keluarga sehat dan sejahtera

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai peranan pembangunan dan masalah-masalah kesehatan yang mendasar pada pola dan arah strategi pembangunan kesehatan, maka tidak terlepas dari masalah komunikasi, penyebaran informasi dan diterima atau tidaknya suatu gagasan baru tersebut. Gagasan baru dapat tersebar dengan melalui proses difusi inovasi. Dalam usaha membangun kesehatan maka peranan komunikasi sangat penting. Komponennya yaitu komunikator berperan sebagai gerakan aktivitas informasi, motivasi dan edukasi masyarakat bisa memahami kesehatan. Bahwa kesehatan itu pada dasarnya menyangkut semua kehidupan, baik kehidupan perseorangan, keluarga, kelompok manusia, masyarakat luas maupun bangsa. Dengan kata lain, ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas. Upaya peningkatan kesehatan itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial budaya termasuk ekonomi, lingkungan fisik dan biologik yang semuanya bersifat dinamis dan kompleks serta tidak lepas dari pengaruh perkembangan dunia internasional. Jelaslah bahwa upaya peningkatan kesehatan cukup luas dan kompleks masalahnya sehingga memerlukan usaha yang intensip dan mantap (dalam menangani masalah-masalah kesehatan dan pembangunan kesehatan). 1

Upload: bagonk-kusudaryanto

Post on 21-Jun-2015

2.305 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai peranan pembangunan dan masalah-masalah

kesehatan yang mendasar pada pola dan arah strategi pembangunan kesehatan,

maka tidak terlepas dari masalah komunikasi, penyebaran informasi dan diterima

atau tidaknya suatu gagasan baru tersebut. Gagasan baru dapat tersebar dengan

melalui proses difusi inovasi. Dalam usaha membangun kesehatan maka peranan

komunikasi sangat penting. Komponennya yaitu komunikator berperan sebagai

gerakan aktivitas informasi, motivasi dan edukasi masyarakat bisa memahami

kesehatan. Bahwa kesehatan itu pada dasarnya menyangkut semua kehidupan,

baik kehidupan perseorangan, keluarga, kelompok manusia, masyarakat luas

maupun bangsa. Dengan kata lain, ruang lingkup dan jangkauannya sangat luas.

Upaya peningkatan kesehatan itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial

budaya termasuk ekonomi, lingkungan fisik dan biologik yang semuanya bersifat

dinamis dan kompleks serta tidak lepas dari pengaruh perkembangan dunia

internasional. Jelaslah bahwa upaya peningkatan kesehatan cukup luas dan

kompleks masalahnya sehingga memerlukan usaha yang intensip dan mantap

(dalam menangani masalah-masalah kesehatan dan pembangunan kesehatan).

Berbagai faktor yang perlu diperhatikan, antara lain faktor lingkungan

yang selalu berubah dan berpengaruh pada pola atau arah strategi pembangunan

kesehatan nasional. Masalah-masalah kesehatan semakin bertambah kompleks di

Indonesia, misalnya, banyak masalah-masalah dan pembangunan kesehatan

dipengaruhi oleh faktor lainnya, sehingga pola atau arah dan pembangunan

kesehatan nasional dipengaruhi pula. Dalam mengatasi masalah-masalah

kesehatan yang semakin kompleks tersebut Departemen Kesehatan telah

membentuk suatu Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Adapun pemikiran dasar

Sistem Kesehatan Nasional pada pokoknya meliputi antara lain, tercapainya

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dan terwujudnya derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya, upaya peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit yang dilakukan secara terpadu dan pemerintah mengusahakan pelayanan

kesehatan yang merata dan terjangkau oleh seluruh rakyat. Lebih terperinci lagi

pembangunan kesehatan dirumuskan dalam RPJPK dan dijabarkan dalam

1

Page 2: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

RP3JPK. RPJPK ini merupakan kemauan (Karsa), dan karsa ini ditetapkan dalam

Karsa Husada, yang terdiri dari:

peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam

kesehatan,

perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan,

peningkatan status gizi masyarakat.,

pengurangan kesakitan dan kematian,

Untuk mencapai karsa tersebut diatas ditetapkan pula upaya pokok, yang disebut

Panca Karya Husada dan terdiri dari:

peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan,

pengembangan tenaga kesehatan,

pengendalian, pengadaan dan pengawasan obat, makanan dan bahan

berbahaya bagi kesehatan,

perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan lingkungan,

peningkatan dan pemantapan manjemen hukum.

pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma

keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

1.2. Perumusan Masalah

Seperti diketahui bahwa masalah kesehatan sangat luas ruang lingkupnya

dan sangat kompleks. Masalahnya bukan hanya menyangkutkesehatan semata-

mata tetapi faktor sosial budaya, ekonomi, pendidikan, sikap dan kepercayaan

turut berpengaruh didalamnya. Jika dilihat dari sudut ini, maka masalah

kesehatan bukan hanya masalah dokter, dan ahli-ahli kesehatan saja, tetapi

masalah kesehatan juga merupakan tanggung jawab para ahli ilmu sosial.

Karena luasnya masalah kesehatan, maka penulis perlu membatasi untuk

memberikan kajian yang ini, masalah akan dibatasi tentang Keluarga Berencana

dan kesehatan reproduksi. Titik berat kesehatan dalam program kesehatan serta

sejauh mana posyandu sebagai sumber atau medium dalam menyalurkan pesan-

pesan kesehatan. Struktur sosial adalah lembaga-lembaga formal dan informal

yang ada dalam masyarakat desa seperti birokrasi pemerintahan desa. Norma

2

Page 3: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

sistem sosial adalah pedoman tingkah laku yang telah dianut oleh suatu anggota

sistem sosial tertentu. Struktur sosial dan norma sistem sosial masyarakat desa

pada umumnya bersifat tradisional. Masyarakat tradisional memiliki ciri-ciri

antara lain berpendidikan relatif rendah, kehidupan sosial ekonomi lemah, pola

hubungan interpersonal sangat kuat, sedikit sekali komunikasi yang dilakukan

oleh anggota sistem dengan pihak luar. Dari kondisi ini maka pengenalan

terhadan pengobatan modern relatif masih rendah dan pengenaan media massa

juga rendah. Sebaliknya pola komunikasi yang banyak digunakan adalah

komunikasi interpersonal.

Dengan demikian struktur sosial dan norma sistem sosial masyarakat desa

mempunyai pengaruh terhadan tingkah laku orang-orang dewasa serta

perubahannya dalam menjawab tantangan komunikasi. Sebaliknya struktur sosial

dan norma sistem sosial desa kemungkinan bisa berpengaruh. Dapat merintangi

atau sebaliknya dapat pula memudahkan proses difusi inovasi. Demikian juga

difusi inovasi bisa pula merubah struktur sosial dan norma sistem sosial suatu

masyarakat.

3

Page 4: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

BAB II

KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

2.1 Keluarga Sehat

A. Konsep Sehat dan Tidak Sehat

Berdasarkan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan

didefinisikan sebagai keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara

lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan diantaranya

kondisi sosial (10%); kondisi medis (8%); kondisi iklim (7%); faktor

keturunan (15%) dan gaya hidup (60%). Setiap orang akan selalu

mendambakan badan yang sehat dan bugar serta memiliki daya tahan tubuh

yang kuat. Keadaan ini dapat diraih dengan menerapkan pola hidup alami

dalam kehidupan sehari-hari, seperti gizi seimbang, gerak badan dan gaya

hidup sehat.

B. Sehat Badan dan Sehat Jiwa

Kesehatan merupakan hal yang tidak ternilai. Lebih baik menjaga tubuh kita

daripada mengobatinya saat sakit. Berikut ini adalah beberapa tips supaya

badan tetap sehat.

1. Minum air putih sebanyak mungkin. Minimal 5 sampai 8 gelas perhari

akan membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit. Di antaranya

tekanan darah tinggi, diabetes, sakit perut akibat maag dan sebagainya.

2. Perbanyak kandungan serat dalam tubuh. Selain melancarkan pencernaan,

karbohidrat dalam makanan kaya serat seperti sayur dan buah akan

meningkatkan energi Anda tanpa menambah kadar lemak dalam tubuh.

3. Olahraga secara teratur. Selain dapat membakar lemak dan kalori

berlebihan dalam tubuh, olahraga juga dapat mengendurkan otot yang

kencang serta menghilangkan stres.

4

Page 5: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

4. Cukup tidur. Saat tidur tubuh akan beristirahat dengan total. Maka jika

waktu tidur berkurang, otomatis tubuh akan lemas dan gampang terserang

penyakit.

5. Banyaklah tertawa. Percaya atau tidak tertawa merupakan obat yang

cukup ampuh melawan penyakit. Pikiran yang positif dan bahagia dapat

mempengaruhi Anda baik secara mental dan fisik. Semakin bahagia Anda,

maka semakin penyakit datang menyerang.

C. Makanan Bergizi

Tubuh yang sehat sangat tergantung dari asupan gizi yang masuk ke dalam

tubuh melalui makanan. Gizi tidak hanya harus lengkap, tapi juga harus

seimbang dalam proporsi yang tepat, artinya tidak berlebihan atau

kekurangan.Gizi yang seimbang menjadikan kulit sehat berseri

Apabila asupan makanan kurang  dari batas minimum akan menimbulkan

masalah kurang gizi, sedangkan apabila berlebihan dapat menimbulkan

beberapa masalah seperti obesitas, kolesterol tinggi, asam urat dan lain-lain.

Untuk mencapai gizi optimal dengan komposisi yang tepat hendaknya

memilih makanan dan minuman alami seperti sayuran hijau, buah-buahan,

kecambah, kacang-kacangan, biji-bijian, berries, makanan rendah lemak

namun tinggi serat serta air yang bersih dan sehat.

D. Lingkungan Bersih

Beberapa waktu lalu diberitakan kota dengan predikat terbersih dan terkotor di

provinsi Riau. Pekanbaru terpilih sebagai Kota Terbersih dan ini tidak

mengejutkan karena melalui Progam K3 (Kebersihan,Keindahan, Ketertiban)

Kota Bertuah ini sebelumnya nahkan meraih Anugerah Adipura dari

pemerintah pusat .

Membaca berita tersebut penulis teringat akan pertemuan Menteri

Kependudukan dan Lingkungan Hidup (waktu itu) Emil Salim dengan para

ulama di Gedung Daerah. “Saya bingung ketika diangkat menjadi menteri

5

Page 6: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

yang menangani tugas di luar keahlian saya”, kata beliau memulai

pembicaraan. Seperti diketahui beliau adalah ekonom dan sebelumnya

menjabat Menteri Perhubungan. “Karena bingung, suatu hari saya menemui

Buya Hamka dan memperoleh banyak informasi tentang lingkungan hidup

dari sudut pandang Islam. Buya menyarankan agar bila ke daerah temuilah

para ulama dan sarannya itulah yang mendorong saya bertemu dengan bapak-

bapak para ulama malam ini” katanya selanjutnya.

Pada pertemuan tersebut beliau mempertanyakan mengapa lingkungan hidup

umat Islam tidak bersih sementara ajaran tentang kebersihan termuat dalam

ajaran agamanya. Beliau meminta pandangan hadirin atas masalah tersebut.

Setelah beberapa orang menyampaikan pandangannya, penulis mengatakan

bahwa penyebab masalah tersebut adalah kemiskinan. “Bung benar”, tegasnya,

“akan tetapi saya telah mengunjungi negara Islam yang kaya, dan

lingkungannya tetap saja brengsek (sic.). Mengapa ini terjadi?”. Beliau

menjawab sendiri pertanyaan itu. “Penyebabnya adalah karena mereka tidak

memiliki kesadaran lingkungan”, katanya. Jadi kemiskinan atau tak adanya

kesadaran lingkungan menjadi kendala bagi lestarinya lingkungan hidup,

termasuk lingkungan yang bersih.

Mengenai ajaran tentang kebersihan, para mubalig sering mengutip hadits

Nabi yang begitu popular , yaitu, ” Kebersihan itu bagian dari iman”. Akan

tetapi kemiskinan bisa menjadi salah satu penyebab mengapa ajaran itu tidak

teramalkan secara utuh. Pada hadits yang lain Nabi mengatakan bahwa “

Kemiskinan memperdekat ke kekufuran”. Kufur artinya ingkar dan dalam

konteks ini hadits ini mengisyaratkan bahwa seseorang bisa mengingkari,

dalam pengertian mengabaikan ajaran agamanya - termasuk ajaran tentang

kebersihan - bila kondisinya miskin. Perhatikanlah misalnya, warga kota yang

karena kemiskinannya tinggal di kawasan yang disebut slum ( kawasan

kumuh). Mereka pada umumnya lebih bergulat memenuhi kebutuhan primer

keluarganya ketimbang memikirkan kebersihan lingkungannya. Akibatnya,

sampah berserakan dan kakus dibuat seadanya, yang bisa mengundang

berbagai penyakit. Namun kemiskinan tidak hanya terdapat pada tataran

individu/kelompok, tetapi juga pada tataran negara. Di negara miskin, .kota-

6

Page 7: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

kota tidak mempunyai anggaran memadai yang dapat dialokasikan untuk

menjaga kebersihan lingkungan. Petugas kebersihan kurang jumlahnya dan

truk pengangkut sampah juga terbatas jumlahnya. Kondisi itu membuat kota

tidak selalu bersih.

Sebaliknya, sebuah kota yang kaya seperti Sydney – sebagaimana penulis lihat

- sebagai contoh, mampu menjaga lingkungan yang bersih Pembangunan jalan

raya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada rumah penduduk yang

tidak bisa dilalui truk pengangkut sampah Dalam hal pengelolaan sampah

rumah tangga, setiap keluarga membuang sampah ke dalam tempat sampah

yang dibuat menurut diameter tertenu. Pada hari-hari tertentu tempat sampah

itu diletakkan di atas trotoir di depan rumah untuk kemudian dipungut

sampahnya oleh petugas kebersihan - biasanya lewat tengah malam. Petugas

memungut sampah itu dengan menggunakan truk yang memiliki ‘tangan

mekanik ’ yang bisa mengangkat tempat sampah ke atas truk, mengucurkan

isinya dan meletakkannya kembali pada tempatnya. ‘Tangan mekanik’ itu

dikendalikan sendirian oleh sang sopir dari tempat duduknya. Jadi proses

memungut sampah itu hanya dilakukan satu orang , tidak ‘padat karya’ seperti

di negeri kita. Di tempat yang telah ditentukan sampah-sampah itu disortir

menurut jenisnya (kertas, kardus, kaleng, plastik, kaca dan sebagainya ) untuk

kemudian didaur ulang (recycling). Surat kabar The Sydney Morning Herald,

misalnya, dicetak di atas kertas hasil daur ulang itu. Konsep daur ulang itu

sudah tentu tidak secara cepat menguras sumbar daya alam Kebutuhan akan

kertas, misalnya, tidak selalu dipenuhi dengan cara membabat hutan.

Dari ilustrasi singkat ini tampak bahwa tingkat kebersihan sesuatu kota

berkorelasi secara positif dengan tingkat perkembangan ekonominya. Akan

tetapi tingkat perkembangan ekonomi yang maju saja tidaklah cukup bila tidak

didukung oleh kesadaran warga akan kebersihan lingkungannya. Di negara-

negara maju di dunia Barat, menjaga kebersihan lingkungan itu telah

membudaya. Budaya bersih itu tumbuh bukan karena motivasi agama, tetapi

oleh alasan pragmatisme – bersih itu sehat dan bersih itu indah. Penulis tidak

pernah melihat sebuah puntung rokok pun di jalan-jalan di kota London, juga

tidak melihat sampah dalam bentuk apa pun. Pada jarak-jarak tertentu

7

Page 8: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

disediakan tempat membuang sampah dan warga kota berdisiplin membuang

sampah apa saja ke dalam tempat sampah itu.

Mensosialisasikan budaya bersih terutama di kota-kota hauslah dijadikan

program yang anggarannya dialokasikan dalam APBD setiap kota. Sosialisasi

itu sebaiknya melalui Tri Pusat Pendidikan, yaitu rumah tangga. sekolah dan

masyarakat. Di rumah tangga, kedua orang tua haruslah menjadi teladan bagi

anak-anaknya dalam menjaga kebersihan. Tempat sampah harus disediakan,

termasuk di kamar tidur anak-anak. Semua sampah betapa pun kecilnya harus

dibuang di tempat sampah tadi, dan aturan ini berlaku bagi seluruh anggota

keluarga. Di luar rumah tidak boleh ada sampah yang berserakan. Sampah-

sampah harus dikumpulkan untuk diangkut petugas kebersihan. Ini mungkin

menjadi kendala bagi sebuah kota mengingat terbatasnya anggaran dan oleh

karena itu hendaknya dibangun semacam proyek percontohan di

kelurahan/kawasan tertentu.

Di sekolah, upaya di rumah tangga diteruskan dengan guru sebagai motivator.

Harus diciptakan lingkungan yang bersih dan setiap pelanggaran harus diberi

sanksi, betapapun ringannya sanksi itu, misalnya simurid disuruh memungut

kembali sampah yang dibuangnya dan memasukkannya ke dalam tempat

sampah.

Upaya menginternalisasikan budaya bersih melalui rumah tangga dan sekolah

itu akan mantap bila didukung oleh lingkungan masyaratat yang bersih. Bila

tidak, simurid akan melihat kesenjangan antara apa yang dibiasakannya di

rumah dan di sekolah dengan realitas yang terjadi di masyarakat, dan ini tidak

menguntungkan bagi pembentukan budaya lingkungan bersih itu. Di sinilah

para ulama/dai’ dapat memainkan peranannya. Sebagai tokoh yang paling

sering bertatap muka dengan masyarakat, mereka diharapkan dapat membantu

pemerintah dalam membangun budaya tersebut. Akan tetapi imbauan saja

kadang-kadang tidak efektif. Maka Peraturan Daerah tentang kebersihan perlu

ditegakkan dengan memberi sanksi bagi sipelanggar. Budaya bersih di negara-

negara maju itu tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi didukung oleh

penegakan hukum (law enforcement). Di London, sipembuang puntung rokok

secara sembarangan dikenakan denda uang.

8

Page 9: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

2.2 Keluarga Sejahtera

A. Konsep Sejahtera

Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan

material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki hubungan serasi,

selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat

dan lingkungan.

B. Hidup Makmur

Hidup makmur, Seringkali kita menyamakan hidup makmur berarti kita hidup berkelimpahan dalam uang padahal masih banyak sisi lain dari hidup makmur itu. yang harus dilakukan yaitu kita perlu menggali potensi yang ada dalam diri kita. Ketika tahu potensi kita, maka akan semakin memperkaya kita. Jadi, hendaklah kekayaan yang kita cari itu bukanlah kekayaan materi duniawi, tapi kekayaan lahir batin.

C. Hidup Teratur

Hidup teratur ciri orang maju. Sebaliknya, hidup tak teratur menandakan pola

ketidakmajuan. Mulai teratur dari bangun tidur, makan, bekerja sampai

istirahat kembali. Teratur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai

pengontrolan. Tak hanya itu, teratur kehidupan peribadi, keluarga, masyarakat

sampai kehidupan bernegara. Implikasi keteraturan ialah lahirnya kedisiplinan,

yakni ketaatan terhadap aturan yang berlaku. Tanpa adanya kedisiplinan,

sebuah aturan bagaimana pun baiknya tak akan berarti dan berfaedah. Aturan

lalu lintas, misalnya, tanpa adanya kedisiplinan (ketaatan) pemakai jasa lalu

lintas, tidak berarti apa-apa, dan yang mungkin ialah, terjadinya kemacetan

serta kecelakaan. Pun demikian telah dicabutnya izin perjudian dan semakin

kokohnya larangan perjudian, tanpa adanya kedisiplinan, ia tak membawa

hikmah apa-apa, selain masyarakat akan tetap berhadapan dengan perjudian.

9

Page 10: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

D. Hidup sehat

Tip agar hidup sehat : a. olahraga yang cukup

b. Makan makanan rendah kolesterol, hindari fast food seperti KFC, mie

instan, dll bukan melarang secara total tapi. jangan terlalu sering makan.

c. usahakan makan buah setiap hari kalau tidak bisa seminggu sekali, buah

tidak harus mahal. pepaya atau pisang cukup tinggi kandungan gizinya.

d. puasalah senin dan kamis, insyaAlloh akan meningkatkan kesehatan anda.

E. Hidup Aman dan Tentram

Manusia selalu menginginkan hidup yang aman dan tentram tidak peduli

status ekonominya. Yang kaya aman dengan segala harta kekayaannya. Si

miskin aman dan tentram denagn kekurangannya. Hidup aman di kota besar

seperti Jakarta adalah sesuatu yang teramat langka. Karena di kota besar

seperti Jakarta kehidupan penuh dengan persaingan yang memerlukan tenaga

dan pikiran  yang ekstra kuat.

Hidup yang aman di kota besar hanya di miliki sebagian orang saja seperti

ketika ia melintas di jalan raya, ia tidak pernah merasakan macet yang luar

biasa yang memerlukan kesabaran dan ke disiplinan tinggi dalam berlalu lintas

kalau tidak, siap- siaplah menanti hukuman. Namun di balik kehidupan yang

penuh persaiangan itu, terkadang timbul rasa peduli yang tinggi sehingga

mengalahkan pengertian hidupa aman seperti uraian di  atas. Dengan cara

dapat berbagi maka rasa hidup aman dan tentram bukan saja di dapat pada

waktu di dunia di akhiratpun kita dapat merasakan kehidupan aman dan

tentram yang sesungguhnya.

Memang jarang sekali manusia belajar dari persaingan hidup yang keras ini,

yang akan membawa  mereka untuk saling berbagi dengan sesamanya. Yang 

ada di benak mereka adalah  bagaimana hidup aman dan tentram secara instan

yang pada akhirnya membawa pada kesengsaraan yang berkepanjangan.

Seperti seorang korupsi secara harta dan benda ia merasa aman dan tentram

karena telah memnuhi kebutuhan hidup keluarganya akan tetapi di balik itu

semua ada hak orang lain yang harus di pertanggung jawabkan baik di

hadapan Tuhan dan juga manusia.

10

Page 11: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

Mulailah hidup aman dari yang sederana dan simpel tanpa harus melukai atau

mengambil hak orang lain yang lebih membutuhkannya.

F. Hidup Senang

Ada beberapa hal yang bisa kita coba dalam me”refresh” semangat hidup agar

senantiasa bisa lebih bahagia. Yang harus dilakukan adalah:

1. Lakukan Sesuatu yang Berbeda.

Misalnya, mencoba turun di halte bus yang berbeda, untuk kemudian

menempuh sisa perjalanan dengan berjalan kaki. Apa pun yang biasanya

Anda lakukan, coba saja menambahkannya dengan sedikit perubahan.

2. Berlibur

Bahkan jika Anda hanya dapat menikmati libur di hari Sabtu atau Minggu,

gunakan kesempatan tersebut untuk menikmati suasana yang berbeda.

Dengan demikian, mungkin saja Anda, bisa berkenalan dengan orang-

orang yang dapat memberikan masukan baru dan lebih segar kepada Anda.

3. Lebih Bertanggungjawab

Apakah Anda lebih sering mempersalahkan keadaan atau orang lain jika

terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan? Jika

demikian, ingat: Anda sendiri yang bertanggungjawab atas kehidupan

yang Anda jalani. Jadi, cobalah untuk lebih memperbaiki diri sendiri.

4. Umur Hanya Sebentuk Angka

Terlalu banyak memaksakan diri untuk bersikap dewasa hanya akan

membuat Anda menjadi semakin tua. Sesekali, pergilah ke taman hiburan

untuk mencoba berbagai macam permainan yang tersedia. Tertawa dan

bersenang-senanglah sepuasnya.

5. Sisipkan dalam Kegiatan Harian

Catat apa saja yang biasanya Anda lakukan. Tambahkan sesuatu yang

menyenangkan pada setiap poinnya. Misalnya, olah raga, musik, dll.

Setelah mencobanya, Anda akan tampak lebih muda dan merasa jauh lebih

gembira.

6. Buat Orang Lain Merasa Lebih Senang.

11

Page 12: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

Selama ini seberapa sering Anda melakukan sesuatu untuk kepentingan

orang lain? Anda akan merasa terkejut saat menyadari bahwa Anda akan

merasa jauh lebih gembira jika bisa membuat orang lain merasa senang.

7. Lebih Berani Dibandingkan dengan Biasanya

Sesekali, tidak ada salahnya melakukan sesuatu yang mampu memancing

aliran adrenalin. Coba saja, Anda pasti akan merasa jauh lebih

bersemangat menghadapi apa saja.

8. Berhenti, “Besok Saja Ah!”

Apakah ada yang perlu Anda lakukan? Atau ada tugas yang belum

terselesaikan? Mengapa menunggu besok jika bisa dilakukan sekarang?

9. Perhatikan, Jaga dan Rawat Diri Sendiri.

Sesekali mencoba spa, pijat refleksi atau apa saja yang dapat membuat

Anda merasa jauh lebih nyaman. Anda berhak menikmatinya.

10. Bersyukur Akan Segala Hal yang Anda Miliki Selama Ini.

Jangan hanya bisa mengeluhkan hal-hal yang belum bisa Anda peroleh,

karena di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih menderita

dibandingkan dengan Anda.

12

Page 13: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keluarga adalah satu institusi sosial karena keluarga menjadi penentu

utama tentang apa jenis warga masyarakat. Apabila keluarga kukuh, maka

masyarakat akan bersih dan kukuh. Namun apabila rapuh, maka rapuhlah

masyarakat. Begitu pentingnya keluarga dalam menentukan kualitas masyarakat,

sehingga dalam pembentukan sebuah keluarga harus benar-benar mengetahui

pilar-pilar membangun sebuah keluarga.

Untuk mencapai jiwa yang sehat diperlukan usaha dan waktu untuk

mengembangkan dan membinanya. Jiwa yang sehat dikembangkan sejak masa

bayi hingga dewasa, dalam berbagai tahapan perkembangan. Pengaruh lingkungan

terutama keluarga sangat penting dalam membina jiwa yang sehat. Salah satu cara

untuk mencapai jiwa yang sehat adalah dengan penilaian diri yaitu bagaimana

seseorang melihat dirinya yang berkaitan erat dengan cara berpikir, cara berperan,

dan cara bertindak.

3.2 SARAN

1. Merencanakan masa depan dengan lebih baik: Belajar hidup tertib dan teratur dan

menggunakan waktu sebaikbaiknya.

2. Menerima diri sendiri sebagaimana adanya

3. Menerima lingkungan sebagaimana adanya

4. Berbuat sesuai kemampuan dan minat

5. Membuat keputusan yang bijaksana

6. Berpikir positif

7. Membicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya

8. Memelihara kesehatan d in sendiri

9. Membina persahabatan dengan orang lain

10. Meluangkan waktu untuk diri sendiri: Jika merasa tegang dan letih perlu istirahat atau

rekreasi

11. Melakukan relaksasi: Melalukan releksasi selama 10-15 menit setiap hari untuk

mengendorkan ketegangan otot yang diakibatkan oleh stres.

13

Page 14: Keluarga Sehat Dan Sejahtera

DAFTAR PUSTAKA

Noor, Faried Ma’ruf. 1983. Menuju keluarga sejahtera dan bahagia. Bandung. PT.Alma’arif

14