kelompok 6b_laporan small project teknologi minyak cara kering

36
LAPORAN SMALL PROJECT “Teknologi Ekstraksi Minyak Kelapa Cara Kering” Oleh: KELOMPOK 6 1. Nirmala Yulisningati 121710101064 2. Minawati Nadhifah 121710101073 3. Abraham Andri P. 121710101058 4. Mohamad Faiz Azhar 121710101077 5. Rizaldi Adhisky 121710101087

Upload: lelyalfulaili

Post on 19-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kelompok 6b_laporan Small Project Teknologi Minyak Cara Kering.

TRANSCRIPT

LAPORAN SMALL PROJECTTeknologi Ekstraksi Minyak Kelapa Cara Kering

Oleh:KELOMPOK 61. Nirmala Yulisningati

121710101064 2. Minawati Nadhifah

121710101073 3. Abraham Andri P.

121710101058 4. Mohamad Faiz Azhar

121710101077 5. Rizaldi Adhisky

121710101087

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013RINGKASANLaporan small project Teknologi Ekstraksi Minyak Kelapa Cara Kering dibimbing oleh Dr. Yuli Witono, S.TP., MP.Small project bertujuan untuk mempelajari bagaimana mengekstraksi minyak kelapa dengan cara kering dan mengetahui perbedaan ekstraksi minyak kelapa dari kopra serta ekstraksi minyak kelapa tanpa dijadikan kopra berdasarkan parameter ukur (aroma, viskositas, warna, dan rendemen). Small Project ekstraksi minyak cara kering dilaksanakan di Laboratorium Rekaya Proses Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember pada tanggal 2 hingga 30 Mei 2013.

Small project ini diawali dengan persiapan daging kelapa yaitu kopra dan daging kelapa segar. Kemudian keduanya diparut dan ditimbang masing-masing dengan berat yang sama yakni sebanyak 700 gram. Proses selanjutnya yaitu penyangraian, pada kelapa yang dijadikan kopra dibutuhkan waktu penyangraian selama 10 menit sedangkan kelapa yang tidak dijadikan kopra dibutuhkan waktu penyangraian selama 45 menit. Setelah disangrai dilakukan pengepresan menggunakan pompa hidrolik yang dilanjutkan dengan pengukuran volume da rendemen minyak yang dihasilkan. Ekstrasi minyak kelapa cara kering dilakukan dua kali dikarenakan adanya over roasting pada penguapan minyak dari kelapa segar, sehingga diadakan percobaan ulang. Hasil akhir ekstrasi menunjukkan bahwa rendemen minyak yang dihasilkan oleh kelapa yang sudah dijadikan kopra paling besar (45%) dibandingkan dengan kelapa segar (17,85%).Kata kunci : Minyak, kopra, kelapa segar,

Pres, ekstraksi.DAFTAR ISIHalaman

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xii

PENDAHULUAN................................................................................................. 11.1 Latar belakang................................................................................... 1

1.2 Permasalahan.................................................................................... 11.3 Tujuan................................................................................................ 21.4 Luaran................................................................................................ 2

1.5 Manfaat.............................................................................................. 2TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 32.1 Kelapa................................................................................................ 32.2 Kopra................................................................................................. 42.3 Minyak Kelapa................................................................................... 42.4 Komposisi Minyak Kelapa................................................................. 62.5 Ekstraksi Minyak Cara Kering............................................................ 62.6 Standar Mutu Minyak Kelapa............................................................. 8METODOLOGI.................................................................................................... 103.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................... 103.2 Alat dan Bahan.................................................................................. 103.3 Rancangan Kerja............................................................................... 103.4 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan....................................................... 12HASIL DAN PEMBAHASAN.. 14

4.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Perhitungan........................................ 14

4.2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan...................................................14

4.3 Analisa Data...................................................................................... 14KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 16DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17

LAMPIRAN......................................................................................................... 18 DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tanaman Kelapa............................................................................................ 32. MInyak Kelapa................................................................................................ 5DAFTAR TABEL

Halaman1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kelapa................................................................. 32. Spesifikasi Persyaratan Mutu Kopra............................................................... 43. Komposisi Kandungan Gizi pada Minyak Kelapa per 100 gram... 64. Standar Mutu Minyak Goreng Kelapa............................................................. 85. Syarat Mutu Minyak Goreng Kelapa untuk Setiap Kelas Mutu (Grade).. 9

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Susunan Personalia...................................................................................... 182. Tugas Masing-masing Anggota.................................................................... 183. Anggaran Dana Small Project....................................................................... 194. Foto Pembuatan Teknologi Ekstraksi Minyak Kelapa Cara Kering

a) Pemarutan Kopra............................................................................ 19

b) Penimbangan Kelapa......................................................................... 19

c) Penimbangan Kopra........................................................................... 20

d) Proses Penyangraian......................................................................... 20

e) Hasil Penyangraian............................................................................ 20

f) Proses Pengepresan........................................................................... 20

g) Pengeluaran Minyak dari Alat Pres.................................................... 21

h) Hasil Ekstraksi Awal Minyak dari Kelapa Segar................................. 21

i) MInyak Kelapa dan Minyak Kopra Over Roasting............................... 21j) Hasil Ekstraksi Minyak dari Kopra....................................................... 22

k) Hasil Ekstraksi Minyak dari Kelapa Segar (Uji Ulang) ....................... 22

l) Pengukuran Volume Minyak................................................................ 22

m) Anggota Kelompok 6........................................................................ 22

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Selama ribuan tahun minyak kelapa digunakan sebagai minyak pangan oleh masyarakat di daerah tropis. Minyak kelapa digunakan sebagai minyak goreng, bahan margarin dan mentega putih, komponen dalam pembuatan sabun serta formulasi kosmetika (Fife, 2006). Selain digunakan untuk menggoreng, pada masyarakat pedesaan minyak kelapa juga digunakan sebagai minyak pijat, kerik, dan untuk minyak cem-ceman (Sutarmi dan Rozaline,2006). Dalam bidang farmasi, minyak kelapa dewasa ini mulai meningkat penggunaannya, terutama dengan semakin banyaknya produk minyak telon yang salah satu komponennya adalah minyak kelapa, juga dengan diketahuinya beberapa khasiat minyak kelapa terhadap kesehatan.

Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63%-72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam lemak tak jenuh. Selain itu minyak kelapa yang belum dimurnikan juga mengandung sejumlah kecil komponen bukan lemak seperti fosfatida, gum, sterol (0,06-0,08%), tokoferol (0,003%), dan asam lemak bebas (< 5%) dan sedikit protein dan karoten. Sterol berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak dan tokoferol sebagai antioksidan (Ketaren, 1986).

Metode pengolahan minyak kelapa ada beberapa, diantaranya pengolahan cara kering dan pengolahan cara basah. Pada pengerjaan Small Project kelompok kami menggunakan pengolahan minyak kelapa cara kering. Pada umumnya pengolahan minyak kelapa cara kering terlebih dahulu daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra, tetapi pada Small Project ini, kami menggunakan dua perlakuan berbeda, yakni daging kelapa ada yang dijadikan kopra dan ada yang tidak. 1.2 Permasalahan

Bagaimana cara mengekstraksi minyak kelapa cara kering ? Bagaimana rendemen yang diperoleh apabila ekstraksi minyak kelapa dilakukan tanpa dijadikan kopra terlebih dahulu?1.3 Tujuan Mempelajari bagaimana mengekstraksi minyak kelapa dengan cara kering. Mengetahui perbedaan ekstraksi minyak kelapa dari kopra dan ekstraksi minyak kelapa tanpa dijadikan kopra berdasarkan parameter ukur (aroma, viskositas, warna, dan rendemen). 1.4 Luaran Penggunaan metode ekstraksi minyak dari kopra cara kering diharapkan dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang baik dan dapat diterima oleh konsumen.1.5 Manfaat

a. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana mengekstraksi minyak kelapa cara kering

b. Melatih kreatifitas dan menumbuhkan inovasi mahasiswa

c. Menambah pengalaman bagi mahasiswaII. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia. Berikut dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 1 mengenai klasifikasi ilmiah tanaman kelapa.Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kelapa

Gambar 1. Tanaman KelapaKerajaan:Plantae

(tidak termasuk)Monocots

(tidak termasuk)Commelinids

Ordo:Arecales

Famili:Arecaceae

Upafamili:Arecoideae

Bangsa:Cocoeae

Genus:Cocos

Spesies:C. nucifera

Nama binomial Cocos nucifera Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bsertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk (Thieme, 1968). Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah disebut kentos (Thieme, 1968).2.2 Kopra

Kopra merupakan salah satu hasil olahan daging buah kelapa yang banyak diusahakan oleh masyarakat karena prosesnya sangat sederhana. Biaya produksinya relative rendah jika dibanding pengolahan daging kelapa menjadi produk santan kering atau minyak goreng (Amin, 2009).

Kopra dihasilkan dari daging buah kelapa yang dikeringkan dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering buatan dengan cara pengasapan atau pemanasan secara tidak langsung. Pengasapan langsung akan menghasilkan kopra dengan mutu yang kalah baik jika dibanding kopra hasil pemanasan tidak langsung karena asap panas tidak bersinggungan langsung dengan komoditas. Salah satu persyaratan yang diminta dalam perdagangan kopra adalah kadar asam lemak bebas (FFA) maksimum 4% (Amin, 2009).

Tabel 2. Spesifikasi Persyaratan Mutu KopraNo.

Jenis Uji

Satuan

Persyaratan Mutu

ABC

III

1Kadar Air (b/b) Maks%55812

2Kadar Minyak (b/b) Min%65605550

3Kadar Asam Lemak Bebas dalam minyak (asam larut) (b/b) Maks%2234

4Benda asing (b/b) Maks%0111

5Bagian berkapang (b/b) Maks%2233

Sumber: Standart Nasional Indonesia (SNI) Kopra2.3 Minyak KelapaMinyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam lemak jenuh. Selain itu minyak kelapa yang belum dimurnikan juga mengandung sejumlah kecil komponen bukan lemak seperti fosfatida, gum,sterol (0,06-0,08%), tokoferol (0,003%), dan asam lemak bebas (< 5%) dan sedikit protein dan karoten. Sterol berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak dan tokoferol sebagai antioksidan (Ketaren, 1986). Setiap minyak nabati memiliki sifat dan ciri tersendiri yang sangat ditentukan oleh struktur asam lemak pada rangkaian trigliseridanya. Minyak kelapa kaya akan asam lemak berantai sedang (C8 C14), khususnya asam laurat dan asam meristat (MAPI, 2006).

Gambar 2. Minyak KelapaAdanya asam lemak rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi membuat minyak kelapa mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap beberapa senyawaan yang berbahaya di dalam tubuh manusia. Sifat inilah yang didayagunakan pada pembuatan minyak kelapa murni (VCO, virgin coconut oil). Minyak kelapa dapat digunakan untuk menggoreng karena struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil. Selain itu pada minyak kelapa terdapat asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam lemak tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat (Salunkhe et. al., 1992). Beberapa minyak yang dipakai untuk menggoreng selain minyak kelapa sawit adalah minyak palm kernel, palm olein, palm stearin, dan Tallow. Selain itu terdapat juga minyak lain seperti minyak biji anggur, bunga matahari, kedelai, dan zaitun. Minyak-minyak ini kurang cocok apabila digunakan untuk menggoreng namun minyak-minyak ini memiliki kandungan asam lemak yang tinggi dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan pada salad dan makanan lainnya. (Tomskaya, 2008).2.4 Komposisi Minyak Kelapa

Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram dan daging kelapa muda mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram (Ketaren, 2005).Tabel 3. Komposisi Kandungan Gizi pada Minyak Kelapa per 100 grKandungan GiziJumlah

Energi870 kkal

Protein1 gr

Lemak98 gr

Karbohidrat0 gr

Kalsium3 mg

Fosfor0 mg

Zat Besi0 mg

Vitamin A0 IU

Vitamin B10 mg

Vitamin C0 mg

Sumber Informasi Gizi: Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.2.5 Ekstraksi Minyak Cara Kering1) Cara Pres

Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin.

Uraian ringkas cara pres ini adalah sebagai berikut:

a. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar. b. Serbuk kopra dipanaskan (disangrai) dengan suhu 70-80oC selama 5-10 menit, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya. c. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.d. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut: Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan as Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif dan atau bentonit agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening. Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki. e. Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.

2) Cara Ekstraksi Pelarut

Cara ini menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal. Uraian ringkas cara ekstraksi pelarut ini adalah sebagai berikut:a. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk. b. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula. c. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap, sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses ini berlangsung terus menerus sampai 3 jam. d. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.e. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan penghilangan bau.2.6 Standar Mutu Minyak KelapaBerdasarkan rumusan yang ada dari BSN (Badan Standarisasi Nasional) tentang minyak goreng tentang SNI Standar Nasional Indonesia yaitu SNI 01-3741-2002, SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-3741-1995, menetapkan bahwa stadar mutu minyak goreng kelapa antara lain :Tabel 4. Standar Mutu Minyak Goreng Kelapa.NoKriteria ujiSatuanPersyaratan

Mutu IMutu II

1Keadaan

1.1BauNormalNormal

1.2RasaNormalNormal

1.3WarnaPutih, kuning pucat sampai kuning

2Kadar Air% b/bmaks 0,1maks 0,3

3Bilangan asammg KOH/grmaks0,6maks 2

4Asam linoleat (C18:3) dalam komposisi asam lemak minyak%maks 2maks 2

5Cemaran logam

5.1Timbal (pb)mg/kgmaks 0,1maks 0,1

5.2Timah (Sn)mg/kgmaks 40,0*/250maks 40,0*/250

5.3Raksa (Hg)mg/kgmaks 0,05maks 0,05

5.4Tembaga (Cu)mg/kgmaks 0,1maks 0,1

6Cemaran Arsen (As)mg/kgmaks 0,1maks 0,1

7Minyak Pelikan**NegativeNegative

Catatan * Dalam kemasan kaleng

Catatan ** Minyak pelikan adalah minyak yang tidak dapat disabunkan

Minyak kelapa yang diproduksi sebuah pabrik minyak kelapa, digolongkan berdasarkan gradenya, yang terbagi dari mutu yang paling baik yaitu grade I sampai grade V yang paling rendah mutunya, Syarat Mutu dari setiap kelas mutu (grade) tersebut di atas disajikan pada Tabel 5 berikut ini.Tabel 5. Syarat mutu minyak goreng kelapa untuk setiap kelas mutu (Grade). III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Small Project ekstraksi minyak cara kering dilaksanakan di Laboratorium Rekaya Proses Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember pada tanggal 2 hingga 30 Mei 2013.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

- Parutan

- Spatula

- Tabung gas

- Pisau

- Alat Pres

- Alat filter

- Wajan

- Hot plate

-Kain saring3.2.2 Bahan

- Kelapa 3.3 Rancangan Kerja

Hari dan tanggalKegiatanKeterangan

2 6 Mei 2013Penyusunan Proposal-

7 8 Mei 2013Pengajuan Proposal-

9 Mei 2013Pembelian Bahan BakuPasar

x10 14 Mei 2013Pembuatan ProdukTempat : Lab. Rekayasa Proses Hasil Pertanian

14 Mei 2013Pengamatan Produk-

15- 21 Mei 2013Penyusunan Laporan dan Konsultasi laporan ke asisten untuk di revisi-

21 25 Mei 2013Revisi Laporan-

26 28 mei 2013Akhir penyelesaian laporan dan pembuatan bahan presentasi-

30 Mei 2013Presentasi Laporan-

3.4 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

3.4.1 Diagram Alir Cara Pres

3.4.2 Prosedur Pengamatan Parameter Pengambilan sample setelah pengemasan

Pengamatan terhadap beberapa parameter, yaitu: Warna: (+) semakin jernih

Aroma: (+) semakin tercium aroma kelapaIV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Perhitungan

4.1.1. Hasil Pengamatan

NoParameter ukurMinyak

KopraSantanDaging kelapa

1Warna++++++++++

2Aroma++++++++++

Parameter ukur : Warna

: (+) semakin jernih

Aroma

: (+) semakin tercium aroma kelapa4.1.2. Hasil Perhitungan

BahanBeratVolumeRendemen

AwalSetelah DipressSeteah PenguapanMinyakSetelah Penguapan

Kopra700 g290,44 g-315 ml315 ml41,49%

Santan700 g292,84 g123,981 g305 ml140 ml17,71%

Kelapa700 g113,09 g-125 ml125 ml16,15%

4.2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan

Pertama-tama kami menyiapkan daging kelapa yaitu kopra dan daging kelapa segar. Kemudian keduanya diparut dan ditimbang masing-masing sebanyak 700 gram. Proses selanjutnya yaitu penyangraian hingga warna kelapa berubah kecoklatan, pada kelapa yang dijadikan kopra dibutuhkan waktu penyangraian selama 10 menit sedangkankelapa yang tidak dijadikan kopra dibutuhkan waktu penyangraian selama 45 menit. Tujuan dari penyangraian adalah mengurangi kandungan air pada parutan kelapa. Setelah disangrai dilakukan pengepresan menggunakan pompa hidrolik. Minyak yang dihasilkan dimasukan ke dalam beaker glass untuk diamati warna, aroma dan ditimbang beratnya. Dari beaker glass dituangkan ke dalam gelas ukur untuk mengukur volume dan yang terakhir dihitung rendemennya, sehingga kami mengetahui mana yang menghasilkan rendemen paling banyak.

4.3 Analisa Data

Pada pengamatann small project ini kami menggukanan 3 parameter ukur, yaitu warna, aroma dan rendemen. Pertama-tama warna, didapat bahwa warna minyak kelapa yang berasal dari daging kopra lebih jernih dibanding yang dari daging kelapa segar. Tetapi pada umumnya minyak dari daging kelapa segar warnanya cenderung cerah daripada minyak dari kopra. Hal inii disebabkan karena proses pemasakan yang terlalu lama atau apinya terlalu besar sehingga minyak kami menjadi gosong (over roasting). Kemudian untuk aroma minyak kelapa yang berasal dari daging kelapa segar tidak tercium aroma kelapa sama sekali, yang tercium adalah aroma minyak yang gosong (terlalu lama dipanaskan). Parameter terakhir yaitu rendemen, untuk minyak kelapa yang berasal dari kopra yaitu 41,49%,sedangkan pada minyak kelapa yang berasal dari daging kelapa segar yaitu 17,71%. Prosentase rendeman minyak kelapa dari daging kelapa yang kecil salah satunya disebabkan oleh kurang maksimalnya pengepresan. Setelah kami kaji ulang ternyata ada kesalahan pada proses ekstraksi minyak kelapa cara kering yang kami lakukan, yaitu terletak pada proses penguapan dan lama penyangraian daging kelapa segar. Pada literature proses penguapan dipergunakan hanya untuk ekstraksi minyak cara basah, sedangkan kesalahan pada penyangraian terletak pada waktu yang digunakan. Kemudian kami melakukan percobaan ulang dan memperoleh hasil yang lebih baik. Dari percobaan ulang kami memperoleh minyak dari daging kelapa segar dengan warna yang jernih, aroma kelapanya kuat, tetapi prosentase rendemennya paling kecil jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain yaitu 16,15%. Hal ini sesuai dengan literature, bahwa kelapa yang dijadikan kopra terlebih dahulu lebih banyak menghasilkan minyak daripada yang berasal dari kelapa segar. Hal ini terlihat dari rendemennya. Rendemen terbesar dihasilkan minyak kelapa dari kopra, dan untuk warna yang paling jernih dihasilkan minyak kelapa dari daging kelapa segar pada percobaan ulangan.V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Berdasarkan small project yang kami kerjakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya.2. Kopra adalah daging kelapa segar yang dikeringkan sesuai waktu yang diinginkan.3. Rendemen paling banyak dihasilkan minyak kelapa yang berasal dari kopra yaitu 41,49%.4. Warna yang paling jernih dihasilkan minyak kelapa yang berasal dari daging kelapa segar. 5. Lama penyangraian berpengaruh terhadap parameter minyak kelapa yang dihasilkan. 5.2 Saran

Sebaiknya dalam penyangraian kelapa diperhatikan kondisi dan lama penyangraian yang sesuai yakni dilakukan hingga warna kelapa berubah menjadi kecoklatan agar minyak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.DAFTAR PUSTAKA

Amin, Sarmidi. 2009. Cocopreneurship. Aneka Peluang Bisnis dari Kelapa. Lily Publisher. Yogyakarta.Basdabella, S. 2001. Pengembangan Sistem Agroindustri Kelapa sawit dengan Pola Perusahaan Agroindustri Rakyat. Disertasi Doktor. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Hlm.53.

Fife, B. 2006. Virgin Coconut Oil Natures Miracle Medicine. Piccadilly Books Ltd. Colorado Springs, USA.

Ketaren, S., 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta

Ketaren,S. 2005. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.Salunkhe, J.K, R.N. Chavan, S. Adsule, dah Khamdam. 1992. World Oil Seeds: Chemistry, Technology, and Utilization. New York: AVI book publ. By van nostrans.

Sutarmi dan H. Rozaline. 2006. Taklukkan Penyakit Dengan VCO. Penebar Swadaya, Jakarta.Tomskaya LA, Makarova NP, Ryabov VD. 2008. Determination of the hydrocarbon composition of crude oils. Chem Tech Fuel Oil 44:280-283.

Thieme, J.G. 1968. Coconut Oil Processing FAO Agriculture Development. Roma.

Tim sekretariat MAPI, 2006 ,Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa.

LAMPIRAN1. Susunan Personalia Ketua

: Nirmala Yulisningati

Sekretaris: Abraham Andri P.

Bendahara: Rizaldi Adhisky

Anggota: 1. Minawati Nadhifah

2. Muhamad Faiz Azhar

2. Tugas Masing-masing Anggota Kelompok

I. PENDAHULUAN (Nirmala dan Abraham)- Latar Belakang

- Permasalahan

- Tujuan

- Luaran

- Manfaat

II. TINJAUAN PUSTAKA (Rizaldy dan Faiz)- Kelapa

- Minyak Kelapa

- Komposisi minyak kelapa

- Ekstraksi minyak cara kering

- Standar mutu minyak kelapa

III. METODOLOGI (Minawati, Nirmala, Abraham)- Tempat dan waktu pelaksanaan

- Alat dan Bahan

- Rancangan kerja

s- Prosedur pelaksanaan ksegiatan

- Prosedur pengamatan parameter3. Anggaran Dana Small Project

No BahanHargaJumlahTotal

1Kelapa @ Rp.5.000,0012Rp.60.000,00

2Kain [email protected],00/meter 1Rp.9.000,00

3Selep Kelapa@500/biji5Rp.2.500,00

4Transportasi @ Rp.5.000,0010Rp.10.000,00

Total Rp.81.500,00

4. Foto Pembuatan Teknologi Ekstraksi Minyak Kelapa Cara Kering

a) Pemarutan Kopra

b) Penimbangan Kelapa

c) Penimbangan Kopra

d) Proses Penyangraiane) Hasil Penyangraian

f) Proses Pengepresan

g) Pengeluaran Minyak dari Alat Presh) Hasil Ekstraksi Awal Minyak dari

Kelapa Segar

i) Minyak Kopra dan Minyak Kelapa Over Roasting

j) Hasil Ekstraksi Minyak dari Koprak) Hasil Ekstraksi Minyak dari Kelapa Segar (Uji Ulang) l) Pengukuran Volume Minyak

m) Anggota Kelompok 6 Perfect Team

di Lab. Rekaya Proses Hasil Pertanian

Dimasukan ke dalam gelas ukur

Minyak

Daging Kelapa

Disangrai

Diparut

Parutan Kopra 700 g

Parutan Daging Kelapa 700 g

Dihitung rendemennya

Diamati warna, aroma dan dihitung beratnya

Dipres

Dimasukan ke dalam beaker glass

Kopra