kelompok sosial dipandang dari sudut individu

4
1. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu Pembagian kelompok sosial dipandang dari sudut individu dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok sosial dimana ia tinggal dalam masyarakat yang masih sederhana atau dalam struktur masyarakat yang sudah kompleks. 2. In Group dan Out Group Konsep in group dan out group merupakanpencerminan adanya kecenderungan sikap “entnocentrisme” dari individu – individu dalam proses sosialisasi sehubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok – kelompok sosial, yaitu suatu sikap dalam menilai suatu kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran – ukuran sendiri (Polak, 11966 : 166). Sikap in group didasari atas perasaan simpati, out group didasari oleh suatu kelainan dengan wujud antagonisme / antipati. In group di pergunakan stereotypen (Soekanto, 1984 : 120), yaitu gamparan – gambarab atau anggapan – anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. 3. A. Kelompok Primer Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. [1] Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara [4] . Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain. [1] A. Kelompok Sekunder Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. [1] Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif . [1]

Upload: neny-kurnia-w

Post on 27-Jan-2016

1.727 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok Sosial Dipandang Dari Sudut Individu

1. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu

Pembagian kelompok sosial dipandang dari sudut individu dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok sosial dimana ia tinggal dalam masyarakat yang masih sederhana atau dalam struktur masyarakat yang sudah kompleks.

2. In Group dan Out Group

Konsep in group dan out group merupakanpencerminan adanya kecenderungan sikap “entnocentrisme” dari individu – individu dalam proses sosialisasi sehubungan dengan keanggotaannya dalam kelompok – kelompok sosial, yaitu suatu sikap dalam menilai suatu kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran – ukuran sendiri (Polak, 11966 : 166).

Sikap in group didasari atas perasaan simpati, out group didasari oleh suatu kelainan dengan wujud antagonisme / antipati.

In group di pergunakan stereotypen (Soekanto, 1984 : 120), yaitu gamparan – gambarab atau anggapan – anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu.

3. A. Kelompok Primer

Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.[1] Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara[4]. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.[1]

A. Kelompok Sekunder

Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.[1] Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif.[1] Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

4. A. Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota Hubungan antar anggota bersifat informal

Page 2: Kelompok Sosial Dipandang Dari Sudut Individu

Tipe paguyuban

Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).

Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)

Contoh: partai politik berdasarkan agama

B. Patembayan (gesellschaft)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :

hubungan antaranggota bersifat formal memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal memperhitungkan nilai guna (utilitarian) lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

5. Formal Group dan Informal Group

Formal group merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan diantara anggotanya. Biasa disebut juga Association dimana anggotanya mempunyai kedudukan yang disertai dengan pembagian tugas dan wewenang. Contohnya : perkumpulan pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana, sedangkan informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Contohnya : Klik (Clique) yang merupakan bentuk kelompok kecil tanpa struktur formil.

Page 3: Kelompok Sosial Dipandang Dari Sudut Individu

6. Membership group : kelompok sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut, sehingga ada yang disebut nominal group-member, yaitu anggota yang masih berinteraksi dan peripheral group-member yaitu anggota yang tidak lagi berinteraksi senhingga tidak ada kekuasaan kelompok diatasnya.

-reference group adalah seseorang yang tidak termaksud dalam sebuah kelompok sosial tertentu tetapi mengidentiikasikan dirinya sebagai anggota kelompok sosial tersebut.

contoh membership gup dan reference group anggota DPR, sebagai anggota DPR (MG) dan mantan anggota partai tertentu (RG)

7. Kelompok okupasionalKelompok-kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang memiliki etika profesi

Kelompok VolunterTerdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama tetapi tidakmendapat perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya.Kelompok volunter memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum.Contoh : Kelompok volunter di Indonesia adalah KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu)

8. Kelompok Sosial yang tidak TeraturBentuk-bentuk kelompok sosial yang tidak teratur dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar yaitu kerumunan (crowd) dan publik

Masyarakat Pedesaan (Rural Commumnity) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community)Masyarakat Setempat (Community, Komunitas)Ciri-ciri utama masyarakat setempat adalah adanya social relationship antara anggotanya. Kriteria masyarakat setempat menurut Davis (1960: 313) adalah :

Jumlah penduduk Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman Fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat organisasi

masyarakat yang bersangkutan