kelayakan pembiayaan mudharabah di bank syariah...

132
KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI BINTARO Oleh: SALMI HAYATI 107046100477 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH P R O G R A M S T U D I M U A M A L A T FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011M

Upload: truongduong

Post on 17-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DI BANK SYARIAH MANDIRI BINTARO

Oleh:

SALMI HAYATI 107046100477

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH P R O G R A M S T U D I M U A M A L A T

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011M

Page 2: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada
Page 3: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada
Page 4: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya penulisan skripsi ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2011

( Salmi Hayati)

Page 5: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbi al-‘Alamîn, penulis ucapkan rasa syukur yang tak

terkira kepada Allah SWT, yang telah menerangi, menuntun, dan membukakan hati

serta pikiran dalam menyelesaikan setiap tahapan proses penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah keharibaan Nabi Besar

Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafa’at-nya kelak. Amin.

Selama masa perkuliahan hingga tahap akhir dari penyusunan skripsi ini,

banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis. Oleh

karena itu, dalam tulisan ini penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dekan

Fakultas Syari’ah dan Hukum.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Rauf, MA., selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syari’ah dan Hukum.

3. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Ibu Dr. Nurhasanah, S.ag, M.Ag,

selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk membimbing dan memberi arahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan

ilmunya serta tenaganya untuk membimbing kami agar menjadi manusia yang

bermanfaat dan bermartabat.

Page 6: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

iv

5. Pimpinan dan segenap staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

6. PT. Bank Syariah Mandiri Bintaro yang telah banyak membantu dan bekerja

sama dengan penulis khusus nya buat Bang Fadhli, Bang Panji, Bang Bisri.

7. Ayahanda H. Alizar dan Ibunda tercinta Hj. Farida sebagi tonggak semangat

penulis, beliau tak kenal lelah terus memberikan doa, dukungan, bimbingan

serta motivasinya hingga penulis berhasil menyelesaikan studi di bangku

perkuliahan ini dari awal hingga akhir dan tepat pada waktunya.

8. Buat adik-adik yang penulis sayangi yakni: Hazli, Sitoh, Mita, Tila. Serta

keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan motivasi hingga

selesainya studi dan skripsi ini.

9. Buat Abang Masyhud yang selalu setia menemani, menyayangi dan

memotivasi penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

10. Temen-temen seperjuangan yang selalu memotivasi: Rara, Yanti, Anisa, Naj,

Nurul, Tini serta temen-temen Angkatan X1 Ponpes Darel Hikmah.

11. Buat teman-teman PsD 2007, IKAPDH, SEMARI, PMKJ, HIQMAH yang tak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan dan sumbangsihnya dicatat oleh Allah SWT

sebagai amal kebaikan dan diterima pahala di sisi-Nya. Amin.

Jakarta, 15 Agustus 2011M 16 Ramadhan 1432H

Penulis

Page 7: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................. 6

D. Review Studi Terdahulu .......................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ............................................................................ 10

F. Tekhnik Penulisan ................................................................................. 12

G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 12

BAB II KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

A. Teori Kelayakan Pembiayaan ................................................................. 15

1. Definisi Kelayakan Pembiayaan ........................................................ 15

2. Tujuan dan Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan ......................... 17

3. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Pembiayaan ..................... 19

4. Jenis Analisis Kelayakan Pembiayaan ............................................... 26

B. Mudharabah ........................................................................................... 28

1. Pengertian Mudharabah .................................................................... 28

Page 8: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

vi

2. Landasan Hukum Mudharabah.......................................................... 34

3. Rukun dan Syarat Mudharabah ......................................................... 36

4. Jenis Pembiayaan Mudharabah ......................................................... 39

5. Syarat-syarat Keuntungan, Resiko dan Hal-hal yang Membatalkan

Mudharabah ...................................................................................... 41

BAB III PROFIL UMUM BANK SYARIAH MANDIRI BINTARO

A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Bintaro .................................. 44

B. Visi, Misi, dan Motto Bank Syariah Mandiri Bintaro .............................. 47

C. Bentuk-bentuk Produk Bank Syariah Mandiri Bintaro ............................ 49

D. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Bintaro ................................. 56

E. Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah Mandiri Bintaro Tahun 2008-

2010 ....................................................................................................... 59

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM BINTARO

A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Di BSM Bintaro ............................... 63

B. Penerapan Pemberian Pembiayaan Pada Nasabah BSM Bintaro .............. 80

C. Bentuk Pengawasan BSM Bintaro Terhadap Nasabah Penerima

Pembiayaan Mudharabah ...................................................................... 92

1. Faktor-faktor pendukung dan penghalang dalam penyaluran

pembiayaan oleh BSM Bintaro ......................................................... 98

2. Pemanfaatan Pembiayaan Mudharabah ............................................ 99

a. Nasabah yang diberikan pembiayaan Mudharabah ................... 99

Page 9: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

vii

b. Bank Syariah Mandiri Bintaro ................................................ 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 101

B. Saran-saran .......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................................

Page 10: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Al-Mudharabah ......................................................................... 30

Gambar 2.2 Skema Direct Financing ....................................................................... 31

Gambar 2.3 Skema Direct Financing-Indirect Financing ......................................... 33

Gambar 3.1 Skema Organisasi Bank Syariah Mandiri Bintaro .................................. 58

Gambar 2.3 Skema Data Nasabah Pembiayaan Mudharabah dari Tahun 2008-2010 60

Gambar 2.3 Skema Alur Proses Pembiayaan di BSM Bintaro .................................. 67

Page 11: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia modern saat ini, kehidupan ekonomi tidak begitu saja dapat

dilepaskan dari kehidupan, terlepas dari peran penting sektor jasa keuangan pada

umumnya dan perbankan pada khususnya. Karena melalui media inilah dana atau

potensi investasi yang ada pada masyarakat dapat diberdayakan dan disalurkan

dalam berbagai kegiatan produktif, sehingga angan-angan kita untuk mewujudkan

perekonomian yang sehat dapat terwujud.

Begitu juga dalam hal dunia usaha, sebuah bank bagi masyarakat

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Bank sudah mengalami

perkembangan yang pesat dan menggembirakan. Indikator perkembangan ini

dapat dilihat dengan makin meluasnya jaringan kantor cabang perbankan syariah

baik yang merupakan jaringan kantor cabang yang sepenuhnya merupakan bank

umum syariah maupun dari kantor unit usaha syariah dari bank umum

konvensional.

Pesatnya perkembangan lembaga keuangan syariah ini terutama di dunia

perbankan diantaranya terdapat produk-produk syariah yang ditawarkan tidak

kalah menariknya dengan produk-produk perbankan konvensional. Perbankan

mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana

(borrower) dan pihak yang mempunyai kelebihan dana (saver).

Page 12: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

2

Melalui kegiatan perkreditan, bank berusaha memenuhi kebutuhan

masyarakat bagi kelancaran usahanya, sedangkan dengan kegiatan penyimpanan

dana, bank berusaha menawarkan kepada masyarakat akan keamanan dananya

dengan jasa lain yang akan diperoleh.

Oleh karena itu, bank sebagai lembaga intermediary (menyediakan tempat

untuk menitipkan uang dengan aman atau safe keeping function), dan

menyediakan alat pembayaran baik itu barang maupun jasa.1 Produk-produk yang

dikeluarkan oleh bank syariah berupa Bagi Hasil (Profit-Sharing), Sewa

(Operational Lease and Financial Lease), dan Jasa (Fee-Based Service).

Namun ada hal yang tidak adil dan kurang setara antara nasabah penabung

dan peminjam. Disatu sisi penabung diberikan reward atau penghargaan, baik

dalam bentuk bunga simpanan maupun hadiah dengan segala bentuk dan nilainya.

Seperti kita ketahui bersama bahwa tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha

dalam bidang perbankan tidak terlepas dari peran serta nasabah, baik sebagai

penabung maupun peminjam. Sebuah bank dikatakan sehat atau untung tidak

terlepas dari nasabah (peminjam).

Keterkaitan antara bank, peminjam dan penabung merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Disamping modal pokok yang

harus dimiliki oleh sebuah bank, kebutuhan akan tambahan dana dari nasabah

penabung juga sangat diperlukan. Namun apalah artinya modal cukup dan

1 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Ciputat: Pustaka Alvabet, 2006),

h.3

Page 13: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

3

managemen yang baik bilamana sebuah bank tidak mampu menggulirkan dana

yang ada kepada nasabah peminjam.

Selain untuk mengembangkan modalnya tersebut, bank memberikan

pinjaman kepada nasabah yang lebih membutuhkan. Pemberian fasilitas

pembiayaan oleh bank kepada nasabahnya akan dimulai dengan diajukannya

permohonan aplikasi oleh nasabah. Aplikasi yang diajukan nasabah harus

dilengkapi dengan data yang dikehendaki bank. Selanjutnya berdasarkan data

tersebut bank akan menganalisis sesuai ketentuan dan prosedur untuk sampai

pada keputusan, disetujui atau tidak permohonan pembiayaan yang akan

dilakukan.

Contohnya untuk pendirian usaha atau mendirikan rumah, dan keperluan

yang lain sebagainya. Tentunya sebelum memberikan pinjaman, bank tidak akan

memberikan pinjaman dengan mudah terhadap sembarang orang, bank akan

melihat nasabah tersebut layak atau tidak layaknya diberikan pinjaman

berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Karena bank tentunya tidak akan mau rugi dan berharap pinjamannya

tersebut akan bertambah dengan hasil yang didapatkan oleh peminjam

berdasarkan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh pihak bank dengan nasabah

peminjam. Begitu juga dalam hal kerugian, jika kerugian disebabkan oleh

nasabah itu sendiri maka nasabah tersebut yang harus bertanggung jawab dalam

mengganti segala kerugiannya dan jika kerugian terjadi bukan karena kesalahan

nasabah maka kerugian tersebut ditanggung bersama antara nasabah dengan bank.

Page 14: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

4

Untuk itu, agar bank tidak mengalami kerugian yang besar, sebelum memberikan

pinjaman bank akan melihat terlebih dahulu atau menguji berdasarkan kelayakan

nasabah tersebut bisa diberi pinjaman atau tidak.

Menurut Ibu Elvy yang merupakan salah satu staf bank yang langsung

terjun kelapangan, menurutnya “berbagai macam cara dan penyimpangan yang

dilakukan oleh calon nasabah peminjam untuk mendapat pinjaman dari bank,

dikarenakan prosedur di bank yang sangat rumit dan bank akan benar-benar

mengecek kelapangan hal-hal mengenai calon nasabah peminjam tersebut”.

Misalnya, seorang calon nasabah peminjam yang melakukan permintaan

pinjaman pada suatu bank. Kemudian akan mengisi form sebagai bentuk data

dirinya, setelah itu bank tidak akan langsung memberikan pinjaman secara tunai,

tentunya bank akan melakukan survey langsung berdasarkan data diri dari calon

nasabah peminjam tersebut. Apakah data yang diberikan benar-benar valid atau

tidak.

Terbukti ada satu nasabah yang berbohong dengan data yang

diberikannya, contohya besar penghasilan selama sebulan, bank akan mencoba

untuk menghubungi pihak perusahaan atau tempatnya bekerja, apakah benar gaji

sebulan sebanyak itu dan apa kedudukan dia di tempat ia bekerja. Padahal, dia

sama sekali tidak bekerja disitu, karena sebelumnya ia sudah bekerjasama dengan

pihak tempatnya bekerja tersebut.

Oleh karena itu, tentunya bank akan menjumpai sesekali pinjaman yang

membawanya risiko lebih besar dari pada perkirakan saat memberikan

Page 15: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

5

persetujuan permohonan pembiayaan. Bank akan menjumpai pinjaman yang

mungkin membawa resiko yang jauh lebih besar dari pada lazimnya dihadapi, hal

itu mungkin terjadi akibat kelemahan dalam memperhatikan pertimbangan dalam

memberikan pinjaman atau disebabkan oleh keadaan perekonomian yang

memburuk.

Disebabkan pula oleh karena salah urus (mismanagement) dalam

perusahaan atau pemberian gambaran yang salah (misrepresentation) oleh

nasabah, atau akibat dari sesuatu hal yang tidak dapat dicegah oleh manusia,

misalnya nasabah yang bersangkutan meninggal. Pinjaman-pinjaman tersebut

biasanya disebut problem loan atau pinjaman yang membawa bermasalah dengan

kata lain kredit macet.

Terlepas dari faktor kelalaian bank sendiri ataupun kesengajaan yang

mungkin dilakukan mudharib. Penyebab umum terjadinya kredit bermasalah

adalah faktor ketidak pastian (uncertainty) mengenai mungkin apa yang akan

terjadi di masa mendatang.

Sebagai contoh, berubahnya peraturan yang ditetapkan pemerintah,

terjadinya resesi ekonomi, munculnya tekhnologi yang lebih maju sehingga

tekhnologi yang digunakan mudharib menjadi using dan bencana alam. Faktor-

faktor di atas merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol dan diramal secara

pasti pada waktu pemberian pembiayaan.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis menganggap begitu penting

untuk membahas lebih lanjut sehingga untuk lebih memudahkan, penulis

Page 16: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

6

mempersempit pembahasan yang akan dituangkan dalam skripsi ini dengan judul

“KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH

MANDIRI BINTARO”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masih banyak

permasalahan yang harus diuji kembali secara luas. Masalah yang akan dibahas

dalam skripsi ini adalah dilihat dari manajemen Bank Syariah Mandiri Bintaro

dalam memberikan pembiayaan mudharabah kepada nasabah, dan perkembangan

pembiayaan mudharabah dari tahun 2008 hingga 2010.

Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan, maka penulis memberikan

rumusan yang dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Bagaimana prosedur kelayakan yang harus dipenuhi nasabah untuk

memperoleh pembiayaan mudharabah di Bank Syariah Mandiri Bintaro?

2. Bagaimana penerapan pemberian pembiayaan mudharabah kepada nasabah di

Bank Syariah Mandiri Bintaro?

3. Apa bentuk pengawasan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Bintaro

setelah memberikan pinjaman pada nasabah pembiayaan mudharabah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Page 17: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

7

a. Untuk memperoleh penjelasan tentang prosedur yang harus dilakukan

untuk menjadi nasabah pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah

Mandiri Bintaro

b. Untuk mengetahui penerapan pemberian pinjaman pada nasabah

pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

Bintaro.

c. Untuk mengetahui sampai dimana pengawasan BSM Bintaro terhadap

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

2. Manfaat

a. Bagi Objek Penelitian (Bank Syariah Mandiri Bintaro)

Agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, dan sebagai rujukan

bagi Bank Syariah Mandiri Bintaro mengenai saran-saran dan temuan-

temuan terutama yang berkaitan dengan aktifitas pemberian pinjaman

kepada nasabah.

b. Bagi Pembaca

Dapat memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat dalam menentukan

rujukan yang akan dijadikan referensi.

c. Bagi Dunia Pustaka

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan

yang berguna dalam memperkarya dan menjadi sumber inspirasi dalam

ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.

Page 18: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

8

D. Review Studi Terdahulu

1. Siti Nurul Mariana (2009), Mahasiswa SI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam penelitiannya tentang “Konsep Kelayakan Nasabah dalam Pengajuan

Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi Pada BTN Syariah”.

Masalah yang diteliti oleh Siti adalah tentang bagaimana konsep

pembiayaan KPR syariah bersubsidi pada BTN Syariah, perkembangan

pembiayaan KPR syariah bersubsidi, dan apakah pembiayaan KPR Syariah

yang dipraktekkan di BTN Syariah telah sesuai dengan prinsip syariah.

Pendekatan yang digunakan adalah empiris, sedangkan sumber yang

digunakan adalah peraturan Menpera tentang pembiayaan KPR Syariah

bersubsidi, jurnal KPR Syariah, buku dll.

Menyimpulkan bahwa yang berhak mendapatkan pembiayaan KPR

syariah bersubsidi ini terbagi dalam beberapa kelompok yakni Kelompok

pertama yang berpenghasilan +1.700.000-2.500.000. Kelompok ke dua yang

berpenghasilan +1000.000-1.700.000, dan Kelompok ketiga yang

berpenghasilan 1000.000. Perkembangan pembiayaan KPR Syariah pada bank

BTN Syariah mengalami perkembangan yang sangat cepat, dari awal tahun

2005 yang mengajukan pembiayaan KPR syariah bersubsidi di BTN syariah

baru 5 nasabah, dan sampai tahun 2009 jumlah keseluruhan sudah ada 5000

nasabah serta beberapa syarat dalam permohononan KPR.

Perbedaannya dengan yang penulis tulis yaitu tempat penelitiannya

berada di BTN Syariah dan kalau penulis di BSM Bintaro, pembiayaan yang

Page 19: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

9

diteliti berkenaan tentang kelayakan pengajuan KPR dengan pembiayaan

murabahah sedangkan penulis meneliti berkenaan dengan kelayakan

pembiayaan mudharabah.

2. Faridha Fani (2008), Mahasiswa SI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

penelitiannya tentang “Analisis Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Pada

BMT Tanjung Sejahtera dan BMT Al-Kaustar”

Masalah yang diteliti tentang proses analisis kelayakan pembiayaan

mudharabah di BMT, dan kendala yang dihadapi oleh account officer dalam

menangani pembiayaan mudharabah di BMT. Untuk pendekatan yang

digunakan adalah secara empiris. Sumber datanya berasal dari observasi

partisipasi.

Menyimpulkan bahwa proses analisis kelayakan pembiayaan oleh

account officer baik di BMT Tanjung Sejahtera maupun BMT Al-Kautsar

bersifat analisis kualitatif dan sudah memenuhi standar dalam kehati-hatian

pemberian pembiayaan dengan memperhatikan aspek 5C. Prosedur pengajuan

pembiyaan termasuk mudah walaupun sudah berdasarkan ketetapan yang

ditentukan dan disertai dengan analisis terlebih dahulu sebelum direalisasikan

pembiayaannya.

jadi, bedanya dengan yang penuis tulis adalah terletak pada tempat

penelitiannnya di BSM Mandiri, dan juga fokusnya pada proses pembiayaan

hingga pengawasan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

Page 20: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

10

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta

yang diperoleh di lapangan secara mendalam.2 Dalam metode ini penelitian yang

dimaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau

kejadian.3 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, yaitu

pendekatan dimana subjek penelitian melakukan pengamatan langsung di

lapangan.

2. Sumber Data

Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer

Yaitu penulis wawancara langsung kepada pihak BSM Bintaro seperti

bagian marketing, account officer, kepada nasabah pembiayaan mudharabah

yang langsung melakukan peminjaman terhadap BSM Bintaro. Data ini juga

bersumber pada regulasi bank, data yang berbentuk softcopy dan hardcopy

dari BSM Bintaro.

b. Data sekunder

2 Suharsimi, Management penelitian (Jakarta: PT Rineka cipta, 1993), h.309 3 Sumadi, Metodologi penelitian, (Jakarta: PT Garafindo 2004), h.76

Page 21: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

11

Dalam hal ini berasal dari sumber data pendukung dan pelengkap dari data

penelitian berupa buku, majalah, jurnal tentang pemberian pinjaman kepada

nasabah dan lain-lain.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan sutu proses interaksi dan komunikasi.4 Tujuan

wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang valid dan akurat dari

pihak-pihak yang dijadikan informan. Dalam wawancara ini menggunakan

alat wawancara berupa panduan wawancara (interview guide) kemudian

mencatat jawaban dari informan serta menggunakan tape recorder, tempat

wawancara tersebut di BSM Bintaro dengan durasi ½ jam hingga 1jam

dan penelitian ini berlangsung dari bulan Maret-Agustus.

b. Studi Pustaka

Studi kepustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan

menelaahnya. Sumbernya berupa buku-buku yang ada di UIN Jakarta,

majalah, Koran, internet, dokumen dari BSM Bintaro yaitu persyaratan

permohonan pembiayaan, SP3, data nasabah pembiayaan mudharabah dari

tahun 2008-2010, formulir pengajuan pembiayaan BSM Bintaro dll.

c. Dokumentasi

4 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode penelitian survey (Jakarta: LP3ES,

1998), h.192

Page 22: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

12

Pengumpulan data-data sekunder mengenai lahan penelitian yang

didapatkan dari berbagai tertulis seperti: arsip, dokumen resmi, dan

sejenisnya yang diharapkan dapat mendukung analisis penelitian.

4. Tekhnis Analisis Data

Data dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan sepenuhnya

dianalisis secara kualitatif. Analisis data yang dilakukan setiap saat

pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan, diawali dengan

proses klasifikasi data agar dapat tercapai konsistensi di lapangan dengan

langkah-langkah abstraksi-abstraksi teoritis terhadap informasi lapangan,

dengan mempertimbangkan hasil pernyataan yang sangat memungkinkan

dianggap mendasar dan universal.5

F. Tekhnik Penulisan

Adapun tekhnik dari penulisan ini penulis merujuk pada buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Agar lebih terarah dalam pembahasan skrispsi ini, penulis membuat

sistematika penulisan sesuai dengan masing-maing bab. Penulis membaginya

menjadi lima bab, masing-masing terbagi dalam beberapa sub bab yang

5 Burhan Bagin, Metode penelitian kualitatif (aktualisasi metodolgis kea rah ragam varian

kontemporer), jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, h.101

Page 23: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

13

merupakan penjelasan dari bab tersebut. Adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, review studi terdahulu, metodologi penelitian, tekhnik

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Mencakup kerangka teoritis, bab ini merupakan uraian teori tentang

kelayakan pembiayaan, mudharabah, pengertian kelayakan pembiayaan,

tujuan dan prinsip pembiayaan, jenis analisis kelayakan pembiayaan,

dan penilaian kelayakan pembiayaan, akad mudharabah, landasan

hukum mudharabah, rukun dan syarat mudharabah, jenis pembiayaan

mudharabah.

BAB III Dalam bab ini dikemukakan tentang kondisi objektif BSM Bintaro yang

meliputi: Sejarah berdirinya BSM Bintaro, Visi Misi dan Motto BSM

Bintaro, Struktur Organisasi, Bentuk-bentuk produk dari BSM Bintaro,

dan perkembangan pembiayaan mudharabah di BSM Bintaro tahun

2008-2010

BAB IV Pembiayaan mudharabah di BSM Bintaro yang terdiri dari: prosedur

pembiayaan yang diberlakukan BSM, dan syarat-syarat kelayakan

calon nasabah peminjam/pemohon BSM. Penerapan dan pengawasan

bank syariah terhadap nasabah yang diberikan pembiayaan, bentuk-

bentuk pengawasan, faktor pendukung dan penghalang, keuntungan

Page 24: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

14

yang didapat BSM dan nasabah yang diberikan pembiayaan

Mudaharabah.

BAB V Penutup

Bab ini penulis menyimpulkan pembahasan dan memberikan saran serta

diakhiri dengan Penutup dan Daftar Pustaka.

Page 25: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

15

BAB II

KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

A. Teori Kelayakan Pembiayaan

1. Definisi Kelayakan Pembiayaan

Dalam kehidupan sehari-hari pengertian pembiayaan yang dikenal oleh

masyarakat adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

lembaga keuangan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis.

Kelayakan pembiayaan adalah suatu kegiatan penelitian secara

mendalam terhadap suatu kegiatan, bisnis atau usaha yang akan dijalankan,

untuk mengetahui layak atau tidak layaknya suatu usaha tersebut dijalankan dan

menentukan seberapa besar keuntungan dan kerugian yang akan timbul dari

usaha tersebut1.

Pembiayaan yang akan diberikan kepada suatu usaha merupakan sumber

pendapatan besar dalam operasional lembaga keuangan. Namun selain

mendatangkan keuntungan, pembiayaan juga mengandung tingkat resiko yang

bervariasi dan dapat mengganggu likuiditas keuangan tersebut.

1 Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.242.

Page 26: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

16

Dalam Undang-undang RI No.10/1998 tentang perbankan Bab I pasal I

butir 12, dijelaskan definisi pembiayaan pada bank syariah yaitu: “Pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil”.2

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Belive, I Trust, ‘saya percaya’

atau ‘saya menaruh kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya

kepercayaan (Trust), berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul mal menaruh

kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan yang diberikan. Dana

tersebut harus digunakan dengan benar, adil dan harus disertai dengan ikatan

dan syarat-syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.3

Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan

adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.4

2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), cet. Ke 6, h.92

3 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal. Islamic Financial Management (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 3.

4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Akademi Manejemen Perusahaan YKPN, 2005), h. 17.

Page 27: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

17

Lembaga keuangan seperti bank, baik bank konvensional maupun

syariah, dan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) telah dikenal masyarakat

memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak surplus fund dan deficit fund.

Dana yang telah dihimpun oleh lembaga keuangan tersebut harus diputar ke

sektor yang potensial untuk dapat mengahasilkan keuntungan baik bagi pihak

yang terkait.

Penyaluran dana pihak ketiga harus dilakukan secara terencana dan

memperhatikan aspek kehati-hatian, sebab kegiatan usaha yang dilakukan

seseorang tentunya mengandung resiko kerugian, untuk itu diperlukan suatu

proses penelitian untuk mengetahui tingkat resiko yang terjadi.

2. Tujuan dan Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan

Analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan sebelum mengambil

keputusan pembiayaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Menghindari resiko kerugian

Kerugian yang akan terjadi dimasa depan merupakan suatu ketidakpastian,

ada kerugian yang dapat diramalkan dan ada pula kerugian yang terjadi di

luar perkiraan pengusaha. Analisis kerugian dilakukan untuk

meminimalisasi resiko yang terjadi.

2. Memudahkan perencanaan

Informasi yang didapat dari hasil analisis kelayakan pembiayaan digunakan

dalam proses perencanaan hingga operasional usaha yang akan dilakukan.

Page 28: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

18

3. Memudahkan pengawasan

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan usaha agar tidak keluar dari

rencana yang ditetapkan. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan usaha

secara menyeluruh dan dapat difokuskan kepada beberapa sektor yang

dianggap kritis.

4. Memudahkan pengendalian

Apabila dalam proses pengawasan ditemukan penyimpangan, maka harus

segera dikendalikan agar tujuan usaha untuk mendapatkan keuntungan

dapat tercapai5.

Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain:

1) Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko, membangun

pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lainnya.

2) Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah

kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti

peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan

usaha, dan sebagainya.

3) Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling

menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau

jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain

sebagainya.

5 Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana, 2008), h.19

Page 29: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

19

3. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Pembiayaan

Sebelum melakukan analisis kelayakan pembiayaan ada beberapa

pedoman-pedoman yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis

kelayakan usaha. Secara umum ada beberapa aspek yang sering dilakukan

yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan.6 Prinsip analisis

berdasarkan 5C, antara lain:

a) Character

Adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha. Analisis seringkali

dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada mudharib dan

orang-orang disekitar lingkungannya.

b) Capacity

Adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha dan

mengembalikan modal yang diberikan shahibul mal.

c) Capital

Adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut.

Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material pendukung usaha.

Tapi terdapat intangible asset yang penting untuk dimiliki pengusaha

yaitu manajemen, keahlian, dan sistem tekhnologi.

d) Collateral

6 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007),

h.91

Page 30: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

20

Adalah jaminan yang diberikan mudharib kepada shahibul maal.

Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar dari modal usaha.

e) Condition

Adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa pasar, trend,

prospek usaha, bahkan kondisi politik dan ekonomi7.

Sedangkan penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut:

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,

emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

masalah.

2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan tertentu dan

akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan

kredit dapat bermacam-macam, apakah untuk tujuan konsumtif,

produktif, atau untuk tujuan perdagangan.

7 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.60

Page 31: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

21

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak. Hal ini sangat penting untuk diingat karena

jika suatu fasilitas kredit dibiayai tanpa adanya prospek, bukan hanya

bank yang akan rugi tetapi juga nasabah.

5. Payment

Merupakan ukuran dari nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit

yang diperolehnya.

6. Profitability

Yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan

tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit

yang akan diberikan oleh bank.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh

bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan bisa didapat

berupa jaminan barang atau jaminan asuransi8.

Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan

hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki

8 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan, h. 93

Page 32: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

22

berbagai aspek yang harus diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan

ketentuan.

Secara umum prioritas ada 7 Aspek (7A) yang perlu dilakukan dalam

studi kelayakan adalah sebagai berikut:

1. Aspek Hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan

dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari badan usaha sampai izin-

izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangatlah

penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang

apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dokumen diperoleh

dari pihak yang mengeluarkan dokumen.

2. Aspek Pasar

Setiap usaha yang dijalankan harus memiliki pasar yang jelas.

Faktor ada tidaknya konsumen yang akan membeli dan besarnya pasar

yang ada perlu diketahui terlebih dahulu. Yakni mencakup: produk yang

akan dipasarkan, peluang pasar, permintaan dan penawaran, harga, pasar

sasaran, strategi pesaing. dll

3. Aspek Keuangan/ Financial

Dalam aspek ini hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah

investasi, biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Ada

beberapa metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian suatu

investasi:

Page 33: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

23

a. Metode Payback Periode (PP)

Adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali

pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas.

b. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mengetahui equivalent rate yang dihasilkan

dari suatu investasi.

c. Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai sekarang (present value)

dari aliran kas yang dihasilkan dari suatu investasi, berdasarkan tingkat

keuntungan (equivalent rate) yang diharapkan oleh bank.

d. Metode Average Rate of Return (ARR)

Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yag diperoleh

dari suatu investasi.

e. Metode Provitability Index (PI)

Metode ini berpijak pada model PV yaitu dengan memperhatikan nilai

index dari perbandingan antara PV cash inflow dengan cash outflow.9

4. Aspek Teknis

Pada aspek teknis atau operasi maksudnya disinilah adalah apakah

dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi rutin bisnis secara

teknis dapat dilaksanakan terutama masalah operasionalisasinya yang

9 Yusak Laksmana. Account Officer Bank Syariah (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2009), h.153.

Page 34: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

24

meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan

pengawasan terhadap operasi perusahaan.10 Yang akan digambarkan

secara lengkap adalah mengenai lokasi usaha, desain, teknologi yang

akan digunakan.11

5. Aspek Manajemen/ Organisasi

Tujuan aspek ini adalah untuk mengetahui apakah pembangunan

dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan

dikendalikan. Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti

dan dinilai adalah izin/ akta yang dimiliki, pemilik usaha, pengelola

usaha, struktur organisasi yang ada sekarang, dan rencana kerja.

6. Aspek Ekonomi Sosial

Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa

besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan.

Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak

sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonomi

menggambarkan jumlah tenaga kerja yang tertampung, peningkatan

pendapatan masyarakat. Sedangkan dampak sosial yang muncul akibat

adanya usaha berupa tersedianya usaha berupa sarana dan prasarana,

antara lain: pembanguanan jalan, jembatan, penerangan, telpon, air

minum dll.

10 Husein Umar. Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2009), h.88. 11 Kasmir, Kewirausahaan, h.251.

Page 35: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

25

7. Aspek Dampak Lingkungan

Pada aspek lingkungan merupakan analisis yang paling

dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan

memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan sekitarnya,

antara lain: terhadap tanah, air, udara, kesehatan manusia.

Lembaga keuangan syariah memiliki beberapa pendekatan yang

digunakan dalam melakukan analisis kelayakan pembiayaan, antara lain:

a) Pendekatan jaminan, artinya account officer memperhatikan

kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki oleh mudharib.

b) Pendekatan karakter, artinya analisis kelayakan pembiayaan

dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakter mudharib dengan

cara mencermati dengan sungguh-sungguh serta melakukan

wawancara dengan orang di lingkungannya.

c) Pendekatan studi kelayakan usaha, artinya account officer

mempertimbangkan usaha mudharib dan prospeknya dimasa yang

akan datang.

d) Pendekatan fungsi LKS, artinya upaya pengaturan terhadap

likuiditas dana yang dimiliki dengan pembiayaan yang dilakukan.12

12 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.87

Page 36: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

26

4. Jenis Analisis Kelayakan Pembiayaan

Analisis pembiayaan dilakukan terhadap dua macam data dan

informasi antara lain:

1. Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif adalah proses analisis terhadap kondisi suatu

usaha berdasarkan data atau informasi yang berbentuk angka. Proses

analisis dilakukan terhadap beberapa dokumen keuangan seperti laporan

keuangan, cash flow, neraca, laba/rugi, dll. Dalam melakukan analisis

kuantitatif terdapat beberapa metode penghitungan analisis rasio antara

lain:

a) Ratio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Terdapat

dua cara perhitungan untuk mengetahui rasio likuiditas anatara lain:

b) Ratio Leverage yaitu Rasio yang menunjukkan sejauh mana

perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini juga yang menunjukkan

indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.

c) Rasio Aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan

efektivitas manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang

dimiliki. Perhitungan rasio ini dilakukan untuk mengetahui

perputaran aktiva yang dapat menghasilkan penjualan.

d) Rasio Rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba.

Page 37: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

27

e) Rasio Coverage yaitu rasio yang menunjukkan kemapuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kreditnya.13

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis terhadap suatu usaha

berdasarkan kondisi non numeric. Hasil analisis kualitatif memberi

gambaran yang utuh mengenai debitur dan pengaruhnya terhadap resiko

kredit yang diberikan kepada kreditur. Proses analisis kualitatif

menggunakan dua variable besar yaitu variable internal dan variable

eksternal.

a) Variabe internal adalah faktor-faktor yang berada di dalam kendali

suatu usaha. Peneliti harus memperhatikan beberapa faktor dalam

variable internal, antara lain:

1. Manajemen

2. Organisasi

3. Perusahaan

4. Produksi

5. Pemasaran

6. Sumber Daya Manusia

7. Sistem Informasi

8. Tekhnologi

13 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Account Officer (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006), h.51

Page 38: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

28

b) Variabel Eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali

suatu usaha tetapi dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya.

Beberapa variable eksternal yang sering muncul adalah:

1. Bencana Alam

2. Trend Masyarakat

3. Kondisi Keamanan

4. Kebijakan Pemerintah14

B. Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Berdasarkan undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 Bab 1

pasal 1 ayat 12, kredit adalah penyediaan uang atau tagih yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya pada saat jangka waktu tertentu dengan tambahan

pemberian bunga. pengertian tersebut berlaku bagi bank konvesional dengan

pendapatan sistem bunga.

Dalam dunia perbankan syariah sistem bunga diganti dengan sistem bagi

hasil, dengan demikian pengertian pembiayaan dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya pada

14 Ibid., h.234

Page 39: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

29

saat jangka waktu tertentu dengan adanya imbalan berdasarkan bagi hasil yang

telah disepakati.

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan.15

Pengertian memukul atau berjalan ini dianologikan seperti proses seseorang yang

memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Mudharabah atau Qiradh

berasal dari kata Al-Qardhu yang berarti Al Qatht’u, artinya pemilik memotong

sebagian hartanya untuk diperdagangkan yang mendapatkan keuntungan, atau

berasal dari kata Al Muqaradhah yang berarti Al Musawamah (persamaan),

karena modal dari si pemilik modal dan bekerja sama dalam pembagian

keuntungan atau karena modal dari si pemilik modal dan pekerja hanya dituntut

untuk bekerja saja maka ia sama seperti mengambil upah (ijarah), maka si

pekerja mempunyai hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan.16

Secara Terminologi akad Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola dengan pembagian keuntungan

usaha menurut kesepakatan bersama yang telah dituangkan dalam kontrak,

apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu

bukan akibat dari kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu berakibat karena

15Syafi’ Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek (Jakarta: Gema Insani Press,

2007), h. 95. 16 Wahbah Zuhaili, Al mu’amalat Al maliyah Al Mu’ashira (Birut-Lebanon: Darul

Fikri Al Mu’ashir), h.105

Page 40: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

30

kecurangan atau kelalaian pengelola maka yang bertanggung jawab atas kerugian

tersebut adalah pihak pengelola.

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa mudharabah adalah akad

kerjasama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan

kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan

kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si

pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence atau violation oleh

pengelola dana. Untuk lebih jelas perhatikan skema berikut: Gambar 2.1 Skema

Al-Mudharabah:

Perjanjian Bagi Hasil

Keahlian

Modal 100%

(Keuntungan – y)% Nisbah: y%

Pengembalian Modal Keuntungan

Pada praktiknya, mudharabah dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah

Mudharabah Tradisional/Klasik, akad mudharabah ini sudah dikenal oleh umat

Muslim sejak zaman nabi. Bahkan telah dipraktikkan oleh bangsa Arab sebelum

turunnya Islam. Ketika Nabi Muhammad Saw berprofesi sebagai pedagang, ia

melakukakan akad mudharabah dengan Khadijah. Dengan demikian, ditinjau

Nasabah (Mudharib)

Bank (Shahibul Maal)

Proyek /Usaha

Pembagian Keuntungan

Modal

Page 41: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

31

dari segi hukum Islam, maka praktik mudharabah ini dibolehkan baik menurut

Alquran, Sunnah, maupun Ijma’.

Dalam praktik mudharabah Tradisional/Klasik antara Khadijah dengan

nabi, saat itu khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual oleh

Nabi ke luar negeri. Dalam kasus ini, Khadijah berperan sebagai pemilik modal

(shabibul al-mal) sedangkan nabi berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib).

Nah, bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai

pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh

pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung

disebut akad mudharabah. Atau singkatnya, akad mudharabah adalah

persetujuan kongsi antara harta dari salah satu pihak dengan kerja pihak lain.17

Perhatikan gambar berikut: Gambar 2.2 Skema Direct Financing

Mudharib Shahibul al-Mal (Modal 0% Kerja !00%) (Modal 100%

Sejauh ini, skema mudharabah berlaku antara dua pihak saja secara

langsung, yakni shahib al-mal berhubungan langsung dengan mudharib. Skema

ini adalah skema standar yang dapat dijumpai dalam kitab-kitab klasik fikih

Islam. Dan inilah sesungguhnya praktik mudharabah yang dilakukan oleh Nabi

dan para sahabat serta umat muslim sesudahnya.

17 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 205.

Page 42: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

32

Dalam kasus ini, yang terjadi adalah investasi langsung (direct

financing) antara shahib al-mal (sebagai surplus unit) dan mudharib (sebagai

deficit unit). Dalam direct financing seperti ini, peran bank sebagai lembaga

perantara (intermediary) tidak ada.

Mudharabah klasik seperti ini memiliki ciri-ciri khusus, yakni bahwa

biasanya hubungan antara shahib al-mal dan mudharib merupakan hubungan

personal dan langsung serta dilandasi oleh rasa saling percaya (amanah). Shahib

al-mal hanya mau menyerahkan modalnya kepada orang yang ia kenal dengan

baik, baik profesionalitas maupun karakternya.

Modus mudharabah seperti itu tidak efisien lagi dan kecil

kemungkinannya untuk dapat diterapkan oleh bank, karena beberapa hal:

(1) Sistem kerja pada bank adalah investasi berkelompok, di mana mereka tidak

saling mengenal. Jadi kecil sekali kemungkinannya terjadi hubungan yang

langsung dan personal.

(2) Banyak investasi sekarang ini membutuhkan dana dalam jumlah besar,

sehingga diperlukan puluhan bahkan ratus ribuan shahib almal untuk sama-

sama menjadi penyandang dana untuk satu proyek tertentu.

(3) Lemahnya disiplin terhadap ajaran Islam menyebabkan sulitnya bank

memperoleh jaminan keamanan atas modal yang disalurkannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, khususnya masalah pertama dan kedua,

maka ulama kontemporer melakukan inovasi baru atas skema mudharabah,

yakni mudharabah yang melibatkan tiga pihak. Tambahan satu pihak ini

Page 43: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

33

$$

Bagi Hasil

Mudharib Shahibul Al-Mal

Mudharib Bank Syariah Shahibul Al-Mal

diperankan oleh bank syariah sebagai lembaga perantara yang mempertemukan

shahib al-mal dengan mudharib. Jadi, terjadi evolusi dari konsep direct

financing menjadi indirect financing. Berikut Skemanya:

Gambar 2.3 Skema Direct Financing-Indirect Financing

(Pelaksana Usaha) (Intermediasi Keuangan) (Pemilik Dana)

Bagi Hasil Bagi Hasil

Selanjutnya penerapan mudharabah yang kedua adalah Penerapan

mudharabah di perbankan syariah. Dalam skema Indirect Financing di atas,

bank menerima dana dari shahib al-mal dalam bentuk dana pihak ketiga (DP-3)

sebagai sumber dananya. Dana-dana ini dapat berbentuk tabungan atau simpanan

deposito mudharabah dengan jangka waktu yang bervariasi. Selanjutnya, dana-

dana yang sudah terkumpul ini disalurkan kembali oleh bank ke dalam bentuk

pembiayaan-pembiayaan yang menghasilkan (earning assets). Nah, keuntungan

Page 44: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

34

dari penyaluran pembiayaan inilah yang akan dibagi hasilnya antara bank dengan

pemilik DP-3.18

2. Landasan Hukum

Mengenai ketetapan diperbolehkannya pembiayaan mudharabah

terdapat didalam sumber-sumber hukum Islam, yakni:

1. Alquran

… ۷ … ) ۲۰: ۷۳ /المزمل (

Artinya:

”... dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT...” (QS. Al-Muzzammil/73:20)

… …

)٢٨٣: ٢(البقرة/

Artinya:

”... Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya….” (QS.Al-Baqarah/2:283)

/٦٢:١٠(الجمعة(

18 Ibid., h. 211.

Page 45: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

35

Artinya:

Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT.” (QS.Al-Jumu’ah/62:10

2. Hadits

Pembiayaan mudharabah telah dipratekkan sejak zaman rasulullah

SAW, hal tersebut diperkuat dengan hadits yang dijadikan sebagai

landasan hukum pembiayaan mudharabah. Adapun beberapa hadits antara

lain:

فیھن ث ثال وسلم علیھ اهللا صلى اهللا رسول لاق أبیھ عن صھیب بن صالح عن

19)رواه ابن ماجھ( للبیع ال للبیت االشعیرب البر واخالط رضة والمقا اجل إلى البیع البركة

Artinya: Dari Shalih bin Suaib r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “tiga

hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah no. 2280, kitab at-Tijarah)

ل اق ھنا امھنع هللا ا يضر س ابع ناب ىور : بلطمال دبع س ابعال ان دیس ن

الو ایادو ھب لزنی الو ارحب ھب كلسی ال نأ ھباحص لىع طرتشا ةبر اضم ل امال عفادذا

ا هللا لىص اهللا لوسر ھطرش غلبف نمض كلذ لعف ن اف ةبطر دبك اتذ ةابد ھب ىرتشی

(رواه طبران) هازج فأ ملسو ھیلع

19 Al Hafid Nuruddin Ali Ibn Abi Bakar Al Haistami, Majma’ Azzzawaid Wa manba’ul

fawaid, juz rabi’ (Birut-Lebanon: Darul Kutub Al ‘amaliyah, 1988), h.161

Page 46: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

36

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bin sayyidina Abbas bin Abdul

Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikan syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw. dan Rasulullah pun membolehkannya. (HR.Thabrani dari Ibnu Abbas)

3. Ijma

Imam Zailani telah menyatakan bahwa para sahabat telah

berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara

mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadits

yang dikutip Abu Ubaid.

4. Fatwa DSN No.07/DSN-MUI/IV/2000

Tentang pembiayaan mudharabah. Dalam fatwa tersebut

disebutkan bahwa pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang

disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang

produktif.20

3. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah

Rukun adalah segala sesuatu yang harus disertakan untuk menentukan

sah atau tidaknya suatu kegiatan. Berikut ini adalah rukun pembiyaan

mudharabah dan syarat-syarat yang berkaitan dengan rukun mudharabah

tersebut:

20 DSN-MUI BI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Edisi Ketiga (Ciputat:

Cv Gaung Persada, 206), h.39

Page 47: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

37

1. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus cakap

hukum.

2. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad)

dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi atau dengan

menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3. Modal adalah sejumlah uang yang diberikan oleh penyedia dana kepada

mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat sebagai berikut:

a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika modal

diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus dinilai pada

waktu akad.

c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus diserahkan kepada

mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai dengan

kesepakatan dalam kontrak (akad).

4. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan

dari modal, dengan syarat:

Page 48: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

38

a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh disyaratkan

hanya untuk satu pihak.

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus diketahui

dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam

bentuk persentasi (nisbah) dari keuntungan sesuai kesepakatan. Jika

terjadi perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan.

c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah

dan pengelola dana tidak boleh menanggung kerugian apapun

kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian atau

pelanggaran kesepakatan.

5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib) sebagai pertimbangan bahwa

modal yang disediakan oleh penyedia dana, dengan memperhatikan hal-

hal berikut:

a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib tanpa campur tangan

penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan

pengawasan.

b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

mudharabah yaitu profit.

Page 49: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

39

c. Penyedia dana tidak menyalahi hukum syariah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah dan harus

mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktivitas itu.21

4. Jenis-Jenis Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah terbagi menjadi dua jenis berdasarkan

tujuan alokasi pembiayaan kepada nasabah. adappun kedua jenis pembiayaan

mudharabah tersebut adalah:

1. Mudharabah Muthlaqah

Pengelola dana memiliki kewenangan untuk melakukan apa saja dalam

pelaksanan bisnis bagi keberhasilan tujuan mudharabah itu. Namun,

apabila ternyata pengelola dana melakukan kelalaian atau kecurangan,

maka pengelola dana harus bertanggung jawab atas konsekuensi-

konsekuensi yang ditimbulkannya. Sedangkan apabila terjadi kerugian

atas usaha itu, yang bukan karena kelalaian dan kecurangan pengelola

dana maka kerugian itu akan ditanggung oleh pemilik dana.

2. Mudharabah Muqayyadah

Pemilik dananya memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai

lokasi, cara, dan atau objek investasi/sektor usaha. Contoh: tidak

mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya, tidak

21 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2007), h.126

Page 50: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

40

menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa

penjamin, atau mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi

sendiri tanpa melalui pihak ketiga.22

Berdasarkan percobaan Dr.Sami Mahmud mengenai mudharabah,

beliau membatasi kriteria mudharabah menjadi 3 macam yaitu:

1. Kelompok penanam modal yaitu mereka yang menyetor harta dengan

bentuk personal “ pemilik-pemilik modal” berdasarkan asas arahannya

unutuk memperkerjakan secara mudharabah.

2. Kelompok kelompok mudharib yaitu mereka yang mengambil harta

dari kalangan personal agar bekerja setiap orang dari mereka

berdasarkan kesepakatan tertentu.

3. Mudharib Musytrak yaitu mereka yang profesinya sebagai penengah

antara dua kelompok tadi untuk merealisasikan kesepakatan dan aturan

dalam harta dan pemberian harta dari kelompok kedua yang bekerja

dengan system mudharabah yang diakad beserta setiap mereka.23

Dari kedua jenis pembiayaan mudharabah tersebut dapat disimpulkan

bahwa, yang termasuk ke dalam penerapan pembiayaan di perbankan syariah

sesuai dengan pemikiran dari Dr.Sami Hamud adalah ada beberapa orang

yang terkait dengan pembiayaan ini yaitu: Ada yang menjadi deposan-DP3

(Shahibul Mal), kemudian Bank yang bertindak sebagai Mudharib

22 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.108. 23 Al Mudharabatu Wa Tahthbiqataha Al ‘amaliyyah Fil Masharifi Al Islamiyyah,

h.43

Page 51: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

41

Musytarik, dan Perusahaan (Mudharib). Bank bertindak sebagai Mudharib

Musytarik disini adalah karena bank tidak mempunyai dana sendiri untuk

diberikan kepada perusahaan (Mudharib), tetapi juga memperoleh dana dari

Deposan. Jadi yang menjadi praktek di Perbankan Syariah adalah

Mudharabah Muthlaqah. 24

5. Syarat-syarat Keuntungan, Resiko dan Hal-hal yang membatalkan

Mudharabah

Adapun syarat-syarat keuntungan mudharabah yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan yang jelas

Keuntungan tersebut harus jelas pembagiannya/persentasinya. Essensi

dari akad tersebut adalah meraih/mendapatkan keuntungan. Adapun jika

tidak diketahui persentase keuntungan maka akad tersebut tidak sah,

sedangkan keuntungan dibagi sama rata sesuai dengan tujuan dari

syarikat.

Apabila ada syarat yang menyebabkan persentase keuntungan tidak

diketahui maka akad mudharabah fasid (rusak) karena berlawanan dengan

tujuan dari sebuah akad yaitu memperoleh keuntungan. Sebaliknya apabila

syarat yang dikemukakan tidak menyebabkan keuntungan tersebut tidak

diketahui (majhul) maka akad terselenggara sah.

24 Ibid., h.44

Page 52: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

42

2. Keuntungan berbentuk nisbah

Hendaknya keuntungan merupakan bagian yang tidak dapat dibagi

atau dengan ukuran persentase atau bagian dari keuntungan seperti mereka

sepakat untuk sepertiga, seperempat, atau setengah. Mudharabah dengan

pembatasan keuntungan seperti kegunaan/manfaat barang yang diberikan

kepada penitip. Karena mudharabah menuntut diadakannya keuntungan

yang bersifat umum dengan tanpa pembatasan dalam persentase misalnya

7% atau yang lainnya.25

Ada beberapa hal yang menyebabkan Mudharabah menjadi batal

dalam keadaan berikut:

1. Pembatalan dan larangan menggunakan modal atau pencopotan.

Mudharabah menjadi batal dengan pembatalan, larangan menggunakan

modal atau pencopotan jika terdapat syarat pembatalan atau larangannya,

yaitu pekerja mengetahui pembatalan dan pelarangan tersebut dan modal

itu berbentuk tunai atau tidak tunai waktu terjadinya pembatalan dan

pelarangan tersebut.

2. Meninggal salah seorang dari keduanya.

3. Salah seorang dari keduanya menjadi gila.

4. Pemilik modal menjadi murtad.

5. Hancurnya harta mudharabah ditangan pekerja.26

25 Wahbah Zuhaili, Al Mu’amalat Al Maliyah Al Mu’ashirah, h. 110 26 Ibid., h.112

Page 53: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

43

Risiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada penerapannya

dalam pembiayaan relatif tinggi, diantaranya:

1) Side Treaming: nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut

dalam kontrak.

2) Lalai dan kesalahan yang disengaja.

3) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.27

27 Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, h. 98.

Page 54: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

44

BAB III

PROFIL UMUM BANK SYARIAH MANDIRI BINTARO

A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Bintaro

Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri. Nilai-nilai perusahaan yang

menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap

insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM

sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca

krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. 1

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah

menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi

kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,

industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional

mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

1 Wawancara Pribadi dengan Panji, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro, 27 September 2011

Page 55: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

45

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan

konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah.

Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan

sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan

Page 56: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

46

nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:

Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.2

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama

menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun

Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

BSM Cabang Bintaro bermula dari Kantor Kas sejak Mei tahun 2003,

yang mana pada waktu itu dipimpin oleh Ibu Rossy Mernia Adam, akan tetapi

masih di bawah BSM Cabang Pondok Indah. Kemudian pada bulan Maret 2007

berganti dari Kantor kas menjadi Kantor Cabang Pembantu dan masih di bawah

naungan BSM Cabang Pondok Indah, yang pada saat itu di bawah pimpinan oleh

Bapak Dadang Muhammad Bachtiar.

2 Ibid.,

Page 57: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

47

Dan pada akhir bulan April 2010 barulah ada peralihan dari Kantor

Cabang Pembantu menjadi Kantor Cabang, sehingga pada bulan Mei 2010

barulah diresmikan menjadi Kantor Cabang yang saat ini menjadi Kantor Cabang

Bintaro.3

B. Visi, Misi dan Motto Bank Syariah Mandiri Bintaro

Bank Syariah Mandiri memerlukan values untuk menyelaraskan gerak dan

langkah insan Bank Syariah Mandiri sehingga seluruh jajaran organisasi secara

konsisten akan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah diyakini untuk

mewujudkan Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri.

1. Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

2. Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat.

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

3 Wawancara Pribadi dengan Fadli, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro, 9 April 2011

Page 58: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

48

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.4

3. Motto

“Lebih Adil dan Menenteramkan”

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi sebagaimana tersebut di atas,

diperlukan prinsip-prinsip atau kulitas yang dinilai penting dan perlu untuk

menjadi pegangan bagi setian insane Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan

organisasi perusahaan. Prinsip itu disebut dengan Shared Values Bank Syariah

Mandiri yang terdiri atas:

1. Excellence (imtiyaaz)

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan

berkesinambungan.

2. Teamwork (‘Amal Jamaa’iy)

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi

3. Humanity (Insaaniyah)

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.

4. Integrity (Shidiq)

Menaati kode etik profesi dan berfikir serta berperilaku terpuji.

5. Custumer Focus (Tafdhiilu Al ‘Umalaa)

Memahami dan memenuhi kebutuhan peanggan untuk menjadikan Bank

Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

4 Wawancara Pribadi dengan Panji, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro, 27 September 2011

Page 59: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

49

Kelima nilai tersebut di atas diakronimkan menjadi ETHIC. Kata ETHIC

sendiri berarti “set of moral principles” atau himpunan prinsip-prinsip moral.5

C. Bentuk-Bentuk Produk Bank Syariah Mandiri Bintaro

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit. Ada beberapa bentuk pembiayaan di BSM Bintaro yang

dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

a. Corporate Banking

1) Pembiayaan

Pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.6

Produk-produk yang diberikan BSM Bintaro yang termasuk ke dalam

pembiayaan terbagi menjadi dua yakni:

a. Kredit Modal Kerja

5 Ibid., 6 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan (PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2007),

h. 72

Page 60: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

50

1) Musyarakah yaitu: Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari

bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi

sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat:

a) Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi hasil.

b) Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.

Fasilitas:

a) Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau

sekaligus diakhir periode)

b) Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

c) Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar

2) Pembiayaan Dana Berputar yaitu: fasilitas pembiayaan modal kerja dengan

prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

Akad Pembiayaan:

a) Akad yang digunakan adalah akad musyarakah

b) Akad musyarakah adalah akad kerja sama usaha patungan dua pihak atau

lebih pemiliki modal (syarik/shahibul maal) untuk membiayai suatu jenis

usaha (masyru) yang halal dan produktif.

Manfaat:

Page 61: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

51

a) Membantu menanggulangi kesulitan likuiditas nasabah terutama

kebutuhan dana jangka pendek

b) Nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan bank secara optimal sesuai

dengan kebutuhan riil dengan cara melakukan penarikan sesuai dengan

kebutuhan.

Fitur:

a) Jenis pembiayaan adalah pembiayaan modal kerja

b) Peruntukan pembiayaan adalah perorangan dan perusahaan

c) Jangka waktu pembiayaan 1 tahun dan dapat diperpanjang

d) Menggunakan 2(dua) rekening, yaitu rekening giro dan rekening

pembiayaan.

e) Penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan cek/BG.

3) Mudharabah yaitu: Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan

dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank.

Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat:

a) Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah

b) Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan Nasabah

c) Angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau realisasi usaha

nasabah (revenue sharing).

Fasilitas:

a) Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US Dollar

Page 62: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

52

b) Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan

c) Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau

sekaligus diakhir periode)

d) Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing.

e) Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.

f) Pembiayaan Resi Gudang yaitu: Pembiayaan transaksi komersial dari

suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan

jaminan utama berupa komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam

suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independent

(independently controlled warehouse), dalam hal ini diperuntukkan bagi:

(1) Perorangan

(2) Badan Usaha.

Akad Pembiayaan disesuaikan dengan skema usaha nasabah (tailor

made), dapat berupa: Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah.7

b. Kredit Investasi

1) Murabahah yaitu: adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank

dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada

nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang

disepakati. Manfaatnya yaitu:

7 Artikel diakses pada 11 Maret 2011 dari

http://www.syariahmandiri.co.id/category/corporate-banking/pembiayaan-corporate-banking/

Page 63: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

53

a) Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang konsumsi

seperti rumah, kendaraan atau barang produktif seperti mesin produksi,

pabrik dan lain-lain.

b) Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran

yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.8

Fasilitas:

a) Periode kontrak ditentukan nasabah.

b) Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US dollar.

2) Produk Dana

a) Giro

b) BSM Giro Valas

c) BSM Giro Singapore Dollar

d) BSM Giro Euro

e) BSM Deposito

f) BSM Deposito Valas9

b. Consumer Banking

1) Pembiayaan

a) BSM Impian

b) Pembiayaan peralatan kedokteran

c) Pembiayaan edukasi BSM

8 Ibid., 9 Ibid.,

Page 64: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

54

d) Pembiyaan Dana berputar

e) Pembiayaan kepada pensiunan

f) Pembiayaan umrah

g) Pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk para anggotanya

h) Pembiayaan griya BSM

i) Pembiayaan talangan haji

j) Pembiayaan Pemilikan Rumah

k) Pembiayaan Pemilikan Motor10

a. Produk

Produk pada BSM terbagi menjadi dua, yakni:

1) Produk Dana

a) BSM Tabungan

(1) Tabungan BSM

(2) BSM Tabungan Berencana

(3) BSM Tabungan Simpatik

(4) BSM Tabungan Investa Cendekia

(5) BSM Tabungan Mabrur

(6) BSM Tabungan Dollar

(7) BSM Tabungan Kurban

(8) BSM Tabungan Pensiun

10 Artikel diakses pada Tanggal 11 Maret 2011 dari http://www.syariahmandiri.co.id/en/category/consumer-banking/

Page 65: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

55

b) BSM Giro

(1) BSM Giro

(2) BSM Giro Valas

(3) BSM Giro Singapore Dollar

(4) BSM Giro Euro

c) BSM Deposito

(1) BSM Deposito

(2) BSM Deposito Valas.11

2) Produk Jasa

a) Jasa Produk

(1) BSM Card

(2) BSM Sentra Bayar

(3) BSM SMS Banking

(4) BSM Mobile Banking

(5) BSM Net Banking

(6) Pembayaran melalui menu banking pemindah bukuan di ATM

(PPBA)

(7) BSM Jual Beli Valas

(8) BSM Electronic Payroll

(9) Transfer Uang Tunai

b) Jasa Operasional

11 Ibid.,

Page 66: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

56

(1) BSM Transfer Lintas Negara Western Union

(2) BSM Kliring

(3) BSM Inkaso

(4) BSM Intercity Clearing

(5) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

(6) Transfer dalam Kota (LLG)

(7) BSM Transfer Valas

(8) BSM Pajak Online

(9) BSM Pajak Import

(10) BSM Referensi Bank

(11) BSM Standing Order

c) Jasa Investasi

(1) Reksadana dan Sukuk Ritel.12

D. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Bintaro

Organisasi adalah tempat atau wadah persekutuan antara dua orang atau

lebih yang melakukan kerja sama yang diatur dengan tertib untuk mencapai

tujuan dalam aturan kerjasama hubungan organisasi, baik secara vertikal maupun

horizontal.

Setiap lembaga memiliki struktur organisasi sebagai acuan dalam

melaksanakan program kerja dan operasional lembaga tersebut. Kemudian setiap

12 Ibid.,

Page 67: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

57

komponen dari struktur tersebut mempunyai tugas dan wewenang masing-

masing. berikut komponen dari struktur organisasi tersebut.

Kedudukan tertinggi dalam Struktur Organisasi di BSM adalah Dewan

Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM secara independen. DPS

ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional

bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan

prinsip-prinsip syariah Islam. Selanjutnya pimpinan BSM Cabang Bintaro yang

dipimpin oleh kepala cabangnya. Perhatikanlah Gambar 3.1 berikut:13

13 Wawancara Pribadi dengan Fadli, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro, 9 April 2011

Page 68: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

58

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BSM Bintaro

Catatan: *) Termasuk melayani KCP/KK/KLS di bawah koordinasi Cabang ybs. **) Konter Layanan Syariah (Kantor Setingkat KK/UPS) (Satpam – Messenger – Driver – Office Boy)

Cabang Kelas III

Kepala Cabang DKP

PKP Pelaksana

Manager Marketing Operation Manager Kantor Cabang Pembantu

Account

Officer

Funding

Officer

Pelaksana Marketing

Support

CS Representatif

Teller

Pelaksana Admin

Pembiayaan

Pelaksana D & C

Pelaksana SDI – GA *)

Kantor Kas

KLS **)

Page 69: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

59

E. Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah Mandiri Bintaro Tahun 2008-2010

Berdasarkan data yang diperoleh dari BSM Bintaro pergerakannya sangat

cepat, sehingga ada sekitar ratusan nasabah yang mengajukan pembiayaan

khususnya mudharabah. Nasabah yang mengajukan pembiayaan mudharabah ini

adalah rata-rata koperasi, hanya beberapa yang perorangan.

Adapun pembiayaan mudharabah yang diajukan oleh koperasi tersebut

adalah pembiayaan yang sifatnya produktif, artinya kegiatan produksi yang bisa

menghasilkan usaha kembali baik untuk koperasi maupun BSM Bintaro, biasanya

dilakukan untuk modal kerja dan investasi.

Sedangkan jumlah nasabah yang telah mengajukan pembiayaan

khususnya mudharabah dari tahun 2008-2010 adalah sebanyak 174 nasabah yang

terdiri dari berbagai macam koperasi. Besarnya jumlah pembiayaan yang diajukan

oleh nasabah/koperasi tersebut kepada BSM Bintaro bermacam-macam,

dominannya Rp. 50.000.000 ± , dan ada yang mencapai ratusan juta, bahkan

sampai milyaran rupiah.

Besarnya angsuran yang dilakukan oleh nasabah, dan jangka waktu yang

diberikan juga berbeda-beda, tentunya berdasarkan besarnya jumlah pembiayaan

yang diajukan. Jadi, total dari keseluruhan pembiayaan yang diberikan kepada

kepada nasabah dari BSM Bintaro adalah Rp. 47.826.770.000,00

Berikut data nasabah yang teah mengajukan pembiayaan kepada BSM

Bintaro untuk pembiayaan mudharabah dari tahun 2008-2010. Gambar 3.2:

Page 70: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

#REF! 28-Jan-08 09900046 Koppeg Serba Usaha Eka 1 0990031601 9900046 Produktif Mudharabah 500,000,000.00 604,325,926.13 1 16,786,831.68 Tamwil Takaful29/01/11 25 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 31-Jan-08 09900047 Koppeg Badiklat 1 0990031694 9900047 Produktif Mudharabah 500,000,000.00 594,994,998.80 1 19,066,058.11 Tamwil Takaful25/01/11 25 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan 74.1#REF! 18-Feb-08 09900049 Koperasi Karunika 1 0990031810 Produktif Mudharabah 25,000,000.00 28,244,083.25 1 1,176,836.79 Tamwil Takaful18/02/10 14 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 18-Feb-08 09900050 Koperasi Karunika 2 0990031810 9900050 Produktif Mudharabah 85,000,000.00 102,368,094.23 1 2,843,558.15 Tamwil Takaful18/02/11 14 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 18-Feb-08 09900051 Koperasi Karunika 3 0990031810 9900051 Produktif Mudharabah 200,000,000.00 259,932,700.20 1 5,415,264.58 Tamwil Takaful18/02/12 14 48Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 18-Feb-08 09900052 Koperasi Karunika 4 0990031810 9900052 Produktif Mudharabah 190,000,000.00 274,206,378.03 1 4,570,106.30 Tamwil Takaful18/02/13 14 60Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 28-Feb-08 09900053 Kopkar Tirta Cisadane 1 0990031944 9900053 Produktif Mudharabah 440,000,000.00 638,495,191.06 1 10,641,586.51 Jiwa Takaful 28/02/13 26 60Pembiayaan Konsumtif Karyawan 87.52#REF! 10-Mar-08 09900054 RSIB 1 0990031930 Produktif Mudharabah 156,000,000.00 176,243,079.87 1 7,343,461.67 Tamwil Takaful26/03/10 26 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 10-Mar-08 09900055 RSIB 2 0990031930 9900055 Produktif Mudharabah 344,000,000.00 414,289,699.09 1 11,508,047.18 Tamwil Takaful26/03/11 26 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 24-Mar-08 09900067 Kopkar Tirta Cisadane 2 0990031944 9900067 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 81,988,587.18 1 1,209,271.19 Jiwa Takaful 26/03/13 26 60Pembiayaan Konsumtif Karyawan 87.52#REF! 24-Mar-08 09900068 Koppeg BUPIN 1 0990032099 Produktif Mudharabah 75,000,000.00 79,753,548.43 1 6,646,129.03 Tamwil Takaful24/03/09 24 12Pembiayaan Konsumtif KaryawanLUNAS#REF! 24-Mar-08 09900069 Koppeg BUPIN 2 0990032099 Produktif Mudharabah 1,125,000,000.00 1,270,983,749.65 1 52,957,656.33 Tamwil Takaful24/03/10 24 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 24-Mar-08 09900070 Koppeg BUPIN 3 0990032099 9900070 Produktif Mudharabah 2,800,000,000.00 3,372,125,457.62 1 93,670,151.66 Tamwil Takaful24/03/11 24 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 3-Apr-08 09900071 Koppeg Serba usaha eka 2 0990031601 9900071 Produktif Mudharabah 2,585,000,000.00 3,124,365,038.09 1 86,787,917.75 Tamwil Takaful03/04/11 3 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 3-Apr-08 09900072 Koppeg Serba usaha eka 3 0990031601 Produktif Mudharabah 255,000,000.00 288,804,668.77 1 12,033,527.90 Tamwil Takaful03/04/10 3 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 21-Apr-08 09900073 KPRI Sasakadana 1 0990032335 9900073 Produktif Mudharabah 1,582,000,000.00 1,905,250,883.51 1 52,923,635.68 Fixed asset/SHGB21/04/11 21 36 take over#REF! 5-May-08 09900074 KPRI Sasakadana 2 0990032335 9900074 Produktif Mudharabah 317,000,000.00 381,718,774.92 1 10,604,799.30 Fixed asset/SHGB30/04/11 5 36 take over 38.65#REF! 5-May-08 09900075 Kopkar Tirta Cisadane 3 0990031944 9900075 Produktif Mudharabah 10,000,000.00 14,511,254.13 1 241,854.23 Jiwa Takaful 26 60Pembiayaan Konsumtif Karyawan 87.52#REF! 5-May-08 09900076 Koppeg Serba usaha eka 4 0990031601 Produktif Mudharabah 15,000,000.00 15,971,738.13 1 1,330,978.17 Tamwil Takaful05/05/09 5 12Pembiayaan Konsumtif Karyawan 74.16#REF! 5-May-08 09900077 Koppeg Serba usaha eka 5 0990031601 Produktif Mudharabah 20,000,000.00 22,651,346.52 1 943,806.09 Tamwil Takaful05/05/10 5 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan 74.48#REF! 6-May-08 09900078 Koppeg Serba usaha eka 6 0990031601 9900078 Produktif Mudharabah 335,000,000.00 404,898,370.40 1 11,247,176.95 Tamwil Takaful05/05/11 5 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan 73.56#REF! 6-May-08 09900079 Koppeg Badiklat 2 0990031694 Produktif Mudharabah 45,000,000.00 47,852,129.07 1 3,987,677.38 Tamwil Takaful 6 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 73.76#REF! 6-May-08 09900080 Koppeg Badiklat 3 0990031694 Produktif Mudharabah 165,000,000.00 186,410,949.95 1 6,590,286.51 Tamwil Takaful 6 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 74.1#REF! 6-May-08 09900081 Koppeg Badiklat 4 0990031694 9900081 Produktif Mudharabah 1,790,000,000.00 2,155,751,631.84 1 60,718,330.44 Tamwil Takaful 6 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 74.1#REF! 15-May-08 09900083 RSIB 3 0990031930 Produktif Mudharabah 149,125,000.00 168,475,956.98 1 7,019,831.54 Tamwil Takaful15/05/10 15 24Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 15-May-08 09900084 RSIB 4 0990031930 9900084 Produktif Mudharabah 214,900,000.00 258,810,628.82 1 7,189,184.12 Tamwil Takaful15/05/11 15 36Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 15-May-08 09900085 RSIB 5 0990031930 9900085 Produktif Mudharabah 119,125,000.00 154,822,414.48 1 3,225,466.96 Tamwil Takaful15/05/12 15 48Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 21-May-08 09900090 Koppeg Serba usaha eka 7 0990031601 9900090 Produktif Mudharabah 480,000,000.00 580,152,889.00 1 16,115,358.02 Tamwil Takaful19/05/11 19 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.78#REF! 21-May-08 09900091 Koppeg Serba usaha eka 8 0990031601 Produktif Mudharabah 35,000,000.00 39,639,856.41 1 1,651,660.68 Tamwil Takaful19/05/10 19 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.84#REF! 21-May-08 09900090 Koppeg Serba usaha eka 7 0990031601 9900090 Produktif Mudharabah 480,000,000.00 580,152,889.00 1 16,115,358.02 Tamwil Takaful19/05/11 19 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.78#REF! 21-May-08 09900091 Koppeg Serba usaha eka 8 0990031601 Produktif Mudharabah 35,000,000.00 39,639,856.41 1 1,651,660.68 Tamwil Takaful19/05/10 19 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.84#REF! 18-Jun-08 09900100 KPRI SASAKADANA 3 0990032335 9900100 Produktif Mudharabah 246,600,000.00 296,987,906.33 1 8,249,664.05 Tamwil Takaful18/06/11 18 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 23-Jun-08 09900104 KSU Eka 9 0990031601 9900104 Produktif Mudharabah 350,000,000.00 423,028,148.20 1 11,750,781.89 Tamwil Takaful23/06/11 23 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 23-Jun-08 09900105 KSU Eka 10 0990031601 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 56,628,366.38 1 2,359,515.26 Tamwil Takaful23/06/10 23 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 26-Jun-08 09900108 Kopkar RSIB 6 0990031930 Produktif Mudharabah 296,335,000.00 334,788,417.32 1 13,949,517.37 Tamwil Takaful26/06/10 26 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 26-Jun-08 09900109 Kopkar RSIB 7 0990031930 9900109 Produktif Mudharabah 375,165,000.00 451,822,659.65 1 12,550,629.43 Tamwil Takaful26/06/11 26 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 26-Jun-08 09900110 Kopkar RSIB 8 0990031930 9900110 Produktif Mudharabah 73,470,000.00 95,486,277.31 1 1,989,297.63 Tamwil Takaful26/06/12 26 48 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 2/Jul/08 09900111 KARUNIKA 5 0990031810 Produktif Mudharabah 15,000,000.00 15,950,709.86 1 1,329,225.74 Tamwil Takaful02/07/09 1 12 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 2/Jul/08 09900112 KARUNIKA 6 0990031810 Produktif Mudharabah 193,000,000.00 218,044,323.19 1 9,085,180.15 Tamwil Takaful02/07/10 1 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 2/Jul/08 09900113 KARUNIKA 7 0990031810 9900113 Produktif Mudharabah 125,000,000.00 150,541,314.89 1 4,181,703.19 Tamwil Takaful02/07/11 1 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 2/Jul/08 09900114 KARUNIKA 8 0990031810 9900114 Produktif Mudharabah 350,000,000.00 454,741,225.50 1 9,473,713.02 Tamwil Takaful02/07/12 1 48 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 2/Jul/08 09900115 KARUNIKA 9 0990031810 9900115 Produktif Mudharabah 200,000,000.00 288,638,292.62 1 4,810,638.21 Tamwil Takaful02/07/13 1 60 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 4/Jul/08 09900116 KSU Eka 11 0990031810 Produktif Mudharabah 70,000,000.00 79,279,712.97 1 3,303,321.36 Tamwil Takaful04/07/10 4 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.48#REF! 4/Jul/08 09900117 KSU Eka 12 0990031810 9900117 Produktif Mudharabah 130,000,000.00 157,124,740.65 1 4,364,576.13 Tamwil Takaful04/07/11 4 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.78#REF! 24/Jul/08 09900128 KARUNIKA 10 0990031810 Produktif Mudharabah 45,000,000.00 47,852,129.07 1 Tamwil Takaful24/07/09 20 12 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 24/Jul/08 09900129 KARUNIKA 11 0990031810 9900129 Produktif Mudharabah 72,000,000.00 93,575,771.97 1 Tamwil Takaful24/07/12 20 48 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 8/Aug/08 09900131 KSU Eka 14 0990031810 9900131 Produktif Mudharabah 130,000,000.00 157,124,740.65 1 4,364,576.13 Tamwil Takaful08/08/11 8 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan74.78#REF! 22/Aug/08 09900133 KPRI SASAKADANA 4 9900133 Produktif Mudharabah 261,000,000.00 314,330,265.74 1 8,731,396.27 Tamwil Takaful21/07/11 21 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 3/Sep/08 09900135 KSU Eka 15 0090073161 9900135 Produktif Mudharabah 260,000,000.00 317,860,697.83 1 8,829,463.83 Tamwil Takaful05/09/11 5 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan79.76#REF! 19/Sep/08 09900137 Koperasi Sejahtera Anggaran 0990035121 Produktif Mudharabah 20,000,000.00 21,385,509.27 1 1,782,125.72 Tamwil Takaful19/09/09 19 12 Pembiayaan Konsumtif Karyawan88.5#REF! 19/Sep/08 09900138 Koperasi Sejahtera Anggaran 0990035121 Produktif Mudharabah 310,000,000.00 353,885,916.04 1 14,745,246.49 Tamwil Takaful19/09/10 19 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 88#REF! 19/Sep/08 09900139 Koperasi Sejahtera Anggaran 0990035121 9900139 Produktif Mudharabah 480,000,000.00 586,819,749.92 1 16,300,548.22 Tamwil Takaful19/09/11 19 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan87.5#REF! 19/Sep/08 09900140 Koperasi Sejahtera Anggaran 0990035121 9900140 Produktif Mudharabah 250,000,000.00 331,238,076.92 1 6,900,793.23 Tamwil Takaful19/09/12 19 48 Pembiayaan Konsumtif Karyawan86.5#REF! 19/Sep/08 09900141 Koperasi Sejahtera Anggaran 0990035121 9900141 Produktif Mudharabah 370,000,000.00 546,369,862.73 1 9,106,163.72 Tamwil Takaful19/09/13 19 60 Pembiayaan Konsumtif Karyawan84.5#REF! 23/Sep/08 09900142 KSU Eka 16 0990031601 9900142 Produktif Mudharabah 70,000,000.00 15,577,880.09 1 Tamwil Takaful22/09/11 17 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 9/Dec/08 09900143 Kop.Sejahtera Anggaran 0990035121 9900143 Produktif Mudharabah 65,000,000.00 77,881,598.93 1 3,245,066.63 Tamwil Jamkrindo05/12/10 5 24 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 17#REF! 9/Dec/08 09900144 Kop.Sejahtera Anggaran 0990035121 9900144 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 65,980,835.92 1 1,832,800.99 Tamwil Jamkrindo05/12/11 5 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 19#REF! 9/Dec/08 09900145 Kop.Sejahtera Anggaran 0990035121 9900145 Produktif Mudharabah 35,000,000.00 51,123,008.72 1 1,065,062.67 Tamwil Jamkrindo05/12/12 5 48 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 20#REF! 9/Dec/08 09900146 Kop.Sejahtera Anggaran 0990035121 9900146 Produktif Mudharabah 150,000,000.00 243,480,238.26 1 4,058,003.96 Tamwil Jamkrindo05/12/13 5 60 Pembiayaan Konsumtif Karyawan 21#REF! 23/Dec/08 09900147 Kop RSIB 9 0990031930 9900147 Produktif Mudharabah 197,400,000.00 260,492,340.47 1 7,235,898.35 Tamwil Jamkrindo19/12/11 19 36 Pembiayaan Konsumtif Karyawan#REF! 16/Jan/09 09900151 KPRI SASKADANA 5 0990032335 9900151 Produktif Mudharabah 183,000,000.00 219,266,655.81 1 9,136,110.65 Tamwil Takaful15/01/11 15 24 Pembiayaan Konsumtif KaryawanNisbah Bank

#REF! 19/May/09 09900165 KOPERASI SERBA USAHA EKA 17 0990031601 9900165 Produktif Mudharabah 230,000,000.00 285,005,693.05 1 7,916,824.81 Ass jamkrindo13/05/12 13 36 modal usaha#REF! 19/May/09 09900166 KOPERASI SERBA USAHA EKA 18 0990031601 9900166 Produktif Mudharabah 65,000,000.00 74,900,097.74 1 3,120,837.41 Ass jamkrindo13/05/11 13 24 modal usaha#REF! 19/May/09 09900167 KOPERASI SERBA USAHA EKA 19 0990031601 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 53,815,824.55 1 4,484,652.00 Ass jamkrindo13/05/10 13 12 modal usaha

Page 71: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

#REF! 20/May/09 09900168 KOPEG BADIKLAT 5 0990031694 Produktif Mudharabah 55,000,000.00 59,197,406.97 1 4,933,117.24 Ass jamkrindo 19#REF! 20/May/09 09900169 KOPEG BADIKLAT 6 0990031694 9900169 Produktif Mudharabah 75,000,000.00 86,423,189.79 1 3,600,966.23 Ass jamkrindo 19#REF! 20/May/09 09900170 KOPEG BADIKLAT 7 0990031694 9900170 Produktif Mudharabah 1,731,000,000.00 2,144,977,629.68 1 59,582,712.00 Ass jamkrindo 19#REF! 28/May/09 09900171 KPRI SASAKADANA 6 0990032335 9900171 Produktif Mudharabah 332,000,000.00 411,399,522.27 1 11,427,764.50 Ass takaful 26/05/12 26 36 45.27#REF! 5/Jun/09 09900172 KSU EKA 20 0990031601 9900172 Produktif Mudharabah 100,000,000.00 123,915,518.71 1 3,442,097.73 ASS JAMKRINDO04/06/12 4 36 modal usaha#REF! 5/Jun/09 09900173 KSU EKA 21 0990031601 9900173 Produktif Mudharabah 105,000,000.00 120,992,465.77 1 5,041,352.72 Ass jamkrindo04/06/11 4 24 modal usaha#REF! 8/Jun/09 09900174 BADIKLAT 8 0990031694 Produktif Mudharabah 35,000,000.00 37,671,077.17 1 3,139,256.66 Ass jamkrindo04/06/10 4 12#REF! 8/Jun/09 09900175 BADIKLAT 9 0990031694 9900175 Produktif Mudharabah 104,000,000.00 134,417,334.49 1 3,733,814.85 Ass jamkrindo04/06/12 4 36#REF! 16/Jun/09 09900176 KOPERASI SERBA USAHA EKA 22 0990031601 9900176 Produktif Mudharabah 20,000,000.00 23,046,183.87 1 960,257.65 Ass jamkrindo15/06/11 15 24#REF! 16/Jun/09 09900177 KOPERASI SERBA USAHA EKA 23 0990031601 9900177 Produktif Mudharabah 230,000,000.00 285,005,693.05 1 7,916,824.81 Ass jamkrindo15/06/11 15 36#REF! 29/Jun/09 09900179 KPRI SASAKADANA 7 0990032335 9900179 Produktif Mudharabah 351,000,000.00 434,943,470.73 1 12,081,763.08 Ass 25/06/12 36 36#REF! 6-Jul-09 09900181 KOPERASI SERBA USAHA EKA 24 0990031601 Produktif Mudharabah 150,000,000.00 161,447,473.64 1 13,453,956.13 Ass jamkrindo03/07/10 3 12#REF! 6-Jul-09 09900182 KOPERASI SERBA USAHA EKA 25 0990031601 9900182 Produktif Mudharabah 135,000,000.00 167,285,950.26 1 4,646,831.94 Ass jamkrindo03/07/12 3 36

1 13-Jul-09 09900184 KOPERASI SERBA USAHA EKA 26 0990031601 9900184 Produktif Mudharabah 125,000,000.00 154,894,398.34 1 4,302,622.17 ASS JAMKRINDO13/07/12 13 362 4-Aug-09 09900186 KOPERASI SERBA USAHA EKA 27 0990031694 9900186 Produktif Mudharabah 150,000,000.00 185,873,278.13 1 5,385,309.87 Ass jamkrindo03/08/12 3 36

1 20-Aug-09 09900189 KOPERASI SERBA USAHA EKA 28 0990031601 9900189 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 57,615,459.92 1 2,400,644.13 Ass jamkrindo18/08/11 18 362 20-Aug-09 09900190 KOPERASI SERBA USAHA EKA 29 0990031601 9900190 Produktif Mudharabah 165,000,000.00 204,460,605.94 1 5,679,461.26 Ass jamkrindo18/08/12 18 243 20-Aug-09 09900191 KOPPEG BADIKLAT 10 0990031694 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 53,731,216.38 1 4,477,601.37 Ass jamkrindo18/08/10 18 124 20-Aug-09 09900192 KOPPEG BADIKLAT 11 0990031694 9900192 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 57,615,459.92 1 2,400,644.13 Ass jamkrindo18/08/11 18 245 20-Aug-09 09900193 KOPPEG BADIKLAT 12 0990031694 9900193 Produktif Mudharabah 730,000,000.00 904,583,286.95 1 25,127,313.54 Ass jamkrindo18/08/12 18 366 20-Aug-09 09900194 KOPPEG BADIKLAT 13 0990031694 9900194 Produktif Mudharabah 170,000,000.00 256,246,579.65 1 4,270,776.33 Ass jamkrindo18/08/14 18 607 11-Sep-09 09900196 KOPERASI SERBA USAHA EKA 30 0990031601 9900196 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 57,615,459.92 1 2,400,644.13 Ass jamkrindo10/09/11 10 24 81.628 11-Sep-09 09900197 KOPERASI SERBA USAHA EKA 31 0990031601 9900197 Produktif Mudharabah 95,000,000.00 117,719,742.69 1 3,269,992.85 Ass jamkrindo10/09/12 10 36 81.779 16-Sep-09 09900198 KOPPEG BADIKLAT 14 0990031694 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 53,731,216.38 1 4,477,601.37 Ass jamkrindo10/09/10 10 12 konsumtif anggota

10 16-Sep-09 09900199 KOPPEG BADIKLAT 15 0990031694 9900199 Produktif Mudharabah 15,000,000.00 17,284,637.90 1 720,193.24 Ass jamkrindo10/09/11 10 24 konsumtif anggota11 16-Sep-09 09900200 KOPPEG BADIKLAT 16 0990031694 9900200 Produktif Mudharabah 720,000,000.00 892,191,734.99 1 24,783,103.77 Ass jamkrindo10/09/12 10 36 konsumtif anggota12 16-Sep-09 09900201 KOPPEG BADIKLAT 17 0990031694 9900201 Produktif Mudharabah 150,000,000.00 202,210,983.76 1 4,212,728.83 Ass jamkrindo10/09/13 10 48 konsumtif anggota13 16-Sep-09 09900202 KOPPEG BADIKLAT 18 0990031694 9900202 Produktif Mudharabah 230,000,000.00 346,686,549.14 1 5,778,109.15 Ass jamkrindo10/09/14 10 60 konsumtif anggota14 14-Oct-09 09900204 KOPERASI SERBA USAHA EKA 32 0990031601 9900204 Produktif Mudharabah 125,000,000.00 154,894,398.34 1 4,302,622.17 Ass Jamkkrindo13/10/12 13 36 konsumtif anggota15 14-Oct-09 09900205 KOPERASI SERBA USAHA EKA 33 0990031601 9900205 Produktif Mudharabah 40,000,000.00 21,492,486.58 1 1,791,040.49 Ass Jamkkrindo13/10/10 13 12 konsumtif anggota16 14-Oct-09 09900206 KOPERASI SERBA USAHA EKA 34 0990031601 Produktif Mudharabah 20,000,000.00 46,092,367.84 1 1,920,515.31 Ass Jamkkrindo13/10/11 13 24 konsumtif anggota17 16-Oct-09 09900207 KOPPEG BADIKLAT 19 0990031694 Produktif Mudharabah 115,000,000.00 123,581,797.81 1 10,298,483.15 Ass Jamkkrindo13/10/10 13 12 konsumtif anggota18 16-Oct-09 09900208 KOPPEG BADIKLAT 20 0990031694 9900208 Produktif Mudharabah 150,000,000.00 172,846,379.71 1 7,201,932.47 Ass Jamkkrindo13/10/11 13 24 konsumtif anggota19 16-Oct-09 09900209 KOPPEG BADIKLAT 21 0990031694 9900209 Produktif Mudharabah 185,000,000.00 229,243,709.65 1 6,367,880.81 Ass Jamkkrindo13/10/12 13 36 konsumtif anggota20 16-Oct-09 09900210 KOPPEG BADIKLAT 22 0990031694 9900210 Produktif Mudharabah 30,000,000.00 40,442,196.59 1 842,545.76 Ass Jamkkrindo13/10/13 13 48 konsumtif anggota21 19-Oct-09 09900211 KOPERASI SERBA USAHA EKA 35 0990031601 9900211 Produktif Mudharabah 35,000,000.00 40,330,821.92 1 1,680,450.89 Ass Jamkkrindo22/10/11 22 24 konsumtif anggota22 19-Oct-09 09900212 KOPERASI SERBA USAHA EKA 36 0990031601 9900212 Produktif Mudharabah 60,000,000.00 74,349,311.13 1 2,065,258.64 Ass Jamkkrindo22/10/12 22 36 konsumtif anggota

219 9/Dec/09 09900223 KPRI Sasakadana 08 0990032335 9900223 Produktif Mudharabah 250,150,000.00 8,549,534.08 1 382,293,428.95 Ass Jamkrindo09/11/12 9 36 Konsumtif Anggota

237 2/Mar/10 09900241 KSU Eka 40 0990031601 9900241 Produktif Mudharabah 220,000,000.00 270,686,827.61 1 7,519,078.53 Ass Jamkrindo05/03/13 5 36 Konsumtif Anggota238 10/Mar/10 09900242 KSU Eka 42 0990031601 9900242 Produktif Mudharabah 40,000,000.00 45,865,933.86 1 1,911,080.57 Ass Jamkrindo09/03/12 9 24 Konsumtif Anggota239 10/Mar/10 09900243 KSU Eka 41 0990031601 9900243 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 53,590,365.36 1 4,465,863.79 Ass Jamkrindo09/03/11 9 12 Konsumtif Anggota240 10/Mar/10 09900244 KSU Eka 43 0990031601 9900244 Produktif Mudharabah 140,000,000.00 172,255,253.92 1 4,784,868.15 Ass Jamkrindo09/03/13 9 36 Konsumtif Anggota241 17/Mar/10 09900245 KPRI Sasakadana 09 0990032335 9900245 Produktif Mudharabah 150,500,000.00 185,174,397.88 1 5,143,733.27 Ass Jamkrindo15/03/13 15 36 Konsumtif Anggota242 19/Mar/10 09900246 KSU Eka 44 0990031601 9900246 Produktif Mudharabah 20,000,000.00 21,436,146.12 1 1,786,345.49 Ass Jamkrindo17/03/11 17 12 Konsumtif Anggota243 19/Mar/10 09900247 KSU Eka 45 0990031601 9900247 Produktif Mudharabah 120,000,000.00 147,647,360.44 1 4,101,315.56 Ass Jamkrindo17/03/13 17 36 Konsumtif Anggota246 5/Apr/10 09900250 KSU Eka 46 0990031601 9900250 Produktif Mudharabah 55,000,000.00 63,065,659.10 1 2,627,735.79 Ass jamkrindo05/04/12 5 24 Konsumtif Anggota247 5/Apr/10 09900251 KSU Eka 47 0990031601 9900251 Produktif Mudharabah 70,000,000.00 86,127,626.93 1 2,392,434.83 Ass jamkrindo05/04/13 5 36 Konsumtif Anggota250 16/Apr/10 09900254 KSU EKA 48 0990031601 9900254 Produktif Mudharabah 70,000,000.00 79,673,127.43 1 3,319,713.64 Ass Jamkrindo19/04/12 19 24 konsumtif anggota251 16/Apr/10 09900255 KSU EKA 49 0990031601 9900255 Produktif Mudharabah 80,000,000.00 86,127,626.93 1 2,392,434.06 Ass Jamkrindo19/04/13 19 36 konsumtif anggota254 26-Apr-10 09900258 Java Online, PT 0990037561 9900258 Produktif Musyarakah 300,000,000.00 1 23/04/11 23 12 modal kerja

257 5-May-10 09900261 KSU Eka 50 0990031601 9900261 Produktif Mudharabah 40,000,000.00 45,527,501.33 1 1,896,979.22 Ass jamkrindo03/05/12 3 24 konsumtif anggota258 6-May-10 09900262 KSU Eka 51 0990031601 9900262 Produktif Mudharabah 75,000,000.00 86,127,626.93 1 2,392,434.06 Ass jamkrindo03/05/13 3 36 konsumtif anggota259 20/May/10 09900263 KSU Eka 54 0990031601 9900263 Produktif Mudharabah 60,000,000.00 88,023,923.13 1 1,467,065.38 Ass jamkrindo20/05/15 20 60 konsumtif anggota260 20/May/10 09900264 KSU Eka 53 0990031601 9900264 Produktif Mudharabah 75,000,000.00 16,299,132.79 1 2,536,087.01 Ass jamkrindo20/05/13 20 36 konsumtif anggota261 20/May/10 09900265 KSU Eka 52 0990031601 9900265 Produktif Mudharabah 200,000,000.00 213,517,879.87 1 17,793,156.39 Ass jamkrindo20/05/11 20 24 konsumtif anggota

Page 72: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

263 3/Jun/10 09900267 KSU Eka 55 0990031601 9900267 Produktif Mudharabah 10,000,000.00 11,381,875.26 1 474,244.79 Ass jamkrindo02/06/12 2 24 konsumtif anggota264 3/Jun/10 09900268 KSU Eka 56 0990031601 9900268 Produktif Mudharabah 180,000,000.00 219,117,918.83 1 6,086,608.85 Ass jamkrindo02/06/13 2 36 konsumtif anggota265 3/Jun/10 09900269 KSU Eka 57 0990031601 9900269 Produktif Mudharabah 50,000,000.00 73,353,269.29 1 1,222,554.48 Ass jamkrindo02/06/15 2 60 konsumtif anggota266 15/Jun/10 09900270 KSU Eka 58 0990031601 9900270 Produktif Mudharabah 415,000,000.00 527,091,913.17 1 14,641,442.05 Ass jamkrindo16/06/13 16 36 konsumtif anggota267 15/Jun/10 09900271 KSU Eka 59 0990031601 9900271 Produktif Mudharabah 130,000,000.00 140,987,062.49 1 11,748,921.48 Ass jamkrindo16/06/11 16 12 konsumtif anggota268 25/Jun/10 09900272 KopKar. Bineka FNG 01 0990051143 9900272 Produktif Mudharabah 6,500,000.00 7,434,856.00 1 309,785.66 Ass jamkrindo20/06/12 20 24 konsumtif anggota269 25/Jun/10 09900273 KopKar. Bineka FNG 02 0990051143 9900273 Produktif Mudharabah 325,000,000.00 398,459,093.30 1 11,068,308.14 Ass jamkrindo20/06/13 20 36 konsumtif anggota270 25/Jun/10 09900274 KopKar. Bineka FNG 03 0990051143 9900274 Produktif Mudharabah 418,500,000.00 556,521,686.42 1 11,594,201.82 Ass jamkrindo20/06/14 20 48 konsumtif anggota271 1/Jul/10 09900275 KSU Eka 60 0990031601 9900275 Produktif Mudharabah 40,000,000.00 45,527,501.33 1 1,896,979.27 Ass jamkrindo02/07/12 2 24 konsumtif anggota272 1/Jul/10 09900276 KSU EKA 61 0990031601 9900276 Produktif Mudharabah 300,000,000.00 365,196,531.46 1 10,144,348.09 Ass jamkrindo02/07/13 2 36 konsumtif anggota295 9-Aug-10 09900299 PT Prima Paperi Kusuma 0360040406 9900299 Produktif Musyarakah 500,000,000.00 - 1 langsung Ass Tugu Pratama03/11/10 3 3 modal kerja 296 12-Aug-10 09900300 Kopkar Dekabe Empat 0990053356 9900300 Produktif Mudharabah 576,000,000.00 701,177,340.35 1 - Ass PT ASEI 11/08/13 11 36 konsumtif anggota303 18-Aug-10 09900307 ksu EKA fas 62 0990031601 9900307 Produktif mudharabah 155,000,000.00 188,684,874.54 1 5,241,246.50 Ass jamkrindo19/08/13 19 36 modal kerja 304 25-Aug-10 09900308 KPRI SASAKADANA 0990032335 9900308 Produktif mudharabah 150,500,000.00 - 1 - Ass Jiwa Takaful25/08/13 25 36 modal kerja 306 3-Sep-10 09900310 Kopkar DKB 4 0990053356 9900310 Produktif mudharabah 174,000,000.00 - 1 - Ass PT ASEI 02/09/13 2 36 Modal kerja 307 3-Sep-10 09900311 ksu Eka fas 63 0990031601 9900311 Produktif mudharabah 145,000,000.00 - 1 - Ass jamkrindo02/09/13 2 36 Modal kerja 308 3-Sep-10 09900312 ksu Eka fas 64 0990031601 9900312 Produktif mudharabah 50,000,000.00 - 1 - Ass jamkrindo02/09/15 2 60 Modal kerja 309 3-Sep-10 09900313 ksu Eka fas 65 0990031601 9900313 Produktif mudharabah 90,000,000.00 - 1 - Ass jamkrindo02/09/12 2 24 Modal kerja 310 6-Sep-10 09900314 KPRI SASAKADANA 0990032335 9900314 Produktif mudharabah 148,000,000.00 - 1 - Ass Jiwa Takaful06/09/13 6 36 Konsumtif Anggota

319 11-Oct-10 09900323 ksu Eka fas 66 0990031601 9900323 Produktif mudharabah 200,000,000.00 - 1 - Ass jamkrindo11/10/13 11 36 Modal kerja polis tbo tp sdh dkredit320 11-Oct-10 09900324 ksu Eka fas 67 0990031601 9900324 Produktif mudharabah 50,000,000.00 - 1 - Ass jamkrindo11/10/15 11 60 Modal kerja polis tbo tp sdh dkredit

328 21-Oct-10 09900330 ksu eka fas 70 0990031601 9900330 Produktif mudharabah 110,000,000.00 1 Ass jamkrindo20/10/13 20 36 Modal kerja329 21-Oct-10 09900331 ksu eka fas 69 0990031601 9900331 Produktif mudharabah 75,000,000.00 1 Ass jamkrindo20/10/12 20 24 Modal kerja330 21-Oct-10 09900332 ksu eka fas 68 0990031601 9900332 Produktif mudharabah 10,000,000.00 1 Ass jamkrindo20/10/11 20 12 Modal kerja334 21-Oct-10 09900336 Henny Dwi Sulandari 0997031787 9900336 Konsumtif Murabahah 20,000,000.00 29,341,307.77 1 Ass PT ASEI 20/10/10 20 60 Modal kerja

343 9-Nov-10 09900340 ksu eka fas 71 0990031601 9900340 Produktif mudharabah 45,000,000.00 1 ass jamkrindo01/11/15 1 60 modal kerja344 9-Nov-10 09900341 ksu eka fas 72 0990031601 9900341 Produktif mudharabah 95,000,000.00 1 ass jamkrindo01/11/12 1 24 modal kerja345 9-Nov-10 09900342 ksu eka fas 73 0990031601 9900342 Produktif mudharabah 115,000,000.00 1 ass Jamkrindo01/11/13 1 36 modal kerja

360 19-Nov-10 09900355 ksu eka fas 74 0990031601 9900355 Produktif mudharabah 35,000,000.00 - 1 STACO 01/11/12 1 24 modal kerja polis tbo 361 19-Nov-10 09900356 ksu eka fas 75 0990031601 9900356 Produktif mudharabah 50,000,000.00 - 1 STACO 01/11/13 1 36 modal kerja polis tbo362 19-Nov-10 09900357 ksu eka fas 76 0990031601 9900357 Produktif mudharabah 30,000,000.00 - 1 STACO 01/11/14 1 48 modal kerja polis tbo

375 8-Dec-10 09900360 Kopkar Anugerah 0990053271 Produktif mudharabah 2,796,000,000.00 3,319,232,903.13 Ass PT ASEI 27/11/12 27 24 modal kerja376 14-Dec-10 09900361 ksu eka fas 77 0990031601 Produktif mudharabah 125,000,000.00 1 STACO 01/12/12 1 24 modal usahapolis tbo 377 14-Dec-10 09900362 ksu eka fas 78 0990031601 Produktif mudharabah 175,000,000.00 1 STACO 01/12/13 1 36 modal usahapolis tbo378 14-Dec-10 09900363 ksu eka fas 79 0990031601 Produktif mudharabah 25,000,000.00 1 STACO 01/12/14 1 48 modal usahapolis tbo

Page 73: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

13-Jan-11 09900374 ksu eka fas 80 0990031601 Produktif mudharabah 80,000,000.00 1 STACO 13/01/14 13 36 modal kerja polis tbo ########13-Jan-11 09900375 ksu eka fas 81 0990031601 Produktif mudharabah 50,000,000.00 1 STACO 13/01/16 13 60 modal kerja polis tbo ########

21-Jan-11 09900376 ksu eka fas 82 0990031601 Produktif mudharabah 10,000,000.00 1 STACO 20/01/13 20 24 modal kerja polis tbo21-Jan-11 09900377 ksu eka fas 83 0990031601 Produktif mudharabah 130,000,000.00 1 STACO 20/01/14 20 36 modal kerja polis tbo21-Jan-11 09900378 ksu eka fas 84 0990031601 Produktif mudharabah 15,000,000.00 1 STACO 20/01/16 20 60 modal kerja polis tbo21-Jan-11 09900379 ksu eka fas 85 0990031601 Produktif mudharabah 50,000,000.00 1 STACO 20/01/12 20 12 modal kerja polis tbo

8-Feb-11 09900382 Kopkar Anugerah 0990053271 Produktif mudharabah 2,657,500,000.00 1 Ass PT ASEI 07/02/14 7 36 modal usahapolis tbo11-Feb-11 09900388 KPRI Sasakadana 0990032335 Produktif mudharabah 400,000,000.00 1 STACO 18/02/14 18 36 modal usahapolis tbo

8-Mar-11 09900390 Kopkar anugerah 0990053271 Produktif mudharabah 2,456,500,000.00 1 STACO 07/03/14 modal kerja polis tbo8-Mar-11 09900391 ksu eka fas 87 0990031601 Produktif mudharabah 200,000,000.00 1 STACO 07/03/12 7 12 modal kerja polis tbo8-Mar-11 09900392 ksu eka fas 88 0990031601 Produktif mudharabah 220,000,000.00 1 STACO 07/03/14 7 36 modal kerja polis tbo8-Mar-11 09900393 ksu eka fas 89 0990031601 Produktif mudharabah 50,000,000.00 1 STACO 07/03/16 7 60 modal kerja polis tbo

9-Mar-11 09900394 Koperasi DKB 4 0990053356 Produktif mudharabah 224,000,000.00 1 STACO 07/03/14 7 36 modal kerja polis tbo

12-Apr-11 09900399 Ksu eka fas 90 0990031601 Produktif mudharabah 60,000,000.00 1 STACO 04/08/13 8 24 modal kerja polis tbo12-Apr-11 09900400 Ksu eka fas 91 0990031601 Produktif mudharabah 290,000,000.00 1 STACO 04/08/14 8 36 modal kerja polis tbo12-Apr-11 09900401 ksu eka fas 92 0990031601 Produktif mudharabah 90,000,000.00 1 STACO 04/08/15 8 48 modal kerja polis tbo12-Apr-11 09900402 ksu eka fas 93 0990031601 Produktif mudharabah 50,000,000.00 1 STACO 08/04/16 8 60 modal kerja polis tbo12-Apr-11 09900403 sasakadana 0990032335 Produktif mudharabah 200,000,000.00 36

27-Apr-11 09900404 Dekabe empat fas 2 0990053356 Produktif mudharbah 235,000,000.00 1 STACO 27/04/14 27 36 modal kerja polis tbo

9-May-11 09900408 Kopkar Anugerah 0990053271 Modal Kerja Mudharabah 2,650,500,000.00 2,650,500,000.00 1 STACO 06/05/14 6 36 modal kerja polis tbo

47,826,770,000.00

Page 74: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

63

BAB IV

PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM BINTARO

A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Pada BSM Bintaro

Salah satu aspek yang paling penting dalam perbankan syariah adalah

proses pembiayaan yang sehat. Pembiayaan yang sehat adalah proses

pembiayaan yang berimplikasi kepada investasi yang halal dan baik, serta

menghasilkan keuntungan sebagaimana yang diharapkan bahkan lebih. Pada

bank syariah, proses pembiayaan yang sehat tidak hanya berimplikasi kondisi

bank yang sehat, tetapi juga berimplikasi pada peningkatan kinerja sektor rill

yang dibiayai oleh bank tersebut.1

Sebagai panduan dalam pengelolaan kredit, Bank Indonesia dengan SK-

DIR.BI No.27/162/KEP/DIR-31 Maret 1995 mengeluarkan Pedoman

Penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (PPKB) bagi bank-bank umum

diindonesia, agar mereka membuat Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) masing-

masing.2

Dalam Undang-undang RI No.10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998, dijelaskan bahwa dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis

1 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003), h. 138. 2 M.Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 1999), h. 178.

Page 75: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

64

yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur

untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai

dengan perjanjian.

Jadi, dalam memberikan pembiayaan bank harus mempunyai pedoman

sehingga bank mampu mengoptimalkan pendapatan dan meminimalkan resiko,

serta mengahindarkan bank dari penyalah gunaan wewenang dari pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab. Dalam proses memberikan pembiayaan pada

bank syariah, khususnya pada BSM Bintaro dalam menyalurkan pembiayaannya

ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan sebelum pembiayaan diberikan.

Secara umum proses pembiayaan di BSM Bintaro tidak jauh berbeda

dengan praktik proses perkreditan di perbankan pada umumnya. Proses tersebut

sudah diatur kedalam beberapa tahapan yang sudah diatur dalam ketentuan

internal perbankan. Dalam pelaksanaan proses pembiayaan, ada beberapa

petugas bank yang terlibat, yaitu:

1. Account Officer

Yaitu Petugas bank yang melakukan proses analisis suatu permohonan

pembiayaan, menuangkannya kedalam suatu usulan untuk mendapatkan

persetujuan, dan ketika pembiayaan telah direalisasi seorang account officer

melakukan fungsi monitoring agar pembiayaan tersebut lancar hingga pada

akhirnya lunas tepat waktu.

2. Komite Pembiayaan

Page 76: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

65

Yaitu pejabat bank yang mempunyai kewenangan untuk memberikan

keputusan persetujuan pembiayaan berdasarkan ketetapan yang telah

ditentukan.

3. Pejabat Operasional

Yaitu petugas bank yang berwenang untuk mengeksekusi pembiayaan yang

sudah disetujui dan dilakukan pengikatan, dengan mencairkan dana ke

rekening nasabah.

4. Bagian Administrasi atau bagian legal

Yaitu petugas bank yang bertanggung jawab untuk melakukan dokumentasi

dan penyimpanan atas seluruh berkas pembiayaan dan bukti kepemilikan

jaminan.

Untuk mengajukan pembiayaan di BSM Bintaro ada beberapa tahapan

yang harus diperhatikan oleh nasabah, yakni:3

1) Pengajuan pembiayaan oleh nasabah.

2) Investigasi, adalah kegiatan untuk mengenali permohonan pembiayaan

melalui beberapa sumber yaitu:

a. Pengumpulan data melalui pemenuhan persyaratan oleh pemohon berupa

dokumen-dokumen yang mendukung permohonan.

b. Menggali informasi dari pihak lain, melalui Interbank Checking, Daftar

Hitam Nasional (DHN), Negative List, dan Trade Checking.

3 Wawancara Pribadi dengan Bisri, Bagian Account officer Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro, 22 Maret 2011.

Page 77: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

66

3) Solisitasi, adalah kegiatan menggali informasi lebih dalam melalui

kunjungan langsung kepada usaha nasabah.

4) Analisis Pembiayaan, adalah usulan berbentuk proposal yang dibuat oleh

account officer, berisikan analisis atas segala aspek mengenai permohonan

pembiayaan, untuk dimintakan persetujuan dari komite pembiayaan.

5) Pemutusan Pembiayaan, adalah tahap diputuskannya persetujuan suatu

permohonan oleh komite pembiayaan. Selanjutnya dilakukan pembuatan

surat penegasan persetujuan kepada pemohon pembiayaan.

6) Dokumentasi, adalah tahap pemenuhan dokumen-dokumen terkait

pembiayaan secara menyeluruh untuk disimpan oleh bank di bawah tanggung

jawab bagian legal dan administrasi pembiayaan, yaitu dokumen-dokumen:

a. Dokumen legalitas dan permohonan

b. Dokumen analisis pembiayaan

c. Dokumen persetujuan pembiayaan

d. Dokumen akad pembiayaan dan berkas-berkas yang melampirinya

e. Dokumen jaminan dan pengikatannya

f. Dokumen penutupan asuransi

7) Realisasi Pembiayaan adalah tahap pencairan pembiayaan setelah seluruh

persyaratan dipenuhi dan dokumen jaminan diserahkan kepada bank.

8) Pelaksanaan Kewajiban adalah tahapan dimana pemohon pembiayaan telah

menjadi nasabah BSM Bintaro yang mempunyai kewajiban untuk membayar

Page 78: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

67

angsuran atau bagi hasil sebagai konsekuensi atas pembiayaan yang

diterimanya.

Secara ringkas skema berikut menggambarkan proses pembiayaan sejak

permohonan diterima hingga disetujui dan dilaksanakan pencairan fasilitas

pembiayaan, Perhatikanlah Gambar 4.1:

Tidak Lolos Lolos

TOLAK

Tidak Layak

Layak Dilanjutkan TOLAK

Tidak Disetujui

Disetujui TOLAK

Pengajuan Pembiayaan Oleh Nasabah

Pemenuhan Data & Dokumen

Analisis Pembiayaan

Penyusunan Usulan Pembiayaaan

Penerbit Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3)

On The Spot: Survei Usaha dan Survei Jaminan

Trade Checking BI Checking.

Negative List. DHN

Persetujuan Komite Pembiayaan

Page 79: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

68

Tidak Bisa Dipenuhi

Bisa Dipenuhi TOLAK

Dalam proses pengajuan pembiayaan di BSM Bintaro diawali dengan

permohonan pembiayaan yang dilakukan oleh pihak nasabah terhadap bank.

Untuk itu, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh nasabah sebagai

pintu masuk untuk menjadi nasabah yang berhubungan langsung dengan bank

dalam rangka untuk mendapatkan pembiayaan.

Pada tahapan ini, nasabah tentunya berhubungan langsung dengan

account officer. Seorang account officer dituntut untuk mendapatkan informasi

dan menggalinya dari nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga bisa

melihat peluang bahwa proses pembiayaan dapat dilanjutkan. Berikutnya, agar

rencana pembiayaann dapat terealisasi, nasabah diminta untuk memenuhi

dokumen-dokumen yang dipersyaratkan sebagai bahan analisis lebih lanjut,

yakni:

a. Wawancara Awal

Pada awal pertemuan, seorang account officer diharuskan untuk bisa

menggali informasi awal mengenai kebutuhan calon nasabah yang akan

mengajukan pembiayaan. Walaupun dilakukan secara sekilas dan tidak

1. Penandatanganan Akad 2. Pengikatan Jaminan 3. Pencairan Pembiayaan

Pemenuhan Syarat SP3

Page 80: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

69

mendetail, tapi wawancara pertama ini sangat menentukan untuk

memutuskan apakah pembiayaan akan diteruskan atau tidak. Informasi

pokok yang harus digali oleh account officer pada wawancara pertama

adalah:4

1. Mengenai latar belakang nasabah yang meliputi: status pemohon, jenis

usaha yang dijalankan, domisili calon nasabah.

2. Repayment Capacity (kesanggupan membayar), misalnya Sumber

penghasilan, jumlah pembiayaan yang dibutuhkan.

3. Jaminan yang diserahkan, hal ini sangat perlu diperhatikan adalah Jenis

jaminan, perkiraan harga pasar jaminan, status kepemilikan jaminan.

b. Mereview Berkas Permohonan

Ketika berkas diterima dari nasabah yang mengajukan pembiayaan,

maka seorang account officer akan melakukan hal sebagai berikut:

1. Melakukan checking atas kelengkapan dokumen sesuai dengan status

pemohon sebagai subjek hukum. Dengan membuat daftar checklist

dokumen yang harus dilengkapi dan dicocokkan dengan berkas yang

diterima.

2. Jika ada dokumen yang belum lengkap, maka pihak bank akan

menghubungi secara resmi calon nasabah tersebut untuk segera

melengkapi berkasnya, paling lama 7 hari setelah surat dikeluarkan.

4 Wawancara Pribadi dengan Bisri, Bagian Account Officer Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro 22 Maret 2011.

Page 81: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

70

3. Memastikan dokumen dan data yang diserahkan nasabah benar adanya

dan diakui keabsahannya.

c. Dokumen Pembiayaan yang dipersyaratkan

Dalam berhubungan dengan bank, seorang nasabah pembiayaan akan

menjadi subjek hukum dalam perikatan pembiayaan. Status pemohon sebagai

subjek hukum secara umum di BSM Bintaro dibagi menjadi dua:

1. Perorangan

Maksud perorangan disini adalah individu/pribadi yang mampu dan

cakap untuk melakukan tindakan hukum yang ditentukan undang-

undang atau peraturan yang berlaku. Pada umumnya nasabah berumur

21-55 Tahun, yang tergolong kedalam pembiayaan ini adalah karyawan

swasta, pegawai negeri sipil, TNI-Plori, perorangan wiraswasta, serta

perorangan profesional seperti dokter, pengacara, notaris dll.

2. Badan Usaha

Yakni badan-badan, perkumpulan atau persekutuan di dalam hukum

yang memiliki hak dan kewajiban. Badan usaha tersebut dapat

berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum. Untuk dapat

dikatakan berbadan hukum maka suatu lembaga terlebih dahulu harus

memenuhi syarat yang telah ditentukan undang-undang, seperti PT

(Perseroan Terbatas), Koperasi dan Yayasan. Sedangkan badan usaha

yang tidak berbadan hukum adalah CV (Persekutuan Komanditer) dan

Firma.

Page 82: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

71

Pada pembiayaan mudhrabah di Bank Syariah Mandiri Bintaro ini,

bank menyalurkan dananya kepada koperasi, BPRS dll. Yang sudah

berdiri/sudah ada kemudian mengajukan pembiayaan terhadap bank. Ada

juga diperuntukkan bagi koperasi yang berdiri dari awal yang mengajukan

kerjasama dengan pihak bank, kemudian koperasi tersebut menyalurkan dana

bagi Anggota koperasi yang membutuhkan dana. Ada beberapa syarat yang

harus dipenuhi oleh koperasi, antara lain:5

a) Persyaratan Koperasi/Instansi

Sebelum mengajukan pembiayaan kepada bank terkait, ada

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh koperasi tersebut kepada

BSM Mandiri, seperti:

1) Legalitas Usaha:

a) Akte pendirian/perubahan

b) Pengesahan menteri kehakiman/menteri koperasi

c) Laporan keuangan

d) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

e) Izin domisili

f) TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

g) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

5 Wawancara Pribadi dengan Wahyudi, Bagian Marketing, Bank Syariah Mandiri

Bintaro, Bintaro. 04 Maret 2011

Page 83: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

72

h) Susunan pengurus yang disahkan oleh DEPKOP/INSTANSI

TERKAIT

2) Rapat anggota tahunan

3) Lapoan keuangan 2 tahun terakhir

4) KTP pengurus

5) SPPT

6) Surat permohonan

7) Copy rekening koran 6 bulan terakhir

8) CV pengurus

9) Data jumlah karyawan dan range gaji

10) Sertifikat rating koperasi dari DEPKOP (Khusus Koperasi)

Dana yang sudah diperoleh koperasi dari bank, maka akan disalurkan

kembali oleh pihak koperasi kepada anggotanya. Adapun untuk mengajukan

pembiayaan ini sesuai kebutuhannya, anggota memiliki syarat-syarat tertentu.

Meskipun syarat-syarat pengajuan pembiayaan ini tidak terlepas dari persetujuan

BSM yang telah menyalurkan dananya kepada pihak Koperasi. Syarat tersebut

antara lain:

b) Persyaratan Anggota Koperasi/Instansi

1. Mengisi form aplikasi

2. Anggota yang memperoleh pembiayaan adalah pegawai tetap dengan

masa kerja lebih dari 2 tahun sebagai karyawan atau surat keterangan

dari manajer personalia perusahaan tempat kerja anggota yang

Page 84: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

73

menyatakan bahwa anggota masih tercatat sebagai karyawan tetap dan

masih aktif.

3. Usia minimal 21 tahun, serta pada saat fasilitas jatuh tempo berusia

maksimal 55 tahun atau belum pensiun.

4. Besarnya DSR (kewajibab/pendapatan) maksima 40% dari THP setelah

dikurangi potong-potongan wajib, koperasi, dana pensiun, maupun

pihak III lainnya.

5. Setiap anggota yang akan mendapatkan pinjaman wajib melampirkan

data lengkap seperti: Nama, NIP, Status Pegawai, Golongan, Gaji

Pokok/THP, Tujuan pembiayaan, Nominal pembiayaan.

6. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan kantor/atasannya.

7. Kelengkapan Administrasi yang harus dipenuhi:

a) Copy KTP Suami, istri

b) Copy Kartu keluarga

c) Copy surat nikah

d) Copy kartu pegawai/NIP

e) Surat pengangkatan sebagai pegawai tetap dan surat pengangkatan

terakhir.

f) Slip gaji 3 bulan terakhir.

g) Copy rekening tabungan 3 bulan terakhir

h) Copy NPWP( untuk pembiyaan ≥ 50 juta)

i) Surat rekomendasi

Page 85: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

74

j) Surat Kuasa dan pernyataan potong gaji dari bendahara gaji.

Dalam melaksanakan kegiatan pemutusan atau persetujuan pembiayaan,

BSM Bintaro menetapkan limit/delegasi wewenang ditiap jenjang unit kerja

pembiayaan. Ini dimaksudkan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang

dalm memberikan besarnya pembiayaan. Penetapan limit kewenangan tersebut

dalam bentuk Komite Pembiayaan (KP), berikut susunan komite pembiayaan

yang dibagi menjadi 6 level:

Level Komite

Segmen Pembiayaan

Limit Pembiayaan Susunan Komite

Level 1 Segmen pembiayaan yang merupakan wewenang warung mikro

Sesuai Surat Keputusan Direksi tentang Penetapan Limit untuk masing-masing pejabat

1. Kepala warung mikro

2. Asisten analis mikro

Seluruh segmen pembiayaan kecuali pembiayaan yang merupakan wewenang Consumer Financing Business Center (CFBC). Termasuk pembiayaan yang merupakan wewenang warung mikro yang melampaui limit wewenang Kepala Warung Mikro

Kepala cabang kelas 1 s.d Rp. 1,5 miliar. Kepala cabang kelas 2 s.d Rp 1 miliar Kepala cabang kelas 3 s.d R 750 juta Kepala capem s.d Rp 100 juta

1. Kepala cabang

2. Marketing Manajer atau kepala cabang pembantu

3. Analis Officer atau

asisten atau pelaksana marketing.

1. Kepala capem 2. Analis Officer

Level 2 Segmen Mikro Kecil,Komersial,Korporasi dan Konsumer

Surat keputusan direksi tentang penetapan limit untuk masing-masing pejabat

1. Kepala Bagian Unit Kerja Pembiayaan Korporasi/Komersial/Mikro/&Program/Konsumer 2. Analis Officer Unit kerja Pembiayaan

Page 86: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

75

Korporasi/Komersial dll Kepala Cabang/CFBC Manager.

Level 3A

Pembiayaan mikro kecil dan Konsumer

Sesuai Surat Keputusan Direksi tentang penetapan imit untuk masing-masing

1. Kepala Unit Kerja/Wakil Kepala Unit Pembiayaan Kecil,Mikro&Konsumer

2. Analisis Officer Unit Kerja Pembiayaan Kecil, Mikro, Program dll.

Level 3B

Pembiayaan Komersial

Sesuai Surat Keputusan Direksi tentang penetapan limit untuk masing-masing

1. Kepala Unit Kerja/Wakil Kepala Unit Kerja Pembiayaan Komersial 2. Kepala Bagian Unit Kerja Pembiayaan Komersial 3. Analis Officer

Level 3C1

Pembiayaan korporasi cabang

Sesuai Surat Keputusan Direksi tentang penetapan limit untuk masing-masing

Kepala unit Kerja/Wakil Kepala Unit Kerja Pembiayaan Korporasi Cabang.

Level 3C2

Pembiayaan Korporasi & Sindikasi

Sesuai Surat Keputusan Direksi tentang penetapan limit untuk masing-masing

Kepala Unit Kerja/Wakil Kepala Unit Kerja Pembiayaan Korporasi Cabang, Anlisis Officer

Level 4A

Pembiayaan Mikro Kecil & Konsumer

s.d limit Rp20 miliar 1. Kepala Direktorat Pembiayaan Mikro-Kecil, 2. Kepala Unit Kerja Pembiayaan Kosumer/Pembiayaan Kecil, Mikro & Program atau Wakil Kepala Unit Kerja 3. Kepala Bagian Unit Kerja.

Level 4B

Pembiayaan Komersial

s.d Rp20 miliar 1. Kepala Direktorat Pembiayaan Menengah

Page 87: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

76

2. Kepala Unit Kerja Pembiayaan Komersial atau Wakil 3. Kepala Bagian Unit Kerja Pembiayaan Unit Komersial.

Level 4C

Pembiayaan Korporasi & Sindikasi

s.d Rp 30 miliar 1. Kepala Direktorat Pembiayaan Korporasi Pusat/Cabang dan Sindikasi 2. Kepala Unit Kerja atau Waki Pembiayaan Korporasi dan Sindikasi Pusat/Cabang 3. Kepala Bagian Unit Kerja Pembiayaan Korporasi pusat/cabang dan sindikasi

Level 5 Pembiayaan Mikro-Kecil dan Konsumer Pembiayaan Korporasi dan Sindikasi

di atas Rp20 miliar s.d Rp50miliar di atas Rp30 miliar s.d Rp50 miliar

1. Direktur Utama 2. Kepala Direktorat Pembiayaan Mikro-Kecil 3. Kepala Unit Kerja Pembiayaan Mikro-Kecil/Konsumer 1. Direktur Utama 2. Kepala Direktorat Pembiayaan Korporasi Pusat/Cabang&Sindikasi 3.Kepala Unit Kerja Pembiayaan Korporasi Pusat/Cabang&Sindikasi

Level 6 Pembiayaan Korporasi, Sindikasi, Menengah, Mikro-Kecil, & Konsumer.

Diatas Rp 50 miliar s.d 75% BMPK BI

1. Seluruh Direktur (Direktur Utama, Konsumer/mikro,Koperasi/Restruturisasi Pembiayaan/Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah kecuali direktur yang membidangi kepatuhan dan direktur yang

Page 88: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

77

membidangi Manajemen Risiko atau yang menurut ketentuan Bank Indonesia mapun Peraturan Perundang-undangan yang berlaku tidak diperkenankan memutuskan pembiayaan) 2. Kepala Unit Kerja Pembiayaan Korporasi/Sindikasi/Komersial/Konsumer/Kecil,Mikro/&Program.6

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bank tentunya tidak akan mau rugi, oleh

karena itu sesuai dengan ketentuan besarnya pembiayaan di atas, maka bisa ditarik

kesimpulan bahwa semakin tinggi jumlah pembiayaan yang diajukan maka akan

semakin tinggi pula jabatan yang akan dilalui oleh nasabah. Berikut contoh untuk

jenis pembiayaan Limit dari ≥Rp.50 Juta serta syarat dan ketentuan untuk

memperoleh pembiayaan tersebut:

No Struktur Uraian

1. Pola Pembiayaan Pembiayaan dengan pola Executing/Chanelling

2. Tujuan Pembiayaan 1. Murabahah, penggunaan dana adalah untuk

tujuan yang sesuai dengan prinsip syariah

dalam hal ini adalah untuk kebutuhan

konsumtif anggota seperti transaksi pembelian

6 Wawancara Pribadi dengan Panji Prianggoro, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri

Bintaro, Bintaro.17 Juni 2011

Page 89: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

78

kendaran bermotor, rumah dan renovasi

rumah.

2. Ijarah, penggunaan dana untuk mendapatkan

manfaatnya seperti untuk biaya pendidikan,

biaya rumah sakit dan sejenisnya.

3. Jenis Fasilitas PKPA Executing/Chanelling.

4. Plafond per anggota a. Maksimum sampai dengan 50juta (Tanpa

anggunan)

b. Pembiayaan ≥ 50Juta harus memberikan

agunan.

c. Perhitungan angsuran anggota kepada koperasi

maksimum 40% dari total penghasilan (THP)

/Bulan.

Page 90: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

79

5. Syarat-syarat

Anggota

a. Pegawai tetap, masa kerja min 2 tahun dan

telah mendapatkan rekomendasi dari

perusahaan.

b. Foto copy KTP

c. Foto copy ID Card

d. Asli surat keterangan penghasilan atau slip

gaji.

e. Dokumen agunan.

f. NPWP

6. Margin dan Jangka

waktu

Jangka waktu MarginEfektif Setara Flat

12 Bulan 12,25 % 6,76 %

24 Bulan 12,75 % 6,91 %

36 Bulan 13,25 % 7,24 %

48 Bulan 13,75 % 7,64 %

60 Bulan 14,00 % 7,92 %

7. Biaya-biaya a. Administrasi 1%

b. Asuransi pembiayaan

c. Notaris

8. Jaminan Pembiyaan a. SKPG (Surat Kuasa Potong Gaji) dari anggota

koperasi.

b. Surat pernyataan avalist dari koperasi

Page 91: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

80

c. Surat pernyataan dari pengurus koperasi yang

diwakili oleh ketua dan bendahara koperasi,

yang menjamin kelancaran pembayaran

angsuran hingga lunas.

d. Surat pernyataan dari anggota koperasi untuk

menyerahkan secara sukarela atas jaminan

yang dibiayai.

e. Sertifikat penjaminan dari lembaga

penjaminan.7

Besarnya jumlah nominal suatu pembiayaan bisa melebihi dari 50 juta,

bahkan 100 juta ataupun lebih. Semakin besar pinjaman maka syarat yang

ditentukan oleh bank juga berbeda, yakni sesuai dengan besar jumlah

pembiayaan, dan untuk persetujuannya hal ini sudah diatur dengan ketentuan

Komite Pembiayaan yang terdiri dari 6 level yang telah diberi wewenangnya.

B. Penerapan Pemberian Pembiayaan Kepada Nasabah Di BSM Bintaro

Pada dasarnya, pemberian pembiayaan oleh BSM Bintaro kepada

nasabah adalah susuai dengan kebutuhan nasabah itu sendiri dengan catatan

nasabah tersebut mampu dan bisa mempertanggung jawabkan sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank. Untuk itu, berdasarkan analisis

7 Wawancara Pribadi dengan Wahyudi, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri

Bintaro, Bintaro 04 Maret 2011

Page 92: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

81

kebutuhan dan aplikasi pada BSM Bintaro, tujuan dan penggunaan pembiayaan

khususnya pembiayaan mudharabah terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Pembiayaan Konsumtif

Adalah pembiayaan yang diberikan untuk keperluan konsumsi pribadi,

seperti kendaraan bermotor, rumah, dan peralatan rumah tangga. Objek yang

dibeli merupakan kebutuhan nasabah untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Pembiayaan Produktif

Adalah pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kebutuhan usaha atau

bisnis nasabah, denga kata lain bisa digunakan untuk kegiatan produksi

yang menghasilkan barang atau jasa. Umumnya meliputi:

a. Kebutuhan modal kerja adalah kebutuhan pembiayaan untuk penambah

modal kerja usaha nasabah seperti: modal pelaksanaan proyek, bahan

baku, biaya transportasi, biaya tenaga kerja, sewa tempat usaha, dll

b. Kebutuhan investasi, adalah pembiayaan yang digunakan untuk

pendirian bangunan, pengembangan, perluasan sarana dan prasarana,

misal: pembelian mesin, pembangunan, gedung/pabrik.

Sebelum merealisasikan pembiayaan, ada beberapa aspek yang perlu

ditinjau oleh BSM Bintaro terhadap nasabah yang dikenal dengan 7A yaitu:

Aspek yuridis pemohon (aspek hukum), Aspek pasar, Aspek keuangan, Aspek

Tekhnis, Aspek manajemen, Aspek ekonomi sosial dan Aspek Dampak

lingkungan. Sebagai penguatan kepercayaan BSM Bintaro kepada nasabah, BSM

Bintaro melihat dengan analisis 5C yakni, Character (Karakter/sifat), Capacyty

Page 93: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

82

(kemampuan), Capital(modal), Collateral (Agunan), Condition

(kondisi/keadaan).

Setelah terpenuhinya beberapa aspek di atas, barulah realisasi dari

pemberian pembiayaan mudharabah kepada nasabah ada beberapa tahapan yang

dilakukan oleh BSM Bintaro, yaitu:

1) Usulan Pembiayaan (UP)

Usulan pembiayaan ini diajukan kepada komite pembiayaan sebagai

pejabat yang memiliki wewenang dalam memberikan persetujuan

pembiayaan.

UP merupakan dokumen penting yang menjadi media anlisis suatu

permohonan pembiayaan. Di dalam UP dianalisis seluruh aspek terkait

kondisi nasabah, baik kondisi yang mendukung maupun yang tidak

mendukung. Adapun beberapa hal pokok yang disampaikan dalam usulan

pembiayaan sebagai berikut:

a. Permasalahan

Yaitu yang berisi latar belakang permohonan pembiayaan yang

diajukan meliputi:

1) Jumlah permohonan

2) Tujuan penggunaan pembiayaan

3) Agunan yang diajukan8

8 Pasal 2 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro:

Tentang Pembiayaan dan penggunaan.

Page 94: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

83

4) Jangka waktu pembiayaan9

b. Informasi Nasabah

Berisi segala hal yang menyangkut informasi mengenai identitas

pemohon, yakni:

1) Nama pemohon

2) Alamat rumah

3) Alamat domisili

4) Alamat Usaha

5) Bidang usaha

6) Susunan pengurus

7) Lama usaha

8) Grup usaha

c. Analisis Aspek Yuridis

Pada bagian ini akan dibahas mengenai keabsahan permohonan

maupun kebahsahan pemohon, dan memberikan nilai atas legalitas sesuai

usaha yang dijalankannya, seperti: legalitas pemohon, legalitas pendirian,

legalitas usaha, legalitas proyek.10

d. Analisa Aspek Karakter dan Manajemen

9 Pasal 3 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro:

Tentang jangka waktu. 10 Pasal 10 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro:

Tentang pernyataan dan pengakuan nasabah.

Page 95: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

84

Adalah analisis yang mengkaji sejauh mana reputasi pemohon dalam

menjalankan usahanya khususnya dalam menjalin kerjasama dengan

berbagai pihak.11

e. Analisa Aspek Tekhnik dan Produksi

Dalam hal ini mengemukakan kemampuan tekhnis nasabah secara

keseluruhan berdasarkan informasi yang diperoleh, meliputi: pola usaha

yang dijalankan, proses produksi, kapasitas produksi, jenis produk yang

dihasilkan.

f. Analisis Aspek pemasaran

Pada aspek ini akan dijelaskan bagaimana kemampuan calon

nasabah dalam memasarkan produk/jasa, sehingga mendukung alasan

bahwa calon nasabah memang memerlukan tambahan modal kerja baru.

Hal-hal yang dijelaskan antara lain: jenis produk, pasar, wilayah

pemasaran, kondisi persaingan, strategi pemasaran, target.

g. Analisis Aspek Keuangan

Apabila telah disetujui, maka tahapan selanjutnya adalah pencairan

pembiayaan. Hal-hal pokok yang dianalisis adalah laporan keuangan,

neraca, dan laba/rugi, analisis rasio, analisis cash flow, analisis mutasi

rekening. analisis kebutuhan modal kerja.

h. Analisis Aspek Sosial Ekonomi

11 Pasal 4 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro:

Tentang Penarikan pembiayaan.

Page 96: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

85

Adalah sejauh mana usaha nasabah berdampak positif terhadap

sosial ekonomi masyarakat, lingkungan dan negara seperti penyerapan

tenaga kerja, pendapatan pemerintah dari pajak yang dibayar perusahaan,

dan kegiatan lain yang umumnya bertemakan Corporate Social

Responsibility (CSR).

i. Analisis Aspek AMDAL

Adalah analisis mengenai dampak lingkungan hidup, merupakan

salah satu yang harus dipenuhi dalam permohonan pembiayaan, khususnya

kegiatan ekonomi, yang mana usaha tersebut tidak memiliki dampak

negatif terhadap lingkungan hidup, dibuktikan dengan sertifikasi AMDAL

dari pemerintah.

j. Analisis Aspek Agunan

Adalah penjelasan mengenai spesifikasi aset yang dijaminkan,

berapa nilai pasar dan likuidasinya, dan yang terpenting adalah nilai

collateral coverage yakni apakah agunan mampu menutup usulan jumlah

pembiayaan, artinya melebihi jumlah usulan pembiayaan.12

2) Persetujuan Pembiayaan

Pada BSM Bintaro hal ini biasa disebut dengan Surat Penegasan

Persetujuan Pembiayaan (SP3) Merupakan surat pemberitahuan BSM Bintaro

kepada nasabah, bahwa bank telah menyetujui permohonan pembiayaan yang

12 Pasal 8 dalam syarat dan ketentuan akad pembiayaan Mudharabah di BSM Bintaro:

Tentang Agunan/jaminan.

Page 97: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

86

diajukan oleh nasabah. Dalam SP3 tercantum segala hal yang direkomendasikan

dalam UP, meliputi struktur pembiayaan yang diberikan dan persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah.

3) Finalisasi Pembiayaan

a. Penandatanganan akad dan pengikatan jaminan

Merupakan perjanjian yang saling mengikat antara nasabah dan bank,

akad dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh masing-masing pihak.

….٢:۲۸۲/(البقره(

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang-

piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar...” (QS.Al-Baqarah /2:282)

Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa, bila terjadi transaksi tidak

secara tunai yaitu transaksi berjangka waktu, maka pihak-pihak yang melakukan

transaksi itu hendaknya melakukan pencatatan akad atas transaksi tersebut,

dalam lanjutan ayat tersebut juga disebutkan bahwa pencatatan tersebut juga

diperlukan dua orang saksi laki-laki, jika tidak ada boleh 1 orang laki-laki saja

dan dua orang perempuan.

Pada praktiknya, perjanjian antara bank dan nasabah dapat dibuat secara

tertulis oleh internal bank, atau dapat dilakukan oleh notaris, pada intinya bisa

Page 98: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

87

salah satu dari kedua bentuk perjanjian tersebut diatur sendiri berdasarkan

ketentuan internal bank.

Adapun syarat penandatanganan akad pembiayaan mudharabah adalah:

1. Koperasi telah menyerahkan legalitas usaha dan pendirian yang masih

berlaku.

2. Koperasi telah mengembalikan asli Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan

(SP3) yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

AD/ART Koperasi diatas meterai Rp.6000,-

3. Koperasi telah menyerahkan Surat Kuasa dan Surat Pernyataan yang terkait

dengan jaminan pembiayaan fasilitas Mudharabah Wal Murabahah/Ijarah.

4. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan dari anggota bahwa bila terjadi

mutasi pegawai di luar wilayah kerjanya maka seluruh sisa pinjaman dilunasi.

Anggota melanjutkan pembiayaannya di BSM, apabila sistem penggajian

perusahaan/instansi tersentralisasi.

5. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan bersedia memenuhi seluruh

persyaratan yang ditetapkan BSM.

6. Koperasi telah melengkapi persyaratan legalitas usaha dan legalitas pengajuan

pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan masih berlaku.

7. End User (anggota Koperasi) telah membuka rekening BSM sebagai media

pencairan pembiayaan.

Page 99: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

88

8. Koperasi telah menyerahkan pernyataan yang berisi bahwa bukti

transaksi sehubungan dengan penggunaan fasilitas pembiayaan akan

diserahkan ke BSM.

9. Koperasi telah menyerahkan surat kuasa ke BSM untuk melakukan

pendebetan rekening atas:

a. Pembayaran biaya administrasi.

b. Pembayaran biaya notaris.

c. Pembayaran angsuran perbulan

Selain itu dilakukan juga pengikatan jaminan/agunan, yang harus

diperhatikan dalam pelaksanaan akad dan pengikatan agunan adalah bahwa

seluruh pihak yang berwenang diharuskan hadir untuk menandatangani dokumen

akad di depan petugas bank dan notaris. Sedangkan ketentuan mengenai

Agunan/Jaminan pada BSM Bintaro adalah sebagai berikut:

1. Fidusia piutang nasabah kepada anggotanya dilakukan secara notariil dan

didaftarkan pada kantor pendaftaran fiducia (KPF).

2. Surat Kuasa anggota kepada Bendahara gaji PT. XXX untuk melakukan:

a. Pemotongan gaji secara otomatis setiap bulan guna pembayaran

kewajiban hingga lunas.

b. Pemotongan tunjangan Hari Tua, Pesangon, Jamsostek/Taspen/Asabri

dan pembayaran lainnya yang akan diperoleh untuk pelunasan

kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan

kerjanya oleh sebab apapun juga.

Page 100: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

89

3. Surat pernyataan dan kuasa anggota kepada koperasi untuk menyerahkan

semua tunjangan dan hak-hak yang timbul kepada koperasi dan langsung

diserahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu hak-hak anggota

sebagai pelunasan kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan

terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga.

4. Surat pernyataan dan kuasa anggota kepada koperasi untuk menyerahkan

semua tunjangan dan hak-hak yang timbul kepada koperasi dan langsung

diserahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu hak-hak anggota

sebagai pelunasan kewajiban apabila status anggota sebagai karyawan

terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga.

5. Surat pernyataan koperasi kepada BSM yang berisi:

a. Menjamin kelancaran pembayaran dan pelunasan kewajiban anggota

kepada BSM.

b. Bertanggung jawab penuh dan wajib melunasi sisa pembayaran anggota,

apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya

oleh sebab apapun juga yang menyebabkan anggota menunggak

angsuran dan tidak dapat memenuhi kewajibannya di BSM.

c. Langsung menyerahkan kepada BSM untuk menerima terlebih dahulu

semua hak-hak yang diterima oleh anggota apabila status anggota

sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga.

d. Menjamin tingkat Debt Service Ratio (DSR) anggota Koperasi

maksimal 40% dari penghasilan bersih anggota koperasi.

Page 101: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

90

6. Surat pernyataan dari Bendahara gaji PT. XXX yang menjamin:

a. Kelancaran pemotongan gaji anggota untuk pembayaran angsuran

secara otomatis setiap bulan hingga lunas.

b. Kelancaran pemotongan tunjangan-tunjangan dan hak-hak anggota

yang timbul guna pelunasan kewajiban anggota berupa pokok, margin,

denda dan biaya-biaya lain, apabila status anggota sebagai karyawan

terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga.

7. Sertifikat asuransi penjaminan yang meng-cover minimal asuransi jiwa

dengan perluasan PHK bagi masing-masing anggota yang mendapat

pembiayaan dari BSM melalui lembaga/perusahaan asuransi rekanan BSM.

b. Pencairan Pembiayaan

Tahap pencairan adalah tahapan pamungkas dari rangkaian panjang

proses pembiayaan, dimana sejak dilakukannya pencairan pembiayaan kepada

seorang nasabah, maka mulai saat itu fasilitas pembiayaan yang diberikan

akan dicatat sebagi account bagi bank. Account tersebut merupakan aktiva

yang akan menjadi sumber penghasilan bagi bank, dan pada saat yang sama

akan juga mengandung risiko bagi bank. Syarat Pencairannya adalah:

1. Koperasi telah menandatangani akad pembiayaan secara notariil sesuai

Rapat Anggota Tahunan (RAT) terakhir dan yang di persyaratkan dalam

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

2. Koperasi telah menyerahkan seluruh jaminan dan telah diikat secara

sempurna.

Page 102: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

91

3. Koperasi telah menyerahkan surat pernyataan dari anggota bahwa bila

terjadi mutasi pegawai di luar wilayah kerjanya maka seluruh sisa

pinjaman dilunasi. Anggota dapat melanjutkan pembiayaannya di BSM,

apabila sistem pengganjian perusahaan atau instansi tersentralisasi.

4. Koperasi telah menyerahkan permohonan pencairan dengan

melampirkan:

a. Daftar nominatif pinjaman yang disahkan koperasi.

b. Surat rekomendasi/persetujuan dari Kepala/Manager/Bagian

Personalia yang membawahi anggota.

c. Bukti perjanjian pembiayaan koperasi dengan anggota.

5. Dana pencairan langsung dikreditkan ke rekening koperasi dan

langsung dipindah bukukan ke rekening anggota (rekening anggota wajib

di BSM).

6. Syarat untuk anggota yang dibiayai:

a. Anggota adalah pegawai tetap di PT. XXX dengan masa kerja lebih

dari 2 (dua) tahun.

b. Berumur minimal 21 tahun, serta pada saat fasilitas jatuh tempo

berusia maksimal 55 tahun atau belum pensiun.

c. Setiap anggota yang akan mendapatkan pinjaman wajib melampirkan

data-data lengkap seperti: copy KTP, copy kartu pegawai, nama,

NIP, status pegawai, golongan, gaji pokok/THP, tujuan pembiayaan,

nominal pembiayaan.

Page 103: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

92

d. Menjamin DSR anggota koperasi maksimal 40% dari penghasilan

bersih anggota koperasi, terhadap seluruh fasilitas pembiayaan

karyawan apabila menerima pembiayaan lain sampai dengan masa

pembiayaan berakhir.

C. Bentuk Pengawasan BSM Bintaro Terhadap Nasabah Penerima

Pembiayaan

Pengawasan kredit adalah usaha penjagaan dan pengamanan dalam

pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan

efisien, guna menghindarkan terjadinya penyimpangan dengan cara mematuhi

kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan

administrasi perkreditan yang benar.13 Sedangkan pengawasan menurut BSM

Bintaro adalah serangkaian kegiatan dalam rangka melakukan pengawalan sejak

pembiayaan dicairkan hingga dilunasi.

Fungsi pengawasan adalah untuk mengetahui secara dini penyimpangan

yang terjadi atas pemberian pembiayaan kepada nasabah. Dengan adanya

pengawasan, bank dapat segera mengambil langkah-langkah yang tepat dan

cepat untuk melakukan perbaikan, hal ini penting untuk diperhatikan agar

menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah.

13 Ade Arthesa dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. h.109

Page 104: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

93

Ada beberapa pengawasan yang dilakukan oleh BSM Bintaro terhadap

nasabah yang masih dalam pembiayaan yang masih berlangsung:14

1. Pengawasaan pemenuhan persyaratan pembiayaan mutlak dilakukan untuk

melengkapi hal-hal yang belum dipenuhi nasabah terkait persyartan dan

ketentuan yang berlaku seperti: dokumen perizinan yang telah jatuh tempo,

perubahan akta perusahaan dll.

2. Pengawasan penguasaan jaminan dan penutupan asuransi.

3. Pengawasan atas pemanfaatan pembiayaan yang diberikan, dengan

demikian dapat dipastikan bahwa tidak ada terjadi penggunanaan

penyelewengan pembiayaan (side streaming).

4. Manfaat lain dari kunjungan kepada nasabah adalah untuk mengetahui

kendala yang dialami nasabah dalam usahanya. Sehingga bank dapat

memberikan masukan terhadap kendala-kendala tersebut.

5. Pada dasarnya, BSM melakukan pengawasan terhadap hanya dengan bentuk

melakukan pengecekan sekali-kali terhadap nasabah yang masih

berlangsung melakukan pembiayaan, terutama pemerikasaan dalam hal

keuangan, biasanya dalam jangka triwulan, terkadang sekali dalam 6 bulan,

atau setidaknya setahun sekali.15

Karena, kebanyakan dari account officer tersebut hanya membiarkan

begitu saja pembiayaan yang sudah diberikan, bahkan terkadang mereka lupa

14 Wawancara Pribadi dengan Wahyudi, Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri

Bintaro, Bintaro. 04 Maret 2011 15 Ibid.,

Page 105: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

94

bahwa telah mencairkan pembiayaan tersebut. Sehingga hal ini bisa terjadi

kelalaian dari pihak bank untuk selalu mengontrol pembiayaan yang sedang

berlangsung dan memberikan peluang bagi nasabah untuk bisa melakukan

manipulasi maka terjadilah kredit macet. Untuk itu, terdapat dua cara

pengawasan yang dilakukan oleh bank, yaitu:

1. Pengawasan Secara Administratif: yaitu dengan cara monitoring yang

dilaksanakan dengan menggunakan segala informasi yang tersedia, baik

catatan yang tersedia maupun informasi lainya.

2. Pengawasan Secara Fisik: Merupakan monitoring dengan melakukan

kunjungan langsung ke lokasi tempat usaha, lokasi jaminan, atau tempat

yang ada kaitannya dengan fasilitas kredit yang diajukan. Pengawasan ini

dilakukan secara berkala atau insidental sesuai dengan kebutuhannya.16

Bank atau Kuasanya berhak untuk melakukan pengawasan dan

pemeriksaan atas pembukuan dan jalannya pengelolaan usaha yang difasilitasi

Pembiayaan oleh Bank berdasarkan Akad mudharabah, serta hal–hal lain yang

berkaitan langsung atau tidak langsung dengannya, termasuk dan tidak terbatas

pada pembuat photo copynya.17

Risiko yang ada pada setiap pemberian pembiayaan dinilai tinggi. Oleh

karena itu, dalam melaksanakan pemberian pembiayaan ke nasabah, manajemen

16 Ade Arthesa dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. h.

108 17 Pasal 13 dalam syarat dan ketentuan BSM dan nasabah di BSM Bintaro: Tentang

Pengawasan dan Pemeriksaan.

Page 106: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

95

bank harus selalu menggunakan prinsip kehati-hatian (prudential principle).

Prinsip ini dipertegas dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan.

Prinsip kehati-hatian Bab II pasal 2 UU No.21/2008 yang berbunyi

Perbankan Syariah dalam melakukan usahanya berasaskan prinsip syariah,

demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.

Penetapan risiko pembiayaan atau financing risk rating adalah kegiatan-

kegiatan perumusan, pengukuran, dan penilaian dengan menggunakan metode

kuantitaif risiko atas resiko-resiko yang melekat/terdapat di dalam suatu obyek

pembiayaan yang diberikan kepada calon nasabah. Penetapan tingkat resiko ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko pembiayaan yang akan diberikan

kepada calon nasabah, menetapkan tingkat risiko setelah terpenuhinya

persyaratan mitigasi risiko atas permohonan pembiayaan yang disetujui,

memonitoring perkembangan/perubahan tingkat risiko pembiayaan setiap

nasabah outstanding sebagai upaya untuk mengidentifikasi permasalahan secara

dini.

Langkah-langkah penetapan risiko ini diawali dengan melakukan analisa

pembiayaan. Menurut Bisri, ada beberapa pendekatan analisa pembiayaan yang

dapat diterapkan oleh pengelolaan BSM Bintaro dalam kaitannya dengan

pembiayaan yang akan dilakukan yaitu:

1. Pendekatan Jaminan, artinya bank dalam memberikan pembiayaan selalu

memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki oleh peminjam.

Page 107: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

96

2. Pendekatan Karakter, dimana bank mencermati secara sungguh-sungguh

terkait dengan karakter nasabah.

3. Pendekatan Kemampuan Pelunasan, dengan menganalisis kemampuan

nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang telah diambil.

4. Pendekatan dengan Studi Kelayakan, hal ini dengan memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam.

5. Pendekatan fungsi-fungsi bank dengan memperhatikan fungsinya sebagai

lembaga intermediary keuangan dalam mengatur mekanisme dana yang

dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.

Pada BSM Bintaro, persetujuan pembiayaan didasarkan atas

rekomendasi yang terdaftar dalam Nota Analisa Pembiayan (NAP). Jika hasil

dari analisa yang diusulkan disetujui, maka NAP nya harus disertakan

(dilampirkan) kertas kerja/working paper penetapan resiko pembiayaan nasabah

dimaksud. Sedangkan jika akan diusulkan ditolak, maka tidak perlu membuat

penetapan tingkat risiko.

Tingkat risiko ditetapkan mengikuti ketentuan dalam NAP, dimana tiap-

tiap aspek/sub aspek yang dianalisa ditetapkan nilai risikonya (risk scoring).

Aspek-aspek tersebut yang dinilai risikonya adalah: 7 Aspek yakni Aspek

yuridis, Aspek manajemen, Aspek tekhnis dan produksi, Aspek pemasaran,

Aspek keuangan, Aspek agunan, Aspek sosial dan lingkungan. Kemudian

tingkat resiko selanjutnya berdasarkan 5C yaitu: Character (Karakter/sifat),

Capacyty (kemampuan), Capita l(modal), Collateral (Agunan), Condition

Page 108: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

97

(kondisi/keadaan). Apabila aspek-aspek analisa di atas dilakukan oleh bank,

maka bank tersebut harus siap menanggung risiko yang akan terjadi.

Berdasarkan kriteria tingkat risikonya, terbagi menjadi tiga macam:

No Tingkat Risiko Score

a) Risiko Rendah (Low Risk) 1

b) Risiko Moderat (Moderate Risk) 2

c) Risiko Tinggi (High Risk) 3

Setiap perbankan tentu berharap bahwa semua pembiayaan yang

diberikan akan menjadi pembiayaan yang lancar, sehat, dan bermanfaat buat

penerimanya. Namun, adakalanya pembiayaan yang diberikan menjadi

pembiayaan yang bermasalah, dimana nasabah tidak mempu membayar

kewajibannya sehingga terjadi tunggakan, banyak faktor yang mempengaruhi

terjadinya pembiayaan bermasalah, baik itu faktor eksternal maupun internal.

Tetapi yang terpenting, bank dapat melakukan langkah penyelamatan

ketika nasabah sudah menunjukkan gejala bermasalah, sebelum benar-benar

menjadi pembiayaan yang bermasalah (macet). Bank Indonesia melalui PBI

Nomor 10/18/PBI/2008, tentang mengatur ketentuan mengenai restrukturisasi

bagi perbankan syariah.

Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya yang dilakukan Bank dalam

rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya, antara lain:

1. Penjadwalan kembali (rescheduling)

Page 109: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

98

yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka

waktunya.

2. Persyaratan kembali (reconditioning)

yaitu perubahan sebagian atas seluruh persyaratan pembiayaan, antara lain:

perubahan angsuran, pemberian potongan sepanjang tidak menambah sisa

kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada bank.

3. Penataan kembali (retructuring)

yaitu perubahan persyaratan pembiayaan tidak terbatas pada rescheduling

atau reconditioning meliputi: penambahan dana fasilitas pembiayaan bank,

konversi akad pembiayaan, konversi pembiayaan menjadi Surat Berharga

Syariah Berjangka waktu Menengah, konversi pembiayaan menjadi

penyertaan modal sementara pada perusahaan nasabah yaitu penyertaan

modal BUS, atau UUS antara lain berupa pembelian saham.

a. Faktor-faktor pendukung dan penghalang dalam penyaluran

pembiayaan oleh BSM Bintaro.

1) Faktor Eksternal

yaitu faktor yang berasal dari luar bank, seperti: sektor yang halal, baik

itu proyek yang akan dijalani oleh nasabah itu sendiri, saling

menguntungkan, nasabah lancar membayar tagihannya, dll.

2) Faktor Internal

Page 110: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

99

yaitu faktor yang berasal dari dalam bank, seperti ketelitian karyawan

dalam menganaisis sehingga tidak terjadinya high risk, pengawasan

secara berkala dll.18

b. Pemanfaatan Pembiayaan Mudharabah bagi BSM Bintaro dan

Nasabah

Manfaat pembiayaan yang disalurkan dilihat dari pihak-pihak yang

berkepentingan antara lain:

1) Manfaat bagi nasabah, yaitu;

a) Untuk meningkatkan usahanya, dengan pembiayaan nasabah dapat

meningkatkan pengadaan atau peningkatan faktor – faktor produksi,

baik berupa tambahan modal kerja, mesin, bahan baku, maupun

peningkatan sumber daya manusia, perluasan pasar, sumber daya alam

dan teknologi.

b) Dengan memperoleh pembiayaan dari bank, maka secara tidak

langsung akan meningkatkan bonafiditas perusahaan sehingga nasabah

dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pelayanan fasilitas

perbankan yang lainnya.

c) Bank akan menjaga privasi atau kerahasiaan nasabah.

18 Wawancara Pribadi dengan Panji: Bagian Marketing Bank Syariah Mandiri Bintaro,

Bintaro. 17 Juni 2011

Page 111: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

100

d) Dalam meningkatkan usahanya, maka jangka waktu pembiayaan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan.

e) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/arus

kas nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

2) Manfaat pembiayaan bagi bank, antara lain;

a) Bank memperoleh pendapatan berupa bagi hasil yang diterima dari

nasabah, sehingga akan meningkatkan laba bank, apalagi pada saat

pendapatan nasabah semakin meningkat.

b) Dengan menyalurkan pembiayaan, bank sekaligus dapat memasarkan

produk-produk pelayanan perbankan yang lainnya.

c) Bank memperoleh keuntungan di bidang sumber daya manusia

khususnya dalam dunia pinjam meminjam di perbankan, sehingga di

masa yang akan datang akan memiliki tenaga-tenaga yang berkualitas.

d) Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang

benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang

benar-benar terjadi itu yag akan dibagikan.19

19 Ibid.,

Page 112: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan berbagai rangkaian penelitian, penulis dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

a. Prosedur pembiayaan mudharabah di BSM Bintaro pada dasarnya tidak

rumit seperti: memenuhi aspek 7 dan 5C, BI Checking, Jaminan, laporan

keuangan selama 2 tahun terakhir, dll. Yang mana sesuai dengan konsep

mudharabah yang ada, dimana bank memperoleh dana dari pihak ketiga

kemudian menyalurkan kembali kepada nasabah, dalam hal ini bank

bertindak sebagai intermediasi kepada nasabah yang membutuhkan

(Mudharib).

b. Penerapan pembiayaan mudharabah di BSM Bintaro bekisar 80% dari

data 2008-2010 disalurkan kepada koperasi-koperasi, kebanyakan dari

koperasi tersebut menggunakan pembiayaan tersebut untuk pembiayaan

yang sifatnya produktif tentunya demi mensejahterakan anggotanya.

Disebabkan bank belum menyanggupi memberikan dana seutuhnya

kepada nasabah, BSM Bintaro akan menganalisa calon nasabah yang akan

diberikan pembiayaan dengan aspek-aspek tertentu dan sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan oleh BSM Bintaro.

Page 113: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

102

c. Pengawasan BSM Bintaro kepada nasabah pembiayaan mudharabah.

Setelah pembiayaan nasabah dicairkan maka pihak bank tidak akan lepas

tangan terhadap pembiayaan yang diberikan kepada nasabah, bank akan

mengawasi nasabah secara berkala baik satu kali daam 3 bulan, sekali 6

bulan, bahkan sekali dalam setahun, hal ini ditujukan untuk mengontrol

tidak terjadinya penyalahgunaan pembiayaan yang disalurkan dan

mengetahui kendala-kendala nasabah.

B. Saran

1. Bagi Lembaga BSM Bintaro diharapkan lebih meningkatkan pelayanan-

pelayan dan membuat inovasi-inovasi yang lebih baru lagi dengan

ketentuan sesusai dengan syariat Islam, memperluas sosialisasinya baik

dengan menggunakan media masa, elektronik, maupun dilakukan secara

langsung, sehingga sektor UKM lebih maju lagi, fokus dengan visi dan

misinya dan BSM Bintaro bisa menjadi lebih unggul dari bank-bank

syariah lainnya pada umumnya, bank konvensional pada khususnya.

2. Bagi akademisi diharapkan lebih meningkatkan kualitas kurikulumnya

dalam bidang perbankan syariah, sehingga dapat meningkatkan kualitas

SDM yang handal dan professional dalam bidang perbankan syariah,

serta mampu bersaing di dunia luar terutama kerjasama dengan dunia

usaha, dan dapat diterima masyarakat luas.

Page 114: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

1

DAFTAR PUSTAKA

Afif, Faisal dkk. Strategi dan Operasional Bank, Bandung: PT Eresco, 1996.

Al Haistami, Al Hafid Nuruddin Ali Ibn Abi Bakar. Majma’ Azzzawaid Wa manba’ul fawaid, juz rabi’, Birut-Lebanon: Darul Kutub Al ‘amaliyah, 1988.

Al Mudharabatu Wa Tahthbiqataha Al ‘amaliyyah Fil Masharifi Al Islamiyyah

Antonio, Syafi’. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Indonesia: PT Indeks, 2006.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Ciputat: Pustaka Alvabet, 2006.

Bagin, Burhan. Metode penelitian kualitatif (aktualisasi metodologis kea rah ragam varian kontemporer), Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004.

DSN-MUI BI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Edisi Ketiga (Ciputat: Cv Gaung Persada, 2006)

Ghofur, Abdul Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007.

Jakfar dan Kasmir. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta:Kencana, 2008.

Jusuf, Jopie Jusuf. Analisis Kredit Untuk Account Officer, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqih dan keuangan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Kasmir. Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2007.

________________. Manajemen Perbankan, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2007.

Latumaerissa, Julius R. Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

Page 115: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

2

Laksmana, Yusak. Account Officer Bank Syariah, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Rivai, Veithzal dan Permata Veithzal, Andria. Islamic Financial Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Rodoni, Ahmad dan Hamid, Abdul. Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim.

Tjoekam, M. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Simorangkir. Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2004.

Sofyan Effendi dan Masri Singarimbun. Metode penelitian survey, Jakarta: LP3ES, 1998.

Suharsimi. Management penelitian, Jakarta: PT Rineka cipta, 1993.

Sumadi. Metodologi penelitian, Jakarta: PT Garafindo, 2004.

Sutojo, Siswanto. Menangani Kredit Bermasalah Konsep dan Kasus (Handling The Problem Loan), Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka, 2008.

Umar, Husein. Studi kelayakan Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Zuhaili, Wahbah. Al-Mu’amalatu Al maliyah Al Mu’ashirah, Lebanon: Darul Fikri Al Mu’ashir, 2002.

Page 116: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Nomor : Un.01/ F4 / KM.00.02 / 2073 /2011 Jakarta, 20 Juni 2011 Lampiran : 1 Lembar Hal : Mohon Data / Wawancara

KepadaYth, Pimpinan Bank Syariah Mandiri Bintaro Di

Tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Dengan hormat,

Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa : Nama : Salmi Hayati Nomor Pokok : 107046100477 Tempat/Tanggal Lahir : Kampar, 11 Maret 1989 Semester : VIII (Delapan) Jurusan/ Konsentrasi : Muamalat / Perbankan Syariah Alamat : Jl. Al.Ikhlas No.76 RT/RW 003/004, Kp.utan,,

Kel.cempaka putih, Ciputat, Tangsel Telp : 0852 8083 2829 Adalah benar mahasiswa, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik/ Judul:

“ Kelayakan Pembiayaan Mudharabah Di Bank Syariah Mandiri Bintaro ”

Untuk melengkapi bahan/data yang berkaitan dengan penulisan pembahasan Topik/Judul di atas, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i dapat membantu/menerima yang bersangkutan untuk berwawancara, serta bisa memberikan data yang dibutuhkan.

. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, kami ucapkan banyak terima kasih.

Tembusan : 1. Yth. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. 2. Arsip

Page 117: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada
Page 118: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Narasumber : Panji Prianggoro

Jabatan : Marketing

Hari/tanggal : Jum’at/ 17 Juni 2011

Tempat : Bank Syariah Mandiri Bintaro

Waktu : 14.15

List Hasil Wawancara dengan pihak BSM

1. Pertanyaan: Bagaimana aplikasi pembiayaan mudharabah di BSM?

Jawaban: Pembiayaan mudharabah di BSM Bintaro ini ada dua jenis yakni:

produktif dan konsumtif. Dominannya yang mengajukan adalah yang berbentuk

produktif seperti modal kerja, kategorinya adalah biaya tenaga kerja, sewa,

tempat usaha, modal pelaksanaan proyek, bahan baku, dll. Bedanya kalau

konsumtif hanya untuk keperluan pribadi seperti pembelian kendaraan bermotor,

rumah, apartemen, peralatan rumah tangga dll.

2. Pertanyaan: Apa saja syarat bagi nasabah untuk mengajukan pembiayaan

mudharabah?

Jawaban: Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah ketika akan

mengajukan pembiayaan diantaranya: Aspek legalitas usaha, usia, DSR 40%, BI

checking, memenuhi syarat yang biasa dikenal dengan 7A, 5C, Jaminan dll.

3. Pertanyaan: Berapa jumlah nasabah pembiayaan mudharabah berdasarkan

data sampai sekarang?

Jawaban: Nasabah yang mengajukan pembiayaan di BSM Bintaro khususnya

pembiayaan mudharabah sangat banyak, anda bisa lihat data perkembangannya.

Page 119: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

4. Pertanyaan: Apa saja pilihan besarnya jumlah pembiayaan mudharabah yang

disediakan oleh pihak bank terhadap nasabah?

Jawaban: Bersarnya jumlah pembiayaan bervariasi, dominannya di atas 50juta,

di bawah 50 juta juga ada, bahkan lebih dari 100 juta bisa mencapai milyaran,

tergantung dari kebutuhan dari nasabah itu sendiri. Intinya, besarnya jumlah

pembiayaan yang diajukan maka syarat-syarat yang harus dipenuhi juga berbeda.

Pembagiannya yaitu dibawah 100 juta diperuntukkan UMKM/UKM, dan diatas

100 juta diperuntukkan pembiayaan marketing.

5. Pertanyaan: Bagaimana bentuk pengawasan dari bank terhadap nasabah?

Jawaban: BSM Bintaro andil ketika pengajuan pembiayaan, satu bulan sekali

nasabah juga harus melaporkan kepada bank, dan langsung survey kelapangan.

Biasanya ini bisa terjadi 6 bulan sekali atau sekali setahun.

6. Pertanyaan: Apa yang dilakukan bank jikalau nasabah tidak sanggup

membayar?

Jawaban: Apabila nasabah tidak sanggup membayar, awal mulainya

pembiayaan ada yang namanya menarik dana di awal (Collectibility), dari dana

itu akan dipotong sebagai bentuk berjaga dari Bank. Apabila nasabah belum

dapat menyanggupi maka akan diadakan restrukturisasi dengan ketentuan yang

sudah ditetapkan.

7. Pertanyaan: Apa saja standard kelayakan yang ditentukan oleh bank untuk

mendapatkan pembiayaan?

Page 120: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Jawaban: Standar kelayakan oleh BSM Bintaro adalah memenuhi 7 Aspek:

Aspek yuridis pemohon (aspek hukum), Aspek pasar, Aspek keuangan, Aspek

Tekhnis, Aspek manajemen, Aspek ekonomi sosial dan Aspek Dampak

lingkungan. Kemudian memenuhi 5C yakni: Character (Karakter/sifat),

Capacyty (kemampuan), Capital(modal), Collateral (Agunan), Condition

(kondisi/keadaan).

8. Pertanyaan: Apa keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh bank dalam

menerapkan pembiayaan ini?

Jawaban: Dari segi keuntungan bank akan memperoleh bagi hasil dari hasil

keuntungan yang didapat dari nasabah, pembiayaan dapat menjadi semakin

terealisasi, dan dari segi kerugian yang bisa dikatakan salah satu resiko bank

yakni apabila nasabah tidak menyanggupi untuk membayar tagihan perbulannya

sehingga bisa menyebabkan macetnya proses pembiayaan.

9. Pertanyaan: Dalam proses akad, apa saja intervensi yang dilakukan oleh bank?

Jawaban: Dari awal hingga akhir bank terlibat dengan nasabah, mulai dari

proses pengajuan pembiayaan, pencairan, pengawasan, hingga akhir proses

pembiayaan berlangsung.

10. Pertanyaan: Bagaimana sistem pembayaran oleh nasabah terhadap bank?

Jawaban: Sistem pembayaran yang dilakukan oleh nasabah terhadap Bank

adalah dengan melakukan pembayaran sekali sebulan, hal itu ditandai dengan

menyetor kerekening dari bendahara nasabah kepada bank.

11. Pertanyaan: Apa tindakan bank jika nasabah telat bayar?

Page 121: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Jawaban: Nasabah akan didenda sebesar 0,000695% dari jumlah angsuran.

12. Pertanyaan: Apakah ada penggolongan tertentu dalam pemberian pembiayaan?

Jawaban: Tidak ada penggolongan, semuanya diperlakukan sama saja.

13. Pertanyaan: Dalam aplikasinya, teori yg dipakai oleh BSM yang

mana?7A,7P,5C?

Jawaban: Yang dipakai hanya 7A dan 5C.

14. Pertanyaan: Apa pertimbangan dari Bank kenapa harus ada produk

mudharabah ini?

Jawaban: Untuk bisa memenuhi kebutuhan nasabah itu sendiri, karena bank

sebagai salah satu jenis pelayanan masyarakat dan sebagai bukti bahwa

pembiayaan mudharabah lebih baik dari pada kredit yang ada di bank

konvensonal.

15. Pertanyaan: Apa faktor pendukung dan penghalang dalam penyaluran

pembiayaan oleh BSM Bintaro?

Jawaban: Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar bank, seperti:

sektor yang halal, baik itu proyek yang akan dijalani oleh nasabah itu sendiri,

saling menguntungkan, nasabah lancar membayar tagihannya, dll. Dan Faktor

Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam bank, seperti ketelitian karyawan

dalam menganaisis sehingga tidak terjadinya high risk, pengawasan secara

berkala dll.

16. Pertanyaan: Bagaimana pemanfaatan pembiayaan mudharabah: BSM,

Nasabah?

Page 122: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Jawaban: Manfaat bagi nasabah, yaitu; 1) Untuk meningkatkan usahanya,

dengan pembiayaan nasabah dapat meningkatkan pengadaan atau peningkatan

faktor-faktor produksi, baik berupa tambahan modal kerja, mesin, bahan baku,

maupun peningkatan sumber daya manusia, perluasan pasar, sumber daya alam

dan teknologi. 2) Dengan memperoleh pembiayaan dari bank, maka secara tidak

langsung akan meningkatkan bonafiditas perusahaan sehingga nasabah dapat

memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pelayanan fasilitas perbankan yang

lainnya. 3) Bank akan menjaga privasi atau kerahasiaan nasabah. 4) Dalam

meningkatkan usahanya, maka jangka waktu pembiayaan dapat disesuaikan

dengan kebutuhan. 5) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

flow/arus kas nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. Manfaat

pembiayaan bagi bank, antara lain;1) Bank memperoleh pendapatan berupa bagi

hasil yang diterima dari nasabah, sehingga akan meningkatkan laba bank, apalagi

pada saat pendapatan nasabah semakin meningkat. 2)Dengan menyalurkan

pembiayaan, bank sekaligus dapat memasarkan produk-produk pelayanan

perbankan yang lainnya.3)Bank memperoleh keuntungan dibidang sumber daya

manusia khususnya dalam dunia pinjam meminjam di perbankan, sehingga

dimasa yang akan datang akan memiliki tenaga–tenaga yang berkualitas.4)Bank

akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal.

Page 123: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

(Harap di isi lengkap untuk kelancaran proses)

Pengajuan: Baru Perubahan Take Over

Jenis Pembiayaan: PM Tunas PM Madya PM Utama

Tujuan pembiayaan Modal Kerja Investasi

Jumlah Pembiayaan yang diajukan: Rp………………………………………………………

Jangka Waktu: ……………………………………………. (tahun)

Nama: Jenis Kelamin Laki Wanita

Gelar: Status Belum Menikah Menikah Janda/Duda

Tempat/Tanggal Lahir: Pendidikan S3/S2 S1/D3 SMA SMP/SD/dll

Nama Ibu Kandung: Agama Islam Kristen Budha Hindu

No. KTP/SIM/Pasport: Tanggal berlaku KTP sd. Tgl Bln Tahun

NO. NPWP*): Jumlah Tanggungan Keluarga:

Alamat Tempat Tinggal: Kelurahan/Kecamatan:

RT/RW: Propinsi: Kode Pos:

Alamat Surat Menyurat: Kelurahan/Kecamatan:

RT/RW: Propinsi: Kode Pos:

Telp Rumah & HP Menepati rumah sejak:

Status Rumah: Sendiri Kontrak /Sewa Dinas Keluarga Lainnya:

Bentuk Usaha Perorangan Badan Usaha Persentase kepemilikan:

Nama Badan Usaha*): Berusaha Sejak:

Group Usaha*): Bidang Usaha:

Jumlah Karyawan: No Tep & Fax:

Status Tempat Usaha: Sendiri/keluarga Sewa Ditempati sejak:

Alamat Tempat Usaha: Kelurahan/Kecamatan:

RT/RW: Propinsi : Kode Pos:

Nilai Persediaan Barang Dagangan posisi terakhir: Rp.

Realisasi penjualan per bulan selama 1 tahun terakhir: Rp.

Biaya operasional, umum dan administrasi: Rp.

Rencana penjualan 1 tahun ke mendatang: Rp.

Nama Istri / Suami: Nama Waris:

Tempat/Tanggal Lahir: Hubungan:

Pekerjaan: No. KTP/SIM/Identitas lainnya:

Penghasilan/bulan: Tanggal berlaku indentitas sd.:

Nama:

Hubungan: Telp Rumah & HP:

Alamat Rumah: Kelurahan/Kecamatan:

RT/RW: Propinsi : Kode Pos:

Omzet Penjualan per hari: Rp.

Omzet Penjualan per bulan: Rp.

Laba Usaha per bulan: Rp.

Penghasilan Lain Bersih perbulan: Rp.

Total Penghasilan Bersih per bulan: Rp.

Biaya Hidup Keluarga per bulan: Rp.

Total Penghasilan ditabung perbulan: Rp.

Kesanggupan Mengangsur per bulan: Rp.

PERMOHONAN NASABAH

DATA PRIBADI PEMOHON / KEY PERSON BADAN USAHA

DATA USAHA

DATA KELUARGA

DATA KERABAT YANG DAPAT DIHUBUNGI

Nama Bank / Leasing

Jenis Pinjaman Jumlah Pinjaman Jumlah Angsuran

Bismillaahirrahmaanirrahiim

FORMULIR APLIKASI PEMBIAYAAN MIKRO

DATA PENGHASILAN DATA PINJAMANJatuh

Tempo

Page 1

Page 124: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

Jenis Pekerjaan Peg Negeri Peg swasta Profesional Gaji Bersih per bln: Rp.

Dept/Instansi/Kantor: Penghasilan bersih lain per bln: Rp.

Jenis Pekerjaan: Total penghasilan bersih per bln: Rp.

Nama Atasan Langsung: Kesanggupan mengangsur per bln: Rp.

Posisi: Jabatan:

Alamat Tempat Tinggal: Kelurahan/Kecamatan:

RT/RW: Propinsi: Kode Pos:

No

1

2

3

1 √ √ √2 Copy surat nikah/cerai (apabila ada) √ √ √3 - - √4 √ √ -5 √ √ √6 Akte pendirian & perubahan perusahaan - - √7 Legalitas usaha (sesuai bidang usahanya)

a. Surat Keterangan Usaha dr RT/RW Setempat √ √ -b. SIUP - - √c. TDP/TDR - - √d. Surat izin usaha dari pengelola pasar bagi pedagang pasar √ √ -e. NPWP (Wajib bagi Wiraswasta & Pegawai Utk Limit >Rp50Juta) √ √ √f. Surat Keterangan Domisili Usaha/Perusahaan - - √

8 Copy RK / tabungan 6 Bln terakhir √ √9 Copy bukti Angsuran Pinjaman Bank Lain

10 √ √ √

11 √ √ √

12 √ √ √

13 Copy Surat Ijin Praktek (Wajib utk nasabah profesi) √ - -14 Asli Surat Keterangan Bekerja/Copy SKEP terakhir - √ -15 Asli Slip Gaji terakhir - √ -16 Bukti Agunan Yang Diserahkan

a. Copy Bukti kepemilikan Tanah / Bangunan b. Copy BPKB, Kuitansi, Fakturc. Copy Bukti Penguasaan Lapak/Los Pasard. Copy Bukti Penguasaan Kios Pasare. Copy Faktur & Kuitansi Mesin

*) Diisi bila ada

Tgl Bulan Tahun …………………………,…………………………………2011Verifikasi: Nasabah

(FADLYKA H SYAHPUTERA HRP )(nama jelas)

DATA AGUNAN

Jenis Dokumen

Jenis Simpanan

DATA PEKERJAAN BAGI YANG BERSTATUS PEGAWAI

Saya/Kami menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan adalah benar. Informasi ini diberikan untuk tujuan permohonan pembiayaan dandengan ini Saya/Kami mengijinkan Bank Syariah Mandiri untuk mendapatkan dan memeriksa seluruh informasi yang diperlukan dari sumber yang layakmanapun. Bersama ini Saya/Kami menyatakan bersedia dan akan patuh pada peraturan dan persyaratan yang ditentukan Bank dan Saya/Kamimengetahui dan meyetujui bahwa Bank berhak menyetujui atau menolak permohonan ini tanpa memberitahukan alasannya.

Optional

No

Jumlah Simpanan

DOKUMEN PENDUKUNG YANG DISAMPAIKAN KE BANK

Bukti pembayaran rekening telepon dari rumah dan atau tempat usaha milik sendiri/sewa/kontrak.

Pas photo terakhir pemohon perorangan/pengurus badan usaha ukuran 4 X 6

Cheklist Bank

Badan Usaha

DATA KEKAYAAN DATA SIMPANAN Nama Bank Atas Nama

Optional

Nilai Rp.

PMM

Bukti kepemilikanJenis Agunan Lokasi/type/tahun

Wiraswasta/Profesi

Pegawai

Atas nama

Bukti pembayaran PBB tahun terakhir dari rumah dan atau tempat usaha milik sendiri(Bila ada).Bukti pembayaran rekening listrik PLN dari rumah dan atau tempat usaha milik sendiri/sewa/kontrak.

Jumlah Jenis

Optional

Lokasi/Merk

Copy Kartu Keluarga

Optional

Copy KTP/Identitas Dir/komisaris (badan usaha)

Copy KTP/Identitas pemohon & suami/istri

Page 2

Page 125: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

1/8

AKAD PEMBIAYAAN al-MUDHARABAH No. 12/0014-3/099/al-MUDHARABAH

“Hai orang-orang yang beriman, sempurnakanlah segala janji…….” (Surat Al-Maaidah 5:1)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan bathil, kecuali melalui perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (Surat An-Nisaa’ 4:29) “Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu” (Surat Al-Baqarah 2:198)

AKAD PEMBIAYAAN al-MUDHARABAH ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini Selasa tanggal Sepuluh bulan Agustus tahun Dua ribu sepuluh (10/08/2010) oleh dan antara pihak-pihak :

1. PT BANK SYARIAH MANDIRI, di Bintaro Trade Centre Blok A1 No. 8, Pusat kawasan Niaga Bintaro Jaya Sektor VII, Jln Jend. Sudirman Tangerang yang dalam hal ini diwakili oleh Reinaldy F. Anwar Selanjutnya disebut “BANK” ; ------------------------------------------------------------------------------------

2. XXXX, lahir di XXXX, pada tanggal XXXX bulan XXXX tahun XXXXX, bertempat tinggal di XXXXX

pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor XXXX Warga Negara Indonesia, menurut keterangannya dalam hal ini bertindak sebagai Ketua dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Koperasi Karyawan XXXXX yang telah mendapat persetujuan dari pengurus dan selanjutnya disebut “NASABAH”.---------------------------

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut : - Bahwa, NASABAH dalam rangka menjalankan dan memperluas kegiatan usahanya, NASABAH

memerlukan sejumlah dana dan untuk memenuhi hal tersebut NASABAH telah mengajukan permohonan kepada BANK untuk menyediakan pembiayaannya, yang dari pendapatan/keuntungan usaha itu kelak akan dibagi diantara NASABAH dan BANK berdasarkan prinsip bagi hasil (syirkah).

- Bahwa terhadap permohonan NASABAH tersebut BANK telah menyatakan persetujuannya, baik

terhadap kegiatan usaha yang akan dijalankan NASABAH maupun terhadap pembagian pendapatan/keuntungan berdasarkan prinsip bagi hasilnya (syirkah).

Selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk membuat/mengadakan Akad Pembiayaan al-Mudharabah dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : -

Pasal 1 DEFINISI

1. Mudharabah : Akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola

(mudharib) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. 2. Syari’ah adalah : Hukum Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan ar-Ra’yu yang mengatur

segala hal yang mencakup bidang ‘ibadah mahdhah dan ‘ibadah muamalah. 3. Nisbah adalah : Bagian dari hasil pendapatan/keuntungan yang menjadi hak NASABAH dan

BANK yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara NASABAH dan BANK.

Page 126: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

2/8

4. Bagi Hasil adalah : Pembagian atas pendapatan/keuntungan antara NASABAH dan BANK yang

ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara NASABAH dengan BANK. 5. Hari Kerja Bank adalah : Hari Kerja Bank Indonesia 6. Pendapatan adalah : Seluruh penerimaan yang diperoleh dari hasil usaha yang dijalankan

NASABAH dengan menggunakan modal secara patungan dari yang disediakan oleh BANK dan NASABAH sesuai dengan Akad ini.

7. Pembukuan Pembiayaan adalah : Pembukuan atas nama NASABAH pada BANK yang khusus mencatat seluruh

transaksi NASABAH sehubungan dengan Pembiayaan, yang merupakan bukti sah atas segala kewajiban pembayaran, sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya.

8. Keuntungan adalah : Pendapatan sebagaimana dimaksud dalam butir 8 Pasal 1 Akad ini dikurangi

dengan biaya-biaya sebelum dipotong pajak. 9. Dokumen Jaminan adalah : Segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau hak-hak

lainnya atas barang yang dijadikan jaminan dan akta pengikatannya guna menjamin terlaksananya kewajiban NASABAH terhadap BANK berdasarkan Akad ini.

10. Jangka Waktu

Akad adalah : Masa berlakunya Akad ini sesuai dengan yang ditentukan dalam Pasal 3 Akad ini.

11. Cedera Janji

adalah : Peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 12 Akad ini yang menyebabkan BANK dapat menghentikan seluruh atau sebagian Pembiayaan, serta menagih dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH kepada BANK sebelum Jangka Waktu Akad ini.

Pasal 2

PEMBIAYAAN DAN PENGUNAAN BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas Pembiayaan sebagai modal/penyertaan sampai sejumlah Rp.576.000.000,- (Lima ratus tujuh puluh enam juta rupiah), yang akan dipergunakan sebagai modal kerja untuk pemenuhan kebutuhan para anggota Koperasi.

Pasal 3 JANGKA WAKTU

Pembiayaan yang dimaksud dalam Akad ini berlangsung untuk jangka waktu maximal 36 (Tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal Sebelas bulan Agustus tahun dua ribu sepuluh (11-08-2010), serta berakhir pada tanggal Sebelas bulan Agustus tahun dua ribu tiga belas (11-08-2013).

Pasal 4 PENARIKAN PEMBIAYAAN

Dengan tetap memperhatikan dan menaati ketentuan–ketentuan tentang pembatasan penyediaan dana yang ditetapkan oleh yang berwenang, BANK berjanji dengan ini mengikatkan diri untuk mengizinkan NASABAH menarik Pembiayaan, setelah NASABAH memenuhi seluruh prasyarat sebagai berikut :

Page 127: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

3/8

- Telah dilakukan BI Checking ulang terhadap NASABAH dan pengurus NASABAH dengan hasil positif atau jika masih diperoleh hasil yang negatif maka wajib menyerahkan surat keterangan lunas atas fasilitas terkait.

- NASABAH telah menandatangani Akad ini dan akad agunan yang disyaratkan. - Seluruh syarat penandatanganan Akad telah dipenuhi. - Menyerahakan kepada BANK seluruh surat dan/atau dokumen yang disyaratkan oleh BANK termasuk

tetapi tidak terbatas pada dokumen agunan yang berkaitan dengan Akad ini. - Rasio antara angsuran dengan gaji pokok ditambah tunjangan tetap (Debt Service Ratio) maksimal

sebesar 40% (empat puluh persen). - Nasabah menyerahkan surat konfirmasi penarikan dana minimal 2 (dua) hari kerja sebelum rencana

penarikan disertai dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Daftar nama anggota yang disetujui oleh NASABAH dengan melampirkan dokumen berikut ini : - Fotokopi formulir pembiayaan - Fotokopi KTP - Fotokopi akad pembiayaan NASABAH dengan anggota - Dokumen asli Surat kuasa yang ditujukan kepada NASABAH perihal kuasa pemotongan gaji dan

pengalihan hak-hak pegawai (Uang Pesangon, Tunjangan Hari Tua, dsb) kepada NASABAH selama masa pembiayaan belum selesai.

b. Akad Mudharabah turunan, Surat pengakuan hutang (Promes) dan Tanda Terima Uang (Tatuna) yang

ditandatangani di NASABAH.

c. Daftar nominatif yang menginformasikan jumlah anggota, jumlah pembiayaan, jangka waktu dan jumlah biaya yang harus ditanggung oleh setiap anggota.

d. Menyetorkan sejumlah dana ke rekening NASABAH di BSM sebagai dana talangan untuk pembayaran

biaya administrasi, asuransi dan biaya-biaya lain yang dibebankan kepada anggota NASABAH. Sebagai bukti telah diserahkannya setiap surat, dokumen, bukti kepemilikan atas jaminan, dan/atau akta dimaksud oleh BANK, BANK berkewajiban untuk menerbitkan dan menyerahkan Tanda Bukti Penerimaannya kepada NASABAH.

Pasal 5 KESEPAKATAN NISBAH BAGI HASIL (SYIRKAH)

- NASABAH dan BANK sepakat, dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain, bahwa Nisbah

dari masing-masing pihak adalah :

Nisbah 3 thn Bank 16.87% Kop 83.13%

- NASABAH dan BANK juga sepakat dan dengan ini saling mengikatkan diri satu terhadap yang lain,

bahwa pelaksanaan Bagi Hasil (syirkah) akan dilakukan pada tiap-tiap bulan, yakni pada tanggal 11 (Sebelas) setiap bulannya.

- BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung kerugian yang timbul dalam pelaksanaan Akad ini, kecuali apabila kerugian tersebut terjadi karena ketidakjujuran, kelalaian, dan/atau pelanggaran yang dilakukan NASABAH terhadap ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 9, Pasal 10 dan/atau Pasal 12 Akad ini.

- BANK baru akan menerima dan mengakui terjadinya kerugian tersebut, apabila BANK telah

menerima dan menilai kembali segala perhitungan yang dibuat dan disampaikan oleh NASABAH kepada BANK, dan BANK telah menyerahkan hasil penilaiannya tersebut secara tertulis kepada NASABAH.

- NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, untuk menyerahkan perhitungan usaha yang

dibiayai dengan fasilitas Pembiayaan berdasarkan Akad ini, secara periodik pada tiap-tiap bulan, selambat-lambatnya pada hari kelima bulan berikutnya.

Page 128: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

4/8

- BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan penilaian kembali atas perhitungan usaha yang diajukan oleh NASABAH, selambat-lambatnya pada hari ke-7 sesudah BANK menerima perhitungan usaha tersebut dari NASABAH disertai dengan data yang lengkap.

- Apabila sampai hari ke-14, BANK tidak menyerahkan kembali hasil penilaian tersebut kepada

NASABAH, maka BANK dianggap secara sah telah menerima dan mengakui perhitungan yang dibuat oleh NASABAH.

- NASABAH dan BANK berjanji dan dengan ini saling mengikatkan diri satu terhadap yang lain, bahwa

BANK hanya akan menanggung segala kerugian secara proporsional, maksimum sebesar pembiayaan yang diberikan kepada NASABAH tersebut pada Pasal 2.

Pasal 6 PEMBAYARAN KEMBALI

- NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk mengembalikan kepada BANK, seluruh

jumlah pembiayaan pokok dan bagian pendapatan/keuntungan yang menjadi hak BANK sampai lunas sesuai dengan Nisbah Bagi Hasil sebagaimana ditetapkan pada pasal 5 menurut jadwal pembayaran sebagaimana ditetapkan sesuai Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan, yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad ini.

- Setiap pembayaran kembali oleh NASABAH kepada BANK atas Pembiayaan yang difasilitasi BANK

dilakukan di Kantor BANK atau di tempat lain yang ditunjuk BANK, atau dilakukan melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama NASABAH di BANK.

- Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka dengan ini NASABAH

memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab–sebab yang ditentukan dalam pasal 1813 Kitab Undang–Undang Hukum Perdata kepada BANK untuk mendebet rekening NASABAH guna membayar/melunasi kewajiban NASABAH kepada BANK.

- Apabila NASABAH membayar kembali atau melunasi Pembiayaan yang difasilitasi oleh BANK lebih

awal dari waktu yang diperjanjikan, maka tidak berarti pembayaran tersebut akan menghapus atau mengurangi bagian dari pendapatan/keuntungan yang menjadi hak BANK sebagaimana telah ditetapkan dalam Akad ini.

Pasal 7 BIAYA, POTONGAN DAN PAJAK

- NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung segala biaya yang

diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan Akad ini, termasuk jasa Notaris dan jasa lainnya, sepanjang hal itu diberitahukan BANK kepada NASABAH sebelum ditandatanganinya Akad ini, dan NASABAH menyatakan persetujuannya.

- Setiap pembayaran kembali/pelunasan NASABAH sehubungan dengan Akad ini dan Akad lainnya

yang mengikat NASABAH dan BANK, dilakukan oleh NASABAH kepada BANK tanpa potongan, pungutan, pajak dan/atau biaya–biaya lainnya, kecuali jika potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

- NASABAH berjanji dengan ini mengikatkan diri, bahwa terhadap setiap potongan yang diharuskan

oleh peraturan perundang–undangan yang berlaku, akan dilakukan pembayaran oleh NASABAH melaui BANK.

Pasal 8 JAMINAN

Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan tepat pada waktu dan jumlah yang telah disepakati kedua belah pihak berdasar Akad ini, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan jaminan dan membuat pengikatan jaminan kepada BANK sesuai dengan peraturan

Page 129: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

5/8

perundang–undangan yang berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini. Jenis jaminan yang diserahkan adalah berupa :

- Surat Pernyataan dan kuasa dari anggota kepada koperasi untuk melakukan pemotongan gaji, menahan (memblokir) hak-hak kepegawaian dan mengalihkan hak-hak tersebut kepada BANK di tingkat preferensi pertama guna menjamin kepentingan BANK berkaitan dengan pemberian fasilitas pembiayaan kepada pegawai NASABAH yang menjadi anggota NASABAH.

- Surat Pernyataan dari Bagian Penggajian/Payroll NASABAH yang menyatakan bertanggungjawab untuk melakukan pemotongan gaji di setiap bulannya terhadap pegawai yang memiliki fasilitas pembiayaan dari NASABAH dan menahanan (memblokir) hak-hak kepegawaian dan pengalihan hak-hak tersebut kepada BANK di tingkat preferensi pertama guna menjamin kepentingan BANK berkaitan dengan pemberian fasilitas pembiayaan kepada pegawai NASABAH yang menjadi anggota NASABAH

- Surat Pernyataan dari NASABAH bahwa NASABAH menjamin kelancaran pembayaran angsuran atas nama-nama anggota yang dimutasi ke unit lain di dalam kota atau di luar kota.

- Perlindungan asuransi penjaminan

Pasal 9 KEWAJIBAN NASABAH

Sehubungan dengan fasilitas Pembiayaan oleh BANK kepada NASABAH berdasarkan Akad ini, NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk : - mengembalikan seluruh jumlah pokok Pembiayaan berikut bagian dari pendapatan/keuntungan

BANK sesuai dengan Nisbah pada saat jatuh tempo sebagaimana ditetapkan pada Berita Acara yang dilekatkan pada dan karenanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini.

- memberitahukan secara tertulis kepada BANK dalam hal terjadinya perubahan yang menyangkut

NASABAH maupun usahanya. - melakukan pembayaran atas semua tagihan dari pihak ketiga melalui rekening NASABAH di BANK. - membebaskan seluruh harta kekayaan milik NASABAH dari beban penjaminan terhadap pihak lain,

kecuali penjaminan bagi kepentingan BANK berdasarkan Akad ini. - mengelola dan menyelenggarakan pembukuan atas Pembiayaan secara jujur dan benar dengan itikat

baik dalam pembukuan tersendiri. - menyerahkan kepada BANK perhitungan usahanya yang difasilitasi Pembiayaannya berdasarkan yang

ditetapkan dalam Pasal 5 Akad ini. - menyerahkan kepada BANK setiap dokumen, bahan–bahan dan/atau keterangan–keterangan yang

diminta BANK kepada NASABAH. - menjalankan usahanya menurut ketentuan–ketentuan, atau setidak–tidaknya, tidak menyimpang

atau bertentangan dengan prinsip–prinsip Syari’ah.

Pasal 10 PERNYATAAN DAN PENGAKUAN NASABAH

NASABAH dengan ini menyatakan pengakuan dengan sebenar–benarnya serta menjamin kepada BANK, sebagaimana BANK menerima pernyataan dan pengakuan NASABAH, bahwa : - NASABAH adalah Badan Usaha yang tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia ; - pada saat ditandatanganinya Akad ini, NASABAH tidak sedang mengalihkan, menjaminkan dan/atau

memberi kuasa kepada orang lain untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan atas sebagian atau seluruh dari hartanya, termasuk dan tidak terbatas pada piutang dan/atau claim asuransi, tidak dalam keadaan berselisih, bersengketa, gugat–menggugat di muka atau di luar lembaga peradilan atau arbitrase, berutang pada pihak lain, diselidik atau dituntut oleh pihak yang berwajib, baik pada saat ini atau pun dalam masa penundaan, yang dapat mempengaruhi aset, keadaan keuangan, dan/atau mengganggu jalannya usaha NASABAH ;

Page 130: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

6/8

- NASABAH memiliki semua perizinan yang berlaku untuk menjalankan usahanya ; - orang–orang yang bertindak untuk dan atas nama serta mewakili dan/atau yang diberi kuasa oleh

NASABAH adalah sah dan berwenang, serta tidak dalam tekanan atau paksaan dari pihak manapun ; - NASABAH mengizinkan BANK pada saat ini dan untuk selanjutnya selama berlangsungnya Akad, untuk

memasuki tempat usaha dan tempat–tempat lain yang berkaitan dengan usaha NASABAH, mengadakan pemeriksaan terhadap pembukuan, catatan–catatan, transaksi, dan/atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha berdasarkan Akad ini, baik langsung maupun tidak langsung.

Pasal 11 CEDERA JANJI

Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 3 Akad ini, BANK berhak untuk menuntut/menagih pembayaran dari NASABAH dan/atau siapa pun juga yang memperoleh hak darinya, atas sebagian atau seluruh jumlah kewajiban NASABAH kepada BANK berdasarkan Akad ini, untuk dibayar dengan seketika dan sekaligus, tanpa diperlukan adanya surat pemberitahuan, surat teguran, atau surat lainnya, apabila terjadi salah satu hal atau peristiwa tersebut dibawah ini : - NASABAH tidak melaksanakan pembayaran atas kewajibannya kepada BANK sesuai dengan saat yang

ditetapkan dalam Pasal 3 dan Pasal 5 Akad ini ; - dokumen, surat–surat bukti kepemilikan atau hak lainnya atas barang– barang yang dijadikan jaminan,

dan/atau pernyataan pengakuan sebagaimana tersebut pada Pasal 10 Akad ini ternyata palsu atau tidak benar isinya, dan/atau NASABAH melakukan perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan salah satu hal yang ditentukan dalam Pasal 9 dan/atau Pasal 12 Akad ini ;

- Sebagian atau seluruh harta kekayaan NASABAH disita oleh pengadilan atau pihak yang berwajib ; - NASABAH berkelakuan sebagai pemboros, pemabuk, ditaruh dibawah pengampuan, dalam keadaan

insolvensi, dinyatakan pailit, atau dilikuidasi.

Pasal 12 PELANGGARAN

NASABAH dianggap telah melanggar syarat–syarat Akad ini bila terbukti NASABAH melakukan salah satu dari perbuatan–perbuatan atau lebih sebagai berikut : - menggunakan Pembiayaan yang diberikan BANK di luar tujuan atau rencana kerja yang telah mendapat

persetujuan tertulis dari BANK ; - melakukan pengalihan usaha dengan cara apa pun, termasuk dan tidak terbatas pada melakukan

penggabungan, konsolidasi, dan/atau akuisisi dengan pihak lain ; - menjalankan usahanya tidak sesuai dengan ketentuan teknis yang diharuskan BANK ; - melakukan pendaftaran untuk memohon dinyatakan pailit oleh Pengadilan ; - lalai tidak memenuhi kewajibannya terhadap pihak lain ; - menolak atau menghalang–halangi BANK dalam melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan

sebagaimana diatur dalam Pasal 13.

Pasal 13 PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

BANK atau Kuasanya berhak untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas pembukuan dan jalannya pengelolaan usaha yang difasilitasi Pembiayaan oleh BANK berdasarkan Akad ini, serta hal–hal lain yang

Page 131: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

7/8

berkaitan langsung atau tidak langsung dengannya, termasuk dan tidak terbatas pada pembuat photo copynya.

Pasal 14 ASURANSI

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menutup asuransi berdasar Syari’ah atas bebannya terhadap seluruh barang yang menjadi jaminan bagi Pembiayaan berdasar Akad ini, pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh BANK, dengan menunjuk dan menetapkan BANK sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran claim asuransi tersebut (banker’s clause).

Pasal 15 PENYELESAIAN PERSELISIHAN

- Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka NASABAH dan BANK akan berusaha untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.

- Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah untuk

mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka dengan ini NASABAH dan BANK sepakat untuk menunjuk dan menetapkan serta memberi kuasa kepada Pengadilan Negeri Tangerang untuk memberikan putusannya, menurut tata cara dan prosedur pengadilan yang ditetapkan oleh dan berlaku di badan tersebut.

Pasal 16 LAIN-LAIN

Akad Pembiayaan al-Mudharabah ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan akad induk (Wa’ad) No. 12 tanggal 22 Juli 2010, dihadapan Notaris Ida Noerfatamah, SH.

Pasal 17 PEMBERITAHUAN

Setiap pemberitahuan dan komunikasi sehubungan dengan Akad ini dianggap telah disampaikan secara baik dan sah, apabila dikirim dengan surat tercatat atau disampaikan secara pribadi dengan tanda terima ke alamat di bawah ini : NASABAH : XXXX

A l a m a t : XXXX Telpon : XXXX B A N K : PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO A l a m a t : BTC Blok A1 No. 8, Pusat Kawasan Niaga Bintaro Jaya Sekt VII, Jln. Jend,

Sudirman Tangerang. 15224 Telepon : 021-7450120

Pasal 18 PENUTUP

- Apabila ada hal–hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Akad ini, maka NASABAH dan BANK

akan mengaturnya bersama secara musyawarah untuk mufakat untuk suatu Addendum.

Page 132: KELAYAKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5126/1/SALMI... · umumnya dan perbankan ... potensi investasi yang ada pada

8/8

- Tiap Addendum dari Akad ini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam Akad ini. - Surat Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh NASABAH dan BANK di atas kertas yang bermaterai

cukup dalam rangkap 2 (dua) yang masing– masing berlaku sebagai aslinya.

PT BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG BINTARO

Reinaldy F. Anwar Kepala Cabang

Menyetujui, KOPKAR XXX

XXXX XXXX Ketua Bendahara XXXX XXXX Bendahara 2 Bendahara II