada sepi dari

    pengunjung. (Sumber: http://beritakotaambon.com/)

    b. Penerimaan Restribusi Daerah

    Realisasi Restribusi Daerah Mengalami Penurunan 48,36%

    Realisasi restribusi daerah pemda

    lingkup Provinsi Maluku sampai dengan

    triwulan II 2020 adalah sebesar Rp87,71

    miliar (40,55% dari target), mengalami

    kenaikan 48,36% dibandingkan realisasi

    triwulan II 2019. Secara umum pada

    semua pemda mengalami kenaikan

    realisasi pendapatan retribusi. Sementara

    Sumber: LRA Pemda (diolah) Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    3.2 5 Pemda dengan Realisasi Pajak Daerah

    Terbesar TW II 2020 (milliar)

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    3.3 5 Pemda dengan Realisasi Retribusi

    Daerah Terbesar TW II 2020 (milliar)

  • 16 2020

    pemda yang mengalami penurunan

    realisasi pajak daerah antara lain Kota

    Ambon sebesar 25,70%. Penurunan

    realisasi pendapatan retribusi Kota Ambon

    dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-

    19. Jenis pendapatan retribusi yang

    mengalami penurunan yang sangat

    signifikan yaitu retribusi jasa usaha

    sebesar 37,84%. Sementara itu kenaikan

    pendapatan retribusi pada Pemerintah

    Provinsi Maluku sebagian besar

    dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan

    retribusi pelayanan kesehatan RSUD

    sebesar 25,44%.

    c. Lain-Lain PAD yang Sah

    Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah Mengalami Kenaikan 7,87%

    Realisasi Lain-Lain PAD Yang Sah

    sampai dengan triwulan II 2020 adalah

    sebesar Rp75,36 miliar, mengalami

    kenaikan 7,87% dibandingkan realisasi

    triwulan II 2019. Jika dilihat per pemda,

    realisasi terbesar adalah pada Kabupaten

    Maluku Tenggara sebesar Rp16,90 miliar

    dan mengalami kenaikan sebesar 29,1%

    dibandingkan triwulan II 2019. Realisasi

    Sementara itu, realisasi Lain-Lain PAD

    yang sah pada Kota Ambon mengalami

    penurunan sebesar 37,69%. Penurunan

    Realisasi Lain-Lain PAD yang sah pada

    Kota Ambon sebagian besar merupakan

    kontribusi dari Pendapatan Dana Kapitasi

    JKN yang mengalami penurunan sebesar

    64,59%. Sementara kenaikan Realisasi

    Lain-Lain PAD yang sah pada Kabupaten

    Maluku Tenggara dipengaruhi oleh Lain-

    Lain PAD yang sah lainnya.

    2. Pendapatan Transfer

    Realisasi Pendapatan Transfer Mengalami Penurunan 1,75%

    Penurunan realisasi dana desa yang sangat signifikan disebabkan sebagian besar pemda tidak mencatat pendapatan dana desa dari pemerintah pusat dalam realisasi APBD

    Realisasi pendapatan transfer sampai

    dengan triwulan II 2020 adalah sebesar

    Rp5,57 Triliun yang terdiri dari Transfer

    Pemerintah Pusat sebesar Rp5,48 Triliun

    dan Transfer Pemerintah Provinsi sebesar

    Rp80,82 miliar. Transfer pemerintah pusat

    mengalami penurunan 2,18%

    dibandingkan triwulan II tahun 2019. Dari

    grafik di atas dapat dilihat, jenis transfer

    pemerintah pusat mengalami penurunan

    Sumber: LRA Pemda (diolah)

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    3.4 5 Pemda dengan Realisasi Lain-Lain PAD

    Yang Sah Terbesar TW II 2020 (milliar)

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    3.5 Transfer Pemerintah Pusat TW II Tahun

    2019 - 2020 (milliar)

  • 17 2020

    Dana Desa yang turun sebesar 82,33%

    dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang turun

    sebesar 2,31 Penurunan realisasi DAU,

    disebabkan adanya pengurangan alokasi

    pagu DAU sesuai dengan PMK Nomor

    35/PMK.07/2020. Sementara itu, kenaikan

    realisasi DBH dan DID disebabkan adanya

    kenaikan pagu tahun 2020.

    Jika memperhitungkan realisasi dana

    desa yang telah disalurkan ke rekening kas

    desa sampai dengan Triwulan II Tahun

    2020 sebesar Rp467,64 miliar, maka

    pendapatan transfer pemerintah pusat

    adalah sebesar Rp5,86 triliun atau

    mengalami kenaikan 26,85%

    dibandingkan triwulan II Tahun 2019.

    3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang

    Sah

    Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Mengalami Kenaikan 60,37%

    D Dari 12 pemda, hanya 4 pemda yang

    terdapat realisasi Lain-Lain Pendapatan

    Daerah Yang Sah. Realisasi terbesar

    adalah pada Kabupaten Kepulauan

    Tanimbar yaitu sebesar Rp2,78 miliar atau

    20,28% dari target. Secara total, realisasi

    Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

    lingkup Provinsi Maluku Triwulan II 2020

    yaitu sebesar Rp5,73 miliar mengalami

    penurunan dibandingkan Triwulan II 2019

    sebesar Rp35,96 miliar. Penurunan

    tersebut dipengaruhi oleh penurunan

    realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah

    Yang Sah pada Kota Ambon yang pada

    Triwulan II Tahun 2020 tidak terdapat

    realisasi, sementara pada Triwulan II

    Tahun 2019 tedapat realisasi sebesar

    Rp35,96 miliar.

    B. BELANJA DAERAH

    1. Belanja Daerah Berdasarkan Jenis

    Belanja

    Realisasi Belanja Daerah Mengalami Kenaikan 5,81%

    Jenis belanja yang mengalami kenaikan

    yang cukup signifikan adalah belanja tidak

    terduga yaitu sebesar 532,25%, yang

    dipergunakan untuk penanganan dan

    pencegahan COVID-19. Sementara

    belanja yang mengalami penurunan

    adalah belanja barang sebesar 10,09%

    dan belanja bunga sebesar 33,62%.

    Penurunan realisasi belanja barang

    disebabkan sebagian besar instansi

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku

    Grafik

    3.6 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah

    Yang Sah di Provinsi Maluku TW II 2020

    (miliar rupiah)

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku

    Tabel

    3.2 Realisasi Belanja Per Jenis di Provinsi

    Maluku TW II 2020 (miliar rupiah)

  • 18 2020

    pemerintah daerah menerapkan Work

    From Home dan penurunan aktivitas

    pemerintah daerah sehubungan dengan

    adanya pandemi COVID-19 seperti belanja

    perjalanan dinas.

    2. Belanja Daerah Berdasarkan Fungsi

    Realisasi Belanja Fungsi Pendidikan dan Fungsi Kesehatan mengalami kenaikan, sementara fungsi yang lain mengalami penurunan

    Dalam struktur realisasi belanja daerah

    lingkup Provinsi Maluku, proporsi terbesar

    jika diuraikan per fungsi adalah Fungsi

    Pelayanan Umum (36,48%), diikuti Fungsi

    Pendidikan (24,99%) dan Fungsi

    Kesehatan (13,49%). Dari tabel diatas

    dapat dilihat, jika dibandingkan periode

    yang sama tahun sebelumnya, realisasi

    belanja pada sebagian besar fungsi

    mengalami kenaikan kecuali Fungsi

    Lingkungan Hidup, Fungsi Perumahan dan

    Permukiman serta Fungsi Pariwisata.

    Adanya pandemi COVID-19 juga

    mempengaruhi kenaikan fungsi kesehatan

    yaitu sebesar 14,10% dan fungsi

    perlindungan sosial sebesar 13,02%. Hal

    ini menunjukkan saat ini pemerintah

    daerah fokus terhadap penangan dan

    pencegahan pandemi COVID-19 serta

    penanganan dampak ekonomi dan sosial

    yang ditimbulka

    C. PROGNOSIS REALISASI APBD

    SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN

    2020

    Realisasi Pendapatan diproyeksikan sebesar 89,26%, sementara Belanja diproyeksikan sebesar 87,13%

    Dengan kondisi perekonomian yang

    terjadi akibat pandemi COVID-19,

    kemungkinan target pendapatan tidak

    dapat tercapai. Penurunan realisasi

    pendapatan akan berdampak pada

    realisasi belanja. Selain itu Adanya

    pandemi COVID-19 menyebabkan

    tertundanya proses pengadaan barang

    dan jasa. Realisasi belanja APBD

    sebagian besar diperuntukkan untuk

    penanganan COVID-19 dan dampak sosial

    yang ditimblkan. Berdasarkan perhitungan

    forecasting dengan aplikasi MiniTab®

    menggunakan metode Hot Winter

    Multiplikatif Exponential Smoothing (hasil

    sebagaimana dalam lampiran) adalah

    sebagaimana tabel dibawah ini.

    Sumber : LRA PEMDA Provinsi Maluku

    Grafik

    3.7 Realisasi Belanja Per Jenis di Provinsi

    Maluku TW II 2020 (miliar rupiah)

    Uraian Pagu Realisasi s.d. TW II 2020

    Realisasi s.d. TW IV 2020

    Pendapatan 1.4676,63 5983,36 40,77% 13.100,89 89,26%

    Belanja 1.4792,36 4349,63 29,40% 12.888,4 87,13%

    Surplus /Defisit

    -115,73 1633,73 -1411,67% 212,49 -183,61%

    Sumber : BPKAD/DPPKAD Pemda Lingkup Provinsi Maluku,SIKD

    Tabel

    3.3 Proyeksi APBD sd. Triwulan IV TA 2020

    (miliar rupiah)

  • v

  • 19 2020

    A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN

    Pendapatan Konsolidasian Mengalamai Penurunan 5,02% dan Belanja Konsolidasian Mengalami Penurunan 6,61%

    Realisasi Pendapatan Pemerintah

    Konsolidasian Provinsi Maluku Triwulan II

    2020 adalah sebesar Rp1,11 Triliun, turun

    5,02% dibandingkan dengan triwulan II

    2019 yang sebesar Rp1,17 Triliun.

    Sementara itu, realisasi Belanja Negara

    Konsolidasian Provinsi Maluku Triwulan II

    2020 adalah sebesar Rp7,46 Triliun turun

    4,19% dibandingkan dengan triwulan II

    tahun 2019 yang sebesar Rp7,7

    triliun. Turunnya pendapatan pemerintah

    konsolidasian dipengaruhi oleh

    pendapatan perpajakan mengalami

    penurunan sebesar 5,46% dan

    pendapatan bukan pajak yang mengalami

    penurunan sebesar 3,43%. Sementara itu

    penurunan Belanja Negara Konsolidasian

    dipengaruhi oleh penurunan Belanja

    Pemerintah sebesar 1,25%, dan Transfer

    yang juga turun sebesar 23,27%.

    Penurunan Belanja Pemerintah

    dipengaruhi oleh turunnya realisasi

    Belanja Pemerintah Pusat sebesar 7,80%

    meskipun dan Belanja Daerah turun

    sebesar 5,81%.

    Sumber : LKPK Provinsi Maluku (diolah)

    Tabel

    4.1 Rasio Belanja Konsolidasi Terhadap PDRB Prov Maluku TW II

    2019-2020 (milliar)

  • 20 2020

    B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

    1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

    Proporsi Pendapatan Perpajakan Mengalami Penurunan 2,33%

    Proporsi pendapatan perpajakan pada

    Triwulan II 2020 adalah sebesar 75,89%,

    mengalami penurunan 2,33%

    dibandingkan proporsi Triwulan II 2019

    yang sebesar 82,45%. Sebaliknya,

    proporsi pendapatan bukan pajak

    mengalami kenaikan sebesar 2,33% dari

    Triwulan II 2019 yang sebesar 21,78%

    menjadi 24,11% pada Triwulan I 2020.

    Kenaikan proporsi pendapatan bukan

    pajak disebabkan penurunan realisasi

    pendapatan bukan pajak lebih rendah

    dibandingkan penurunan pendapatan

    perpajakan. Hal ini mengindikasikan

    adanya pandemi COVID-19 mempunyai

    pengaruh yang lebih besar terhadap

    realisasi pendapatan perpajakan

    dibandingkan pendapatan bukan pajak.

    Dengan demikian pemerintah mempunyai

    peluang untuk lebih meningkatkan

    pendapatan bukan pajak sampai dengan

    akhir tahun 2020 untuk menutup

    penurunan realisasi pendapatan

    perpajakan.

    2. Analisis Perubahan

    Realisasi Pendapatan Perpajakan turun 2,35% sementara Pendapatan Bukan Pajak yang tumbuh 11,43%

    Pendapatan perpajakan pada triwulan II

    2020 tercatat sebesar Rp823,60miliar,

    mengalami penurunan sebesar 5,46%

    dibandingkan triwulan II tahun 2019 yang

    tercatat sebesar Rp871,13 miliar.

    Penurunan pendapatan perpajakan

    konsolidasian dipengaruhi oleh

    Pendapatan Perpajakan Pemerintah Pusat

    yang turun sebesar 9,92%. Sementara itu

    pendapatan bukan pajak triwulan II 2020

    tercatat sebesar Rp287,97 miliar,

    mengalami penurunan sebesar 3,76%

    dibandingkan triwulan II 2019 yang

    sebesar Rp299,21 miliar. Penurunan

    pendapatan perpajakan konsolidasian

    dipengaruhi oleh turunnya pajak

    pemerintah pusat yaitu Pajak Penghasilan

    yang turun sebesar 9,02%, Pajak

    Pertambahan Nilai yang turun sebesar

    15,76%, dan Pajak Penjualan Barang

    Mewah yang turun sebesar 21,62%.

    Sumber : LKPK Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    4.1 Proporsi Pendapatan Konsolidasian

    Maluku TW II (2019-2020)

    Grafik

    4.2 Perubahan Pendapatan Konsolidasian

    Maluku TW II (2019-2020)

  • 21 2020

    C. BELANJA KONSOLIDASIAN

    1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

    Proporsi Belanja Konsolidasian Terbesar adalah Belanja Pegawai yaitu sebesar 54,93%

    Proporsi belanja konsolidasian triwulan

    II 2020 terbesar adalah belanja pegawai

    dengan porsi sebesar 51,13%, diikuti oleh

    belanja barang sebesar 26,40%, kemudian

    belanja modal dengan porsi sebesar

    13,64%. Jika dibandingkan Triwulan II

    2019, proporsi belanja pegawai, belanja

    barang dan belanja modal mengalami

    peninurunan, sedangkan proporsi belanja

    hibah, belanja bantuan sosial dan belanja

    tak terduga mengalami penurunan. Hal ini

    disebabkan peningkatan realisasi belanja

    dalam rangka penanganan dan

    pencegahan pandemi COVID-19.

    Dari grafik IV.4 dibawah ini dapat dilihat,

    belanja pegawai terdiri dari 40,41% belanja

    pemerintah pusat dan 59,59% belanja

    pemerintah daerah, belanja barang terdiri

    dari 47,18% belanja pemerintah pusat dan

    52,82% belanja pemerintah daerah.

    Sementara itu, proporsi belanja modal

    adalah 57,40% belanja pemerintah pusat

    dan 42,60% belanja pemerintah daerah.

    Hal ini menunjukkan belanja

    pemerintah pusat memiliki kontribusi yang

    besar dalam pembentukan belanja modal

    konsolidasian. Hal ini disebabkan

    pemerintah daerah cenderung lebih lambat

    dalam merealisasikan belanja modal.

    Realisasi belanja modal pemerintah pusat

    sampai dengan Triwulan II 2020 adalah

    sebesar 33,96%, sedangkan realisasi

    belanja modal pemerintah daerah adalah

    sebesar 13,10%.

    2. Analisis Perubahan

    Belanja Pegawai, Belanja Modal, Bunga, Belanja Subsidi, dan Belanja Hibah Belanja Tak Terduga mengalami kenaikan, sementara Belanja Barang, Belanja Pembayaran dan Belanja Bantuan Sosial mengalami penurunan.

    Untuk meningkatkan pendapatan konsolidasian, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Koordinasi yang intensif antara aparat pajak dan pengelola keuangan APBN dan APBD.

    2. Mendorong para pengusaha dimanapun domisilinya sepanjang melaksanakan kegiatan sektor riil di Maluku, maka harus memiliki NPWP Maluku.

    3. Melakukan ekstensifikasi ke pusat-pusat ekonomi di luar kota Ambon yang belum tersentuh oleh aparat pajak

    Sumber : LKPK Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    4.3 Proporsi Belanja Negara

    Konsolidasian TW II (2019-2020)

    Sumber : LKPK Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    4.4 Perbandingan Belanja Negara

    Konsolidasian TW II (2019-2020)

  • 22 2020

    Belanja Negara Konsolidasian Triwulan

    II 2020 secara agregat mengalami

    penurunan 1,25%. Penurunan tersebut

    dipengaruhi oleh penurunan belanja

    barang sebesar 18,44%, belanja bantuan

    sosial sebesar 65,58% dan belanja bunga

    sebesar 33,62%. Sementara belanja

    pegawai mengalami kenaikan sebesar

    2,36%, belanja modal sebesar 12,81%,

    belanja hibah sebesar 35,07% dan belanja

    tak terduga sebesar 532,05%.

    Kenaikan realisasi belanja tak terduga

    konsolidasian yang cukup signifikan

    dipengaruhi oleh realisasi belanja tak

    terduga pemerintah daerah untuk

    pencegahan dan penanganan pandemi

    COVID-19. Sementara penurunan belanja

    barang disebabkan oleh penurunan

    aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah

    pusat maupun pemerintah daerah sebagai

    dampak pandemi COVID-19 seperti

    perjalanan dinas dan biaya

    rapat/seminar/FGD.

    D. ANALISIS KONTRIBUSI BELANJA PEMERINTAH TERHADAP PDRB

    Rasio Kontribusi Belanja Pemerintah Konsolidasian terhadap PDRB Mengalami Penurunan

    Pada triwulan II 2020, rasio belanja

    pemerintah konsolidasian terhadap PDRB

    Maluku adalah sebesar 38,20%,

    mengalami kenaikan 0,93% jika

    dibandingkan dengan rasio pada triwulan I

    2019 yang sebesar 38,98%. Disisi lain

    PDRB Maluku Triwulan II 2020 mengalami

    pertumbuhan sebesar 0,92%. Hal ini

    menunjukkan bahwa pada triwulan II tahun

    2020 turunnya realisasi belanja negara

    konsolidasian mempengaruhi

    pertumbuhan ekonomi Maluku.

    Berdasarkan data BPS Maluku, pada

    Triwulan II 2020 selain konsumsi

    pemerintah, pertumbuhan negatif juga

    tejadi Pengeluaran Konsumsi Rumah

    Tangga.

    Namun demikian, rasio belanja

    konsolidasian terhadap PDRB yang cukup

    besar menunjukkan ekonomi di Maluku

    sebagian besar digerakkan oleh

    pengeluaran pemerintah baik pemerintah

    pusat maupun pemerintah daerah.

    Tabel

    4.2 Rasio Belanja Konsolidasi Terhadap PDRB

    Prov Maluku TW II 2019-2020 (milliar)

    Sumber : LKPK Provinsi Maluku (diolah)

    Grafik

    4.5 Perubahan Belanja Negara

    Konsolidasian TW II (2019-2020)

  • vi

  • 23 2020

    A. EKONOMI MALUKU TERPAPAR

    COVID-19

    Efek pandemi Corona Virus Disease

    2019 (COVID-19) tampak mulai

    menunjukkan giginya di Maluku pada

    triwulan II tahun 2020. Ekonomi Maluku

    triwulan II tahun 2020 tumbuh negatif

    0,92% (year on year). Triwulan ini Ekonomi

    Maluku mencapai Rp11,45 triliun diukur

    berdasarkan Produk Domestik Regional

    Bruto atas dasar harga berlaku dan atas

    harga konstan 2010 mencapai Rp7,63

    triliun.

    Dari sisi lapangan usaha, kontraksi

    pertumbuhan tertinggi adalah lapangan

    usaha transportasi dan pergudangan yaitu

    sebesar 17,97%; Sementara dari sisi

    pengeluaran, terjadi kontraksi

    pertumbuhan pada sebagian besar

    komponen pengeluaran dengan kontraksi

    pertumbuhan tertinggi adalah komponen

    import luar negeri yaitu sebesar 15,41%;

    Meskipun penanganan dampak

    COVID-19 di Maluku dinilai lambat (Kabar

    Timur,13 Mei 2020), namun seluruh

    kompunen penggerak ekonomi telah

    berusaha seoptimal mungkin untuk

    mempertahankan kondisi ekonomi Maluku

    agar tidak lebih terpuruk. Hal ini tampak

    pada pertumbuhan ekonomi Maluku

    secara kumulatif dari triwulan I sampai

    dengan triwulan II tahun 2020 dibanding

    dengan tahun sebelumnya (c-to-c) yang

    tumbuh sebesar 1,52%.

    Diharapkan dengan pemusatan

    pemulihan pada sektor kesehatan dan

    keselamatan, ketahanan ekonomi, serta

    pemberian jaring pengaman sosial

    sebagaimana disampaikan oleh Gubernur

    Murad Ismail (Gatra,30 April 2020)

    dampak COVID-19 dapat lebih ditekan.

    Pemerintah Daerah perlu memperkuat sisi

    pengeluaran pemerintah yang produktif

    untuk menjaga tingkat komsumsi

    masyarakat. Pemerintah Maluku juga perlu

    memberikan kepastian akan tiga sektor

    pemulihan tersebut tidak terputus dan tidak

    mengalami hambatan dalam

    penyalurannya. Secara keseluruhan

    dengan pelaksanaan mekanisme tersebut

    masyarakat Maluku akan memiliki

    ketahanan atas dampak yang timbul dari

    wabah COVID-19.

    Sumber : BPS Provinsi Maluku

    Grafik

    5.1 Target dan Realisasi PDRB Maluku

    (2018-2020) (yoy)

  • 24 2020

    B. PROGRAM PEN UNTUK

    MEMBENDUNG COVID-19

    Seiring meluasnya wabah di Maluku,

    pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun

    2020 merosot -0,92%. Meskipun masih

    lebih baik dibanding dengan tingkat

    nasional, sangat diperlukan inisiasi dari

    pihak pihak yang berkpentingan untuk

    membentengi Maluku agar tidak

    terperosok lebih dalam. Pemerintah

    meluncurkan Program Pemulihan Ekonomi

    Nasional (PEN) sebagai jawaban atas

    kondisi mikro dan makro Indonesia selama

    masa pandemi. PEN berupaya

    mengembalikan lagi kondisi

    kemasyarakatan terutama di Maluku

    karena pandemik ini telah memunculkan

    efek domino dimana dari masalah

    kesehatan berkembang menjadi

    permasalahan ekonomi baik di sisi

    permintaan maupun penawaran yang

    kemudian menimbulkan risiko dibidang

    keuangan.

    Rp695,20 triliun digulirkan untuk

    bidang kesehatan, perlindungan sosial

    sektoral kelembagaan dan pemerintah

    daerah, UMKM, Pembiayaan Korporasi

    dan juga insentif usaha. Program PEN di

    Maluku telah direalisasikan dalam

    Program Bantuan Operasional Kesehatan

    sebesar Rp26,88 miliar. Program Keluarga

    harapan telah direalisasikan kepada

    393.238 Keluarga Penerima Manfaat

    sebesar Rp255,61 miliar. Program Pangan

    Sembako telah direalisasikan Rp118,7

    miliar kepada 644.563 Keluarga Penerima

    Manfaat dan Program Kartu Prakerja telah

    diterima sebanyak 22,55 miliar untuk 6.354

    orang. Diberikan pula Insentif PPh Final

    PP 23 untuk UMKM (0,5%), ditanggung

    oleh pemerintah dan Insentif PPh 21

    Diberikan pula Subsidi Bunga kepada

    UMKM atas pinjaman sampai dengan 10

    miliar rupiah. Selaian dari itu, telah

    diberikan 71,7 miliar subsidi dan diskon

    listrik untuk 110.600 pelanggan listrik

    450VA dan 29.400 pelanggan listrik 900

    VA. Untuk kelistrikan, diwilayah Maluku,

    realisasi subsidi tagihan sebesar Rp64

    miliar dan realisasi diskon tagihan sebesar

    Rp7,7 miliar kepada 110.600 pelanggan

    listrik 450 V/A dan 19.400

    pelanggan.diberikan kepada pegawai

    pemilik usaha UMKM yang dikenakan PPH

    Final UMKM.

    Program Pemulihan Ekonomi

    Nasional (PEN) semoga mampu

    mendorong geliat perekonomian

    masyarakat Maluku. Dengan tetap dalam

    koridor keadilan, kemakmuran rakyat,

    transparansi, akuntabilitas, dan kehati-

    hatian; tidak menimbulkan moral hazard;

    serta mengandung unsur berbagi biaya

    dan risiko dengan seluruh stakeholders.

    Maluku makmur dari masyarakatnya.

  • LAMPIRAN

  • vi

    KFR TW II Tahun 2020 combine.pdf (p.7-39)Cover.pdf (p.1-6)KFR Sem I 2020 combine.pdf (p.7-37)Kata Pengantar.pdf (p.1-4)KFR Sem I 2020 bab 1.pdf (p.5-10)KFR Sem I 2020 bab 2.pdf (p.11-16)KFR Sem I 2020 bab 3.pdf (p.17-22)KFR Sem I 2020 bab 4.pdf (p.23-26)KFR Sem I 2020 bab 5.pdf (p.27-28)Lampiran prognosis_belanja negara.pdf (p.29)Lampiran.pdf (p.30)Lampiran prognosis_pendapatan negara.pdf (p.31)