hal 511-530. tugas khusus kd
DESCRIPTION
HAL 511-530. Tugas Khusus KDTRANSCRIPT
Nama : Dedi Chandra NIM : 03081003055
TUGAS KHUSUS
KOLOM DESTILASI
A. Prinsip Distilasi
Gambar L-5.1. Diagram Kolom Distilasi
Destilasi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana campuran dua atau
lebih zat liquid atau vapour dipisahkan menjadi komponen fraksi yang murni,
dengan berdasarkan perbedaan relative volatility tiap komponen.
Pemisahan komponen-komponen dari campuran liquid melalui destilasi
bergantung pada perbedaan relative volatolity dan konsentrasi masing – masing
komponen. Campuran liquid akan memiliki karateristik titik didih yang berbeda.
Oleh karena itu, proses destilasi bergantung pada tekanan uap campuran liquid.
Tekanan uap suatu liquid pada temperature tertentu adalah tekanan
keseimbangan yang dikeluarkan oleh molekul-molekul yang keluar dan masuk
pada permukaan liquid. Berikut adalah hal-hal penting berkaitan dengan tekanan
uap :
o Input energi menaikkan tekanan uap
o Tekanan uap berkaitan dengan proses mendidih
511
o Liquid dikatakan mendidih ketika tekanan uapnya sama dengan
tekanan udara sekitar
o Mudah atau tidaknya liquid untuk mendidih bergantung pada
volatilitasnya.
o Liquid dengan tekanan uap tinggi (mudah menguap) akan mendidih
pada temperature yang lebih rendah.
o Tekanan uap dan titik didih campuran liquid bergantung pada jumlah
relative komponen-komponen dalam campuran.
o Destilasi terjadi karena perbedaan volatilitas komponen-komponen
dalam campuran liquid.
Kolom destilasi tergolong pada unit operasi separasi atau pemisahan,
dikenal dua system campuran yaitu homogen dan heterogen. Campuran homogen
berfase tunggal, sedangkan heterogen berfaselebih dari satu.
Susunan alat bagian dalam (internal parts) menyebabkan kolom destilasi
terdiri atas dua jenis, kolom berplat (Plate column) dan kolom berunggun (Packed
column). Pada kolom berplat, bagian dalam kolom dibagi menjadi beberapa
segmen oleh Plate atau umumnya disebut tray. Sedangkan pada kolom
berunggun, bagian dalam kolom diisi oleh packing yang dibuat dari keramik,
logam, atau plastic.
Diagram Titik Didih
Grafik titik didih menunjukkkan bagaimana komposisi kesetimbangan dari
komponen-komponen dalam campuran liquid bervariasi menurut suhu pada
tekanan uap. Ambil contoh campuran liquid yang mengandung 2 komponen (A &
B) campuran biner. Grafik titik didihnya sebagai berikut :
512
Gambar L-5.2. Diagram Titik Didih
Titik didih komponen A adalah pada saat mol fraksi A = 1. Titik didih
komponen B adalah pada saat mol fraksi A = 0. Pada contoh ini A merupakan
komponen yang lebih mudah menguap, oleh sebab itu memiliki titik didih lebih
rendah dari pada B. Kurva pada bagian atas grafik disebut kurva dewpoint
sedangkan yang lebih rendah disebut kurva bubble point.
Dew point adalah suhu ketika uap jenuh mulai mengembun. Bubble point
adalah suhu pada saat liquid mulai mendidih. Daerah diatas kurva dew point
menunjukkan komposisi keseimbangan uap lewat jenuh, sedangkan daerah
dibawah kurva bubble point menunjukkkan komposisi kesetimbangan dari liquid
yang dinginkan.
Sebagai contoh, ketika liquid yang dinginkan dengan fraksi A=0,4 (titik A)
dipanaskan, konsentrasinya tetap konstan hingga mencapai bubble point (titik B),
ketika liquid mulai mendidih. Uap selama proses mendidih memiliki komposisi
keseimbangan mendekati 0,8 mol fraksi A. Ini berarti hampir mendekati 50% dari
pada liquid awal. Perbedaan antara komposisi liquid dan uap ini adalah dasar
operasi destilasi.
513
Relative Volatility
Relative volatility adalah pengukuran beda volatilitas antara 2 komponen
dan juga titik didihnya. Ini mengindikasikan mudah atau sukarnya pemisahan
dapat terjadi. Relative volatility komponen “i” terhadap “j” didefinisikan sebagai :
dimana :
Yi = fraksi mol komponen “i” didalam uap
Xi = fraksi mol komponen “j” didalam liquid
Jika relative volatility antara 2 komponen hampir sama, ini menunjukkan bahwa
mereka memiliki karaterisatik tekanan uap yang hampir sama. Ini berarti bahwa
mereka memiliki titik didih yang sama dan karenanya akan sulit untuk
memisahkan kedua komponen melalui destilasi.
B. Jenis-Jenis Kolom Destilasi
Terdapat banyak jenis kolom destilasi, masing-masing dirancang untuk
jenis pemisahan yang khusus, dan juga kesulitannya berbeda. Salah satu cara
untuk menggolongkan jenis kolom destilasi adalah dengan melihat prinsip
operasinya yaitu batch kolom dan continous kolom.
1. Kolom Batch
Pada operasi batch, umpan dimasukkan kedalam kolom secara batch, yaitu
kolom diisi kemudian baru dilakukan destilasi. Ketika proses yang dinginkan
telah dicapai, umpan berikutnya baru dimasukkan lagi.
2. Kolom Kontinyu
Kolom kontinyu memproses laju umpan yang kontinyu. Tidak ada
penghentian kecuali jika terjadi masalah pada kolom atau unit prosesnya. Tipe
ini yang paling umum dipakai.
514
Kolom kontinyu dapat dikelompokkkan berdasarkan :
a. Jenis umpan yang diproses
Kolom biner : umpan hanya mengandung 2 komponen
Kolom multikomponen : umpan hanya mengandung lebih
dari 2 komponen
b. Jumlah aliran produk yang dimiliki
Kolom Multiproduk : kolom memiliki lebih dari 2 aliran produk
Destilasi Ekstraktif : kolom distilasi dengan penambahan solven
tertentu ke aliran feed. Solven yang
ditambahkan memiliki titik didih lebih
tinggi daripada umpan.
Destilasi Azeotrop : kolom distilasi dengan penambahan entrainer
tertentu ke dalam aliran feed. Entrainer
yang ditambahkan memiliki titik didih lebih
rendah daripada umpan
3. Tipe bagian dalam kolom
a. Tray Column
Tray dengan desain bervariasi digunakan untuk menahan liquid pada tray
sedangkan uap melalui lubang pada tray menembus genangan liquid.
Konfigurasi ini dilakukan untuk menghasilkan kontak yang lebih baik
antara uap dan liquid, juga pemisahan yang lebih baik.
b. Packed Column
Sebagai pengganti tray, digunakan packing sebagai media kontak antara
uap dan liquid.
Kesetimbangan Vapor Liquid
Kolom destilasi dirancang berdasarkan titik didih komponen dalam
campuran yang akan dipisahkan. Sehingga ukuran, khususnya ketinggian kolom
destilasi ditentukan dari data keseimbangan Uap-Liquid dari campuran.
Data keseimbangan Uap- Liquid pada tekanan tetap diperoleh dari grafik
titik didih. Data keseimbangan Uap-Liquid campuran biner seringkali ditampilkan
515
sebagai plot ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Plot keseimbangan uap liquid
menggambarkan bubble point dan dew point campuran biner pada tekanan tetap.
Garis lengkung disebut garis kesetimbangan dan menggambarkan komposisi
liquid dan uap pada kesetimbangan dengan tekanan tetap.
Gambar L-5.3. Contoh kurva kesetimbangan campuran biner
Plot kesetimbangan uap liquid khusus ini menunjukkkan campuran biner
yang memiliki kesetimbangan uap liquid yang seragam relative mudah untuk
dipisahkan. Plot kesetimbangan uap liquid berikutnya menunjukkan system non
ideal yang akan menimbulkan pemisahan yang lebih sulit.
Kurva kesetimbangan Uap liquid yang paling rumit terdapat pada system
azeotropik. Azeotrop adalah campuran liquid yang apabila diuapkan
menghasilkan komposisi yang sama dengan liquid. Kedua plot keseimbangan Uap
liquid dibawah ini menunjukkan dua system azeotrop yang berbeda, satu dengan
titik didih minimum dan satu dengan titik didih maksimum. Pada kedua plot,
kurva kesetimbangan melintasi garis diagonal, dan ini adalah titik azzeotropik
dimana terdapat azeotrop.
516
Gambar L-5.4. Kurva campuran azeotrop
Akan tetapi kedua plot, diperoleh dari system azeotropik homogen.
Azeotrop yang mengandung satu fase liquid dalam kontak dengan uap disebut
azeotrop homogen. Azeotrop homogen tidak dapat dipisahkan dengan destilasi
konvensional. Walau begitu, destilasi vakum dapat digunakan ketika tekanan yang
lebih rendah dapat menggeser titik azeotrop. Alternatif, substansi tambahan dapat
diberikan untuk menggeser titik azeotrop ke posisi yang lebih menguntungkan.
Ketika komponen tambahan terdapat pada bagian atas kolom, operasi ini
disebut destilasi azeotrop. Ketika komponen tambahan terdapat pada bagian
bawah kolom,operasi ini disebut destilasi ekstraktif.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi Kolom Destilasi
Kinerja kolom destilasi ditentukan oleh banyak factor, sebagi contoh :
1. Kondisi umpan yaitu keadaan umpan, komposisi umpan, dan trace
elements yang dapat mempengaruhi kesetimbangan uap liquid dari
campuran liquid.
2. Liquid internal dan kondisi aliran liquid
3. Keadaan tray (packing)
4. Kondisi cuaca
517
Kondisi campuran umpan dan komposisinya mempengaruhi operating
line dan juga jumlah tahap diperlukan untuk pemisahan.Ini juga mempengaruhi
lokasi tray umpan. Selama operasi, jika penyimpangan dari spesifikasi desain
besar, maka kolom tidak dapat lagi digunakan. Untuk mengatasi masalah akibat
umpan, beberapa kolom dirancang untuk memiliki umpan yang mengandung
jumlah komponen-komponen yang bervariasi.
Ketika reflux ratio ditingkatkan, gradien operating line untuk rectification
menuju nilai maksimum 1. Secara fisik, ini berarti bahwa lebih banyak liquid
yang kaya akan komponen volatile yang di-recycle kembali menuju kolom.
Pemisahan menjadi lebih baik dan jumlah tray yang dibutuhkan lebih sedikit.
Jumlah tray minimum diperlukan pada kondisi total reflux dimana tidak ada
pengambilan destilat.
Disisi lain, ketika reflux dikurangi, operating line rectification bergerak
menuju garis kesetimbangan. Jarak antara garis operasi dan garis kesetimbangan
menjadi lebih besar dan tray yang diperlukan berkurang.
Kondisi pembatas terjadi pada refluks ratio minimum, ketika serangkaian
tray diperlukan untuk mempengaruhi pemisahan. Sebagian besar kolom didesain
untuk beroperasi antara 1,2 hingga 1,5 kali minimum reflux ratio karena ini adalah
daerah dengan biaya operasi minimum (reflux lebih banyak berarti tugas
tambahan bagi reboiler). Kondisi aliran uap yang merugikan dapat menyebabkan :
1. Foaming
Mengacu pada ekspansi liquid melewati uap atau gas. Walaupun
menghasilkan kontak antar fase liquid-uap yang tingggi, foaming berlebihan
sering mengarah pada terbentuknya liquid pada tray.
Pada beberapa kasus, foaming dapat menyebabkan buih bercampur dengan
liquid pada tray. Foaming dapat terjadi utamanya karena sifat fisik campuran
liquid, tetapi kadangkala disebabkan desain tray dan kondisi. Apapun
penyebabnya, efisiensi pemisahan selalu berkurang.
2. Entrainment
Mengacu pada liquid yang terbawa uap menuju tray diatasnya dan
disebabkan laju alir uap yang tinggi menyebabkan efisiensi tray berkurang.
518
Bahan yang sukar menguap terbawa menuju plate yang menahan liquid
dengan bahan yang mudah menguap. Dapat mengganggu kemurnian destilat.
Enterainment berlebihan dapat menyebabkan flooding.
3. Weeping / Dumping
Fenomena ini disebabkan aliran uap yang rendah. Tekanan uap yang
dihasilkan uap tidak cukup untuk menahan liquid pada tray. Karena itu liquid
mulai merembes melalui perforasi.
Rembesan berlebihan dapat menyebabkan liquid pada seluruh tray jatuh
dan kolom harus dihidupkan ulang. Rembesan ditandai dengan penurunan
tekanan yang tajam pada kolom serta mengurangi efisiensi pemisahan.
4. Flooding
Terjadi karena aliran uap berlebihan menyebabkan liquid terjebak pada
uap diatas kolom. Peningkatan tekanan dan uap berlebih menyebabkan
kenaikan liquid yang tertahan pada plate diatasnya.
Flooding ditandai dengan adanya penurunan tekanan diferensial dalam
kolom dan penurunan yang signifikan pada efisiensi pemisahan.
Kebanyakan factor-faktor diatas mempengaruhi operasi kolom yang
disebabkan karena kondisi aliran fluida yang berlebihan atau terlalu rendah.
Kecepatan aliran uap tergantung pada diameter kolom. Weeping menentukan
aliran uap minimum yang diperlukan. Sedangkan flooding menentukan aliran uap
maksimum yang diperbolehkan Jika diameter kolom tak diukur sesuai, kolom
tidak berfungsi baik. Bukan hanya persoalan operasional muncul, proses
pemisahan dapat saja tidak terjadi.
Ingatlah bahwa jumlah tray actual yang diperlukan untuk pemisahan
khusus ditentukan oleh efisiensi plate dan packing. Semua factor yang
menyebabkan penurunan efisiensi tray juga akan mengubah kinerja kolom.
Efisiensi tray dipengaruhi oleh fooling, korosi, dan laju dimana ini terjadi
bergantung pada sifat liquid yang diproses. Material yang sesuai harus dipakai
dalam pembuatan tray.
519
Kebanyakan kolom destilasi terbuka terhadap lingkungan atmosfer.
Walaupun banyak kolom diselubungi, perubahan kondisi cuaca tetap dapat
mempengaruhi operasi kolom. Reboiler harus dapat diukur secara tetap untuk
memastikan bahwa dihasilkan uap yang cukup selama musim dingin dan dapat
dimatikan selama musim panas.
Ini adalah beberapa factor penting yang dapat menyebabkan kinerja kolom
destilasi yang buruk. Faktor-faktor lain termasuk pengubahan kondisi operasi
terjadi karena perubahan permintaan produk.
Semua factor ini termasuk system control harus dipertimbangkan pada
tahap perencanaan karena ketika kolom selesai dibangun dan dipasang, tidak
banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi tanpa biaya besar.
D. Dasar Peralatan Destilasi dan Pengoperasiannya
Komponen Utama Kolom Destilasi
Kolom destilasi tersusun dari beberapa komponen, yang mana digunakan
untuk transfer energi panas atau meningkatkan transfer massa. Sebuah destilasi
umumnya mengandung beberapa komponen utama :
Sebuah shell vertikal dimana pemisahan komponen liquid terjadi,
terdapat pada bagian dalam kolom seperti tray atau plate dan packing
yang digunakan untuk meningkatkan derajat pemisahan komponen.
Sebuah reboiler untuk menyediakan penguapan yang cukup pada
proses destilasi.
Kondensor untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap
yang keluar dari atas kolom.
Reflux drum untuk menanpung uap yang terkondensasi dari top
kolom sehingga liquid (reflux) dapat direcycle kembali ke kolom.
Pengoperasian Destilasi
Campuran liquid yang akan diproses dikenal sebagai feed dan diinput pada
bagian tengah kolom pada sebuah tray yang dikenal sebagai feed tray. Feed tray
dibagi menjadi kolom atas (enriching atau rectification) dan kolom bottom
520
(stripping). Feed mengalir kebawah kolom dikumpulkan pada bagian bawah
reboiler.
Gambar L-5.5. Bagian Bottom Kolom Distilasi
Panas disuplai ke reboiler untuk menghasilkan uap. Sumber panas dapat
berasal dari fluida, tetapi kebanyakan juga digunakan steam. Pada penguapan,
sumber panas didapat dari aliran keluar dari kolom lain. Uap terbentuk pada
reboiler diinput kembali pada bagian bottom. Liquid dikeluarkan dari reboiler
dikenal sebagai produk bottom.
Gambar L-5.6. Top destilasi
Uap bergerak keatas kolom, diinginkan oleh kondensor. Liquid yang
dikondensasi ditampung pada vessel yagn dikenal sebagai reflux drum. Sebagian
liquid direcycle kembali ke top yang dikenal reflux. Liquid yang terkondensasi
dikeluarkan dari system dikenal sebagai destilat atau produk top.
521
Penggolongan Kolom Destilasi Berdasarkan Tekanan Kerjanya
Ditinjau dari tekanan kerjanya, kolom destilasi dibagi menjadi tiga bagian
yaitu :
1. Kolom Destilasi Atmosferik
Kolom ini beroperasi pada tekanan atmosfer atau sedikitnya diatas tekanan
tersebut. Kisaran suhu yang dihasilkan 500OC. Unit ini banyak ditemukan
dipabrik kilang minyak yang berfungsi untuk merengkahkan (termal cracking)
fraksi minyak berantai panjang.
2. Kolom Destilasi Vacuum
Beroperasi pada tekanan dibawah tekanan atmosfer atau hampa. Pada tekanan
vacuum ini, titik didih cairan turun, sehingga pemisahan fraksi berat dapat
dilakukan pada suhu yang relative rendah, yaitu berkisar 248-360OC. Tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan kembali sebanyak mungkin fraksi ringan
yang masih tercampur atau terbawa dalam senyawa tersebut. Kolom ini
memiliki diameter yang lebih besar dari pada yang dimiliki kolom destilasi
atmosferik karena jumlah aliran uapnya lebih besar.
3. Kolom Destilasi Pressurized
Kolom ini beroperasi pada tekanan diatas tekanan atmosfer. Ini digunakan
untuk memisahkan senyawa yang bertitik didih atau titik embun rendah.
Penaikan tekanan dimaksudkan untuk menaikkan titik didih ini.
Pemanfaatannya adalah untk separasi komponen-komponen ringan. Prinsip
kerjanya sama dengan kolom destilasi atmosferik.
E. Tray dan Plates
Ada beberapa tipe desain tray, tetapi yang paling umum yaitu :
1. Bubble Cap Trays
Mempunyai riser atau cerobong yang terpasang diatas lubang (hole) dan
sebuah cap yang menutupi riser.
522
Gambar L-5.7. Bubble Cap Trays
Cap tersebut diletakkan sedemikian rupa sehingga ada celah antar riser dan
cap. Uap melalui Chimney dan langsung keluar melalui celah cap. Akhirnya
keluar melewati slots dalam cap dan mem-bubble melalui liquid pada tray.
2. Valve Tray
Pada valve trays, perforasi ditutupi oleh valve yang dapat dingkat. Uap
terangkat ketutup, karena itu membentuk area aliran untuk aliran uap. Lifting
cap langsung mengalirkan uap secara horizontal ke liquid, sehingga
memungkinkan kontak lebih banyak dari pada yang terjadi pada sieve tray.
Gambar L-5.8. Valve Tray
3. Sieve Tray
Adalah plate metal sederhana dengan lubang diantaranya. Vapor lewat keatas
melalui liquid pada plate. Jumlah dan ukuran lubang menjadi parameter
desain. Karena luas range operasi, kemudahan perawatan, dan factor biaya,
kebanyakan aplikasinya sieve dan valve tray diganti dengan bubble cap tray.
523
Gambar L-5.9. Sieve Tray
Pemilihan tipe tray
Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam membandingkan kinerja bubble-
cap, sieve and valve plate adalah: biaya, kapasitas, range operasi, efisiensi dan
pressure drop.
Biaya
Bubble-cap lebih mahal dibandingkan sieve atau valve plate. Biaya relatif
tergantung pada material konstruksi yang digunakan; untuk mild steel rasio
biaya bubble-cap : valve : sieve, mendekati 3,0 : 1,5 : 1,0.
Kapasitas
Perbedaan ketiganya tidak terlalu besar namun urutannya mulai dari flowrate
yang lebih besar adalah sieve, valve, bubble-cap.
Range operasi
Ini merupakan faktor yang amat signifikan. Dengan range operasi yang berarti
range dari laju uap dan liquid melalui plates yang akan beroperasi secara
menguntungkan (operasi stabil). Fleksibelitas selalu diperlukan dalam
mengoperasikan pabrik untuk perubahan dalam laju produksi, dan untuk
menutupi kondisi start-up dan shut down. Perbandingan antara flowrate tertinggi
terhadap flowrate terendah disebut turn-down ratio.
Bubble-cap plate mempunyai positive liquid seal sehingga dapat beroperasi
secara optimum pada laju uap yang rendah.
524
Sieve plate tergantung pada laju uap sepanjang hole untuk menahan liquid
diatas plate dan tidak dapat beroperasi pada laju flowrate yang rendah.
Tetapi dengan desain yang baik, sieve plates dapat didesain untuk operasi
yang cukup memuaskan biasanya dari 50% hingga 120% kapasitas desain.
Valve plates fleksibilitasnya lebih tinggi dibandingkan sieve dan bubble cap.
Pressure drop
Pressure drop dari plate dapat menjadi pertimbangan utama terutama dalam
kolom vakum. Plate pressure drop tergantung dari desain detail dari plate tetapi
pada umumnnya sieve tray memberikan pressure terendah lalu diikuti oleh
valve, dengan bubble cap merupakan yang tertinggi.
Dari semua faktor dalam pemilihan tersebut dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Sieve plates merupakan plates termurah dan lebih menguntungkan untuk
berbagai aplikasi.
Valve plates harus dipertimbangkan jika turn over ratio tidak bisa dipenuhi
oleh sieve plates
Bubble plates hanya digunakan jika laju uap yang akan ditangani sangat
rendah.
Aliran Liquid dan Vapor dalam Kolom Tray
Gambar berikut menunjukkan aliran liquid dan vapour sepanjang tray dan
sepanjang kolom.
Gambar L-5.10. Aliran liquid dan vapor
525
Setiap tray mempunyai dua sisi bersebelahan pada setiap sisinya yang
disebut “downcomers”. Liquid jatuh melalui downcomer oleh gaya gravitasi dari
satu tray kebagian bawahnya. Aliran sepanjang tiap plate diperlihatkan pada
diagram.
Gambar L-5.10. Aliran pada tiap plate
Sebuah weir pada tray didesain agar selalu ada sebagian liquid yang
tertahan pada tray dengan tinggi yang masih diperbolehkan, seperti bubble cap
yang ditutupi oleh liquid.
Desain Tray
Besarnya pemisahan yang terjadi bergantung pada desain tray. Tray
didesain untuk memaksimalkan kontak vapour liquid berdasarkan distribusi
vapour dan distribusi liquid pada tray. Ini terjadi karena kontak vapour liquid
yang lebih baik maka pemisahan terjadi setiap tray lebih baik juga. Pengurangan
tray akan diperlukan untuk pencapaian kondisi pemisahan dan juga pengurangan
penggunaan energi dan rendahnya biaya konstruksi.
Packing
Packing adalah perlengkapan pasif yang didesain untuk meningkatkan area
interfasial untuk kontak vapour liquid. Bentuk potongan keras dihaluskan untuk
memberikan kontak vapour liquid yang baik ketika sebuah tipe khusus
ditempatkan bersamaan berdasar number,tanpa terjadi pressure drop sepanjang
526
pack. Hal ini penting karena pressure drop yang tinggi akan memerlukan energi
yang lebih baik untuk menggerakkan uap ke atas kolom destilasi.
Tabel L.5.1 Perbandingan Kinerja Plate Column dan Packed Column
NO PERBANDINGAN PLATE COLUMN PACKED COLUMN1 Peralatan utama Plate Packing 2 Prinsip kerja Keseimbangan Kontak langsung konti-
nyu dan kesetimbangan tidak tercapai
3 Pressure drop Lebih besar Lebih kecil4 Beban cairan Lebih besar Lebih kecil5 Berat kolom Lebih ringan Lebih berat6 Pembersihan Lebih mudah Lebih sukar7 Distribusi cairan Lebih merata untuk
diameter kolom yang besar
Kurang merata
8 Cairan yang tertahan saat beroperasi (liquid hold up)
Lebih banyak Lebih sedikit
9 Pemasangan Lebih sukar Lebih mudah
Kolom Sieve Tray
Kolom destilasi yang digunakan yaitu tipe sieve tray dengan alasan :
a. Efisiensi tray yang tinggi
b. Kapasitas uap dan liquid yang dihandle lebih besar
c. Pressure drop kecil
d. Liquid gradient kecil
e. Pemasangan lebih mudah dan murah
f. Konstruksi sederhana sehingga biaya perawatan rendah
Operasional Sieve Tray
Sieve tray dirancang untuk membuat uap. Uap tadi mengalir keatas dan
mengalami kontak dengan zat cair yang mengalir kebawah. Zat cair mengalir
melintasi tray dan weir ke downcomer dan menuju tray dibawahnya. Oleh karena
itu pola aliran pada setiap tray berupa aliran silang (crossflow).
527
Downcomer disini merupakan bagian yang berbentuk segmen antara
dinding kolom yang lengkung dengan weir yang merupakan tali byang lurus.
Setiap downcomer mengambil tempat 10-15% dari luas penampang kolom.
Sehingga tinggal 70 – 80 % saja yang dapat digunakan untuk penggelumbungan
atau pengkontakkan.
Pada kolom ukuran kecil, downcomer berupa pipa yang dilaskan ketray
dan menjulur keatas sehingga membentuk weir bundar. Pada kolom yang besar
sekali, mungkin diperlukan lagi downcomer tambahan ditengah-tengah tray untuk
mengurangi panjang lintasan aliran zat cair. Pada keadaan tertentu weir dipasang
pada aliran bawah tray untuk mencegah masuknya gelembung uap ke dalam
downcomer.
Uap mengalir melalui lubang-lubang sieve tray mengisi sebagian besar
ruang yang terdapat antara kedua downcomer. Lubang-lubang itu biasanya
berukuran 3/16 atau ½ in dan disusun dengan pola triangular. Didekat weir
downcomer bagian atas terdapat satu sampai dua baris ruang tanpa lubang untuk
memungkinkan zat cair melepaskan semua gasnya sebelum turun melewati weir.
Didekat tempat masuk zat cair beberapa lubang ditiadakan agar tidak ada uap
yang melewati downcomer. Pada kondisi normal kecepatan uap ini cukup tinggi
sehingga membentuk campuran zat cair dan uap yang membusa (froth) serta
mempunyai luas permukaan yang besar yang dimanfaatkan untuk perpindahan
massa.
Agar dapat mengalir, aliran uap yang mengalir melalui lubang-lubang
sieve tray dan zat cair yang mengalir diatas tray memerlukan perbedaan tekanan.
Penurunan tekanan yang melintasi satu tray biasanya sekitar 50-70 mmH2O.
Tekanan yang diperlukan tadi diadakan pada reboiler yang membangkitkan uap
pada tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi penurunan tekanan didalam
kolom dan condenser. Penurunan tekanan menyeluruh dihitung untuk
menentukan tekanan dan temperature didalam reboiler. Penurunan tekanan per
tray harus diperiksa untuk memastikan bahwa tray itu beroperasi sebagaimana
mestinya tanpa tiris (weeping) atau banjir (flooding).
528
Tinggi froth (buih) sebenarnya diatas weir lebih besar dari how karena uap
hanya terpisah sebagian dari zat cair, sehingga volumetric flow rate pada weir itu
lebih besar dari laju alir zat cair saja. Tetapi tinggi ini tidak diperlukan untuk
menaksir hl karena pengaruh densitas buih sudah termasuk dalam factor korelasi
.
Permukaan Zat cair dalam Downcomer
Permukaan zat cair dalam downcomer harus lebih tinggi dari permukaan
diatas tray karena ada penurunan tekanan melintas ditray itu. Dari gambar
sebelumnya puncak tray ke n downcomer berada pada tekanan yang sama pada
tray ke (n-1). Tinggi sebenarnya dari permukaan zat cair yang penuh gelembung
didalam downcomer adalah Z, yang lebih besar dari Zc karena adanya gelembung
yang ikut terbawa. Jika fraksi volume rata-rata zat air adalah d, maka tinggi
tekanan adalah :
Bila tinggi zat cair bergelembung itu meningkat sampai setinggi jarak
antara tray atau lebih maka aliran yang akan naik melintasi weir menuju tray
berikutnya akan terhalang dan tray itu akan mengalami banjir (flooding).
Batas Operasi Sieve Tray
Pada saat kecepatan uap rendah penurunan tekanan tidak cukup besar
untuk mencegah zat cair mengalir turun melalui lubang-lubang tray. Kondisi ini
disebut tiris (weeping) dan kemungkinan terjadinya lebih besar bila terdapat
gradien tinggi tekanan zat cair melintas tray itu. Dengan gradien demikian, uap
cenderung akan mengalir melalui daerah yang zat cairnya lebih sedikit, sehingga
tahanan terhadap aliran lebih kecil dan zat cair akan mengalir melalui bagian yang
kedalamannya paling besar. Weeping menyebabkan efisiensi tray berkurang
karena sebagian zat cair mengalir ketray berikutnya tanpa mengalami kontak
dengan uap. Batas operasi terbawah dapat kita buat lebih rendah lagi dengan
menggunakan lubang-lubang yang lebih kecil dan fraksi luas yang lebih kecil
529
pula, tetapi perubahan ini akan menyebabkan penurunan lebih tinggi dan
mengurangi laju aliran maksimum.
Batas kecepatan pada bagian atas kolom sieve tray ditentukan oleh
flooding point atau kecepatan alir zat cair yang terbawah ikut menjadi berlebihan
jumlahnya. Flooding terjadi bila zat cair didalam downcomer kembali ke tray
diatasnya dan ini ditentukan oleh penurunan tekanan melintas tray serta oleh jarak
antar tray.
530