kelompok ii mutu

44
Oleh Kelompok 2 IRSE DAVID AHMAD ALI HAKAMDANI MIFTAH KHAERANI MEIYER IMBAR MUH. SURYADI M ST AMINAH JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010

Upload: irmayani-amang

Post on 03-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok II Mutu

OlehKelompok 2

IRSE DAVIDAHMAD ALI HAKAMDANI

MIFTAH KHAERANIMEIYER IMBAR

MUH. SURYADI MST AMINAH

JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

2010

Page 2: Kelompok II Mutu

Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk meengadakan perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai teknik perbaikan kualitas yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain:

Page 3: Kelompok II Mutu

Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto.

Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).

Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk mem bandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses .

Page 4: Kelompok II Mutu

Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia:› 20% dari population memiliki 80% dari

total kekayaan Juran mengistilahkan “vital few, trivial

many”:› 20% dari masalah kualitas menyebabkan

kerugian sebesar 80%.

Page 5: Kelompok II Mutu

Enam langkah diagram pareto :1. Menetukan metode pengklasifikasian data

misal : berdasar masalah, penyebab, jenis ketidak sesuaian, dst

2. Menentukan satuan3. Mengumulkan data sesuai interval waktu4. Merangkum data dan membuat rangking5. Menghit frek kum dan prosentase kum6. Menggambar diagram batang

Page 6: Kelompok II Mutu

Ivana, penyelia pusat korespondensi telah mendengar dari pelangan internal pusat tentang kesalahan pengetikan dan ejaan dalam dokumen yang sering dibuat oleh pusat, dan ia ingin “masalah” tersebut diperbaiki. Ivana dan Tony asisten administrasi memutuskan untuk menggunakan diagram pareto dlm menemukan dan menggambarkan masalah serta sebab-sebab secara tepat.

Page 7: Kelompok II Mutu

Mengidentifikasi kategori masalah/sebab yg akan dibandingkan

Di dapatkan 5 Kategori sebab

Kesalahan tanda baca

Kesalahan pengetikan

Kesalahan ejaan

Keterlambatan pengiriman

Kesalahan pemberian nomor halaman

Page 8: Kelompok II Mutu

Memilih satuan pengukuran standar dan periode waktu

Waktu

Cacat/rusak

Frekuensi

Ukuran

Pilihan tergantung padaSituasi anda

Page 9: Kelompok II Mutu

Mengumpulkan data dan meringkas data

Kategori kesalahan frekuensi Persen dr total

Tanda baca 20 44 %

Pengetikan huruf 12 27 %

Ejaan 17 16 %

Keterlambatan 5 11 %

Nomor halaman 1 2 %

TOTAL 45 100 %

Page 10: Kelompok II Mutu

Membuat rangking

kategori kesalahan

20

12

75

1

0

5

10

15

20

25

tanda baca pengetikanhuruf

ejaan terlambat no halaman

Series1

Page 11: Kelompok II Mutu

1. Persoalan apa yg mem-Buat perbedaan terbesarBagi pelanggan?2. Berapa biaya untukMemperbaiki persoalan Tersebut3. Berapa biaya jika kitaTidak memperbaiki Persoalan ini?

Prioritas menurut bgn pareto

Perioritas menurut konsumen

1. Tanda baca (44%)

2. Pengetikan huruf (27%)

3. Ejaan (16%)

4. Pengiriman terlambat (11%)

5. No hlm salah (2%)

1. Pengiriman terlambat

Page 12: Kelompok II Mutu

Analisis matriks adalah suatu alat yang sederhana, tetapi efektif.

Alat ini dapat berfungsi untuk membandingkan beberapa kelompok kategori seperti operator, karyawan penjualan, mesin‑mesin, pemasok, dan seterusnya.

Semua elemen dalam kategori tersebut melakukan kegiatan yang sama.

Analisis matriks sering disebut dengan Diagram Pareto dua dimensi.

Page 13: Kelompok II Mutu

Petugas Penyiapan Jenis kesalahan A B C D E F Total

1 0 0 1 0 2 1 4 2 1 0 0 0 1 0 2 3 0 16 1 0 2 0 19 4 0 0 0 0 1 0 1 5 2 1 3 1 4 2 13 . .

15 0 0 0 0 3 0 3 Total 6 20 8 3 36 7 80

Sumber: Besterfield, I998Gambar Analisis Matriks

Page 14: Kelompok II Mutu

Dikembangkan ted grierFungsi ; mebandingkan ketidak sesuaian

pada berbagai model pada produk yang sama.

Y –axis = prosentase ketidak sesuaianX-axis = ketidak sesuaian yg terjadi

Page 15: Kelompok II Mutu

Teknik time series sangat sederhana untuk menunjukkan perubahan pada beberapa faktor dari waktu ke waktu.Contoh Time Series:

Page 16: Kelompok II Mutu

Diagram sebab dan akibat (SA) adalah gambar terdiri dari garis dan simbol yang dirancang untuk mewakili hubungan yang bermakna antara akibat dan penyebabnya. Hal ini dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943 dan kadang-kadang disebut sebagai diagram Ishikawa.

Diagram SA digunakan untuk menyelidiki yang akibat atau kejadian "buruk" dan mengambil tindakan untuk memperbaiki penyebab atau menjadi "baik". Untuk setiap akibat, ada kemungkinan akan banyak penyebab.

Diagram SA sering disebut sebagai "diagram tulang ikan" karena bentuknya adalah cara membayangkan semua penyebab mayor dan minor.

Page 17: Kelompok II Mutu

Ada beberapa hal penting akan membuat kerja yang lebih akurat dan hasil yang bermanfaat:

Partisipasi oleh setiap anggota tim difasilitasi oleh setiap anggota mengambil gilirannya memberikan satu gagasan pada suatu waktu.

Kuantitas ide, bukan kualitas, sangat dianjurkan. Ide seseorang akan memicu gagasan orang lain, dan reaksi berantai terjadi. Sering, gagasan sepele atau "bodoh" akan mengarah pada solusi yang terbaik.

Kritik terhadap ide tidak diperbolehkan. Visibilitas dari diagram adalah faktor utama

partisipasi. Menciptakan suasana dan berorientasi solusi bukan

mengeluhkan kerja. Biarkan ide tinggal untuk waktu yang lama

(setidaknya semalam), dan kemudian dilanjutkan sesi pemecahan masalah.

Page 18: Kelompok II Mutu

Aplikasi diagram Sebab dan akibat hampir tak terbatas dalam penelitian, produksi, pemasaran, operasi kantor, dan sebagainya. Yang terpenting adalah partisipasi dan kontribusi dari semua orang yang terlibat dalam proses pemecahan masalah. Diagram berguna dalam:

Menganalisis kondisi-kondisi aktual untuk tujuan produk atau peningkatan kualitas layanan yang lebih efisien penggunaan sumber daya, dan mengurangi biaya.

Penghapusan tidak sesuai kondisi menyebabkan produk dan keluhan pelanggan.

Standardisasi keluar dan operasi yang diusulkan. Pendidikan dan pelatihan pribadi dalam

pengambilan keputusan dan tindakan korektif kegiatan.

Page 19: Kelompok II Mutu

Tujuan utama adalah check sheet untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dengan hati-hati dan akurat oleh personil operasi. Data harus disajikan dalam bentuk yang seperti itu dapat dengan cepat dan mudah digunakan dan dianalisis.

Contoh Check Sheet

Kesalahan jumlah kesalahan dalam satu semester Total

Cara mengajar IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 30

Pelayanan administrasi IIIII IIIII IIIII IIIII 20

Pelayanan perpust. IIIII IIIII IIIII 15

Buku teks kuno IIIII IIIII III 13

Tidak ada dukungan IIIII IIIII IIIII IIIII II 22

Page 20: Kelompok II Mutu

Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.

Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata.

Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas.

Page 21: Kelompok II Mutu

Menurut Mitra (1993), langkah penyusunan histogram adalah 1. Menentukan batas‑batas observasi: perbedaan

antara nilai terbesar dan terkecil.2. Memilih kelas‑kelas atau sel‑sel.

Pedoman: banyaknya kelas = n, dengan n = banyaknya data,

› Menentukan lebar kelas‑kelas tersebut. Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang sama. Lebar kelas = range / banyak kelas.

› Menentukan batas‑batas kelas. Kelas‑kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.

› Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya

Page 22: Kelompok II Mutu

HistogramHistogram

0

510152025303540

1 2 6 13 10 16 19 17 12 16 20 17 13 5 6 2 1

Page 23: Kelompok II Mutu

control charts adalah sebuah alat bantu berupa grafik yang akan menggambarkan stabilitas suatu proses kerja. Melalui gambaran tersebut akan dapat dideteksi apakah proses tersebut berjalan baik (stabil) atau tidak ? Alat bantu ini pertama kali diperkenalkan oleh W.A. Shewhart di Laboratorium Bell Telephone. Karakteristik pokok pada alat bantu ini adalah adanya sepasang batas kendali (Upper dan Lower Limit).

Page 24: Kelompok II Mutu

Mutu produk yang diciptakan melalui suatu proses panjang, sesungguhnya tidak pernah bisa terlepas dari variasi, yang dalam hal ini bisa dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu : (1) "Chance Cause", yaitu variasi yang timbul secara tidak terduga dan sukar dikendalikan, dan (2) "Assignable Cause", yaitu variasi yang bisa diperkirakan penyebabnya dan memungkinkan untuk dilakukan pencegahan.

Control Chart sangat bermanfaat untuk memonitor proses operasional atau produksi agar bila terjadi suatu penyimpangan dapat segera ditindaklanjuti. Menggunakan alat bantu ini secara kontinyu, akan bisa mencegah persoalan mutu yang berlarut-larut dan cacat produk yang berlebihan.

Page 25: Kelompok II Mutu

Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil produksi yang diinginkan.

Dengan Peta kendali : Dapat dibuat batas-batas dimana hasil

produksi menyimpang dari ketentuan. Dapat diawasi dengan mudah apakah

proses dalam kondisi stabil atau tidak. Bila terjadi banyak variasi atau

penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan keputusan apa yang harus diambil.

Page 26: Kelompok II Mutu

Peta Kendali Variabel (Shewart)

Peta kendali untuk data variabel

Peta Kendali Attribut

Peta kendali untuk data atribut

Page 27: Kelompok II Mutu

Peta X dan RPeta X dan R

Page 28: Kelompok II Mutu

18

12

6

3

9

15

21

24

27

2 4 6 8 10 12 14 16

Nomor sampel

Jum

lah

keru

saka

n

UCL = 23.35

LCL = 1.99

c = 12.67

Page 29: Kelompok II Mutu

KEMAMPUAN PROSESKEMAMPUAN PROSES: adalah batas-batas antara, dimana nilai-nilai individual yang dihasilkan oleh suatu proses diharapkan jatuh diantaranya, bila hanya keragaman acak saja yang muncul

Batas-batas antara itu adalah› Batas Atas Toleransi Alamiah (Upper

Natural Tolerance Limits, UNTL), berjarak +3 dari rata-rata proses

› Batas Bawah Toleransi Alamiah (Lower Natural Tolerance Limits, LNTL), berjarak -3 dari rata-rata proses

Page 30: Kelompok II Mutu

Bagan kendali hanya memberikan informasi apakah suatu proses itu berjalan stabil (terkendali), tetapi tidak mengindikasikan apapun mengenai keluaran proses itu apakah memenuhi spesifikasinya

Kemampuan Proses mengukur kemampuan proses yang terkendali, apakah menghasilkan produk yang memenuhi spesifiaksi

Dua ukuran yang secara luas digunakan pada pengukuran kemampuan proses adalah Cp dan Cpk

Page 31: Kelompok II Mutu

Bagan kontrol sangat baik untuk pemecahan masalah, mereka canggung ketika digunakan untuk proses pemeliharaan. Pra kontrol adalah ramah operator teknik untuk memantau proses. Rincian akan dibahas di Bab 5 di bawah topik Jangka Pendek SPC.

Page 32: Kelompok II Mutu

Cara paling mudah untuk menentukan apakah sebab-akibat ada hubungan antara dua variabel adalah plot diagram pencar. Gambar 2-14 menunjukkan hubungan antara kecepatan dan otomotif jarak tempuh gas. Angka ini menunjukkan bahwa kecepatan meningkat, jarak tempuh gas berkurang. Otomotif kecepatan diplot pada sumbu x dan variabel independen. Variabel independen biasanya dikontrol. Jarak tempuh gas adalah pada sumbu y dan adalah bergantung, atau respon, variabel.

Page 33: Kelompok II Mutu

30

20

10

5

15

25

35

40

30 40 50 60 70 80

Kecepatan

Jara

k T

empu

h G

as(30,38)

Y

X

Gambar 2-14 Diagram Pencar

Page 34: Kelompok II Mutu

Ada beberapa langkah sederhana dalam membangun sebuah diagram pencar. Data yang dikumpulkan, seperti yang diperintahkan pasangan (x, y). kecepatan otomotif (penyebab) dikontrol dan sebuah jarak tempuh gas (efek) diukur. Tabel 2-2 menunjukkan hasil x, y data dipasangkan.

SAMPLENUMBER

SPEED(MI/H)

MILEAGE(MI/GAL)

SAMPLENUMBER

SPEED(MI/H)

MILEAGE(MI/GAL)

12345678

3030353540404545

3835353033283229

910111213141516

5050555560606565

2629322122221824

Tabel 2-2 Data Otomotif Kecepatan vs Jarak tempuh gas

Page 35: Kelompok II Mutu

Setelah selesai diagram pencar, hubungan atau korelasi antara dua variabel dapat dievaluasi. Gambar 2-15 menunjukkan pola yang berbeda dan penafsiran mereka.

Gambar 2-15 Pola diagram pencar yang berbeda.

Page 36: Kelompok II Mutu

Jalankan grafik dibahas dalam Bab 4 dan 7. Mereka adalah teknik yang sangat sederhana untuk menganalisis proses dalam tahap pengembangan atau, dalam hal ini, ketika teknik pembuatan grafik lain tidak berlaku. Hal yang penting adalah untuk membuat suatu gambar dari proses dan biarkan "berbicara" kepada Anda. Sebuah gambar bernilai seribu kata, asalkan Anda mendengarkan.

Page 37: Kelompok II Mutu

RANCANGAN PERCOBAAN Desain eksperimen yang berbeda membutuhkan tingkat kemampuan

matematika daripada teknik yang dijelaskan sebelumnya. Meskipun demikian, satu-satunya cara bahwa sistem kompleks dapat dianalisis. Sebuah pendekatan multivariat digunakan karena biaya untuk mengubah satu variabel pada suatu waktu biasanya menjadi penghalang karena biayanya mahal.

Studi yang berjalan di dalam laboratorium, pabrik percontohan, dan kondisi manufaktur. Biaya jangka pendek membuat belajar adalah substantial, walaupun begitu untuk jangka panjang akan memberikan proses optimum dan parameter product

Fakta terbaru menunjukkan bahwa peningkatan manajemen adalah teknik yang digunakan . informasi tambahn dari subject ini adalah beyond the scope dari buku ini.

Page 38: Kelompok II Mutu

Metode penyelesain masalah atau juga disebut metode ilmiah sebagaiman yang diterapkan dalam peningkatan mutu mempunyai enam langkah

1.masalah identifikasi2.Tugas team project3.analisis masalah4.solusi masalah5.Evaluasi6.Tindakan remedial

Page 39: Kelompok II Mutu

Langkah-langkah ini tidak sepenuhnya independen,mereka terkadang saling terkait. Contohnya beberapateknik contohnya diagram contro; dapat lebih efektif dengan menggunakan lebih satu tahapan. Peningkatan qualitas adalah tujuannya dan proses penyelesaian masalah adalah sebuah kerangka untuk mencapai tujuan tersebutIdentifikasi masalah adalah tahapan pertama, ini adalah jawaban dari jawaban dari pertanyaan , Apa yang menjadi permasalahan dalam peningkatan kualitas?jawaban yang paling baik adalah adanya berbagai masalah yang berpotensial paling besar untuk peningkatan qualitas.

Page 40: Kelompok II Mutu

Masalah kualitas dapat diidentifikasikan dari berbagai masukan contohnya yang dapat dilihat sebagai berikut

qualitas biaya Analisis pareto dari aliran signal yang berulang(kegagalan dan

complain, pengembalian dan lainnya) Analisis Pareto berulang sinyal alarm internal

(scraf ,rework,penyortirandan,test 100%) Proposal dari pihak yang

berkepentingan(manager,supervisor,professional,dan serikat pekerja)

proposal dari skema saran pelajaran dasar dari apa yang dibutuhkan oleh pengguna hasil data dari produk dan kompetitior(dari para pemakai dan

dari tes laboratorium pendapat dari orang-orang yang berpengaruh dari luar

perusahaan(langganan,penjual keliling,wartawan dan kritik) penemuan dan komentar dari pemerintah dan laboratorium

yang independen

Page 41: Kelompok II Mutu

Tahap kedua dari metode adalah bentuk tim project. Tahap ini juga merupakan tanggung jawab dari dewan kualitas. Konsep tim project didiskusikan di chapter yang terakhir. Sebaiknya dicatat bahwa tahap ini tidak dibutuhkan dimana terdapat tim permanen dalam sebuah kesatuan.

Masalah tahap analisis, tim mengerahkan sumber-sumber yang diperlukan untuk menganalisis masalah. semua informasi yang tersedia dikumpulkan oleh tim project. Jika tidak cukup maka penambahan informasi baru mutlak dibutuhkan. Mengikuti bentuk-bentuk dari informasi umum.

Page 42: Kelompok II Mutu

Bentuk-bentuk informasi, contohnya menggambar,fungsi, tagihan dari materi,harga, tinjauan dari pola, fakta dasar,servis,dan kemampuan memelihara.

Proses informasi contohnya routing, perlengkapan, penyelenggara, bahan baku, komponen bagian,persediaan.

Informasi statistic contohnya ratarata,median,range,standard deviasi, kemiringan, kurtosis dan distribusi frekuensi.

Qualitas informasi contohnya bagan control,kemampuan proses,sampel penerimaan,run chart,life testing, dan operator dan peralatan analisis matriks

Sebab dan akibat.

Page 43: Kelompok II Mutu

Jika penyebab utama atau penyebab ditentukannya pendekatan sebab akibat, solusi mungkin dapat ditetapkan secara mudah. Pada tahap ini kreativitas memainkan peranan utama.

Evaluasi atau test dari solusi yang mungkin adalah tahap ke tujuh, seperti yang disebutkan lebih dari satu solusi yang mungkin. Evaluasi atau test ditetapkan dimana solusi yang mungkin mempunyai potensial yang cukup besar untuk success. Criteria untuk menetapkan solusi yang mungkin meliputi harga, kelayakan,efek, daya tahan untuk berubah,konsekuensi, dan training.solusi mungkin dikategorikan dalam jangka panjang atau jangka pendek.

Page 44: Kelompok II Mutu

Aksi perbaikan, tahap terakhir sebenarnya meliputi tiga aktivitas. Pertama adalah ada proses persetujuan tim proyek . tim proyek biasanya memiliki kewenangan melembagakan tindakan perbaikan, lebih sering daripada tidak persetujuan dari dewan kualitas atau otoritas lain yang sesuai diperlukan. Jika demikian halnya, tertulis atau laporan lisan diberikan

Tim proyek ini juga bertanggung jawab untuk implementasi dan tindak lanjut kegiatan. Kegiatan-kegiatan ini biasanya termasuk dengan laporan yang disajikan untuk disetujui jika kegiatan tindak lanjut tidak mencapai perbaikan yang diperlukan, maka beberapa langkah perlu diulang

Sementara metode penyelesaian masalah bukanlah jaminan kesuksesan, pengalaman telah menunjukkan bahwa pendekatan yang teratur akan menghasilkan kemungkinan tertinggi untuk sukses. penyelesaian masalah berkonsentrasi pada peningkatan kualitas daripada kontrol kualitas