kel 8-hukum-pajak-international

16
HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Upload: hartantoahock

Post on 26-May-2015

2.956 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel 8-hukum-pajak-international

HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Page 2: Kel 8-hukum-pajak-international

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KELOMPOK 8 ( DELAPAN )

Januar Saputra 2011-12-280

Page 3: Kel 8-hukum-pajak-international

PENGERTIAN HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Menurut Prof.Dr.Rahmat SoemitroHukum pajak nasional yang terdiri atas kaedah, baik berupa kaedah-kaedah nasional maupun kaedah yang berasal dari traktat antar negara dan dari prinsip atau kebiasaan yang telah diterima baik oleh negara-negara di dunia, untuk mengatur soal-soal perpajakan dan di mana dapat ditunjukkan adanya unsur-unsur asing.

Page 4: Kel 8-hukum-pajak-international

PENGERTIAN HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Menurut pendapat Prof. Dr. P.J.A. Adriani Hukum pajak internasional adalah suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu persoalan yang diatur dalam UU Nasional mengenai pemajakan terhadap orang-orang luar negeri, peraturan-peraturan nasional untuk menghindarkan pajak ganda dan traktat-traktat.

Page 5: Kel 8-hukum-pajak-international

PENGERTIAN HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Menurut pendapat Prof. Mr. H.J. Hofstra Hukum pajak internasional sebenarnya merupakan hukum pajak nasional yang di dalamnya mengacu pengenaan terhadap orang asing.

Page 6: Kel 8-hukum-pajak-international

KEDAULATAN HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

UU No. 7 Tahun 1983 dan UU No.17 tahun 2000 tentang PPh sebagaimana telah diubah dengan UU No. 36 Tahun 2008 (UU PPh) diatur bahwa terhadap WP luar negeri yang memperoleh penghasilan dari Indonesia antara lain berupa bunga, royalti, sewa, hadiah dan penghargaan, akan dikenakan PPh sebesar 20% dari jumlah bruto. Pasal ini menunjukkan bahwa contoh adanya hubungan ekonomis antara orang asing dengan penghasilan yang diperoleh di Indonesia.

Page 7: Kel 8-hukum-pajak-international

SUMBER-SUMBER HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Menurut Prof.Dr.Rachmat Soemitro 1. Hukum Pajak Nasional atau Unilateral yang

mengandung unsur asing.2. Traktat, yaitu kaedah hukum yang dibuat

menurut perjanjian antar negara baik secara bilateral maupun multilateral.

3. Keputusan Hakim Nasional atau Komisi Internasional tentang pajak-pajak internasional.

Page 8: Kel 8-hukum-pajak-international

SUMBER-SUMBER HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Menurut R. Santoso Brotodihardjo, S.H.

1. Asas-asas yang terdapat dalam hukum antar negara .

2. Peraturan-peraturan unilateral (sepihak) dari setiap negara yang maksudnya tidak ditujukan kepada negara lain.

Page 9: Kel 8-hukum-pajak-international

SUMBER HUKUM PAJAK INTERNASIONAL DI INDONESIA

a. Kaidah hukum pajak nasional yang mengandung unsur asing :1. Psl 32 A UU PPh mengenai P3B;2. Psl 2 UU PPh tentang Subjek Pajak LN dan BUT;3. Psl 3 UU PPh mengenai “tidak termasuk subjek pajak”4. Psl 5 (2) UU PPh “Biaya2 yg boleh dikurangkan dari penghasilan BUT”.5. Psl 18 UU PPh “Hubungan Istimewa bilamana terdapat ketidakwajaran

dalam perpajakan.6. Psl 24 UU PPh “Kredit Pajak Luar Negeri.7. Psl 26 UU PPh “Pemotongan pajak atas SP LN yang memperoleh

penghasilan di Indonesia.• b. Kaidah-kaidah tax treaty, yaitu perjanjian bilateral (P3B) dan

perjanjian multilateral (Konvensi Wina 1961 & 1963).• c. Putusan hakim Pengadilan Nasional maupun internasional

Page 10: Kel 8-hukum-pajak-international

3. Traktat-traktat (perjanjian) dengan negara lain,seperti:

1. Untuk meniadakan atau menghindarkan pajak berganda.

2. Untuk mengatur pelakuan fiskal terhadap orang-orang asing.

3. Untuk mengatur soal pemecahan laba di dalam hal suatu perusahaan atas seseorang mempunyai cabang-cabang atau sumber-sumber pendapatan dinegara asing.

Page 11: Kel 8-hukum-pajak-international

TERJADINYA PAJAK BERGANDA INTERNATIONAL

I. Subjek pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di beberapa negara, yang dapat terjadi karena:

1. Domisili rangkap2. Kewarganegaraan rangkap3. Bentrokan atas domisili dan asas kewarganegaraan.

Page 12: Kel 8-hukum-pajak-international

TERJADINYA PAJAK BERGANDA INTERNATIONAL

II. Objek pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di beberapa negara.

III. Subjek pajak yang sama dikenakan pajak di negara tempat tinggal berdasarkan atas world wide incom, sedangkan di negera domisili dikenakan pajak berdasarkan asas sumber.

Page 13: Kel 8-hukum-pajak-international

CARA PENGHINDARAAN PAJAK BERGANDA INTERNATIONAL

Ada dua cara untuk menghindari pajak berganda yaitu :

1. Cara Unilateral

2. Cara Bilateral atau Multilateral

Page 14: Kel 8-hukum-pajak-international

PERJANJIAN DALAM PAJAK BERGANDA INTERNATIONAL

Yang diatur dalam perjanjian-perjanjian dalam pajak berganda International: 1. Orang-orang yang dapat menikmati keuntungan

dari perjanjian-perjanjian.

2. Pajak-pajak yang diatur dalam perjanjian.

3. Sengketa internasional.

4. Arti tempa kediaman fiskal.

Page 15: Kel 8-hukum-pajak-international

KEDUDUKAN HUKUM PERJANJIAN PERPAJAKAN INTERNATIONAL

Berdasarkan ketentuan Pasal 11 UUD 1945 , maka dapat disimpulkan bahwa kedudukan hukum perjanjian perpajakan adalah sama dengan UU Nasional seperti UU tentang PPh. Kedudukan hukum perjanjian perpajakan tidak lebih tinggi dari UU Perpajakan Nasional.

Page 16: Kel 8-hukum-pajak-international

TERIMA KASIH TETAP SEMANGAT