kelompok 1 genap sesi 1
DESCRIPTION
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbTRANSCRIPT
-
RERANGKA KONSEPTUAL
(Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting)
Makalah
Teori Akuntansi Keuangan
Oleh :
NIM NAMA
A1C012026 Denny Purwanto
A1C012030 Didit Try Rabowo
A1C012102 Ni Wayan Sri Puspadani
A1C012118 Rahayu Dwi Ramdhaning
A1C012134 Septian Guysnu
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015
-
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga kami masih diberikan kesehatan guna
menyelesaikan tugas perkuliahan Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Adapun tugas yang kami kerjakan yaitu menyusun suatu makalah yang diberikan tugas
oleh Dosen Pengampu mata kuliah Teori Akuntansi. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena hal itu kami kelompok 1 mengharapkan
adanya masukkan dan sanggahan guna menyempurnakan makalah ini.
Demikian harapan dari kami semoga makalah yang kami susun dapat dijadikan acuan
pembelajaran dalam mata kuliah Teori Akuntansi.
PENULIS
-
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan 1
BAB II : PEMBAHASAN 2
2.1. Klasifikasi Dan Konflik Kepentingan 2
2.2. Perumusan Tujuan Laporan Keuangan 3
2.3. Hakikat Kerangka Konseptual 6
2.4. Tujuan pelaporan keuangan 12
2.5.Laporan Lain Lain 15
BAB III : PENUTUP 17
3.1.Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Institut akuntan indonesia pada bulan september 1994 memutuskan mengadopsi kerangka
konseptual yang disusun oleh international accounting standard committee (iasc) sebagai
dasar penyusunan dan informasi keuangan di indonesia. Sedangkan pada negara Negara
lainnya seperti amerika dan australia sudah memiliki kerangka konseptual sendiri.
Kerangka koseptual yang akan dibahas dalam teroi akuntansi akan mengacu pada
kerangka konseptual yang dikembangkan di usa. Untuk lebih jelasnya pembahasan atau
penjelasan mengenai kerangka konseptual, akan dibahas secara lebih jelas dan terperinci
dalam makalah yang disusun oleh kelompok satu pada bagian pembahasan materi.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja manfaat penggunaan kerangka konseptual dalam laporan keuangan?
2. Bagaimana bentuk karakteristik kerangka konseptual ?
3. Apa saja masalah yang timbul dari penggunaan kerangka konseptual ?
1.3. TUJUAN
Menguraikan mengenai definisi dari kerangka konseptual baik dari segi pengertian dari
kerangka konseptual dan penjabaran berbagai jenis atau karakteristik kerangkan konseptual,
selain itu menganalisis masalah yang akan timbul dari penggunaan kerangka konseptual
tersebut. Yang nantinya dapat memberikan pemahaman yang tepat untuk pembaca sehingga
pembaca dapat menerapkan kerangka konseptual yang benar dalam akuntansi keuangan dan
pelaporan.
-
2
BAB II
PEMBAHASAN
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL ACCONTING AND
REPORTING
2.1. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang
terdapat di pasar informasi. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok:
perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses
akuntansi.aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (non operasional) yang
merek lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi
dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Namun, dapat dipastikan daftar
tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor dan badan-
badan pemerintah.
Profesi Akuntansi (Accounting Profession) membentuk kelompok tiga yang dapat
memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan
akan bertindak sebagai auditor yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan
keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
-
3
Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah Diagram Venn dengan
penjelasan sebagai berikut :
Lingkaran U, mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang
dianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Lingkaran C, mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh
perusahaan (walaupun berada diluar atau didalam luar batasan dari prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum).
Lingkaran P, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh
profesi akuntansi.
Area yang diberi nama I, mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh
semua tiga kelompok tersebut. Area II VII mencerminkan area-area yang menjadi
konflik kepentingan.
Terdapat kemungkinan pendekatan dalam perumusan tujuan akuntansi :
1. Pedekatan pertama, melihat kumpulan informasi yang siap diungkapkan oleh perusahaan
dan mencoba untuk menemukan cara terbaik untuk mengukur dan memverifikasi
(pendekatan berorientasi kepada profesi).
2. Pendekatan kedua, melihat informasi yang dapat diukur dan diverifikasi oleh profesi
akutan dan mencoba untuk mengakomodasikan para pengguna dan perusahaan melalui
berbagai pilihan-pilihan akuntansi (pendekatan berorientasi kepada perusahaan).
3. Pendekatan ketiga, melihat kumpulan informasi yang dianggap relevan oleh pengguna
sebagai sesuatu hal yang penting serta mendorong profesi dan perusahaan untuk membuat
dan memverifikasi informasi tersebut (pendekatan berorientasi kepada pengguna).
2.2. PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
2.2.1. Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
-
4
2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah :
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi
kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat :
Megevaluasi kelebihan dan kekurangannya
Menunjukkan pendanaan dan investasinya.
Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya.
Menunjukkan berbagai dasar sumberdaya bagi perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam
sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk
memperoleh laba agar dapat :
Menyajikan ekspektasi pengembalian dividen kepada para investor.
Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan
pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar pajak,
dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha.
Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen.
Menyajikan profitabilitas jngka panjang.
c. Utuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam
sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna
laporan.
3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah :
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling
besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi
mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para
pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-
pengukuran yang independen, dengan metode-metode pengukuran yang sama.
-
5
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari
pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang
spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara awal, untuk menghindari
adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-
perbedaan yang terjdi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan
akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara
wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualiatif yang lain.
2.2.2. Laporan kelompok studi mengenai tujuan laporan keuangan
Metodologi yang digunakan
Dewan direksi dari American Institute of Certified Public Accoutants mengumumkan
dibentuknya dua kelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi pertama, Komite
Wheat bertugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang
dihasilkan oleh komite ini mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board
(FASB). Kelompok studi kedua, Komite Trueblood bertugas untuk mengembangkan
tujuan laporan keuangan, yaitu dengan menentukan :
a. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan.
b. Informasi apa yang mereka butuhkan.
c. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi.
d. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut.
2.2.3. Tujuan laporan Keuangan seperti yang dinyatakan dalam laporan trueblood
Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari Laporan Trueblood :
a. Tujuan dasar (No. 1).
b. Empat tujuan (No. 2, 3, 11, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang
berbeda-beda dari informasi akuntansi.
-
6
c. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning power)
perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang
dibutuhkan.
d. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai
faktual dan interpretative.
e. Empat tujuan (No. 7, 8, 9, 10) yang menguraikan laporan keuangan yang dibutuhkan
memenuhi tujuan No. 6.
f. Beberarapa rekomendasi khusus untuk laporan keuanganyang dibuat agar dapat
memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, 10).
2.3. HAKIKAT KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah system koheren dari tujuan dan
asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menentukan sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan
menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi.
Asas menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan memandu pemilihan
peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa tersebut, serta cara merangkum
dan mengkomunikasikannya kepada pihak pihak yang berminat. Konsep konsep seperti ini
menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep konsep yang lain akan dihasilkan dari asas
tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang ulang akan dibutuhkan dalam
menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Sebuah kerangka konseptual ketika telah selesai dibuat akan:
Memandu FASB dalam membuat standar akuntansi.
Menjadi kerangka acuan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan akuntansi yang tidak
memiliki standar resmi yang spesifik.
Menetukan batasan pertimbangan dalam membuat laporan keuangan.
Meningkatkan komparabilitas dengan menurunkan jumlah metode akuntansi alternative
yang tersedia.
-
7
2.3.1. Masalah masalah dalam kerangka konseptual:
MASALAH 1: Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan?
Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba atau penghasilan
(earnings) :
Pandangan aktiva/kewajiban.
Pandangan pendapatan/beban.
Pandangan non artikulasi
Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut juga pandangan neraca atau pandangan
pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance view), berpendapat bahwa
pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan dalam aktiva dan peningkatan
kewajiban. Pendapatan adalah peningkatan aktiva dan penurunan dalam aktiva bersih
dikeluarkan dari definisi penghasilan- yaitu, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi atas
pendapatan di periode periode lalu , serta keuntungan dan kerugian akibat kepemilikan
(holding gains and losses). Pandangan aktiva/kewajiban hendaknya tidak diinterpretasikan
sebagai pengabaian atas prinsip penandingan dan pengaitan. Bahkan pada kenyataannya,
penandingan pendapatan dan beban berasal dari definisi yang jelas atas aktiva dan kewajiban.
Pandangan pendapatan dan beban disebut juga pandangan laporan laba rugi atau
pandangan penandingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya
pendapatan dan beban dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat
(proper matching). Laba pada dasarnya hanyalah selisih antara pendapatan di satu periode
dengan beban yang terjadi untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Penandingan yang merupakan proses pengukuran fundamental dalam akuntansi terdiri
atas dua langkah:
1. Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prisip realisasi.
2. Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:
a. Mengasosiasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok penjualan.
b. Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi (penyusutan).
c. Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi.
-
8
Pandangan laba atau penghasilan yang manakah yang harus digunakan sebagai dasar
dari suatu kerangka konseptual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan? Jika artikulasi
dapat dibuktikan sebagai suatu hal yang tidak hanya dibutuhkan namun ternyata juga
menguntungkan, maka pilihan yang ada hanyalah antara pandangan aktiva/kewajiban atau
pandangan pendapatan/beban. Pilihan di antara kedua pandangan ini tergantung pada
pandangan yang manakah yang merupakan proses pengukuran yang fundamental:
1. Pengukuran atribut atribut aktiva dan kewajiban dan perubahan perubahannya.
2. Proses penandingan.
Jika pengukuran atribut atribut aktiva dan kewajiban dan perubahan perubahannya
dianggap sebagai proses pengukuran yang fundamental (seperti dalam pandangan
aktiva/kewajiban), maka penghasilan hanya merupakan konsekuensi dan akibat dari
perubahan perubahan tertentu dari aktiva dan kewajiban. Pandangan aktiva/kewajiban akan
menentang diberlakukannya metode penangguhan dari alokasi pajak antar periode dan akan
mendukung diberlakukannya metode kewajiban pajak dan metode setelah pajak.
MASALAH 2 - 7: Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh pandangan
aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapata/beban.
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah
perusahaan, mereka mencerminkan keuntungan- keuntungan di masa depan yang diharapkan
menimbulkan arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
alternative, kita dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari aktiva yang tidak
memiliki karakteristik dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus
tersebut, berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya ekonomi perusahaan
itu sendiri adalah:
1. Sumber daya produktif perusahaan.
2. Hak hak kontraktual untuk sumber daya produktif.
3. Produk.
4. Uang,
-
9
5. Klaim untuk menerima uang.
6. Kepemilikan saham di perusahaan lain
Jika kita mengeluarkan masalah elemen beban yang ditangguhkan deferred charges)
dari laporan posisi keuangan, definisi mengenai aktiva yang dinyatakan oleh ketiga
pandangan yang berbeda ini memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
1. Aktiva menggambarkan potensi arus kas yang akan diterima perusahaan
2. Keuntungan potensial yang diterima oleh perusahaan
3. Konsep legal dari harta kekayaan (property) dapat mempengaruhi definisi akuntansi dan
aktiva.
4. Cara aktiva tersebut diperoleh dapat menjadi bagian dari definisi. Aktiva dapat
diperoleh di masa lalu atau dari transaksi atau peristiwa saat ini: peristiwa tersebut dapat
terdiri atas transaksi pertukaran , perpindahan non timbal balik dari pemilik atau bukan
pemilik, atau hadiah, dan mungkin tidak memasukkan kontrak- kontrak pelaksanaan
(executor contracts)
5. Dapat dipertukarkan mungkin menjadi karakteristik aktiva yang penting.
Manakah dari definisi atau modifikasi dari definisi di atas yang sebaiknya membentuk
substansi dari definisi aktiva bagi kerangka konseptual pelaporan dan akuntansi keuangan?
Hal yang diperlukan adalah definisi yang mampu memenuhi generalisasi penerapan yang
diminta oleh kerangka konseptual. Definisi seperti itu hendaknya memperhitungkan
karakteristik berikut ini:
1. Aktiva hanya mencerminkan sumber daya ekonomi dan tidak termasuk beban yang
ditangguhakan
2. Aktiva mencerminkan potensi arus kas bagi perusahaan.
3. Potensi keuntungan dapat diperoleh oleh perusahaan.
4. Aktiva mencerminkan hak legal yang mengikat kepada keuntungan tertentu, hasil hasil
dari masa lalu atau transaksi saat ini dan meliputi seluruh komitmen, seperti dalam
kontrak pelaksanaan
5. Dapat dipertukarkan bukan merupakan karakteristik yang penting dari aktiva kecuali
untuk beban yang ditangguhkan agar tetap memasukkan semua yang tidak berwujud
sebagai aktiva dan tidak memasukkan beban yang ditangguhkan.
-
10
Elemen kedua yang harus didefinisikan adalah kewajiban. Menurut pandangan
aktiva/kewajiban. Kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk mentransfer sumber daya
ekonomi kepada entitas lain di masa depan.
Jika kita mengabaikan elemen kredit yang ditangguhkan, definisi dari kewajiban yang
disajikan di ketiga pandangan yang berbeda ini akan memiliki karakteristik umum sebagai
berikut:
a. Kewajiban adalah pengorbanan sumber daya ekonomi di masa depan.
b. Kewajiban memcerminkan tanggung jawab bagi suatu perusahaan tertentu.
c. Kewajiban dapat dibatasi hanya berupa utang-utang yang sah (legal)
d. Kewajiban terjadi dari transaksi atau peristiwa masa lalu atau yang terjadi saat ini.
Menurut pandangan pendapatn/beban, penghasilan diperoleh dari penandingan antara
pendapatan dan keuntungan serta, mungkin pula dari keuntungan da keruguan. Karenanya
keuntungan dan kerugian dapat dibedakan dari pendapatan dan beban, atau mereka dapat
dianggap sebagai bagian daripadanya. Setiap kemungkinan komponen dari pengahsilan
(pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Pendapatan Dan Beban
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan, yang mencakup keuntungan dan
kerugian didefenisikan sebagai peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban yang tidak
mempengaruhi modal. Begitu pula beban, yang mencakup keuntungan dan kerugian
didefenisikan sebagai penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul dari
pengguna sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode tertentu.
2. Keuntungan Dan Kerugian
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan didefenisikan sebagai meningkatnya
aktiva bersih di luar peningkatan dari pendapatan atau perubahan modal. Begitu pula
kerugian didefenisikan sebagai penurunan dari aktiva bersih di luar penurunan dari beban
atau perubahan modal. Jadi, keuntungan dan kerugian merupakan bagian dari penghasilan
yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.
-
11
3. Hubungan Antara Penghasilan Dan Komponen-Komponennya.
terdapat tiga hubungan utama antara laba dan komponen-komponennya.
a. Laba= Pendapatan- Beban+keuntungan Kerugian
b. Laba= Pendapatan- Beban
c. Laba= Pendapatan (termasuk keuntungan)- beban (termasuk kerugian).
MASALAH 8: Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian biaya mana yang harus
digunakan?
Terdapat dua konsep pemeliharaan modal: konsep modal keuangan dan konsep modal
fisik. Kedua konsep tersebut menggunakan pengukuran dalam satuan uang atau satuan daya
beli umum yang sama, yang mengakibatkan munculnya empat kemungkinan konsep
pemeliharaan modal:
1. Modal keuangan yang diukur dalam satuan uang
2. Modal keuangan yang diukur menurut unit daya beli umum yang sama
3. Modal fisik yang diukur menurut unit uang
4. Modal fisik yang diukur menurut unit daya beli umum yang sama.
MASALAH 9: metode pengukuran mana yang harus digunakan?
Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit
pengukuran maupun atribut yang hendak diukur. Sepanjang kepentingan dari unit
pengukuran, pilihannya adalah antara jumalah dolar akrual dan dolar yang telah disesuaikan
dengan daya beli umum. Sedangakan sepanjang kepentingan dari atribut tertentu yang hendak
diukur, ada lima pilihan yang tersedia:
1. Metode biaya historis
2. Biaya saat ini
3. Nilai jual saat ini
4. Nilai jual yang diharapkan
5. Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
-
12
2.4. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
2.4.1. Tujuan Pelaporan Keuangan Oleh Perusahaan Bisnis
1. Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun
yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit dan
keputusan keputusan lain yang serupa secara rasional. Informasi tersebut sebaiknya
dapat dimengerti oleh mereka yang memiliki cukup pemahaman akan bisnis dan
aktivitas ekonomi serta bersedia untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
2. Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para
pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk dividen atau bunga dan penerimaan dari penjualan,
penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
3. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, klaim untuk
sumber daya tersebut (kewajiban dari perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke
entitas dan ekuitas pemilik lainnya), serta dampak dari transaksi transaksi peristiwa
dan kejadian yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut
4. Memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode
tersebut. Para investor dan kreditor seringkali menggunakan informasi masa lalu
untuk membantu menilai prospek dari sebuah perusahaan. Jadi, meskipun keputusan
investasi dan kredit mencerminkan ekspektasi dari para investor dan kreditor
mengenai kinerja perusahaan di masa depan, ekspektasi ekspektasi tersebut umumnya
didasarkan pada paling sedikit sebagian dari evaluasi kinerja perusahaan.
5. Memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan memperoleh dan
menggunakan kasnya, mengenai pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman
tersebut, mengenai transaksi transaksi modalnya, termasuk dividen kas dan distribusi
sumber daya ekonomi lainnya kepada pemilik dan mengenai faktor faktor lain yang
dapat mempengaruhi likuiditas maupun solvabilitas perusahaan tersebut.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana manajemen dari sebuah perusahaan
menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik (pemegang saham)
untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya.
-
13
7. Meberikan informasi yang berguna bagi para manajer dan direktur dalam mengambil
keputusan yang sesuai dengan keinginan dari pemilik.
2.4.2. Tujuan Pelaporan Keuangan Oleh Oraganisasi Organisasi Nonbisnis.
Organisasi nonbisnis berbeda dari oragnisasi bisnis dilihat dari dua hal sebagai berikut :
1. Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada
perusahaan bisnis.
2. Pada umumnya tidak menjadi subyek ujian dari kompetisi pasar.
Tiga karakteristik utama yang membedakan organisasi-oraganisasi non bisnis adalah :
1. Sejumlah besar sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi
yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
2. Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan tujuan selain penyediaan barang
atau jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
3. Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya
pada saat organisasi dilikuidasi.
Untuk memenuhi informasi dari pengguna pengguna, FASB mengeluarkan draft eksposur
yang memberikan tujuan tujuan berikut ini:
1. Informasi yang bermafaat dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya; pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis hendaknya memberikan
informasi yang bermanfaat bagi penyedia sumber daya dalam melakukan
pengambilan keputusan yang rasional atas pengalokasian sumber daya di organisasi
organisasi tersebut.
2. Informasi yang bermanfaat dalam menilai jasa dan kemapuan untuk memberikan
jasa;pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis hendaknya memberikan informasi
yang bermanfaat bagi penyedia sumber daya yang sudah ada maupun yang potensial
dalam menilai jasa yang diberikan oleh organisasi nonbisnis dan kemapuannya untuk
terus memberikan jasa tersebut.
-
14
3. Informasi yang bermanfaat dalam menilai kepengurusan dan kinerja manajemen:
pelaporan keuangan oleh organisasi nonbisnis hendaknya memberikan informasi yang
bermanfaat bagi penyedia sumber daya yang sudah ada maupun yang potensial dalam
menilai bagaimana manajer dari sebuah organisasi nonbisnis melaksanakan tanggung
jawab kepengurusan mereka dan aspek aspek kinerja mereka yang lain.
4. Informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, sumber daya bersih dan
pembebanan pembebanannya; pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis akan
kepentingan pada sumber daya sumber daya tersebut.
2.4.3. Konsep-Konsep Fundamental
Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
maupun definisi dari elemen-elemen laporan keuangan. FASB mengeluarkan SFAC (
Statement of Financial Accounting Concepts) no.2 yang memberikan kriteria untuk
melakukan pemilihan di antara:
1. Metode akuntansi dan pelaporan alternatif
2. Persyaratan pengungkapan
Kegunaan dari pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi terpenting.
Relevansi dan keandalan sebagai dua kualitas utama, dengan elemen-elemen yang
berhubungan. Komparabilitas dan konsistensi disajikan sebagai kualitas sekunder dan
interaktif.
Relevansi : Agar informasi dapat memenuhi standar relevansi. Informasi harus ditujukan
dan diasosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan yang telah dirancang untuk
memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya.
Keandalan : sebagai kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin
mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan.
Keandalan dari informasi akan tergantung pada tingkat ketepatan penyajiannya atas suatu
peristiwa.
Kualitas sekunder : Kualitas sekunder komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas
yang diusulkan oleh SFAC no. 2 FASB. Komparabilitas dijabarkan sebagai penggunaan
metode yang sama dalam suatu waktu oleh perusahaan tertentu. Tetapi konsistensi tidak
berarti bahwa metode akuntansi tertentu tidak dapat diubah setelah digunakan.
-
15
Pertimbangan biaya manfaat : diakui sebagai salah satu batasan umum. Informasi
akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut
melebihi biayanya.
Materialitas : dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan. Ini merupakan suatu
kondisi yang dianggap penting secara relatif.
2.3.5. Pengakuan Dan Pengukuran
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.5 dimaksudkan untuk
menyelesaikan masalah pengakuan dan pengukuran ini. Dalam kaitannya dengan pengakuan,
pernyataan tersebut diatas telah meninggalkan tanggung jawabnya dengan menyatakan sejak
awal bahwa pengakuan dan kriteria pedoman adalah secara umum konsisten dengan praktik
akuntansi yang berlaku dan bukan merupakan suatu perubahan radikal. Dalam kaitannya
dalam pengukuran, laporan melihat 5 atribut yang berbeda dari aktiva dan kewajiban yang
disajikan dalam memorandum diskusi:
Biaya historis
Nilai pasar saat ini
Biaya penggantian saat ini
Nilai bersih yang dapat direalisasikan
Nilai arus kas masa depan saat ini.
2.5. LAPORAN-LAPORAN LAIN
2.5.1. Laporan Perusahaan
Pada tahun 1975, Accounting Standards Steering Committee dari Institute of Chartered
Accountants in England and Wales menerbitkan The Corporate Report, sebuah makalah
pembahasan yang dimaksudkan sebagai suatu langkah maju ke arah peninjauan besar oleh
para pengguna, tujuan dan metode pelaporan keuangan modern di Inggris. Laporan ini
berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada
perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep yang sedang
dikembangkan sebagai dasar dari pelaporan keuangan.
-
16
Setelah menilai enam dasar pengukuran (biaya historis, daya beli, biaya penggantian, nilai
bersih yang dapat direalisasikan, nilai bagi perusahaan, dan nilai sekarang yang bersih)
terhadap tiga kriteria ( penerimaan teoritis, kegunaan dan kepraktisan), laporan menolak
digunakannya biaya historis dan memilih menggunakan nilai saat ini yang disertai dengan
penggunaan penyesuaian indeks umum.
Kesimpulannya, perbandingan antara temuan-temuan dan rekomendasi prinsipil dari The
Corporate Report dan Laporan Trueblood tidak akan dapat dilakukan tanpa
mempertimbangkan perbedaan ekonomi dan lingkungan politik di Inggris dan Amerika
Serikat. Secara umum The Corporate Report menyatakan perhatian yang lebih tegas bagi
laporan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat.
2.5.2. Laporan Stamp
Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA) menerbitkan studi riset pada bulan
Juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting: Its Future Evolution, yang ditulis oleh
Profesor Edward Stamp dan dikenal dengan nama Stamp Report. Motivasi utama karena (1)
kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada, jika melihat perbedaan
lingkungan, sejarah, politik, dan hukum antara Amerika Serikat dengan Kanada. (2) kerangka
tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah peningkatan mutu dari standar
akuntansi keuangan perusahaan yang dimilikinya.
Pendekatan yang diusulkan oleh laporan stamp ini bersifat evolusioner. Hal ini
mengidentifikasikan masalah konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan
pelaporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan
pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar.
-
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kerangka konseptual merupakan suatu pandangan teori akuntansi yang terstruktur,
karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan
pada proses penalaran logis. Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian
konflik kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh
interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.
Tujuan kerangka konseptual : adalah untuk memberikan pedoman dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purposes financial statements).
Adapun kegunaan atau manfaat dari kerangka konseptual bagi perusahaan, pengguna, dan
profesi akuntansi sebagai berikut :
Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi
Sebagai kerangka referansi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar
yang sekarang ada, tidak mengatur isue-isue yang baru muncul
Sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam menyajikan laporan
keuangan
Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagi alternatif metode
akuntansi yang ada.
-
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi (ARB); (2004), Accounting Theory, Fifth Edition,Business Press.
http://manulihcarito.blogspot.com/2014/08/conceptual-framework-for-financial.html