pemicu ii kelompok b4

50
TUTORIAL PEMICU II BLOK RPS-2 KELOMPOK : B4

Upload: ulisihotang

Post on 29-Dec-2014

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemicu II Kelompok b4

TUTORIAL PEMICU IIBLOK RPS-2

KELOMPOK : B4

Page 2: Pemicu II Kelompok b4

Lembar 1Ny. FGS, 37 tahun, karyawati swasta, P4A0, anak terkecil usia 3 bulan, datang ke praktek dokter umum dgn keluhan bercak bercak kecoklatan keluar dari vagina sejak 1 hari yg lalu. Padahal Ny. FGS baru 2 minggu yg lalu selesai haid. Keluhan seperti ni sudah dialami Ny. FGS sejak 2 bulan ini.

PEMICU

Page 3: Pemicu II Kelompok b4

Lembar 2

Sejak 2 bulan ini, NY. FGS menggunakan pil kontrasepsi kombinasi untuk menunda kehamilan berikutnya. Riwayat senggugut saat menjelang haid dapat disangkal. Kram perut, mual dan muntah tidak dijumpai. Selama ini siklus haid Ny. FGS = 28 hari dan lamanya haid 5 hari setiap kali haid.

Pada pemeriksaan fisik : Tekanan Darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temparatur afebris. Pemeriksaan ginekologi : tidak ada kelainan. Hasil USG = tidak dijumpai kelainan pada uterus dan adnexa.

Page 4: Pemicu II Kelompok b4

Lembar 3

Ny. FGS merasa tidak nyaman dengan keluhan yg dalaminya sejak 3 bulan ini. Ny. FGS menanyakan metode kontrasepsi yg aman untuk dirinya.

Kemudian dokter menganjurkan untuk melakukan kontrasepsi mantap mengingat usianya sudah termaksuk usia resiko tinggi dan anak Ny. FGS sudah 4 orang. Pada dasarnya Ny. FGS setuju dengan saran dokter, tetapi suami Ny. FGS tidak setuju degan alasan bertentangan dengan ajaran agama yg dianutnya.

Page 5: Pemicu II Kelompok b4

I. KLARIFIKASI ISTILAH

-KONTRASEPSI MANTAP : tubektomi (laki-laki) dan vasektomi (perempuan )

Page 6: Pemicu II Kelompok b4

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bercak-bercak kecoklatan dari vagina sejak 1 hari yg lalu. Padahal baru 2 minggu yg lalu selesai haid. Keluhan dialami sejak 2 bulan ini.

2. Sejak 2 bulan ini, menggunakan pil kontrasepsi3. Dokter menganjurkan NY. FGS untuk

melakukan kontrasepsi mantap, tetapi suami Ny. FGS tidak setuju karena bertentangan dengan ajaran agama yg dianutnya

Page 7: Pemicu II Kelompok b4

III. HIPOTESA

• Ny. FGS mengalami Perdarahan Uterus Abnormal

• Ny. FGS mengalami Perdarahan Uterus Disungsional

Page 8: Pemicu II Kelompok b4

IV. LEARNING ISSUE

1. Siklus menstruasi normal dan gangguannya2. Histologi perkembangan folikel ovarium dan

endometrium dan pengaruh hormonal.3. All about perdarahan uterus disfungsional.4. Jenis-jenis alat kontrasepsi 5. Pemeriksaan yang diperlukan pada

perdarahan uterus disfungsional.6. Etika dan moral terhadap penggunaan

kontrasepsi mantap.

Page 9: Pemicu II Kelompok b4

I. Siklus menstruasi normal dan gangguannya

Page 10: Pemicu II Kelompok b4
Page 11: Pemicu II Kelompok b4

GANGGUAN HAID

Hipermenorea atau Menoragia• Definisi

Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.

Hipomenorea• Definisi

Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.

• Sebab-sebabHipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.

Page 12: Pemicu II Kelompok b4

Kelainan Siklus

• Polimenorea atau Epimenoragia• Definisi

Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.

• Sebab-sebabPolimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadiumproliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya.

• TerapiStadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesteron.

• OligomenoreaAdalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.

• Sebab-sebabPerpanjangan stadium folikuller; perpanjangan stadium luteal; kedua stadium menjadi panjang; pengaruh psikis; pengaruh penyakit : TBC

• Terapi : Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila mendekati amenorea diusahakan dengan ovulasi.

Page 13: Pemicu II Kelompok b4

Amenorea• Definisi

Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.• Klasifikasi

A. Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.

B. Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.

• Sebab-sebabFisiologis; terjadi sebelum pubertas, dalam kehamilan, dalam masa laktasi maupun dalam masa menopause; gangguan pada aksis hipotalamus – hipofisis ovarium; kelainan kongenital; gangguan sistem hormonal; penyakit-penyakit lain; ketidakstabilan emosi; kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.

• TerapiTerapi pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Secara umum dapat diberikan hormon-hormon yang merangsang ovulasi, iradiasi dari ovarium dan pengembalian keadaan umum, menyeimbangkan antara kerja-rekreasi dan istirahat.

Page 14: Pemicu II Kelompok b4

Perdarahan di luar haid

Metroragia• Definisi

Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.• Klasifikasi

- Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.- Metroragia diluar kehamilan.

• Sebab-sebab• Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;

carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.

• Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser,

ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.

b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah danpenyakit akut ataupun kronis.

• Terapi : kuretase dan hormonal.

Page 15: Pemicu II Kelompok b4

Gangguan Lain Yang Ada Hubungan Dengan Haid

Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)• Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai

menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.

• Gejala klinik dari pre menstrual tension adalah gangguan emosional; gelisah, susah tidur; perut kembung, mual muntah; payudara tegang dan sakit; terkadang merasa tertekan

• TerapiOlahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin; konsultasi dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.

• Mastodinia atau MastalgiaDefinisiAdalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.

• Sebab-sebabDisebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.

Page 16: Pemicu II Kelompok b4

Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)DefinisiAdalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnyafolikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pecah.

Dismenorea • Definisi

Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.

• Klasifikasi Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah

nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alatkandungan. Sebab : psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Etiologi : nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang disertai denganmual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil. Terapi : psikoterapi, analgetika, hormonal.

Dismenorea Sekunder; terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri,endometriosis, retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium. Terapi : causal (mencari dan menghilangkan penyebabnya).

Page 17: Pemicu II Kelompok b4

2. Histologi perkembangan folikel ovarium dan endometrium dan pengaruh hormonal.

Page 18: Pemicu II Kelompok b4

Histologi Folikel pada OvariumPrimordial follicle

Primary unilaminar follicle

primary multilaminar follicle

Secondary follicle

Graafian follicle

Page 19: Pemicu II Kelompok b4
Page 20: Pemicu II Kelompok b4

Perkembangan endometrium

Terdiri dari 4 fase :1. Fase menstruasi

atau deskuamasi2. Fase post menstruasi

atau fase regenerasi3. Fase proliferasi

1. Proliferasi dini2. Proliferasi akhir

4. Fase sekresi

Page 21: Pemicu II Kelompok b4

3. All about perdarahan uterus disfungsional

Page 22: Pemicu II Kelompok b4

DEFENISI :

Merupakan perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya kelainan pada saluran reproduksi, penyakit klinis ataupun kehamilan

PUD(PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL)

Page 23: Pemicu II Kelompok b4

• PATOFISIOLOGI :SIKLUS

OVULASI NON OVULASI

Page 24: Pemicu II Kelompok b4

• MANISFESTASI KLINIK- Perdarahan akut dan abnormal- Perdarahan irreguler- Menoragia- Perdarahan karena efek samping penggunaan alat Kontrasepsi

Page 25: Pemicu II Kelompok b4

DIAGNOSA Anamnesis dan pemeriksaan

Kehamilan

Iatrogenik

Penyakit sistemik

Kelainan saluran reproduksi

YaTidak

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya

PUD

Tidak

Page 26: Pemicu II Kelompok b4

Manajemen PUD

a) Non hormonal - Asam Traneksamat Inhibitor kompetitif pada aktivasi plasminogen yang akan menjadi plasmin.Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen,fibrin, dan faktor pembekuan darah.Oleh karena itu asam traneksamatdapat membantu perdarahan berat.

- AINS Prostaglandin pada endometrium penderita ganngguan haid akan meningkat.AINS ditujukan untuk menekan pembentukan siklooksigenase prostaglandin pada endometrium.AINS dapat mengurangi jumlah darah haid hingga 20-50%.Efek samping bisa diare dan ulkus peptikum.

Page 27: Pemicu II Kelompok b4

b) Hormonal -Estrogen Sediaan ini digunakan pada kejadian perdarahan akut yang banyak. Sediaan yang digunakan adalah EEK ( estrogen ekuin konjugasi ) , dengan dosis 2,5 mg peroral 4x1 dalam waktu 48 jam . Mekanisme obat ini belum jelas,kemungkinan aktivitasnya tidak terkait langsung dengan endometrium.

-PKK Perdarahan haid berkurang pada penggunaan pil kontrasepsi kombinasi akibat endometrium yg atrofi.Efek samping dapat berupa perubahan mood,sakit kepala,retensi cairan dan mual.

-Androgen Danazol adalah suatu sintetik isoxazol yang memiliki efek adrogenik yang berfungsi untuk menekan produksi estradiol dari ovarium,serta memiliki efek langsung terhadap reseptor di endometrium dan luar endomrtrium.

Page 28: Pemicu II Kelompok b4

- GnRH agonis

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi konsentrasi reseptor GnRH pada hipofisis melalui mekanisme down regulation terhadap reseptor, yang akan mengakibatkan hambatan pada pelepasan hormon gonadotropin.Pemberian obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa keluhan-keluhan mirip awnita menopause ( misalnya hot flushes,keringat yang bertambah dan kekeringan vagina )

Page 29: Pemicu II Kelompok b4

4. Jenis-jenis alat kontrasepsi

Page 30: Pemicu II Kelompok b4

MEKANIS HORMONAL ALAMIAH1. Kondom

2. Diafrgma

3. IUD/spiral/AKDR

1. Kontrasepsi kombinasi

2. Kontrasepsi progestrone saja

1. Kalender2. TSB3. Methoda Mukus

Serviks4. Methode

Simptotermal5. MLA 6. Sengama Terputus7. Kontrasepsi

mantap : - Vasektomi - Tubektomi

Page 31: Pemicu II Kelompok b4

5.Pemeriksaan yang diperlukan pada Perdarahan Uterus disfungsional

Page 32: Pemicu II Kelompok b4

ANAMNESE

Page 33: Pemicu II Kelompok b4

PEMERIKSAAN FISIK

• PEMERIKSAAN FISIK PERTAMA PERTAMA KALI DILAKUKAN UNTUK MENILAI

STABILITAS KEADAAN HEODINAMIK, SELANJUTNYA DILAKUKAN PEMERIKSAAN

UNTUK MENILAI :

INDEKS MASSA TUBUH (IMT > 27 TERMASUK OBESITAS)

TANDA – TANDA HIPERANROGEN

PEMBESARAN KELENJAR TIROID DATAU MANIFESTASI HIPO/HIPERTIROID

GALAKTOREA (KELAINAN HIPERPROLAKTINEMIA)

GANGGUAN LAPANG PANDANG (KARENA ADENOMA HIPOFISIS)

FAKTOR RISIKO KEGANASAN ENDOMETRIUM (OBESITAS, NULLIGRAVIDA,

HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS, RIWAYAT KELUARGA, SOPK)

Page 34: Pemicu II Kelompok b4

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

• Pemeriksaan Genitalia Eksterna• Pemeriksaan dengan Spekulum• Pemeriksaan Bimanual• Pemeriksaan Rektovagina

Page 35: Pemicu II Kelompok b4

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 36: Pemicu II Kelompok b4

6.Etika dan moral terhadap penggunaan kontrasepsi mantap

Page 37: Pemicu II Kelompok b4

Pandangan Etika terhadap KB

Definisi ETIKA Adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan seseorang individu atau institusi dilihat dari mortalitasnya

Page 38: Pemicu II Kelompok b4

Prinsip otonomi •Menghargai hak azasi/otonomi seseorang dalam mengambil keputusan•Berperan penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan zat kimia/ obat yang memenuhi kaidah medis

Prinsip Beneficence •Berbuat baik dan jangan merugikan•Penerapan prinsip oleh profesional kesehatan / kedokteran memerlukan kompetensi etik yang memadai

Prinsip justice •Berkeadilan / sesuai dengan hukum yg mengatur masalah tersebut•Tidak hanya mempertimbangkan aspek etik dalam penggunaan obat saja, tetapi juga dari aspek keilmuan, legalisasi dan aturan aturan yang berlaku.

4 kaidah dasar Etika menurut Beauchamp and Childress (1994)

Page 39: Pemicu II Kelompok b4

PENGERTIAN

• PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG DIBERIKAN OLEH PASIEN ATAU KELUARGA TERDEKATNYA SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN SECARA LENGKAP MENGENAI TINDAKAN KEDOKTERAN YANG AKAN DILAKUKAN TERHADAP PASIEN TERSEBUT

• DALAM MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PASIEN /KELUARGANYA, KEHADIRAN SEORANG PERAWAT/ PARAMEDIK LAINNYA ADALAH PENTING

INFORMED CONSENT

INFORMED CONSENT

Page 40: Pemicu II Kelompok b4

TUJUAN

• MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PASIEN TERHADAP TINDAKAN DOKTER YANG SEBENARNYA TIDAK DIPERLUKAN DAN SECARA MEDIK TIDAK ADA DASAR PEMBENARANNYA YANG DILAKUKAN TANPA SEPENGETAHUAN PASIENNYA

• MEMBERI PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA DOKTER TERHADAP SUATU KEGAGALAN DAN BERSIFAT NEGATIF, KARENA PROSEDUR MEDIK MODERN BUKAN TANPA RESIKO, DAN PADA SETIAP TINDAKAN MEDIK ADA MELEKAT SUATU RESIKO

INFORMED CONSENT

Page 41: Pemicu II Kelompok b4

INFORMASI/KETERANGAN YANG WAJIB DIBERIKAN SEBELUM SUATU TINDAKAN KEDOKTERAN DI

LAKSANAKAN

1. DIAGNOSA YANG TELAH DI TEGAKKAN2. SIFAT DAN LUASNYA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN3. MANFAAT DAN URGENSINYA DILAKUKAN TINDAKAN

TERSEBUT4. RESIKO RESIKO DAN KOMPLIKASI YANG MUNGKIN

TERJADI DARIPADA TINDAKAN KEDOKTERAN TERSEBUT5. KONSEKWENSINYA BILA TIDAK DILAKUKAN TINDAKAN

TERSEBUT DAN ADAKAH ALTERNATIF CARA PENGOBATAN YANG LAIN

6. KADANGKALA BIAYA YANG MENYANGKUT TINDAKAN KEDOKTERAN TERSEBUT INFORMED CONSENT

Page 42: Pemicu II Kelompok b4

RESIKO RESIKO YANG HARUS DIINFORMASIKAN KEPADA PASIEN

• RESIKO YANG MELEKAT PADA TINDAKAN KEDOKTERAN TERSEBUT

• RESIKO YANG TIDAK BISA DIPERKIRAKAN SEBELUMNYA

INFORMED CONSENT

Page 43: Pemicu II Kelompok b4

PENGECUALIAN TERHADAP KEHARUSAN PEMBERIAN INFORMASI

• DALAM KEADAAN GAWAT DARURAT (EMERGENSI), DIMANA DOKTER HARUS SEGERA BERTINDAK MENYELAMATKAN JIWA

• KEADAAN EMOSI PASIEN YANG SANGAT LABIL SEHINGGA IA TIDAK BISA MENGHADAPI SITUASI DIRINYA

INFORMED CONSENT

Page 44: Pemicu II Kelompok b4

TINDAKAN MEDIS YANG DILAKUKAN TANPA IZIN PASIEN, DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI TINDAKAN MELAKUKAN PENGANIYAAN BERDASARKAN KUHP PASAL 351

MENURUT PASAL 5 PERMENKES NO 290 / MENKES / PER / III / 2008, PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN DAPAT DIBATALKAN ATAU DITARIK KEMBALI OLEH YANG MEMBERIKAN PERSETUJUAN, SEBELUM DIMULAINYA TINDAKAN (AYAT 1). PEMBATALAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN HARUS DILAKUKAN SECARA TERTULIS OLEH YANG MEMBERI PERSETUJUAN (AYAT 2)

INFORMED CONSENT

Page 45: Pemicu II Kelompok b4

SYARAT PESERTA KONTAP

• SUKARELA

• BAHAGIA

• KESEHATAN

INFORMED CONSENT

Page 46: Pemicu II Kelompok b4

SUKARELA

SETIAP CALON PESERTA KONTAP HARUS SECARA SUKARELA MENERIMA PELAYANAN KONTAP; ARTINYA SECARA SADAR DAN DENGAN KEMAUAN SENDIRI MEMILIH KONTAP SEBAGAI CARA KONTRASEPSI

INFORMED CONSENT

Page 47: Pemicu II Kelompok b4

BAHAGIASETIAP CALON PESERTA KONTAP HARUS MEMENUHI

SYARAT BAHAGIA1. CALON PESERTA TERSEBUT DALAM PERKAWINAN YANG

SAH DAN HARMONIS DAN TELAH DIANUGERAHI SEKURANG-KURANGNYA 2 ORANG ANAK YANG SEHAT ROHANI DAN JASMANI

2. BILA HANYA MEMPUNYAI 2 ORANG ANAK, MAKA ANAK YANG TERKECIL PALING SEDIKIT UMUR SEKITAR 2 TAHUN

3. UMUR ISTERI PALING MUDA SEKITAR 25 TAHUN

INFORMED CONSENT

Page 48: Pemicu II Kelompok b4

KESEHATAN

• SETIAP CALON PESERTA KONTAP HARUS MEMENUHI SYARAT KESEHATAN; ARTINYA TIDAK DITEMUKAN ADANYA HAMBATAN ATAAU KONTRAINDIKASI UNTUK MENJALANI KONTAP. OLEH KARENA ITU SETIAP CALON PESERTA HARUS DIPERIKSA TERLEBIH DAHULU KESEHATANNYA OLEH DOKTER, SEHINGGA DIKETAHUI APAKAH CUKUP SEHAT UNTUK DIKONTAP ATAU TIDAK.

• SELAIN ITU JUGA SETIAP CALON PESERTA KONTAP HARUS MENGIKUTI KONSELING (BIMBINGAN TAHAP MUKA) DAN MENANDATANGANI FORMULIR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK (INFORMED CONSENT)

INFORMED CONSENT

Page 49: Pemicu II Kelompok b4

IV. KESIMPULAN

• Ny. FGS mengalami perdarahan uterus disfungsional akibat menggunakan pil kontrasepsi.

Page 50: Pemicu II Kelompok b4

Terimakasih