kelompok 13 rmk teori akuntansi

Upload: adeviani-fiardhani

Post on 05-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

RMK TEORI AKUNTANSI

THE CONCEPTUAL FRAMEWORK DAN STANDAR AKUNTANSI

Disusun oleh :

Adeviani Fiardhani Andini Novita A

Yuniar Tyas

PROGRAM S1 TRANSFER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014THE CONCEPTUAL FRAMEWORK DAN STANDAR AKUNTANSIA. STRUKTUR TEORI AKUNTANSITujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai kumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi, kerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan tehnik akuntansi. Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut :

1) Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan.

2) Suatu pernyataan dari dalil-dalil dan konsep teoretis dari akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat unit akuntansi. Dalil dan konsep teoretis ini diturunkan dari pernyataan tujuan.

3) Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil-dalil maupun konsep teoretis.

4) Sekelompok tehnik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.Dalil Akuntansi ( accounting postulate ) adalah pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, dan hukum di mana akuntansi harus beroperasi.Konsep Teoretis ( theoretical concept ) merupakan pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi dalam suatu perekonomian bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas properti.Prinsip-Prinsip Akuntansi ( accounting principles ) adalah aturan pengembalian keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoretis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.

Teknik Akuntansi ( accounting technique) adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi yang menerangkan transaksi-tramsaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

Sumber: Struktur Teori Akuntansi. 2003B. ASUMSI DASAR, KONSEP TEORITIS AKUNTANSI Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan(asumsi). Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:

Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (ASociety and Government Structure honering property right)

Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)

Kontinuitas Usaha (Going Concern)

Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression inAccounts)

Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistencybetween periods for the same entity)

Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity inAccounting among independent entities)

Konservatif (Conservatism)

Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data throughinternal control)

Cukup berarti (Materiality)

Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran(Timeliness in financiall reporting requires estimates)

Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagaiasumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :

Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity), Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yangberdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.

Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity), Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam artidiharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.

Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan, Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil

Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity), Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalahpengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuatlaporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.Konsep-Konsep Teoretis Dari Akuntansi1) Teori KepemilikanDalam teori ini, entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan melalui wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham. Sudut pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara memelihara catatatn akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori kepemilikan adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik, dengan persamaan akuntansi :

Aktiva Kewajiban = Ekuitas Pemilik2) Teori EntitasTeori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yangterpisah danberbeda dari pemilik modal. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini, persamaan akuntansinya adalah :

Aktiva = Ekuitas

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

3) Teori DanaDalam teori ini, kelompok aset dankewajiban dan restriksi/pembatasan terkait disebut dana yang mengatur penggunaan aset. Jadi teori dana memandang unit terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya. Persamaan akuntansinya adalah:

Aktiva = Pembatasan Aktiva

Teori dana berorientasi aset dalam pengertian bahwa fokus utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan aset secara memadai. Teori dana ini terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba. Teori dana juga relevan untuk organisasi laba yang menggunakan dana untuk aktivitas yang bermacam-macam seperti dana pelunasan, akuntansi untuk kebangkrutan, dan perkebunan dan perwalian, akuntansi cabang atau divisional, pemisahan aset dalam aset lancar atau tetap dan konsolidasi.

Berikut adalah delapan dana utama yang direkomendasikan bagi administrasi keuangan yang bagus dari suatu unit pemerintahan :

1. Dana Umum

2. Dana Pendapatan

3. Dana Pelunasan Utang

4. Dana Proyek Modal

5. Dana Perusahaan

6. Dana Perwalian dan AgensI

7. Dana Layanan Antarpemerintah

8. Dana Pungutan KhususC. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANMenurut Menurut Kieso and Weygandt (2007:2) yang dialih bahasakan oleh Emil Salim, menyatakan bahwa Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Menurut Raja Adri Satriawan Surya (2012:6), menyatakan bahwa Laporan Keuangan adalah salah satu penyajian terstruktur dari posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Sedangkan menurut PSAK 1 (revisi 2009), Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. (paragraf 9)Berdasarkan pengertian laporan keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi mengenai informasi keuangan suatu perusahaan untuk pihak-pihak pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan keadaan ekonomi perusahaan yang sesungguhnya. Sedangkan penyajian laporan keuangan adalah proses penyampaian laporan keuangan dengan adanya pengaturan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar adalah penyajian yang secara jujur memperlihatkan dampak yang terjadi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.PSAK 1 mnegatur bahwa laporan keuangan harus mencakup komponen-komponen sebagai berikut:a. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode

b. Laporan laba rugi komprehensif

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting danpenjelasan lain

f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut:a. aset tetapb. properti investasic. aset tidak berwujudd. aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h) dan (i))e. investasi dengan menggunakan metode ekuitas;f. aset biolojikg. persediaan;h. piutang dagang dan piutang lainnya;i. kas dan setara kas;j. total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58k. utang dagang dan terutang lainnyal. kewajiban diestimasim. laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l))n. laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46o. laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46p. laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;q. kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitasr. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.D. STANDAR AKUNTANSIStandar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :

1. PSAK-IFRSPSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses konvergensi. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012.Pada PSAK ini wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan.

2.SAK-ETAPSAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.

3. PSAK SyariahPSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.

PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :

1. Kerangka Konseptual

2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah

3. Akuntansi Murabahah

4. Musyarakah5. Mudharabah

6. Salam

7. Istishna

4. SAPSAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :

1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar

2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP

3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja

4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja

5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja

6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan

7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)

8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)

9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian

10. Finalisasi Standar

SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang baik.

REFERENSISuwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta

http://nitha-lian.blogspot.com/2011/03/standar-akuntansi.html diakses pada Hari Rabu, 22 Oktober 2014 pukul 22.000 WIB

http://akutansi-akuntansi.blogspot.com/2012/02/teori-akuntansi-struktur-teori.html diakses pada Hari Rabu, 22 Oktober 2014 pukul 22.000 WIB

http://indypuspita.blogspot.com/2011/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses pada Hari Rabu, 22 Oktober 2014 pukul 22.000 WIB

T. Bachtaruddin. Jurnal Struktur Teori Akuntansi. 2003. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara