kel8.kelas g.tugas ke 5 makalah perencanaan pajak

16
TUGAS MAKALAH PERENCANAAN PAJAK LAPORAN KEUANGAN FISKAL Oleh : LELLA WINETY (2010310130) RIKA RIJKI N. (2010310048) RULY SUKMA A.W (2010310412) RICO JUNIAR A. (2010310427) RINA NURLINA (2010310576) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Upload: rezza-bimo

Post on 15-Feb-2015

174 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

TUGAS MAKALAH PERENCANAAN PAJAK

LAPORAN KEUANGAN FISKAL

Oleh :

LELLA WINETY (2010310130)

RIKA RIJKI N. (2010310048)

RULY SUKMA A.W (2010310412)

RICO JUNIAR A. (2010310427)

RINA NURLINA (2010310576)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2013

Page 2: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................0

PEMBAHASAN....................................................................................................................0

2.1 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN.....................................................................0

2.2 PERATURAN PERPAJAKAN INDONESIA...............................................................1

2.3 REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI DENGAN LAORAN KEUANGAN FISKAL.........................................................................................................2

2.4 PENYEBAB PERBEDAAN AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL............................3

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5

Page 3: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat dan karunia-NYA saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan

makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen  yang telah membimbing

saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun Makalah ini.

Dan juga kepada teman–teman yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan makalah ini

Makalah ini disusun dengan tujuan dapat memperluas ilmu dan wawasan

mengenai PERENCANAAN PERPAJAKAN BAB LAPORAN KEUANGAN

FISKAL dan bahan masalah disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber baik yang berasal dari bahan yang diterima oleh dosen pengajar maupun

yang diambil dari website online dari Internet yang juga mengupas masalah yang

sama dengan teknik penulisan yang berbeda. Penulis juga bersyukur karena

diberikan waktu dan kesempatan untuk mengkaji masalah ini dan penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan yang

lebih luas dan bermaafaat bagi pembaca dan teman- teman. Amin.

Surabaya, 13 April 2013

Penulis

Page 4: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fenomena ekonomi merupakan sesuatu hal yang biasa dan sering terjadi di

lingkungan suatu negara. Fenomena-fenomena tersebut kadang membawa

dampak positif mauapun dampak negative. Salah satu fenomena dalam bidang

ekonomi yang sering muncul adalah terjadinya inflasi, yang merupakan

bentuk fenomena dalam hal kenaikan harga-harga barang yang berlangsung

secara terus-menerus dan berkelenjutan. Fenomena inflasi ini merupakan

fenomena yang timbul akibat banyaknya jumlah unag yang beredar, kenaikan

biaya produksi, besarnya tarikan permintaan dari konsumen, dan adanya

inflasi tularan dari luar negeri.

Hadirnya inflasi tersebut tentu berdampak negative pada ketidak

seimbangan perekonomian nasional seperti tidak stabilnya neraca

pembayaran, dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sangat sulit untuk

dipenuhi. Nah, menanggapi terjadinya inflasi tersebut, bagaimanakah upaya

yang dillakukan oleh pemerintah untuk mengatasi terjadinya inflasi ?

jawabannya adalah melalui kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Namun

dalam hal  ini kami akan membahas kebijakan fiskal saja.

Telah di terapkan bahwa kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi

yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian

kekondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah penerimaan

dan pengeluaran pemerintah.

Disamping dengan mengubah pengeluarannya, pemerintah dapat pula

mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat, dan tingkat kegiatan ekonomi

Negara dengan mengadakan perubahan-perubahan dalam system perpajakan

dan cara-cara pemungutan pajaknya. Seperti telah di tunjukan dalam pajak

akan mengurangi pendapatan disposibel dan selanjudnya sebagian dari

pengeluaran agregat dan selanjutnya tingkat kegiatan ekonomi Negara.

Page 5: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

1.2.Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan fiskal ?

b. Apa undang-undang atau peraturan lainnya yang mengatur tentang

kebijakan fiskal ?

c. Bagaimana prosedur kebijakan fiskal ?

1.3.Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal

b. Untuk mengetahui undang-undang dan peraturan lainnya apa saja yang

mengatur tentang kebijakan fiskal.

c. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kebijakan fiskal.

Page 6: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dalam kerangka dasar SAK disebutkan bahwa tujuan laoran keuangan adalah untuk

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangna yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai terhadap pengambilan

keputusan. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang

dibutuhkan pemakai karena secara umum hanya menggambarkan pengaruh keuangan

dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.

PENGHASILAN Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

“Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi

dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Sedangkan pengertian penghasilan menurut PPh Perpajakan (2000:5)

“Setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima sedangkan pengertian penghasilan

menurut Undang-undang Perpajakan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan

ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang tepat dipakai untuk konsumsi

atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan”.

BIAYA Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

“Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan menurunnya ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada

penurunan modal”.

Page 7: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

Sedangkan menurut PPh Perpajakan tentang pajak penghasilan

“Biaya untuk mendapatkan , menagih dan memelihara penghasilan termasuk biaya

pembelian bahan, biaya yang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,

honorarium, bonus dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, sewa, royalti, biaya

perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutang yang nyata-nyata tidak ditagih, premi

asuransi, biaya administrasi dan pajak kecuali penghasilan”.

2.2 PERATURAN PERPAJAKAN INDONESIA

Penghasilan

Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh

wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,

dengan nama dan dalam bentuk apapun (pasal 4 ayat 1 undang-undang pajak

penghasilan), termasuk:

a. Penggantian atau imbalan berkenaan dnegan pekerjaan atau jasa yang diterima atau

diperoleh

b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan

c. Laba usaha

d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta

e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan

f. Bunga

g. Dividen

h. Royalty

i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala

k. Keuntungan karena pembebasan utang

l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing

m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva

n. Premi asuransi

o. Iuran

1

Page 8: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak

Sedangkan dalam pasal 4 ayat 2 ada penghasilan-penghasilan tertentu yang diatur secara

khusus. Di samping itu, ada juga penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

Biaya

Biaya yang boleh dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak adalah :

a. Biaya 3M penghasilan

b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas

pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 1 tahun

c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh mentri keuangan

d. Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam

perusahaan atau yang dimiliki untuk 3M penghasilan

e. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing

f. Biay apenelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia

g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan

h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat tertentu

Disamping itu terdapat biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menghitung

penghasilan kena pajak.

2.3 REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI DENGAN LAORAN KEUANGAN FISKAL

Dalam penyusunan laporan keuangan fiscal, wajib pajak harus mengacu kepada peraturan

perpajakan, sehingga laporan keuangan komersial yang dibuat berdasarkan SAK harus

disesuaikan atau dibuat koreksi fiskalnya terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya

penghasilan kena pajak. Perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan fiscal

dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Perbedaan waktu adalah perbedaan yang bersifat sementara karena adanya

ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan

2

Page 9: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

dengan SAK. Perbedaan waktu dapat dibagi menjadi a) perbedaan waktu positif yang

terjadi apabila pengakuan beban untuk akuntansi lebih lambat dari pengakuan beban

untuk pajak atau penghasilan untuk tujuan akuntansi, dan b) perbedaan waktu negative

yang terjadi jika ketentuan perpajakan mengakui beban lebih lambat dari pengakuan

beban akuntansi komersial atau akuntansi mengakui penghasilan lebih lambat dari

pengakuan penghasilan menutur ketentuan pajak

2. Perbedaan tetap/permanen adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan

menghitung laba fiscal berbeda dnegan perhitungan laba menurut SAK tanpa ada koreksi

di kemudian hari. Perbedaan permanen positif bila ada laba akuntansi yang tidak diakui

oleh ketentuan perpajakan dan pembebasan pajak, sedangkan perbedaan permanen

negative terjadi bila pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui oleh

ketentuan fiskal

2.4 PENYEBAB PERBEDAAN AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

Adanya pengeluaran beban yang tidak dapat dikurangi dari penghasilan bruto (dilakukan

koreksi fiskal positif)

Disini ada beberapa pengeluaran beban yang tidak dapat dikurangi dari penghasilan

bruto. Beberapa pengeluaran tersebut antara lain :

1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun.

2. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham,

sekutu ataupun anggota.

3. Pembentukan atau penumpukan dana cadangan kecuali piutang tak tertagih untuk usaha

bank.

4. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan

asuransi bea siswa yang dibayar oleh wajib pajak pribasi, kecuali jika di bayar oleh

pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan wajib pajak yang

bersangkutan.

5. Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang diberikan dalam bentuk

natura dan kenikmatan, kecuali

Diaerah tertentu atau di daerah terpencil.

Berkaitan dengan pelaksaan pekerjaan.

3

Page 10: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

Di KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu)

Merupakan keharusan dalam rangka dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan

untuk keamanan dan keselamatan kerja yang biasanya

6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham/pihak yang

mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang

dilakukan.

7. Harta yang dihibahkan, bantuan kecuali untuk GN OTA atau sumbangann dan warisan

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat 3 huruf a dan b.

8. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak.

Adanya pendapatan yang tidak dijumlahkan dengan penghasilan yang lainnya (dilakukan koreksi fiskal negatif)

Berikut ada beberapa pendapatan yang tidak dijumlahkan dengan penghasilan yang lainnya.

Pendapatan – pendapatan tersebut antara lain adalah :

1. Bantuan, sumbangan.

2. Warisan.

3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham / sebagai

pengganti penyertaan modal.

4. Penjualan saham milik perusahaan modal ventura.

5. Selisih penilaian kembali aktifa.

6. Bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa efek.

7. Hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan melalui cara undian.

Adanya transaksi terutang pajak, namun tidak atau belum tercatat sebagai penghasilan

Berikut ini ada beberapa transaksi terutang pajak namun tidak atau belum tercatat sebagai

penghasilan. Transaksi – transaksi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Pemakaian sendiri dan pemberian barang kena pajak oleh pengusaha kena pajak.

2. Penyerahan barang kena pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan barang

kena pajak antar cabang kecuali pengusaha kena pajak tersebut telah memperoleh izin

melakukan pemusatan tempat pajak terutang dari dirjen pajak.

4

Page 11: Kel8.Kelas g.tugas Ke 5 Makalah Perencanaan Pajak

3. Penyerahan barang kena pajak secara konsinyasi.

4. Penyerahan kena pajak antar divisi atau unit dalam suatu perusahaan terpadu sepanjang divisi /

unit tersebut terletak di wilayah KPP yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

1. Erly Suandy, Perencanaan Pajak, Edisi 3, Salemba empat, Jakarta, 2006, Hal 30

2. http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/kebijakan-fiskal.html

3. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/02/pengertian-penghasilan-dan-biaya.html

5