kemenkes ri no 511 th 2002

4
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 511 Tahun 2002 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) Keputusan ini merupakan acuan bagi Departemen Kesehatan serta petunjuk bagi Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Koordinasi penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan. Isu strategis dalam rangka pengembagan SIKNAS adalah sebagai berikut: 1. Integrasi sistem-sistem informasi kesehatan yang ada. 2. Penyederhanaan dan integrasi pencatatan dan pelaporan data. 3. Peningkatan kemampuan Daerah dalam pengembangan SIK. 4. Pengembangan sumber daya, khususnya melalui penerapan dan pemeliharaan teknologi informatika serta pengembangan tenaga pengelola SIK. 5. Pengembangan pelayanan data dan informasi baik untuk para manajer maupun untuk masyarakat. Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka ditetapkan Strategi Pengembangan SIKNAS yang sesuai sebagai berikut: 1. Integrasi sistem-sistem informasi kesehatan yang ada.

Upload: aisyah-rachmawati

Post on 11-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

menjelaskan dan menyebutkan sistem informasi kesehatan menurut kemenkes RI nomor 511 tahun 2002

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENKES RI No 511 th 2002

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 511 Tahun 2002 Kebijakan dan Strategi

Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

Keputusan ini merupakan acuan bagi Departemen Kesehatan serta petunjuk bagi

Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan.

Koordinasi penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan.

Isu strategis dalam rangka pengembagan SIKNAS adalah sebagai berikut:

1. Integrasi sistem-sistem informasi kesehatan yang ada.

2. Penyederhanaan dan integrasi pencatatan dan pelaporan data.

3. Peningkatan kemampuan Daerah dalam pengembangan SIK.

4. Pengembangan sumber daya, khususnya melalui penerapan dan pemeliharaan

teknologi informatika serta pengembangan tenaga pengelola SIK.

5. Pengembangan pelayanan data dan informasi baik untuk para manajer maupun untuk

masyarakat.

Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka

ditetapkan Strategi Pengembangan SIKNAS yang sesuai sebagai berikut:

1. Integrasi sistem-sistem informasi kesehatan yang ada.

2. Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan bersama (sharing) data dan

informasi terintegrasi.

3. Fasilitasi pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Daerah.

4. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen.

5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat.

6. Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi.

Integrasi sistem-sistem informasi kesehatan yang ada. Strategi pertama yang

perlu dilakukan dalam rangka pengembangan SIKNAS adalah pengintegrasian sistem-

sistem informasi tersebut. Dengan integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang

ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis membentuk suatu SIKNAS. Pembagian

tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki

kualitas dan validitas yang baik

Page 2: KEMENKES RI No 511 th 2002

Fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) daerah. Yang

dimaksud dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Daerah mencakup SIK yang

dikembangkan di unit-unit pelayanan kesehatan (khususnya Puskesmas dan Rumah

Sakit), SIK Kabupaten/Kota, dan SIK Provinsi.

Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen.

Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen diawali dengan

mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menyajikan data dan

informasi kesehatan. Di dalam peluang-peluang ini harus dapat disajikan kemasan-

kemasan data dan informasi yang sesuai. Sepanjang memungkinkan, Departemen

Kesehatan membantu pengadaan perangkat keras (komputer dan kelengkapannya) serta

perangkat lunaknya. Pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut

selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Departemen Kesehatan juga

membantu rekrutmen tenaga dan pelatihan tenaga. Pengangkatan tenaga-tenaga yang

sudah dilatih ke dalam jabatan fungsional diserahkan kepada Pemerintah Daerah

Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk Masyarakat. Publikasi

berkala data dan informasi kesehatan dapat diperluas jangkauan distribusinya sampai

kepada individu-individu atau kelompok masyarakat yang membutuhkan. Demikian

pula dengan akses online terhadap bank data, walaupun untuk data tertentu seperti data

historis pasien dan tenaga kesehatan, keamanan harus dijaga. Dalam hal ini

pemanfaatan fasilitas intranet dan internet perlu mendapat perhatian mengingat

penggunaannya sudah meluas di kalangan masyarakat.

Pengembangan teknologi dan sumberdaya informasi. Pengembangan teknologi

dan sumber daya informasi sesungguhnya berlangsung paralel. Departemen Kesehatan

terutama perlu menyusun Rencana Induk Penataan Kerangka Teknologi Informasi dan

Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia Informasi. Setelah itu,

Departemen Kesehatan dapat memfasilitasi Daerah dengan cara menerbitkan standar

dan pedoman serta melakukan advokasi untuk terpenuhinya standar-standar yang telah

ditetapkan dalam kerangka Rencana-rencana Induk yang telah disusun. Termasuk di sini

adalah membantu Daerah dalam pelatihan bagi tenaga-tenaga informasi kesehatan.

Oleh:

Aisyah Rachmawati

130612607828