kelompok 4_cognitive therapy (aaron beck)

47
Cognitive Therapy

Upload: devristy

Post on 22-Jul-2015

329 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Cognitive TherapyOleh: Agustin_Ari_Theresia

Basic ConceptTheory

Strategies

Technique

TheoryPengolahan informasi krusial untuk kelangsungan hidup organisme

Sistem bertahan hidup cognitive, behavioral, affective, motivational SKEMA Cognitive vulnerabilities sikap-sikap spesific tertentu atau kepercayaan inti yang mempengaruhi seseorang dibawah pengaruh situasi kehidupan tertentu untuk menginterpretasikan pengalaman mereka dalam cara yang bias

StrategiesCollaborative Empiricism Pasien adalah practical scientist

Guided DiscoverSocratic Dialouge

Benang merah dari kesalahan persepsi dan kepercayaan pasien

Pertanyaan untuk mengungkap pandangan pasien dan memeriksa kemampuan adaptif dan maladaptifnya

Strategies (pendekatan)

Deactivating

Constructing

Modifying

Techniques

Diarahkan pada mengkoreksi eror dan bias dalam memproses informasi dan pada memodifikasi inti kepercayaan yang mendukung kesalahan konklusi Fokus identifikasi dan menguji kepercayaan pasien, eksplorasi asal-usul dan landasan pasien, mengkoreksi jika mereka gagal secara empiris atau logika, atau problem solving.

Other system

Cognitive Therapy juga menggunakan teknik behavioral seperti, skill training, role playing, behavioral rehearsal, dan exposure therapy Prosedur dalam cognitive therapy mirip psychoanalytic method, keduanya mengasumsikan bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak segera disadari

Cognitive Therapy-Psychoanalytic TherapyCognitive therapy Fokus menghubungkan antara gejala-gejala, keyakinan sadar, dan pengalaman sekarangTerstruktur dan jangka pendek, antara 12-16 minggu Terapis aktif Mencoba untuk menggeser pengolahan informasi yang bias melalui penerapan logika untuk ide disfungsional dan penggunaan eksperimen perilaku untuk menguji disfungsional keyakinan.

Psychoanalytic therapy berorientasi kearah memori masa kecil yang direpres dan konstruksi motivasional, seperti kebutuhan libido dan seksualias anakTidak terstruktur dan jangka panjang Terapis pasif Mengandalkan asosiasi bebas dan interpretasi mendalam untuk menembus residu kesadaran yang dikemas dari konflik masa kecil yang belum terselesaikan

Cognitive Therapy-REBTPersamaan: menekankan terutama pada pentingnya kognisi pada disfungsi psikologis, keduanya menyandang tugas sebagai terapi perubahan asumsi maladaptif sikap terapis aktif dan memberi arahan.

Cognitive Therapy-REBT (perbedaan)Cognitive Therapy Menggunakan model pengolahan informasi, memodifikasi perubahan kognitif dengan mengatasi seleksi bias dari informasi dan interpretasi yang terdistorsi REBT Individu yang tertekan memiliki keyakinan irasional yang berkontribusi pada pemikiran irasional, dan bahwa ketika dimodifikasi menggunakan konfrontasi, akan menghilang dan gangguan akan terhapuskan

Terapis menggunakan model induktifMenggunakan kata dysfunctional

Terapis menggunakan model deduktifMenggunakan kata irrational

Masing-masing gangguan memiliki cognitive specificityMenekankan pada dampak dari defisit kognitif pada psikopatologi

Focus pada musts, shoulds dan keharusan lain yang mendasari gangguanMelihat keyakinan pasien sebagai filosofi yang tidak selaras dengan realitas

Cognitive Therapy-Behavior Therapy

Dalam behavior therapy ada beberapa pendekatan yang bervariasi dalam penekanan mereka pada proses kognitif Proses mediasi kognitif diberikan peningkatan perhatian sampai tiba pada berbagai pendekatan kognitif-perilaku perbedaannya menjadi tidak jelas

Cognitive Therapy-Behavior TherapyPersamaan empiris, berpusat pada yang terjadi sekarang, berorientasi pada masalah, identifikasi eksplisit masalah dan situasi terjadinya, serta konsekuensinya Cognitive therapy dapat dimodifikasi melalui eksperimen perilaku yang mendorong pembelajaran baru

Cognitive Therapy-Behavior TherapyPerbedaan Cognitive therapy menggunakan jenis yang sama dari analisis fungsional pada pengalaman internal Cognitive therapy melihat individu sebagai partisipan aktif di lingkungan mereka, menilai dan mengevaluasi stimulus, menginterpretasikan peristiwa dan sensasi, dan menilai respon mereka sendiri

HistoryThe phenomenological approach to psychology Structural theory and depth psychology Cognitive psychology

Beginnings1960-an Penelitian Aaron Beck tentang depresi

1962 Albert Ellis mendorong pengembangan Cognitive Therapy

1974 Mahoney-Cognitive Control of Behavior

1977 Bandura-reinforcement, self and outcomes efficacies, interaction person-environment, modeling, vicarious learning

1977 Meichenbaum-combination cognitive modification and skill training

Research: Cognitive Model and Outcome Studies

Haaga, Dyck, &Ernst (1990) : model kognitif dari depresi (unipolar and bipolar, reactive and endogeneous) Hollon, Kendal, & Lumry (1986) : the cognitive triad, negatively biased cognitive processing of stimuli, and identifiable dysfunctional belief ditemukan pada depresi Clark, Beck, Alford (1999) : the efficacy of cognitive therapy for depression Beck (2008) : the evolution of the cognitive model of depression

ContdThe efficacy of cognitive therapy in treatment of: Panic disorder Social phobia Generalized anxiety disorder Substance abuse Eating disorder Marital problems OCD PTSD Schizophrenia

Suicide Research

Beck, mengembangkan kunci konsep teoritis tentang bunuh diri dan pencegahannya. Hopelessness telah dikonfirmasi sebagai prediktor dari bunuh diri. Cognitive therapy mengurangi tingkat percobaan bunuh diri lebih dari 50% dalam periode 18 bulan

Psychotherapy Integration

Schema therapy (Jeffrey Young) memodifikasi kepercayaan inti yang maladaptif yang berkembang di awal kehidupan dan yang dapat mendasari depresi kronis dan kecemasan Mindfulness-based cognitive therapy menggunakan strategi penerimaan dan meditasi untuk meningkatkan ketahanan dan mencegah kambuhnya episode depresi

Assesment ScalesSkala penilaian Beck Beck Depression Inventory Scale for Suicide Ideation Suicide Intent Scale Beck Hopelessness Scale Beck Anxiety Inventory Beck Self-Concept Test Dysfunctional Attitude Scale Sociotropy-Autonomy Scale Beck Youth Inventories Personality Beliefs Questionnaire Clark-Beck Obsessive-Compulsive Inventory

Training

The Centre of Cognitive Therapy outpatients service and research institute The Academy of Cognitive Therapy identify and certify clinicians skill The Association for Behavioral and Cognitive Therapies (ABCT)

Theory of Personality

Menekankan pada peran pemrosesan informasi pada respon dan adaptasi manusia Memandang bahwa kognisi sebagai penentu sebagian besar perilaku dan emosi Personality adalah bentuk dari interaksi antara sifat bawaan dan lingkungan (Beck, Freeman, & Davis, 2003) Tekanan psikologi sebagai konsekuensi dari beberapa faktor

Cognitive Vulnerability

Kerentanan seseorang muncul berkaitan dengan struktur kepribadian Kepribadian terbentuk dari temperamen dan skema kognitif Skema kognitif adalah struktur yang terdiri dari kepercayaan fundamental seseorang dan asumsi-asumsi Skema kognitif bisa adaptif atau disfungsional

Dimension of Personality

Dua dimensi utama kepribadian yang relevan dengan depresi dan kemungkinan gejala lainnya ketergantungan sosial dan otonomi (Beck, Epstein, Harrison, 1983) Jadi, cognitive therapy melihat kepribadian sebagai refleksi dari organisasi dan struktur kognitif seseorang, keduanya dipengaruhi secara biologis dan sosial.

Variety of ConceptTerapi kognitif menitikberatkan individual learning history bagaimana individu memberi makna dan menginterpretasi kejadian berdasarkan idiographic nature karena sebuah kejadian yang sama akan memiliki makna yang berbeda bagi masing-masing individu. Theory of Causality (Teori Penyebab) Distorsi Kognitif Bias Sitematik pada gangguan psikologis

Theory of Causality (Teori Penyebab)Penyebab tekanan psikologis bisa lebih dari satu faktor misalnya biologis, perkembangan, serta lingkungan yang saling berinteraksi. Faktor hereditas Penyakit yang menyebabkan sistem syaraf abnormal secara permanen Kepribadian inadekuat: trauma yang mengarah pada kerentanan, gagal untuk melakukan coping dan pola kognitif yang membangun.Back

Distorsi KognitifPemberian alasan yang salah secara sistematik sebagai bukti yang terjadinya tekanan psikologis. Arbitrary Inference Selective abstraction Overgeneralization Magnification and minimization Personalization Dichotomous thinking Back

Bias Sistematik pada gangguan psikologisModel Kognitif pada Depresi Model Kognitif dari gangguan Kecemasan Mania Panic Disorder AgoraphobiaNext

Phobia Paranoid States Obsesif dan kompulsif Bunuh Diri Anorexia Nervosa Schizophrenia

PSIKOTERAPITeori Psikoterapi Proses Psikoterapi Mekanisme Psikoterapi

Teori PsikoterapiTujuan: memperbaiki kesalahan memproses informasi, membantu pasien memodifikasi asumsi yang dulunya mempengaruhi emosi dan perilaku maladaptif. Perubahan kognitif : voluntary thoughts, automatic thoughts, underlying assumptions, dan core belief. Hubungan Terapeutik: Kolaboratif, warmth, accurate emphaty, genuine Definition : Collaborative Empiricism, Socratic Dialogue, dan Guided Discovery.

Proses Dalam PsikoterapiInitial Sessions Tujuan: untuk mengawali hubungan dengan pasien, untuk menstimulasi informasi yang penting, dan untuk mendapatkan kesadaran akan gejala. Middle and Latter Sessins Proses terapi kognitif berfokus pada masalah kompleks yang terkait dengan berbagai pikiran disfungsional yang dialami, hubungan antara pikiran, emosi, dan perilaku yang menunjukkan adanya automatic thoughts. Frekuensi terapi semakin menurun seiring pasien menjadi lebih self sufficient . Ending Treatment Adanya Termination yang didukung dengan booster sessions. Back

Mekanisme Psikoterapi KognitifMekanisme perubahan yang sukses, karena adanya: Framework yang komprehensif Keterlibatan emosi pasien dalam situasi masalah Testing realistis dalam situasi Perubahan dapat terjadi hanya jika pasien mengalami situasi problematik sebagai bahaya yang nyata (Making the Unconscious Conscious). next

Definition (Tiga konsep dasar dari terapi kognitif)Collaborative Empiricism Hubungan terapeutik adalah kolaboratif , pasien dan terapis yang saling mengambil peran aktif yang dibutuhkan. Socratic Dialogue Tujuan : mengklarifikasi masalah; mengidentifikasi pikiran, images, asumsi-asumsi; menguji arti sebuah kejadian; mengumpulkan konsekuensi dari pengelolaan pikiran dan perilaku yang maladaptif. Guided Discovery Pembimbingan: menjelaskan masalah perilaku dan kesalahan logika, dengan cara mendesain pengalaman baru (eksperimen perilaku) yang akan mengarahkan pada penguasaan perspektif dan keterampilan baru. Back

APPLICATIONS : WHO CAN WE HELP?

Terapi kognitif adalah pendekatan yang berpusat pada keadaan di sini dan sekarang, terstruktur, aktif, kognitif, orientasi masalah yang dapat digambarkan dan distorsi kognitif yang jelas. Masalah klinis dan nonklinis Untuk individu, pasangan, keluarga dan kelompok Dapat diterapkan sendiri atau di kombinasi dengan farmakoterapi. Depresi unipolar

Efektif digunakan pada klien yang mampu melihat realitas secara baik jadi tidak ada halusinasi atau delusi, memiliki konsentrasi yang baik dan fungsi memori yang memadai. Tidak dianjurkan digunakan pada gangguan afektif atau depresi psikotik dan skizofrenia. Terapi kognitif bermanfaat selama klien masih mampu mengenali hubungan antar pikiran, perasaan dan perilaku serta berkeinginan untuk menolong diri sendiri.

TREATMENT

Memantau pikiran negatif, pikiran otomatis. Mengenali hubungan antara kognisi, afeksi dan perilaku Menguji tanda-tanda serta pikiran otomatis yang menyimpang. Agar lebih berorientasi pada interpretasi realita. Belajar untuk mengidentifikasi dan mengubah keyakinan yang mempengaruhi klien.

Cognitive Techniques

Decatastrophizing membantu mengidentifikasi strategi pemecahan masalah. Reattribution menguji pikiran otomatis dan asumsi dengan mempertimbangkan penyebab alternatif dari suatu peristiwa. Redefining merupaka cara untuk membantu klien yang percaya bahwa suatu masalah berada di luar kontrol dirinya. Decentering digunakan untuk klien cemas yang memiliki kepercayaan yang salah.

Behavioral Techniques

Hypothesis testing Exposure therapy Behavioral rebearsal dan role playing Diversion techniques Activity scheduling Graded-task assignment

EVIDENCEButler et al, 2006Hollon, DeRubeis, Shelton, et al., 2005 Berdasarkan 16 metode meta-analisis, CT/CBT memiliki efek yang besar terhadap unipolar depression, generalized anxiety disorder, panic disorder dengan atau tanpa agoraphobia, social phobia dan childhood depressive, anxiety disorders.

CT/CBT menghasilkan tingkat kekambuhan yang lebih rendah daripada penggunaan obat-obat antidepresi.

Brown et al, 2005

CT mencegah usaha bunuh diri pada orang yang beresiko tinggi untuk bunuh diri.

DeRubeis et al., 2005

CT dapat seefektif obat pada pengobatan depresi, tergantung pengalaman dan keahlian terapis.

Psychotherapy in a multicultural world

Keyakinan klien terkadangbertentangan dengan nilai-nilai budaya yang ada disekitar mereka. Terapi kognitif dapat membantu klien berpikir fleksibel mendamaikan antara keyakinan dengan kendala lingkungan serta berusaha untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan yang ada.

Case Example

Mahasiswa laki-laki usia 21 tahun Insomnia, perasaan gugup, perasaan khawatir. Keinginan untuk selalu sempurna. Kesuksesan saya berarti kesuksesan orang tua. Keluarga mengharapkan ia untuk selalu menjadi juara, berprestasi dan sukses. Teman sedikit, kesepian

Early sessions

Mengumpulkan data awal, diagnosis, konteks dan sejarah lalu menentukan bagaimana kognisi klien berkontribusi ke dalam distress. T : what types of situations are most upsetting to you? Terapis mulai berhipotesis tentang pengorganisasian keyakinan klien. Terapis membantu klien menetapkan tujuan seperti penurunan perfeksionisme, mengurangi gejala kecemasan, mengurangi kesulitan tidur, meningkatkan kemampuan persahabatan dan mengembangkan nilai-nilainya sendiri yang

Terapis mengajarkan klien relaksasi progressif dan menggunakan latihan fisik sebagai cara mengurangi kecemasan. Homework : klien diminta untuk mencatat pikiranpikiran otomatisnya jika ia sulit tidur sebelum ujian. Terapis membingkai masalah klien yang ditandai dengan masalah keterampilan sosial, serta tema I am a loser sebagai main belief

Later Sessions

Terapi di fokuskan pada interaksi sosial. Klien berlatih memulai percakapan, bertanya, tidak berkata bohong. Klien di beri tugas untuk membuat daftar hal-hal yang membedakan dirinya dan orang tuanya. Klien menyadari bahwa ia dan orang tuanya terpisah akan membuat ia berhenti berbohong, dan membebaskan dirinya dari standar absolut orang tuanya. Klien mulai bisa menjalani minat dan hobi, serta tujuan yang realistis untuk sekolah dan mulai berkencan.

Summary

Konsep terapi kognitif berasal dari teori kognitif dan teknik dari behavioral therapy dan clientoriented psychotherapy. Terapi kognitif memiliki struktur teoritis yang luas dari kepribadian dan psikopatologi, strategi terapi, berbagai macam teknik terapi. Depressive disorders, generalized anxiety disorder, dysthmix disorder, drug abuse, alcoholism, panic disorder, anorexia, bulimia, obsessive-compulsive disorder, hypochondriasis dan personality disorders.

Fokus terapi kognitif adalah pemahaman terhadap masalah klien dan teknik yang tepat. Terapis memiliki empathy, acceptance dan personal regard. Perubahan terjadi ketika klien secara emosional terlibat dengan masalanya.

Pertanyaan

Asrini: booster session sebaiknya dilakukan berapa lama setelah intervensi? Vero: kualifikasi dari terapis? Rita: making unconscious conscious, bisa digunakan di kasus schizophrenia atau tidak? Eli: mengapa Agoraphobia tidak dimasukkan dalam fobia Mas Sawi: bagaimana terjadinya bias?