kel. 6(b) - statistik non parametrik

11
TUGAS STATISTIKA STATISTIKA NON PARAMETRIK Disusun oleh: Kelompok 6 Amreza Elwadi Andini Didi Yusuf Dinta Pratiwi Priama Marchel Yuriansyah Zilla Mala Arti JURUSAN TEKNIK METALURGI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON 2015

Upload: deaagrhn

Post on 15-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

statistics

TRANSCRIPT

  • TUGAS STATISTIKA

    STATISTIKA NON PARAMETRIK

    Disusun oleh:

    Kelompok 6

    Amreza Elwadi

    Andini

    Didi Yusuf

    Dinta Pratiwi

    Priama Marchel

    Yuriansyah

    Zilla Mala Arti

    JURUSAN TEKNIK METALURGI

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    CILEGON

    2015

  • BAB I

    STATISTIKA NON PARAMETRIK

    Metode statistik yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan

    metode parametrik (seperti t-test, z test, Anova, regresi, dan lainnya) dengan

    menggunakan parameter-parameter seperti Mean, Median, Standart Deviasi,

    Varians, dan lainnya. Metode ini hanya dapat dilakukan jika beberapa syarat

    dipenuhi, antara lain sampel yang akan dipakai untuk analisa haruslah berasal dari

    populasi yang berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal atau

    jumlah data sangat sedikit serta level data adalah nominal atau ordinal, maka perlu

    digunakan alternatif metode-metode statistik yang tidak harus memakai suatu

    parmeter tertentu seperti Mean, standar deviasi, variansi, dan lain-lainnya. Metode

    ini disebut sebagai metode statistik non parametrik.

    Uji Statistik Non-Parametrik ialah suatu uji statistik yang tidak

    memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum

    diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal). Oleh karenanya

    statistik ini juga dikemukakan sebagai statistik bebas sebaran (tdk mensyaratkan

    bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-

    parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala Nominal atau

    Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Dari segi

    data, pada dasarnya data berjumlah kecil, yakni kurang dari 30 data.

    Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah :

    Data yang dikelolah tidak harus berdistribusi normal sehingga

    penggunaannya bisa lebih luas penggunannya

    Dapat digunakan untuk level binomial dan ordinal

    Lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti

    Kelemahan Uji Non Parametrik:

    Tidak memanfaatkan semua informasi dari sampel (Tidak efisien)

    Jika asumsi uji statistik parametrik terpenuhi, penggunaan uji

    nonparametrik meskipun lebih cepat dan sederhana, akan menyebabkan

    pemborosan informasi.

    Prinsip perhitungan dalam statistik non-parametrik memang relatif lebih

    sederhana, namun demikian proses/tahapan perhitungannya seringkali

    membutuhkan banyak tenaga serta membosankan.

  • Jika sampel besar, maka tingkat efisiensi non-parametrik relatif lebih

    rendah dibandingkan dengan metode parametrik.

    Beberapa Uji Non Parametrik adalah sebagai berikut :

    1. Uji tanda berpasangan

    2. Uji Peringkat 2 Sampel Mann-Whitney

    3. Uji Peringkat 2 Sampel Wilcoxon

    4. Uji Korelasi Peringkat Spearman

    5. Uji Chi Square

  • BAB II

    UJI STATISTIKA NON PARAMETRIK

    A. Uji Wilcoxon Match Pairs Test.

    Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda (Sign Test).Teknik ini

    digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif duasampel yang

    bekorelasi bila datanya berbentuk ordinal. Uji Wilcoxon Match Pairs Test, di

    mana dalam pengujian tersebut untuk mengetahui perbedaansebelum dan sesudah dilaksanakan, ataupun perbandingan antara sebelum dan sesudah.

    Pada Uji Wilcoxon dengan dua sampel digunakan rumus :

    =

    ( + 1)4

    + 1 (2. + 1)24

    Contoh Soal

    Penyelesaian Manual

  • Penyelesaian dengan SPSS

    Cara menghitung melalui program SPSS, buka program SPSS lalu

    masukan data pada kolom var dan ganti kata var dengan kalimat sebelum dan

    sesudah Kemudian pilih Analyze lalu Nonparametric,setelah itu pilih 2 related sample. Kemudian pada menu two related samples, masukan sebelum dan sesudah pada pair(s) list, lalu pada test tipe pilih wilcoxon, setelah itu klik

    options pilih descriptive, lalu continue, oke

    Hasil Output SPSS

  • Kesimpulan

    Berdasarkan hasil perhitungan uji Wilcoxon Match Pairs Test, n= 10 untuk

    taraf signifikansi 5% maka T tabel = 8, lalu hasil nilai yang didapat negatif

    atau nilai yang terkecil 18,5 > T tabel (8) sehingga Ho diterima, artinya bahwa

    data tidak memiliki perbedaan atau pengaruh sebelum dan sesudah

    dilaksanakan. Bila taraf signifikansi 0,025 maka harga z tabel = -1,96, dan

    jika dibandingkan dengan z hitung = -0,918 < dari z tabel (-1,96), maka Ho

    diterima. Dengan demikian tidak memiliki perbedaan baik sebelum ataupun sesudah.

    B. CHI SQUARE ANALISIS (GOODNESS OF FIT TEST)

    Chi kuadrat (X2; baca "kai kuadrat") atau sering disebut dengan goodness

    of fit test. Merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis

    bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas bila data berbentuk nominal

    dan sampelnya besar. Chi Square adalah analisis untuk mengetahui apakah

    distribusi data seragamatau tidak, Uji ini juga disebut uji keselarasan atau

    goodness of fit test. Chi kuadrat merupakan salah satu teknik statistik yang

    memudahkan peneliti menilai kemungkinan memperoleh perbedaan frekuensi

    yang nyata (yang diobservasi) dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-

    kategori tertentu akibat dari kesalahan sampling. Persamaan untuk menghitung

    nilai chi kuadrat adalah sebagai berikut:

  • dimana,

    X2= Chi Kuadrat

    fo = Frekuensi sampel (frekuensi yang diperoleh dari hasil observasi sampel

    fh = Frekuensi harapan (frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai

    pencerminan frekuensi yang diharapkan dalam populasi).

    Chi Kuadrat dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel

    atau satu variabel, yang terdiri atas dua kategori atau lebih. selain itu dapat

    digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel atau 2 variabel yang

    berskala nominal.

    Contoh Soal

    Chi kuadrat untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan suara yang

    signifikan diantara calon pada pemilihan ketua BEM fakultas teknik UNTIRTA

    periode tahun 2015 s/d 2016. terdapat tiga calon dengan perolehan suara sebagai

    berikut:

    NO Nama Calon Jumlah Suara

    1 David 85

    2 Jessica 40

    3 Arief 35

    4 Putri 65

    Penyelesaian Manual

    =

    =

    85 + 40 + 35 + 65

    4=

    225

    4= 56,25

    Mencari chi kuadrat

    untuk memudahkan pembayaran digunakan tabel penolong :

  • calon fo fh fo-fh (fo-fh)2

    2

    David 85 56,25 28,75 826,5625 14,69444

    Jessica 40 56,25 (16,25) 264,0625 4,694444

    Arief 35 56,25 (21,25) 451,5625 8,027778

    Putri 65 56,25 8,75 76,5625 1,361111

    Total 225 28,7778

    Dari tabel penolong diatas maka didapatkan nilai untuk chi kuadrat (x2)

    adalah sebesar 28,78.

    Mencari Chi Kuadrat tabel

    Dari data diatas diketahui bahwa jumlah calon = 4 dan jumlah variabel =1

    maka dk untuk data tersebut adalah :

    dk = 4 - 1 =3

    Dan dengan menggunakan alfa = 5% (0,05) , didapatkan Chi kuadrat tabel

    (X2 tabel ) adalah 7.8147.

  • Pengambilan Keputusan

    Cara pengambilan keputusan adalah

    1. Jika X2 hitung > X

    2 tabel, maka terjadi perbedaan perolehan suara

    2. Jika X2 hitung < X

    2 tabel, maka tidak ada perbedaan perolehan suara

    Penyelesaian dengan SPSS

    Langkah langkah :

    1. Buka data view pada SPSS

    2. Masukan data perolehan suara diatas pada sheet data view

    3. Berikan identitas variabel pada variabel view

    4. Proses Weight Cases pada variabel calon, dimaksudkan bahwa agar nilai

    dari para calon mengacu pada jumlah suara.

    5. Buka menu Data pilih Weight Cases , pada weight cases by, pilih

    variabel jmlsuara , pilih Ok

    Proses Uji Chi Kuadrat

    a. Masukkan data pada variabel view

    b. Pada menu Data view, pilih menu Analyze

    c. Pilih variabel Nama Calon

    d. Abaikan yang lainnya dan

    e. pilih Ok

  • Output SPSS

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil diatas maka Jika X2 hitung > X

    2 tabel, yaitu 28,78 >

    7.8147, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang

    signifikan dalam perolehan suara keempat calon ketua tersebut diatas.